Anda di halaman 1dari 13

KONSEP PROSES PERADANGAN

NAMA KELOMPOK 3 :
1. AMIRUL HAZ (2020001)
2. KAYLA VIRGIANA (2020013)
3. TAMARA DEWI (2020022)
4. YUAN AJENG FEBIANTI (2020025)
Pengertian Inflamasi/Peradangan
Istilah inflamasi yang berasal dari kata inflammation yang artinya radang,
peradangan. Sedang istilah inflamasi sendiri asalnya dari bahasa latin
yaitu :inflammation :inflammare yang artinya membakar. Inflamasi adalah respon
protektif setempat yang ditimbulkan oleh cedera atau kerusakan jaringan, yang
berfungsi menghancurkan, mengurangi atau mengurung suatu agen pencedera
maupun jaringan yang cedera itu. Pada bentuk akut ditandai oleh tanda klasikyaitu
nyeri (dolor), panas (kalor), kemerahan (rubor), bengkak (tumor), dan hilangnya
fungsi (fungsiolesa).Secara histologis, menyangkut rangkaian kejadian yang rumit,
yaitu mencakup dilatasi arteri, kapiler, dan venula, dan disertai peningkatan
permeabilitas dari aliran darah, eksudasi cairan, termasuk protein plasma, dan
migrasi leukosit ke dalam fokus peradangan.
Sel – Sel Radang
● Terdapat dua bagian fungsi pertahanan tubuh, yaitu sitem imun
bawaan(tidak spesifik), dan penyesuaian (spesifik). Masing-
masing terdiri dari berbagaimacam sel dan faktor-faktor yang
larut. Sel-sel dari respons bawaan adalahneutrofil fagositosis
dan makrofag, bersama-sama dengan basofil, sel-
selmast ,eosinofil, trombosit, monosit, dan sel-sel pembunuh
alami (Natural Killer (NK)cells). Sel-sel yang termasuk dalam
fungsi penyesuaian adalah antibodi,imunoglobin IgG, IgM, IgA,
IgE, dan IgD, yang dihasilkan oleh limfosit B dan sel plasma,
dan limfokin-limfokin yang kebanyakan diproduksi oleh limfosit
T.

● sedangkan faktor bawaan yang larut adalah lisosim,


interferon, sitokin,komplemen protein fase akut. Respon
bawaan merupakan garis pertahananterhadap invasi
jaringan oleh mikroorganisme dan berguna dalam
pengenalan olehantigen spesifik atau kemahiran dalam
mengingat. Sedangkan sistem imun penyesuaian
menggunakan ingatan untuk menjelaskan.
Tanda dan Gejala Radang
a. Rubor (kemerahan)Rubor atau kemerahan merupakan hal pertama yang terlihat di
daerahyang mengalami peradangan. Saat reaksi peradangan timbul, terjadi pelebaranarteriola
yang mensuplai darah ke daerah peradangan.
b. Kalor (panas)Kalor atau panas terjadi bersamaan dengan kemerahan dari reaksi
peradanganyang hanya terjadi pada permukaan tubuh, yang dalam keadaan normal lebihdingin
dari 37 °C yaitu suhu di dalam tubuh.
c.Tumor (pembengkakan)Pembengkakan sebagian disebabkan hiperemi dan sebagian besar
ditimbulkanoleh pengiriman cairan dan sel-sel dari sirkulasi darah ke jaringan- jaringan
interstitial.
d. Dolor (nyeri) Dolor atau rasa sakit, dari reaksi peradangan dapat dihasilkan dengan
berbagaicara. Perubahan pH lokal atau konsentrasi lokal ion-ion tertentudapat merangsang
ujung-ujung saraf. Pengeluaran zat seperti histamin atau zat bioaktif lainnya dapat merangsang
saraf.
e. Fungsio Laesa (perubahan fungsi), bagian yang bengkak, nyeri disertaisirkulasi yang abnormal
dan lingkungan kimiawi local yang abnormal,akhirnya berfungsi secara abnormal.
Penyebab Radang
a.Agen Kuman, Bakteri, dan virus
-Golongan Kokus
1.Stafilokokus
2.Streptokokokus 
3.Meningokokus
4.Pneumakokus
5.Diplokoku

