Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

MANAJEMEN KEPERAWANTAN

Konsep Dasar Pengorganisasian Dalam Manajemen Keperawatan

Oleh :

1. Deni satriawan
2. Dandi Azmi
3. Muhammad fahrul

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN TAHUN

AKADEMIK

2022/2023

i
KATA PENGATAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan dari
berbagai pihak. Untuk itu saya ucapkan banyak terima kasih atas segala
partisipasinya dalam menyelesaikan makalah ini.

Meski demikian, penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan dan


kekeliruan di dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa
maupun isi. Sehingga penulis secara terbuka menerima segala kritik dan saran positif
dari pembaca.

Demikian apa yang dapat saya sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
untuk masyarakat umumnya, dan untuk saya sendiri khususnya.

Mataram,3 JUNI 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................................………….. i

KATA PENGANTAR…………………………………………………….…... ii

DAFTAR ISI......................................................................................………….. iii

BAB I PENDAHULUAN

1.l Latar Belakang....................................................................………… 1

1.2 Rumusan Masalah...............................................................………. 2

1.3 Tujuan .................................................................................………. 3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Konsep dasar pengorganisasian dalam keperawatan……………… 4


2.2 Tujuan pengorganisasian dalam keperawatan..……….……......… 5
2.3 Konse pengorganisasian dalam keperawatan ......………………… 5
2.4 Jenis dan struktur pengorganisasian dalam keperawatan…………. 9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan...........................................................................…….. 16

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Rencana yang telah kita susun sedemikian rupa tidak akan ada artinya
jika tidak segera dilaksanakan. Pelaksanaan rencana tadi dilakukan oleh oleh
satuan-satuan kerja yang merupakan bagian dari organisasi. Mau tidak mau
setelah dibuat suatu rencana, langkah selanjutnya adalah pengorganisasian.
Efektivitas dan efesiensi pelaksanaan kegiatan yang akan dikerjakan
dipengaruhi oleh bagaimana individu-individu yang ada di dalam satuan kerja
tadi bekerja secara maksimal sesuai tanggung jawab dan wewenangnya.
Untuk itu, pengorganisasian menjadi langkah penting setelah kegiatan
perencanaan.

System didefinisikan sebagai sebuah kelompok individu yang


berinteraksi secara berkesenambungan, memiliki hubungan yang saling
tergantung (interdependensi) satu sama lainnya di bawah kumpulan peraturan,
ide, prinsip, dan dokrin yang umumnya dimaksudkan untuk menjelaskan
susunan dari keseluruhan organisasi (Webster, 1977). System adalah
kumpulan dari bagian-bagian yang berhubungan dan membentuk satu
kesatuan yang majemuk, yang masing-masing bagian bekerja sama secara
bebas dan terkait untuk mencapai sasaran kesatuan dalam suatu situasi yang
majemuk pula. System juga diartikan sebagai suatu kesatuan yang utuh dan
terpadu dari berbagai elemen yang berhubungan serta saling mempengaruhi
yang dengan sadar dipersiapkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
(Sumijatun, dkk, 2005).

Dalam keperawatan system lebih terfokus pada pengorganisasian,


interaksi, interdependensi dan integrasi dari bagian-bagian dan elemen yang

1
ada. Organisasi pelayanan kesehatan biasa dipandang sebagai sebuah system
dengan sub-sistem individu dan grup atau kelompok profesi yang secara
bersama-sama bekerja untuk mencapoai tujuan yang disepakati. Pemahaman
dan komitmen tentang kekompakan kelompok menjadi penting dan sangat
berpengaruh pada proses pencapaian tujuan tersebut, oleh karena itu pola
interaksi yang efektif harus diciptakan diantara individu atau grup baik
internal maupun ekternal maupun eksternaldari system yang telah ada.

Keperawatan sebagai ilmu terus berkembang, beberapa upaya perbaikan


pelayanan disetiap tatanan kesehatan telah dilaksanakan termasuk pada
tindakan di lapangan, serta menggunakan model-model dalam system
manajemen pelayanan dan pembuatan keputusan yang terkait dengan pasien,
walaupun demikian para manajer keperawatan masih menganggap bahwa
hasil kurang optimal, sehingga upaya-upaya lainnya terus dilakukan untuk
peningkatan kualitas.

1.2 Rumuan masalah


Bagaimana konsep dasar pengorganisasian dalam menajemen keperawatan?

1.3 Tujuan

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui dan memahami konsep dasar pengorganisasian


dalam manajemen keperawatan

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui pengertian dari pengorganisasian dalam


manajemen keperawatan

b. Untuk mengetahui tujuan dari pengorganisasian dalam


manajemen keperawatan

2
c. Untuk mengetahui prinsip dari pengorganisasian dalam
manajemen keperawatan

d. Untuk mengetahui berbagai jenis dari pengorganisasian dalam


manajemen keperawatan

e. Untuk mengetahui dari pengorganisasian dalam manajemen


keperawatan

3
BAB 2

KONSEP TEORI

2.1 Konsep dasar pengorganisasian keperawatan


Organisasi merupakan suatu kesatuan osial yang dikoordinasokan secara
sadar, dengan seluruh batasan yang dapat dittapkan dengan bekerja secara terus-
menerus untuk mencapai sekelompok tujuan yang telah ditetapkan (Purwanto,
2009). Pengorganiasian adalah fungsi dimana penyetaraan dan gabungan sumber
daya manusia, sumber daya fisik dan smber daya modal yang digabungkan untuk
mncapai tujuan dari organisasi atau kelompok.
MenurutSarinah & Mardalena, 2017 Pengorganiaian membantu dalam
proses pencapaian tujuan organisasi arau kelompok. Pengorganisaian adalah
suatu kegiatan pengaturan pada umber daya manusia dan sumber daya fiik lain
yang dimiliki suatu prusahaan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan.
Pengorganisaian merupakan sebuah aktivitas penataan sumber daya manusia
yang tepat dan bermanfaat bagi manajemen, dan menghailkan penataan dari
karyawan. Pengorganiasian dilakukan dengan cara mnentukan tugas apa yang
haru dikerjakan, siapa yang akan mengerjakan, bagaimana tuga-tuga terebut
diklompokan, siapa yang akan bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan kapan
keputusan akan diambil.
Pengorganisasian merupakam pengelompokan yang terdiri dari beberapa
aktivitas dengan sasaran mencapai tujuan yang telah ditentukan masing-masing
kelompoknya untuk melakuan koordinasi yang tepat dngan unit lain scara
horizontal dan vertical untuk mncapai tujuan organisasi sbagai organisasi yang
kompleks, maka pelayanan keperawatan harus mengorganisasikan aktivitasnya
melalui klompok-klompok sehingga tujuan pelayanan keperawatan akan tercapai
(Triwibowo, 2013).
Pengorganisasian adalah proses pengelompokan orang, alat-alat, tugas-

4
tugas, kewenangan dan tanggung jawab yang seimbang dan sesuai dengan
rencana operasional sehingga suatu organisasi dapat digerakkan sebagai suatu
kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Subur, 1997).
2.2 Tujuan pengorganisasian keperawatan
Tujuan pengorganisasian adalah supaya pembagian tugas dapat
dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Adanya pembagian tugas
diharapkan setiap anggota organisasi dapat meningkatkan keterampilannya secara
khusus (spesialisasi) dalam menangani tugas-tugas yang telah diberikan, apabila
pengorganisasian dilakukan secara bebas, tidak sesuai dengan keahlian seseorang,
maka tidak mungkin terjadi timbulnya kegagalan dalam penyelengaraan
pekerjaan (Manda, 2016)

2.3 Prinsip pengorganisasian keperawatan


Untuk mencapai tujuan dalam pengorganisasian diperlukan prinsip -
prinsip sebagai berikut :
1. Prinsip rantai komando

Rantai komando menyatakan bahwa untuk memuaskan anggota, efektif


secara ekonomis dan berhasil dalam mencapai tujuan mereka, organisasi dibuat
dengan hubungan hierarkis dalam alur autoritas dari atas ke bawah. Prinsip ini
mendukung struktur mekanistis dengan autoritas sentral yang mensejajarkan
autoritas dan tanggung jawab. Komunikasi terjadi sepanjang rantai komando dan
cenderung satu arah ke bawah. Pada organisasi keperawatan modern, rantai
komando ini adalah datar, dengan garis menejer dan staf teknis serta administrasi
yang mendukung stap perawat teknis.
2. Prinsip kesatuan komando

Kesatuan komando menyatakan bahwa seorang pekerja mempunyai satu


penyelia dan terdapat satu pimpinan dan satu rencana untuk kelompok aktifitas

5
dengan obyektif yang sama. Prinsip ini masih diikuti pada kebanyakan organisasi
keperawatan tetapi masih terus dimodifikasi dengan memunculkan teori
organisasi. Keperawatan primer dan manajemen kasus mendukung prinsip
kesatuan komando ini, seperti juga praktek bersama.
3. Prinsip rentang kontrol

Rentang kontrol menyatakan bahwa individu harus menjadi penyelia suatu


kelompok bahwa ia dapat mengawasi secara efektif dalam hal jumlah, fungsi, dan
geografi. Prinsip asal ini telah menjadi elastis makin sangat

terlatih pekerja makin kurang pengawasan yang diperlukan. Pekerja dalam masa
latihan memerlukan lebih banyak pengawasan untuk mencegah terjadinya
kesalahan. Bila digunakan tingkat yang berbeda dari pekerja keperawatan,
menejer perawat harus lebih banyak mengkoordinasikan.
4. Prinsip spesialisasi

Spesialisasi menyatakan bahwa setiap orang harus dapat menampilkan satu


fungsi kepemimpinan tunggal. Sehingga ada divisi tenaga kerja : suatu perbedaan
di antara berbagai tugas. Spesialisasi dianggap oleh kebanyakan orang menjadi
cara terbaik untuk menggunakan individu dan kelompok. Rantai komando
menggabungkan kelompok -kelompok dengan spesialitas yang menimbulkan
fungsi departementalis.
5. Prinsip pembagian kerja

Merupakan perincian dan pengelompokan aktifitas yang semacam atau erat


hubungannya satu sama lain yang dilakukan oleh suatu bagian atau unit kerja
tertentu. Prinsip dasarnya adalah untuk mencapai efisiensi pelaksanaan kerja
dimana orang mengerjakan kegiatan tertentu sesuai dengan kemampuannya. Hal -
hal yang harus diperhatikan dalam pembagian kerja adalah :
a) Setiap unit kerja mempunyai perincian tugas dan aktifitas yang
akan dilakukan, secara jelas dan tegas.

6
b) Setiap staf atau anggota organisasi harus memiliki perincian tugas, tanggung
jawab dan wewenang.
c) Beban tugas yang diberikan kepada staf atau unit organisasi harus sesuai dengan
kemampuan.
d) Variasi tugas yang diberikan hendaknya diusahakan yang sejenis atau

erat hubungannya satu sama yang lain.

e) Penempatan staf harus tepat dan sesuai.

f) Penambahan atau pengurangan tenaga harus berdasarkan beban kerja.

Dalam pembagian kerja ada beberapa dasar yang perlu diperhatikan yang
dapat dipakai sebagai pedoman :
 Pembagian kerja atas dasar wilayah atau teritorial, misalnya koordinator
perawatan yang berada di lantai dua rumah sakit yang

terdiri dari ruang penyakit dalam kelas dua, ruang bedah umum kelas dua, dan
sebagainya.
 Pembagian kerja atas jenis barang atau jasa yang diproduksi. Misalnya koordinator
asuhan keperawatan ruang unit bedah, koordinator pendidikan keperawatan,
koordinator pengendalian mutu pelayanan keperawatan.
 Pembagian kerja berdasarkan waktu / shift pagi, siang, dan malam.

 Pembagian atas dasar konsumer yang dilayani, misalnya perawat yang khusus
merawat klien dengan penyakit kulit, THT, dan lain - lain.
6. Prinsip pendelegasian

Pendelegasian adalah pelimpahan wewenang atau kekuasaan. Kekuasaan


merupakan hak seseorang untuk mengambil tindakan yang perlu agar tugas dan
fungsinya dapat dilaksanakan dengan baik. Wewenang atau kekuasaan itu terdiri
dari berbagai aspek antara lain wewenang mengambil keputusan , menggunakan
sumber daya, memerintah, dan menggunakan batas waktu tertentu. Adapun

7
manfaat pendelegasian adalah :
 Pimpinan dapat melakukan tugas pokok saja.

 Setiap staf atau perawat memiliki wewenang sesuai dengan tugasnya.

 Meningkatkan kemampuan staf.

 Kegiatan tetap berjalan walaupun pimpinan tidak ada.

 Pelatihan dan kaderisasi untuk meningkatkan jenjang karir.

Dalam melakukan pendelegasian seorang pimpinan hendaknya


memperhatikan kemampuan orang yang diberi wewenang atau pendelegasian,
memperhatikan pendapat orang yang diberi wewenang, melakukan bimbingan,
menggerakkan dan melakukan pengontrolan.Prinsip - prinsip organisasi yang
telah disebutkan di atasadalah saling ketergantungan dan dinamis bila digunakan
oleh manajer perawat untuk menciptakan lingkungan yang merangsang dalam
praktek keperawatan klinis.
7. Primsip koordinasi

Koordinasi adalah keselarasan tindakan, usaha, sikap dan penyesuaian


antar tenaga yang ada dibangsal. Keselarasan ini dapat terjalin antar perawat

dengan anggota tim kesehatan lain maupun dengan tenaga dari bagian
lain.Manfaat Koordinasi:
– menghindari perasaan lepas antar tugas yang ada dibangsal / bagian dan perasaan
lebih penting dari yang lain
– menumbuhkan rasa saling membantu
– menimbulkan kesatuan tindakan dan sikap antar staf Cara koordinasi:
 Komunikasi terbuka, dialog, pertemuan/rapat, pencatatan dan pelaporan,
pembakuanformulir yang berlaku.
8. Manajemen waktu

Dalam mengorganisir sumber daya, sering kepala bidang keperawatan

8
mengalami kesulitan dalam mengatur dan mengendalikan waktu. Banyak waktu
pengelola dihabiskan untuk orang lain. Oleh karena itu perlu pengontrolan waktu
sehingga dapat digunakan lebih efektif.Untuk mengendalikan waktu agar lebih
efektif perlu :
a) analisa waktu yang dipakai; membuat agenda harian untuk menentukan kategori
kegiatan yang ada
b) memeriksa kembali masing-masing porsi dari tiap aktifitas

c) menentukan prioritas pekerjaan menurut kegawatan, dan perkembangannnya serta


tujuan yang akan dicapai
d) mendelegasikan

Hambatan yang sering terjadi pada pengaturan waktu

– terperangkap dalam pekerjaan

– menunda karena takut salah

– tamu yang tidak terjadwal

– telpon

– rapat yang tidak produktif

– peraturan “open door”

– tidak dapat mengatakan “tidak” pada hal-hal yang tidak perlu

2.4 Jenis dan struktur organisasi keperawatan

Truktur tugas dalam keperawatan di unit keperawatan ruangan dapat diuraikan


sebagai berikut:
1) kepala ruangan

Adapun tugas-tugasnya yaitu :

9
- Operan pasien

- Menghadiri rapat

- Mengatur dan mengendalikan kegiatan organisasi.

- Mengawasi dan melaksanakan program RS

- Membimbing, melaksanakan, mengawasi dokumen medik

- Membimbing, melaksanakan, mengawasi catatan Keperawatan.

- Mengawasi dan menilai pelaksanaan Tim Keperawatan berdasarkan rencana


perawat.
- Mengawasi dan meneliti pemberian obat.

- Menciptakan lingkungan ABCD

- Merencanakan kebutuhan sarana

- Memelihara hubungan yangt harmonis dengan bawahan dan institut RS yang


terkait.
- Mengawasi dan meneliti permintaan dan pemberian obat-obatan.

- Mendampingi visite besar.

- Mengadakan pertemuan berkala

- Membuat DP3

- Mengembangkan pengetahuan / keterampilan karyawan

- Melaksanakan pengelolaan administrasi obat-obatan dan membuat laporan


- Melaksanakan supervisi dan tugas pengamat

- Mengatur cuti, izin, pindah keluar dan kenaikan pangkat.

- Menyimpan data , kondite

- Mendelegasikan sebagian tugas kepada Wakil I dan Wakil II.

10
- Menunjang program pendidikan

- Menunjang tugas koordinator siaga.

2) Tata usaha

Adapun tugas-tugasnya yaitu :

- Melaksanakan pencatatan data lengkap px : masuk, pulang, meninggal.

- Melaksanakan pengiriman laporan harian dan direktur.

- Membuat bon makanan, laporan harian dan kapasitet.

- Membantu buat macam-macam data Kepegawaian.

- Membuat perincian.

3) Wakil I

Adapun tugas-tugasnya yaitu :

- Operan pasien

- Mewakili Kepala Ruangan

- Membantu membimbing siswa/ mahasiswa

- Melaksanakan program latihan/prosedur.

- Membatu bawahan dalam menghadapi masalah dinas/pribadi

- Menumbuhkan serta mempertahankan semangat kerja bagi karyawan.

- Mengawasi dan membantu kelancaran pelaksanaan program medik

- Menciptakan l;ingkungan ABCD.

- Membuat dan melaksanakan Asuhan Keperawatan pada px.

- Meneliti renpra dan catatan perawatan px.

- Mengawasi dan meneliti pemberian obat-obatan dan makanan.

11
- Bertanggung jawab dan membuat laporan pelaksnaan survailance Dalin.

- Menciptakan disiplin kerja bagi karyawan dan iklim kerjasama yang baik.
- Mengembangkan potensi profesional diri sendiri/bawahan untuk meningkatkan
mutu pelayanan.

4) Wakil II

Adapun tugas-tugasnya yaitu :

a. Operan pasien.

b. Mewakili Karu / Wakil I rapat.

c. Membantu :

– Mencatat dan melaporkan ti ndakan /reaksi pasien pada catatan perawat.


– Membimbing dan menghadapi masalah bawahan dalam pekerjaan / pribadi.

– Administrasi, pengelolaan obat-obatan dan membuat laporan.

– Membuat dan melaporkan Asuhan Keperawatan.

– Membuat perencanaan pengadaan sarana.

– Menulis permintaan sarana dan obat-obatan.

– Melaporkan kerusakan alat/sarana

– Melakukan iventarisasi sarana

– Menciptakan disiplin kerja bagi karyawan.

– Menciptakan iklim kerjasama.

– Menciptakan l;ingkungan ABCD

– Mengatur cuti/Daftar Dinas.

– Pembinaan karyawan.

12
5) Perawat pelaksana

Adapun tugas-tugasnya yaitu :

a. Memberikan pelayanan langsung dengan proses Keperawatan disertai Sentuhan


Kasih Sayang (SKS) :
– Membatu Karu dalam penatalaksanaan Ruangan secara Administrasi

– Mempersiapkan pasien untuk tindakan dalam menghadapi perwatan


/pengobatan/diagnosis.
– Mempertahankan keseimbangan kebutuhan fisik, mental, social, dan

spiritual.

– Melatih pasien untuk menolong dirinya sendiri, sesuai kemampuan.

– Melaksanakan program medik.

b. Mengatur dan menyiapkan alat :

– Menciptakan dan memelihara hubungan baik, antara perawat,pasien, keluarga,


dokter dan team lain.
– Melaksanakan tugas dinas pagi, sore, malam, dan hari libur.

– Menciptakan dan memelihara kebersihan dan keamanan.

– Mendampingi dokter visite dan mencatat program.

– Ikut menunjang program RS Pendidikan.

– Menghadiri pertemuan ilmiah.

– Melaporkan keadaan pasien.

– Membuat laporan harian.

– Serah terima pasien.

– Memberikan PKMRS.

13
6) Pekerja kesehatan

a. Perawatan Dasar tidak langsung :

– Memelihara Ruangan, menyiapkan, merapihkan dan membersihkan tempat tidur.


– Menyiapkan larutan desinfektan, Mencuci alat-alat dan mensterilkan.

– Membersihkan ruangan,langit-langit, ventilasi,dinding pintu, jendela,


K.mandi/WC, spoel hock dan lingkungan.
– Membersihkan alat berpolitur, bercat, logam, kaca /jendela.

– Melaksanakan tugas dapur, memelihara alat-alat tenun.

b. Perawatan Dasar Langsung :

– Menmgukur S, N, RR, menolong BAB/BAK, Lavament.

– Menerima pasien baru, mencukur px yang akan operasi.

– Memelihara kebersihan mulut, memandikan, merubah posisi.

– Mnengantarkan konsul, memindahkan pasien, menyuap pasien.

c. Perawatan Dasar yang berhubungan dengan pengobatan, pemeriksaan fisik,


penyuluhan, administrasi dasar Ruang Perawatan :
– Membantu mengambil/menerima obat-obatan dari farmasi.

– Membantu menyiapkan/memberikan obat minum pada pasien.

– Membantu mengoleskan zalf, membalut luka, memasang/membuka gips.


– Mengatur, menyimpan, mencatat penerimaan s/d penggunaan obat- obatan.
– Pemeriksaan fisik :

 Membantu menyiapkan pesan-pesan/obat-obat, membereskan alat penmeriksaan


laboratorium.
 Membantu menyiapkan alat-alat pemeriksaan,formulir, mengambil bahan
pemeriksaan.

14
– Penyuluhan :

 Membantu menyiapkan TT, peralatan pasien, pelaksanaan, penyuluhan sesuai


pengetahuan, membereskan alat-alat.

– Administrasi dasar :

 Membantu pencatatan registrasi pasien, pelaporan (Medikal Record).


 Membantu pelaksnaan permintaan / penukaran barang iventaris sesuai jalur.
7) Pekarya rumah tangga

Perawatan dasar yang berhubungan dengan Perawat :

a. Melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan alat-alat tenun :

 Mengambil hasil cucian, menghitung jenis dan jumlahnya.

b. Mengambil / menerima kebutuhan alat-alat ruangan :

 Mengambil barang-barang/alat-alat kelogistik dan tugas lain sesuai ruangan.


c. Memelihara kebersihan diluar ruangan :

 Menyapu, mengepel Galeray depan/samping, memeriksa got/kebun

d. Tugas-tugas lain:

 Mengantar alat-alat yang rusak untuk diperbaiki ke IPS.

 Membantu mengangkat alat-alat pasien (Contoh : Tempat Tidur).

e. Memelihara kebersihan/keindahan Ruangan dan Lingkungan :

 Membersihkan K. Mandi, WC, Spoel hock, pintu dan jendela.

 Membersihkan langit-langit, menyapu, mengepel.

f. Melaksanakan pekerjaan Dapur :

 Mengambil, menyiapkan, menghidangkan makanan sesuai diet.

 Membersihkan dapur dan alat-alatnya serta iventaris alat-alat dapur.

15
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pengorganisasian adalah pengelompokkan aktivitas-aktivitas untuk mencapai


tujuan objektif, Penugasan suatu kelompok manajer dengan otoritas pengawasan
setiap kelompok, dan menentukan cara pengoordinasian aktivitas yang tepat
dengan unit lainnya, Baik cara vertical maupun horizontal yang bertanggung
jawab mencapai tujuan organisasi (Swansburg, 1993).

Unsur-unsur dasar yang membentuk organisasi yaitu adanya tujuan bersama,


adanya kerjasama dua orang atau lebih, adanya pembagian tugas, adanya
kehendak untuk bekerja sama.

16
DAFTAR PUSTAKA

Asmuji. (2012). Manajemen Keperawatan: Konsep dan Aplikasi. Ar-Ruzz Media:


Jogjakarta.

Sumijatun. (2009). Manajemen Keperawatan Konsep Dasar dan Aplikasi


Pengambilan Keputusan Klinis. CV. Trans Info Media: Jakarta

17

Anda mungkin juga menyukai