Anda di halaman 1dari 15

MODUL

PENGORGANISASIAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT


(KSM 235)

MODUL 03
PERANAN PETUGAS DAN KADER
DALAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT

DISUSUN OLEH
DRS. MULYO WIHARTO, MM

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


2020

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
0 / 15
PERANAN PETUGAS DAN KADER
DALAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT

A. Kemampuan Akhir Yang Diharapkan

Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa mampu :


1. Menganalisis jabatan dan uraian jabatan yang diperlukan dalam
pengorganisasian dan pengembangan masyarakat.
2. Mengindentifikasi peranan petugas kesehatan dalam kegiatan
pengorganisasian dan pengembangan masyarakat.
3. Merinci peranan kader kesehatan masyarakat dalam kegiatan
pengorganisasian dan pengembangan masyarakat.

B. Uraian dan Contoh

1. Analisis Jabatan

Pengorganisasian kegiatan pengembangan masyarakat memerlukan petugas


yang disusun sedemikian rupa sehingga tersedia sumber daya manusia dalam
kuantitas dan kualitas yang dibutuhkan. Usaha tersebut dinamakan penyusunan
staf yang berhubungan dengan penetapan orang-orang yang akan memangku
jabatan yang ada dalam organisasi (M. Manullang). Proses penyusunan staf
dilakukan melalui (1) analisis pekerjaan, (2) analisis tenaga kerja, (3) menentukan
sumber tenaga, dan (4) menentukan metoda penarikan dan seleksi

Analisis jabatan. adalah teknik untuk memperoleh informasi jabatan secara


sistematis, intensif dan tetap serta penyajian dan penggunaannya bagi program
pengelolaan tenaga kerja (Depnaker RI). Analisis jabatan dapat menghasilkan
uraian pekerjaan (job description) atau uraian tugas (task description) dan
informasi lain seperti syarat jabatan, hubungan jabatan, standar pekerjaan dan
latihan yang diperlukan (job description dalam arti luas).

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
1 / 15
Task description yaitu uraian tentang apa yang dikerjakan seorang pekerja
atau pemegang jabatan tanpa disertai informasi seperti syarat jabatan dan
hubungan jabatan (job description dalam arti sempit). Job description memuat
nama pekerjaan, unit kerja, ikhtisar jabatan, tugas rutin (harian), tugas berkala
(periodik), hubungan jabatan, syarat jabatan, pelatihan yang diperlukan dan
sebagainya.

Gambar 3.1 Analisis Jabatan

Analisis jabatan juga dapat menghasilkan persyaratan jabatan (job


specification) yaitu syarat-syarat jabatan tanpa uraian tentang ciri-ciri jabatan, ciri
khas jabatan tanpa persyaratan jabatan (job requirement atau job qualification)
atau ciri-ciri suatu jabatan sekaligus syarat-syarat jabatan. Persyaratan pekerjaan
merinci syarat yang diperlukan pemegang jabatan, umumnya berupa pendidikan
dan pengalaman.

Selanjutnya, analisis jabatan juga dapat menghasilkan klasifikasi jabatan


(job classification) yaitu pengelompokkan jabatan-jabatan yang mempunyai nilai
sama (Moekijat) atau sistem untuk mengatur dan mengklasifikasikan jabatan
menurut struktur tertentu berdasarkan persamaan faktor yang berhubungan dengan
pelaksanaan, sifat pekerjaan dan kompleksitas kerja (Depnaker RI).

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
2 / 15
Hasil-hasil analisis jabatan yang berupa job description, job specification
dan job classification dapat digunakan untuk membuat perencanaan kebutuhan
tenaga, menciptakan sistem pengadaan, seleksi, penempatan,
penggajian/kompensasi, penilaian prestasi kerja, promosi, mutasi, perencanaan
karier, analisis beban kerja, pembagian kerja atau penataan organisasi.

Jabatan yang diperlukan dalam pengorganisasian dan pengembangan


masyarakat adalah petugas atau tenaga kesehatan dan kader kesehatan masyarakat
yang berasal dari masyarakat sebagai berikut :
a. Tenaga kesehatan : Tenaga kesehatan adalah pelaksana pelayanan
kesehatan dan diharapkan agar tugas pokok dan fungsi (tupoksi)
tenaga kesehatan tersebut sesuai dengan pendidikan dan keterampilan
yang mereka miliki.
b. Kader kesehatan masyarakat : Kader adalah orang yang dipilih oleh
masyarakat dan dilatih untuk menangani masalah-masalah kesehatan
perseorangan maupun kesehatan masyarakat serta bekerja dalam
pemberian pelayanan kesehatan.

2. Tenaga Kesehatan

Tenaga kesehatan atau petugas yang terlibat dalam kegiatan


pengorganisasian dan pengembangan masyarakat adalah setiap orang yang
mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau
keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.

Tenaga kesehatan berperan sebagai pelaksana pelayanan kesehatan dan


diharapkan agar tugas pokok dan fungsi (tupoksi) tenaga kesehatan tersebut sesuai
dengan pendidikan dan keterampilan yang mereka miliki. Menurut Notoatmodjo
(2003), pendidikan dan keterampilan merupakan investasi dari tenaga kesehatan
dalam menjalankan peran sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) yang
diemban oleh tenaga kesehatan tersebut.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
3 / 15
Selain itu, dalam menjalnkan peranannya sebagai pelaksana pelayanan
kesehatan di Puskesmas, menurut Setyawan (2002) tenaga kesehatan merupakan
sumber daya strategis yang mampu secara optimal menggunakan sumber daya
fisik, finansial dan manusia dalam tim kerja.

Gambar 3.2 Petugas Kesehatan di Posyandu

Tenaga kesehatan mempunyai kewajiban memberikan pelayanan kesehatan,


antara lain memberikan layanan pembinaan gizi dan kesehatan ibu dan anak.
Untuk mewujudkan tanggung jawabnya, tenaga kesehatan melakukan identifikasi
dan memetakan potensi dan permasalahan di suatu wilayah, antara lain :
a. Gambaran kondisi Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang akan
melakukan pengintegrasian pelayanan dasar.
b. Jumlah keluarga yang mempunyai anak usia 0 – 6 tahun.
c. Kader kesehatan masyarakat yang bersedia membantu dalam kegiatan
d. Kepedulian dan partisipasi masyarakat untuk mendukung kegiatan.
e. Sarana dan prasarana yang tersedia.

Setelah mengetahui potensi dan permasalahan di lapangan, tenaga


kesehatan akan membuat kesepakatan bersama tokoh masyarakat dan perangkat
desa. Salah satu kesepakatan yang dimaksud antara lain diperlukan untuk
menambah kegiatan Posyandu secara terintegrasi. Selanjutnya, hasil kesepakatan

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
4 / 15
tersebut disampaikan kepada penanggungjawab teknis, antara lain berupa layanan
sosial dasar di Posyandu.

Pengintegrasian layanan sosial dasar di Posyandu yang dilakukan oleh


tenaga kesehatan meliputi kegiatan-kegiatan pelayanan, diantaranya adalah :
a. Pembinaan gizi dan kesehatan ibu dan anak.
b. Pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan.
c. Perilaku hidup bersih dan sehat.
d. Kesehatan lanjut usia;
e. Pendidikan anak usia dini.
f. Percepatan penganekaragaman konsumsi pangan.
g. Pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil dan penyandang
masalah kesejahteraan sosial.
h. Kesehatan reproduksi remaja
i. Peningkatan ekonomi keluarga

Petugas kesehatan yang bertugas di kalangan masyarakat harus memiliki


persyaratan-persyaratan yang diperlukan untuk melakukan pengorganisasian dan
pengembangan masyarakat. Adapun syarat-syarat petugas kesehatan yang
dimaksud adalah :
a. Petugas kesehatan tersebut dapat dipercaya oleh masyarakat
b. Petugas kesehatan mengetahui sumber daya yang ada di masyarakat
dan diluar masyarakat
c. Petugas kesehatan mampu berkomunikasi dengan baik
d. Petugas kesehatan mempunyai kemampuan profesional tertentu
e. Petugas kesehatan mengetahui masyarakat dan lingkungannya

Dalam kegiatan pengorganisasian dan pengembangan masyarakat, petugas


kesehatan dapat menjelalankan fungsi dan peranannya sebagai guide
(pembimbing), enabler (pendorong) atau expert (ahli). Fungsi petugas kesehatan
yang dimaksud dapat diuraikan sebagai berikut :

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
5 / 15
a. Guide (Pembimbing) : Petugas kesehatan membantu masyarakat
mencari jalan keluar yang efektif untuk pemenuhan terhadap
kebutuhan mereka
b. Enabler (Pendorong) : Petugas kesehatan memunculkan dan
mengarahkan keresahan yang ada dalam masyarakat untuk diperbaiki
c. Expert (Ahli) : Petugas kesehatan memberikan bimbingan teknis
sesuai dengan keahlian yang dimilikinya

3. Kader Kesehatan

Tenaga kesehatan mempunyai kewajiban memberikan pelayanan kesehatan,


antara lain memberikan layanan pembinaan gizi dan kesehatan ibu dan anak,
namun kewajiban tersebut dapat juga diberikan kepada kader terlatih. Kader
terlatih adalah kader yang telah mengikuti pelatihan, diantaranya pelatihan
layanan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) sehingga disebut sebagai kader
Posyandu.

Kader Posyandu bertanggung jawab memberikan pelayanan administrasi


dan kesehatan di masyarakat dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Pendaftaran
b. Penimbangan
c. Pencatatan
d. Pelayanan kesehatan
e. Penyuluhan kesehatan
f. Percepatan penganekaragaman pangan
g. Peningkatan perekonomian keluarga.

Kader Posyandu adalah unsur masyarakat yang menjadi pengelola Posyandu,


bersama-sama dengan unsur-unsur yang lain. Pengelola Posyandu dari unsur yang
lain adalah lembaga kemasyarakatan, organisasi kemasyarakatan, lembaga
swadaya masyarakat, lembaga mitra pemerintah, dan dunia usaha yang dipilih,

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
6 / 15
bersedia, mampu, dan memiliki waktu dan kepedulian terhadap pelayanan sosial
dasar masyarakat di Posyandu.

Gambar 3.3 Kader Kesehatan Masyarakat di Posyandu

Untuk melakukan kewajibannya, kader kesehatan masyarakat yang


berkiprah dalam kegiatan pengorganisasian dan pengembangan masyarakat harus
mempunyai persyaratan-persyaratan tertentu. Adapun syarat-syarat tenaga
kesehatan masyarakat adalah :
a. Kader kesehatan masyarakat berasal dari masyarakat setempat
b. Kader kesehatan masyarakat tersebut tinggal di desa tersebut
c. Kader kesehatan masyarakat diterima oleh masyarakat (safety
credibility)
d. Kader kesehatan masyarakat tersebut bersedia mengabdi untuk
masyarakat
e. Kader kesehatan masyarakat masih cukup mempunyai waktu, selain
untuk usahanya mencari nafkah
f. Kader kesehatan masyarakat dapat membaca dan menulis.

Kader kesehatan atau kader kesehatan masyarakat adalah orang yang dipilih
oleh masyarakat dan dilatih untuk menangani masalah-masalah kesahatan
perseorangan maupun kesehatan masyarakat serta untuk bekerja dalam hubungan

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
7 / 15
yang amat dekat dengan tempat-tempat pemberian pelayanan kesehatan. Kader
kesehatan masyarakat merupakan tenaga masyarakat yang dianggap paling dekat
dengan masyarakat. Kader kesehatan masyarakat adalah tenaga sukarela yang
dipilih oleh masyarakat itu sendiri dan bekerja secara sukarela untuk menjadi
penyelenggara .

Dalam kegiatan pengorganisasian dan pengembangan masyarakat seorang


kader kesehatan masyarakat berfungsi sebagai motor penggerak atau pengelola
program-program yang telah disepakati oleh masyarakat. Kader kesehatan
masyarakat menjadi inisiator kegiatan yang membuat kegiatan pelayanan menjadi
lebih semarak dan pelayanan keseahtan yang diberikan dapat berjalan dengan
efektif.

Menjadi kader kesehatan masyarakat mempunyai manfaat kepada banyak


pihak, bermanfaat bagi masyarakat, bagi lembaga dan bagi kader kesehatan
masyarakat itu sendiri sebagai berikut :
a. Bagi masyarakat : Kader kesehatan masyarakat dapat memanfaatkan
fasilitas yang disediakan secara optimal. Adanya kader kesehatan
masyarakat menjadikan partisipasi masyarakat dalam kegiatan
menjadi lebih besar.
b. Bagi lembaga : Kader kesehatan masyarakat melaksanakan sebagian
fungsi Puskesmas secara sukarela. Kegiatan kader kesehatan
masyarakat membuat daya jangkau program Puskesmas menjadi lebih
luas.
c. Bagi kader kesehatan masyarakat : Menjadi kader kesehatan
masyarakat memberi kesempatan bagi dirinya untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan baru (competent credibility). Manjadi
kader kesehatan masyarakat juga dapat menumbuhkan kepemimpinan
baru dalam masyarakat.

Untuk tugas-tugasnya, seorang kader kesehatan masyarakat memerlukan


keterampilan khusus yang menunjang kelancaran tugas dalam pengorganisasian

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
8 / 15
dan pengembangnan masyarakat. Adapun keterampilan kader kesehatan
masyarakat memerlukan keterampilan sebagai berikut :
a. Engagement : Seorang kader kesehatan masyarakat hendaknya
mempunyai keterikatan (engagement) dengan objek dan subjek
kegiatan pengorganisasian dan pengembangan masyarakat.
Keterampilan ini diperlukan kader kesehatan masyarakat saat
berhubungan dengan beragam individu, kelompok, dan organisasi
b. Assessment : Kader kesehatan masyarakat hendaknya mempunyai
keterampilan untuk melakukan penilaian (assesment) terkait dengan
pengorganisasian dan pengembangan masyarakat. Assessment dapat
dilakukan dengan berbagai cara dan alat untuk mendapatkan
serangkaian informasi tentang kebutuhan dan profil wilayah kegiatan
pengorganisasian dan pengembangan masyarakat.
c. Penelitian : Kader kesehatan masyarakat hendaknya mampu
melakukan penelitian aktif partisipatif dengan masyarakat
d. Konseling : Kader kesehatan masyarakat harus mampu membimbing
masyarakat yang terlibat dalam pengorganisasian dan pengembangan
masyarakat yang memiliki beragam latar belakang kebudayaannya.
e. Groupwork : Kader kesehatan masyarakat harus mampu bekerja
dengan kelompok yang berperan memecahkan masalah maupun
kelompok-kelompok kepentingan lainnya.
f. Negosiasi : Kader kesehatan masyarakat harus mampu bernegosiasi
secara konstruktif dalam situasi-situasi konflik
g. Komunikasi : Kader kesehatan masyarakat harus mampu
berkomunikasi dengan berbagai pihak dan lembaga
h. Manajemen : Kader kesehatan masyarakat harus memiliki kemampuan
manajemen untuk memperoleh bantuan
i. Pencatatan dan pelaporan : Kader kesehatancmasyarakat harus
terampil melakukan pencatatan dan pelaporan kegiatan
pengorganisasian dan pengembangan masyarakat.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
9 / 15
j. Monitoring dan evaluasi : kader kesehatan masyarakat hendaknya
mempunyai keteramplan melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan
pengorganisasian dan pengembangan masyarakat.

Peranan kader kesehatan masyarakat dalam pengorganisasian dan


pengembangan masyarakat sangat penting, maka diperlukan pembinaan yang
dapat menjadi bekal dalam melaksanakan tanggung jawab dan tugas-tugasnya.
Pembinaan yang diberikan kepada kader kesehatan dilakukan dalam bentuk
kegiatan-kegiatan pembinaan kader sebagai berikut :
a. Karyawisata (field trip)
b. Pertemuan berkala dengan Pembina
c. Ikut dalam mini lokakarya setiap bulan
d. Penghargaan kepada kader berprestasi
e. Kunjungan pejabat ke Posyandu
f. Bahan-bahan bacaan
g. Refreshing atau Training

Karya wisata (field trip) adalah metode, cara atau bentuk pembelajaran yang
dilaksanakan menggunakan lingkungan yang ada hubungannya denga isi materi
pelajaran scara langsung sehingga peserta didik dapat melihat dan mengalami
langsung materi yang disampaikan pada proses pembelajaran. Karya wisata
dilakukan dengan pesiar yang dilakukan oleh para peserta didik untuk melengkapi
pengalaman belajar tertentu dan merupakan bagian integral dari kurikulum yang
ditentukan.

Para kader kesehatan masyarakat sebagai peserta didik mengunjungi tempat-


tempat tertentu dengan maksud untuk belajar dengan metode belajar dan mengajar
dengan bimbingan sang pengajar. Karya wisata tidak sama dengan tamasya yang
dimaksudkan untuk mencari hiburan karena karya wisata diikat dengan tujuan dan
tugas-tugas tertentu sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
10 / 15
Pertemuan berkala dengan Pembina dilakukan untuk mendapatkan
pembekalan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan kegiatan
pengorganisasian dan pengembangan masyarakat. Dalam pertemuan tersebut juga
dibicarakan tentang permasalahan-permasalahan yang dijumpai dalam kegiatan
pengorganisasian dan pengembangan masyarakat untuk memecahkan masalah.

Dalam pertemuan tersebut dapat dibahas tentang sebuah permasalahan,


misalnya membicarakan tentang stanting. Dalam pertemuan tentang stanting dapat
dibahas tentang pencegahan dan penanganan stunting melalui pencegahan dini
yang terekam dalam pencatatan imunisasi di Posyandu. Pencegahan ini dilakukan
dengan melakukan pendampingan yang dimaksudkan untuk mewujudkan
pemberdayaan masyarakat di desa dan di kecamatan.

Mini lokakarya diselenggarakan untuk meningkatkan fungsi Pusat


Kesehatan Masyarakat melalui penggalangan kerja sama tim, baik lintas program
maupun lintas sektor. Mini lokakarya diselenggarakan untuk menggalang kerja
sama tim, baik lintas program maupun lintas sektor. Mini lokakarya bertujuan
untuk menyusun rencana kerja untuk periode selanjutnya.

Mini lokakarya juga diselenggarakan untuk memantau hasil kegiatan


Puskesmas sesuai dengan perencanaan, mengidentifikasi masalah dan hambatan
dalam pelaksanaan kegiatan Puskesmas dan mengidentifikasi penyebab masalah
serta diupayakannya pemecahan masalah.Mini lokakarya merupakan salah satu
bentuk upaya untuk penggalangan dan pemantauan berbagai kegiatan melalui
pertemuan.

Penghargaan kepada kader kesehatan masyarakat diberikan sebagai


apresiasi terhadap pada kader yang turut serta membantu meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Penghargaan terhadap kader kesehatan masyarakat yang
berprestasi diberikan untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam kegiatan
pengorganisasian dan pengembangan masyarakat. Prestasi kader kesehatan

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
11 / 15
masyarakat dapat dinilai dari aktivitas dan pencapaian kegiatan tersebut sebagai
upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

Kunjungan pejabat ke Posyandu dimaksudkan sebagai upaya untuk


melakukan pembinaan dan memberikan bimbingan serta memberikan solusi
permasalah yang sedang dihadapi. Sebelum dilakukan kunjungan sebaiknya
dibentuk tim monitoring dan evaluasi yang ditugaskan untuk menemukan
masalah, mencari alternative pemecahan masalah, serta memilih dan menerapkan
alternative pemecahan masalah yang dapat digunakan untuk memecahkan
masalah.

Pembinaan kader kesehatan masyarakat juga dapat dilakukan dengan cara


memberikan bahan-bahan bacaan yang dapat digunakan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan. Bahan-bahan bacaan yang terkait dengan
pengorganisasian dan pengembangan masyarakat dapat diperoleh dari
kementerian yang terkait, seperti kementerian kesehatan, kementerian dalam
negeri, kementerian soial dan sebagainya.

Refreshing atau training dapat diselenggarakan untuk manambah


pengetahuan dan meningkatkan keterampilan kader kesehatan masyarakat.
Refreshing kader kesehatan masyarakat merupakan salah satu kegiatan yang
ditujukan untuk meningkatkan kegiatan pelayanan kesehatan dengan cara bertukar
pikiran tentang permasalahan kesehatan yang ada di masyarakat. Dalam kegiatan
tersebut kader kesehatan masyarakat dapat memperoleh solusi terkait
permasalahan yang dihadapi karena mengetahui lebih detail tentang permasalahan
tersebut.

C. Latihan

1. Bagaimanakah cara mendapatkan tenaga kesehatan dan kader kesehatan


masyarakat ?

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
12 / 15
2. Apakah peranan tenaga kesehatan dalam kegiatan pengorganisasian dan
pengembangan masyarakat ?
3. Apakah peranan kader kesehatan masyarakat dalam kegiatan
pengorganisasian dan pengembangan masyarakat ?

D. Kunci Jawaban

1. Cara untuk mendapatkan tenaga kesehatan dan kader kesehatan masyarakat


yang sesuai dengan kegiatan pengorganisasian dan pengembangan
masyarakat dengan melakukan analisis jabatan yang menghasilkan uraian
jabatan atau uraian tugas. Uraian pekerjaan (job description) atau uraian
tugas (task description) menginformasikan apa yang dikerjakan seorang
pemegang jabatan, tugas rutin (harian), tugas berkala (periodik), hubungan
jabatan, syarat jabatan, pelatihan yang diperlukan dan sebagainya.
2. Peranan petugas kesehatan dalam pengorganisasian dan pengembangan
masyarakat adalah sebagai guide (pembimbingn), enabler (pendorong) atau
expert (ahli). Petugas kesehatan dapat menjadi guide atau pembimbing yang
membantu masyarakat mencari jalan keluar yang efektif untuk pemenuhan
terhadap kebutuhan mereka. Petugas kesehatan dapat menjadi enabler atau
pendorong yang memunculkan dan mengarahkan keresahan yang ada dalam
masyarakat untuk diperbaiki. Petugas kesehatan juga dapat menjadi expert
atau ahl yang memberikan bimbingan teknis sesuai dengan keahlian yang
dimilikinya.
3. Kader kesehatan masyarakat memberikan layanan kesehatan, antara lain
layanan pembinaan gizi dan kesehatan ibu dan anak, layanan Pos Pelayanan
Terpadu (Posyandu) dan sebagainya. Kader kesehatan masyarakat berperan
memberikan pelayanan administrasi dan kesehatan di masyarakat dalam
pendaftaran, penimbangan, pencatatan, pelayanan kesehatan, penyuluhan
kesehatan, percepatan penganekaragaman pangan, peningkatan
perekonomian keluarga dan sebagainya.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
13 / 15
E. Daftar Pustaka

1. Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (2011), Pedoman


Pengintegrasian Layanan Sosial dasar di Pos Pelayanan Terpadu
2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2012), Buku Saku Pos
Pelayanan Terpadu (Posyandu)
3. https://jurnal.ugm.ac.id/jp2m/article/view/43473/23755 diakses pada
tanggal 6 September 2020

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
14 / 15

Anda mungkin juga menyukai