-Golongan Virus
1.RNA : Polio,Rabie
2.DNA : HIV

-Golongan mikrobakterium :
1.KP
2.MH
Lanjutan
-Golongan Parasit
1.Malaria
2.Sifilis
3.Kencing tikus
4.Cacing : Cacing Kremi, cacing pita, cacing tambang,cacinggelang
5.Elephanthiasis
 
-Golongan Jamur- jamur
1.Kandida sp
2.Kriptokokus neoformans
3.Epidermophyta
4.Aspergyllus sp
5.Tinea : Ingunialis, Kapitis, Versikolo

b.Benda-benda tajam ( pisau, jarum kapak)


c.Suhu
d.Radiasi (sinar X, nuklir)
e.Listrik (voltase tinggi)
f.Zat-zat kimia (HNO3,H2SO4,Toksin : berupa kalajengking, ular) 
Terminologi Terkait Radang
● a.Edema : cairan yang berlebihan dalam jaringan interstisial atau rongga
tubuh;dapat berupa eksudat ataupun transudat.

● b.Eksudat : cairan radang ekstravaskular dengan kadar protein yang tinggi


dandebris seluler; berat jenisnya di atas 1,020.

● c.Eksudasi : ekstravasasi cairan, protein, dan sel-sel darah dari pembuluh


darahke dalam jaringan interstisial atau rongga tubuh.

● d.Pus (nanah) :eksudat radang yang purulen & banyak mengandung sel-
selneutrofil serta debris.

● e.Transudat : cairan ekstravaskular dengan kadar protein yang rendah dan berat
jenis di bawah 1,012; pada hakekatnya, transudat merupakan ultra filtrat
plasma darah yang terbentuk karena kenaikan tekanan cairan atau
penurunantekanan osmotik di dalam plasma.
Patofisiologi Radang

● Pembagian radang :
1). Radang Akut (eksudatif)Merupakan respon awal terhadap gangguan, merupakan reaksi
nonspesifik dan mungkin menimbulkan pengaruh yang fatal. Durasi biasanya lebih pendek,
umumnya terjadi sebelum respon imun menjadi jelas danditunjukkan terutama untuk
menghilangkan agen penyebab gangguan dan membatasi jumlah jaringan yang
rusak.Manifestasi keradangan akut dibedakan menjadi 2 kategori : (a). responvaskuler dan, (b).
respon seluler, respon vaskuler atau respon hemodinamikterjadi saat timbulnya vasokontriksi
pembuluh darah kecil di daerah radang.Vasokontriksi akan diikuti oleh vasodilatasi arteriola
dan venula yangmensuplai daerah radang.
2). Radang Kronik (proliferative)Berlangsung selama berminggu-minggu, berbulan-berbulan
bahkan bisa bertahun-tahun. Radang kronis bisa merupakan hasil perkembangan radangakut.
Perbedaannya dengan radang akut, radang akut ditandai dengan perubahan vaskuler, edema,
dan infiltrasi neutrofil dalam jumlah besar.Sedangkan radang kronik ditandai oleh infiltrasi sel
mononuklir (sepertimakrofag, limfosit, dan sel plasma), destruksi jaringan, dan
perbaikan(meliputi proliferasi pembuluh darah baru/angiogenesis dan fibrosis).
Proses Terjadinya Radang Akut & Radang Kronis serta contoh
radang
A.Proses Terjadinya Radang Akut
1.Perubahan vascular pada radang akut
2.Urutan peristiwa yang terjadi adalah sebagai berikut :
3.Mula-mula akan terjadi vasokonstriksi yaitu penyempitan pembuluh darah
terutama pembuluh darah kecil (arteriol).
B.Proses Terjadinya Peradangan Kronik
1.Dapat terjadi setelah radang akut, baik karena rangsang pencetus yang terus-
menerus ada, maupun karena gangguan penyembuhan.
2.Adanya radang akut yang berulang.
3.Radang kronik yg mulai secara perlahan tanpa didahului radang akutklasik.
C.Contoh Radang Yang Sering Ditemui
1.Radang tenggorokan
2.Radang usus buntu
3.Radang sendi
4.Radang paru – paru
5.Radang otak atau meningitis
Proses Penyembuhan dan Perbaikan

● Proses Penyembuhan dan perbaikan jaringan terjadi dalam 4 tahap yaitu :


● a.Resolusi
● Resolusi adalah hasil penyembuhan ideal & terjadi pada respons radang akut hingga cedera minor atau
cedera dengan nekrosis sel parenkim minimal.Jaringan dipulihkan ke keadaan sebelum cedera. Proses
resolusi meliputi :
● 1)Pembuluh darah kecil di daerah peradangan kembali ke Permeabilitas normalnya.
● 2)Aliran cairan yang keluar pembuluh darah berhenti
● 3)Cairan yang sudah dikeluarkan dari pembuluh darah diabsorpsi oleh limfatik
● Sel-sel eksudat mengalami disintegrasi keluar melalui limfatik atau benar- benar dihilangkan dari tubuh.
● 4) Namun, apabila jumlah jaringan yang dihancurkan cukup banyak makaresolusi tidak terjadi.
  b.Regenerisasi
● Regenerasi adalah penggantian sel parenkim yang hilang dengan pembelahan sel parenkim yang bertahan
di sekitarnya. Hasil akhirnya adalah penggantian unsur-unsur yang hilang dengan jenis sel-sel yang sama.
Lanjutan
● c.Perbaikan / pemulihan dengan pembentukan jaringan ikat
● 1)Pertumbuhan jaringan ikat muda ke arah dalam daerah peradangan disebut organisasi.
Jaringan ikat yang tumbuh itu disebut jaringan granulasi.
● 2)Secara mikroskopik jaringan Granulasi terdiri dari pembuluh-pembuluh darah kecil yang
baru terbentuk (angioblas), fibroblas, sisa sel radang(berbagai jenis leukosit ; makrofag,
limosit, eosinofil, basofil, & neutrofil), bagian cairan eksudat dan zat dasar jaringan ikat
longgar setengah cair.Fibroblas & angioblas pada jaringan granulasi yang berasal dari
fibroblasdan kapiler di sekelilingnya yang sebelumnya ada.
● 3)Organisasi terjadi jika :
● -Banyak sekali jaringan yang menjadi nekrotik.
● -Eksudat peradangan menetap & tidak menghilang.
● -Massa darah (hematom) atau bekuan-bekuan darah tidak cepat menghilang bukti
organisasi yang paling awal biasanya terjadi beberapa hari setelah dimulainya reaksi
peradangan.
● d.Penyembuhan luka Proses penyembuhan luka yang mudah dipahami adalah proses
penyembuhan pada luka kulit. Proses penyembuhan luka terbagi menjadi 2 macam yaitu :
● -Hari pertama Penyembuhan primer ( healing by first intention)
● -Penyembuhan Sekunder ( healing by second intention )
Faktor – factor yang mempengaruhi inflamasi

● Banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan tubuh untukmenyembuhkan


inflamasi. Defisiensi oksigen, malnutrisi, dan ketidakseimbanganelektrolit adalah
contoh-contoh dari kondisi yang secara nyata mempengaruhi efisiensi
mekanisme pertahanan normal. Supresi imun dan difisiensi pembekuan juga
dapat mengganggu penutupan permukaan luka.

● Efek-efek stress tubuhsistemik ini karena cedera dan penyakit menghasilkan


supresi imun, yang mengakibatkan perlambatan penyembuhan.Beberapa faktor
yang berpengaruh pada proses penyembuhan luka antaralain :
● 1.Faktor umum : defisiensi protein, difesiensi vitamin A, defisiensi asamaskorbat,
defisiensi Zn, Obesitas, faktor genetik, anemia, leucopenia,hormone dan umur.
● 2.Faktor lokal : vaskularisasi lokal, trauma luka, hematoma, durasi
operasi,infeksi, adanya benda asing, jaritan yang tidak baik serta suplai nervus.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai