DISUSUN OLEH
KELOMPOK 4 :
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi kami kekuatan dan
telah dititipak kepada kami. Makalah ini disusun dengan menghadapi berbagai
rintangan atau masalah namun dengan penuh kesabaran kami mencoba untuk
Gastritis”, tema yang akan dibahas di makalah ini telah diberikan kepada kami
dan kami akan mempelajari dengan lebih dalam. Butuh waktu yang cukup
panjang untuk mendalami materi ini sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Semoga makalah yang kami buat bersama ini dapat dinilai dengan baik
dan dihargai oleh pembaca. Meski makalah ini masih mempunyai kekurangan,
kami selaku penyusun dan penulis mohon kritik dan saran pembaca untuk
penyempurnaannya.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................4
2.1 Definisi.............................................................................. 4
2.2 Etiologi.............................................................................. 4
2.5 Komplikasi........................................................................ 8
ii
2.6 Penatalaksaan Medis dan Keperawatan...........................10
3.1 Pengkajian....................................................................... 12
BAB IV Penutup.......................................................................23
4.1 Simpulan.........................................................................23
4.2 Saran............................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
diderita oleh kalangan remaja, khususnya penyakit ini meningkat pada kalangan
makan, gaya hidup yang salah dan meningkatnya aktivitas (tugas perkuliahan)
sehingga mahasiswa tersebut tidak sempat untuk mengatur pola makannya dan
malas untuk makan (Fahrur, 2009). Penyebab dari gastritis menurut Herlan tahun
2001 yaitu asupan alcohol berlebihan (20%), merokok (5%), makanan berbumbu
(15%), obat-obatan (18%) dan terapi radiasi (2%), sedangkan menurut Hasna dan
Hurih tahun 2009 gastritis bisa juga disebabkan karena, infeksi bakteri, stress,
Salah satu penyebab dari gastritis adalah infeksi dari bakteri Helicobacter Pylori
(H. pylori) dan merupakan satu-satunya bakteri yang hidup di lambung. Bakteri
lambung kronis. Bahkan diperkirakan lebih dari 50% penduduk dunia terinfeksi
bakteri ini sejak kecil. Jika dibiarkan, akan menimbulkan masalah sepanjang
(PGI) dan Kelompok Studi Helicobacter Pylori Indonesia (KSHPI) tahun 2001,
1
Gejala yang umum terjadi pada penderita gastritis adalah rasa tidak nyaman pada
perut, perut kembung, sakit kepala dan mual yang dapat menggangu aktivitas
sehari-hari, rasa tak nyaman di epigastrium, nausea, muntah, perih atau sakit
seperti terbakar pada perut bagian atas yang dapat menjadi lebih baik atau lebih
buruk ketika makan, hilang selera makan, bersendawa, dan kembung. Dapat pula
gastritis ini terus dibiarkan, akan berakibat semakin parah dan akhirnya asam
lambung akan membuat luka-luka (ulkus) yang dikenal dengan tukak lambung.
Bahkan bisa juga disertai muntah darah (Arifianto, 2009). Menurut penelitian
Surya dan Marshall pada tahun 2007 hingga 2008 mengatakan gastritis yang tidak
2
3. Mengetahui patofisiologi dan pathway dari gastritis.
gastritis.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau pendarahan mukosa
lambung yang dapat bersifat akut,kronis,difus, atau local. Dua jenis gastritis yang
sering terjadi adalah gastritis superficial akut dan gastritis atrofik kronis
(price&Wilson,2006).
Gastritis ini berasal dari bahasa Yunani, dibagi dalam dua kata yaitu gastro
berarti lambung atau bisa diartikan perut, serta itis yang berarti inflamasi atau
yang biasa dikenal peradangan. Sedangkan istilah maag sendiri adalah kata yang
berasal dari bahasa Belanda (Netherlands) “de maag” yang berarti lambung.
Masyarakat sering menyebutnya maag di duga karena istilah ini telah dikenal
sejak dahulu kala ketika bangsa kita masih dijajah oleh Belanda, dimana rumah
sakit dan ilmu medis mereka lah yang menguasai, maka tak heran hingga saat ini
kata yang dikenal dalam istilah kedokteran untuk suatu masalah pada sistem
2.2 Etiologi
Gastritis terjadi apabila penyakit tersebut hanya menimbulkan radang pada
lambung gastritis disebabkan oleh infeksi kuman helicobacter pylori dan pada
awal infeksi mukosa lambung menunjukan respon inflamasi akut dan jika
4
1. Gastritis Akut
Gastritis akut tanpa pendarahan
Gastritis akut dengan pendarahan (Gastritis hemoragik atau Gastritis
erosiva)
Gastritis akut berasal dari makan terlalu banyak atau terlalu cepat,makan makanan
penyakit. Penyebab lain dari Gastritis akut mencakup alcohol, aspirin, NSAID,
lisol, serta bahan korosif lain, refluks empedu atau cairan pancreas. Bentuk
terberat dari Gastritis akut disebabkan oleh mencerna asam atau alkali kuat yang
2. Gastritis Kronik
Inflasi lambung yang lama dapat disebabkan oleh ulkus benigna atau maligna dari
lambung,atau oleh bakteri Helicobacter pylory (H. pylory). Bakteri ini memang
ada di usus dan umumnya tidak berbahaya. Akan tetapi, jika bakteri ini
lambung dan usus dua belas jari. Sekitar 50% populasi dunia terinfeksi dengan H.
pylori,. Infeksi H. pylori sangat tinggi ditemukan di Asia dan negara berkembang.
5
2.3 Patofisiologi dan Pathway
1. Gastritis Akut.
Zat iritasi yang masuk ke dalam lambung akan mengiitasi mukosa lambung. Jika
akan meningkat sekresi mukosa yang berupa HCO3, di lambung HCO3 akan
berikatan dengan NaCL sehingga menghasilkan HCI dan NaCO3. Hasil dari
Iritasi mukosa lambung akan menyebabkan mukosa inflamasi, jika mukus yang
dihasilkan dapat melindungi mukosa lambung dari kerusakan HCL maka akan
terjadi hemostatis dan akhirnya akan terjadi penyembuhan tetapi jika mukus gagal
melindungi mukosa lambung maka akan terjadi erosi pada mukosa lambung. Jika
erosi ini terjadi dan sampai pada lapisan pembuluh darah maka akan terjadi
2. Gastritis Kronik.
Gastritis kronik disebabkan oleh gastritis akut yang berulang sehingga terjadi
iritasi mukosa lambung yang berulang-ulang dan terjadi penyembuhan yang tidak
sempurna akibatnya akan terjadi atrhopi kelenjar epitel dan hilangnya sel pariental
dan sel chief. Karena sel pariental dan sel chief hilang maka produksi HCL.
Pepsin dan fungsi intinsik lainnya akan menurun dan dinding lambung juga
menjadi tipis serta mukosanya rata, Gastritis itu bisa sembuh dan juga bisa terjadi
6
Pathway Gastritis
Mengganggu
pembentukan sawat
Menghancurkan lapisan Me kemampuan protek
mukosa lambung
mukosa lambung terhadap asam
Anoreksia
Mual Dorongan ekspulsi isi
lambung ke mulut
Muntah
Ketidakseimbangan nutrisi
Nyeri akut
kurang dari kebutuhan tubuh
Kekurangan volume cairan
7
2.4 Manajemen Klinis (Gejala Klinis)
A. Gastritis akut :
Dengan endoskopi terlihat mukosa lambung hyperemia dan udem, mungkin juga
ditemukan erosi dan perdarahan aktif. Mukosa lambung mampu memperbaiki diri
usus, dapat mengakibatkan kolik dan diare. Biasanya, pasien sembuh kira-kira
B. Gastritis kronik :
gastritis atrofik, seperti tukak lambung, defisiensi zat besi, anemia pernisiosa,
karsinoma lambung (Win de jong ). Pasien dengan gastritis tipe A secara khusus
asimopatik kecuali untuk gejala defisiensi vitamin B12. Pada gastritis tipe B
pasien mengeluh anoreksia (nafsu makan buruk), nyeri ulu hati setelah makan,
2.5 Komplikasi
1. Komplikasi yang timbul pada Gastritis Akut:
menyebabkan kematian.
8
2. Komplikasi yang timbul Gastritis Kronik, yaitu gangguan penyerapan vitamin
tes yang positif menunjukkan bahwa pasien pernah kontak dengan bakteri pada
suatu waktu dalam hidupnya,tapi itu tidak menunjukkan bahwa pasien tersebut
terkena infeksi. Tes darah dapat juga dilakukan untuk memeriksa anemia, yang
2. Pemeriksaan pernafasan.
Tes ini dapat menentukan apakah pasien terinfeksi oleh bakteri H.pylori atau
tidak.
3. Pemeriksaan feces.
Tes ini memeriksa apakah terdapat H. pylori dalam feses atau tidak. Hasil yang
Dengan tes ini dapat terlihat adanya ketidaknormalan pada saluran cerna bagian
Tes ini akan melihat adanya tanda-tanda gastritis atau penyakit pencernaan
lainnya. Biasanya akan diminta menelan cairan barium terlebih dahulu sebelum
dilakukan ronsen. Cairan ini akan melapisi saluran cerna dan akan terlihat lebih
9
2.7 Penatalaksaan Medis dan Keperawatan
1. Gastritis Akut
dengan porsi kecil dan sering. obat-obatan ditujukan untuk mengatur sekresi
dan prostaglandin.
perdebatan, tetapi pada umumnya tetap dianjurkan. pencegahan ini terutama bagi
pasien yang menderita penyakit dengan keadaan klinis yang berat. untuk
pengguna aspirin atau anti inflamasi non steroid pencegahan yang terbaik adalah
menghindari alkohol dan makanan sampai gelaja berkurang. Bila gejala menetap,
dengan pada hemoragi saluran gastrointestinal atas. Bila gastritis terjadi karena
2. Gastritis kronis
10
Faktor utama ditandai oleh kondisi progresif epitel kelenjar disertai sel
parietal dan sel-sel dinding lambung menjadi tipis dan mukosa mempunyai
permukaan yang rata gastritis kronis ini digolongkan menjadi dua kategori tipe a
Gastritis kronis tipe a disebut juga gastritis atrofik atau fundal karena
gastritis terjadi pada bagian fundus lambung. Gastritis kronis tipe a merupakan
suatu penyakit autoimun yang disebabkan oleh adanya autoantibodi terhadap sel
parietal kelenjar lambung dan faktor intrinsik. Tidak adanya sel parietal dan cie
vcell dapat menurunkan sekresi asam dan menyebabkan tingginya kadar gastrin.
Gastritis kronis tipe b disebut juga sebagai gastritis antral karena umumnya
mengenai daerah atrium lambung dan lebih sering terjadi dibandingkan dengan
gastritis kronis tipe a titik penyebab utama gastritis tipe b adalah infeksi kronis
oleh helicobacter pylori faktor etiologi gastritis kronis lainnya adalah asupan
alkohol yang berlebihan, merokok dan refluks yang dapat mencetuskan terjadinya
dicurigai titik bila terdapat ulkus duodenum, dapat diberikan antibiotik untuk
membatasi helicobacter pylori. Namun demikian lesi tidak selalu muncul dengan
gastritis kronis alkohol dan obat yang diketahui mengiritasi lambung harus
dihindari titik bila terjadi anemia defisiensi besi (yang disebabkan Oleh
perdarahan kronis), sakit ini harus diobati. Pada anemia pernisiosa harus diberi
pengobatan vitamin b12 dan terapi yang sesuai titik gastritis kronis diatasi dengan
11
amoxilin) dan garam bismuth (pepto bismol). Pasien dengan gastritis tipe a
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.Y
PENYAKIT GASTRITIS
Ruang : Mawar
RM : 134567
3.1 Pengkajian
a. Biodata/Data Dasar
1) Nama : Ny. Y
3) Umur : 42 Th
4) Agama : Islam
8) Alamat : Teluk
12
Klien datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri ulu hati.
nyeri ulu hati dank lien mengtakan setiap pagi setelah bangun tidur sering
merasa sakit perut sebelah kiri seperti diremas juga terasa panas,klien juga
tampak gelisah
Aktivitas 0 1 2 3 4
13
Mobilitas di tempat tidur
Berpindah
Berjalan
Naik tangga
4) Pola Eliminasi
5) Pola Cairan
(…………) Parental/Infus
(…………) Enteral/NGT
Volume : Oral……………………………….cc/hari
Parental/Infus……………………..cc/hari
Enteral…………………………….cc/hari
Parental……………………………
6) Pola Tidur-Istirahat
14
Klien mengatakan sulit tidur karna nyeri ulu hati.
7) Kebersihan Diri
8) Pola Kognitif-Perseptual
Sebelum sakit klien mengatakan rajin ibadah, namun saat sakit masih
dirinya.
tampak religious.
h. Riwayat Psikososial
i. Pemeriksaan Fisik
2) Pernafasan : 24×/menit
3) Nadi : 90×/menit
4) Suhu : 36,6 °C
15
5) TB/BB : 155Cm /52Kg
Paru – paru
P : Bunyinya sonor
Jantung
16
A : Bunyi jantung 1 dan 2 teratur, tidak ada bunyi tambahan
Abdomen
P : Tympani
5 5
5 5
j. Pemeriksaan Penunjang
k. Penatalaksanaan :
1) Medis :
17
Gastritis akut diatasi dengan mengintruksikan pasien untuk
2) Keperawatan :
1. Tirah baring
2. Mengurangi stress
3. Diet
Data Subjektif :
Data Objektif :
18
3.3 Analisis Data
19
1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis d.d tampak meringis.
1. Nyeri Akut
20
membaik dengan dan keluarnya berlebihan.
kriteria hasil : makanan dan cairan
1. Nafsu makan (5) serta kebutuhan
2. Membran mukosa (5) kalori.
3. Mual dan Muntah (5) 3.Kolaborasi dengan
ahli gizi.
4. Berikan diet,
makanan ringan
yang disukai oleh
pasien
21
2 Rabu 11.00 1.Memberikan makanan Perawat S : Klien
25 agustus 2021 WIB seporsi tapi sering. mengatakan sudah
2.Memonitor asupan dan mau mau makan
keluarnya makanan dan Dan tidak mual dan
cairan serta kebutuhan kalori. muntah.
3.Mengkaloborasi dengan O:
ahli gizi. 1. Klien tidak
4.Memberikan terlihat lemas.
diet,makanan ringan yang 2. Membran mukosa
disukai oleh pasien. tidak pucat.
A : Tujuan Teratasi
P : Hentikan
Intervensi
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
22
Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau pendarahan mukosa
lambung yang dapat bersifat akut,kronis,difus, atau local. Dua jenis gastritis yang
sering terjadi adalah gastritis superficial akut dan gastritis atrofik kronis
(price&Wilson,2006).
lambung gastritis disebabkan oleh infeksi kuman helicobacter pylori dan pada
awal infeksi mukosa lambung menunjukan respon inflamasi akut dan jika
Gastritis dibagi menjadi 2 yaitu Gastritis Akut dan Gastritis Kronik. Gastritis
Akut terjadi akibat zat iritasi yang masuk ke dalam lambung akan mengiitasi
maupun nyata. Dengan endoskopi terlihat mukosa lambung hyperemia dan udem,
Gastritis kronik disebabkan oleh gastritis akut yang berulang sehingga terjadi
iritasi mukosa lambung yang berulang-ulang dan terjadi penyembuhan yang tidak
sempurna akibatnya akan terjadi atrhopi kelenjar epitel dan hilangnya sel pariental
dan sel chief. Karena sel pariental dan sel chief hilang maka produksi HCL.
gastritis atrofik, seperti tukak lambung, defisiensi zat besi, anemia pernisiosa,
3.2 Saran
1. Bagi mahasiswa
23
Agar mahasiswa dapat memperbaiki serta memperhatikan pembuatan makalah
2. Bagi institusi
Memberikan masukan atau inovasi baru bagi institusi untuk lebih baik dalam
3. Bagi pembaca
Agar pembaca dapat menerapkan dan memahami tentang apa saja hal yang
24
DAFTAR PUSTAKA
NANDA, Jilid 2”
Priscilla LeMone, RN, DSN, FAAN 2012. “Buku Keperawatan Medikal Bedah
Asipin, Reni Yudi. 2014. “Buku Ajar Asuhan Keperawatan Gerontik, Jilid 2”
Gastritis”
Kelapa Pustaka.