LAPORAN ANALISIS RESEP DARI RSUD Yes
LAPORAN ANALISIS RESEP DARI RSUD Yes
Disusun Oleh :
i
LEMBAR PENGESAHAN
Makalah ini kami susun dan diterima sebagai bukti kegiatan pembuatan makalah
Laporan Analisis Resep dari RSUD. Dr. H. Abdul Moeloek
Disetujui oleh :
ii
KATA PENGANTAR
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Apt.Herjanti
ratna winingsih,S.farm,M.farm selaku guru pengampau mata pelajaran ilmu resep
dan teman teman seperjuangan tanpa mereka Tentunya, saya tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dan bantuan dari mereka
Penulis menyadari sepenuhnya ,bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna ,kendati demikian penulis telah brusaha semaksimal mungkin .oleh
karena itu krItik dan saran yang bersifat membangun kearah yang lebih baik
senantiasa penulis harapkan.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
A. Gastritis...........................................................................................1
1. Definisi.......................................................................................1
2. Patofisiologi................................................................................3
3. Etiologi.......................................................................................4
4. Terapi..........................................................................................5
BAB II KASUS...............................................................................................7
BAB IV PENUTUP.......................................................................................12
A. Kesimpulan.........................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Gastritis
1. Definisi
oleh faktor iritasi, infeksi, dan ketidakteraturan dalam pola makan, misalnya
telat makan, makan terlalu banyak, makan cepat, makan makanan yang
1
penderita gastritis akan terus meningkat seiring dengan jumlah
2021).
terinfeksi penyebab yang lain termasuk alkohol, aspirin, refluk empedu atau
terapi radiasi (Mulat, 2016). Dari beberapa pengertian di atas penulis dapat
lambung yang dapat bersifat akut dan kronik yang dapat mengganggu system
Insiden Gastritis di dunia sekitar 1,8 - 2,1 juta dari jumlah penduduk
setiap tahun. Menurut data dari World Health Organization (WHO) tahun
22,0%, China 31,0%, Jepang 14,5%, Kanada 35,0%, dan Perancis 29,5%
2
beberapa kota lainnya seperti Surabaya 31,2%, Denpasar 46%, Jakarta
50%, Bandung 32,5%, Palembang 35,3%, Aceh 31,7% dan Pontianak 31,2%
2. Patofisiologi
lambung dari pencernaan terhadap lambung itu sendiri, yang disebut proses
mukosa barier ini rusak maka timbul gastritis (Rujiantie, 2018). Kejadian
gastritis dapat dipicu oleh pola makan yang kurang baik, saat terjadi
faktor penyebab iritasi lambung atau disebut juga faktor agresif (pepsin dan
HCl) dan faktor defensif (mukus bikarbonat) (Amrullah dan Utami, 2016).
peroral yang bersifat asam basa dan iskemik syok (Siregar, 2016).
makan yang tidak sehat seperti konsumsi alkohol, pola makan yang tidak
teratur, merokok, konsumsi kopi, konsumsi obat penghilang nyeri, stres fisik,
3
3. Etiologi
Gastritis dibagi menjadi dua yaitu gastritis akut dan gastritis kronis :
1) Gastritis Akut
tanda dan gejala yang khas, biasanya ditemukan inflamasi akut (Megawati
2) Gastritis Kronis
menurut kriteria Roma III adalah suatu penyakit dengan satu atau lebih
4
nausea, hingga gejala berat seperti tukak peptik, perdarahan, dan perforasi
4. Terapi
nyeri akut maupun gejala nyeri kronis. Kompres hangat menjadi salah
nyeri termasuk nyeri ulu hati yang dirasakan pasien gastritis ( Labagow
dkk, 2022).
5
ataupun dikombinasikan dengan golongan antagonis reseptor H2
6
BAB II
KASUS
AMOXSAN
Golongan : Penicillin
Khasiat : Antibakteri
7
Kontra Indikasi : Hipersensitivitas atau Riwayat reaksi alergi berat,
mononucleosis menular
Efek Samping : Nyeri kepala, diare, mual, muntah dan sulit tidur.
CLARITHROMYCIN
Golongan : Makrolida
Khasiat : Antibakteri
OMEPRAZOLE
Khaisat : Antitukak
mensekresi asam
8
sembelit, gejala flu seperti demam, sakit tenggorokan atau
pilek.
MUCOSTA
Kasiat : Antitukak
radikal bebas
9
BAB III
PEMBAHASAN
Jika dilihat dari resep yang terdapat pada bab 2 dapat diidentifikasi
bahwa pasien yang mendapat resep tersebut menderita penyakit gastritis kronis.
Gastritis kronis adalah penyakit yang disebabkan oleh benigna atau maglina dari
senyawa sintesis atau alami yang mampu menghentikan atau menekan proses
biokimia yang terdapat pada suatu organisme, khususnya pada proses infeksi
spektrum sempit. Kedua obat tersebut berasal dari golongan yang berbeda yaitu
golongan penisilin dan golongan makrolida. Obat yang berbeda dapat saling
oleh dokter. Meski gejala penyakit atau keluhan yang dirasakan sudah
10
Pada resep tersebut terdapat obat omeprazole. Omeprazole adalah obat
yang mampu menurunkan kadar asam yang diproduksi didalam lambung. Obat
yang masuk kedalam jenis menghambat pompa proton ini mengobati beberapa
kondisi, yaitu nyeri ulu hati, penyakit asam lambung, atau GERD dan infeksi H.
digunakan dalam terapi gastritis dan memiliki potensi yang sangat kuat dalam
lambung dengan cara menghambat pompa proton yang berperan besar dalam
produksi asam lambung. Obat ini juga dapat meningkatkan efektifitas antibiotik
peradangan pada mukosa lambung (gastritis) akibat produksi asam lambung yang
11
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
yang ada di dalam tubuh. Omeprazole adalah obat golongan PPI yg digunakan
lambung. Dapat diidentifikasi bahwa pasien yang mendapatkan resep yang tertera
12
DAFTAR PUSTAKA
Masyarakat, 2, 105-111.
Indonesia, 6, 22-34.
13
Ilham, M. I., Haniarti, & Usman. (2019). Hubungan Pola Komsumsi Kopi
74.
Listina, O., Prasetyo, Y., Solikhati, D. K., & Megawati, F. (2021). Evaluasi
Mardhiyah, R., Fauzi , A., & Syam , A. F. (2015). Diagnosis dan Tata Laksana
14
Nadirahsyahla, S., & Paizer, D. (2019). Penerapan Terapi Tehnik Relaksasi Nafas
42.
Terapi Pada Pasien Gatritis di Instalasi Rawat Inap RSUP Prof Dr. R. D.
105-109.
Sitompul, R., & Wulandari, I. S. (2021). Hubungan Tingkat Kecemasan dan Pola
15
Universitas Advent Indonesia. Community of Publishing in Nurshing, 9,
258-265.
Tandi, J. (2017). Tinjauan Pola Pengobatan Gastritis Pada Pasien Rawat Inap
Widayat , W., Ghassani, I. K., & Rijai, L. (2018). Profil Pengobatan dan DRP'S
16