DI SUSUN OLEH :
YAYUN FITRIANI
023SYEBID20
i
LAPORAN TUGAS AKHIR
ASUHANAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “M”
DI UPT PUSKESMAS KURIPAN
DI SUSUN OLEH :
YAYUN FITRIANI
023SYEBID20
ii
SURAT PERNYATAAN
Saya bersumpah Laporan Tugas Akhir ini adalah hasil karya saya sendiri dan
belum pernah dikumpulkan oleh orang lain untuk memperoleh gelar dari berbagai
jenjang pendidikan dan perguruan tinggi manapun.
Yayun Fitriani
023SYEBID20
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Seseorang menjadi pintar karena belajar, menjadi paham karena mengalami
kegagalan, menjadi dewasa karena masalah yang telah dilewati. Kegagalan
mengajarkan kita untuk memperbaiki dan tidak menyerah. Usahamu berhasil
meski pungagal, itulah yang dinamakan proses menuju keberhasilan.
Laporan Tugas Akhir ini penulis persembahkan kepada:
1. Allah SWT. yang senantiasa memberikan saya kesehatan dan atas Rahmat-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.
2. Kedua orang tua yang saya sayangi, Ibu Asiah selaku Mama saya dan Bapak
Maman Hamzah selaku Papa saya yang telah memberikan dukungan, nasehat,
do’a, dan kasih sayang yang tiada hentinya untuk kesuksesan saya sampai
akhirnya dapat menyelesaikan tugas dengan baik selama kuliah.
3. Dosen Program Studi Kebidanan Jenjang DIII, Pembimbing, Penguji, Pengajar
yang selama ini telah tulus dan ikhlas membimbing saya untuk menjadi lebih
baik serta terselesaikannya Laporan Tugas Akhir ini.
4. Saudara/i, sahabat, sepupu, serta Muhammad fahrul selaku suami saya yang
tidak bisa saya sebutkan namanya satu persatu yang selalu meluangkan waktu
memberikan dukungan, semangat, nasihat serta do'a untuk saya dalam
penyusunan Laporan Tugas Akhir ini sampai akhirnya saya dapat
menyelesaikannya dengan baik.
5. Teman-teman seperjuangan Prodi D.III Kebidanan STIKes Yarsi Mataram
Angkatan tahun 2020 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, yang
merupakan teman seperjuangan saya selama 3 tahun terakhir.
6. Dan untuk diri saya sendiri terimakasih sudah mampu bertahan dan selalu
bangkit selama kuliah 3 tahun terakhir dalam senang, susah, sedih, letih, lelah,
bahkan sakit sampai detik ini hingga terselesaikannya Laporan Tugas Akhir
ini.
Akhir kata saya persembahkan Laporan Tugas Akhir ini untuk semuanya,
orang-orang yang sangat saya sayangi dan cintai. Dan semoga Laporan Tugas
Akhir ini dapat bermanfaat dan berguna untuk ilmu pengetahuan di masa yang
akan datang, Aamiin.
iv
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Hari :
Tanggal :
Mengetahui,
Ketua Prodi Kebidanan Jenjang D.3
v
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Tugas Akhir dengan Judul "Asuhan Kebidanan Komprehensif pada
Ny “M” Di UPT Pukesmas Kuripan "telah dipertahankan dan telah diperbaiki
sesuai dengan masukan Tim Penguji Laporan Tugas Akhir Program Studi
Kebidanan Jenjang D.III STIKes Yarsi Mataram pada.
Hari :
Tanggal :
Penguji I : (……………………………….)
Penguji II : (……………………………….)
Mengetahui,
Ketua Prodi Kebidanan Jenjang D.3
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, atas limpahan
rahmat serta hidayah-Nya, sehingga Laporan Tugas Akhir dengan judul “Asuhan
Kebidanan Komprehensif pada Ny."M" Dengan Usah Kehamilan 36 Minggu”
dapat terselesaikan tepat waktu atas bantuan, arahan serta bimbingan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. H. Zulkahfi, S.Kep.,Ners.,M.Kes, selaku Ketua STIKES Yarsi Mataram yang
telah memberikan kesempatan dan memfasilitasi penulis untuk mengikuti dan
menyelesaikan Pendidikan Program Studi Kebidanan Jenjang D.III
2. Bq. Ricca Afrida, M. Keb, selaku Ketua Prodi Kebidanan Jenjang D.3 STIKes
Yarsi Mataram yang telah memberikan kesempatan penyusun untuk mengikuti
dan menyelesaikan Pendidikan program studi Kebidanan Jenjang D.3.
3. Susilia Idyawati, S.ST.,M.Kes, selaku Pembimbing I Laporan Tugas Akhir
yang telah memberikan kesempatan kepada penyusun untuk menyelesaikan
Pendidikan program studi Jenjang D.3 Kebidanan dan memberikan
bimbingan dan motivasi sehingga Laporan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan
tepat pada waktunya.
4. Hardaniyati, S.SiT,M.Kes, selaku Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan arahan, serta motivasi sehingga Laporan Tugas Akhir ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.
5. Ny. “M” yang telah bersedia menjadi responden penyusun dalam Laporan
Tugas Akhir ini.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa Laporan Tugas Akhir ini masih
kurang sempurna. Untuk itu, penyusun sangat mengharapkan kritik serta saran
yang bersifat membangun guna kesempurnaan Laporan Tugas Akhir ini.
vii
Akhir kata penyusun mengucapkan terimakasih semoga Lapran Tugas
Akhir ini bermanfaat bagi penyusun khususnya serta pembaca pada umumnya.
Yayun fitriani
023SYEBID20
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL......................................................................................i
HALAMAN JUDUL.........................................................................................ii
SURAT PERNYATAAN..................................................................................iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN....................................................................iv
HALAMAN PERSETUJUAN..........................................................................vi
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................vii
KATA PENGANTAR.......................................................................................viii
DAFTAR ISI......................................................................................................x
DAFTAR SINGKATAN...................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................xvi
ABSTRAK.........................................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Batasan Masalah.....................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian....................................................................................4
1.4 Manfaat...................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................6
2.1 Konsep Dasar Teori Kehamilan .............................................................6
2.2 Konsep Dasar Teori Persalinan Normal .................................................23
2.3 Konsep Dasar Asuhan Persalinan ..........................................................37
2.4 Teori Partograf........................................................................................50
2.5 Konsep Dasar Masa Nifas.......................................................................57
2.6 Perubahan Fisiologis Masa Nifas ...........................................................58
2.7 Nyeri Luka Jahitan Perineum .................................................................61
2.8 Kebutuhan Dasar Ibu Nifas ....................................................................63
2.9 Asi Eklusif ..............................................................................................69
2.10 Tanda Bahaya Masa Nifas .....................................................................75
2.11 Konsep Dasar Teori Bayi Baru Lahir ....................................................77
2.12Manajemen Kebidanan SOAP ...............................................................83
2.13 Standar Asuhan Kebidanan Kepmenkes 938.........................................84
ix
BAB III KASUS................................................................................................45
3.1 Kehamilan...............................................................................................45
3.2 Bersalin....................................................................................................45
3.3 nifas.........................................................................................................45
3.4 Bayi baru lahir (BBL).............................................................................46
BAB IV PEMBAHASAN.................................................................................49
4.1 Kehamilanl..............................................................................................49
4.2 Bersalin....................................................................................................63
4.3 Nifas……………………………………………………………………
4.4 Bayi baru lahir (BBL)………………………………………………….
BAB V PENUTUP.............................................................................................98
5.1 Kesimpulan..............................................................................................98
5.2 Saran........................................................................................................103
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR SINGKATAN
xi
KIE : Komunikasi, Informasi, Edukasi
KEK : Kekurangan Energi Kronik
KPD : Ketuban Pecah Dini
KU : Keadaan Umum
KRT : Kehamilan Resiko Tinggi
KRST : Kehamilan Resiko Sangat Tinggi
LILA/LL : Lingkar Lengan Atas
LTA : Laporan Tugas Akhir
MCG : MIkrogram
MG : Miligram
ML : Miligram
N : Nadi
NAKES : Tenaga Kesehatan
NTB : Nusa Tenggara Barat
Ny : Nyonya
P : Perempuan
PAP : Pintu Atas Panggul
PKM : Puskesmas
PUS : Pasangan Usia Subur
ROB : Riwayat Obstetri Buruk
RM : Rekam Medik
Resti : Resiko Tinggi
RR : Pernapasan
RSUD : Rumah SakitUmum Daerah
S : Suhu
SDKI : SurveiDemografi dan Kesehatan Indonesia
SPM : Standar Pelayanan Minimal
SOAPIE : Subjektif Objektif Analisa Perencanaan Implementasi Evaluasi
SPOG : Spesialis Obstetri dan Ginekologi
TB : Tinggi Badan
TBC : Tuberkulosis
TD : Tekanan Darah
xii
TBJ : Tabsiran Berat Janin
TFU : Tinggi Fundus Uteri
T/H/IU : Tunggal/Hidup/Intra Uterin
TM : Trimester
TT : Tetanus Toxoid
TTD : Tablet Tambah Darah
TTV : Tanda Tanda Vital
UK : Usia Kehamilan
UPT : Unit Pelayanan Teknis
USG : Ultrasonografi
WHO : World Health Organization
WUS : Wanita Usia Subur
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yarsi Mataram
Program Studi Kebidanan Jenjang D3
Laporan Tugas Akhir, Mei 2023
Yayun Fitriani (023 SYEBID 20)
ABSTRAK
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PADA NY “Y” DENGAN USIA KEHAMILAN 36-37 MINGGU DENGAN
KEHAMILAN NORMAL
DI UPT PUSKESMAS KURIPAN
Oleh : Yayun Fitriani (023 SYEBID 20)
Kematian ibu dan Kematian bayi merupakan indikator kesehatan. Upaya
untuk menurunkan AKI dan AKB salah satunya dengan memberikan asuhan
kebidanan pada ibu hamil, persalinan, nifas dan BBL. Tujuan penelitian adalah
melakukan asuhan kebidanan komprehensif pada Ny “M’ Di Puskesmas Kuripan
mulai dari tanggal 20 bulan Maret sampai bulan Mei.
Ruang lingkup penelitian ini terdiri dari sasaran yaitu pada Ny “M” Di
Pukesmas Kuripan mulai dari tanggal 20 bulan maret sampai bulan Mei
Hasil asuhan kebidanan komprehensif pada Ny. “M” selama kehamilan
sampai hingga masa nifas berjalan normal.
Kesimpulan dari asuhan kebidanan komprehensif ini didapatkan dengan
melakukan asuhan kebidanan secara mandiri dan kolaborasi serta penanganan
secara dini, tidak ditemukan adanya penyulit kehamilan, persalinan, nifas dan
neonatus.
xv
Yarsi School of Health
Diploma III Midwifery Study Program
Scientific Paper, May 2023
Yayun Fitriani (023 SYEBID 20)
ABSTRACT
COMPREHENSIF MIDWIFE CARE IN NY. Y 36-37 WEEKS WITH
NORMAL PREGNANCY
IN KURIPAN HEALTH CENTER
By : Yayun Fitriani (023 SYEBID 20)
Maternal and infant mortality are indicators of health. One of the efforts to reduce
martenal and infant mortality rater is by providing midwifery care for pregnant
women, childbirth, postpartum and newborns.the aim of the study was to carry out
comprehensive midwifery care for Mrs.M at the Kuripan Health center from
march 20 to may
The scope of this research consists of targets,namely Mrs.M at the Kuripan Health
Center from the 20 of march to the mont of Mey.
The results of comprehensive midwifery care for Mrs “M” during pregnancy until
the puerperium runs normally.
The conclusion of this comprehensive midwifery care was obtained by conducting
midwifery care independently and in collaboration as well as early treatment,
there were no complications of pregnancy, childbirth, neonatal postnatal.
xvi
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
Cara pemeriksaan :
- Atur posisi pemeriksa sehingga menghadap ke bagian kepala
ibu. letakkan sisi lateral telunjuk kiri pada puncak fundus uteri
untuk menentukan tinggi fundus. Perhatikan agar jari tersebut
tidak mendorong uterus ke bawah (jika diperlukan, fiksasi terus
bawah dengan meletakkan ibu jari dan telunjuk tangan kanan
dibagian lateral depan kanan dan kiri setinggi atas simfisis)
- Angkat jari telunjuk kiri (dan jari-jari yang memfiksasi uterus
bawah).
- Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada fundus uteri
dan rasakan bagian bayi yang ada pada bagian fundus dengan
jalan menekan secara lembut dan menggeser telapak tangan kiri
dan kanan secara bergantian.
- Konsistensi uterus.
b) Leopold II
Untuk menentukan bagian janin yang berada pada kedua sisi uterus,
pada letak lintang tentukan di mana kepala janin.
Gambar 2.2.Lepold II
(Saifudin, 2014).
Cara pemeriksaan :
- Menghadap ke kepala pasien, letakkan tepakan tangan kiri
pada dinding perut lateral kanan dan telapak tangan kanan
pada dinding perut lateral kiri ibu secara sejajar dan pada
ketinggian yang sama.
- Mulai dari bagian atas tekan secra bergantian atau bersamaan
(simultan) telapak tangan tangan kiri dan kanan kemudian
geser ke arah bawah dan rasakan adanya bagian yang rata dan
memanjang (punggung) atau bagian-bagian kecil (ekstremitas).
c) Leopold III
Untuk menentukan bagian janin apa yang berada pada bagian
bawah dan sejauh mana kepala masuk PAP.
Gambar 2.3. Leopold III
(Saifudin, 2014).
Cara pemeriksaan :
- Atur posisi pemeriksa pada sisi kanan dan menghadap ke bagian
kaki ibu.
- Atur posisi lutut ibu dalam posisi fleksi,
- Letakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding lateral kiri
bawah, telapak tangan kanan bawah perut ibu.
- Tekan secara lembut dan bersamaan/bergantian untuk mentukan
bagian terbawah bayi (bagian keras,bulat dan hampir homogen
adalah kepala sedangkan tonjolan yang lunak dan kurang
simetris adalah bokong)
- Gunakan tangan kanan dengan ibu jari dan keempat jari lainnya
kemudian goyang bagian terbawah janin.
d) Leopold IV
Untuk menentukan presentasi, apakah bagian terendah janin sudah
masuk PAP atau belum.
Gambar 2.4. Lepold IV
(Saifudin, 2014).
Cara pemeriksaan :
- Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada lateral kiri
dan kanan uterus bawah, ujung-ujung jari tangan kiri dan
kanan berada pada tepi atas simfisis.
- Temukan kedua ibu jari kiri dan kanan kemudian rapatkan
semua jari-jari tangan yang meraba dinding bawah uterus.
- Perhatikan sudut yang terbentuk oleh jari-jari konvergen atau
divergen.
- Setelah itu pindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada
bagian terbawah bayi (bila presentasi kepala upayakan
memegang bagian kepala di dekat leher dan bila presentasi
bokong upayakan untuk memegang pinggang bayi).
- Fiksasikan bagian tersebut ke arah pintu atas panggul
kemudian letakkan jari-jari tangan kanan diantara tangan kiri
dan simfisis untuk menilai seberapa jauh bagian terbawah
telah memasuki pintu atas panggul.
2.1.10 ANEMIA
A. Anemia dalam kehamilan
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu hamil dengan hasil
pemeriksaan kadar hemoglobin dalam darah di bawah nilai normal 11,0
g/dL pada trimester I dan III atau kadar hemoglobin di bawah nilai normal
pada trimester II sebesar 10,5 g/dL. Kejadian hemodilusi pada trimester II
yang menyebabkan terjadi perbedaan nilai batas normal kadar hemoglobin
di setiap trimester (Pratami, 2019). Sedangkan kondisi ibu hamil yang
tidak anemia yaitu dengan kadar hemoglobin sebesar ≥ 11 g/dl untuk
trimester I dan III, ≥10,5 g/dl untuk trimester II
B. Etiologi anemia dalam kehamilan
Anemia saat kehamilan penyebab terbesar yakni kondisi
kekurangan besi (anemia defisiensi besi) akibat kurangnya unsur besi pada
makanan, gangguan reabsorbsi, gangguan penggunaan, atau banyaknya
besi terbuang dari tubuh seperti saat perdarahan (Astutik, 2018).
C. Klarifikasi Anemia Menurut Hemoglobin
Macam-macam anemia menurut Proverowati (2011), ada 3 macam yaitu:
1. Defisiensi Besi pada Kehamilan Sekitar 95% kasus anemia selama
kehamilan adalah karena kekurangan zat besi (anemia defisiensi besi).
Penyebab biasanya asupan makanan tidak memadai (terutama pada
anak perempuan remaja), kehamilan sebelum nya, atau kehilangan
normal secara berulang zat besi dalam haid (yang mendekati jumlah
tertentu, biasanya berlangsung setiap bulan dan demikian mencegah
penyimpanan zat besi)
2) Anemia Defisiensi Folat Pada Kehamilan
Defisiensi folat meningkatkan risiko kecacatan pada tabung saraf
(medulla spinalis di sumsung tulang belakang) dan mungkin sindrom
alkohol janin. Defisiensi terjadi pada 0,5 sampai 1,5% wanita hamil,
dan jika kekurangan adalah moderat atau berat maka akan mengalami
anemia megaloblastik makrositik. Jarang, anemia berat dan glossitis
terjadi.
3) Hemoglobinopathi pada Kehamilan
Beberapa penyakit genetik juga bisa menyebabkan anemia. Jika tubuh
memiliki penyakit sel sabit atau talasemia, tubuh akan mengalami
kesulitan memproduksi sel darah merah yang sehat, sehingga dapat
menyebabkan anemia. Hemoglobinopathi selama kehamilan,
khususnya penyakit sel sabit, penyakit Hb S-C, penyakit talasemia β-,
dan α thalassemia, dapat memperburuk dan perinatal (untuk screening
genetik penyakit sel sabit yang telah ada sebelumnya, terutama jika
berat akan meningkatkan risiko infeksi (pneumonia paling sering),
UTI,dan endometritis), hipertensi yang diakibatkan oleh kehamilan,
gagal jantung, dan infark paru. Sedangkan klasifikasi anemia menurut
Sari (2013) antara lain:
a) Normal : Hb 11 gr%
b) Anemia ringan : Hb 9 – 10 gr%
c) Anemia Sedang : Hb 7 -8 gr%
D. Penatalaksanaan anemia pada ibu hamil
Penatalaksanaan anemia pada ibu hamil berupa pencegahan dan
pengobatan, antara lain :
a. Meningkatkan konsumsi zat besi dari makanan atau konsumsi
vitamin C sehingga membatu penyerapan zat besi didalam tubuh
dan menghindari zat-inhibitor penghambat penyerapan zat besi.
b. Konsumsi supleman zat besi pada ibu hamil sebagai pencegahan
anemia
c. Penambahan jenis zat gizi dalam bahan pangan agar meningkatkan
kualitas pangan (fortifikasi F
D. Fisiologis Kala II
a. His menjadi lebih kuat, kontraksinya selama 50 -100 detik,
datangnya tiap 2-3 menit
b. Ketuban biasanya pecah pada kala ini ditandai dengan keluarnya
cairan kekuningkuningan sekonyong-konyong dan banyak
c. Pasien mulai mengejan
d. Pada akhir kala II sebagai tanda bahwa kepala sudah sampai di
dasar panggul, perineum menonjol, vulva menganga dan rectum
terbuka
e. Pada puncak his, bagian kecil kepala nampak di vulva dan hilang
lagi waktu his berhenti, begitu terus hingga nampak lebih besar.
Kejadian ini disebut “Kepala membuka pintu”
f. Pada akhirnya lingkaran terbesar kepala terpegang oleh vulva
sehingga tidak bisa mundur lagi, tonjolan tulang ubun-ubun telah
lahir dan subocciput ada di bawah symphisis disebut “Kepala
keluar pintu”
g. Pada his berikutnya dengan ekstensi maka lahirlah ubun-ubun
besar, dahi dan mulut pada commissura posterior. Saat ini untuk
primipara, perineum biasanya akan robek pada pinggir depannya
karena tidak dapat menahan regangan yang kuat tersebut
h. Setelah kepala lahir dilanjutkan dengan putaran paksi luar,
sehingga kepala melintang, vulva menekan pada leher dan dada
tertekan oleh jalan lahir sehingga dari hidung anak keluar lendir
dan cairan
i. Pada his berikutnya bahu belakang lahir kemudian bahu depan
disusul seluruh badan anak dengan fleksi lateral, sesuai dengan
paksi jalan lahir
j. Setelah anak lahir, sering keluar sisa air ketuban, yang tidak
keluar waktu ketuban pecah, kadang-kadnag bercampur darah
k. Lama kala II pada primi 50 menit pada multi 20 menit
(Kurniarum,2016)
E. Kala III (Kala uri)
Kala III persalinan dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan
lahirnya plasenta dan selaput ketuban (Wiknjosastro, 2018).
Dimulai segera setelah bayi lahir sampai dengan lahirnya placenta (
30 menit).Setelah bayi lahir, uterus teraba keras dan fundus uteri
sepusat. Beberapa menit kemudian uterus berkontraksi lagi untuk
melepaskan plasenta dari dindingnya. Biasanya plasenta lepas dalam 5-
15 menit setelah bayi lahir dan plasenta keluar spontan atau dengan
tekanan pada fundus uteri (dorsokranial).
Penatalaksanaan aktif pada kala III (pengeluaran aktif plasenta)
membantumenghindarkan terjadinya perdarahan pascapersalinan.
Tanda-tanda pelepasan plasenta :
1) Perubahan bentuk dan tinggi fundus.
2) Tali pusat memanjang
3) Semburan darah tiba – tiba
Manejemen aktif kala III :
Tujuannya adalah untuk menghasilkan kontraksi uterus yang lebih
efektif sehingga dapat memperpendek waktu kala III dan mengurangi
kehilangan darah dibandingkan dengan penatalaksanaan fisiologis,
serta mencegah terjadinya retensio plasenta.Tiga langkah manajemen
aktif kala III :
1) Berikan oksitosin 10 unit IM dalam waktu dua menit setelah bayi
lahir, dan setelah dipastikan kehamilan tunggal.
2) Lakukan peregangan tali pusat terkendali.
3) Segera lakukan massase pada fundus uteri setelah plasenta lahir.
F. Kala IV (2 jam post partum)
Setelah plasenta lahir, kontraksi rahim tetap kuat dengan amplitudo 60
sampai 80 mmHg, kekuatan kontraksi ini tidak diikuti oleh interval
pembuluh darah tertutup rapat dan terjadi kesempatan membentuk
trombus. Melalui kontraksi yang kuat dan pembentukan trombus terjadi
penghentian pengeluaran darah post partum. Kekuatan his dapat
dirasakan ibu saat menyusui bayinya karena pengeluaran oksitosin oleh
kelenjar hipofise posterior (Rohani,dkk.2014).
Tanda dan gejala kala IV : bayi dan plasenta telah lahir, tinggi
fundus uteri 2 jari bawah pusat.
Pemantauan Selama 2 jam pertama pascapersalinan :Pantau
tekanan darah, nadi, tinggi fundus, kandung kemih dan perdarahan yang
terjadi setiap 15 menit dalam satu jam pertama dan setiap 30 menit
dalam satu jam kedua kala IV. Jika ada temua yang tidak normal,
lakukan observasi dan penilaian secara lebih sering.
2.7.8 Etiologi
Nyeri jahitan perineum sebagai manifestasi dari luka bekas penjahitan
yang dirasakan klien akibat ruptur perineum pada kala pengeluaran, yaitu
bagian terdepan dari anak telah berada didasar panggul. Ruptur perineum
tidak selalu dihindarkan, tetapi dengan pertolongan yang baik pada waktu
lahirnya anak, robekan itu dapat dikurangi. Kalau terjadi robekan
perineum, harus diperiksa dimana robekan itu, bagaimana panjangnya,
bagaimana dalamnya dan rata atau tidak. Ruptur perineum harus secepat
mungkin dijahit, sebab jika terlalu lama, luka baru itu akan menjadi luka
lama yang mempunyai potensi untuk terkena infeksi. Dalam penjahitan
harus dijaga kerapian dan kerapatannya, sehingga perineum dapat rata
kembali sebelum terjadi robekan. Adanya cedera jaringan lunak yang
direkontruksi dengan benar dengan cara menjahit robekan perineum
mempunyai risiko perdarahan dan infeksi luka. Untuk itu dibutuhkan
teknik perawatan yang benar dan hati-hati untuk mencegah terjadinya
infeksi dan luka jahitan perineum (Fatimah, & Lestari, 2019)
2.7.9 Tanda dan Gejala
a) Nyeri tekan diatas simfisis
b) Perasaan tidak nyaman pada ibu
c) BAK dan BAB terasa nyeri
d) Daerah perineum kemerahan
e) Nyeri yang sangat pada daerah perineum-
f) Oedema pada jahitan
2.7.10 Penanganan
Meskipun melahirkan secara normal kadang memerlukan jahitan antara
vagina dan anus atau dikenal dengan episiotomi umumnya setiap jahitan
yang digunakan untuk episiotomy akan diserap sendiri, jika sayatan atau
robekannya luas maka rasa nyeri yang muncul akan lebih lama. Ada
beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mempercepat penyembuhan
yaitu :
a. Gunakan kompres es atau membungkus es dalam kain lap untuk
membantu penanganan luka.
b. Menjaga kebersihan luka dengan cara cebok yang benar dan luka
jahitan disiram dengan air bersih.
c. Duduklah dengan hati-hati seperti merapatkan bokong saat duduk
untuk menjaga peregangan
d. Melakukan senam kegel yang bisa dimulai sekitar 1 hari setelah
melahirkan untuk membantu otot dasar panggul, cobalah selama 5
detik, lalu semakin lama semakin meningkat intensitasnya.
e. Mencegah nyeri dan peregangan selama peregakan usus dengan
menggunakan bantalan bersih seperti pembalut untuk membantu
meringankan tekanan pada luka.
2.8.11 Seksual
Hubungan seksual aman dilakukan begitu darah berhenti. Namun
demikian hubungan seksual dilakukan tergantung suami istri tersebut.
Selama periode nifas, hubungan seksual juga dapat berkurang. Hal yang
dapat menyebabkan pola seksual selama nifas berkurang antara lain:
Gangguan/ketidaknyamanan fisik.
Kelelahan
Ketidakseimbangan hormone
Kecemasan berlebihan
Program KB sebaik nya dilakukan ibu setelah nifas selesai atau 4 hari (6
minggu), dengan tujuan untuk menjaga kesehatan ibu. Pada saat
melakukan hubungan seksual sebaik nya perhatikan waktupenggunaan
konstrasepsi, dispareunia, kenikmatan dan kepuasan pasangan suami istri
(Maritalia, 2012).
2.8.12 Eliminasi
BAK
Dalam 6 jam ibu nifas harus sudah BAK spontan. Urin jumlah
banyak akan diproduksi dalam waktu 12-36 jam setelah melahirkan.
BAB
- BAB biasanya tertunda selama 2-3 hari karena edema persalinan dan
perineum yang sakit
- Bila lebih dari 3 hari belum BAB, bisa diberikan obat
- Ambulasi diri selama teratur akan membuat BAB lancer
(Wahyuningsi, 2019)
2.8.13 Senam Nifas
Organ-organ tubuh wanita akan kembali seperti semula sekitar 6
minggu. Oleh karena itu, ibu akan berusaha memulihkan dan
mengencangkan bentuk tubuhnya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
cara latihan senam nifas. Senam nifas adalah senam yang di lakukan sejak
hari pertama melahirkan sampai dengan hari ke sepuluh. Tujuan senam
nifas adalah sebagai berikut :
2.9.9 Cara Menyusui Bayi Dan Posisi Serta Perlekatan Menyusui Yang
Benar
Menurut Kementerian Kesehatan RI, (2018) cara menyusi bayi yang
benardan posisi serta perlekatan menyusi yang benar yaitu sebagai berikut:
1. Cara menyusui bayi yang benar yaitu:
a. Susui bayi sesering mungkin, semau bayi, paling sedikit 8 kali
sehari.
b. Bila bayi tidur lebih dari 3 jam, bangunkan lalu susui
c. Susui sampai payudara terasa kosong, lalu pindah ke payudara
sisi yang lain
d. Bila bayi sudah kenyang, tapi payudara masih terasa penuh /
kencang, perlu dikosongkan dengan cara diperah untuk disimpan.
Hal ini agar payudara tetap memproduksi ASI yang cukup.
2. Posisi dan perlekatan menyusui yang benar yaitu:
a. Kepala dan badan bayi dalam satu garis lurus
b. Wajah bayi menghadap payudara dan dagu bayi menempel pada
payudara ibu dan hidung berhadapan dengan puting
c. Pastikan posisi ibu ada dalam posisi yang nyaman
d. Ibu harus memeluk badan bayi dengan badannya
e. Jika bayi baru lahir, ibu harus menyangga seluruh badan bayi
f. Sebagian besar areola (bagian hitam disekitar puting) masuk ke
dalammulu bayi
g. Mulut terbuka lebar
h. Bibir bawah melengkung ke luar
2.10 Tanda Bahaya Masa Nifas
2.10.7 Perdarahan per-vagina
Perdarahan post partum adanya kehilangan darah sebanyak 500 cc atau
lebih dari traktus genitalia setelah melahirkan. Perdarahan post partum
primer adalah mencakup semua kejadian perdarahan dalam 24 jam setelah
melahirkan, penyebab:
a) Uterus atonik
b) Trauma genital
c) Koagulasi intravaskular diseminata
d) Inversi uterus
Perdarahan post partum sekunder adalah mencakup semua kejadian
perdarahan yang terjadi antara 24 jam setelah kelahiran bayi dan 6 minggu
masa post partum (Wilujeng & Hartati,2018).
2.10.8 Infeksi Masa Nifas
Infeksi masa nifas atau sepsis puerperalis adalah infeksi pada traktus
genitalis yang terjadi pada setiap saat antara air pecahan ketuban (ruptur
membran) atau persalinan dan 42 hari setelah persalinan atau abortus
dimana terdapat dua atau lebih (Anik Maryunani, 2017).
a) Nyeri pelvik
b) Demam 38,5°C atau lebih
c) Rabas vagina yang abnormal
d) Rabas vagina yang berbau busuk
e) Keterlambatan dalam kecepatan penurunan uterus.
2.10.9 Keluhan Payudara
a) Bendungan air susu
Selama 24 jam hingga 48 jam pertama sesudah terlihat sekresi
lakteal, payudara sering mengalami distensi menjadi keras dan berbenjol-
benjol. Keadaan ini yang disebut dengan bendungan air susu, sering
menyebabkan rasa nyeri yang cukup hebat dan bisa disertai dengan
kenaikan suhu. Lamanya panas berkisar dari 4 hingga 16 jam dan suhu
tubuhnya berkisar antara38-39°C
b) Mastitis
Inflamasi parenkimatosis glandula mamae merupakan komplikasi
antepartum yang jarang terjadi kadang-kadang dijumpai dalam masa nifas
dan laktasi. Bendungan yang mencolok biasanya mendahului inflamasi
dengan keluhan pertama berupa menggigil atau gejala rigor yang
sebenarnya, yang segera diikuti oleh kenaikan susu tubuh dan peningkatan
frekuensi denyut nadi. Payudara kemudian menjadi keras serta kemerahan.
Dan pasien mengeluh rasa nyeri (Anik Maryunani, 2017).
2.11 Konsep Dasar Teori Bayi Baru Lahir
2.11.1 Pengertian Bayi Baru Lahir
Bayi baru lahir (Neonatus) adalah bayiyang baru lahir mengalami proses
kelahiran, berusia 0 - 28 hari, BBL memerlukan penyesuaian fisiologis
berupa maturase, adaptasi (menyesuaikan diri dari kehidupan intra uterin
ke kehidupan (ekstrauterain) dan toleransi bagi BBL utuk dapat hidup
dengan baik (Marmi, 2015).
