Oleh
TRIONO
NIM 92215063
Hal
Halaman Judul .................................................................
Daftar Isi .................................................................
Bab I PENDAHULUAN ................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................. 1
B. Ruang Lingkup ................................................................. 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................. 5
A. Kompetensi Sumber Daya ................................................................. 5
Manusia
B. Sumber Daya Manusia Di ................................................................. 13
Pelayanan Kesehatan
BAB III PENUTUP ................................................................. 20
A. Latar Belakang ................................................................. 20
B. Ruang Lingkup ................................................................. 21
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Upaya - upaya dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dilihat
melalui indikator angka kematian ibu, angka kematian anak dan balita, serta usia
harapan hidup. Beberapa upaya pelayanan kesehatan yang dilaksanakan untuk
mencapai indikator tersebut seperti pelayanan kesehatan dasar, pelayanan
kesehatan ibu dan bayi, pelayanan kesehatan anak sekolah dan remaja serta
pelayanan keluarga berencana. Pelayanan kesehatan masyarakat pada prinsipnya
mengutamakan pelayanan kesehatan promotif dan preventif. Pelayanan promotif
adalah upaya meningkatkan kesehatan masyarakat ke arah yang lebih baik lagi
dan yang preventif mencegah agar masyarakat tidak jatuh sakit dan terhindar dari
penyakit.
Sehat menjadi kebutuhan pokok dalam hidup manusia agar dapat
menjalani aktifitas hidupnya disamping masih ada kebutuhan pokok yang lainnya.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan pembangunan
manusia dibidang kesehatan diantaranya sarana dan prasarana serta kebutuhan
sdm yang profesional, juga adanya regulasi yang memihak kepada kebutuhan
rakyat banyak (PP, PMK, dll). Sebagaian besar layanan yang diberikan instansi
pemerintah/swasta yang ada di kecamatan purwodadi dalam bentuk jasa.
Sumberdaya manusia dalam hal ini sangat dibutuhkan untuk memberikan
pelayanan yang optimal sehingga dapat memberikan kepuasan kepada konsumen
(masyarakat).
Diantara kebutuhan yang terkait dengan sumberdaya tersebut adalah
sumberdaya manusia yang memimiliki kompetensi, pengetahuan, perilaku,
pelatihan, motivasi, komitmen, lingkungan kerja, kecakapan, kepribdian, kinerja,
penempatan kerja, rekruitmen pegawai, budaya organisasi dan kepuasan kerja.
Oleh karena itu pembangunan (Permenkes) Kesehatan adalah aset menuju bangsa
yang maju dan kuat (mensana in corporesano), dan perlu waktu untuk
mewujudkannya. Pelayanan kesehatan yang meliputi preventif, kuratif dan
rehabilitatif idealnya mampu memberikan yang terbaik yang dibutuhkan
masyarakat dalam bidang kesehatan. Pelayanan dalam bentuk preventif yang
dapat dilakukan di puskesmas antara lain melalui masing-masing pemegang
program seperti: promotif, kesehatan lingkungan, immunisasi, perkesmas, gizi,
(Data kemenkes) Kondisi keberhasilan program pemerintah dibidang kesehatan
masih memprihatinkan (Data pelayanan kesehatan Puskesmas O. Mangunharjo
Kecamatan Purwodadi).
Wilayah Kecamatan purwodadi merupakan bagian dari kabupaten musi
rawas, yang berpenduduk 14802 jiwa, yang tersebar kedalam 9 desa dan 2
kelurahan dengan sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani. Dalam
mendapatkan pelayanan kesehatan mempunyai hak yang sama dengan warga yang
lain diwilayah indonesia. Instansi pemerintah dan swasta yang ada Wilayah
Kecamatan purwodadi yang memberikan layanan kepada masyarakat diantaranya
1 Kantor Camat, 1 Polsek, 1 Koramil, 11 Sekolah Dasar Negeri, 2 SMP Negeri, 1
MTS, 11 TK/Paud, 1 SMK Negeri, 1 KUA, 1 UPT Pendidikan, 1 UPT Pertanian,
Koperasi Rias dan 1 UPT Puskesmas dengan 5 Puskesmas Pembantu, 11
Polindes/Poskesdes.
Puskesmas O. Mangunharjo Kecamatan Purwodadi sebagai pemberi
pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat memiliki 85 pegawai. Dalam
melaksanakan tugas dan peran sebagai pusat layanan kesehatan, puskesmas ini
menghadapi beberapa kendala diantaranya yang paling dominan adalah rendahnya
jumlah kunjungan pasien, hasil pemeriksaan petugas laboratorium kurang akurat,
dan disiplin pegawai yang hanya formalitas. Evaluasi perlu dilakukan, terlebih
mengenai kualitas pelayanan dan kompetensi pegawai, apakah memang
mempengaruhi berbagai permasalahan pada puskesmas ini.
Dalam kamus Inggris-Indonesia echols dan kawan (1992) mengartikan
kompetensi (competency) sebagai kemampuan atau kecakapan. Kompetensi
menurut Prof.Dr.Wibowo, SE, M.Phil (2016) adalah tingkat keterampilan,
pengetahuan dan tingkah laku yang dimiliki oleh seorang individu dalam
melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya dalam organisasi. Kompetensi
merupakan akar dari kualitas sumber daya manusia dalam segala bidang.
Peningkatan kualitas sumber daya pegawai menjadi sangat urgen dan
perlu dilakukan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan dalam rangka
meningkatkan kemampuan dan profesionalisme. Sasaran dari pengembangan
kualitas sumber daya pegawai adalah untuk meningkatkan kinerja operasional
pegawai. Selain itu, kualitas sumberdaya pegawai yang tinggi akan bermuara
pada lahirnya komitmen yang kuat dalam penyelesaian tugas-tugas rutin sesuai
tanggung jawab dan fungsinya masing-masing secara lebih efisien, efektif, dan
produktif.
Pembahasan pengembangan sumber daya manusia, sebenarnya dapat
dilihat dari dari dua aspek, yaitu kuantitas dan kualitas. Pengertian kuantitas
menyangkut jumlah sumber daya manusia. Kuantitas sumber daya manusia
tanpa disertai dengan kualitas yang baik akan menjadi beban organisasi.
Sedangkan kualitas, menyangkut mutu sumber daya manusia yang menyangkut
kemampuan, baik kemampuan fisik maupun kemampuan non fisik (kecerdasan
dan mental). Oleh sebab itu untuk kepentingan akselerasi tugas pokok dan fungsi
organisasi apapun, peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan salah
satu syarat utama. Kualitas sumber daya manusia yang menyangkut dua aspek,
yakni aspek fisik (kualitas fisik) dan non fisik (kualitas non fisik)
yang menyangkut kemampuan bekerja, berpikir, dan keterampilan lain. Oleh
sebab itu, upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia dapat diarahkan
pada kedua aspek tersebut. Untuk menentukan kualitas fisik dapat
diuapayakan melalui program peningkatan kesejahteraan dan gizi. Sedangkan
untuk meningkatkan kualitas non fisik, maka upaya pendidikan dan
pelatihan sangat diperlukan.Upaya inilah yang dimaksudkan dengan
pengembangan sumber daya manusia.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa yang dimaksud dengan
pengembangan sumber daya manusia (human resources development) secara
makro, adalah suatu proses peningkatan kualitas atau kemampuan manusia
dalam rangka mencapai tujuan pembangunan bangsa. Proses peningkatan
disini mencakup perencanaan pengembangan dan pengelolaan sumber daya
manusia. Secara mikro, dalam arti lingkungan suatu unit kerja (departemen atau
organisasi yang lain), maka sumber daya manusia adalah tenaga kerja atau
pegawai di dalam suatu organisasi, yang mempunyai peran penting dalam
mencapai keberhasilan. Fasilitas yang canggih dan lengkap, belum merupakan
jaminan akan berhasilnya suatu organisasi tanpa diimbangi oleh kualitas
manusia yang akan memanfaatkan fasilitas tersebut.
Dari statement diatas, jelaslah betapa pentingnya peranan
dan kedudukan pegawai sebagai unsur pelaksana kegiatan terlebih pada
layanan jasa seperti puskesmas. Kompetensi merupakan cerminan dari kinerja
secara individu maupun kinerja secara institusi. Usaha untuk meningkatkan
kompetensi akan selalu menjadi konsentrasi utama sebuah institusi kepegawaian
demi meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan atau layanan yang diberikan.
B. Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan pada sub bab
sebelumnya, maka secara umum makalah ini membahas mengenai kompetensi
sumber daya manusia, dan secara khusus membahas kompetensi pegawai
Puskesmas. Adapun lingkup materi yang akan dipaparkan adalah:
C. Kompetensi Sumber Daya Manusia
1. Pengertian Kompetensi Sumber Daya Manusia
2. Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Kompetensi Sumber Daya Manusia
3. Manfaat Penggunaan Kompetensi Sumber Daya Manusia
4. Karakteristik Kompetensi Sumber Daya Manusia
5. Kategori Kompetensi Sumber Daya Manusia
D. Sumber Daya Manusia di Pelayanan Kesehatan
1. Pelatihan untuk Peningkatan Kemampuan Petugas Puskesmas
2. Pelatihan Manajemen untuk Kepala Puskesmas
3. Permasalahan terkait kompetensi di Instansi terpilih
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. KESIMPULAN
Globalisasi merupakan isu yang akan menjadi kenyataan, karena siapa tau
tidak, mau atau tidak mau Indonesia akan memasuki era pasarbebas. Tentunya
sumber daya manusia di Indonesia akan bersaing dengan sumber daya manusia
dari Negara luar. Begitupun sumber daya manusia di bidang kesehatan, dituntut
untuk terus meningkatkan kompetensi, sehingga bias menjadi tenaga yang
professional sesuai dengan bidangnya. Terutama tenaga kesehatan yang
memberikan pelayanan secara langsung kemasyarakat, seperti: dokter, perawat,
bidan dan tenaga kesehatan penunjang lainnya. Peningkatan kompetensi itu
didapatkan melalui pendidikan dan pelatihan yang terus-menerus, berkaitan
dengan keahlian yang dimilikinya.
Kompetensi mutlak harus dimiliki oleh aparatur kesehatan, karena
merupakan standar keahlian seseorang dalam bekerja. Professional akan dimiliki
apabila memiliki kompetensi, sesuai dengan Undang-undang nomor 43 tahun
1999 tentang pokok-pokok kepegawaian, ditegaskan bahwa pengangkatan
Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam suatu jabatan berdasarkan prinsip professional
sesuai dengan kompetensi, prestasi kerja dan jenjang pangkat yang ditetapkan
untuk jabatan itu serta syarat obyektif lainnya tanpa membedakan jenis kelamin,
suku, ras, agama atau golongan.
Kompetensi merupakan elemen kunci dalam pengelolaan SDM di
duniakerja. Kompetensi, adalah Kemampuan untuk melaksanakan (secara
professional) suatu kegiatan dalam kategori/fungsi praktek keprofesian sesuai
dengan baku-bakuan yang diisyaratkan dalam dunia kerja nyata. Dalam
pengertian yang lain, kompetensi adalah bagian kepribadian yang mendalam dan
melekat kepada seseorang serta perilaku yang dapat diprediksi pada berbagai
keadaan dan tugas pekerjaan Secara general kompetensi dapat dipahami sebagai
sebuah kombinasi antara keterampilan (soft skill), atribut pribadi atau sikap dan
pengetahuan (knowledge) yang tercermin dalam tampilan kinerja seseorang, dapat
diukur, diamati dan dievaluasi.
B. SARAN