Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KEPERAWATAN GERONTIK
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Gerontik
“Asuhan Keperawatan pada Lansia Dengan Gangguan Sistem Pencernaan (Gastritis)

Dosen Pengampu : Dr. Rika Sabri, S.Kp., M.Kes., Sp.Kep.Kom

Disusun Oleh :

Kelompok 3 A3 2020

1. Amelia Fransisca Yalani 2011313004


2. Adinda Tri Kurnia Putri 2011313001
3. Assyfa Rahmi Fajarita Sgr 2011311042
4. Febrianelly Amanda 2011312058
5. Figo Renzio Rizal 2011311003
6. Laila Nadhira 2011312043
7. Robiatul Adawiyah 2011311006

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufiq, hidayah, serta inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
untuk memenuhi tugas Keperawatan Gerontik. Dalam penyusunan makalah ini tidak lepas
dari bantuan dan sumbangan pemikiran dari beberapa pihak. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terima kasih khususnya kepada semua pihak yang
tidak dapat kami sebutkan satu per satu yang telah membantu penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan
terbatasnya pengetahuan yang kami miliki. Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat
membangun dari para pembaca selalu kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Akhirnya, harapan kami mudah-mudahan makalah yang sederhana ini ada manfaatnya
khususnya bagi kami dan umumnya bagi para pembaca Aamiin.

Padang, 8 Maret 2023

Kelompok 3
DAFTAR ISI

BAB I.............................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................4
A. Latar Belakang....................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................................5
C. Tujuan.................................................................................................................5
BAB II............................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................6
A. Definisi Gastritis.................................................................................................6
B. Patofisiologi........................................................................................................6
C. Etiologi................................................................................................................7
D. Manifestasi Klinis...............................................................................................7
E. Klasifikasi...........................................................................................................8
F. Tanda dan Gejala.................................................................................................9
G. Komplikasi........................................................................................................11
H. Penatalaksanaan................................................................................................11
BAB III.........................................................................................................................14
Askep Teori pada pasien Gastritis................................................................................14
A. Pengkajian.........................................................................................................14
B. Diagnosa Keperawatan......................................................................................19
C. Intervensi Keperawatan.....................................................................................19
D. Implementasi Keperawatan...............................................................................23
E. Evaluasi Keperawatan.........................................................................................23
BAB IV........................................................................................................................24
PENUTUP....................................................................................................................24
A. Kesimpulan.......................................................................................................24
B. Saran..................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................25

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kasus gastritis bukanlah hal yang baru di tahun ini, karena gastritis menyerang orang
dewasa maupun anak-anak bahkan juga lansia. Masyarakat Indonesia banyak yang
menganggap penyakit gastritis bukanlah sesuatu hal yang serius, sehingga dianggap tidak
memerlukan penanganan dengan segera. Sehingga pada gastritis lanjut beresiko
menimbulkan kanker, dan juga mengakibatkan pengikisan lambung. Gastritis merupakan
gangguan system pencernaan yang biasa disebut (maag). Peradangan yang terjadi pada
lambung individu atau inflamasi yang terjadi pada mukosa lambung, yang dikenal di
masyarakat sebagai pengertian gastritis (Nurjannah, 2018). Pada usia lansia, lapisan mukosa
lambung akan mengalami penipisan dan melemah, kondisi inilah yang menyebabkan
gastritis lebih sering terjadi pada lansia dibandingkan orang yang berusia muda, lebih parah
dan beragam. Lansia dengan beberapa kondisi kronis memiliki resiko lebih tinggi untuk
mengalami penyakit gastritis, peningkatan berat badan yang sering terjadi pada lansia juga
menjadi salah satu faktor lemak yang menumpuk diperut dapat menekan lambung.
Gangguan ini tidak hanya di Indonesia bahkan insiden ini terjadi di dunia dari semua
kalangan usia, hal ini disebabkan karena beberapa faktor. Antara lain: pengaruh obat-obatan,
jenis kelamin, jenis makanan, stress, usia, dan penyebab utama adalah pola makan yang tidak
teratur (Nurjannah, 2018).

