Disusun Oleh :
2023/2024
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukuruntuk Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya selama ini sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah Manajemen
Administrasi Puskesmas dan RS.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Administrasi
Puskesmas dan RS. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dengan adanya
penyusunan makalah ini pembaca dapat mengetahui tentang metode Manajemen Manajemen
Administrasi Puskesmas dan RS.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini mengalami kesulitan dan hambatan,
namun berkat kemauan, usaha, disertai kerja keras serta bantuan dari berbagai sumber, makalah
ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terimakasih.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan, baik di Rumah Sakit maupun di Puskesmas, akan diapresiasi oleh
masyarakat luas selaku pengguna layanan jika pelayanan kedua institusi pelayanan kesehatan
tersebut bermutu. Pelayanan kesehatan yang bermutu pasti menggunakan pendekatan
manajemen sehingga pengelolaannya menjadi efektif, efisien, dan produktif. Untuk bisa
menyediakan pelayanan kesehatan seperti itu, pimpinan dan staf dari kedua institusi pelayanan
tersebut harus menerepkan prinsip-prinsip manajemen (Muninjaya, 2012).
Manajemen adalah ilmu terapan yang dapat dimanfaatkan di berbagai jenis organisasi
untuk membantu manajer dalam memecahkan masalah organisasi, sehingga manajemen juga
dapat digunakan dalam bidang kesehatan untuk membantu manajer organisasi pelayanan
kesehatan memecahkan masalah kesehatan masyarakat. Menurut Notoatmodjo (2003),
manajemen kesehatan adalah suatu kegiatan atau suatu seni untuk mengatur petugas kesehatan
dan non-petugas kesehatan masyarakat melalui program kesehatan. (Herlambang &Murwani,
2012).
Sebagian besar penempatan dokter yang baru lulus diarahkan untuk memenuhi
kebutuhan tenaga medis di puskesmas seluruh Indonesia. Dokter tidak saja berperan
sebagai medicus practicus, tetapi juga sebagai pimpinan unit kerja pelayanan kesehatan seperti
sebagai kepala puskesmas (Muninjaya, 2012). Selain itu, Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, menyebutkan dalam pasal 34 ayat 1 bahwa setiap
pimpinan penyelenggaraan fasilitas pelayanan kesehatan perseorangan harus memiliki
kompetensi manajemen kesehatan perseorangan yang dibutuhkan (Kemenkes, 2009). Untuk
itu, dokter dituntut untuk mengembangkan managerialship dan leadership-nya sehingga tugas
pokok dan fungsi puskesmas berkembang efektif,efisien,dan produktif. Oleh karena itu,
penting bagi dokter untuk mengetahui lebih dalam serta memiliki kemampuan mengenai
manajemen kesehatan dan manajemen puskesmas (Muninjaya, 2012).
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi puskesmas dan RS
2. Bagaimana peran manajemen administrasi puskesmas dan RS
3. Apa fungsi manajemen administrasi puskesmas dan RS
4. Apa tujuan manajemen administrasi puskesmas dan RS
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui definisi puskesmas dan RS
2. Untuk mengetahui peran manajemen administrasi puskesmas dan RS
3. Untuk mengetahui fungsi manajemen administrasi puskesmas dan RS
5. Untuk mengetahui tujuan manajemen administrasi puskesmas dan RS
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
secara terpadu dan berkesinambungan agar menghasilkan kinerja Puskesmas yang
efektif danefisien (Kementerian Kesehatan RI, 2016).
4
operasional dinas kesehatan kab/kota dan merupakan unit pelaksana tingkat
pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia.
2) Pembangunan Kesehatan Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya
kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar tewujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal.
3) Pertanggung jawaban Penyelenggaraan Penanggung jawab utama penyelenggaraan
seluruh upaya pembangunan kesehatan diwilayah kab/kota adalah dinas kesehatan
kab/kota, sedangkan puskesmas bertanggung jawab hanya untuk sebagian upaya
pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh dinas kesehatan kab/kota sesuai
dengan kemampuannya.
4) Wilayah Kerja Secara nasional standar wilayah kerja puskesmas adalah satu
kecamatan, tetapi apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari satu puskesmas,
maka tanggung jawab wilayah kerja dibagi antar puskesmas, dengan
memperhatikan keutuhan konsep wilayah (desa/kelurahan atau RW). Masing-
masing puskesmas tersebut secara operasional bertanggung jawab langsung kepada
dinas kesehatan kab/kota.
2. Peran Manajemen Administrasi Rumah Sakit
1) Meningkatkan Kualitas Pelayanan
Peningkatan kualitas pelayanan senantiasa dibutuhkan. Pelayanan
kesehatan dikatakan berkualitas apabila mampu memenuhi kebutuhan pasien,
mulai dari rasa aman hingga menghindari kejadian yang tak diinginkan selama
menjalani pemeriksaan kesehatan.
2) Dapat Melakukan Evaluasi Pelayanan Lebih Efektif
Dengan manajemen rumah sakit, pihak rumah sakit mampu melakukan evaluasi
berbagai macam pelayanan yang diberikan kepada pasien. Evaluasi dibutuhkan
sebagai tolak ukur untuk memperbaiki pelayanan sehingga menjadi lebih baik. Jika
ada yang kurang, pelayanan dapat segera dibenahi. Sebaliknya, jika sudah bagus,
pelayanan dapat ditingkatkan lebih baik.
3) Pelayanan Rumah Sakit Menjadi Lebih Efisien
5
Sistem manajemen yang teratur dapat membuat pelayanan rumah sakit menjadi
lebih efisien. Pasien pun akan merasa puas terhadap pelayanan kesehatan yang
diperoleh selama menjalani perawatan di rumah sakit.
4) Sistem Pelayanan Lebih Teratur
Pihak rumah sakit dapat membuat, mengatur, dan mengelola fasilitas kesehatan,
dan mudah melakukan pendataan administrasi, mulai dari masalah pasien darurat,
penyimpanan data pasien, hingga sistem pemberian informasi. Itulah pentingnya
manajemen rumah sakit.
5) Mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan Baik
Adanya manajemen rumah sakit dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas
SDM, seperti tenaga perawat, bidan, dokter, tenaga administrasi, dan lainnya.
Kualitas SDM memberikan pengaruh signifikan terhadap kualitas rumah sakit
secara keseluruhan.
6
6) Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas.
7) Memantau pelaksanaaan pembangunan agar berwawasan kesehatan.
8) Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan
cakupan pelayanan kesehatan.
9) Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk
dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit.
2. Fungsi Manajemen Administrasi Rumah Sakit
Fungsi manajemen rumah sakit mencakup serangkaian tindakan atau kegiatan yang
dilakukan untuk mencapai tujuan sekaligus menjalankan operasional rumah sakit
secara efektif. Ada empat fungsi manajemen utama dalam konteks rumah sakit, yaitu:
1) Fungsi Perencanaan
Fungsi perencanaan melibatkan penetapan visi, misi, dan tujuan jangka panjang
suatu rumah sakit. Dalam fungsi ini, manajemen rumah sakit merumuskan strategi
dan rencana taktis yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Fungsi perencanaan
juga mencakup pengidentifikasian sumber daya yang diperlukan, alokasi anggaran,
dan perencanaan kebutuhan tenaga kerja untuk memastikan bahwa rumah sakit
memiliki arah yang jelas dan rencana yang terstruktur dalam hal mencapai tujuan
dan menghadapi tantangan yang mungkin terjadi.
2) Fungsi Pengorganisasian
Fungsi pengorganisasian melibatkan pembentukan struktur organisasi yang efektif
di dalam rumah sakit, mulai dari penentuan tugas, tanggung jawab, dan wewenang
untuk setiap individu atau departemen dalam rumah sakit. Selain itu,
pengorganisasian juga melibatkan pembagian kerja, pembentukan tim kerja, dan
koordinasi antara departemen dan unit kerja. Tujuan dari fungsi pengorganisasian
ini adalah untuk mencapai kerja sama yang efisien, aliran informasi yang baik, dan
optimalisasi penggunaan sumber daya.
3) Fungsi Pengarahan (Pengendalian)
Fungsi pengarahan melibatkan pengawasan dan pengendalian operasional rumah
sakit untuk memastikan bahwa aktivitas dan kinerja sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan. Fungsi ini meliputi pembuatan standar operasional, penugasan
tugas dan tanggung jawab, pengawasan terhadap kinerja staf, pemantauan
7
keuangan, dan evaluasi terhadap pencapaian tujuan. Fungsi pengarahan
memungkinkan manajemen rumah sakit untuk mengidentifikasi permasalahan atau
penyimpangan dari rencana dan mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan.
4) Fungsi Pengendalian (Pengawasan)
Fungsi pengendalian dalam manajemen rumah sakit berkaitan dengan pengelolaan
sumber daya dan proses operasional. Ini melibatkan pengawasan terhadap aliran
kerja, penggunaan sumber daya, kepatuhan terhadap prosedur dan kebijakan, serta
evaluasi kualitas pelayanan. Pengendalian melibatkan pengumpulan dan analisis
data kinerja, pengambilan tindakan korektif jika terdapat penyimpangan, dan
peningkatan proses agar mencapai efisiensi dan efektivitas yang lebih baik.
Secara keseluruhan, fungsi-fungsi manajemen tersebut saling berkaitan
sekaligus saling mendukung satu sama lain dalam mencapai tujuan organisasi
rumah sakit. Dengan menerapkan fungsi-fungsi manajemen secara efektif, rumah
sakit dapat mencapai pengelolaan yang optimal, meningkatkan pelayanan kepada
pasien, dan mencapai kinerja yang unggul.
8
mewujudkan masyarakat yang memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat (KementerianKesehatan RI, 2014).
2. Tujuan Manajemen Administrasi Rumah Sakit
1) Mampu mempersiapkan sumber daya secara lebih baik. Terutama Sumber Daya
Manusia. Seperti halnya perusahan yang membutuhkan SDM berkualitas untuk
masing-masing bidang, demikian pula dengan sistem manajemen rumah sakit.
Dalam hal ini SDM yang dibutuhkan juga cukup banyak, seperti misalnya saja
tenaga perawat, tenaga medis sesuai bidang yang digeluti, tenaga administrasi,
tenaga keuangan dan yang lainnya.
2) Mampu melakukan evaluasi pelayanan secara lebih efektif. Dimana dalam hal ini,
pihak rumah sakit akan mampu melakukan evaluasi atas berbagai macam
pelayanan yang diberikan pada para pasien yang datang. Jika ada yang kurang, akan
segera dibenahi, jika dinilai bagus, akan lebih ditingkatkan.
3) Mampu mengatur berbagai macam sistem pelayanan secara lebih baik dan terarah.
Dengan adanya sistem manajemen seperti ini, maka pihak rumah sakit dapat
membuat, mengatur atau mengelola fasilitas kesehatan, mudah melakukan
pendataan administrasi dan juga layanan lainnya. Mulai dari masalah kedaruratan
pasien, penyimpanan data pasien, sistem pemberian informasi dan yang lainnya.
4) Mampu membuat efisiensi layanan jadi lebih baik. Maksudnya mampu
memberikan layanan secara lebih efisien sesuai dengan yang dibutuhkan oleh
pasien itu sendiri.
5) Mampu membuat kualitas layanan jadi lebih baik. Yang jarang orang sadari
adalah, kegiatan keorgaisasian dalam rumah sakit ini terbilang cukup kompleks.
Tidak cukup hanya pengalaman saja, apalagi jika didasarkan atas perkiraan saja.
9
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelayanan kesehatan, baik di Rumah Sakit maupun di Puskesmas, akan diapresiasi oleh
masyarakat luas selaku pengguna layanan jika pelayanan kedua institusi pelayanan
kesehatan tersebut bermutu. Pelayanan kesehatan yang bermutu pasti menggunakan
pendekatan manajemen sehingga pengelolaannya menjadi efektif, efisien, dan produktif.
Untuk bisa menyediakan pelayanan kesehatan seperti itu, pimpinan dan staf dari kedua
institusi pelayanan tersebut harus menerepkan prinsip-prinsip manajemen (Muninjaya,
2012).
B. Saran
Adapun saran yang diberikan yaitu agar Pelayanan kesehatan baik di Rumah Sakit maupun
di Puskesmas harus lebih ditingkatkan salah satunya dengan meningkatkan disiplin kepada
tenaga kesehatan sesuai dengan aturan yang berlaku sehingga dapat menumbuhkan
kehandalan dalam memberikan pelayanan kesehatan sehingga ada kepuasan tersendiri bagi
konsumen.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://www.coursehero.com/file/63315230/KELOMPOK-3-MPRS-A1docx/
http://rdadhyanidewi.blogspot.com/2015/07/makalah-manajemen-kesehatan-manajemen.html
http://repositori.unsil.ac.id/4913/4/3.%20Bab%20I.pdf
https://iik.ac.id/blog/ini-dia-pentingnya-manajemen-rumah-sakit/
https://aido.id/his/manajemen-rumah-sakit-manfaat-dan-fungsi/detail
11