KEPERAWATAN GERONTIK
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Gerontik
“Asuhan Keperawatan pada Lansia Dengan Gangguan Sistem Pencernaan (Gastritis)
Disusun Oleh :
Kelompok 3 A3 2020
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufiq, hidayah, serta inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
untuk memenuhi tugas Keperawatan Gerontik. Dalam penyusunan makalah ini tidak lepas
dari bantuan dan sumbangan pemikiran dari beberapa pihak. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terima kasih khususnya kepada semua pihak yang
tidak dapat kami sebutkan satu per satu yang telah membantu penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan
terbatasnya pengetahuan yang kami miliki. Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat
membangun dari para pembaca selalu kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Akhirnya, harapan kami mudah-mudahan makalah yang sederhana ini ada manfaatnya
khususnya bagi kami dan umumnya bagi para pembaca Aamiin.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
BAB I.............................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................4
A. Latar Belakang....................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................................5
C. Tujuan.................................................................................................................5
BAB II............................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................6
A. Definisi Gastritis.................................................................................................6
B. Patofisiologi........................................................................................................6
C. Etiologi................................................................................................................7
D. Manifestasi Klinis...............................................................................................7
E. Klasifikasi...........................................................................................................8
F. Tanda dan Gejala.................................................................................................9
G. Komplikasi........................................................................................................11
H. Penatalaksanaan................................................................................................11
BAB III.........................................................................................................................14
Askep Teori pada pasien Gastritis................................................................................14
A. Pengkajian.........................................................................................................14
B. Diagnosa Keperawatan......................................................................................19
C. Intervensi Keperawatan.....................................................................................19
D. Implementasi Keperawatan...............................................................................23
E. Evaluasi Keperawatan.........................................................................................23
BAB IV........................................................................................................................24
PENUTUP....................................................................................................................24
A. Kesimpulan.......................................................................................................24
B. Saran..................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................25
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kasus gastritis bukanlah hal yang baru di tahun ini, karena gastritis menyerang orang
dewasa maupun anak-anak bahkan juga lansia. Masyarakat Indonesia banyak yang
menganggap penyakit gastritis bukanlah sesuatu hal yang serius, sehingga dianggap tidak
memerlukan penanganan dengan segera. Sehingga pada gastritis lanjut beresiko
menimbulkan kanker, dan juga mengakibatkan pengikisan lambung. Gastritis merupakan
gangguan system pencernaan yang biasa disebut (maag). Peradangan yang terjadi pada
lambung individu atau inflamasi yang terjadi pada mukosa lambung, yang dikenal di
masyarakat sebagai pengertian gastritis (Nurjannah, 2018). Pada usia lansia, lapisan mukosa
lambung akan mengalami penipisan dan melemah, kondisi inilah yang menyebabkan
gastritis lebih sering terjadi pada lansia dibandingkan orang yang berusia muda, lebih parah
dan beragam. Lansia dengan beberapa kondisi kronis memiliki resiko lebih tinggi untuk
mengalami penyakit gastritis, peningkatan berat badan yang sering terjadi pada lansia juga
menjadi salah satu faktor lemak yang menumpuk diperut dapat menekan lambung.
Gangguan ini tidak hanya di Indonesia bahkan insiden ini terjadi di dunia dari semua
kalangan usia, hal ini disebabkan karena beberapa faktor. Antara lain: pengaruh obat-obatan,
jenis kelamin, jenis makanan, stress, usia, dan penyebab utama adalah pola makan yang tidak
teratur (Nurjannah, 2018).
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja konsep gastritis pada lansia?
2. Apa konsep Asuhan Keperawatan gastritis pada lansia?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep gastritis pada lansia
2. Untuk mengetahui konsep Asuhan Keperawatan gastritis pada lansia
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
A. Defenisi
Gastritis atau yang lebih dikenal dengan magh berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘gastro’
yang berarti perut atau lambung, dan itis yang berarti inflamasi atau peradangan. Gastritis
bukan merupakan penyakit tunggal, tetapi terbentukdari beberapa kondisi yang kesemuanya
itu mengakibatkan peradangan pada lambung.
Gastritis merupakan peradangan yang mengenai mukosa lambung. Peradangan ini dapat
menyebabkan pembengkakan lambung sampai terlepasnya epitel mukosa suferpisial yang
menjadi penyebab terpenting dalam gangguan saluran pencernaan. Pelepasan epitel dapat
merangsang timbulnya inflamasi pada lambung (Sukarmin, 2011).
B. Patofisologi
Gastritis terjadi akibat peradangan pada mukosa lambung yang menimbulkan rasa
nyeri yang dialihkan ke epigastirum bagian atas. Reflek-reflek pada mukosa lambung
menyebabkan kalenjer saliva mengeluarkan saliva dalam jumlah besar. Dan sering
menelan saliva menyebabkan banyak udara yang berkumpul di lambung. Penggunaan
aspirin, alkohol, memakan makanan yang berbumbu secara berlebihan atau dalam jumlah
yang besar dapat mengurangi daya tahan mukosa, ditambah dengan keadaan stres yang
dapat menyebabkan sekresi asam lambung berlebihan dan ini akan menimbulkan
komplikasi yaitu tukak lambung. (Guyton, 1998).
C. Etilogi
a. Pola makan yang tidak teratur: tidak tepat waktu.
b. Iritasi yang disebabkan oleh rangsangan makanan, mislanya makanan pedas, terlalu
asam, dan alkohol.
c. Perokok: kandungan dari rokok seperti fenol, metanol, kadmiun, aseton, an lain-lain
yang dapat berdampak terhadap erosi dan mukosa lambung.
d. Infeksi oleh bakteri (toksin) atau infeksi virus.
e. Obat-obatan seperti aspirin, obat anti inflamasi non steroid yang dapat berdampak
terhadap erosi pada mukosa lambung.
f. Gangguan mikrosirkulasi mukosa lambung: trauma, luka bakar, sepsis. (Arif, 1999)
D. Manifestasi klinis
Gejala gastritis akut adalah anoreksia, mual dan muntah, perasaan perut penuh.
Gambaran klinis pada gastritis yaitu:
2) Rasa tidak nyaman pada abdomen dengan sakit kepala, kelesuan, mual, dan
anoreksia. Disertai muntah dan cegukan.
3) Dapat terjadi kolik dan diare jika makanan yang mengiritasi tidak dimuntahkan.
b. Gastritis kronis
Pada gastritis kronis terjadi anoreksia ( nafsu makan menurun ), nyeri ulu hati
setelah makan, kembung, rasa asam di mulut, atau mual dan muntah.
(Dirksen,Lewis, Heitkemper, Bucher, 2011).
b. Gatriris kronik
Helicobacter pylori merupakan bakteri gram negatif. Organisme ini
menyerang sel permukaan gaster, memperberat timbulnya desquamasi sel
dan muncullah respon radang kronis pada gaster yaitu: destruksi kelenjar dan
metaplasia.Metaplasia adalah salah satu mekanisme pertahanan tubuh
terhadap iritasi, metapalasia ini juga menyebabkan hilangnya sel mukosa
pada lapisan lambung, sehingga akan menyebabkan kerusakan pembuluh
darahb lapisan mukosa. Kerusakan pembuluh darah ini akan menimbulkan
perdarahan (Price, 1999).
Ketiga tanda ini sangat umum ditemukan. Hal ini terjadi karena adanya
peningkatan kadar asam lambung didalam tubuh khususnya pada organ
lambung.
G. Kompilikasi
a. Perdarah saluran cerna bagian atas
b. Hematemesis dan melena (anemia)
c. Ulkus peptikum
d. Perforasi
H. Penatalaksanaan
Terapi:
c. Mengatasi stres
Air teh, air kaldu, air jahe dengan soda kemudian diberikan peroral
pada interval yang sering. Makanan yang sudah dihaluskan seperti
pudding, agar-agar dan sup, biasanya dapat ditoleransi setelah 12 – 24 jam
dan kemudian makanan-makanan berikutnya ditambahkan secara
bertahap. Pasien dengan gastritis superficial yang kronis biasanya
PENUTUP
A. Kesimpulan
Akibat dari proses menua seluruh sistem tubuh pada lansia akan mengalami
penurunan fungsi, salah satunya adalah gangguan pada sistem pencernaan.
Akibat dari gigi yang ompong, penuruan peristaltik usus, dan kemampuan indera
pengecap melemah. Hal ini akan menimbulkan berbagai macam masalah
kesehatan. Salah satu masalah kesehatan yang ditimbulkan dari gangguan
sistem pencernaan adalah gastritis. Sebagian besar lansia akan mengalami gastritis.
B. Saran