Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ADMINISTRASI PEMBANGUNAN KESEHATAN


“Administrator Kepegawaian Tenaga Kesehatan”

Dosen Pengampuh :
Tri Septian Maksum, S.KM., M.Kes

Kelompok 3:
1. Muslihatul Iskamia (811421031)
2. Tessa Amalia Kaunang (811421127)
3. Meylani Toonawu (811421058)
4. Mutiara Juniarshi A. Mohune (811421106)
5. Jainun Paulu (811421111)
6. Ahmad Dihyat Hasan (811421128)
7. Nur Ain Tahir (811421186)
8. Kasmawati M. Usman (811421220)
9. Tria Septiani Dama (811421234)

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah Kami yang berjudul “Administrator Kepegawaian Tenaga Kesehatan”.
Mata Kuliah Administrasi Pembangunan Kesehatan ini dapat tersusun sampai
dengan selesai. Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak sekali kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami sendiri.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna membangun
demi kesempurnaan makalah ini.

Gorontalo, 29 Oktober 2023

Penyusun

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................2

DAFTAR ISI....................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................4

A. Latar Belakang..............................................................................................................4

B. Rumusan Masalah.........................................................................................................4

C. Tujuan...........................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................6

1. Pengertian Adminsitrator Kepegawaian........................................................................6

2. Sistem Kepegawaian...................................................................................................10

BAB III PENUTUP ......................................................................................................12

A. Kesimpulan.................................................................................................................12

B. Saran...........................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tenaga kesehatan memiliki peranan penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan yang maksimal kepada masyarakat agar masyarakat mampu untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat sehingga akan
terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan
sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi serta sebagai salah satu
unsur kesejahteraan umum sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Tenaga kesehatan memberikan konstribusi hingga 80% dalam keberhasilan
pembangunan kesehatan. Desentralisasi di Indonesia yang mulai diterapkan pada tahun
2001 membawa perubahan yang cepat disemua pembangunan termasuk sektor
kesehatan. Peran dari perencanaan SDM kesehatan dialihkan ke pemerintah daerah
sehingga provinsi dan kab/kota didorong untuk merencanakan tenaga kesehatan yang
diperlukan berdasarkan kebutuhan lokal.
Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang bermutu tinggi dan sesuai dengan
standar kualifikasi diperlukan proses rekrutmen yang terencana dan efektif . Setelah
proses rekrutmen dilakukan secara efektif, kemudian dilakukan proses seleksi pegawai
untuk memilih orang terbaik yang menentukan diterima atau tidaknya seseorang yang
akan mengisi jabatan tertentu sesuai posisi yang ada. Seleksi ini sangat penting karena
jika salah dalam pelaksanaan seleksi pegawai, maka akan terjadi kerugian secara moril
dan materil.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Administrator Kepegawaian.
2. Sistem Kepegawaian.

C. Tujuan
1. Apa Pengertian Administrator Kepegawaian?
2. Bagaimana Sistem Kepegawaian?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Administrasi Kepegawaian


Ada beberapa pendapat tentang pengertian administrasi kepegawaian yang
dikemukakan oleh para ahli diantaranya, yaitu:
Menurut Drs. M. Manullang (1967) mengemukakan bahwa :
“Administrasi Kepegawaian adalah seni dan ilmu perencanaan, pelaksanaan dan
pengontrolan tenaga kerja untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu,
dengan meningalkan kepuasan hati pada diri para pekerja.”
Paul Pigors dan Charles A. Myers serta Thomas G Spates berpendapat bahwa
“Administrasi kepegawaian adalah suatu tata cara atau prosedur tentang cara-cara
mengorganisasi dan memperlakukan orang yang bekerja sedemikian rupa sehingga
mereka masing-masing mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya dari kemampuannya,
jadi memperoleh efisiensi yang maksimum untuk dirinya sendiri dan golongannya.”
Administrasi kepegawaian berkaitan dengan penggunaan sumber daya manusia
dalam suatu organisasi.

1. Sistem Administrasi Kepegawaian


Sistem administrasi kepegawaian adalah bagian dari administrasi negara yang
kebijaksanaannya ditentukan dari tujuan yang ingin dicapai.Pola kebijaksanaannya
tergantung pada bentuk negara yang dianut suatu negara, apakah federal ataukah
kesatuan.
Kebijaksanaan dasar sistem administrasi kepegawaian di negara kita mengacu
pada Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang perubahan atas Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian. Dalam undang-undang
tersebut dinyatakan bahwa dalam rangka usaha mencapai tujuan nasional untuk
mewujudkan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis,
adil, dan bermoral tinggi, diperlukan pegawai negeri yang merupakan unsur aparatur
negara yang bertugas sebagai abdi masyarakat yang menyelenggarakan pelayanan
secara adil dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan
kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
2. Fungsi Umum Administrasi Kepegawaian
1) Perencanaan Pegawai
Perencanaan pegawai dapat didefinisikan sebagai proses penentuan kebutuhan
pegawai pada masa yang akan datang berdasarkan perubahan-perubahan yang terjadi
dan persediaan tenaga kerja yang ada. Perencanaan pegawai merupakan bagian penting
dari dan sebagai kontributor pada proses perencanaan strategis karena membantu
organisasi dalam menentukan sumber-sumber yang diperlukan dan membantu
menentukan apa yang benar-benar dapat dicapai dengan sumber-sumber yang tersedia.
Perencanaan pegawai yang baik akan memperbaiki pemanfaatan pegawai,
menyesuaikan aktivitas pegawai dan kebutuhan di masa depan secara efisien,
meningkatkan efisiensi dalam merekrut pegawai baru serta melengkapi informasi
tentang kepegawaian yang dapat membantu kegiatan kepegawaian dan unit organisasi
lainnya. Melalui perencanaan dapat diketahui kekurangan dibanding kebutuhan
sehingga dapat dilakukan perekrutan pegawai baru, promosi, dan transfer secara
proaktif sehingga tidak mengganggu kegiatan organisasi.
Dalam membuat perencanaan pegawai perlu diperhatikan faktor internal dan
eksternal organisasi.Di samping itu, perlu pula diperhatikan langkah-langkah yang harus
ditempuh sebagaimana dikemukakan Miller Burack dan Maryann.

2) Pengorganisasian Kepegawaian
Pengorganisasian adalah suatu langkah untuk menetapkan, menggolong-
golongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan yang dipandang perlu, penetapan
tugas dan wewenang seseorang, pendelegasian wewenang dalam rangka untuk
mencapai tujuan. Pengorganisasian mengantarkan semua sumber dasar (manusia dan
nonmanusia) ke dalam suatu pola tertentu sedemikian rupa sehingga orang-orang yang
bekerja di dalamnya dapat bekerja sama secara berdaya guna dan berhasil guna dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Salah satu akibat dari pengorganisasian adalah
terbentuknya struktur organisasi dan dalam struktur organisasi akan nampak bagaimana
hubungan antara satu unit dengan unit lain. Dengan kata lain, struktur organisasi akan
mempengaruhi aliran kerja, delegasi wewenang dan tanggung jawab, sistem kontrol dan
pengendalian, serta arus perintah dan pertanggungjawaban. Oleh karena itu, dalam
mendesain struktur organisasi bagian kepegawaian perlu dipertimbangkan berbagai
faktor sebagaimana telah diuraikan dalam kegiatan belajar ini.

3) Pengarahan Pegawai
Ada banyak teori dan keyakinan tentang apa yang memotivasi pegawai. Secara
keseluruhan tidak ada kesepakatan tentang motivasi. Oleh karena itu, sangat sulit bagi
organisasi untuk sampai pada kebijakan dan pendekatan yang akan memuaskan semua
pegawai. Selain itu, bagi organisasi dengan skala apa pun, membuat analisis mendalam
tentang apa yang memotivasi setiap pegawai adalah tidak praktis. Namun, ada aturan-
aturan praktis yang dapat diikuti setidak-tidaknya untuk membantu memotivasi pegawai
dan meningkatkan kepuasan kerja, yaitu sebagai berikut.
1. Jelaskan kepada para pegawai apa yang dimaksud dengan kinerja efektif dan
pastikan bahwa mereka mengetahui apa yang diharapkan dari mereka;
2. Pastikan bahwa ada hubungan jelas antara kinerja dan penghargaan (imbalan)
dan bahwa setiap hubungan semacam itu dikomunikasikan kepada para pegawai;
3. Pastikan bahwa semua pegawai diperlakukan secara adil dan penilaian tentang
kinerja adalah objektif;
4. Bilamana mungkin, kembangkan jenis-jenis penghargaan yang berbeda, tidak
semua orang dapat dinaikkan pangkatnya (dipromosikan) atau perlu dinaikkan
pangkatnya;
5. Doronglah semangat seluwes mungkin di dalam lingkungan kerja dan
kembangkan gaya manajemen yang mudah diserap dan mampu diubah-ubah
untuk menyesuaikan orang dan lingkungan
6. Kembangkan sebuah sistem manajemen kinerja atau setidaknya tetapkan sasaran
yang dapat dicapai tetapi dapat terus berkembang;
7. Perhitungkan semua faktor lingkungan dan sosial, seperti kenyamanan dan
sarana lingkungan kerja, interaksi sosial diantara pegawai, pokoknya semua
faktor yang dapat menjadi sumber ketidakpuasan.

4) Pengendalian Pegawai
Pengawasan sebagai bagian dari pengendalian merupakan proses pengukuran
dan penilaian tingkat efektivitas kerja pegawai dan tingkat efisiensi penggunaan sarana
kerja dalam memberikan kontribusi pada pencapaian tujuan organisasi. Setiap kegiatan
pengawasan memerlukan tolok ukur atau kriteria untuk mengukur tingkat keberhasilan
dalam bekerja, yang dalam penilaian kinerja disebut standar pekerjaan.
Standar adalah suatu kriteria atau model baku yang akan diperbandingkan
dengan hasil nyata. Banyak jenis standar yang dapat dipergunakan dalam pengendalian
kegiatan-kegiatan kepegawaian.Dalam mengendalikan unit/bagian kepegawaian,
pimpinan harus mampu menemukan butir-butir pengendalian strategis yang dapat
dipantau berdasarkan penyimpangan.

3. Fungsi Teknis Administrasi Kepegawaian


Fungsi Teknis berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dengan fisik,
meliputi pengadaan, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan, dan
pemensiunan pegawai.

4. Pengadaan Pegawai
1). Perencanaan dan Rekrutmen
Salah satu fungsi Kepegawaian adalah pengadaan pegawai.Dalam kegiatan
pengadaan pegawai ini harus dilihat apakah ada formasi yang lowong, di samping itu
perlu pula dilihat kebutuhan sumber daya manusia, banyaknya kebutuhan dan jenisnya
pekerjaan.Setelah pasti ada formasi yang lowong, maka baru diadakan serangkaian
kegiatan untuk menjaring pegawai yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing unit
beserta kualifikasinya.
Sedangkan perekrutan merupakan proses penarikan sejumlah calon yang
memiliki potensi untuk ditarik menjadi pegawai yang dilakukan melalui berbagai
macam kegiatan. Perekrutan yang efektif secara konseptual memiliki beberapa
hambatan yang dapat bersumber dari kebijakan organisasi maupun dari perencanaan
sumber daya manusia.Dalam ketentuan perundang-undangan Kepegawaian Negara
terdapat ketentuan yang mengatur formasi yaitu Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun
2003 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil.
Dalam rangka menentukan jumlah dan kualitas pegawai yang diperlukan oleh
suatu unit organisasi, harus ditetapkan oleh seorang pejabat yang berwenang dalam
jangka waktu tertentu berdasarkan jenis, sifat dan beban kerja yang harus dilaksanakan,
dengan tujuan agar unit organisasi itu mampu melaksanakan tugasnya dengan baik dan
tepat pada waktunya.

2). Seleksi, Orientasi, dan Pengangkatan


Kegiatan seleksi tidak hanya merupakan proses pemilihan pegawai dari sekian
banyak pelamar yang dijaring melalui proses perekrutan, tetapi juga proses pemilihan
calon pegawai terhadap organisasi yang akan dimasuki. Pegawai yang telah lolos seleksi
akan diprioritaskan untuk mengikuti kegiatan orientasi sebelum yang bersangkutan
ditempatkan dan mulai bekerja. Orientasi sangat penting terutama bagi pegawai baru.
Hal ini dikarenakan apa yang diperoleh pertama kali seseorang memasuki dunia kerja
akan berkesan lama, dan ini akan mempengaruhi pegawai tersebut.
Orientasi merupakan upaya untuk mensosialisasikan nilai-nilai organisasi,
pekerjaan, dan rekan-rekan pada pegawai baru, yang dilakukan melalui sebuah program
formal maupun informal. Bagi pegawai lama yang akan menduduki jabatan baru,
orientasi juga perlu. Mereka dapat belajar terlebih dahulu tanggung jawab yang akan
dikerjakannya.
Pada umumnya Administrasi Kepegawaian mempunyai sasaran yang sama yaitu
motivasi dan produktivitas sebuah kerja maksimum dari anggota organisasi yang
sekaligus juga berarti mencapai suatu tujuan organisasi atau perusahaan itu sendiri
dengan baik.

B. Sistem Kepegawaian
Pegawai merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu perusahaan baik
perusahaan negara maupunperusahaan swasta. Walaupun sedimikian canggihnya
teknologi saat ini, tanpa kehadiran pegawai semua itu belum mempunyai arti apa-apa.
Karena sangat pentingnya pegawai dalam suatu perusahaan, maka untuk ini dapat
digunakan berbagai sistem kepegawaian, antara lain:
 Sistem Kawan (Patronage System)
Sistem kawan merupakan suatu sistam kepegawaian yang bersifat subyektif,
artinya pengangkatan seorang pegawai berdasarkan atas hubungan pribadi antara
pihak yang mengangkat dengan yang diangkat.
 Sistem Kecakapan (Merit System)
Berbeda dengan sistem kawan, sistem kecakapan bersifat obyektif.
Pengangkatan seorang pegawai didasarkan pada kecakapan yang dimiliki.
Ukuran awal untuk mengetahui kecakapan seorang calon pegawai antara lain
adalah ijazah yang dimiliki atau hasil tes yang dicapainya.
Dalam praktek kepegawaian, sistem ini bukan saja dipergunakan pada
pengangkatan pertama seorang pegawai, tetapi juga pada proses kepegawaian
berikutnya, antara lain untuk menentukan kenaikan gaji, kenaikan tingkat, dan
sebagainya.
 Sistem Karier (Career System)
Menurut sistem karier ini seseorang diterima menjadi pegawai karena
pertimbangan kecakapan. Kesempatan untuk mengembangkan bakat serta
kecakapan terbuka selama pegawai mampu bekerja. Pangkatnyapun dapat
dinaikkan setinggi mungkin. Sistem ini merupakan konsekuensi logis dari sistem
kepegawaian yang berdasarkan kecakapan.
 Sistem Prestasi Kerja
Sistem prestasi kerja adalah suatu sistem kepegawaian dimana pengangkatan
seseorang untuk menduduki sesuatu jabatan atau untuk naik pangkat didasarkan
atas kecakapan dan prestasi yang dicapai oleh pegawai yang diangkat.
Kecakapan tersebut harus dibuktikan dengan lulus dalam ujian dinas dan prestasi
dibuktikan secara nyata. Sistem prestasi kerja tidak memberikan penghargaan
terhadap masa kerja.
Dalam sistem ini dapat naik pangkat dalam jangka waktu yang relatif singkat,
karena tidak dibatasi oleh lamanya masa kerja, sedangkan sistem karier selain
memperhatikan kecakapan juga memperhatikan lamanya masa kerja dari
pegawai yang bersangkutan. Pegawai tidak dapat naik pangkat apabila masa
kerja minimum belum dipenuhi.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada umumnya administrasi kepegawaian mempunyai sasaran yang sama yaitu
motivasi dan produktivitas sebuah kerja maksimum dari anggota organisasi yang
sekaligus juga berarti mencapai suatu tujuan organisasi atau perusahaan itu sendiri
dengan baik.
Administrasi kepegawaian pun memiliki berbagai macam fungsi. Salah
satunya yaitu Pengembangan struktur organisasi untuk melaksanakan program
kepegawaian termasuk didalamnya tugas dan tanggung jawab dari setiap pegawai yang
ditentukan dengan jelas dan tegas.
Pegawai merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu perusahaan baik
perusahaan negara maupunperusahaan swasta. Walaupun sedimikian canggihnya
teknologi saat ini, tanpa kehadiran pegawai semua itu belum mempunyai arti apa-apa.
Karena sangat pentingnya pegawai dalam suatu perusahaan, maka untuk ini dapat
digunakan berbagai sistem kepegawaian.

B. Saran
Saran dari penulis terhadap kepegawaian tenaga kesehatan khususnya kesmas,
perawat, dokter, bidan dan lainya adalah:
1. Pelatihan dan Pengembangan:
1). Menawarkan pelatihan berkala untuk tenaga kesehatan agar tetap memperbarui
pengetahuan dan keterampilan mereka.
2). Mengembangkan program pengembangan karir untuk memberikan jalan karir
yang jelas bagi karyawan.
2. Evaluasi Rutin:
1). Melakukan evaluasi rutin terhadap program kepegawaian dan mengidentifikasi
area untuk perbaikan.
2). Memperbarui kebijakan dan prosedur sesuai dengan perubahan kebutuhan dan
regulasi.
DAFTAR PUSTAKA

Saksono, Slamet. Administrasi Kepegawaian. Yogyakarta: Kanisius, 1988.


Tayibnapis, Burhanudin A. MPH. Administrasi Kepegawaian: Suatu Tinjauan
Analitik. Jakarta: Pradnya Paramita, 1995.
Moekijad.Administrasi Kepegawaian Negara. Bandung: CV. Mandar Maju,
1991
http://bahankuliah.wordpress.com/2009/05/29/administrasi-kepegawaian/

Anda mungkin juga menyukai