Konsep Neonatus
Konsep Neonatus
ESENSIAL
1. AMIRUL HAZ – 2020001
2. AYU PUSPITA SARI – 2020003
3. BUNGA LANA RAJUNA – 2020005
4. RICA DWI RAHMAWATI - 2020019
Pengertian Neonatus
Neonatus adalah bayi yang baru lahir 28 hari
pertama kehidupan (Rudolph, 2015). Neonatus
adalah usia bayi sejak lahir hingga akhir bulan
pertama(Koizer, 2011). Neonatus adalah bulan
pertama kelahiran. Neonatus normal memiliki berat
2.700 sampai 4.000 gram, panjang 48-53 cm,
lingkar kepala 33-35cm (Potter & Perry, 2009). Dari
ketiga pengertian di atas dapat disimpulkan
neonatus adalah bayi yang lahir 28 hari pertama.
Ciri Neonatus
Neonatus memiliki ciri berat badan 2700-4000gram, Panjang 48-53
cm, lingkar kepala 33-35cm (Potter & Perry, 2009). Neonatus
memiliki frekuensi denyut jantung 120-160 x/menit, pernapasan 40-
60 x/menit, lanugo tidak terlihat dan rambut kepala tumbuh
sempurna, kuku agak panjang dan lemas, nilai APGAR >7, refleks-
refleks sudah terbentuk dengan baik.
Imunisasi
1. Pemberian Identitas Anamnesis dan Pemeriksaan Fisis
2. Perawatan Neonatal Esensial Pada Saat Lahir:
• Kewaspadaan Umum (Universal Precaution)
• Penilaian Awal
• Pencegahan Kehilangan Panas
• Pemotongan dan Perawatan Tali Pusat
• Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
• Pencegahan Perdarahan
• Pencegahan Infeksi Mata
• Pemberian Imunisasi
• Pemberian Identitas
3. Perawatan Neonatal Esensial Setelah Lahir:
• Menjaga Bayi Tetap Hangat
• Pemeriksaan Setelah Lahir
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI BARU
LAHIR
b. Tetes / zalf mata Pada bayi baru lahir yang normal, walaupun belum terdeteksi
adanya masalah, kadang-kadang perlu juga memberikan obat-obatan tertentu sebagai
tidakan pencegahan yang rutin. Obat profilaksis yang rutin diberikan adalah:
1) Vitamin K
2) Tetes / zalf mata
Pada bayi baru lahir secara rutin diberikan tetes mata nitrat perak 1% atau
eritromycin tetes mata untuk mencegah oftalmia neonatorum. Pada situasi tidak
tersedianya nitrat perak 1% atau erytromycin dapat diberikan obat tetes / zalf mata
dari jenis antibiotika lain, misalnya garamicin. Terramicin, kemicetin atau tetracilin
tetes /zalf mata diberikan pada kedua belah mata, obat diteteskan pada bagian dalam
dari konjungtiva kelopak bawah mata. Dosis umumnya masing-masing mata satu
tetes.
Intervensi keperawatan:
1) Jaga kebersihan mata bayi
2) Cuci tangan secara rutin sebelum dan sesudah merawat bayi.
3) Pastikan obat yang dipakai tepat konsentrasinya dan dalam kondisi baik
4) Beri tetes / zalf mata setelah bayi kontak pertama dengan ibu, karena terutama
zalf mata dianggap dapat menghambat proses bonding dan attachment karena
mengaburkan pandangan bayi (menghalangi eye contact)
5) Observasi tanda-tanda inveksi mata atau reaksi alergi
6) Dokumentasikan semua dengan singkat dan tepat.
Perawatan setelah bayi pulang kerumah: Beri pengetahuan kepada keluarga:
1. Anjurkan ibu untuk memberikan ASI minimal 2 atau 3 jam sekali,namun jika bayi
memerlukan lebih dari itu maka sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan bayi.
2. Anjurkan pada keluarga untuk menjemur bayi 5 sampai 10 menit tiap pagi
3. Anjurkan kepada keluarga untuk selalu merawat tali pusat selama tali pusat belum lepas.
4. Anjurkan keluarga untuk selalu memandikan bayi atau selalu memperhatikan kebersihan
bayi.
5. Anjurkan keluarga untuk selalu memberikan imunisasi kepada anak mereka.