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang baru lahir pada usia
kehamilan genap 37-41 minggu, dengan presentasi belakang kepala atau
letak sungsang yang melewati vagina tanpa memakai alat. (Tando, 2016).
Menurut Sarwono (2014) dalam buku Asuhan Kebidanan
Persalinan dan Bayi Baru Lahir (Sondakh,2017) Bayi baru lahir normal
adalah bayi yang lahir cukup bulan, 38-42 minggu denganberat badan
sekitar 2500-3000gram dan panjang badan sekitar 50-55 cm.
2.11.2 Ciri-ciri Bayi Baru Lahir Normal
a) Berat badan 2.500-4.000gram.
b) Panjang badan48-52.
c) Lingkar dada 30-38.
d) Lingkar kepala 33-35.
e) Frekuensi jantung 120-160kali/menit.
f) Pernapasan ±40-60kali/menit.
g) Kulit kemerah-merahan dan lici karena jaringan subkutancukup.
h) Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala baisanya telahsempurna.
i) Kuku agak panjang danlemas.
j) Genitalia: pada perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora,
dan pada laki- laki, testis sudah turun dan skrotum sudahada.
k) Refleks isap dan menelan sudah terbentuk denganbaik.
l) Refleks Moro atau gerak memeluk jikadikagetkan sudahbaik.
m)Refleks grap menggenggam sudahbaik.
n) Eliminasi baik, mekonium keluar dalam 24 jam pertama, mekonium
berwarna hitam kecoklatan(Tando,2016).
2.11.3 Perubahan Fisiologi Bayi Baru Lahir(Sondakh,2017)
a. Perubahan pada sistem pernapasan
Pernapasan pertama pada bayi normal terjadi dalam 30 detik sesudah
kelahiran. Pernapasan ini timbul sebagai akibat aktivitas normal sistem
saraf pusat dan perifer yang dibantu oleh beberapa rangsangan lainnya.
Frekuensi pernapasan bayi baru lahir berkisar 30-60 kali/menit.
b. Perubahan sistemKardiovaskuler
Dengan berkembangnya paru-paru, pada alveoli akan terjadi
peningkatan tekanan oksigen. Sebaliknya, tekanan karbon dioksida akan
mengalami penurunan. Hal ini mengakibatkan terjadinya penurunan
resistansi pembuluh darah dari arteri pulmonalis mengalir keparu-paru
dan ductus arteriosustertutup.
c. Perubahan termoregulasi danmetabolik
Sesaat sesudah lahir, bila bayi dibiarkan dalam suhu ruangan 25 ºC, maka
bayi akan kehilangan panas melalui evaporasi, konveksi, konduksi, dan
radiasi.Suhu lingkungan yang tidak baik akanmenyebabkan bayi
menderita hipotermi dan trauma dingin (cold injury)
d. Perubahan SistemNeurologis
Sistem neurologis bayi secara anatomik atau fisiologis belum
berkembang sempurna. Bayi baru lahir menunjukkan gerakan-gerakan
tidak terkoordinasi, pengaturan suhu yang labil, kontrol otot yang
buruk, mudah terkejut, dan tremor pada ekstremitas.
e. PerubahanGastrointestinal
Kadar gula darah tali pusat 65mg/100mL akan menurun menjadi
50mg/100 mL dalam waktu 2 jam sesudah lahir, energi tambahan
yang diperlukan neonatus pada jam-jam pertama sesudah lahir diambil
dari hasil metabolisme asam lemak sehingga kadar gula akan
mencapai 120mg/100mL.
f. PerubahanGinjal
Sebagian besar bayi berkemih dalam 24 jam pertama setelah lahir dan
2-6 kali sehari pada 1-2 hari pertama, setelah itu mereka berkemih 5-
20 kali dalam 24 jam.
g. PerubahanHati
Dan selama periode neontaus, hati memproduksi zat yang essensial
untuk pembekuan darah. Hati juga mengontrol jumlah bilirubin tak
terkonjugasi yang bersirkulasi, pigmen berasal dari hemoglobin dan
dilepaskan bersamaan dengan pemecahan sel-sel darah merah.
h. Perubahan Imun
Bayi baru lahir tidak dapat membatasi organisme penyerang
dipintu masuk. Imaturitas jumlah sistem pelindungsecara signifikan
meningkatkan resiko infeksi pada periodebayi baru lahir.
2.11.4 Perubahan psikologis pada bayi baru lahir
Adalah dimulai saat tubuh bayi lahir,diamana tubuh bayi baru lahir akan
mengalami perubahan drastic disaat ini lah bati memerlukan
pemantauan ketat untuk menilai bayi baru lahir dalam melakukan
transisi yang baik terhadap kehidupan nya diluar uterus yang pertama
reaktivitas, fase tidur kedua reaktivitas dari masing-masing transisi yang
terjadi akan memperlihatkan kemajuan bayi baru lahir beberapa jam
sejak awal kehidupan ekstrauterin bayi baru lahir merupakan keadaan
yang paling dinamis dimana bayi berubah dari keadaan ketergantungan
sepenuhnya pada ibu menjadi tidak tergantung secara psikologis pada
ibu (Sumi & Isa,2021).
2.11.5 Asuhan Kebidanan Pada Bayi BaruLahir
Asuhan bayi baru lahir adalah menjaga bayi agar tetap hangat,
membersihkan saluran nafas, mengeringkan tubuh bayi (kecuali
telapak tangan), memantau tanda bahaya, memotong dan mengikat tali
pusat, melakukan IMD, memberikan suntikan vitamin K1, memberi
salep mata antibiotik pada kedua mata, memberi immunisasi Hepatitis
B,serta melakukan pemeriksaan fisik (Syaputra Lyndon,2014)
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY “M” G5P2A2H2
DENGAN KEHAMILAN NORMAL TRIMESTER III
DI PUSKESMAS KURIPAN
Perka Keha
Penyulit BBL
winan milan UK JP Tempat Penolong JK Usia Ket
(gram)
no ke H B N
J. Riwayat Kontrasepsi
Jenis kontrasepsi : Suntik 3 bulan
Lama : 1 tahun 5 bulan
Mulai KB : 30 – 10 -2021
Kapan berhenti : 2022
Alasan berhenti : Ingin punyak anak
Keluhan : Tidak ada
K. Riwayat kehamilan sekarang
Usia Kehamilan : 9 bulan
Gerakan Janin : 10 kali dalam 24 jam
ANC : 6 Kali, di Pukesmas dan Posyandu
Obat /jamu yang dikonsumsi : Tablet Tambah darah (Ferrous Fumarate
dengan dosis 1x sehari)
Imunisasi TT : (TT1 : 4-8-2022) - (TT2 : 11-10-202)
Perawatan payudara : Tidak ada
Senam hamil : Tidak ada
Kekhawatiran khusus : Tidak ada
Kepercayaan selama hamil :Tidak ada
Rencana KB : Suntik 3 bulan
L. Riwayat biologis
a. Pola Nutrisi (Sebelum dan selama hamil) :
Makanan Sebelum Hamil Saat Hamil
Komposisi Nasi,sayur, tahu Nasi, ikan, sayur,
tahu
Frekuensi 3 kali sehari/1 sendok 3-4 kali/hari 2
sendok nasi
Porsi 1 sendok penuh/hari 1 sendok nasi penuh/
hari
Makanan Pantangan Tidak ada Tidak ada
Masalah Tidak ada Tidak ada
Minum Air putih Air putih
Jenis Air putih Air putih + susu
Frekuensi 6-7 gelas sehari 7-9 gelas/hari 1 gelas
susu
Porsi 7 gelas / hari 9 gelas ful /hari susu
Masalah Tidak ada Tidak ada
d. Personal hygiene :
Personal Hygiene Sebelum Hamil Saat Hamil
Mandi 2x hari/3x/minggu 2xhari / 3x minggu
Gosok gigi 2x hari 2x hari
Ganti Pakaian 2x hari 2x hari
GantiPakaian Dalam 2x hari 2x hari
M. Kondisi Ekonomi
Status Ekonomi : Ibu mengatakan status ekonominya sagat cukup
Jaminan Kesehatan : Ibu mengatakan jaminan kesehatan nya ada
VII. EVALUASI
Tgl :20/03/2023 jam : 10 :30 wita
1. Ibu mengatakan sudah mengerti tentang hasil pemeriksaan TD:110/70
mmhg N:80 x/m R: 20 x/m BB: 55 Kg PB: 147 cm lila: 27 cm HB: 10,8
gr%
2. Memberitahu ibu tentang bahaya anemia sedang seperti depresi post
partum, resiko jika terjadi pendarahan, bayi lahir premature,bayi lahir
dengan anemia
3. Ibu bersedia untuk tetap minum tablet tambah darah dengan cara 2 kali
sehari sesudah buka puasa dan sesudah sahur dengan teratur
4. Menganjurkan ibu untuk makan-makanan yang bergizi dan seimbang
untuk mencega terjadinya anemia seperti yang kaya akan karbohidrat,
protein, vitamin, buah-buahan, lemak, serat dan mineral. Seperti nasi,
ikan, telur,hati ayam, tempe, tahu, sayur-sayuran,buah-buahan makan 3-
4 kali sehari dengan porsi 1-2 sendok nasi, minum air putih minimal 8
gelas perhari konsumsi vitamin dan zat besi.
5. Ibu mengerti penjelasan tentang p4k dan bersedia untuk menyiapkan
segala keperluan persiapan persalinanya serta sudah memilih
melahirkan di pukesmas ditolong oleh bidan dan memilih kendaraan
sepeda motor.
6. Ibu mengerti tentang tanda persalinan seperti kontraksi lebih intes,nyeri
punggung, lebih mudah benapas, air ketuban pecah
7. Ibu bersedia untuk datang lagi jika ada keluhan seperti pendarahan
pervagina, penglihatan kabur, nyeri perut
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA Ny “M”
DENGAN PERSALINAN NORMAL
DATA OBJEKTIF
A. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Komunikasi nonverbal : Lancar
Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
RR : 22x/menit
Suhu : 36,2°C
BB saat ini : 55 kg
Berat Badan beleum hamil : 45 kg
Tinggi Badan : 147 cm
LILA : 27 cm
IMT : 25
HPL : 11-04-2023
Usia Kehamilan : 38 minggu
B. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala
Inspeksi : Simetris, tidak ada luka, rambut tidak rontok, tidak
ada ketombe
Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
2) Wajah
Inspeksi : Simetris, bersih, tidak ada chloasma
Palpasi : Tidak ada oedema pada frontal, zygomatik,
maksila dan mandibula.
3) Mata
Inspeksi : Konjungtiva tidak pucat, sclera tidak ikterus
4) Telinga
Inspeksi : Simetris, tidak ada kotoran, pendengaran baik ,
5) Hidung
Inspeksi : Simetris, tidak ada kelainan,tidak ada kotoran,
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
6) Mulut dan gigi
Inspeksi : Bibir tidak pucat/kering, gigi bersih, tidak ada
Stomatitis
7) Leher
Inspeksi : Bersih tidak ada hiperpigmentasi
Palpasi :Tidak ada pembesaran vena jungularis, tidak
pembengkakan kelenjar tiroid, kelenjar limfe
8) Payudara
Inspeksi :Simestris, puting susu menonjol, areola menghitam
Palpasi : Terdapat colestrum, tidak ada masa, tidak ada
benjolan, tidak nyeri, ada pengeluaran cairan
colostrum
9) Abdomen
Inspeksi : Tidak ada luka bekas operasi, ada linea
Palpasi :
Leopold I : TFU: 30 cm, teraba bokong pada fundus
Leopold II : Teraba punggung di bagian kiri perut ibu (puki)
Leopold III :Teraba kepala di bagian terendah janin
Leopold IV : Kepala janin masuk PAP 2/5bagian cm)
TBJ : 2.975gr
Auskultasi :DJJ +frek:136 x/menit(irama ireguler11-11-12)
Kontraksi :his 4x dalam 10 mnt lama 45 dtk
10) Pemeriksaan genetalia eksterna
1) kebersihan vulva : Bersih
2) portio : Terbuka
3) uteri : Normal
4) adnexa : Tidak ada
5) Ukuran PD :
11) Ektremitas atas dan bawah
Kuku Pucat : Tidak
Oedema : Tidak
Varises : Tidak
Refleks Patella : Kanan/Kiri (+/+)
12) Pemeriksaan dalam, tanggal : 05 – 04 - 2023, Pukul 00.15 WITA
VT Ø 10 cm cm, eff 100 %, Selaput ketuban (-), teraba kepala,
denominator uuk depan, penurunan kepala di H III, tidak teraba
bagian kecil janin atau tali pusat.
13) Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium :Tidak dilakukan
Radiologi : Tidak dilakukan
II. INTERPRETASI DATA DASAR
Diagnosa kebidanan
Ibu : Ny. “M” G5P2A2H2, umur kehamilan 39 minggu,K/U ibubaik
dengan inpartu kala II
Janin :Preskep T/H/IU K/U janin baik
DS : Ibu mengatakan hamil anak ke 5 dengan usia kehamilan 9 bulan
mengeluh sakit perut bagian bawah menjalan ke pinggang di sertai
keluar lendir campur darah dari vaginanya
DO : 1. K/U ibu dan janin baik
2. Hasil pemeriksaan TD:110/70 mmhg N:80 x/m R: 20 x/m BB: 55
Kg PB: 147 cm lila: 27 cm HB: 10,8 gr%
3. Palpasi:
Leopod I: TFU 30 cm teraba bulat lunak tidak melenting(bokong)
pada fundus
Leopod II: Teraba keras, memanjang(punggung) pada perut kiri
ibu
Leopod III: Teraba bulat, keras dan melenting(kepala) pada
bagian terendah janin, presentase kepala sudah masuk
PAP
Leopod 4: Kepala sudah masuk PAP 2/5
4. Auskultase: djj (+) 136 x/m irama 11,11,12 ireguler
5. TBJ : 2.945 gr
6. Kontraksi 4 kali dalam 10 menit lama 45 detik
VT Ø 10 cm eff 100% ket(-) teraba kepala denom uuk depan
kep bagian terndah H III tidak teraba bagian terkecil janin/tali pusat
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Tidak ada
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Mandiri : Tidak ada
Kolaborasi : Tidak ada
Rujukan : Tidak ada
V. RENCANA ASUHAN MENYELURUH
tanggal : 05-04-2023
waktu : 01 : 00 wita
1. Lakukan informasi consent
2. Lakukan pemeriksaan vital sign
3. Siapkan alat partus obat dan tempat
4. Beritahu pasien cara mengedan yang benar
5. Tolong persalinan sesuai APN
VI. PENATALAKSANAAN
Tanggal : 05- 04-2023
Waktu : 01 : 15 wita
1. Melakukan invormen concent kepada pasien yaitu menginformasikan
tentang keadaan behwa pembukaanya sudah lengkap dan meminta
persetujuan kepada pasien dan keluarga pasien bahwa proses persalinan
akan ditolong bidan
2. Melakukan pemeriksaan keadaan umum vital sign pasien mengukur
tekanan darah, nadi, suhu dan respirasi
3. Memberitahu pasien cara mengedan dengan benar seperti posisikan dagu
diatas dada dan Tarik kaki kearah dada
4. Menyiapkan alat partus, obat dan tempat alat dan obatnya meliputi : ( bak
instrument yang berisi partus set ( klem 2 buah, guting talipusat 1,
setengah koner 1, kateter 1)
5. Menolong persalinan sesuai dengan 60 langkah APN
VII. EVALUASI
Tanggal :05-04-2023
Waktu : 01: 30 wita
1. Ibu paham atas pejelasan yg dilakukan bidan terkait kondisinya dan
suami pasien setuju bahwa istrinya akan melahirkan diruang bersalin
dan ditolong oleh bidan
2. Ibu mengerti tentang Hasil pemeriksaan k/u ibu baik TD:110/80 mmhg
n: 80x/m r: 20x/m s: 36 C bb: 55 kg lila :27 cm
3. Ibu sudah mengedan dengan benar
4. Alat partus sudah disiapkan ke depan pasien dan tempatnya sudah
disiapkan
5. Ibu sudah ditolong proses persalinanya,bayi lahir spontan pukul :00.20
wita lansung menangis warna kulit kemerahan,jenis kelamin laki-laki
gerakan aktif
CATATAN PERKEMBAGAN
KALA II
Tanggal : 5-04-2023
Pukul : 00.20 WITA
Tempat : Ruang Bersalin
A. Subjektif (S)
Ibu mengatakan sakit perut semakin sering dan terasa ingin mengedan
seperti ingin BAB.
B. Objektif (O)
1. Keadaan umum ibu, TD : 110/80mmHg, N : 82 x/menit, R:21
x/menit, S :36oC.
2. Pengeluaran lendir bercampur darah semakin banyak, ketuban (-)
dorongan untuk meneran, perineum menonjol, dan vulva membuka,
serta anus membuka.
3. HIS : 4x dalam 10 menit selama 45 detik intensitas : Kuat
4. DJJ (+): frekuensi :140 x/menit, irama 11-11-12
5. Pemeriksaan dalam
VT Ø 10 cm, eff 100 %, kulit ketuban (-), teraba
kepala,denominator UUK di depan, penurunan kepala di H III,
tidak teraba bagian kecil janin atau tali pusat.
C. Analisa (A)
1. Diagnosa : NY. “M” G5P2A2H2 usia kehamilan 39 minggu
k/u ibu baik dengan inpartu kala II
D. Penatalaksanaan (P)
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan diri dan
janinnya baik.
2. Memberikan dukungan moril dan menjelaskan pada suami dan
keluarga untuk memberi dukungan.
3. Memastikan kandung kemih sudah kosong.
4. Memberitahu ibu bahwa pembukaannya sudah lengkap dan
mengajari cara mengedan yang benar yaitu dagu ibu menempel ke
dada, mata membuka dan melihat perut, tangan diselipkan ke dalam
kedua paha sampai batas siku, gigi dirapatkan, kemudian menarik
nafas dangkal dan perlahan-lahan, menganjurkan ibu untuk
melakukan hal tersebut pada saat kontraksi kuat.
5. Menolong persalinan sesuai APN
a. Melihat adanya tanda persalinan kala II yaitu dorongan ingin
meneran, tekanan pada anus, perineum menonjol, vulva dan
sfingter ani membuka
b. Memastikan kelengkapan alat-alat, bahan-bahan dan obat-
obatan esensial untuk persalinan dan menatalaksaan komplikasi
ibu dan bayi baru lahir meliputi partus set, heating set, balon
penghisap lendir, obat-obatan (oksitosin 10 IU (8 ampul),
metergin 0,2 mg, (1-2 ampul), lidocain 2 %, betadine, spuit 3
cc), serta kebutuhan bayi baru lahir yaitu baju, kain, selimut,
topi, sarung tangan dan kaki.
c. Memakai celemek.
d. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
e. Menggunakan sarung tangan DTT.
f. Memasukkan oksitosin 10 IU ke dalam tabung suntik 2,5 cc.
g. Membersihkan vulva dan perineum dengan kapas DTT atau
kapan savlon.
h. Melakukan pemeriksaan dalam dan memastikan pembukaan
sudah lengkap.
i. Mendekontaminasi sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5%.
j. Memeriksa denyut jantung janin.
k. Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin
baik, membantu ibu menemukan posisi yang nyaman sesuai
keinginannya.
l. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk
meneran.
m. Melaksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ada
dorongan yang kuat untuk meneran.
n. Menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil
posisi nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk
meneran.
o. Meletakan handuk bersih di atas perut ibu, jika kepala bayi telah
membuka vulva dengan diameter 5–6 cm.
p. Meletakan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian bawah bokong
ibu.
q. Membuka tutup partus set dan memperhatikan kelengkapan alat
dan bahan.
r. Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan.
Melahirkan Kepala :
a. Saat kepala janin terlihat pada vulva dengan diameter 5–6 cm
membuka vulva, maka lindungi perineum dengan satu tangan
yang dilapisi dengan kain bersih dan kering. Tangan yang lain
menahan kepala bayi untuk tidak terjadi defleksi terlalu cepat,
membantu lahirnya kepala. Menganjurkan ibu untuk mengedan
perlahan atau bernafas cepat dan dangkal.
b. Memeriksa adanya lilitan tali pusat. Ternyata ada / tidak ada
lilitan.
c. Menunggu kepala bayi melakukan putar paksi luar secara
spontan.
Melahirkan Bahu :
a. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, memegang kepala
bayi secara biparental. Dengan lembut menggerakan kepala
kearah bawah dan distal hingga bahu depan muncul dibawah
arkus pubis dan kemudian menggerakan arah atas dan distal untuk
melahirkan bahu belakang.
b. Setelah bahu lahir, tangan tangan menyangga kepala, leher dan
bahu bayi bagian posterior dengan posisi ibu jari pada leher dan
keempat jari lainnya pada bahu dan punggung anterior.
c. Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menelusuri punggung
kearah bokong dan tungkai bawah janin untuk memegang tungkai
bawah (selipkan jari telunjuk tangan kiri diantara kedua lutut
janin). Memegang bayi pada tangan sedemikian rupa sehingga
bayi menghadap ke arah penolong.
d. Kemudian melakukan penilaian sepintas pada bayi yaitu bayi
langsung menangis, warna kulit bayi kemerahan dan tonus otot
bergerak aktif.
e. Mengeringkan bayi mulai dari muka, kepala, da bagian tubuh
lainnya kecuali tangan tanpa membersihkan verniks. Mengganti
handuk dengan handuk kering.
Jumlah 7 9
KALA III
Tanggal : 5-04-2023
Pukul : 00.35 WITA
Tempat : Ruang Bersalin
A. Subjektif (S)
Ibu mengatakan perutnya terasa mulas
B. Objektif (O)
1. KU ibu baik, kesadaran composmentis, TD: 100/70 mmHg, Nadi:
80x/menit, RR: 21x/menit, Suhu: 36,5°C.
2. Plasenta belum lahir
3. TFU sepusat
4. Cut baik
5. Terlihat tali pusat semakin memanjang keluar
6. Kandung kemih kosong
7. Semburan darah ±100 cc
C. Analisa (A)
Diagnosa : NY.”M” P3A2H3 usia kehamilan 39 minggu k/u ibu dan
bayi baik dengan Post partum kala III
D. Penatalaksanaan (P)
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaannya baik.
2. Melakukan manajemen aktif kala III sebagai berikut :
a. Memastikan tidak adanya bayi kedua dengan meraba fundus uteri.
b. Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin 10 IU untuk
mempercepat pengeluaran plasenta dan mencegah perdarahan.
c. Menyuntikannya oksitosin 10 IU segera 1 menit setelah bayi lahir di
1/3 paha kanan atas bagian luar.
d. Mengklem tali pusat 5-6 cm dari umbilikus bayi dan klem kedua 2
cm dari klem pertama.
e. Setelah itu, potong tali pusat diantara kedua klem dengan tetap
melindungi perut bayi agar tidak terkena gunting. Selanjutnya
mengikat tali pusat dengan kuat.
f. Membiarkan bayi diatas perut ibu untuk kontak kulit.
g. Menyelimuti bayi dengan kain hangat dan memasangkan topi bayi
h. Memindahkan klem hingga berjarak 5-10 cm dari vulva.
i. Meletakkan satu tangan di kain pada tepi atas simfisis untuk
mendeteksi kontraksi, sedangkan tangan lain meregangkan tali pusat.
j. Melakukan peregangan tali pusat terkendali dengan cara
meregangkan tali pusat dengan tangan kanan dan tangan kiri
menekan tepi atas simfisis untuk mengetahui pelepasan plasenta.
k. Setelah ada tanda-tanda plasenta lepas, yaitu tali pusat semakin
memanjang setelah dilakukan peregangan tali pusat, adanya
semburan darah, perut ibu membundar (globular). Tangan kiri
menekan uterus secara lembut ke arah dorso cranial. Plasenta
dikeluarkan ke arah bawah dan selanjutnya ke atas sesuai dengan
kurve jalan lahir.
l. Setelah plasenta lahir, kedua tangan menerima plasenta kemudian
melakukan gerakan memutar searah jarum jam untuk mengeluarkan
selaput ketubannya.
m. Masase fundus uteri selama ± 15 detik dengan cara tangan kiri berada
di atas fundus dengan gerakan memutar.
n. Memeriksa kelengkapan plasenta.
o. Memeriksa robekan jalan lahirderajat
p. Mengobservasi keadaan umum ibu, perdarahan, dan kontraksi uterus.
I. PENGUMPULAN DATA
DATA SUBYEKTIF
A. Identitas
1. Identitas bayi
Nama : By.Ny.’’M’’
Umur : 0 Hari
bayi
Tgl/ jam : 05-04-2-23/ 00.20 wita
lahir
Jenis : Laki-laki
Kelami
n
Tanggal : 05-04-2023
MRS
Anak ke : ke-5
Minum
Frekuensi : IMD
Porsi : -
Jenis : Asi
b. Eliminasi
BAB
Frekuensi : 1x sehari
Konsistensi : Lunak
Warna : kehitaman
Keluhan : tidak ada
BAK
Frekuensi : 1x sehari
Warma : kuning
Keluhan : tidak ada
c. Personal hygiene
Mandi : belum dilakukan
Keramas : belum dilakukan
Ganti : 1x sehari
pakaian
G. Riwayat imunisasi
Jenis Tgl Tgl Tgl Tgl Keterangan
imunisasi imunisasi imunisasi imunisasi imunisasi
BCG
Polio
DPT
HB
Campak
DATA OBYEKTIF
Pemeriksaan bayi
1. KU
Aktivit : aktif
as
Warna : kemerahan
kulit
Tangisa : kencang dan kuat
n
2. Tanda vital
Suhu : 37,3 C Nadi : 140 x/m
Pernafasan : 42 x/m Jantung : 130 x/m
4. Mata
Simetris : simetris
Tanda-tanda infeksi : tidak ada
Perdarahan pada kornea : tidak ada
Kelopak mata : terbuka
terbuka/tertutup
Reflex pupil : ada
5. Teling : simetris
6. Hidung : normal
7. Mulut
Simetris : simetris
Warna : merah
Bibir dan langit-langit : tidak ada
Periksa adanya : tidak ada
sumbing
Reflex rooting : ada
Reflex sucking : ada
Reflex swallowing : ada
Kelainan (Jelaskan) : tidak ada
8. Leher
Pembengkakan : tidak ada
Benjolan : tidak ada
9. Dada
Bentuk : simetris
Putting : putting susu menonjol
Pembesaran mamae : tidak ada
Tarikan dinding dada : tidak
Auskultasi : 130 x/m
Masalah : tidak ada
10. Abdomen
Bentuk : simetris
Bising usus : ada
Meteorismus : ada
Tali pusat : tali pusat masih basah
a. berdarah : tidak ada
b. bau : tidak ada
c. Lain-lain jelaskan : tidak ada
Masalah pada : tidak ada
abdomen
12. Genitalia
1. Perempuan
Labia mayor dan minor : tidak ada
Vagina berlubang : tidak ada
Uretra berlubang : tidak ada
Miksi dalam 24 jam : tidak ada
Kelainan (keluhan) : tidak ada
2. Laki-laki
Dua testis dalam skrotum : ada
Penis berlubang pada ujung : ada
Miksi dalam 24 jam : ada
Kelainan (keluhan) : tidak ada
14. Punggung
Benjolan : tidak ada
Spina bifida : tidak ada
Lain-lain : tidak da
15. Anus
Adanya lubang anus : ada
Pengeluaran mekonium dalam 24 jam : ada
Warna mekonium : hijau tua
Keluhan : tidak ada
16. Kulit
Verniks : tidak ada
Lanugo : ada
Warna : kemerahan
Pembengkakan bercak hitam (tanda lahir): tidak ada
Lain-lain jelaskan : tidak ada
C. Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium : tidak dilakukan
b. Radiologi : tidak dilakukan
DO : By.Ny. “M” dengan JK: laki-laki BB: 3000 gram PB: 51 cm LD: 32 cm
LK: 34 cm LL: 12 cm S: 36.7 C N: 140 x/m RR: 42 x/m
CATATAN PERKEMBANGAN
NO HARI/TANGGAL CATATAN PERKEMBANNGAN
KN1 05-04-2023 S :Ibu mengatakan bayinya baru lahir
06.20 WITA O : k/u bayi baik N: 136 x/m R: 48 x/m S:
36,5 BB: 3000 gram PB: 51 cm
BAB/BAK (+)
A : Neonatus cukup bulan sesuai usia
kehamilan usia 6 jam
P:
1. memberitahu ibu hasil pemeriksaan N:
136 x/m R: 48 x/m S: 36,5 BB: 3000
gram BAK/BAB (+)
2. menganjurkan ibu menjaga kehangatan
bayinya Seperti memakaikan baju, topi
dan menyelimuti bayi dengan kain
bersih,menganti popok atau baju bayi yg
basah,menjauhi bayi dari udarah yg
dingin
3. menganjurkan ibu untuk membersihkan
tali pusat tanpah membumbuhi ramuan
apapun sepeti minyak telon,bedak
4. Memberitahu ibu tentang tanda bahaya
bayi baru lahir seperti bayi tidak mau
menyusui, kejang, bayi lemah,sesa napas
dan demam
KN2 10-4-2023 S : Ibu mengatakan bayinya tidak ada
10.40 WITA keluhan
O : k/u bayi baik N: 140 x/m R: 50 x/m S:
36,4BB: 3.300 gram PB: 51 cm
BAB/BAK (+)
A : bayi cukup bulan sesuai usia kehamilan
usia 6 hari
P:
1. memberitahu ibu hasil pemeriksaan N:
136 x/m R: 48 x/m S: 36,5 BB: 3000
gram BAK/BAB (+)
2. meganjurkan ibu untuk menyusui
bayinya selama 2 jam sekali
3. menganjurkan ibu untuk membersihkan
tali pusat tanpah membumbuhi ramuan
apapun sepeti minyak telon,bedak
4. Memberitahu ibu tentang tanda bahaya
bayi baru lahir seperti bayi tidak mau
menyusui, kejang, bayi lemah,sesa
napas dan demam
KN3 27-4-2023
01.20 WITA S : ibu mengatakan bayinya tidak ada
keluhan
O : k/u bayi baik N: 148 x/m R: 40 x/m S:
36,4BB: 4.200 gram PB: 51 cm
BAB/BAK (+)
A: bayi cukup bulan sesuai usia kehamilan
usia 23 hari
P :P: 1. memberitahu ibu hasil
pe meriksaan N: 148 x/m R: 40 x/m S:
36,4 BB: 4.200 gram
2. Memberitahu ibu untuk tetap
menyusui bayinya dan tetap
melakukan program asi esklusif
3. Memberitahu ibu untuk tetap
menjaga kebersihan tali pusat
bayinya dengan cara membersihkan
dengan air dan mengeringkan
mengunakan kain yg bersih tanpa
mengolesih minyak telon dan bedak
4. Memberitahu ibu tanda bahaya pada
bayi baru lahir seperti demam, bayi
tidak mau menyusu, kejang dan sesak
napas
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHESIF PADA NY.”M”
PASCA MENYUSUI DI RUANG NIFAS
J. Riwayat Psikologi
Ibu mengatakan keadaan masih normal emosi stabil
K. Keadaan psikologi saat ini
Ibu mengatakan keadanan psikologi saat ini masih normal
L. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Eliminasi
c. Personal hygiene
DO :k/u ibu baik TD: 110/80 mmhg N: 80 x/m R:20 x/m S: 36,2C BB:55
Kg HB: 12,8 gr% tfu 3 jari bawah pusat, kontraksi baik,kantong
kemih kosong dan pendarahan 5 cc
III. MENGIDENTIFIKASI DIAGNOSIS ATAU MASALAH POTENSIAL
Tidak ada
IV. MENGIDENTIFIKASI DAN MENETAPKAN KEBUTUHAN YANG
MEMERLUKAN PENANGANAN SEGERA
Mandiri : Tidak ada
Kolaborasi : Tidak ada
Rujukan : Tdak aada
V. PERENCANAAN
Tgl 05-04-2023 Jam 08.00 wita
VI. PENATALAKSANAAN
Tgl05-04-2023 Jam 08.20 wita
VII. EVALUASI
Tgl05-04-2023 jam08.35 wita
1. Ibu mengerti tentang hasil pemeriksaan TD: 110/80 mmhg N: 80 x/m
R:20 x/m S: 36,2C BB:55 Kg HB: 12,8 gr% tfu 3 jari bawah pusat,
kontraksi baik, kantong kemih kosong dan pendarahan 5 cc
2. Ibu mengerti agar tetap menjaga pola istirahat yang cukup yaitu malam
7-8 jam dan tidur siang 1-2 jam sehari
3. Ibu mengerti kie tentang tanda bahaya masa nifas sepert pendarahan
berlebihan, demam tinggi lebih dari 38C gangguan buang air kecil
merasa sedih terus menerus dan sakit kepala yang hebat
4. Ibu bersedia untuk tetap makan dan minum yang teratur
5. Ibu bersedia akan melakukan control 3 hari lagi
CATATAN PERKEMBANGAN (I)
CATATAN PERKEMBANGAN
NO HARI/TANGGAL CATATAN PERKEMBANNGAN
KF1 05-04-2023 S :Ibu mengatakan tidak ada keluhan
06.20 WITA O : K/u ibu baik TD: 110/80 mmhg N:80
x/m R:20 x/m S: 36 TFU 2 jari bawah
pusat, kontraksi baik dan pendarahan 5 cc
A : P3A2H3 Post partum 6 jam
P :
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
TD :110/80 mmhg N: 80x/m R:20 x/m S:
36 C TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi
baik dan pendarahan 5 cc
2. Menganjurkan ibu untuk masase fundus
3. Menganjurkan ibu cara melakukan
bounding attachment (membentuk ikatan
ibu dan bayi) yaitu dengan mengajak bayi
mengobrol, menyusui bayi sambil
memeluk atau bersenandung, memberikan
pijatan lembut, memandikan bayi dan
lain-lain
4. Mengajarkan ibu cara menyusui yang
benar
5. Memberitahu ibu KIE tentang nutrisi
masa nifas dan pantangan makanan
seperti sayur-sayuran, telur, daging, ayam,
tahu, temped an buah-buahan
6. Memberitahu KIE tentang tanda bahaya
pada ibu nifas seperti pendarahan, demam
tinggi, sakit kepala yang hebat dan merasa
sedih terus menerus
KF2 10-4-2023 S :Ibu mengatakan tidak ada keluhan
10.40 WITA O : K/u ibu baik TD: 100/80 mmhg N:8 x/m
R:20 x/m S: 36 C TFU pertengah pusat-
symphisis, kontrasi baik dan pendarahan (-)
A : P3A2H3 Post partum 6 hari
P :
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaanTD:
100/80 mmhg N:80x/m R:20 x/m S: 36
C cut baik pendarahan (-)
2. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang
cukup seperti tidur siang 2 jam dan tidur
malam 7-8 jam /hari
3. Menganjurkan ibu tetap menyusui
bayinya dan melakukan asi eksklusif
4. Memberitahu ibu KIE tentang pola
nutrisi yang baik pada ibu nifas seperti
makan-makanan karbohidrat ssyur-
sayuran, daging, tahu, tempe ikan, telur
dan buah-buahan
5. Memberitahu ibu tanda bahaya pada
ibu nifas sepeti pendarahan, demam
tinggi, sakit kepala yang hebat dan
merasa sedih terus menerus
KF4 21-5-2023
014.20 Wita S : Ibu mengatakan tidak ada keluhan
O : k/u ibu baik, TD=100/70 mmHg, N=80 x/m,
S=36,6˚C, Rr=22 x/m, Tfu=tidak teraba,
Loch=tidak ada
A: P3A2H3 ibu dengan post partum hari ke 40
P:
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan TD:
110/70 mmhg N:80 x/m R: 20 x/m S: 36
C TFU tidak teraba
2. Memberitahu ibu KIE tentang KB
seperti dengan cara mengunakan jangka
panjang (implant, IUD dan kontrasepsi
mantap)
3. Memberitahu ibu KIE tentang imunisasi
pada bayi
4. Memberitahu ibu untuk melakukan
senam nifas
BAB IV
PEMBAHASAN
A. KEHAMILAN
1. Data subyektif
Ny “M” umur 30 tahun, alamat Tegal utara, hamil kelima. Selama
melakukan asuhan kebidanan pada Ny “M” didapatkan data subyektif
dengan sering buang air kencing. Berdasarkan keluhan buang air kencing
pada masa kehamilan yang masuk trimester III adalah suatu suatu hal yang
wajar atau normal dikarenakan tekanan uterus pada kandung kemih seiring
bertambahnya usia kehamilan 36 minggu (Megasari, 2019. Sering buang air
kecil pada umung nya hal yang wajar yang dirasakan pda ibu hamil trimester
III secara fisiologis sering kencing dapat di sebabkan karena keadaan janin
dan plasenta yang terus membesar seiring bertambahnya usia kehamilan
sehinga memberikan tekanan terhadap kandung kemih sehingga dapat
menimbulkan sering kencing menurut data itu, tidak ada kesenjangan antara
teori dengan praktek
2. Data obyektif
3. Analisis
Anemia merupakan salah satu penyebab tidak langsung kematian ibu dan
bayi. Anemiaadalah hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari 11 gram %.
Jika ibu selama hamil sampai persalinan Hb dibawah batas 11 gram %,
dapat menyebabkan suplai oksigen dan nutrisi lain dalam darah menjadi
berkurang terutama untuk janin dalam kandungan, padahal selama
kehamilan memerlukan suplai oksigen dan nutrisi yang maksimal. Selama
itu anemia menyebabkan pembekuan darah tidak normal, sehingga ibu
beresiko terjadi perdarahan sewaktu persalinan (Bulkis, 2014).
Anemia dibedakan dalam tiga kategori, antara lain (Rahyani, dkk, 2020) :
4. Penatalaksanaan
B. BERSALIN
Asuhan kebidana kala II
1. Data subyektif
Berdasarkan keluhan Ny.”M” mengatakan ada pengeluaran lendir
bercampur darah dan keluar cairan yang keluar dari kemaluan serta ada rasa
ingin meneran, mules semakin sering dan kuat merupakan tanda dan gejalan
kala II dan masih dalam batas normal terjadi pada tanggal 05 April 2023,
maju dari tafsiran persalinan yaitu tanggal 11 April 2023. Pada pelaksanaan
proses persalinan tidak ditemukan hal-hal yang membahayakan ibu dan janin
yang mengharuskan untuk dilakukan proses rujukan. Pada kasus Ny “M”
pertolongan persalinan dilakukan di UPT Puskesmas Kuripan tanggal 05 april
2023.
Tanda –Tanda Persalianan Menurut Jenny J.S Sondakh(2014)
1. Terjadinya his persalianan.saat terjadi his pinggang terasa sakit dan
menjalar kedepan, sifatnya teratur,interval lebih pendek,dan kekuatan
makin besar,serta semakin beraktifitas (jalan) kekuatan akan makin
bertambah.
2. Pengeluaran lendir dengan darah. Terjadinya his persalinan
mengakibatkan terjadinya perubahan pada serviks yang akan
menimbulkan pendataran dan pembukaan. Hal tersebut menyebabkan
lendir yang terdapat pada kenalis sevikalis lepas dan pembuluh darah
pecah sehingga terjadi pendarahan.
3. Pecah ketuban, sebagian besar keadaan ini terjadi menjelang pembukaan
lengkap. Setelah adanya pecah ketuban, diharapkan proses persalinan
akan berlangsung sekurang dari 24 jam.
4. Hasil yang didapatkan dari pemeriksaan dalam yakni pelunakan serviks,
pendataran serviks dan pembukaan serviks.
2. Data obyektif
Berdasarkan hasil pemeriksaan pada Ny.”M” terlihat sadar sepenuhnya atau
composmentis dan dapat menjawab semua pertanyaan denga kooperatif
sehingga bisa mengambarkan kesadaran pasien tingkat kesadaran mulai dari
composmentis yaitu sadar sepenuhnya.
Pada data obyektif dilakukan pemeriksaan dalam pada tanggal 05 April
2023 pukul 00.15 WITA dan hasilnya VT Ø 10 cm, eff 100 %, ketuban (-),
presentasi kepala, denominator UUK di depan, kepala ↓ HIII, tidak teraba
bagian kecil janin/tali pusat dengan his 5 x 10 menit lamanya 45 detik.. Hal
ini tidak sesuai dengan teori yang dinyatakan oleh (JNPK-KR, 2019) dalam
buku Asuhan Persalinan Normal yang menyatakan kala II berlangsung 1
jam pada multigravida.Pemeriksaan tersebut pada batas normal. Dengan
terjadinya kontraksi ibu memiliki dorongan yang kuat untuk meneran, ibu
merasakan adanya peningkatan tekanan pada rectum dan vagina, perenium
tampak menonjol, vulva membuka, dan meningkatnya pengeluaran lendir
bercampur darah. Sedangkan tanda pasti kala II yang ditentukan melalui
periksa dalam yaitu pembukaan serviks telah lengkap atau terlihat bagian
kepala bayi melalui introitus vagina. Hal ini sesuai dengan teori (Sulis dkk.,
2019), yaitu tanda tanda kala II ialah terdapatnya pembukaan lengkap, his
yang lebih cepat dan kuat.
3. Data analisis
Berdasarka hasil intervensi data subyektif dan obyektif menetapkan
diagnosa yaitu Ny. “M” G5P2A2H2 usia kehamilan 39-40 minggu dengan
inpartu kala II Yakni mengalami tekanan pada anus serta mengenjan secara
spontan, preneum yang menonjol dan vulva yang membuka hal normal
yang dialami padaa saat persalinan sudah memasuki kala II dan
secepatnya dilakukan pertolongan persalinan. Sesuai dengan teori (Bulan
Kakanita Hermasari, 2021) Normalnya kala II kepala janin sudah pasuk ke
dasar panggul sehingga pada saat his dapat dirasakan tekanan otot dasar
panggul secara reflek dapat menimbulkan rasa mengedan. Parenium mulai
terasa menonjol dan melebar dengan pembukaan anus. Membukanya labia
mayora dan labio monora kemudian kepala bayi terlihat Nampak di vulva
pada saat terjadi his.
