Anda di halaman 1dari 5

RESUME

PLASENTA PREVIA

Oleh

1. DEWI SINTA (007 SYEBID 20)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YAYASAN RUMAH SAKIT


ISLAM MATARAM PRODI D3 KEBIDANAN
T.A 2021/2022
PLASENTA PREVIA

A. Pengertian

Plasenta Previa adalah plasenta yang letaknya abnormal pada segmen


bawah Rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri
internum. Plasenta previa adalah plasenta yang letak abnormal, yaitu pada
segmen bahwa uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau pembukaan
jalan lahir. ( Manjeor, Arief, 2001).
Dikenal 4 klasifikasi dari plasenta pervie :
1. Plasenta previa totalis : - Plasenta menutupi seluruh ostium uteri internum.
2. Plasenta previa lateris : - plasenta menutupi sebagian dan ostium uteri
intenum
3. Plasenta previa marginalis – tepi plasenta berada tepat pada tepi ostium
uteri internum
4. Plasenta letak rendah : - Plasenta berada 3-4 cm pada ostium uteri
internum
B. Penyebab
Pendarahan anterparfum akibat plasenta previa terjadi sejak kehamilan
20 minggu sejak segmen bawah uteri telah terbentuk dan mulai melebar
secara menipis . umumnya terjadinya pada trimester ketiga karena segmen
bawah uterus lebih banyak mengalami perubahan pelebaran segmen
bahwa uterus dan pembukaan serviks menyebabkan sinus sobek karena
lepasnya plasenta dari dinding uterus atau karena robekan sinus maginalis
dari plasenta . pendarahan tak dapat dihindarkan karena ketidakmampuan
serabut otot segmen bawah uterus untuk berkontraksi seperti plasenta letak
normal.
C. Tanda dan Gejala
 Anamneses pendarahan jalan lahir berwarna merah segar tanpa ras
nyeri, tanpa sebab, terutama pada multigravida pada kehamilan
setelah 20 minggu
 Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan luar bagian terbawah janin biasanya belum masuk
pintu atas panggul
b. Pemeriksaan inspekulo : pendarahan berasal dari ostium uteri
eksternum
D. DIAGNOSIS
 Pendarahan tanpa nyeri, usia kehamilan >22 minggu
 Darang segar yang keluar sesuai dengan beratnya anemia
 Syok
 Tidak kontraksi uterus
 Bagian terendah janin tidak masuk pintu panggul
 Kondisi janin normal atau terjadi gawat janin

Penegakan diagnosis dibantu dengan pemeriksaan USG

E. Penatalaksanaan
Harus di lakukan dirumah sakit dengan fasilitas operasi . sebelum dirujuk
anjurkan pasien untuk tirah baring total dengan menghadap kekiri, tidak
melakukan senggama, menghindari peningkatan tekanan rongga perut
( misal batuk, mengedan karena sulit buang air besar ) pasang infus NaCCI
Fisiologis bila tidak memungkinkan beri cairan peroral. Pantau tekanan
darah dan frekuensi nadi pasien secara teratur tiap 15 menit untuk
mendeteksi adanya hipotensi nadi pasien atau syok akibat pendarahan.
Bila terjadi renjatan segera lakukan retutitasi cairan tan transfuse darah .
penanganan dirumah sakit dilakukan sesuai dengan kehamilan pengelolaan
plasenta previa tergantung dari banyaknya pendarahan umur kehamilan
dan derajat plasenta previa. Setiap ibu yang di curigai plasenta previa
hams akan dikirim kerumah sakit yang memiliki fasilitas untuk tanfusi
darah dan operasi . sebelum penderita syok pasang infus NaCI/RL
Sebanyak 2-3 kali jumlah darah yang hilang .jangan melakukan
pemeriksaan dalam atau tampon vagina. Karena akan memperbanyak
pendarahan dan menyebabkan infeksi .
Bila usia kehamilan kurang 37 minggu / TBFF
 Pendarahan sedikit keaddan ibu dan anak baik maka biasanya
penanganan konservatif sampai umur kehamilan aterm.
Penanganan berupa tirah baring hematinic , antibiotika dan
tokolitik bila ada his. Bila selama 3 hari tak ada pendarahan pasien
mobilisasi bertahap. Bila pasien berjalan tetap tidak ada
pendarahan pasien boleh pulang . pasien dianjurkan agar tidak
cotius, tidak bekerja keras dan segera kembali kerumah sakit jika
terjadi pendarahan. Nasihat ini juga dianjurkan bagi pasien
diagnosis plasenta previa dengan USG namun tidak mengalami
pendarahan
 Jika pendarahan banyak dan diperkirakan membahayakan ibu dan
janin maka dilakukan resusitasi cairan dan penangana secara aktif .

Bila umur kehamlan 37 minggu / lebih dan TBF 2500 g pada kondisi
ini maka dilakukan penanganan secara aktif yaitu segera mengakhir
kehamilan, baik secara pervagina/perabdominal , persalinan pervagina
diindikasikan pada plasentaprevia marginalis, plasenta previa letak rendah
dan plasenta previa lateralis dengan pembukaan 4 cm/lebih . pada kasus
tersebut bila tidak banyak pendarahan maka dapat dilakukan pemecahan
kulit ketuban agar bagian bawah anak dapat masuk pintu atas panggul
menekan plasenta yang berdarah. Bila his pendarahan tetap ada maka
dilakukan sesksio besar .

Persalinan dengan seksio besar diindikasikan untuk plasenta previa


totalis baik janin mati atau hidup, plasenta previa lateralis dimana
perbukaan penentuan jenis plasenta previa dapat dilakukan dengan USG
dan pemeriksaan dlam atau spekutum dikamar operasi.
DAFTAR PUSTAKA

Sujiyatin, Mufdillah, Asri Hidayat Asuhan Patologi Kebidanaan Plus Contoh


Asuhan Kebidanan . NUha Medika Jogjakarta cet.2009

Anda mungkin juga menyukai