Anda di halaman 1dari 23

GANGGUAN KEBUTUHAN AKTIVITAS AKIBAT

PATOLOGIS SYSTEM PERSYARAFAN

Ns. Ida Yatun Khomsah, M.Kep


Sistem Saraf
Definisi
Sistem saraf adalah sistem koordinasi berupa
penghantaran impuls saraf ke susunan saraf
pusat, pemrosesan impuls saraf dan pemberi
tanggapan rangsangan. Sistem atau susunan
saraf merupakan salah satu bagian terkecil dari
organ dalam tubuh, tetapi merupakan bagian
yang paling kompleks.
Susunan Sistem Saraf
Susunan sistem saraf terbagi secara anatomi
yang terdiri dari saraf pusat (otak dan medula
spinalis) dan saraf tepi (saraf kranial dan spinal)
dan secara fisiologi yaitu saraf otonom dan saraf
somatik.
Otak
Otak merupakan alat tubuh yang sangat penting
dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan
manusia yang terletak di dalam rongga
tengkorak. Bagian utama otak adalah otak besar
(cerebrum), otak kecil (cereblum) dan otak
tengah.
Medulla Spinalis (Sumsum tulang belakang)
Sumsum tulang belakang terletak memanjang di
dalam rongga tulang belakang, mulai dari ruas-
ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang
pinggang yang kedua. Sumsum tulang belakang
terbagi menjadi dua lapis yaitu lapisan luar
berwarna putih (white area) dan lapisan dalam
berwarna kelabu (grey area).
Saraf kranial
12 pasang saraf kranial muncul dari berbagai
bagian batang otak. Beberapa dari saraf tersebut
hanya tersusun dari serabut sensorik, tetapi
sebagian besar tersusun dari serabut sensorik
dan motorik.
Saraf spinal
Ada 31 pasang saraf spinal berawal dari korda
melalui radiks dorsal (posterior) dan ventral
(anterior). Saraf spinal adalah saraf gabungan
motorik dan sensorik, membawa informasi ke
korda melalui neuron aferen dan meninggalkan
melalui eferen. Saraf spinal diberi nama dan
angka sesuai dengan regia kolumna vertebra
tempat munculnya saraf tersebut.
Sistem Saraf Otonom (SSO)
Sistem saraf otonom mengatur jaringan dan
organ tubuh yang tidak disadari. Jaringan dan
organ tubuh yang diatur oleh sistem saraf
otonom adalah pembuluh darah dan jantung.
Sistem ini terdiri atas sistem saraf simpatik dan
sistem saraf parasimpatik. Fungsi dari kedua
sistem saraf ini adalah saling berbalikan. 
Encephalitis
ENCEPHALITIS
Adalah peradangan akut otak yang disebabkan oleh infeksi
virus. (Hassan,1997) Encephalilitis juga merupakan radang
jaringan otak yang dapat disebabkan oleh bakteri, cacing,
protozoa, jamur, rickettsia atauvirus (ArifMansur:2000)

Tanda dan Gejala Encephalilitis :


• Panas badan meningkat
• Sakit kepala
• Muntah-muntah
• Gelisah
• Gangguan penglihatan dan kejang
Pengobatan Encephalitis
Terapi yang dapat diberikan untuk mengatasi encephalitis
dapat berupa obat-obatan untuk mengurangi keluhanan
serta mengatasi penyebab yang mendasarinya. Apabila
disebabkan oleh virus maka diberikan anti virus, sedangkan
apabila disebabkan oleh bakteri maka diberikan terapi
antibiotic

Pencegahan
1.Menjaga kebersihan
2.Jangan menggunakan alat makan yang sama dengan orang
lain
3.Menghindari gigitan nyamuk
Meningitis MENINGITIS
Adalah peradangan pada susunan saraf, radang umum pada araknoid
dan piameter, disebabkan oleh bakteri, virus, riketsia atau protozoa,
yang dapat terjadi secara akut dan kronis

Tanda dan Gejala


1.Perubahan perfusi jaringan cerebral berhubungan dengan edema
serebral atau penyumbatan aliran darah
2.Nyeri akut berhubungan dengan proses infreksi
3.Kerusan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neuromuscular
4.Risiko tinggi terhadap trauma
5.Risiko tinggi berhhubungan dengan peningkatan paparan daya tahan
tubuh yang lemah
Gejala dan tanda penting adalah demam tinggi,
nyeri kepala, kaku kuduk, dan kesadaran
menurun

Penyebab Meningitis
1.Bakteri
2.Virus
3.Herpes simplek atau karena luka
TRAUMA MEDULLA SPINALIS
Trauma spinal atau cedera pada tulang
belakang
Adalah cedera yang mengenal servikalis,
vertebralis, dan lumbalis akibat dari suatu
trauma yang mengenai tulang belakang, seperti
jatuh dari ketinggian
Beberapa yang berhubungan dengan trauma medula spinalis :
1.Quadriplegia
2.Komplit Quadriplegia
3.Inkomplit Quadriplegia
4.Refpiratorik
5.Paraplegia

Tanda dan Gejala Cedera Medula Spinalis


6.Perubahan reflek
7.Spasme otot
8.Spinal shock
9.Autonomik dysrefleksia
10.Gangguan fungsi seksual
Pencegahan
• Menurunkan kecepatan berkendara
• Menggunakan sabuk keselamatan dan pelindung bahu
• Menggunakan helm untuk pengendara motor dan
sepeda
• Program Pendidikan langsung untuk mencegah
berkendara sambal mabuk
• Mencegah jatuh
• Menggunakan alat-alat pelindung dan Teknik latihan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai