PENDAHULUAN
dihadapi oleh mahasiswa, agar siap pakai dan siap terjun di dunia kerja
Magang, 2015).
pedoman. Buku pedoman magang ini memberikan arahan atau aturan yang
1
dapat dijadikan pedoman pada pelaksanaan magang baik mahasiswa,
pemberian teori dan praktek dalam skala kecil dengan intensitas yang
pengalaman yang telah diperoleh selama masa pendidikan dan masa pelatihan
2011).
2
berati melaksanakan apa yang menjadi fungsi, tugas, kewajiban dan pekerjaan
pokok dari institusi tempat magang, yang relevan dengan keilmuan kesehatan
sangat ditentukan oleh tenaga pendukungnya. Sejak periode awal hingga kini,
adalah orang-orang yang peduli (concern) pada bidangnya akan tetapi, karena
jumlahnya sangat terbatas dan berada dalam lingkup struktur yang terbatas
serta tidak strategis menyebabkan kinerjanya belum maksimal. Dalam hal ini,
tidaklah diperoleh dengan mudah. Artinya ada suatu proses panjang yang
cukup melelahkan yang harus ditempuh untuk dapat mencapai situasi seperti
kepentingan dan kegiatan yang saling berkaitan, langkah dan waktu dalam
rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang akan di capai (Panduan Integrasi
Promkes, 2000).
3
Teridentifikasi di lapangan bahwa sebagian besar pemegang program belum
profesional dalam bidangnya dan belum berstatus pejabat fungsional. Hal ini
kesahatan masyarakat Indonesia. Untuk itu dirasa perlu mengkaji hal ini
berikut:
1.3. Tujuan
Promosi Kesehatan.
Promosi Kesehatan.
4
1.4. Manfaat
5
BAB II
a. Kepala Dinas
b. Sekretaris
6
2) Seksi Bimdal Pendidikan dan Pelatihan
Kesehatan
7
Dengan Provinsi Maju Melalui Pengembangan Agribisnis Dan Kelautan
Sehat".
lingkungan dan perilaku yang tidak mendukung untuk hidup sehat (Profil
kemitraan;
maupun perdesaan;
8
4) Meningkatkan kesadaran lingkungan sehat, mendorong perilaku hidup
kesehatan;
hidup sehat bagi setiap orang agar dapat terwujud derajat kesehatan
Ada pun sasaran daripada tujuan di atas adalah sebagai berikut (Profil
2. Menurunnya angka kematian bayi (AKB) dari 60 per 1000 kelahiran hidup
pada tahun 2007 menjadi 40 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2016.
3. Menurunnya angka kematian Ibu (AKI) dari 307 per 100.000 kelahiran
hidup pada tahun 2007 menjadi 250 per 100.000 kelahiran hidup pada
tahun 2016.
4. Menurunnya prevalensi kurang gizi pada anak BALITA dari 27,6% pada
tahun 2007 menjadi < 15% pada tahun 2016 (Konferensi Riskesdas 2010).
9
2.3 Tugas dan Fungsi
uraian tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sulawesi
10
4. Pembinaan kesehatan masyarakat melalui koordinasi perumusan program
lintas Kabupaten/Kota.
b. Administrasi Kepegawaian
c. Administrasi Keuangan
11
fungsional. Tugas dan fangsi masing-masing bidang dan seksi sub bagian,
sebagai benkut:
sebagai berikut :
skala provinsi;
12
4) Pengendalian operasional penanggulangan masalah kesehatan akibat
terdiri atas:
provinsi;
tertentu;
Perundang-undangan.
13
3. Sub Bidang Sumberdaya Manusia Kesehatan meliputi Sub-sub
14
Masyarakat (UKBM) yaitu Penyelenggaraan promosi kesehatan skala
provinsi.
bidang kesehatan.
Provinsi Sulawesi Tengah termasuk UPT sebanyak 273 orang terdiri dari
laki-laki 131 orang dan perempuan 142 orang. Tenaga tersebut berasal dari
15
dengan keahlian yang dimiliki (Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah,
2012).
Jenis Kelamin
No Unit/UPT Jumlah
Laki-laki Perempuan
sekitar 69,6%. Hal ini telah sesuai mengingat Dinas Kesehatan merupakan
secara teknis dan manajerial dapat teratasi karena tenaga yang memiliki
pendidikan pasca sarjana kesehatan dan non kesehatan sudah cukup besar
Tengah, 2012).
16
Tabel 2.2 Tingkat Pendidikan Pegawai Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng
Kepangkatan/Golongan Jumlah
Unit Persentase I I s Persentase Persentase
I & II IV
(%) I (%) (%)
Dinkes dan UPT 63 22,3 189 69,2 23 8.5 273
17
4. Program obat dan perbekalan kesehatan
kesehatan
dan informasi.
Pimpin oleh seorang Kepala Dinas, adapun bagan Struktur organisasi Dinas
18
Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Tengah
Bidang P2PL
SEKSI
BIMDALPENY.
MENULAR
SEKSI BIMDAL
PENY. TIDAK
MENULAR
SEKSI
PENYEHATAN
LINGKUNGAN
UPTD
PENANGGULANGAN
KRISIS DAN KESEHATAN
19
BAB III
1. Struktur Organisasi
LAMPIRAN
STRUKTUR ORGANISASI
UPT PROMOSI KESEHATAN DINKES PROPINSI SULAWESI TENGAH
PERATURAN GUBERNUR NOMOR : 05 / TAHUN 2009, TGL 31 MARET 2009
TENTANG : ORGANISASI DAN TATA KERJA UPT PADA DINAS DAN BADAN
DILINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH.
KEPALA
UPT PROMKES
KELOMPOK
FUNGSIONAL KEPALA SUBBAGIAN
TATA USAHA
2. Kedudukan
Kepala Dinas
20
2. UPT Promosi Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala UPT yang dalam
Kesehatan
a. Visi
b. Misi
1) Melakukan advokasi
ber PHBS
c. Strategi
3) Gerakan/Pemberdayaan masyarakat
3. Tugas Pokok
21
4. Lingkup Tugas
III/sektor pemerintah/masyarakat.
5. Fungsi
6. Struktur Organisasi
Struktur
1. Sub Bagian Tata Usaha
2. Seksi Kemitraan Dan Peran Serta
Masyarakat
3. Seksi Teknologi Dan Sarana
Promosi Kesehatan
22
Mempunyai tugas melakukan perencanaan program dan evaluasi,
evaluasi
Sub bagian tata usaha itu sendiri terdiri dari beberapa urusan,
antara lain:
b. Urusan Keuangan
kepegawaian.
23
Mempunyai tugas melakukan penyiapan pembinaan Pemberdayaan
menyelenggarakan fungsi :
masyarakat
24
c. Urusan Advokasi Kesehatan
kesehatan.
d. Urusan Kemitraan
promosi kesehatan
promosi kesehatan
25
Bidang Teknologi Promosi Kesehatan Dan Penyebaran Informasi
26
Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dalam tugas pokok,
fungsi :
professional
Arsiparis
27
BAB IV
yang telah dilalui, didapatkan beberapa masalah yang ada di UPT. Promosi
optimal.
sehat
hidup sehat, serta masih tigginya penyakit infeksi yang terkait dengan
prioritas masalah yang dirasa perlu menjadi prioritas yaitu Integrasi Tenaga
28
dan kegiatan yang saling berkaitan, langkah dan waktu dalam rangka
pencapaian tujuan dan sasaran yang akan di capai yaitu pada masalah
tata kelola yaitu sasaran belum fokus, mobilisasi peran lintas sektor masih
29
BAB V
MASALAH
1. Posyandu
a. Imunisasi
Imunisasi adalah hak anak yang tidak bisa ditunda dan diabaikan
bukti. Tetapi masih banyak saja orangtua dan kelompok orang yang
menyangsikannya. Setiap tahun ada sekitar 2,4 juta anak usia kurang
30
mendapatkan vaksinasi. Masalah utama yang menghambat akses anak
b. Gizi
pelayanan karena biaya yang tidak mampu dibayar bagi keluarga tidak
RI, 2006).
31
c. KIA
anaknya, karena kesehatan ibu yang baik pasti kesehatan anaknya juga
baik dan begitu juga sebaliknya. Terkadang saat ibu dan anak
32
Upaya penggerakan masyarakat dapat terwujud bila semua lintas
kader sangat perlu untuk mengevaluasi calon kader yang bisa diandalkan
pada akhirnya membuat tenaga kerja terpaksa bekerja tidak sesuai dengan
ada.
33
permasalahan yang muncul adalah kurang efektifnya jabatan tersebut
yang diberikan.
Oleh sebab itu, sikap disiplin waktu rasa bertanggung jawab akan
didunia kerja untuk mencapai hasil yang maksimal dan tuntutan pekerjaan
34
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
perlu penataan kembali tata prosedur penerimaan tenaga honorer yang ada
35
DAFTAR PUSTAKA
Departemen kesehatan RI. 2006. Buku Kader Posyandu Dalam Usaha Perbaikan
Gizi Keluarga. Jakarta. Departemen Kesehatan RI.
UPT Promkes Sulteng. 2010. Tugas Pokok Dan Fungsi Pengelolaan Promosi
Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Sulawesi Tengah:
Dinkes Provinsi Sulteng. Palu.
36