Disusun Oleh:
Kelompok 2
3A 2020
Dengan mengucap puji syukur kepada Allah SWT memberikan rahmat kepada
penyusun sehingga dapat menyelesaikan makalah Kepemimpinan dan Manajemen
Keperawatan yang berjudul “Studi Literatur Implementasi Pengorganisasian
Keperawatan di Ruang Rawat dan Puskesmas: Kewenangan Klinik Perawat”.
Makalah ini merupakan laporan yang dibuat sebagai bagian dalam memenuhi kriteria
mata kuliah. Shalawat serta salam kami panjatkan kepada junjungan kita tercinta
Rasulullah SAW, keluarga, para sahabat serta seluruh kaum muslimin yang tetap
teguh dalam ajaranbeliau.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih ada kekurangan disebabkan oleh
kedangkalan dalam memahami teori, keterbatasan keahlian. Semoga segala bantuan,
dorongan, dan petunjuk serta bimbingan yang telah diberikan kepada kami dapat
bernilai ibadah disisi Allah SWT. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua, khususnya bagi kami sendiri.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................4
A. Latar Belakang.....................................................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................................................5
C. Tujuan..................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................6
A. Pengorganisasian Keperawatan di Rumah Sakit................................................6
B. Kewenangan Klinis Perawat di Rumah Sakit...................................................10
C. Telaah Jurnal 1.................................................................................................19
D. Telaah Jurnal 2……………………………………………………………….21
E. Telaah Jurnal 3……………………………………………………………….25
F. Telaah Jurnal 4……………………………………………………………….27
G. Telaah Jurnal 5……………………………………………………………….29
A. Kesimpulan........................................................................................................31
B. Saran..................................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................32
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
1. Struktur organisasi
Struktur organisai ruang rawat terdiri dari struktur bentuk dan bagan.
Berbagai struktur, bentuk dan bagan dapat digunakan tergantung pada
besarnya organisasi dan tujuan yang ingin dicapai. Ruang rawat sebagi
wadah dan pusat kegiatan pelayanan keperawatan perlu memiliki struktur
organisasi tetapi ruang rawat tidak termasuk dalam struktur organisasi
raumah sakit bila dilihat dari surat keputusan menteri Kesehatan no. 134 dan
135 tahun 1978. oleh karena itu direktur rumah sakit perlu menerbitkan surat
keputusan yang ngatur struktur organisasi ruang rawat.
Berdasarkan surat keputusan direktur tersebut dibuat struktur organisasi
ruang rawat untuk menggambarkan pola hubungan antar bagian atau staf
atasan baik vertikal maupun horizontal. Dapat juga dilihat posisi tiapbagian,
wewenang dan tanggung jawab serta tanggung gugat. Bentuk organisasi
dapat pula disesuaikan dengan pengelompokkan kegiatan atau sistem
penugasan yang digunakan.
2. Pengelompokkan Kegiatan
Setiap organisasi memiliki serangkaian tugas atau kegiatan yang harus
diselesaikan untuk mencapai tujuan. Kegiatan perlu dikumpulkan sesuai
dengan spesifikasi tertentu. Pengorganisasian kegiatan dilakukan untuk
memudahkan pembagian tugas pada perawat sesuai dengan pengetahuan dan
keterampilan dimiliki peserta sesuai dengan kebutuhan klien
pengorganisasian tugas perawat ini disebut metode penugasan.
Keperawatan diberikan karena ketidakmampuan, ketidaktahuan dan
ketidakmampuan klien dalam melakukan aktifitas untuk dirinya dalam upaya
mencapai derajat kesehatan yang optimal. Setiap kegiatan keperawatan
diarahkan kepada pencapaian tujuan dan merupakan tugas menejer
keperawatan untuk selalu mengkoordinasi, mengarahkan dan mengendalikan
proses pencapaian tujuan melalui interaksi, komunikasi, integrasi pekerjaan
diantara staf keperawatan yang terlibat.
Dalam upaya mecapai tujuan tersebut meneger keperawatan dalam hal
ini kepala ruangan bertanggung jawab mengorganisir tenaga keperawatan
yang ada dan kegiatan pelayanan keperawatan yang akan dilakukan sesuai
dengan kebutuhan klien, sehingga kepala ruangan perlu mengkatagorikan
klien yang ada diunit kerjanya. Menurut Kron (1987) kategori klien
didasarkan atas : Tingkat pelayanan keperawatan yang dibutuhkan klien,
misalnya keperawatan mandiri, minimal, sebagian, total atau intensif. Usia
misalnya anak, dewasa, usia lanjut. Diagnosa/masalah kesehatan yang
dialami klien misalnya perawatan bedah/ortopedi, kulit. Terapi yang
dilakukan, misalnya rehabilitas, kemoterapi. Dibeberapa rumah sakit ini
pengelompokkan klien didasarkan atas kombinasi kategori diatas.
