Kelompok 2 :
UNIVERSITAS ANDALAS
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada
kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan Makalah pembelajaran Manajemen Puskesmas dan Rumah Sakit “
Pengorganisasian Tingkat Puskesmas” tepat waktu. Selain itu, penulis juga berharap agar
makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang pengorganisasian tingkat
puskesmas.
Kelompok 2
I
DAFTAR ISI
II
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengorganisasian tingkat Puskesmas yaitu sebagai proses penetapan pekerjaan-
pekerjaan pokok untuk dikerjakan, pengelompokkan pekerjaan, pendistribusian otoritas/
wewenang dan pengintegrasian semua tugas- tugas dan sumber- sumber daya untuk mencapai
tujuan Puskesmas secara efektif dan efisien. Secara aplikatif pengorganisasian tingkat
Puskesmas adakah mengisi struktur organisasi dan tata kerja. Puskesmas yang ditetapkan
oleh Peraturan Daerah/ Kota disertai dengan pembagian tugas pokok dan fungsi (tupoksi),
serta pengaturan dan pengintegrasian tugas dan sumber daya Puskesmas untuk melaksanakan
kegiatan dan program Puskesmas dalam rangka mencapai tujuan Puskesmas.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pengorganisasian Tingkat Puskesmas
Manajemen adalah serangkaian proses yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan kontrol (Planning, Organizing, Actuating, Controling) untuk mencapai
sasaran/tujuan secara efektif dan efesien. Apabila perencanaan tingkat Puskesmas telah
selesai dilaksanakan, hal selanjutnya yang perlu dilakukan ialah melaksanakan fungsi
pengorganisasian Puskesmas (organizing). Ada 2 (dua) hal yang perlu pengorganisasian
tingkat Puskesmas adalah:
Istilah pengorganisasian menurut Terry (1986) berasal dari kata organism (organisme)
yang merupakan sebuah entitas dengan bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa
sehingga hubungan mereka satu sama lain dipengaruhi oleh hubungan mereka terhadap
keseluruhan.
1) Penentuan sumber daya dan kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan
organisasi,
2) Proses perancangan dan pengembangan struktur organisasi yang sesuai dengan
tujuan organisasi, sumber-sumber daya yang dimilikinya, dan lingkungan yang
melingkupinya,
3) Penegasan tanggung jawab tertentu,
4) Pendelegasian wewenang, pelimpahan tugas, dan tanggung jawab.
2
3
(1) Setiap Puskesmas harus memiliki organisasi yang efektif, efisien, dan akuntabel.
(2) Organisasi Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit terdiri
atas:
a. Kepala Puskesmas;
b. Kepala tata usaha; dan
c. Penanggung jawab.
1) Cara pencapaian tujuan Puskesmas lebih jelas karena kegiatan Puskesmas telah
dijabarkan dan dikelompokkan ke dalam berbagai tugas dalam unit-unit kerja
fungsional dalam struktur organisasi Puskesmas. Tugas pokok pegawai dan prosedur
kerja Puskesmas merupakan dokumen dari fungsi pengorganisasian Puskesmas yang
digunakan sebagai panduan kerja pegawai Puskesmas.
2) Memudahkan untuk memilih, menempatkan, dan melatih pegawai Puskesmas yang
tepat untuk melaksanakan tugas Puskesmas berdasarkan kemauan, kemampuan, dan
keterampilan kerja yang terspesialisasi, sehingga memungkinkan pemanfaatan dan
pemberdayaan pegawai Puskesmas sebaik- baiknya.
3) Setiap pegawai Puskesmas mengetahui tugasnya sehingga memungkinkan ia
memusatkan perhatian pada pekerjaannya dan dapat bekerja efektif.
7
1. Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan organisasi agar sesuai dengan
misi dan visinya.
2. Membagi beban kerja ke dalam aktivitas-aktivitas yang secara logis dan memadai
dapat dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang
3. Mengkombinasikan pekerjaan anggota organisasi dengan cara yang logis dan
efisien.
4. Menetapkan mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan anggota organisasi
dalam satu kesatuan yang harmonis.
5. Memantau efektivitas organisasi dna mengambil langkah-langkah penyesuaian
untuk mempertahankan atau meningkatkan efektivitas.
1. The operating core - Para pegawai yang melaksanakan pekerjaan dasar yang
berhubungan dengan produksi dari produk dan jasa;
2. The strategic apex - Pemimpin tingkat puncak yang diberi tanggung jawab
keseluruhan organisasi;
3. The middle line - Pemimpin yang menjadi penghubung operating core dan
strategic apex;
4. The technostructure - Para analis yang mempunyai tanggung jawab untuk
melaksanakan bentuk standarisasi tertentu dalam organisasi;
5. The support staff - Pegawai yang mengisi unit staf yang mempunyai jasa
pendukung tidak langsung kepada organisasi.
sehingga pegawai yang melakukan aktivitas yang sama berada dalam departemen atau unit
fungsional yang sama, seperti unit pencegahan dan pemberantasan penyakit menghimpun
upaya pencegahan dan pemberantasan semua penyakit menular dan tidak menular di
wilayah kerja Puskesmas.
Dalam merancang struktur organisasi Puskesmas penting dipertimbangkan tentang
rentang manajemen (span of management) dan rentang kendali (span of control). Rentang
manajemen Puskesmas adalah berapa banyak unit kerja atau orang yang dapat dikelola
oleh seorang pimpinan Puskesmas secara efektif. Sedangkan rentang kendali menetapkan
jumlah staf yang dapat diatur dengan efektif oleh seorang pimpinan atau jumlah pegawai
yang melapor secara langsung kepada seorang pimpinan. Jika rentangnya lebar, pimpinan
mempunyai banyak staf yang melapor kepadanya. Jika rapat, pimpinan hanya mempunyai
sedikit staf. Rentang manajemen dan rentang kontrol Puskesmas perlu diperhatikan dalam
merancang sebuah struktur organisasi Puskesmas karena kemampuan dan waktu pimpinan
Puskesmas adalah terbatas. Ada keterbatasan jumlah orang yang dapat dipimpin dan
dikelola secara efektif. Pembatasan rentang manajemen akan mempengaruhi jumlah total
unit kerja dan jumlah orang yang ada dalam setiap unit kerja.
Struktur organisasi Puskesmas yang akan diterapkan tergantung daripada visi,
misi, tujuan, fungsi, serta beban kegiatan dan program masing-masing Puskesmas.
Penyusunan struktur organisasi Puskesmas dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota
yang ditetapkan oleh Peraturan Daerah Kabupaten/ Kota. Pembuatan pola struktur
organisasi Puskesmas dapat mengacu pada :
1. Kebijakan Dasar Puskesmas (Keputusan Menteri Kesehatahan RI No.128/
Menkes/SK/II/2004), menetapkan pola struktur organisasi Puskesmas sebagai
berikut:
a. Kepala Puskesmas,
b. Unit Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala Puskesmas dalam
mengelola: Data dan Informasi, Perencanaan dan Penilaian, Keuangan, Umum
dan Kepegawaian,
c. Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas: Upaya kesehatan Masyarakat,
termasuk pembinaan terhadap UKBM (Upaya Kesehatan Bersumber daya
Masyarakat), Upaya Kesehatan Perorangan.
d. Jaringan pelayanan Puskesmas: Unit Puskesmas Pembantu, Unit Puskesmas
Keliling, Unit Bidan di Desa/Bidan Komunitas.
17
2. Keputusan Menteri Dalam Negeri No.23 tahun 1994, menetapkan pola struktur
organisasi Puskesmas terdiri atas :
a. Kepala Puskesmas;
b. Tata Usaha yang membidangi Administrasi Umum, Pencatatan dan Pelaporan,
Bendaharawan, Pengemudi dan Penjaga;
c. Unit-unit fungsional yang dikelompokkan kedalam 7 (tujuh) unit, yaitu:
• Unit 1: Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular;
• Unit 2: Peningkatan dan Kesehatan Keluarga;
• Unit 3: Pemulihan Kesehatan dan Rujukan;
18
3.1 Kesimpulan
Manajemen adalah serangkaian proses yang terdiri atas perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan kontrol (Planning, Organizing, Actuating, Controling)
untuk mencapai sasaran/tujuan secara efektif dan efesien. Apabila perencanaan tingkat
Puskesmas telah selesai dilaksanakan, hal selanjutnya yang perlu dilakukan ialah
melaksanakan fungsi pengorganisasian Puskesmas (organizing). Ada 2 (dua) hal yang perlu
pengorganisasian tingkat Puskesmas adalah: a). Pengaturan berbagai kegiatan yang ada di
dalam RO Puskesmas, sehingga membentuk satu kesatuan program yang terpadu dan sinergi
untuk mencapai tujuan Puskesmas, b). Pengorganisasian pegawai Puskesmas, yaitu
pengaturan tugas dan tanggung jawab setiap pegawai Puskesmas, sehingga setiap kegiatan
dan program mempunyai penanggung jawabnya.
3.2 Saran
Dengan adanya langkah-langkah pengorganisasian tingkat puskesmas diharapan dapat
mengoptimalkan penggunaan dan pemberdayaan sumber daya Puskesmas yang tersedia
secara efisien sesuai dengan tuntutan kebutuhan pelaksanaan fungsi Puskesmas dalam rangka
mencapai tujuan Puskesmas. Misalnya seperti mempertimbangkan tentang rentang
manajemen (span of management) dan rentang kendali (span of control). Rentang manajemen
Puskesmas adalah berapa banyak unit kerja atau orang yang dapat dikelola oleh seorang
pimpinan Puskesmas secara efektif. Sedangkan rentang kendali menetapkan jumlah staf yang
dapat diatur dengan efektif.
19
DAFTAR PUSTAKA
1. Alamsyah.2012.Manajemen Pelayanan Kesehatan. Nuha Medika
2. Ardana. K, Mujiati. NW, dan Sriathi A. 2008. Perilaku Keorganisasian. Graha Ilmu.
Catakan Pertama. Yogyakarta.
3. Arifin,Syamsul., dkk. 2016. Buku Ajar Dasar-Dasar Manajemen Kesehatan.
Banjarmasin: Pustaka Banua.
4. Elfindri. 2003. Ekonomi Layanan Kesehatan. Padang: Penerbit Universitas Andalas.
5. Kementrian R.I 2014 Buku Saku PERMENKES No.75 Tentang Puskesmas
6. Muninjaya G. 2004. Manajemen Kesehatan, Edisi Kedua. Jakarta: ECG.
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang
Puskesmas.
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 tentang
Pedoman Manajemen Puskesmas.
9. Sulaeman, Endang Sutisna. (2009). Manajemen Kesehatan Teori dan Praktik di
Puskesmas. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
20