KARMINI
2015401010
Disetujui Oleh :
Pembimbing :
Mengetahui:
Kepala Program Studi Ilmu D-III Kebidanan
Disetujui Oleh :
Pembimbing
Mengesahkan:
Universitas Haji Sumatera Utara
Dekan Fakultas Kesehatan
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah
Penyelesaian Laporan Praktek Klinik Kebidana III ini tidak terlepas dari
bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak sebagai pihak yang terlihat
secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu dalam kesempatan ini
sarana prasarana.
2. Ketua Universitas Haji Sumatera Utara beserta civitas akademi yang telah
ayahanda dan Ibunda, yang telah bekerja keras demi seorang buah hatinya
mencapai cita-cita dan yang rela mengkorbankan materi waktu dan tenaga
serta doa yang tak henti mereka berikan dan menjadikan motivasi kuat dalam
i
manjadi inspirasi perjalanan hidup yang mampu melahirkan goresan-goresan
III ini. Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya di bidang kebidanan.
(Karmini)
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah.......................................................................................2
1.3 Tujuan Penyusunan Laporan........................................................................2
1.3.1 Tujuan Umum...............................................................................................2
1.3.2 Tujuan Khusus..............................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan.................................................................................3
1.4.1 Bagi Institusi Pendidikan............................................................3
BAB 4 PEMBAHASAN......................................................................................24
4.1Langkah 1 (Identifikasi dan Analisa Data Dasar)......................................24
4.2LANGKAH II (IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH
AKTUAL) 26
iii
4.3LANGKAH III (IDENTIFIKASI DIAGNOSA ATAU MASALAH
POTENSIAL) .....................................................................................................28
4.4LANGKAH IV (TINDAKAN SEGERA, RUJUKAN, KOLABORASI)
29
4.5LANGKAH V (RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN). .31
4.6LANGKAH VI (MELAKSANAKAN HASIL ASUHAN
KEBIDANAN) 34
4.7LANGKAH VII (MENGEVALUASI HASIL TINDAKAN)..................36
BAB 5 PENUTUP.............................................................................................38
1.2Kesimpulan.....................................................................................................38
1.3SARAN...........................................................................................................40
5.2.1 Bagi rumah sakit............................................................................40
5.2.2 Bagi Pendidikan.............................................................................40
5.2.3 Bagi Profesi....................................................................................40
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................41
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
diketahui secara jelas. Mual sering pula dihubungkan dengan perubahan dalam
indra penciuman dan perasaan pada awal kehamilan serta faktor psikologis.
Mual dan muntah menyebabkan asupan nutrisi pada ibu hamil kurang
sehingga berat badan menurun, turgor kulit berkurang, diuresis berkurang dan
timbul asetonuri. Hal ini juga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan janin sehingga membutuhkan perawatan atau penangan pada ibu
hamil dengan Hiperemesis Gravidarum.
2
7. Melakukan evaluasi Asuhan Kebidanan ibu hamil dengan hiperemesis
gravidarum tingkat 1 di RSU Madani
.
1.4 Manfaat Penulisan
1.4.1 Bagi Institusi Pendidikan
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Mual dan muntah atau dalam bahasa medis disebut emesis gravidarum atau
morning sickness merupakan suatu keadaan mual yang terkadang disertai muntah
mengalami mual muntah. Dari hasil penelitian Lecasse (2009) dari 367 wanita
hamil, 78,47% mual muntah terjadi pada trimester pertama, dengan derajat mual
muntah yaitu 52,2% mengalami mual muntah ringan, 45,3% mengalami mual
muntah sedang dan 2,5% mengalami mual muntah berat. Pada trimeter dua,
40,1% wanita masih mengalami mual muntah dengan rincian 63,3% mengalami
mual muntah ringan, 35,9% mengalami mual muntah sedang dan 0,8% mengalami
terasalemas disertai keluarnya isi perut melalui mulut dengan frekuensi kurang
dari 5 kali sehari pada ibu hamil trimester 1 (Kesehatan RI, 2019).
1.2 Etiologi
Penyebab utamanya belum diketahui pasti. Dahulu, penyakit ini
semacam „racun‟ yang berasal dari janin atau kehamilan. Sekarang diperkirakan
bahwa sindrom ini terjadi akibat peningkatan kadar serum HCG atau hormon
estrogen dengan cepat di dalam darah ibu hamil. Ibu penderita hiperemesis
4
gravidarum ditemukan mengalami peningkatan kadar serum korionik
tiroksin kortisol dan hormon seks seperti estrogen dan progesteron, diperkirakan
Oleh karena itu, pada kasus berat, harus dipikirkan kemungkinan gangguan
dkk, 2020).
Selain hal tersebut di atas, berikut adalah faktor predisposisi yang diduga
gravidarum.
5
menyebabkan terjadinya hiperemesis gravidarum.
vili korialis yang masuk kedalam peredaran darah ibu, maka faktor
1.3 Patofisiologi
meningkatnya kadar estrogen, oleh karena keluhan ini terjadi pada trimester
pertama. Pengaruh fisiologis hormon estrogen ini tidak jelas, mungkin berasal dari
terjadi pada kebanyakan wanita hamil, meskipun demikian mual dan muntah
dapat berlangsung berbulan- bulan (Rukiyah dan Lia Yulianti, 2019: 120).
habis dipakai untuk keperluan energi, sehingga pembakaran tubuh beralih pada
cadangan lemak dan protein. Karena pembakaran lemak yang kurang sempurna
menjadi lebih berat karena kurangnya kalium dalam keseimbangan tubuh. Muntah
beratnya keaadaan janin dan juga ibu (Manuaba dkk, 201: 229).
d. Tingkat III
2. Muntah-muntah berhenti
7
3. Kesadaran menurun dari samnolen sampai koma
Feryanto, 2020).
2.5 Komplikasi
dampak yang ditimbulkan dapat terjadi pada ibu dan janin, seperti ibu akan
kekurangan nutrisi dan cairan sehingga keadaan fisik ibu menjadi lemah dan lelah
ginjal, ini akan memberikan pengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan janin
karena nutrisi yang tidak terpenuhi atau tidak sesuai dengan kehamilan, yang
bahwa pada bayi, jika hiperemesis ini terjadi hanya diawal kehamilan maka tidak
akan berdampak terlalu serius, tapi jika disepanjang kehamilan Ibu mengalami
berhubungan erat dengan BBLR. Apabila makanan yang dikonsumsi ibu kurang
Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinis yang khas dan bila perlu,
dengan pengobatan biasanya harus dicurigai disebabkan oleh penyakit lain seperti
liver .
a. Anamnesis
muntah. Kemudian diperdalam lagi apakah mual dan muntah terjadi terus
pasien sehari-hari. Selain itu dari anamnesis juga dapat diperoleh informasi
seperti stres, lingkungan sosial pasien, asupan nutrisi dan riwayat penyakit
serebri).
b. Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik perhatikan keadaan umum pasien, tanda- tanda vital,
9
tanda dehidrasi, dan besarnya kehamilan. Selain itu perlu juga dilakukan
c. Pemeriksaan Penunjang
2.6 Pencegahan
muntah merupakan gejala yang fisiologis pada kehamilan muda dan akan hilang
makanan dalam jumlah kecil, tetapi lebih sering. Waktu bangun pagi jangan
segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk makan roti kering atau
biskuit dengan teh hangat. Makanan berminyak dan berbau lemak sebaiknya
10
BAB 3
ASUHAN KEBIDANAN
Keluhan dialami ibu sejak diawal kehamilan, yakni saat ibu memasuki
Pada hari hari sebelumnya ibu hanya muntah sekitar 4x dalam sehari dan
Frekuensi muntah ibu pada hari ini sejak iya bangun pukul 07.30 –
Ibu memuntahkan segala apa yang iya makan, terutama pada makanan
3. Riwayat menstruasi
A. Menarche : 15 tahun
F. Lamanya : 7 hari
12
- TTP : 22-10-2023
- Keluhan-keluhan pada : Trimester I : Mual dan muntah
Trimester II :-
Trimester III :-
Pergerakan anak pertama sekali :-
Pergerakan anak 24 jam :
10 kali < 10-20 kali > 20 kali
6. Bila lebih dari 20 x dalam 24 jam, dengan frekuensi :
< 15 detik > 15 detik
A. Keluhan-keluhan yang dirasakan ( bila ada jelaskan)/Tanda bahaya pada
kehamilan
13
B. Pola eliminasi:
konsistensi : lunak
C. Aktivitas sehari-hari
Seksualitas : 2 x Seminggu
D. Imunisasi TT I Tanggal :-
TT II Tanggal :-
DM : Tidak ada
14
Hipertensi : Tidak ada
DM :Tidak ada
9. Riwayat social
15
- Kegiatan sehari-hari(beban kerja) : IRT
- Tempat dan petugas kesehatan yang diinginkan membantu
persalinan : RSU Madani
17
Penurunan bagian terbawah Convergen Divergen
Auskultasi : DJJ : - ada √ tidak ada
Punctum maksimum : -
Frekuensi:-, regular ireguler
B. UJI DIAGNOSTIK
Pemeriksaan laboratorium
- Gol Darah : Belum dilakukan
- HB : 12,1 g/dl
- Protein Urine : Negatif
18
- Glukosa Urine : Negatif
3.2 Langkah II (Interpretasi Data)
hiperpigmentasi aerola, putting susu makin menonjol. Sedangkan pada tanda pasti
DS : Ibu mengatakan sudah tidak haid lagi semenjak dari 3 bulan yang lalu
melalui
19
HPHT, jadi dari HPHT yang didapatkan dari ibu yakni tanggal 15 Januari
2023 sampai
DO: Tidak adanya rasa nyeri saat palpasi menunjukan kehamilan intra uterin,
a. Data subjektif
Keluhan dialami ibu sejak diawal kehamilan, yakni saat ibu memasuki
Pada hari hari sebelumnya ibu hanya muntah sekitar 4x dalam sehari dan
Frekuensi muntah ibu pada hari ini sejak iya bangun pukul 07.30 –
20
Ibu memuntahkan segala apa yang iya makan, terutama pada makanan
b. Data objektif
2. Kesadaran composmetis
3. Tanda-tanda vital :
4. Pemeriksaaan fisik :
berlebihan yang dialami ibu hamil namun masih masuk dalam kategori hipermesis
keadaan umum penderita, berat badan menurun , selain itu gejala yang dapat
menurun, berat badan menurun, nyeri epigasrum, nadi meningkat turgor kulit
berkurang, tekanan darah menurun, lidah kering, mata cekung ( Fadlun dan
21
3.3 Langkah III (Identifikasi Diagnosa atau Masalah Potensial)
Terapi:
a. Pasang infus D5%
b. Inj. Ranitidine/12jam
c. Inj, Ondansentrone/8jam
d. Antasida 5 gram
kesadaran, kemudian pada pemeriksaan fisik didapati nadi cepat, lidah kering dan
kotor, mata sedikit ikterik, aseton tercium dalam hawa pernafasan. Selanjutnya
Tujuan :
Rasional: Dengan minum air putih yang banyak, maka ibu akan terhindar dari
dehidrasi
3. Anjurkan pada ibu untuk menghindari makanan berlemak dan berminyak serta
berbau menyengat.
23
8. Berikan penjelasan kepada ibu bahwa mual dan muntah adalah hal yang
fisiologis yang terjadi selama kehamilan (terutama kehamilan muda)
Rasional: Agar ibu mengerti bahwa ketidaknyamaan itu merupakan
perubahan fisiologis dan psikologis pada trimester 1
- Pernafasan : 20 x/menit
- Suhu : 36,60c
- DJJ :-
24
5 Menganjurkan ibu untuk makan-makanan hangat atau yang benar-benar
dingin.
dingin.
dan muntah
Hasil : Ibu paham akan perubahan pada dirinya dan mengerti cara
2. Ibu sudah mengetahui untuk anjuran minum air putih yang banyak
benar dingin
8. Ibu sudah mengetahui bahwa mual dan muntah adalah hal yang fisiologis
BAB 4
PEMBAHASAN
Pada bab ini menjelaskan makna hasil penelitian. Teori yang dikemukakan
adalah teori (jurnal dan text book) yang sudah termuat dalam bab II. Penulis akan
membahas kesenjangan antara teori yang dimuat pada bab II dengan manajemen
asuhan kebidanan menurut Varney yang terdiri dari 7 langkah yaitu: langkah 1
(identifikasi dan analisa data dasar), langkah 2 (identifikasi diagnose atau masalah
26
akurat dan dapat diperoleh dengan cepat serta upaya sekecil mungkin.
Mual dan muntah terjadi pada kehamilan hingga usia 16 minggu, pada
keadaan muntah-muntah yang berat, dapat terjadi dehidrasi, gangguan asam basa
dan elektrolit dan ketosis; keadaan ini disebut hiperemesis gravidarum (Kemenkes
RI, 2018: 82). Hiperemesis gravidarum terbagi lagi dalam beberapa tingkatan
dialami ibu hamil namun masih masuk dalam kategori hiperemesis ringan, yang
penderita, berat badan menurun serta nyeri epigastrum. Adapun tanda dan
gejalanya adalah yakni keadaan umum ibu lemah, nafsu makan menurun, berat
badan menurun, nyeri pada daerah epigastrium( terletak dibawah bagian tulang
dada dan diatas pusar/bagian tengah perut atas), nadi meningkat, turgor kulit
berkurang, tekanan darah menurun, lidah kering, dan mata tampak cekung.
akurat berupa riwayat rinci mengenai identitas pasien, keluhan utama, riwayat
riwayat persalinan dan nifas yang lalu, riwayat kesehatan yang lalu dan
sekarang, riwayat ekonomi, riwayat ekonomi, psikologis dan spiritual dan pola
Pada kasus Ny “S” didapatkan keluhan utama pasien yakni ibu mengeluh
mual muntah berlebihan, riwayat keluhan utama ibu yakni keluhan dialami ibu
27
sejak diawal kehamilan yaitu saat ibu memasuki bulan pertama kehamilan, ibu
lebih sering muntah di pagi hari, pada hari-hari sebelumnya ibu hanya muntah
sekitar 5 kali dalam sehari dan tidak merasakan nyeri ulu hati, frekuensi muntah
ibu pada hari ini sejak Ia bangun pukul 06.30 hingga pukul 11.00 adalah sebanyak
> 7 kali, ibu mengeluh mengalami nyeri pada ulu hati, ibu malas makan selama Ia
mengalami mual dan muntah, ibu memuntahkan segala apa yang Ia makan
terutama pada makanan yang memiiki bau yang menyengat, ibu dapat
menoleransi air putih dengan tidak memuntahkannya.
Riwayat kehamilan sekarang ibu yakni merupakan kehamilan pertama
dan tidak pernah keguguran, hari pertama haid terakhir (HPHT) ibu adalah
tanggal 15 Januari 2023, berat badan ibu sebelum hamil adalah 55 kg.
usia 15 tahun, siklus haid ibu yakni 28 – 30 hari, lama haid ibu yakni 5– 7 hari,
dan ibu tidak pernah merasakan Dismenorrhea. Riwayat KB yakni ibu pernah
didapatkan bahwa ibu tidak memiliki riwayat penyakit menurun, ibu tidak pernah
memiliki riwayat penyakit yang serius seperti jantung, diabetes miletus, ataupun
maag akut, ibu tidak sedang menderita penyakit berat seperti jantung, diabetes
miletus ataupun maag akut, ibu tidak memiliki riwayat alergi terhadap obat dan
juga makanan. Riwayat ekonomi, psikologis dan spiritual ibu yakni suami adalah
keluarga, suami dan keluarga senang dengan kehamilan ibu, ibu tidak sedang
memiliki masalah yang serius, ibu mengaku menjalankan sholat 5 waktu dan
28
kesadaran composmentis, tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 80x/menit, suhu
37ºC, dan pernapasan 20 x/menit. Tinggi badan ibu yakni 160 cm, berat badan
yakni 51 kg, LILA 26 cm, kemudian didapatkan wajah tampak pucat, mata
melakukan pengkajian terhadap pasien karena pasien bersifat terbuka dan mampu
hal ini ditunjukkan dari data subjektif yang didapatkan yakni ibu mengeluh mual
dan muntah, ibu mengeluh mual dipagi hari, ibu memuntahkan segala apa yang
dimakan dan diminum, kemudian dari data objektif didapatkan keadaan umum ibu
badan yang turun, tekanan darah yang turun, dan nadi yang meningkat.
Berdasarkan teori yang ada bahwa hiperemesis gravidarum tingkat I adalah mual
muntah yang berlebihan yang dialami oleh ibu, ditandai dengan muntah terus
29
menerus, sehingga mempengaruhi keadaan umum penderita, berat badan menurun
hingga nyeri epigastrum (Wiknjosastro (2019) dalam Rukiyah dan Lia Yulianti
(2018: 121). Hasil pengkajian data subjektif dan data objektif yang didapatkan
dari Ny “S” sesuai dengan teori yang ada oleh karena itu pada tahap ini penulis
tidak menemukan kesenjangan antara teori dan kasus dalam hal penentuan
berdasarkan data subjektif yakni ibu masih mengalami mual dan muntah, Ibu
masih mengeluh nyeri ulu hati sedangkan pada data objektif didapatkan nadi ibu
pemeriksaan fisik didapatkan mata masih tampak cekung. Pada tahap ini penulis
tidak menemukan kesenjangan antara teori dan penetapan masalah aktual pada
kunjungan pertama.
masalah aktual yakni emesis gravidarum, hal ini diitunjukkan berdasarkan data
subjektif yakni ibu masih mual dan muntah namun sudah tidak berlebihan, ibu
mual dan muntah di pagi hari sedangkan pada data objektif didapatkan keadaan
umum ibu baik, tanda-tanda vital dalam batas normal, mata tidak cekung. Teori
menyatakan bahwa emesis gravidarum adalah mual dan muntah yang biasanya
terjadi di pagi hari namun tidak menyebabkan gangguan semua aktivitas sehari-
30
Teori menjelaskan bahwa salah satu faktor predisposisi terjadinya
mengalami mual dan muntah secara berlebihan pada kehamilan pertamanya. Pada
tahap ini penulis menemukan kesenjangan antara teori dan kasus dalam hal faktor
menggunakan rumus Naegle yakni dengan menentukan hari pertama haid terakhir
yang kemudian ditambah 288 hari, rumus Naegle dapat dihitung dengan
menambahkan hari pertama haid terakhir dengan tujuh dan bulannya ditambah
Sembilan, berdasarkan dari data HPHT yang didapatkan dari ibu yakni tanggal 15
Januari 2023 maka dapat diketahui bahwa HTP (Hari Tafsiran Persalinan) ibu
didapatkan bahwa HTP ibu adalah 28 Maret 2023. Pada tahap ini penulis
atau diagnosis potensial lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosis yang
31
sudah diidentifikasi. Berdasarkan teori yang ada bahwa masalah potensial dari
Yulianti (2018: 128-129), dampak yang dapat ditimbulkan dapat terjadi pada ibu
dan janin, seperti ibu akan kekurangan nutrisi dan cairan sehingga keadaan fisik
ibu menjadi lemah dan lelah selain itu mengakibatkan gangguan asam basa,
kerusakan hepar dan kerusakan ginjal, ini akan memberikan pengaruh pada
pertumbuhan dan perkembangan janin karena nutrisi yang tidak terpenuhi atau
berkurang
kebutuhan tentang perlunya tindakan segera oleh bidan ataupun dokter untuk
dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain
gravidarum yang lebih berat yakni hiperemesis gravidarum tingkat II. Oleh karena
itu jika didapati tanda dan gejala hiperemesis gravidarum tingkat II yakni menurut
Fadlun dan Achmad Feryanto (2018: 39) adalah apabila kesadaran ibu menurun
32
menjadi apatis, nadi cepat dan kecil, lidah kering dan kotor, mata sedikit ikterik,
kadang suhu sedikit meningkat, oliguria, aseton tercium dalam hawa pernafasan
maka perlu dilakukan tindakan segera serta kolaborasi dengan dokter lebih lanjut.
Pada kasus ini tidak dilakukan tindakan segera karena tidak didapatkan
gravidarum yang lebih berat. Hal ini ditentukan dari pengkajian lebih lanjut yang
masalah aktual yakni masih dengan hiperemesis gravidarum tingkat I dan tidak
berat yakni dari data subjektif mual dan muntah ibu sudah berkurang, pada
kunjungan kedua tersebut ibu masih mengalami nyeri ulu hati kemudian pada
pemeriksaan fisik didapatkan nadi masih cepat, mata masih tampak cekung.
Berdasarkan data pada kunjungan pertama, tidak ada data yang menunjukkan
tingkat II.
yakni emesis gravidarum dan tidak ada tanda-tanda emesis gravidarum berubah
yakni mual dan muntah ibu sudah semakin berkurang, ibu tidak merasakan nyeri
ulu hati, ibu mual dan muntah di pagi hari dan pada data objektif didapatkan
keadaan umum ibu baik, tanda-tanda vital dalam batas normal, mata tidak
cekung. Berdasarkan data pada kunjungan kedua, tidak ada data yang
33
tingkat I.
tanda-tanda adanya hiperemesis gravidarum tingkat I, hal ini ditunjukkan dari data
subjektif yakni ibu belum pernah muntah sejak tiga hari yang lalu, ibu tidak
merasakan nyeri epigastrum dan pada data objektif didapatkan keadaan umum ibu
baik, kesadaran composmentis, tanda-tanda vital dalam batas normal, mata tidak
cekung. Berdasarkan data pada kunjungan ketiga, tidak ada data yang
tingkat I.
subjektif yakni ibu belum pernah muntah sejak 6 hari terakhir, ibu tidak
merasakan nyeri ulu hati dan pada data objektif didapatkan keadaan umum ibu
baik, kesadaran composmentis, tanda-tanda vital dalam batas normal, mata tidak
cekung. Berdasarkan data pada kunjungan keempat tidak ada data yang
tingkat I.
hal ini ditunjukkan dari data subjektif yakni ibu sudah tidak pernah merasakan
mual dan muntah lagi dan pada data objektif didapatkan keadaan umum ibu baik,
cekung. Berdasarkan data pada kunjungan kelima tidak ada data yang
34
menunjukkan keadaan ibu sekarang berubah menjadi hiperemesis gravidarum
tingkat I. Sehingga pada tahap ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara
35
4.4 Langkah V (Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan)
langkah yang telah dilaksanakan sebelumnya. Pada langkah ini informasi data
evidence based care, serta divalidasi dengan asumsi mengenai apa yang
diinginkan.
gravidarum yakni dalam hal pemberian nutrisi berupa anjuran kepada ibu untuk
makan sedikit tapi sering, anjurkan untuk menghindari makanan berlemak dan
yakni :
Sampaikan hasil pemeriksaan pada ibu
Jelaskan bahwa mual dan muntah adalah hal yang fisiologis terjadi pada
36
Anjurkan ibu untuk makan makanan yang hangat atau makanan yang
benar-benar dingin
Pada kunjungan pertama yakni tanggal 29 Maret 2023 ibu masih mengalami
dilakukan yakni :
3. Jelaskan bahwa mual dan muntah adalah hal yang fisiologis terjadi
7. Anjurkan ibu untuk makan makanan yang hangat atau yang benar-
benar dingin
pelayanan medis
Pada kunjungan kedua yakni tanggal 30 Maret 2023 ibu sudah masih
37
1. Sampaikan hasil pemeriksaan pada ibu
berbau menyengat
pelayanan medis
Pada kunjungan ketiga dan keempat yakni tanggal 31 ibu sudah tidak
berbau menyengat
5. Anjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi seperti karbohidrat yang
diperoleh dari nasi, jagung, roti. Protein hewani dan nabati yang diperoleh
38
sayuran hijau seperti bayam, daun kelor, daun kacang, kangkung, dan lain-
lain.
medis
Pada kunjungan kelima yakni tanggal 1 April 2023 ibu sudah tidak
3. Anjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi seperti karbohidrat yang
diperoleh dari nasi, jagung, roti dan ubi. Protein hewani dan nabati yang
dan lain-lain.
medis
39
4.5 Langkah VI (Melaksanakan Hasil Asuhan Kebidanan)
rencana asuhan yang telah ditetapkan pada langkah V yang dilaksanakan secara
efisien dan aman. Pada kasus hiperemesis gravidarum melaksanakan hasil asuhan
kepada ibu untuk makan sedikit tapi sering, menganjurkan untuk menghindari
mencegah dehidrasi serta pemberian obat yang tidak bersifat teratogenik (dapat
3. Menjelaskan bahwa mual dan muntah adalah hal yang fisiologis terjadi
7. Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang hangat atau makanan yang
benar-benar dingin
40
Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu
Menjelaskan bahwa mual dan muntah adalah hal yang fisiologis terjadi
pelayanan medis.
41
pihak rumah sakit
pelayanan medis
yang diperoleh dari nasi, jagung, roti dan ubi. Protein hewani dan nabati
pelayanan medis.
yang diperoleh dari nasi, jagung, roti dan ubi. Protein hewani dan nabati
42
yang diperoleh dari telur, ikan, unggas, tempe, kacang-kacangan, tahu,
pelayanan medis
untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan asuhan yang telah kita berikan
kepada pasien, untuk itu kita perlu melakukan evaluasi dengan cara mengacu pada
untuk mengatasi masalah, dan hasil asuhan. Pada kasus hiperemesis gravidarum,
diharapkan mual dan muntah teratasi, mengembalikan keadaan umum, tanda vital,
serta manajemen asuhan pada kunjungan rumah terakhir ditemukan bahwa mual
muntah berlebihan telah teratasi, pada pemeriksaan fisik didapatkan mata ibu
sudah tidak cekung, keadaan umum ibu telah membaik, kesadaran composmentis,
tanda-tanda vital :
43
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36.7ºC
Pernapasan : 22x/menit
merupakan mual dan muntah berlebihan yang dialami ibu hamil namun masih
masuk dalam kategori hiperemesis ringan, yang ditandai dengan muntah terus
Sehingga apabila didapati ibu sudah tidak mengeluh mual dan muntah, ibu
tidak mengeluh nyeri epigastrum, keadaan umum ibu telah baik, kesadaran
composmentis, tanda-tanda vital dalam batas normal, mata tidak cekung maka
44
BAB 5
PENUTUP
minggu 4 hari di RSU Madani pada tanggal 29 Maret -01 april tahun 2023 yang
telah dilakukan pada Ny “S” maka penulis dapat mengambil kesimpulan dan
kebidanan pada ibu hamil utamanya bagi ibu hamil dengan komplikasi kehamilan
5.1 Kesimpulan
wawancara/anamnesa ibu yakni ibu mengeluh mual muntah berlebihan, ibu malas
makan, ibu mengeluh nyeri ulu hati, ibu memuntahkan segala sesuatu yang Ia
makan utamanya pada makanan yang berbau menyengat. Kemudian pada data
tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 80x/menit, mata tampak cekung, dan adanya
pemeriksaan USG yang menunjukkan bahwa ibu benar sedang hamil dan letak
ditemukan diagnosa atau masalah aktual dari pasien. Pada Ny “S” semua
45
data subjektif dan objektif telah dikumpulkan dan diinterpretasikan
tingkat I.
penganan yang tepat serta pemantauan ibu secara continue hingga kondisi
ibu membaik.
anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, jelaskan bahwa mual dan muntah
adalah hal yang fisiologis terjadi pada kehamilan, utamanya pada awal
kehamilan, anjurkan ibu untuk minum air putih yang banyak, anjurkan
pada ibu untuk menghindari makanan berlemak dan makanan yang berbau
menyengat, anjurkan ibu untuk makan sedikit tapi sering, anjurkan ibu
46
kondisi pasien membaik.
rumah sakit serta manajemen asuhan pada kunjungan ruang pasien terakhir
kasus yakni kesenjangan antara teori penggunaan rumus Neagle dalam penentuan
hari tafsiran persalinan, berdasarkan dari data HPHT yang didapatkan dari ibu
karena ibu dianggap belum dapat beradaptasi terhadap perubahan hormon yang
didapatkan dari anamnesa bahwa NY “S” tidak mengalami mual dan muntah pada
47
muntah yang berlebihan.
5.2 Saran
yang baik.
komprehensi.
48
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik, Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia, Jakarta: BPS,
2019.
Dewi, Vivian Nanny Lia dan Tri sunarsih, Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan,
Jakarta: Salemba Medika, 2019.
49