Selanjutnya kepala ruangan bertanggung jawab menetapkan metode
penyusunan keperwatan apa yang tepat digunakan di unit kerjanya untuk
mencapai tujuan sesuai dengan jumlah katagori tenaga yang ada di ruangan
serta jumlah klien yang menjadi tanggung jawabnya. Manajemen Kinerja
Klinik Konsep dasar manajemen kinerja klinik Manajemen kinerja klinik
adalah suatu upaya peningkatan kemampuan manajerial dan kinerja perawat
dalam memberikan pelayanan di institusi pelayanan kesehatan untuk
mencapai pelayanan yang bermutu (Depkes RI, 2005).
3. Konsep dasar manajemen kinerja klinik
Manajemen kinerja klinik adalah suatu upaya peningkatan kemampuan
manajerial dan kinerja perawat dalam memberikan pelayanan di institusi
pelayanan kesehatan untuk mencapai pelayanan yang bermutu (Depkes RI,
2005).
Manajemen kinerja klinik didasarkan pada profesionalisme perawat,
ilmu pengetahuan dan teknologi, aspek legal formal serta landasan etika.
Manajemen kinerja klinik dilaksanakan dengan tujuan meingkatkan mutu
pelayanan perawat di institusi pelayanan kesehatan. Dalam penerapan
manajemen kinerja klinik perawat diharapkan mampu meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan, mematuhi standar yang ditetapkan,
mempunyai kemampuan manajerial yang baik, melaksanakan asuhan
keperawatan yang bermutu dan pada akhirnya mampu memenuhi harapan
masyarakat dalam hal pelayanan kesehatan yang bermutu.
1) Implementasi
Fungsi pengorganisasian:
Merumuskan system penugasan
Menjelaskan rincian tugas ketua Tim
Menjelaskan rentang kendali di ruang rawat
Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan diruang rawat
Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan/fasilitas ruangan
Mengatur dan mengendalikan situasi lahan praktik
Mendelegasikan tugas kepada ketua Tim
Fungsi pengarahan:
Fungsi pengarahan:
C. Telaah Jurnal 1
D. Telaah Jurnal 2
TELAAH JURNAL
8 Kelebihan Jurnal Penelitian ini menggunakan dua analisis yaitu analisis univariat
dan analisis bivariat. Terdapat saran untuk melakukan penelitian
tambahan mengenai masalah pada jurnal ini
9 Kekurangan Penggunaan kalimat yang sedikit sulit dalam memaparkan hasil
Jurnal
penelitian
1 Kesimpulan Kesimpulan yang didapat dari tujuan penelitian ini diantaranya
Telaah
0 Hasil penelitian berdasarkan Karakteristik 61 responden di RSUD
Samarinda. Terdapat 40 orang (65.6%) yang berusia 26-35 tahun .
Jenis kelamin perempuan sebanyak 47 orang (77,0%). Masa kerja
dari 61 responden terdapat 24 orang (39,3%) masa kerja <5 tahun,
24 orang (39.3%). Pendidikan terdapat 5orang (83,6%) yang
berpendidikan D III Keperawatan. Hasil penelitian Fungsi
pengorganisasian kepala ruang yang didapat berdasarkan 61
responden terdapat 32 orang (52.5%) yang memiliki tingkat
fungsi pengorganisasian baik. Hasil penelitian dari kinerja
perawat didapatkan berkinerja baik yaitu baik yaitu sebanyak 37
orang (60.7%). Hasil penelitian ini yaitu terhadap hubungan
fungsi pengorganisasian kepala ruangan dengan kinerja perawat
(p=0,008, α=0,05). Hasil penelitian ini ada hubungan yang
signifikan antara fungsi pengorganisasian kepala ruangan dengan
kinerja perawat di RSUD Samarinda.
1 Sumber https://scholar.google.com/scholar?
1 start=20&q=implementasi+perorganisasian+keperawatan+di+rum
ah+sakit&hl=id&as_sdt=0,5#d=gs_qabs&t=1678185802677&u=
%23p%3DP5cLsitIdNoJ
E. Telaah Jurnal 4
BAB III
PENUTUP
A. Keseimpulan
B. Saran
Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki, baik dari
tulisan maupun bahasa yang kami sajikan, oleh karena itu mohon di berikan sarannya
agar kami bisa membuat makalah lebih baik lagi, dan semoga makalah ini bisa
bermamfaat bagi kita semua, dan menambah wawasan kita.
DAFTAR PUSTAKA
Momay, Sarlota Y dkk. 2014. "Pengaruh Kinerja Perawat dan Pengorganisasian
Terhadap Pelayanan Keperawatan Di Ruang Rawat Inap Menggunakan Metode Tim
di RS! Faisal Makassar dalam Jumal ilmiah kesehatan Diagnosis"