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja konsep gastritis pada lansia?
2. Apa konsep Asuhan Keperawatan gastritis pada lansia?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep gastritis pada lansia
2. Untuk mengetahui konsep Asuhan Keperawatan gastritis pada lansia

BAB II
TINJAUN PUSTAKA

A. Defenisi

Gastritis atau yang lebih dikenal dengan magh berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘gastro’
yang berarti perut atau lambung, dan itis yang berarti inflamasi atau peradangan. Gastritis
bukan merupakan penyakit tunggal, tetapi terbentukdari beberapa kondisi yang kesemuanya
itu mengakibatkan peradangan pada lambung.

Gastritis merupakan peradangan yang mengenai mukosa lambung. Peradangan ini dapat
menyebabkan pembengkakan lambung sampai terlepasnya epitel mukosa suferpisial yang
menjadi penyebab terpenting dalam gangguan saluran pencernaan. Pelepasan epitel dapat
merangsang timbulnya inflamasi pada lambung (Sukarmin, 2011).

B. Patofisologi
Gastritis terjadi akibat peradangan pada mukosa lambung yang menimbulkan rasa
nyeri yang dialihkan ke epigastirum bagian atas. Reflek-reflek pada mukosa lambung
menyebabkan kalenjer saliva mengeluarkan saliva dalam jumlah besar. Dan sering
menelan saliva menyebabkan banyak udara yang berkumpul di lambung. Penggunaan
aspirin, alkohol, memakan makanan yang berbumbu secara berlebihan atau dalam jumlah
yang besar dapat mengurangi daya tahan mukosa, ditambah dengan keadaan stres yang
dapat menyebabkan sekresi asam lambung berlebihan dan ini akan menimbulkan
komplikasi yaitu tukak lambung. (Guyton, 1998).

C. Etilogi
a. Pola makan yang tidak teratur: tidak tepat waktu.
b. Iritasi yang disebabkan oleh rangsangan makanan, mislanya makanan pedas, terlalu
asam, dan alkohol.
c. Perokok: kandungan dari rokok seperti fenol, metanol, kadmiun, aseton, an lain-lain
yang dapat berdampak terhadap erosi dan mukosa lambung.
d. Infeksi oleh bakteri (toksin) atau infeksi virus.
e. Obat-obatan seperti aspirin, obat anti inflamasi non steroid yang dapat berdampak
terhadap erosi pada mukosa lambung.
f. Gangguan mikrosirkulasi mukosa lambung: trauma, luka bakar, sepsis. (Arif, 1999)
D. Manifestasi klinis

Gejala gastritis akut adalah anoreksia, mual dan muntah, perasaan perut penuh.
Gambaran klinis pada gastritis yaitu:

a. Gastritis akut, gambaran klinis meliputi:

1) Dapat terjadi ulserasi diagnostik dan dapat menimbulkan hemoragik.

2) Rasa tidak nyaman pada abdomen dengan sakit kepala, kelesuan, mual, dan
anoreksia. Disertai muntah dan cegukan.

3) Dapat terjadi kolik dan diare jika makanan yang mengiritasi tidak dimuntahkan.

b. Gastritis kronis

Pada gastritis kronis terjadi anoreksia ( nafsu makan menurun ), nyeri ulu hati
setelah makan, kembung, rasa asam di mulut, atau mual dan muntah.
(Dirksen,Lewis, Heitkemper, Bucher, 2011).

E. Klasifikasi dan proses penyakit


a. Gastritis akut
Gastritis akut dapt disebabkan oleh karen astress, zat kimia misalnya
obat-obatan dan alkohol, makanan yang pedas, panas maupun asam. Pada
para yang mengalami stress akan terjadi perangsangan saraf simpatis NV
(Nervus Vagus) yang akan meningkatkan produksi asam klorida (HCl)
dalam lambung. Adanya HCl yang berada di dalam lambung akan
menimbulkan rasa mual, muantah dan anoreksia.

b. Gatriris kronik
Helicobacter pylori merupakan bakteri gram negatif. Organisme ini
menyerang sel permukaan gaster, memperberat timbulnya desquamasi sel
dan muncullah respon radang kronis pada gaster yaitu: destruksi kelenjar dan
metaplasia.Metaplasia adalah salah satu mekanisme pertahanan tubuh
terhadap iritasi, metapalasia ini juga menyebabkan hilangnya sel mukosa
pada lapisan lambung, sehingga akan menyebabkan kerusakan pembuluh
darahb lapisan mukosa. Kerusakan pembuluh darah ini akan menimbulkan
perdarahan (Price, 1999).

F. Tanda dan Gejala


1. Nyeri ulu hati
Hal ini dapat disebabkan karena adanya suatu proses peradangan yang
terjadi akibat dari adanya iritasi pada mukosa lambung.

2. Anoreksia, Nausea dan Vomitus

Ketiga tanda ini sangat umum ditemukan. Hal ini terjadi karena adanya
peningkatan kadar asam lambung didalam tubuh khususnya pada organ
lambung.

3. Melena dan Hematemesis


Hal ini dapt disebabkan karena adanya suatun proses perdarahan yang
berawal dari adanya iritasi dan erosi pada mukosa lambung.

G. Kompilikasi
a. Perdarah saluran cerna bagian atas
b. Hematemesis dan melena (anemia)
c. Ulkus peptikum
d. Perforasi

H. Penatalaksanaan
Terapi:

a. Berkonsultasi ke dokter, dokter akan memberi obat sesuai keluhan dan


penyebab. Umumnya gastritis yang disebabkan oleh infeksi diberikan obat-
obatan untuk mengatasi keluhan dan menghentikan proses infeksi sesuai
dengan penyebabnya. Obat-obatan yang digunakan dalam mengatasi
gastritis.Contoh : Antasida, Histonin, Sulcralfate
b. Tindakan Medis yang bertujuan untuk Pengobatan :
 Pemeriksaan darah, tes ini digunakan untuk memeriksa adanya antibody
H. Pyloridalam darah. Tes darah dapat juga dilakukan untuk memeriksa
anemia, yang terjadi akibat pendarahan lambung akibat gastritis.
 Pemeriksaan feces, tes ini memeriksa apakah terdapat H. Pylori dalam
feses atau tidak.
 Endoskopi saluran cerna bagian atas, dengan tes ini dapat terlihat
adanya ketidaknormalan pada saluran cerna bagian atas yang mungkin
tidak terlihat dari sinar X.
 Rontgen saluran cerna bagian atas, tes ini akan melihat adanya tanda-
tanda gastritis atau penyakit pencernaan lainnya.

C. Secara keperawatan penatalaksanaannya meliputi :

a. Menjalani tirah baring

b. Diit makanan lunak tidak ada pedas dan asam

c. Mengatasi stres

Air teh, air kaldu, air jahe dengan soda kemudian diberikan peroral
pada interval yang sering. Makanan yang sudah dihaluskan seperti
pudding, agar-agar dan sup, biasanya dapat ditoleransi setelah 12 – 24 jam
dan kemudian makanan-makanan berikutnya ditambahkan secara
bertahap. Pasien dengan gastritis superficial yang kronis biasanya

berespon terhadap diet sehingga harus menghindari makanan yang


berbumbu banyak atau berminyak(Dermawan,2010)
BAB III

ASKEP GASTRITIS PADA LANSIA


BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Akibat dari proses menua seluruh sistem tubuh pada lansia akan mengalami
penurunan fungsi, salah satunya adalah gangguan pada sistem pencernaan.
Akibat dari gigi yang ompong, penuruan peristaltik usus, dan kemampuan indera
pengecap melemah. Hal ini akan menimbulkan berbagai macam masalah
kesehatan. Salah satu masalah kesehatan yang ditimbulkan dari gangguan
sistem pencernaan adalah gastritis. Sebagian besar lansia akan mengalami gastritis.

Gastritis adalah suatu penyakit pada sistem pencernaan yang berbentuk


peradangan pada lapisan mukosa lambung. Oleh karena itu diperlukan intervensi
khusus untuk membantu lansia mengahadapi maslah kesehatan. Karena lansia
dianggap sebagai individu dalam suatu komunitas.

B. Saran

Lansia merupakan bagian dari komunitas yang merupakan kelompok berisiko


terhadap masalah kesehatan karena terjadi penurunan berbagai system fungsi tubuh.
Lansia membutuhkan peran perawat untuk membantu memenuhi kebutuhan lansia.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai