Anda di halaman 1dari 56

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan

yang harus di wujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana yang

di maksud dalam Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia

tahun 1945. Dalam undang - undang No 36 Tahun 2009 yang dimaksud dengan

kesehtan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosisal

yang memungkin setiap orang untuk hidup produktif dan ekonomis.

Berbagai upaya pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan

mendapatkan tantangan baik secara local, nasional maupun global sebagai akibat dari

perubahan sosial ekonomi serta perubahan lingkungan strategis. Berbagai masalah

dan tantangandalam pembangunan kesehatan telah berkembang semangkin berat dan

kompleks dan kadang-kadang tidak terduga. Semakin di rasakan bahwa

pembangunan kesehatan tidakn dapat mencapai tujuannya bila hanya di

selenggarakan oleh sektor kesehatan saja. Keikutsertaan pihak lain (stakeholders)

secara lintas sektor termasuk swasta dan masyarakat serta seluruh potensi bangsa

sangat menentukan pencapaian tujuan pembangunan kesehatan melalui

penyelenggaraan pelayanan kesehatan.

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara sebagai salah satu

institusi penyelenggaraan pendidikan nasional dengan kekhususan Ilmu Kesehatan


2

Masyarakat, bertanggung jawab dalam mempersiapkan tenaga kesehatan masyarakat

yang berkualitas. Oleh sebab itu untuk meningkatkan pemahaman dan kompetensi

serta pengalaman belajar yang lebih efektif pada mahasiswa maka sangat diperlukan

adanya kegiatan Latihan Kerja Peminatan (LKP) guna mengembangkan pengalaman

kerja pada mahasiswa sebelum menuju dunia kerja yang sesungguhnya.

Kegiatan Latihan Kerja Peminatan di bagian Administrasi dan Kebijakan

Kesehatan adalah suatu proses belajar dalam bentuk kegiatan praktis di suatu instansi

di bidang kesehatan, sehingga diharapkan dapat memberikan nilai tambah dan

pengalaman kerja kepada mahasiswa pada saat menyelasaikan pendidikan, selain itu

kegiatan Latihan Kerja Peminatan mahasiswa dipandang perlu untuk lebih

mendekatkan dunia Perguruan Tinggi dengan dunia kerja serta adanya keterkaitan

dan kesepadanan antara teori dan praktik di lapangan. Untuk hal tersebut,

Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat

akan melakukan penyesuaian-penyesuaian materi perkuliahan dengan perkembangan

dunia kerja yang mendukung perluasan wawasan serta kemampuan individu

mahasiswa.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka Latihan Kerja Peminatan (LKP)

Administrasi dan Kebijakan Kesehatan dilaksanakan pada tanggal 24 April 2017

sampai dengan 26 Mei 2017 di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dalam pelaksaan kegiatan Latihan

Kerja Peminatan (LKP) dirumuskan masalah yang ditemukan dilapangan adalah


3

sebagai berikut : bagaimana melakukan analisis situasi melalui identitifikasi

mengenai visi, misi, struktur organisasi serta program-program kegiatan yang sedang

dijalankan di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.

1.3 Tujuan Latihan Kerja Peminatan (LKP)

1.3.1 Tujuan Umum

Secara umum tujuan dari kegiatan LKP adalah Mahasiswa memperoleh

wawasan, pemahaman dan keterampilan professional dalam bidang

Administrasi dan Kebijakan Kesehatan (AKK) yang di perlukan bagi seorang

Sarjana Kesehtan Masyarakat.

1.3.2 Tujuan Khusus

Adapun secara khusus, LKP yang dilaksanakan di bagian Administrasi

Kebijakan Kesehatan secara khusus sebagai berikut:

a. Melatih mahasiswa agar mampu menjelaskan dasar-dasar kebijakan serta proses

penyusunan untuk melaksanakan administrasi kesehatan.

b. Melatih mehasiswa mampu melaksanakan proses perencanaan

c. Melatih mahasiswa agar mampu menejlaskan, melakukan organisasi dan tata

laksana serta proses koordinasi

d. Melatih mahasiswa untuk mampu menejlaskan, melakukan proses penggerakan

serta koordinasi

e. Melatih agar mahasiswa melakukan proses pencatatan dan pelaporan

f. Melatih mahasiswa agar mmapu melaksanakn proses evaluasi yang di jalankan


4

1.4 Manfaat Kegiatan LKP

a. Bagi Mahasiswa

1) Mahasiswa dapat memperoleh pelajaran praktis dari lapangan dan

membandingkan ilmu yang diperoleh dengan dunia kerja yang sesungguhnya.

Sehingga dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi kompetisi pendidikan.

2) Menambah wawasan, pengetahuan serta pengalaman mahasiswa dalam proses

administrasi di bidang kesehatan.

3) Mahasiswa berkesempatan ikut serta melakukan proses perencanaan bidang

kesehatan.

4) Mahasiswa mengerti dan mampu menjelaskan organisasi dan tata laksana serta

proses penyusunan organisasi.

5) Mahasiswa mampu melakukan pencatatan, pelaporan dan evaluasi program

pembanguan kesehatan.

b. Bagi Perguruan Tinggi

Perguruan Tinggi dalam hal ini Departemen Administrasi dan Kebijakan

Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumtera Utara dapat

memperkaya ilmu dunia kerja melalui informasi yang diperoleh dari lapangan.

Sehingga dapat melakukan penyesuaian materi perkuliahan terhadap tuntutan dunia

kerja yang pada akhirnya dapat menghasilkan sarjana yang lebih kompetitif.

c. Bagi Instansi LKP


5

Instansi mendapatkan bantuan mahasiswa yang masih memiliki idealisme dan

penuh dengan ilmu-ilmu segar yang belum lama dipelajari dari bangku perkuliahan.
6

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
T2.1 Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara

Dinas Kesehatan Provinsi adalah unsur pelaksana otonomi provinsi dalam

bidang kesehatan dan dipimpin langsung oleh seorang Kepala Dinas (Kadis). Kadis

berkedudukan di bawah Gubernur serta bertanggung jawab langsung pada Gubernur

melalui Sekretaris Daerah (Sekda).

2.2 Visi dan Misi

2.2.1 Visi

Adapun visi dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara adalah

”Masyarakat Sumatera Utara yang sehat, mandiri dan berdaya saing”.

a. Sehat adalah suatu kondisi dimana penduduk Sumatera Utara sehat baik fisik,

mental dan spiritual sehingga mampu untuk hidup produktif secara sosial dan

ekonomis.

b. Mandiri, yaitu suatu kondisi dimana masyarakat mempunyai pengetahuan dan

kemampuan untuuk mempertahankan kualitas kesehatannya.

c. Masyarakat berdaya saing, yaitu suatu kondisi dimana status kesehatan masyarakat

provinsi Sumatera Utara memiliki kemampuan, serta keunggulan sehingga mampu

melangsungkan kehidupan dalam persaingan masyarakat.

2.2.2 Misi

Adapun misi dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara adalah :

1. Menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan bermutu, merata dan terjangkau.

2. Meningkatkan pengendalian dan penanggulangan masalah kesehatan.


7

3. Meningkatkan sumber daya kesehatan.

4. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan.

2.3 Tujuan dan Sasaran

Tujuan jangka menengah pelayanan Dinas Kesehatan Provinsi

Sumatera Utara.

1. Tujuan Misi menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan yang bermutu,

merata dan terjangkau adalah :

a. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dasar.

b. Meningkatkan pelayanan kesehatan dasar yang komprehensif bagi ibu, baby,

balita, anak sekolah dan remaja, usia produktif, dan usia lanjut.

c. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan rujukan yang

bermutu.

d. Mengembangkan mutu manejemen dan kebijakan pembungan kesehatan.

e. Meningkatkan penelitiaan untuk intervensi program kesehatan masyarakat.

2. Tujuan Misi meningkatkan pengendalian dan penanggulangan masalah

kesehatan adalah :

1. Menurunkan angka kesakitan dan kematian penduduk oleh Karena penyakit

menular, wabah dan bencana.

2. Menurunkan angka kesakitan dan kematian oleh Karena penyakit tidak menular

pada kelompok resiko.

3. Mewujudkan lingkungan yang sehat.

Tujuan Misi meningkatkan Mutu sumberdaya kesehatan :


8

a. Meningkatkan kompetensi dan pesebaran tenaga kesehatan.

b. Meningkatkan ketersediaan produk sediaan farmasi dan peralatan kesehatan

sesuai standat.

c. Meningkatkan pembinaan dan pengawasan dan pengobatan tradisional

alternative dan kesehatan komunitas.

4. Tujuan Misi meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pemeliharaan

kesehatan adalah :

a. Memberdayakan individu, keluarga dan masyarakat untuk berperilaku hidup

bersih dan sehat.

b. Meningkatan kualitas gizi keluarga dan masyarakat.

c. Meningkatkan jumlah penduduk yang terlindungi dengan system pembiayaan

managed care.

Struktur organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara dibuat

berdasarkan Pergub Nomor 38 Tahun 2016. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera

Utara dipimpin oleh seorang pejabat eselon II yaitu Kepala Dinas, dibantu pejabat

eselon III dan IV, Berikut merupakan struktur organisasi Dinas Kesehatan Provinsi

Sumatera Utara :

1. Kepala Dinas

2. Sekretariat

Bertugas membantu Kepala Dinas dalam menyelenggaraan urusan yang meliputi

administrasi umum, keuangan, dan program Sekretariat membawahi 3 Sub

Bagian, yaitu:
9

a) Sub Bagian Umum

b) Sub Bagian Keuangan

c) Sub Bagian Program, Akuntabilitas dan Informasi Publik

3. Bidang Bina Pengedalian Masalah Kesehatan

Mempunyai tugas dan fungsi merumuskan kebijakan operasional, pedoman

teknis, pengendalian, pemantauan, pengawasan dan evaluasi serta melaksanakan

koordinasi, bimbingan, konsultasi, dan pendampingan teknis pelaksanaan urusan

yang meliputi upaya pengendalian dan pemberantasan penyakit, wabah dan

bencana serta kesehatan lingkungan tingkat Provinsi. Bidang Pengendalian

Masalah Kesehatan membawahi 3 seksi yaitu:

a) Seksi Bimbingan dan Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit,

b) Seksi Bimbingan dan Pengendalian Wabah dan Bencana,

c) Seksi Bimbingan dan Pengendalian Penyehatan Lingkungan.

4. Bidang Bina Pengembangan SDM Kesehatan

Mempunyai tugas dan fungsi merumuskan kebijakan operasional, pedoman

teknis, pengendalian, pemantauan, pengawasan dan evaluasi serta melaksanakan

koordinasi, bimbingan, konsultasi dan pendampingan teknis pelaksanaan urusan

yang meliputi perencanaan, pendayagunaan, pendidikan dan pelatihan, registrasi

dan akreditasi SDM kesehatan tingkat Provinsi. Kepala Bidang Bina Jaminan dan

Sarana Kesehatan membawahi 3 seksi, yaitu:

a) Seksi Bimbingan dan Pengendalian Perencanaan dan Pendayagunaan,

b) Seksi Bimbingan dan Pengendalian Pendidikan dan Pelatihan,

c) Seksi Bimbingan dan Pengendalian Registrasi dan Akreditasi.


10

5. Bidang Bina Jaminan dan Sarana Kesehatan

Mempunyai tugas dan fungsi merumuskan kebijakan operasional, pedoman

teknis, pengendalian, pemantauan, pengawasan, dan evaluasi serta melaksanakan

koordinasi, bimbingan, konsultasi dan pendampingan teknis pelaksanaan urusan

yang meliputi jaminan kesehatan, sarana dan peralatan kesehatan serta

kefarmasian tingkat Provinsi.

Kepala Bidang Bina Jaminan dan Sarana Kesehatan membawahi 3 seksi, yaitu :

a) Seksi Bimbingan dan Pengendalian Kefarmasian;

b) Seksi Bimbingan dan Pengendalian Jaminan Kesehatan;

c) Seksi Bimbingan dan Pengendalian Sarana dan Peralatan Kesehatan

6. Unit Pelaksana Teknis (UPT)

Terdapat 7 (tujuh) UPT yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera

Utara yang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi

Sumatera Utara.

a) UPT Kesehatan Indera Masyarakat (KIM)

Membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan di

bidang ketatausahaan dan kesehatan indera masyarakat.

b) UPT Kesehatan paru (KPM)

Membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan di

bidang ketatausahaan/administrasi dan kesehatan paru masyarakat.


11

c) UPT Laboraturium Kesehatan Daerah (Labkesda)

Membantu Kepala Di\nas dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan di

bidang ketatausahaan/administrasi dan laboratorium kesehatan daerah.

d) UPT Pelatihan Kesehatan (Pelkes)

Membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan di

bidang ketatausahaan/administrasi dan pelatihan kesehatan.

e) UPT Provincial Training Centre (PTC) Kesehatan Masyarakat Indrapura di

Kabupaten Batubara

Membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan di

bidang ketatausahaan/administrasi dan pelatihan kesehatan masyarakat.

f) UPT Rumah Sakit Kusta Lau Simomo di Kabupaten Karo

Membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan di

bidang ketatausahaan/administrasi serta pengelolaan Rumah Sakit Kusta Lau

Simomo.

g) UPT Layanan Ambulan dan Pengaduan Masyarakat (LAPEMA)

Membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan di

bidang ketatausahaan/administrasi dan pengelolaan ambulan dan pengaduan

masyarakat.

7. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas mendukung pelaksanaan

tugas dan fungsi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara sesuai dengan

keahlian masing-masing, yang terbagi dalam sub-sub kelompok setiap sub


12

kelompok dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior, sesuai ketentuan

perundang-undangan.

2.5 Tugas Pokok dan Fungsi

Dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan tata kerja Dinas Kesehatan dan tata

kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) pada Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara,

berpedoman kepada Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor : 34 Tahun 2011

yang menetapkan bahwa tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera

Utara adalah sebagai berikut :

“Melaksanakan urusan pemerintahan daerah/kewenangan provinsi di bidang

kebijakan teknis pembinaan pengendalian masalah kesehatan, pelayanan

kesehatan, pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan, dan jaminan

kesehatan serta tugas pembantuan.”

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut, maka Dinas

Kesehatan Provinsi Sumatera Utara menyelenggarakan fungsi-fungsi sebagai berikut:

a. Penyiapan konsep kebijakan daerah dan standard pelaksanaan kewenangan

Perumusan kebijakan teknis di bidang pembinaan pengendalian masalah

kesehatan, pelayanan kesehatan, pengembangan Sumber Daya Manusia

Kesehatan, dan jaminan kesehatan.

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang

pembinaan pengendalian masalah kesehatan, pelayanan kesehatann,

pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan, dan jaminan kesehatan;

c. Pelaksanaan pemberian perizinan di bidang kesehatan;

d. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kesehatan;


13

e. Pelaksanaan pelayanan administrasi internal dan eksternal;

f. Pelaksanaan tugas pembantuan di bidang kesehatan;

g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur, sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

2.6 Strategi dan kebijakan SKPD Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara

2.6.1 Strategi

Berdasarkan Renstra SKPD Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara 2013-

2018, strategi yang ditetapkan untuk mencapai visi dan misi dari Dinas Kesehatan

Provinsi Sumatera Utara adalah:

A. Pilihan strategi untuk mencapai misi menjamin mutu dan pemerataan pelayanan

kesehatan

1) Penyediaan fasilitas kesehatan didaerah terpencil dan daerah bermasalah

kesehatan.

2) Pengaturan regionalisasi rujukan medis dan rujukan kesehatan serta

revitalisasi unit pelaksana teknis dinas kesehatan.

3) Pemenuhan alat kesehatan yang bermutu di fasilitas pelayanan kesehatan

dasar dan rujukan sesuai standar.

4) Pengembangan upaya dan fasilitas pelayanan kesehatan yang komprehensif

untuk pencegahan kematian ibu dan anak.

5) Pengembangan upaya dan fasilitas pelayanan kesehatan usia produktif dan

usia lanjut.
14

6) Perencanaan dan penganggaran yang menjamin pembangunan kesehatan

berbasis wilayah, kinerja pencapaian manfaat terbesar dan efektifitas

pendanaan.

7) Pengelolaan dan penyediaan data dan informasi kesehatan yang akurat dan

terintegrasi.

8) Pengembangan regulasi kesehatan daerah.

9) Pelaksanaan kemitraan penelitian dan survey kesehatan

B. Pilihan Strategi untuk mencapai misi meningkatkan pencegahan penyakit dan

pengendalian masalah kesehatan

1) Peningkatan system pengendalian dan pemberantasan penyakit

2) Peningkatan dan pemenuhan penanganan bencana dan wabah

3) Peningkatan pengendalian penyakit tidak menular pada kelompok resiko

4) Peningkatan pemeriksaan dan penyediaan sanitasi dasar serta advokasi

pembangunan berwawasan kesehatan

5) Peningkatan hygiene sanitasi makanan minuman

C. Pilihan Strategi untuk mencapai misi meningkatkan mutu sumber daya kesehatan

1) Peningkatan jumlah dan kualitas kompetensi tenaga kesehatan melalui

pendidikan dan pelatuihan

2) Optimalisasi kemitraan tenaga kesehatan pemerintah dengan swasta

3) Pembinaan dan pengawasasn penggunaan obat generik, alat kesehatan dan

produk pangan

4) Peningkatan pemerataan keterjangkauan dan jaminan mutu obat, obat

tradisional dan alat kesehatan


15

5) Standarisasi dan sertifikasi pengobat alternative, tradisional dan

komplementer

6) Penyediaan pelayanan kesehatan kerja, olahraga, jiwa dan lanjut usia di sarana

pelayanan kesehatan dasar

D. Pilihan Strategi untuk mencapai misi meningkatkan kemandirian masyarakat

dalam pemeliharaan kesehatan

1) Pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat pada setiap tatanan

2) Pengembangan program kesehatan berbasis masyarakat dan kemitraan

3) Peningkatan upaya peningkatan pelayanan kasus gizi buruk di fasilitas

pelayanan kesehatan

4) Peningkatan penyediaan suplemen makanan, diversifikasi makanan dan

peningkatan keluarga sadar gizi

5) Jaminan pemeliharaan kesehatan dalam rangka kendali mutu dan kendali

biaya.

2.6.2 Kebijakan

Berdasarkan Renstra SKPD Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara 2013-

2018, kebijakan yang dibuat untuk mencapai visi dan misi Dinas Kesehatan Provinsi

Sumatera Utara adalah:

a. Fasilitasi penyediaan rujukan yang memenuhi standard, yang didukung oleh

ketersediaan sumber daya kesehatan yang kompeten, serta ketersediaan obat dan

teknologi yang adekuat.

b. Peningkatan fasilitas dan fokus pelayanan pada Daerah Bermasalah Kesehatan

(DBK) dan Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK).


16

c. Penataan rujukan medis dan penunjang medis pelayanan rujukan yang

terstandarisasi.

d. Focus penyediaan pelayanan kesehatan ibu dan anak, kesehatan reproduksi dan

KB di pelayanan kesehatan dasar

e. Peningkatan upaya kesehatan kerja, pencegahan kecelakaan kerja dan kesehatan

lanjut usia

f. Peningkatan kualitas data dan informasi kesehatan, serta penyediaan data dan

informasi publik secara berkala

g. Peningkatan dan kajian kelembagaan Dinas kesehatan beserta unit pelaksana

teknis.

h. Peningkatan pengendalian penyakit menular, terutama penyakit menular

emerging, remerging, dan new emerging yang berpotensi pandemic.

i. Peningkatan surveylans penyakit menular melalui peningkatan deteksi dini

penyakit, respons cepat terhadap wabah dan bencana, serta penyakit tidak

menular melalui deteksi dini, penyediaan sarana dan fasilitas perawatan, dan

peningkatan KIE penyakit tidak menular dan KIE kesehatan matra.

j. Peningkatan upaya dan fasilitasi penyehatan lingkungan melalui pembinaan dan

pengawasan kualitas kesehatan lingkungan, higine dan sanitasi makanan dan

minuman, upaya pembangunan berwawasan kesehatan dan sanitasi total berbasis

masyarakat.

k. Peningkatan keterediaan tenaga kesehatan pada fasilitas kesehatan pimer dan

sekunder kesehatan pada daerah sulit dan daerah bermasalah kesehatan.


17

l. Peningkatan kompetensi tenaga kesehatan melalui pendidikan dan pelatihan,

sertifikasi, dan registrasi tenaga kesehatan.

m. Peningkatan mutu fasilitas pelayanan kesehatan melalui ketersediaan obat dan

vaksin, pelayanan kefarmasiaan, yang bermutu, penggunaan obat yang rasional

di fasilitas pelayanan kesehatan dan pengawasan terhadap produksi dan distribusi

sediaan farmasi.

n. Peningkatan akses masyarakat terhadap pngobatan tradisioal dan komplementer

yang bermutu.

o. Peningkatan pembinaan dan pengawasan pengolah makanan dan minuman

industry rumah tangga.

p. Peningkatan upaya promosi kesehatan melalui kerjasama/kemitraan,

kelembagaan, PHBS.

q. Peningkatan penanganan kasus gizi buruk dan kurang melalui penyediaan

makanan tambahan, pendampingan kasus, pemantauan/surveilans status gizi.

r. Perluasan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat untuk mencapai universal

coverage.

s. Fokus penelitian pada survey untuk kepentingan kebijakan dan evaluasi program

kesehatan.
18

2.7 Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara 2013-2018

2.7.1 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

1. Tujuan

Program ini bertujuan menjamin ketersediaan, pemerataan, mutu,

keterjangkauan obat dan perbekalan kesehatan termasuk obat tradisional,

kosmetika, alat kesehatan, perbekalan kesehatan rumah tangga, dan makanan

minuman serta produk komplemen.

2. Indikator outcome

a. Persentase ketersediaan obat dan vaksin menjadi 94%.

b. Jumlah RSU dan Puskesmas yang melaksanakan pelayanan kefarmasian

sesuai standard menjadi 20 RSU dan 30 Puskesmas.

c. Persentase penggunaan obat rasional (POR) di sarana pelayanan kesehatan

dasar menjadi 44%.

d. Persentase sarana sediaan farmasi yang memenuhi persyaratan GMP (Good

Manufacturing Practise) dan GDP (Good Distribution Practise) menjadi

70%.

e. Persentase IRTP (Industri Rumah Tangga Pangan) yang bersertifikat

menjadi 35%.

f. Persentase sarana produk alat kesehatan dan PKRT (Perbekalan Kesehatan

Rumah Tangga) yang memenuhi persyaratan GMP (Good Manufacturing

Practise) dan GDP (Good Distribution Practise) menjadi 70%.

39. Pertemuan advokasi pelayanan kefarmasian di Kabupaten/ Kota


19

2.7.2 Program Upaya Kesehatan Masyarakat

1. Tujuan

Program ini bertujuan meningkatkan pemerataan, kualitas dan keterjangkauan

pelayanan kesehatan melalui Puskesmas dan jaringannya meliputi Puskesmas

Pembantu, Puskesmas Keliling, dan Bidan di Desa.

2. Indikator Outcome

a. Cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan menjadi 90%

b. Cakupan antenatal care (K4) menjadi 94%. Lengkap menjadi 90% dan

cakupan kunjungan bayi menjadi 80%.

c. Cakupan ibu hamil dengan komplikasi yang ditangani menjadi 79%.

d. Cakupan pelayanan ibu nifas menjadi 90%.

e. Jumlah Puskesmas Rawat Inap yang mampu PONED menjadi 152

Puskesmas.

f. Cakupan kunjungan neonatus (KN) 90%.

g. Cakupan kunjungan bayi menjadi 92%.

h. Cakupan pelayanan anak balita menjadi 89%.

i. Cakupan penjaringan siswa SD dan setingkat menjadi 89%.

j. Jumlah puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan reproduksi

terhadap wanita dan remaja menjadi 181 Puskesmas.

k. Jumlah puskesmas santun usila yang terbentuk di Kab/ Kota menjadi 90

Puskesmas.

l. Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut menjadi 70%.


20

m. Jumlah puskesmas yang melaksanakan pelayanan gawat darurat standard

menjadi 479 puskesmas.

n. Jumlah puskesmas DTPK/ DBK yang melaksanakan pelayanan kesehatan

sesuai standard menjadi 48 Puskesmas.

o. Jumlah puskesmas yang terakreditasi menjadi 50 Puskesmas.

p. Jumlah Puskesmas yang menerapkan manajemen Puskesmas sesuai standard

menjadi 165 puskesmas.

q. Jumlah Kabupaten/ Kota yang menerapkan pelayanan kesehatan dasar

sesuai standar menjadi 165 puskesmas.

r. Persentase Kab/ Kota yang memiliki minimal 4 puskesmas yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan tradisional menjadi 50%.

s. Jumlah Kab/ Kota yang memiliki minimal 4 puskesmas yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan kerja menjadi 33 K/K.

t. Jumlah Kab/ Kota yang memiliki minimal 3 Puskesmas yang melaksanakan

kesehatan olahraga menjadi 18 K/K.

u. Pesantren pesantren yang memiliki poskestren menjadi 80 pesantren.

v. Jumlah Kab/ Kota yang memiliki minimal 3 puskesmas yang

menyelenggarakan program pengembangan (jiwa, inder, dan gigi mulut)

menjadi 33 K/K.

2.7.3 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

1. Tujuan

Program ini bertujuan memberdayakan individu, keluarga/ kelompok, dan

masyarakat termasuk swasta dalam bidang kesehatan agar mampu


21

menumbuhkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta mengembangkan

Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat(UKBM) sesuai dengan kespesifikan

sosial budaya setempat.

2. Indikator Outcome

a. Persentase rumah tangga berprilaku hidup bersih dan sehat menjadi 65%.

b. Jumlah Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) di Desa/ Kel Siaga menjadi 2.950

unit.

c. Persentase Sekolah Dasar (SD) yang mempromosikan kesehatan menjadi

36%.

d. Persentase Posyandu Purnama dan Mandiri menjadi 45%.

e. Persentase desa siaga aktif menjadi 40%.

f. Jumlah Kab/ Kota yang memiliki minimal 2 desa yang mengembangkan

Program Tanaman Obat Keluarga (TOGA) menjadi 28 K/ K

2.7.4 Program Perbaikan Gizi

1. Tujuan

Program ini bertujuan meningkatkan kesadaran gizi keluarga dalam upaya

meningkatkan status gizi masyarakat terutama pada ibu hamil, bayi dan balita,

serta usia produktif.

2. Indikator Outcome

a. Persentase gizi buruk yang ditangani menjadi 100%.

b. Persentase bayi usia 0-6 bulan mendapat ASI Ekslusif menjadi 55%.

c. Cakupan Rumah Tangga yang mengkonsumsi garam beryodium menjadi

90%.
22

d. Persentase anak 6-59 bulan mendapatkan Vitamin A menjadi 83%.

e. Persentase ibu hamil mendapatkan FE menjadi 80%.

f. Persentase Kab/ Kota yang melaksanakan Surveilans Gizi menjadi 100%.

g. Persentase balita ditimbang berat badannya (D/S) menjadi 80%.

h. Persentase penyediaan bufferstock MP-ASI untuk bencana 100%.

i. Persentase ibu hamil Kurang Energi Kalori (KEK) dan anemia mendapatkan

PMT menjadi 55%.

2.7.5 Program Lingkungan Sehat

1. Tujuan

Program ini bertujuan mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat

melalui pengembangan sistem kesehatan kewilayahan untuk menggerakkan

pembangunan berwawasan kesehatan.

2. Indikator Outcome

a. Persentase keluarga menghuni rumah yang memenuhi syarat kesehatan

menjadi 78%.

b. Persentase keluarga menggunakan air bersih menjadi 68%.

c. Persentase keluarga menggunakan jamban memenuhi syarat kesehatan

menjadi 70%.

d. Persentase Tempat- Tempat Umum (TTU) yang memenuhi syarat kesehatan

menjadi 80%.

e. Jumlah Kab/ Kota Sehat menjadi 11 K/ K.

f. Jumlah puskesmas yang memiliki klinik sanitasi menjadi 260 Puskesmas.


23

g. Persentase air minum yang diperiksa memenuhi syarat kesehatan menjadi

57%.

h. Persentase Tempat Pengolahan Makanan (TPM) yang memenuhi syarat

kesehatan menjadi 80%.

i. Jumlah Rumah Sakit (RS) yang melakukan pengelolaan limbah media

Rumah Sakit menjadi 48 Rumah Sakit.

j. Persentase Kabupaten/ Kota yang menyelenggarakan program penyehatan

lingkungan menjadi 100%.

2.7.6 Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit

1. Kegiatan program ini meliputi :

1. Imunisasi dasar lengkap

2. Pelaksanaan Program Pencegahan penyakit dengan imunisasi

3. Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekola Tingkat Dasar

4. Peningkatan Surveilans Epidemiologi Penyakit

5. Pengendalian penyakit yang dapat di cegah dengan imunisasi ( Surveilans

PD3I)

6. dst

151. Operasional pengelolaan program pencegahan dan pemberantasan

penyakit dan lingkungan sehat.

2. Indikator Outcome

a. Angka Case Detection Rate penyakit TB menjadi 87%.

b. Angka keberhasilan pengobatan TB menjadi ≥ 95%.


24

c. Angka CNR ( Case Notification Rate) program TB per 100.000 penduduk

menjadi 185/ 100.000 penduduk.

d. Cakupan penemuan dan tata laksana kasus Pneumonia pada balita menjadi

40%.

e. Angka penemuan kasus baru kusta per 100.000 penduduk menjadi <5/

100.000 penduduk.

f. Jumlah Kab/ Kota yang menyelenggarakan sosialisasi hepatitis B menjadi

25 K/ K.

g. Case Fatality Rate diare pada saat kejadian luar biasa menjadi < 1 %.

h. Jumlah Kab/ Kota yang menyelenggarakan sosialisasi demam Thypoid

menjadi 33 K/ K.

i. Prevalensi Kecacingan pada anak sekolah menjadi <20%.

j. Angka Kecacatan Tingkat 2 Kusta menjadi <5%.

k. Jumlah penduduk kelompok usia >15 tahun yang mengikuti test HIV

menjadi 16.000 orang.

l. Persentase ibu hamil HIV positif mendapatkan ARV menjadi 85%.

m. Persentase kasus Infeksi Menular Seksual (IMS) yang diperiksa dan diobati

menjadi 80%.

n. Persentase ODHA (Orang Dengan HIV AIDS) mendapatkan pengobatan

ART menjadi 85%.

o. Angka Kematian Jemaah Haji kurang dari 2 per 1.000 jemaah haji <2/1.000

jemaah haji.
25

p. Angka penemuan kasus baru Frambusia per 100.000 penduduk menjadi

<0,6/ 100.000 penduduk.

q. Angka kesakitan Demam Berdarah Dengue per 100.000 penduduk menjadi

45/ 100.000 penduduk.

r. Angka zoonosis lainnya (flu burung, anthrax, leptospirosis) yang ditangani

sesuai standar menjadi >94%.

s. Cakupan penduduk di daerah endemis mendapatkan pengobatan massal

filariasis menjadi 75%.

t. Angka penemuan kasus malaria per 1.000 penduduk (API) menjadi 0,6/

1.000 Penduduk.

u. Persentase desa yang mencapai Universal Child Imunization (UCI) menjadi

100%

v. Persentase anak 0-11 bulan yang mendapatkan imunisasi dasar lengkap

menjadi 95%.

w. Persentase anak sekolah usia dasar (BIAS) yang mendapatkan imunisasi

menjadi 96%.

x. Angka Non Acute Flaccid (AFP) pada anak usia <1,5 tahun per 100.000

penduduk menjadi <2/ 100.000.

y. Persentse Penyelidikan Epidemiologi dan penanggulangan KLB <24 jam

pada desa/ kel yang terjadi Kejadian Luar Biasa menjadi 100%.

z. Persentase Kab/ Kota yang melakukan penanganan dan penanggulangan

wabah dan bencana menjadi 33 K/ K


26

a.a Persentase Kab/ Kota yang melaksanakan Surveilans Deteksi Dini & KIE

Penyakit Tidak Menular menjadi 33 K/ K

a.b Jumlah Kab/ Kota yang melaksanakan surveilans dan KIE kesehatan matra

menjadi 33 K/ K.

2.7.7 Program Upaya Kesehatan Perorangan

1. Tujuan

Program ini bertujuan meningkatkan akses, keterjangkauan, dan kualitas

pelayanan kesehatan perorangan.

2. Indikator Outcome

a. Jumlah RSUD yang menyelenggarakan (PONEK) menjadi 34 RSUD.

b. Jumlah RSUD yang melaksanakan pelayanan gawat darurat sesuai standar

menjadi 34 RSUD.

c. Jumlah RSUD yang menerapkan PPK Badan Layanan Umum Daerah

menjadi 17 RSUD.

d. Jumlah RSUD yang menerapkan SPM RS menjadi 34 RSUD.

e. Jumlah RSUD yang melaksanakan program keselamatan pasien menjadi 20

RSUD.

f. Jumlah rumah sakit yang terakreditasi menjadi 94 RS.

g. Jumlah rumah sakit yang mendapatkan penepatan kelas rumah sakit menjadi

205 RS.

h. Jumlah RS yang menerapkan standard sarana dan prasarana menjadi 132

RS.
27

2.7.8 Program Sumber Daya Kesehatan

1. Tujuan

Program ini bertujuan meningkatkan jumlah, jenis, mutu dan penyebaran tenaga

kesehatan termasuk SDM kesehatan lainnya, serta pemberdayaan profesi

kesehatan, sesuai dengan kebutuhan pembangunan kesehatan.

2. Indikator Outcome

a. Persentase tenaga kesehatan yang teregistrasi menjadi 95%.

b. Persentase penetapan angka kredit jabatan fungsional menjadi 100%.

c. Jumlah pelatihan kesehatan aparatur dan non aparatur yang diakreditasi

menjadi 40 pelatihan.

d. Jumlah Kab/ Kota yang menyelenggarakan Saka Bakti Husada (SBH)

menjadi 33 K/ K.

e. Persentase RSUD yang memenuhi standard ketenagaan dokter spesialis

penunjang menjadi 100%.

f. Ratio tenaga media per puskesmas minimal 1.

2.7.9 Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan

1. Tujuan

Program ini bertujuan mengembangkan kebijakan dan manajemen

pembangunan kesehatan guna mendukung penyelenggaraan Sistem Kesehatan

Provinsi (SKP).
28

2. Indikator Outcome

a. Persentase penduduk miskin yang menjadi peserta jaminan kesehatan

menjadi 95%.

b. Persentase penduduk yang telah terjamin pemeliharaan kesehatan menjadi

95%.

c. Jumlah Kabupaten/ Kota yang bekerjasama dengan Badan Penyelenggaraan

Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS) menjadi 30 K/ K.

d. Jumlah dokumen perencanaan dan penganggaran kesehatan yang dihasilkan

per tahun 5 dokumen/ tahun.

e. Jumlah dokumen monitoring, pengendalian dan evaluasi yang dihasilkan per

tahun 7 dokumen/ tahun.

f. persentase Kab/ Kota memiliki Profil Kesehatan 100%.

g. Jumlah Kab/ Kota yang menyelenggarakan Sistem Informasi Kesehatan

yaitu 33 Kab/ Kota

2.7.10 Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

1. Tujuan

Program ini bertujuan meningkatkan penelitian dan pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi kesehatan sebagai masukan dalam perumusan

kebijakan dan program pembangunan kesehatan.

2. Indikator Outcome

a. Jumlah penelitian dan pengembangan kesehatan dilaksanakan menjadi 15

penelitian.
29

BAB III

MANAJEMEN INSTANSI

3.1 Sekretariat

Mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam penyelenggaraan urusan

yang meliputi administrasi umum, keuangan, dan program. Sekretariat membawahi

tiga sub bagian, yaitu:

1. Sub Bagian Umum

2. Sub Bagian Keuangan

3. Sub Bagian Program

Sub bagian program di kantor dinas kesehatan provinsi Sumatera Utara juga

terbagi dalam tiga bidang yaitu bidang perencanaan dan pendayagunaan, bidang

evsluasi dan pelaporan, serta bidang Data.

Sekretariat menyelenggarakan fungsi :

a. Penyelenggaraan pembinaan pegawai pada lingkup Sekretariat;

b. Penyelenggaraan arahan dan bimbinan kepada pejabat struktural pada lingkup

Sekretariat;

c. Penyelenggaraan instruksi pelaksanaan tugas lingkup Sekretariat;

d. Penyelenggaraan penyusunan program lingkup sekretariat dan koordinasi

penyusunan program kegiatan Dinas;

e. Penyelenggaraan inventarisasi, pembinaan, pengendalian, pengawasan, evalusasi,

koordinasi, advokasi, dan penegakan sanksi, terhadap penyusunan,

penyempurnaan, dan penerapan/pelaksanaan pedoman, petunjuk pelaksanaan,

30
30

petunjuk teknis, tata laksana, standar, Standart Operating Procedure (SOP),

kebijakan, regulasi, perda/ranperda, norma, kriteria ataupun ketentuan lainnya

dalam penanganan urusan Kesekretariatan;

f. Penyelenggaraan penyusunan, penyempurnaan dan pengendalian

penerapan/pelaksanaan dokumen teknis rincian tugas pokok dan fungsi jabatan

struktural dan staf, serta standar teknis tata hubungan kerja organisasi dan

indikator kinerja kesekretariatan;

g. Penyelenggaraan melakukan analisis, pemetaan, penelitian, kajian-kajian dan

studi ilmiah manajemen pembangunan dan kebijakan kesehatan terkait dalam

penanganan urusan kesektariatan dan pengintegrasian sistem teknologi informasi

dalam penanganan urusan kesekretariatan;

h. Penyelenggaraan pembinaan, koordinasi, pengawasan, evaluasi, dan fasilitas

peningkatan kapasitas, kompetensi dan kemandirian kabupaten/kota dalam

penangan urusan kesektariatan;

i. Penyelenggaraan penyusunan perencanaan jangka menengah (Rencana Strategis)

dan rencana kerja tahunan (Renja), serta koordinasi penyusunan program,

anggaran, penyediaan data, informasi dan sinkronisasi perencanaan

kabupaten/kota terhadap perencanaan tingkat provinsi dalam penanganan urusan

kesektariatan;

j. Penyelenggaraan koordinasi seluruh kegiatan bidang-bidang Dinas dan Unit

Pelaksana Teknis;
31

k. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas, sesuai bidang tugas

dan fungsinya dan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Dinas sesuai

bidang tugas dan fungsinya;

l. Penyelenggaraan pelaporan dan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas dan

fungsinya kepada Kepala Dinas, sesuai standar yang ditetapkan;

Sekretaris mempunyai uraian tugas :

1) Melaksanakan pengelolahan administarasi umum perkantoran dan rumah tangga

dinas, manajemen organisasi dan hukum/hukum kesehatan;

2) Melaksanakan penatausahaan, pelembagaan, pengorganisasian dan

penatalaksanaan;

3) Melaksanakan pengelolaan dan pembinaan naskah dinas kersipan,

pertelekomunikasian dan persandian;

4) Melaksanakan penataan dan pemeliharaan perlengkapan kantor, peralatan dinas

dan iventaris rumah tangga dinas;

5) Melaksanakan penyusunan dan penataan standar tata hubungan kerja dan standar

mekanisme koordinasi antar unit dinas;

6) Melaksanakan penyusunan bahan rancangan/tata konsep, dokumentasi peraturan

perundang-undangan dan pengelolaan perpustakaan;

7) Menyelenggarakan pengelolaan hubungan kemasyarakatan, imformasi publik

dan perkantoran;

8) Melaksanakan fasilitasi pelayanan umum, pelayanan minimal, pengaturan

keamanan dan kenyamanan kantor;

9) Melaksakanan pengelolaan tertib administrasi kepegawaian;


32

10) Melaksanakan pengkoordinasian dan pembinaan jabatan fungsional;

11) Melaksanakan pengelolaan dan pembinaan keuangan dan perbendaharaan;

12) Melaksanakan pengelolaan akuntansi, verifikasi, ganti rugi dan tindak lanjut

laporan hasil pemeriksaan;

13) Melaksanakan pengelolaan sarana dan prasarana perlengkapan dan aset dinas;

14) Melaksakanan pengkoordinasian penyusunan program, anggaran dan pelaporan

dinas;

15) Melaksanakan pengkajian anggaran belanja dan pengendalian administrasi

anggaran belanja;

16) Melaksanakan pengkajian, pemetaan dan evaluasi peruntukkan anggaran belanja

dan asset dinas serta melaksanakan penghitungan belanja kesehatan dari seluruh

sumber pembiayaan dan seluruh sumber pembiayaan dan dari seluruh sektor

terkait kesehatan tingkat provinsi;

17) Melaksanakan koordinasi penyusunan rencana kerja sekretariat, bidang-bidang

dan unit pelaksana teknis dinas;

18) Menyelenggarakan pengkajian dan koordinasi perencanaan program bidang

secretariat dan unit pelaksana teknik dinas;

19) Melaksanakan penyusunan perencanaan tahunan dan perencanaan jangka

menengah, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), Laporan

Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) dan Laporan Penyelenggaraan

Pemerintah Daerah (LPPD) Dinas;

20) Melaksanakan pengkoordinasian pelaporan, monitoring dan evaluasi kegiatan

sekretariat dan bidang-bidang serta unit pelaksana teknis dinas;


33

21) Melaksanakan koordinasi penyusunan program, anggaran, penyediaan data,

informasi dan sinkronasi perencanan Kabupaten/Kota terhadap perencanaan

tingkat provinsi;

22) Melaksanakan penelitian dan pengembangan kesehatan yang mendukung

perumusan kebijakan provinsi dan melaksanakan Survei Kesehatan Daerah

(Surkesda);

23) Melaksanakan pemantauan dan pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

(IPTEK) kesehatan;

24) Melaksanakan penyelenggaraan kerjasama luar negeri dan melaksanakan

peningkatan pengawasan dan akuntabilitas;

25) Melaksanakan penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan;

26) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait, mengatur rapat-rapat internal

dinas dan melaksanakan telaahan staff sebagai bahan pertimbangan pengambilan

kebijakan

3.1.1 Sub bagian Umum

Kepala Sub Bagian Umum Mempunyai uraian tegas;

1) Melaksanakan urusan-urusan dalam ruang lingkup yang meliputi administrasi

umum perkantoran dan rumah tangga dinas, manajemen organisasi dan

hukum/hukum kesehatan, hubungan kemasyarakatan dan informasi publik dan

administrasi kepegawaian tingkat provinsi;

2) Melaksanakan inventarisasi, pembinaan, pengendalian, pengawasan, evaluasi,

koordinasi, advokasi, dan penegakan sanksi, terhadap penerapan/pelaksaan

pedoman, petunjuk pelaksanaan teknis, tata laksana, standar, Standart Operating


34

Procedure (SOP), kebijakan, regulasi, perda/ranperda, norma criteria ataupun

ketentuan lainnya dalam penanganan urusan sub bagiannnya;

3) Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan evaluasi dalam

penyempurnaan dan penyusunan pedoman, petunjuk pelaksanaan, petunjuk

teknis, tata laksana, standar, Standart Operating procedure (SOP), kebijakan,

regulasi, perda/ranperda, norma, kriteria ataupun ketentuan lainnya dalam

penanganan urusan sub bagiannya;

4) Melaksanakan penyusunan, penyempurnaan dan pengendalian

penerapan/pelaksanaan dokumen teknis rincian tugas pokok dan fungsi staff,

standar teknis tata hubungan kerja organisasi dan indikator kinerja sub

bagiannya;

5) Melaksanakan pembimbingan, pengendalian, sosialisasi, publikasi, konsultasi,

mediasi hukum, examinasi, pengkajian terhadap produk norma-norma, kriteria,

rancangan peraturan daerah (ranperda), peraturan daerah dan sejenisnya terkait

bidang kesehatan serta implementasinya di tingkat provinsi;

6) Melaksanakan perumusan, penyusunan, penyempurnaan, pembinaan, koordinasi,

tata hubungan kerja, tugas pokok dan fungsi organisasi serta penjabaran

rinciannya serta sinkronisasi dan harmonisasi antar unit organisasi dinas;

7) Melaksanakan analisis, pemetaan, penelitian, kajian-kajian dan studi ilmiah

manajemen pembangunan dan kebijakan kesehatan terkait dalam penanganan

urusan sub bagiannya;

8) Melaksanakan pengintegrasian sistem teknologi informasi dalam penanganan

urusan sub bagiannya;


35

9) Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan, evaluasi, dan fasilitasi

peningkatan kapasitas, kompetensi dan kemandirian Kabupaten/Kota dalam

penanganan urusan sub bagiannya;

10) Melaksanakan penyusunan perencanaan jangka menengah dan rencana tahunan,

dan koordinasi penyusunan program, anggaran, penyediaan data informasi dan

mensinkronisasikan perencaan kabupaten/kota terhadap perencanaan tingkat

provinsi dalam penanganan urusan sub bagiannya;

11) Melaksanakan pengelolaan administrasi umum perkantoran dan rumah tangga

dinas, manajemen organisasi dan hukum/hukum kesehatan;

12) Melaksanakan penatausahaan, pelembagaan, pengorganisasian,

danpenatalaksanaan

13) Melaksanakan penataan dan pemeliharaan perlengkapan kantor, peralatan dinas

dan inventaris rumah dinas;

14) Melaksanakan penyusunan bahan rancangan/tata konsep, dokumentasi peraturan

perundang-undangan dan pengelolaan perpustakaan;

15) Melaksanakan pengelolaan hubungan kemasyarakatan, informasi publik dan

keprotokolan;

16) Melaksanakan fasilitasi pelayanan umum, pelayanan minimal, engaturan

keamanan dan kenyamanan kantor;

17) Melaksanakan penyusunan perencanaan program kerja sekretariat dan subbagian

umum;
36

18) Melaksanakan pengelolaan tertib administrasi kepegawaian dan melaksanakan

koordinasi dengan bidang terkait serta memberikan dukungan teknis administrasi

terhadap bidang terkait serta unit kerja lainnya;

19) Melaksanakan penyusunan dan pengelolahan data kepegawaian, serta pemetaan

tingkat pendidikan dan kopetensi pegawai;

20) Melaksanakan penyiapan dan pengusulan kenaikan pangkat, kenaikan gaji

berkala dan pensiun pegawai, peninjauan masa kerja dan pemberian

penghargaan, serta pemberiaan tugas/izin belajar, pendidikan dan pelatihan

kepemimpinan/struktural, fungsional dan teknis;

21) Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan disiplin pegawai;

22) Melaksanakan penyiapan bahan pengembanga karir dan mutasi serta

pembeherentian pegawai;

23) Melaksankan pengusulan gaji berkala dan peningkatan kesehjateraan pegawai

dan jabatan di lingkungan dinas;

24) Melaksanakan pengkoordinasian dan pembinaaan jabatan fungsional, dan

penyusunan mekanisme standar koordinasi dan tata hubungan kerja pejabat

fungsional dan pejabat struktural;

25) Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan kelembagaan dan ketatalaksanaan

kepada unit lingkungan dinas;

26) Melaksanakan administrasi/penatausahaan, penerimaan, pendistribusian, surat-

surat, naskah dinas dan arsip;

27) Melaksanakan urusan keprotokolan, penyiapan rapat-rapat, penyiapan upacara

dan acara-acara protokoler lainnya;


37

28) Melaksanakan pengelolahan hubungan masyarakat, pelayanan umum, pelayanan

minimal dan pendokumentasian surat-surat, barang bergerak dan barang tidak

bergerak;

29) Melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan sarana dan prasarana rumah

tangga dinas;

30) Melaksanakan pemeliharaan/perawatan lingkungan kantor, kendaraan dinas.

Perlengkapan/aset/inventaris kantor, serta ketertiban, keindahan, keamanan dan

kenyamanan pelayanan kantor;

31) Melaksanakan pendokumentasian dan penyusunan mekanisme standar tertib

administrasi penggunaan kendaraan dinas;

32) Melaksanakan upaya pemantauan dan evaluasi berkala terhadap situasi kondisi

perlengkapan/alat/inventaris rumah tangga dinas dan UPT dinas;

33) Melaksanakan upaya-upaya pencegahan kondisi perlengkapan/aset/inventaris

dinas dari potensi kerusakan yang lebih parah, kehilangan dan tindakan kriminal;

34) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

35) Melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris sesuai dengan bidang tugas

dan fungsinya;

36) Melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Sekretaris sesuai dengan

tugas dan fungsinya;

37) Melaksanakan pelaporan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas dan

fungsinya kepada Sekretaris sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.
38

3.1.2 Sub bagian Keuangan

Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai uraian tugas ;

1) Melaksanakan urusan-urusan dalam ruang lingkup yang meliputi keuangan dan

perbendaharaan, verifikasi, ganti rugi dan tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan

tingkat provinsi;

2) Melaksanakan investasi, pembinaaan, pengendalian, pengawasan, evaluasi,

koordinasi, advokasi, dan penegakan sanksi, terhadap penerapan/pelaksanaan

pedoman, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis, tata laksana, standar, Standard

Operating Procedure (SOP), kebijakan, regulasi, perda/rapendra, norma, kriteria

ataupun ketentuan, lainnya dalam penanganan urusan sub bagiannya;

3) Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan evaluasi dalam

penyempurnaan dan penyusunan pedoman, petunjuk pelaksanaan, petunjuk

teknis, tata laksana, standard, Standard Operating Procedure (SOP), kebijakan,

regulasi, perda/rapendra, norma, kriteria ataupun ketentuan, lainnya dalam

penanganan urusan sub bagiannya;

4) Melaksanakan penyusunan, penyusunan dan pengendalian

penerapan/pelaksanaan dokumen teknis rincian tugas pokok dan fungsi staf,

standar teknis tata hubungan kerja organisasi dan indikator kinerja sub

bagiannya;

5) Melaksanakan analisis, pemetaan penelitian, kajian-kajian dan studi ilmiah

manajemen pembangunan dan kebijakan kesehatan terkait dalam penanganan

urusan sub bagiannya;


39

6) Melaksanakan pengintegrasian sistem teknologi informasi dalam penanganan

urusan sub bagiannya;

7) Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan evalusi, dan fasilitasi

peningkatan kapasitas, kompetensi dan kemandirian kabupaten/kota dalam

penanganan urusan sub bagiannya;

8) Melaksanakan penyusunan perencanaan jangka menengah dan rencana tahunan,

dan koordinasi penyusunan program, anggaran, penyediaan data, informasi dan

mensinkronisasikan perencanaan kabupaten/kota terhadap perencanaan tingkat

provinsi dalam penanganan urusan sub bagiannya;

9) Melaksanakan pengkajian anggaran belanja dan pengendalian administrasi

anggaran belanja;

10) Melaksanakan pengkajian, pemetaan, dan evaluasi peruntukan anggaran belanja

dan aset dinas serta melaksanakan perhitungan belanja dari seluruh sumber

pembiayaan dan dari seluruh sektor terkait keseshatan tingkat provinsi;

11) Melaksanakan verifikasi keuangan;

12) Melaksanakan penyusunan bahan dan penyiapan anggaran dinas;

13) Melaksanakan pengadministrasi dan pembukuan keuangan dinas;

14) Melaksanakan penyusunan daftar gaji dan tunjangan;

15) Melaksanaan pembinaan perbendaharaan keuangan;

16) Melaksanakan penyiapan bahan dan pembinaan pengelolaan teknis administrasi

keuangan;

17) Melaksanakan pembayaran gaji pegawai dan penghasilan tambahan lainnya;


40

18) Melaksanakan penatausahaan belanja langsung dan belanja tidak langsung dinas

dan unit pelaksanaan teknis dinas;

19) Melaksanakan Sistem Akutansi Instansi (SAI) dan penyiapan bahan pertanggung

jawaban keuangan;

20) Melaksanakan koordinasi penyusunan bahan evalusi dan pelaporan administrasi

keuangan;

21) Melaksanakan pengendalian adminstrasi perjalanan dinas pegawai;

22) Melaksanakan penyiapan bahan atas pengawasan keuangan;

23) Melaksanakan penyusunan daftar dan penilaian aset/perlengkapan/inventaris

dinas dan unit pelaksanan teknis dinas;

24) Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

kebijakan;

25) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

26) Melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris sesuai dengan bidang tugas

dan fungsinya

a. Melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Sekretaris sesuai

dengan tugas dan fungsinya;

b. Melaksanakan pelaporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas kepada

Sekretaris sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

3.1.3 Sub bagian Program

Kepala Sub Bagian Program Mempunya uraian tugas;

1) Melaksanankan urusan-urusan dalam ruang lingkup yang meliputi perencanaan,

penyusunan program, anggaran dan pelaporan, penyelenggaraan penelitian dan


41

pengembangan kesehatan yang mendukung perumusan kebijakan provinsi,

pengelolaan Survei Kesehatan Daerah (Surkesda), pemantauan pemanfaatan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) kesehatan, penyelenggaran kerjasama luar

negeri, pengingkatan pengawasan dan akuntabilitas, pengelolaan Sistem

Informasi Kesehatan (SIK) tingkat provinsi;

2) Melaksanakan inventarisasi, pembinaan, pengendalian, pengawasan, evaluasi,

koordinasi, advokiasi, dan penegakan sanksi, terhadap penerapan/pelaksanaan

pedoman, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis, tata laksana, standar, Standart

Operating Procedure (SOP), kebijakan, regulasi, perda/ranperda, norma, kriteria

ataupun ketentuan lainnya dalam penanganan urusan sub bagiannya;

3) Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan evaluasi dalam

penyempurnaan dan penyusunan Pedoman, petunjuk pelaksanaan, petunjuk

teknis, tata laksana, standar, Standard Operating Procedure (SOP, kebijakan,

regulasi, perda/ranperda, norma, kriteria ataupun ketentuan lainnya dalam

penanganan urusan sub bagiannya;

4) Melaksanakan penyediaan saran dan akses terhadap informasi yang berkaitan

dengan aspek kesehatan dalam bentuk perpustakaan dinas yang

mengintegrasikan teknologi informasi pengelolaannya;

5) Melaksanakan pengkoordinasian penyelenggaraan riset, penelitian dan studi

ilmiah yang disusun, dirancang sub bagian/sekretariat, seksi/bidang dinas dan

UPT Dinas serta pengembangannya;

6) Melaksanakan penyusunan, penyempurnaan dan pengendalian

penerapan/pelaksanaan dokumen teknis secara rincian tugas pokok dan fungsi


42

staf, standar teknis tata hubungan kerja organisasi dan indikator terkait dalam

penanganan urusan sub bagiannya;

7) Melaksanakan analisis, pemetaan penelitian, kajian-kajian dan studi ilmiah

manajemen pembangunan dan kebijakan kesehatan terkait dalam penanganan

urusan sub bagiannya;

8) Melaksanakan pengintegrasian sistem teknologi informasi dalam penanganan

urusan sub bagiannya;

9) Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan, evaluasi, dan fasilitasi

peningkatan kapasitas, kompetensi dan kemandirian kabupaten/kota dalam

penanganan urusan sub bagiannya;

10) Melaksanakan penyusunan perencanaan jangka menengah dan rencana tahunan

dan koordinasi penyusunan program, anggaran, penyediaan data, informasi dan

mengsinkronisasikan perencanaan kabupaten/kota terhadap perencaan tingkat

provinsi dalam penanganan urusan sub bagiannya;

11) Melaksanakan koordinasi penyusunan rencana kerja sekretariat, bidang-bidang

dan unit pelaksanan teknis dinas;

12) Melaksanakan pengkajian dan koordinasi perencaan program bidang, Sekretariat

dan UPT dinas;

13) Melaksanakan penyusunan perencanaan tahunan dan perencaan jangka

menengah, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), Laporan

Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) dan Laporan Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah (LPPD) dinas;


43

14) Melaksanakan pengkoordinasian pelaporan, monitoring dan evaluasi kegiatan

sekretariat dan bidang-bidang serta UPT dinas;

15) Melaksanakan tugas lain yang diberikan Sektretaris sesuai dengan bidang tugas

dan fungsinya;

16) Melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Sekretaris sesuai dengan

tugas dan fungsinya;

17) Melaksanakan pelaporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan

fungsinya kepada Sekretaris sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

3.1.3.1 Bidang Perencanaan

Bidang Perencanaan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang

mempunyai tugas pokok : merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi serta

melakukan koordinasi kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan dan evaluasi

serta melaksanakan kegiatan lain yang diberikan oleh atasan langsung.

Tugas dimaksud diatas dapat dirinci sebagai berikut:

a) Menyusun rencana kegiatan/program layanan penyusunan perencanaan dan

program kesehatan berdasarkan pedoman kerja Dinas Kesehatan Provinsi

Sumatera Utara dan Juklak Kerja Bidang Bina Program Kesehatan.

b) Membuat tata cara kerja dengan cara mempelajari pedoman kerja Dinas

Kesehatan Provinsi Bengkulu, peraturan/ketentuan/referensi terkait dan menelaah

kegiatan pejabat struktutal/fungsional Bidang Bina Program Kesehatan


44

c) Menyusun rencana kegiatan pengawasan dan bimbingan/rapat

koordinasi/pencatatan dan pelaporan dilingkungan Sub Bidang Perencanaan

Kesehatan

d) Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan layanan penyusunan perencanaan dan

program kesehatan.

e) Melaksanakan manajemen penyusunan program .

f) Menyusun rancangan awal Program Kesehatan (Pembangunan Kesehatan jangka

pendek, menengah dan panjang) wilayah Provinsi dengan cara mempelajari

referensi terkait, menelaah data dan informasi situasi kesehatan di wilayah

Provinsi, hasil pelaksanaan program kesehatan tahun sebelumnya serta proyeksi

kegiatan yang akan datang.

g) Menyusun rancangan awal Juklak penyusunan perencanaan dan program

kesehatan bagi seluruh satuan organisasi di wilayah Provinsi.

h) Menyusun dan mengkoordinasikan awal rencana anggaran baik bersumber dari

APBN, APBD, dan sumber- sumber lain sampai terealisasi dengan adanya

Dokumen Anggaran Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.

i) Melaksanakan kegiatan layanan penyusunan perencanaan dan program

kesehatan.

j) Membuat laporan berkala dengan cara mempelajari, mengolah dan menganalisis

laporan hasil pelaksanaan kegiatan penyusunan program.

k) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan dalam rangka kelancaran

pelaksanan tugas.
45

l) Menyusun rencana kegiatan/program penyusunan evaluasi dan pelaporan

berdasarkan pedoman kerja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara dan Juklak

kerja Bidang Bina Program Kesehatan, dengan cara mempelajari buku petunjuk

perencanaan, peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, hasil

kegiatan/program tahun sebelumnya, dan usulan kegiatan pejabat

struktural/fungsional di lingkungan Bidang Bina Program Kesehatan.

3.1.3.2 Bidang Evaluasi

a) Menyusun rencana kegiatan pengawasan dan bimbingan/rapat

koordinasi/pencatatan dan pelaporan dengan cara mempelajari hasil pelaksanaan

kegiatan yang terkait dan prioritas masalah dalam rangka penggerakan

pelaksanaan dan pengendalian kegiatan penyusunan pemantauan/evaluasi,

pengendalian dan pelaporan di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi.

b) Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan penyusunan evaluasi dan pelaporan

hasil pelaksanaan program kesehatan wilayah Provinsi dengan cara mengatur

alokasi sumber daya.

c) Melaksanakan manajemen pemantauan/evaluasi, pengendalian dan pelaporan

dengan cara mengkoordinir dan membina/mengendalikan kegiatan penyusunan

pemantauan/evaluasi, pengendalian dan pelaporan program dilingkungan Dinas

Kesehatan Provinsi, sesuai juklak/juknis, skala prioritas, azas tepat waktu dan

tepat guna

d) Melaksanakan kegiatan penyusunan pemantauan/evaluasi, pengendalian dan

pelaporan dengan cara mempelajari juklak/juknis sesuai skala prioritas, azas

tepat waktu dan tepat guna.


46

e) Melaksanakan koordinasi kegiatan penyunan pemantauan/evaluasi, pengendalian

dan pelaporan pada seluruh satuan organisasi di wilayh Provinsi dengan cara

menyelenggarakan pertemuan-pertemuan koordinasi

f) Menyusun rancangan awal laporan kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu,

dengan cara mempelajari referensi terkait, Anggaran dan Program, serta

menelaah laporan kegiatan/ program yang disusun oleh unit kerja di lingkungan

Dinas Kesehataan Provinsi.

g) Menyusun rancangan awal laporan program keseahatan dan situasi kesehatan

masayarakat Provinsi, dengan cara mempelajari referensi terkait, dan menelaah

laporan hasil pelaksanaan program kesehatan dan situasi kesehatan masyarakat

Provinsi, serta umpan balik laporan dari unit terkait

h) Membuat laporan berkala dengan cara mempelajari, mengolah dan menganalisis

hasil pelaksanaan kegiatan penyusnan pemantauan/evaluasi , pengendalian dan

pelporan

i) Menyusun rencana kegiatan/program layanan penyajian data dan informasi

kesehatan berdasarkan pedoman kerja Dinas Kesehatan Proopinsi Bengkulu dan

Juklak kerja Bidang Bina Program Kesehatan.

j) Menyusun rencana kegiatan pengawasan dan bimbingan/rapat

koordinasi/pencatatan dan pelaporan di lingkungan Sub Bidang Evaluasi dan

Informasi Kesehatan dengan cara mempelajari hasil pelaksanaan kegiatan yang

terkait dan prioritas masalah dalam rangka penggerakan pelaksanaan dan

pengendalian kegiatan layanan penyajian data dan informasi kesehatan di

lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi.


47

k) Menyusun rencana pelaksanaan kegaiatan layanan penyajian data dan informasi

kesehatan dengan cara mengatur alokasi sumber daya

l) Melaksanakan manajemen data dan informasi kesehatan dengan cara

mengkoordinir dan membina/mengendalikan kegiatan layanan penyajian data

dan informasi kesehatan dilingkungan Dinas Kesehatan Provinsi, sesuai

juklak/juknis, skala prioritas, azas tepat waktu dan tepat guna

m) Melaksanakan koordinasi kegiatan layanan penyajian data dan informasi

kesehatan dengan cara mempelajari juklak/juknis sesuai skala prioritas, azas

tepat waktu dan tepat guna

n) Melaksanakan koordinasi kegiatan pengembangan sistem informasi kesehatan di

wilayah Provinsi dengan cara menyelenggarakan rapat-rapat koordinasi,

Membuat laporan berkala dengan cara mempelajari, mengolah dan menganalisis

hasil pelaksanaan kegiatan penyajian data dan Informasi serta Melaksanakan

tugas lain yang diberikan oleh atasan dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas
48

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1 Kegiatan di Bidang Evaluasi dan Pelaporan (EVAPOR) serta Bidang

Perencanaan

Pelaksanaan kegiatan Latihan Kerja Peminatan (LKP) di Dinas Kesehatan

Provinsi Sumatera Utara yang dilaksanakan mulai tanggal 30 November 2015 sampai

dengan 09 Januari 2016, mulai jam 08.00–16.00 WIB. Selama kegiatan Latihan Kerja

Peminatan (LKP) kami di tugaskan pada dua bagiaan yaitu Bidang Evaluasi dan

Pelaporan (EVAPOR) serta Bidang Perencanaan. Selama kurang lebih satu bulan

kami melaksanakan Latihan Kerja Peminatan (LKP) kegiatan yang kami lakukan

antara lain :

No Tanggal Kegiatan
- Pengurusan surat dan penempatan mahasiswa
1 30 November 2015 LKP di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera
Utara
- Pengurusan surat dan penempatan mahasiswa
2 1 Desember 2015 LKP di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera
Utara
- Pengurusan surat dan penempatan mahasiswa
3 2 Desember 2015 LKP di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera
Utara
- Penempatan dan Pengarahan yang diberikan
oleh Pak Ridesman (Ka. Bidang Sumber
4 3 Desember 2015
Daya Kesehatan) dan Pak Afwn (Sekretaris
Dinas Kesehatan Provinsi Sumater Utara)

49
49

- Perkenalan di bidang penempatan (Bidang


Perencanaan dan Program, Bidang Evaluasi
5 4 Desember 2015
dan Pelaporan) serta Pengarahan dari
penanggung jawab bidang
- APEL pagi
6 7 Desember 2015
- Memfotokopi kop surat
- Menyusun surat masuk dan surat keluar Dinas
Kesehatan Provinsi Sumatera Utara tahun
2015
- Fotokopi jadwal sosialisasi pencapaian
sasaran pembangunan kesehatan (16-17
7 8 Desember 2015
Desember 2015)
- Membuat surat anggaran perjalanan Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota daalam rangka
pengelolaan Sistem Informasi Kesehatan dan
Bank Data Kesehatan tahun 2015
- Membackup RKA tahun 2015 dengan
8 09 Desember2015 menggunakan SIMDA
- Mengeprint RKA tahun 2015
- Menyusun RKA tahun 2015 kedalam satu
9 10 Desember 2015
folder
- Senam Sehat bersama pegawai
- Menulis nama dan nip perwakilan Dinas
Kesehatan Kab/Kota yang melakukan
10 11 Desember 2015
perjalanan dinas
- Membantu dalam perbaikan surat sistem
informasi kesehatan
- APEL pagi
11 14 Desember 2015
- Membantu persiapan pertemuan pengelolaan
50

sistem informasi kesehatan dan bank data


kesehatan tahun 2015
- Mengikuti pertemuan pengelolaan sistem
12 15 Desember 2015 informasi kesehatan dan bank data kesehatan
tahun 2015 di BAPELKES

- Mengikuti pertemuan sosialisasi pencapaian


13 16 Desember 2015 sasaran pembangunan kesehatan di
BAPELKES

- Mengikuti pertemuan sosialisasi pencapaian


14 17 Desember 2015 sasaran pembangunan kesehatan di
BAPELKES

- Mengikuti perayaan HKN ke – 51 di UPT


15 18 Desember 2015 KIM
- Mengikuti Senam di UPT KIM
- APEL pagi
- Memeriksa kesesuian nama pegawai, bulan,
16 21 Desember 2015 nomor surat SPPD tahun 2015
- Menyusun SPPD tahun 2015 berdasarkan
nomor surat
- Studi banding Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Tengah ke Dinas Kesehatan
17 22 Desember 2015 Provinsi Sumatera Utara
- Menstempel profil kesehatan Sumatera Utara
tahun 2015
- Menyusun surat masuk dan keluar Dinas
Kesehatan Provinsi Sumateraa Utara tahun
18 23 Desember 2015
2015
- Membagikan profil kesehatan Sumatera Utara
51

tahun 2015 ke setiap kepala bidang


- APEL pagi
19 04 Januari 2016 - Membenahi kantor dalam rangka sidak dari
Kantor Gubernur
- APEL pagi
20 05 januari 2016
- Memfotokopi SPPD tahun 2015
- Mengetik laporan APBD Dinas Kesehatan
21 06 Januari 2015
Provinsi Sumatera Utara tahun 2016
- Mengetik laporan APBD Dinas Kesehatan
Provinsi Sumatera Utara tahun 2016
22 07 Januari 2016
- Membagikan surat rapat laporan bulanan
program ke tiap Kabid
- Mengikuti rapat evaluasi bulanan untuk
23 08 Januari 2016 melihat pencapaian program di masing-
masing bidang

1.2 Pembahasan SWOT

1.2.1 Strenght (Kekuatan)

A. Instansi LKP

1. Jumlah staf sudah cukup memadai dan pembagian tugas cukup jelas

2. Koordinasi antara pimpinan dan staf terjalin dengan baik dilihat dari

pelimpahan wewenang yang dilakukan oleh bawahan ke atasan maupun dari

bawahan ke atasan.

3. ATK (Alat Tulis Kantor) di bagian program baik dan akuntabilitas dan

informasi tersedia lengkap.

4. Staf bekerja sesuai dengan petunjuk dan arahan dari pimpinan.


52

5. Kerjasama antar staf terjalin dengan baik dilihat dari kerjasama pada saat

acara sosialiasi input data serta evaluasi program Dinas Kesehatan Kab/ Kota

di Bapelkes.

6. Waktu kerja para staf dan pimpinan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

B. Kegiatan LKP

1. Mahasiswa LKP mendapatkan dukungan dan izin dari fakultas dan Dinas

Kesehatan Provinsi Sumatera utara untuk bisa melakukan LKP di dinas

tersebut.

2. Mahasiswa LKP diberi fasilitas untuk melakukan LKP di Dinas Kesehatan

Provinsi Sumatera Utara.

3. Mahasiswa LKP mendapatkan pelajaran dan pengalaman bagaimana caranya

bekerja di instansi pemerintahan.

1.2.2 Weakness (Kelemahan)

A . Instansi LKP

1. Koordinasi antara Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan Dinas Kesehatan

Provinsi SUMUT kurang berjalan dengan baik, sehingga terkadang sistem

pelaporan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota ke Dinas Kesehatan

Provinsi SUMUT terkadang terhambat

2. Kurangnya pemberian informasi dari Dinkes Provinsi SUMUT ke Dinkes

Kabupaten/Kota terkait sistem pelaporan secara online, masih banyak pegawai

dari Dinkes Kabupaten/Kota yang kurang mengerti dalam proses

pelaporannya.

3. Kurangnya kesadaran dan tanggung jawab staff pegawai terhadap pekerjaan.


53

4. Motivasi kerja staff pegawai kurang.

B. Kegiatan LKP

1. Kurangnya pembekalan dari fakultas mengenai kegiatan apa yang seharusnya

dilakukan mahasiswa di instansi.

2. Kurangnya koordinasi antara pihak fakultas dengan pihak insansi terkait

administrasi.

4.2.3 Opportunities (Peluang)

A. Instansi LKP

1. Kepercayaan dan dukungan dari pimpinan daerah serta stakeholders yng

terkait dengan program kesehatan

2. Tersedianya dukungan anggaran untuk program kesehatan baik dari APBD

Propinsi maupun APBN. Anggaran yang memadai memungkinkan untuk

mendukung pelaksanaan pogram – program kesehatan, pembangunan /

rehabilitasi sarana kesehatan, peremajaan peralatan kesehatan.

3. Terbukanya kesempatan untuk meningkatkan / mengikuti pendidikan formal

ke jenjang yang lebih tinggi untuk meningkatkan kemampuan SDM

kesehatan.

B. Kegiatan LKP

1. Menambah jaringan serta wawasan terhadap orang-orang baru.

2. Sikap dari para pegawai/karyawan di lokasi LKP yang terbuka dan ramah

sehingga memudahkan dalam melaksankan kegiatan LKP.


54

4.2.4 Threat (Ancaman)

A. Instansi LKP

1. Sistem Kebijakan Nasional yang sering berubah-ubah

2. Kurangnya sosialiasi terhadap Sistem Kebijakan Nasional membuat staf

merasa kurang paham terhadap SKN yang baru.

3. Diperlukannya folow up yang baik dari Kementerian Kesehatan terhadap

Dinas Kesehatan tiap Provinsi agar sistem pelaporan tetap baik.

B. Kegiatan LKP

1. Letak geografis Dinas Kesehatan yang berada di jalur satu arah membuat

mahasiswa merasa sulit untuk menempuhnya dengan kendaraan umum.


55

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kegiatan Latihan Kerja Peminatan di bagian Administrasi dan Kebijakan

Kesehatan adalah suatu proses belajar dalam bentuk kegiatan praktis di suatu instansi

di bidang kesehatan, sehingga diharapkan dapat memberikan nilai tambah dan

pengalaman kerja kepada mahasiswa pada saat menyelasaikan pendidikan, selain itu

kegiatan Latihan Kerja Peminatan mahasiswa dipandang perlu untuk lebih

mendekatkan dunia Perguruan Tinggi dengan dunia kerja serta adanya keterkaitan

dan kesepadanan antara teori dan praktik di lapangan. Untuk hal tersebut,

Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat

akan melakukan penyesuaian-penyesuaian materi perkuliahan dengan perkembangan

dunia kerja yang mendukung perluasan wawasan serta kemampuan individu

mahasiswa.

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara memiliki visi yaitu ”Masyarakat

Sumatera Utara yang sehat, mandiri dan berdaya saing”, dan memiliki misi yaitu:

1. Menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan bermutu, merata dan terjangkau.

2. Meningkatkan pengendalian dan penanggulangan masalah kesehatan.

3. Meningkatkan sumber daya kesehatan.

4. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan.

Sekretariat empunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam penyelenggaraan

urusan yang meliputi administrasi umum, keuangan, dan program. Sekretariat

56
56

membawahi tiga sub bagian, yaitu: Sub Bagian Umum, Sub Bagian Keuangan dan

Sub Bagian Program. Sub bagian program juga terbagi dalam tiga bidang yaitu

bidang perencanaan dan pendayagunaan, bidang evaluasi dan pelaporan, serta bidang

data. Ketiganya memiliki tugas dan fungsi yang saling berhubungan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil pengamatan selama LKP di Dinas Kesehatan Provinsi

Sumatera Utara , maka saran yang dapat kami berikan untuk Dinas Kesehatan

Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut :

1. Dalam penyusunan perencanaan lebih memperhatikan skala prioritas masalah

dari masing – masing program dan kegiatan, sehingga visi dan misi yang dimiliki

oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara dapat tercapai.\

2. Diperlukan Koordinasi yang baik antara Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

dengan Dinas Kesehatan Provinsi SUMUT agar sistem pelaporan data dari Dinas

Kesehatan Kabupaten/Kota ke Dinas Kesehatan Provinsi SUMUT dapat berjalan

dengan baik.

3. Diperlukan pemberian informasi yang jelas dari Dinkes Provinsi SUMUT ke

Dinkes Kabupaten/Kota terkait sistem pelaporan secara online, agar pegawai dari

Dinkes Kabupaten/Kota dapat mengerti dalam proses pelaporannya.

4. Sebaiknya jadwal LKP tidak dijadwalkan diakhir tahun, karena pada akhir tahun

kegiatan dari instansi tersebut hampir keseluruhan sudah selesai.

5. Karena pembimbing lapangan yang ditunjuk oleh instansi belum pasti selalu

berada ditempat, sebaiknya pihak kampus mengutus pengajar/ pembimbing dari

kampus yang dapat mengarahkan peserta LKP dalam proses kegitan LKP.

Anda mungkin juga menyukai