4. Penatalaksanaan
Asuhan yang diberikan selaras dengan diagnose Ny “M” yakni 60 langkah
asuhan persalinan normal memberitahukan pada ibu posisi meneran dan
mengajari ibu cara meneran yang benar, memimpin persalinan saat terjadi
kontraksi menyarankan ibu untuk makan dan minum pada sela-sela
kontraksi, meletakkan kain bersih di atas perut ibu, meletakkan kain
sepertiga di bawah bokong ibu, membantu persalinan, mengeringkan bayi di
atas abdomen ibunya dengan handuk bersih, klem-klem dan potong tali
pusat lalu mengikatnya, memberikan fasilitas, IMD selama 1 jam, Dari data
di atas maka penulis menyimpulkan bahwa hal itu adalah hal yang normal
karena terdapatnya his yang sangat kuat hingga terjadi kemajuan persalinan
dan persalinan berjalan tidak melalui garis waspada pada partograf,
penatalaksanaan yang sudah diberikan telah sesuai dengan standar
penatalaksanaan kala II. Menurut pendapat (Sulis dkk., 2019), kala II adalah
prosesur bersalin dengan tanda-tanda pembukaan lengkap hingga lahirnya
bayi. Pada kala II berlansung selama 10 menit, his makin cepat dan kuat,
sekitar 2-3 menit yang terjadi dalam 2 jam di primigravida serta 1 jam di
multigravida
Asuhan kebidana pada kala III
1. Data subyektif
Pada hasil anamnesa ibu merasakan mules. data diatas adalah hal yang
wajar serta sering dialami sesudah melahirkan dan dipicu rahim yang
tetap berkontraksi akibatnya akan terlepas palsenta dari dindingnya,
kondisi tersebut sesuai dengan teori (Nurhidayat Triananinsi, 2021) Kala
III dimulai pada saat bayi sudah lahir dan berakhir pada saat lahirnya
plasenta pada saat plasenta sudah terlihat di intoritus vagina.
2. Data Obyektif
Hasil pemeriksaan pada tanggal 5 April jam 00.25 wita, Tinggi Fundus
Uteri ibu setinggi pusar, keras, talipusar memanjang serta semburan
darah mendadak.Peneliti berpendapat kondisi ini wajar sebab data
tersebut TFU ibu setinggi pusar, keras, talipusar memanjang serta
semburan darah mendadak adalah gejala pelepasan plasenta serta
sejalalan dengan (Sulis dkk., 2019) bahwasanya gejala pelepasan
plasenta adalah talipusar memanjang, uterus bulat keras, semburan darah
secara mendadak.
3. Analisa Data
Ny “M” P3A2H3 inpartu kala III. keadaan ini wajar sebab bayi baru lahir
akan diikuti dengan pengeluaran uri. Kondisi tersebut selaras dengan
teori (Sulis dkk., 2019) kala III ataupun pengeluaran uri adalah prosedur
sejak lahirnya bayi sampai keluarnya plasenta.
Tanda –tanda dimulainya kala III menurut Rohani, dkk (2013)yaitu:
a. Perubahan bentuk dan tinggi fundus
b. Tali pusat memanjang
c. Semburan darah mendadak dan singkat
1. penatalaksanana
Pada Ny “M” kala ini terjadi dalam 5 menit serta plasenta lahir
lengkap utuh. Penulis berpendapat kala ini normalnya terjadi 5-10 96
menit serta sejalan dengan (Sulis dkk., 2019), kala III terjadi ≤ 30 menit
yang sejak bayi lahir hingga plasenta lahir.
Kala III lamanya 5 menit, plasenta lahir lengkap, terdapat robekan pada
jalan lahir yaitu derajat I. Pada manajemen aktif kala III penolong
memberikan suntikan oxytocin pada ibu untuk merangsang munculnya
kontraksi pada uterus agar plasenta dapat lahir spontan, melakukan
peregangan tali pusat terkendali dan melakukan masase fundus uteri
segera setelah plasenta lahir. Asuhan yang diberikan telah sesuai dengan
teori yangdinyatakan oleh(JNPK-KR, 2019) dalam buku Asuhan
Persalinan Normal bahwa manajemen aktif kala III terdiri dari tiga
langkah utama, yaitu pemberian oksitosin dalam satu menit pertama
setelah bayilahir, melakukan peregangan talipusat terkendali dan masase
fundus uteri bahwa tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek.
Asuhan kebidana kala IV
1. Data Subyektif
Menurut keluhan data diatas, ibu mengungkapkan masih mules dan
nyeri. kondisi ini wajar dirasakan setelah melahirkan, sebab terdapatnya
prosedur pemulihan organ rahim kedalam keadaan awal. Selaras dengan
teori (Sulis dkk., 2019), kondisi ini adalah tanda postpartum kala IV.
2. Data obyektif
Hasil pemeriksaan adalah perdarahan ±10 cc, observasi dua jam
postpartum, TD: 110/80 mmHg, tinggi uterus 2 jari dibawah pusar,
kontraksi normal, kandung kemih kosong. Peneliti berpndapat kondisi
tersebut wajar, sebab tidak didapatkan subinvolusi uteri serta tidak
terdapat perdarahan.Selaras dengan teori (Sulis dkk., 2019), yakni kala
IV pengawasan dua jam post partum sesudah prosedur persalinan, bayi
serta plasenta lahir, khususnya dalam keadaan ibu terdapatnya
perdarahan tiba-tiba postpartum dan tidak adanya kesenjangan antara
teori dengan praktek
3. Analisa Data
Ny “M” P3A2H3 2 post partu kala IV, menurut pemeriksaan Ny “M”
dalam pemantauan kala IV sejak keluarnya plasenta sampai dua jam pp
berlangsung lancar serta tidak terdapat kelainan
4. Penatalaksanaan
Ny “M” kala IV, terjadi dalam ±2 jam, perdarahan ±10 cc. Asuhan yang
dilaksanakan adalah pemantauan dua jam pp guna menghindari
terdapatnya komplikasi. (Sulisdkk.,2019),Kala IV berjalan dengan normal,
pada 2 jam pospartum tekanan darah 110/80mmHg, nadi 80 x/menit,
respirasi 20 x/menit, suhu 36,6 °C, TFU 2 jari di bawah pusat, kontraksi
uterus baik, kandung kemih kosong dan total perdarahan ± 10cc.
Pemantauan kala IV dikatakan normal terlihat dari jumlah perdarahan
yang masih dalam batas normal sesuai dengan teori yang dinyatakan oleh
(Sulistyawati, 2020) yang menyatakan perdarahan dianggap masih normal
bila jumlahnya tidak melebihi 400-500 cc.
C. Bayi Baru Lahir (BBL) (0-6 jam)
1. Data subyektif
By, Ny.”M” lahir spontan, geraknya aktif, kulit warnanya kemerahan,
menangis kuat. kondisi fisiologis pada BBL bayi lahir normal spontan
menangis kuat, geraknya aktif dan kulit warnanya kemerahan sementara
tanda-tanda itu terdapat pada bayi Ny.”M” Kondisi ini sesuai dengan teori
(Oktarina, 2016) Bayi baru lahir normal adalah bayi yang baru lahir,
menangis kuat, kulit kemerahan serta menyesuaikan diri dengan lingkungan
luar rahim, yang lahir dengan usia kehamilan 37-42 minggu dengan BB
2500-4000 gram. Menurut data tersebut, tidak didapatkan kesenjangan
antara teori dengan praktek.
2. Data obyektif
Bayi Ny. ”M” lahir spontan, langsung menangis, jenis kelamin Laki-
laki dengan Apgar Score 7-9, bayi sehat, berat badan 3000 gram, PB 51cm,
LIKA 34 cm, LIDA 32 cm, LILA 12 cm dan langsung IMD selama 1 jam
( berhasil, tidak ditemukan masalah atau kelainan lainnya). Untuk itu
diberikan perawatan seperti perawatan bayi normal pada umumnya.
Diagnosa untuk bayi Ny. ”M” adalah neonatus cukup bulan sesuai masa
kehamilan. Satu jam setelah lahir bayi diberikan injeksi vitamin K 1 mg
pada 1/3 paha kiri bagian luar secara IM dan salep mata serta selang 1 jam
di injeksikan imunisasi HB 0 pada 1/3 paha kanan bagian luar secara IM.
Tidakadahal yang menyimpang dengan teori (Helen, Varney, 2019) yang
menyatakan bahwa BB normal 2500-4000 gr, LIKA normal 33-35 cm,
LIDA normal 30-33 cm, LILA normal 9-11 cm. Jadi tidak ada kesenjangan
antara teori dan praktek.
3. Analisis data
Hasil pemeriksaan bayi Ny “M” Neonatus cukup bulan sesuai usia
kehamilan usia O hari dengan keadaan normal fisiologis. Peneliti
menganalisis keadaan bayi sehat menurut hasil pemeriksaan fisik, khusus dan
TTV serta sesuai dengan teori (JNPK KR,2017), bayi baru lahir menangis
kuat, kulit memiliki lanugo dan kemerahan, tidak terdapat kelainan pada
anggota tubuh.
4. Penatalaksanaan
Asuhan yang diberikan adalah menyuntikkan vitamin K, salep mata,
imunisasi HBO, menjaga tubuh bayi tetap hangat, mengevaluasi indikasi
bahaya BBL serta merawat tali pusar. pemberian asuhan ini dibutuhkan
sekali demi mencegah terdapatnya bahaya pada bayi misalnya icterus,
infeksi tali pusar serta hipotermi. Menurut (JNPK-KR, 2017), asuhan bayi
baru lahir adalah menjaga tubuh bayi tetap hangat, IMD serta perawatan
bayi sehari-hari maka tidak ada kesnjangan anatara teori dan praktek.
3. Anallisa Data
Ny. “M” P3A2H3 dengan Post partum normal masa nifas fisiologis dalam
masa nifas tidak ada indikasi bahaya atau pun penyulit pada ibu
4. Penatalaksanaan
A. Kesimpulan
Setelah melakukan Asuhan kebidanan dalam kehamilan, penyusun telah
mampu menerapkan manajemen SOAP, meliputi:
3. Untuk Mahasiswa
Agar meningkatkan kemampuan dalam menerapkan asuhan kebidanan
pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir dengan terus
memperbaharui pengetahuannya yang pada akhirnya dapat meningkatkan
mutu pelayanan.
4. Untuk Masyarakat
Agar tetap membina hubungan baik dengan tenaga kesehatan dan
fasilitas kesehatan yang ada, serta tetap pro-aktif terhadap tindakan atau
asuhan kebidanan yang diberikan dan diharapkan dapat mempertahankan
perawatan yang diberikan kepada ibu dan bayi, bila perlu untuk lebih
meningkatkan kualitas perawatan yang sesuai dengan standar kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA