OSTEOSARCOMA
oleh :
DIAN, Amd.Kep
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam
administrasi pendidikan dalam profesi keperawatan.
penyusun semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga penyusun dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini penyusun akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu penyusun harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah
ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sarkoma osteogenik (Osteosarkoma) merupakan neoplasma tulang primer
yang sangat ganas. Tumor ini tumbuh di bagian metafisis tulang. Tempat yang
paling sering terserang tumor ini adalah bagian ujung tulang panjang, terutama
lutut.( Price, 2015 ).
Osteosarkoma (sarcoma osteogenik) adalah tumor ganas, yang
biasanya berhubungan dengan periode kecepatan pertumbuhan dan masa remaja.
Osteosarcomamerupakan tumor ganas yang paling sering di temukan pada anak
anak. Kankertulang (osteosarcoma) lebih sering menyerang kelompok usia 15-25
tahun (pada usia pertumbuhan). Rata-rata penyakit ini terdiagnosis pada umur 15
tahun. Angka kejadian pada anak laki laki dan anak perempuan adalah sama, tetapi
pada akhir masaremaja penyakit ini lebih banyak di temukan pada anak laki-laki.
Osteosarcoma cenderung tumbuh pada bagian ujung tulang pajang.
Terutamalutut, seperti pada tulang paha (ujung bawah), tulang lengan atas (ujung
atas) dantulang kering (ujung atas).Ujung tulang-tulang tersebut merupakan daerah
dimana terjadi perubahan dankecepatan pertumbuhan tersebar meskipun demikian,
osteosarcoma juga bisa tumbuhdibagian tulang lainnya. Sampai sekarang penyebab
masih belum diketahui.Untuk tindakan keperawatan pada pasien dengan
osteosarcoma biasanyadilakukan dari pengkajian sampai implementasi serta
tindakan sesuai dengan keluhan pasien.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi osteosarcoma?
2. Apa etiologi osteosarcoma?
3. Apa diagnose keperawatan yang muncul pada pasien osteosarcoma?
4. Bagaimana tindakan keperawatan intervensi pada pasien osteosarcoma?
C. TUJUAN
1. Menejelaskan definisi osteosarcoma
2. Menjelaskan etiologi osteosarcoma
3. Menjelaskan diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien osteosarcoma
4. Mendeskripsikan tindakan keperawatan (intervensi) pada pasien osteosarcoma
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
Sarkoma adalah tumor yang berasal dari jaringan penyambung (Danielle
2009). Kanker adalah neoplasma yang tidak terkontrol dari sel anaplastik yang
menginvasi jaringan dan cenderung bermetastase sampai ke sisi yang jauh dalam
tubuh (Wong 2009). Osteosarkoma (sarkoma osteogenik) adalah tumor yang
muncul dari mesenkim pembentuk tulang. (Wong. 2013)
Sarkoma osteogenik (Osteosarkoma) merupakan neoplasma tulang primer
yang sangat ganas. Tumor ini tumbuh dibagian metafisis tulang tempat yang paling
sering terserang tumor ini adalah bagian ujung tulang panjang, terutama lutut. (Price
2009).
Osteosarkoma (sarkoma osteogenik) merupakan tulang primer maligna yang
paling sering dan paling fatal. Ditandai dengan metastasis hematogen awal ke paru.
Tumor ini menyebabkan mortalitas tinggi karena sarkoma sering sudah menyebar
ke paru ketika pasien pertama kali berobat (Smeltzer. 2010)
B. ETIOLOGI
Penyebab pasti terjadinya tumor tulang tidak diketahui. Akhir-akhir ini,
penelitianmenunjukkan bahwa peningkatan suatu zat dalam tubuh yaitu C-Fos
dapatmeningkatkan kejadian tumor tulang. Radiasi sinar radio aktif dosis
tinggi,Keturunan, Beberapa kondisi tulang yang ada sebelumnya seperti penyakit
paget(akibat pajanan radiasi ), (Smeltzer. 2001). Adapun faktor predisposisi yang
dapatmenyebabkan osteosarcoma antara lain:
1. Trauma Osteosarcoma dapat terjadi beberapa bulan atau beberapa tahun
setelahterjadinya injuri. Walaupun demikian trauma ini tidak dapat dianggap
sebagai penyebab utama karena tulang yang fraktur akibat trauma ringan maupu
n parah jarang menyebabkan osteosarcoma.
2. Ekstrinsik karsinogenikPenggunaan substansi radioaktif dalam jangka waktu
lama dan melebihi dosis juga diduga merupakan penyebab terjadinya
osteosarcoma ini. Salah satu contoh adalah radium. Radiasi yang diberikan
untuk penyakit tulang seperti kista tilang aneurismal, fibrous displasia, setelah
3-40 tahun dapat mengakibatkan osteosarcoma.
3. Karsinogenik kimia Ada dugaan bahwa penggunaan thorium untuk
penderitatuberculosis mengakibatkan 14 dari 53 pasien berkembang menjadi
osteosarcoma.
4. Virus Penelitian tentang virus yang dapat menyebabkan osteosarcoma
barudilakukan pada hewan, sedangkan sejumlah usaha untuk menemukan
oncogenik virus pada osteosarcoma manusia tidak berhasil. Walaupun beberapa
laporan menyatakan adanya partikel seperti virus pada sel osteosarcoma dalam
kultur jaringan. Bahan kimia, virus, radiasi, dan faktor trauma. Pertumbuhan
yang cepatdan besarnya ukuran tubuh dapat juga menyebabkan terjadinya
osteosarcomaselama masa pubertas. Hal ini menunjukkan bahwa hormon sex
penting walaupun belum jelas bagaimana hormon dapat mempengaruhi
perkembangan osteosarcoma
5. Keturunan ( genetik )
D. PATOFISIOLOGI
Keganasan sel pada mulanya berawal pada sumsum tulang (myeloma) dari
jaringan sel tulang (sarcoma) sel-sel tulang akan berada pada nodul-nodul limfe,
hati dan ginjal sehingga dapat mengakibatkan adanya pengaruh aktifitas
hematopeotik sum-sum tulang yang cepat pada tulang sehingga sel-sel plasma yang
belum matang/tidak matang akan terus membelah terjadi penambahan jumlah sel
yang tidak terkontrol lagi.
Sarkoma osteogenik (Osteosarkoma) merupakan neoplasma tulang primer
yang sangat ganas. Tumor ini tumbuh dibagian metafisis tulang tempat yang paling
sering terserang tumor ini adalah bagian ujung tulang panjang, terutama lutut.
Penyebab osteosarkoma belum jelas diketahui, adanya hubungan
kekeluargaan menjadi suatu predisposisi. Begitu pula adanya hereditery. Dikatakan
beberapa virus onkogenik dapat menimbulkan osteosarkoma pada hewan
percobaan. Radiasi ion dikatakan menjadi 3% penyebab langsung osteosarkoma.
Akhir-akhir ini dikatakan ada 2 tumor suppressor gene yang berperan secara
signifikan terhadap tumorigenesis pada osteosarkoma yaitu protein P53 ( kromosom
17) dan Rb (kromosom 13).
Lokasi tumor dan usia penderita pada pertumbuhan pesat dari tulang
memunculkan perkiraan adanya pengaruh dalam patogenesis osteosarkoma. Mulai
tumbuh bisa didalam tulang atau pada permukaan tulang dan berlanjut sampai pada
jaringan lunak sekitar tulang epifisis dan tulang rawan sendi bertindak sebagai
barier pertumbuhan tumor kedalam sendi. Osteosarkoma mengadakan metastase
secara hematogen paling sering keparu atau pada tulang lainnya dan didapatkan
sekitar 15%-20% telah mengalami metastase pada saat diagnosis
ditegakkan. (Salter, robert : 2006).
Adanya tumor di tulang menyebabkan reaksi tulang normal dengan respons
osteolitik (destruksi tulang) atau respons osteoblastik (pembentukan tulang).
Beberapa tumor tulang sering terjadi dan lainnya jarang terjadi, beberapa tidak
menimbulkan masalah, sementara lainnya ada yang sangat berbahaya dan
mengancam jiwa.
Tumor ini tumbuh di bagian metafisis tulang panjang dan biasa ditemukan
pada ujung bawah femur, ujung atas humerus dan ujung atas tibia. Secara histolgik,
tumor terdiri dari massa sel-sel kumparan atau bulat yang berdifferensiasi jelek dan
sring dengan elemen jaringan lunak seperti jaringan fibrosa atau miksomatosa atau
kartilaginosa yang berselang seling dengan ruangan darah sinusoid. Sementara
tumor ini memecah melalui dinding periosteum dan menyebar ke jaringan lunak
sekitarnya; garis epifisis membentuk terhadap gambarannya di dalam tulang.
Adanya tumor pada tulang menyebabkan jaringan lunak diinvasi oleh sel
tumor. Timbul reaksi dari tulang normal dengan respon osteolitik yaitu proses
destruksi atau penghancuran tulang dan respon osteoblastik atau proses
pembentukan tulang. Terjadi destruksi tulang lokal.. Pada proses osteoblastik,
karena adanya sel tumor maka terjadi penimbunan periosteum tulang yang baru
dekat lempat lesi terjadi sehingga terjadi pertumbuhan tulang yang abortif.
Pathway
E. MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis dari osteosarkoma adalah :
1. Nyeri dan/ atau pembengkakan ekstremitas yang terkena (biasanya menjadi
semakin parah pada malam hari dan meningkat sesuai dengan progresivitas
penyakit)
2. Pembengkakan pada atau di atas tulang atau persendian serta pergerakan yang
terbatas
3. Teraba massa tulang dan peningkatan suhu kulit di atas massa serta adanya
pelebaran vena
4. Gejala-gejala penyakit metastatik meliputi nyeri dada, batuk, demam, berat
badan menurun dan malaise.
5. Pembengkakan ekstremitas yang terkena (biasanya menjadi semakin parah pada
malam hari dan meningkat sesuai dengan progresivitas penyakit). (Smeltzer.
2010).
F. KLASIFIKASI
Tumor pada muskuloskletal adalah :
1. Tumor jinak ( benigna )
a. Osteoma
Osteoma merupakan lesi tulang yang bersifat jinak dan ditandai oleh
pertumbuhan tulang yang abnormal. Oateoma berwujud sebagai suatu
benjolan yang tumbuh dengan lambat dan tidak nyeri. Pada pemeriksaan
radiografi osteoma perifer tampak sebagai lesi yang meluas pada permukaan
tulang. Sedangkan osteoma sentral tampak sebagai suatu masa berbatas jelas
dengan tulang.
b. Kondroblastoma
Konroblastoma adalah tumor jinak yang sering ditemukan pada tulang
humerus. Gejala yang sering timbul adalah nyeri yang timbul pada tulang
rawan.
c. Enkondroma
Enkondroma adalah tumor jinak sel –sel rawan displastik yang timbul pada
metafisis tulang tubular, terutama pada tangan dan kaki.
1) Tumor – tumor ganas ( maligna )
a) Multipel mieloma
Tumor ganas pada tulang akibat proliferasi ganas dari sel sel plasma.
b) Sarkoma osteogenik
Sarkoma osteogenik merupakan neoplasma tulang primer yang
sangat ganas
c) Kondrosarkoma
Kondrosarkoma merupakan tumor tulang ganas yang terdiri dari
kondrosit anaplastik yang dapat tumbuh sebagai tumor tulang perifer
atau sentral.
G. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan tergantung pada tipe dan fase dari tumor tersebut saat
didiagnosis. Tujuan penatalaksanaan secara umum meliputi pengangkatan tumor,
pencegahan amputasi jika memungkinkan dan pemeliharaan fungsi secara maksimal
dari anggota tubuh atau ekstremitas yang sakit. Penatalaksanaan meliputi
pembedahan, kemoterapi, radioterapi, atau terapi kombinasi.
Osteosarkoma biasanya ditangani dengan pembedahan dan / atau radiasi dan
kemoterapi. Protokol kemoterapi yang digunakan biasanya meliputi adriamycin
(doksorubisin) cytoksan dosis tinggi (siklofosfamid) atau metrotexate dosis tinggi
(MTX) dengan leukovorin. Agen ini mungkin digunakan secara tersendiri atau
dalam kombinasi. Bila terdapat hiperkalsemia, penanganan meliputi hidrasi dengan
pemberian cairan normal intravena, diurelika, mobilisasi dan obat-obatan seperti
fosfat, mitramisin, kalsitonin atau kortikosteroid. (Gale. 2009).
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Diagnosis didasarkan pada riwayat, pemeriksaan fisik, dan penunjang
diagnosis seperti CT, biopsi, dan pemeriksaan biokimia darah dan urine.
Pemeriksaan foto toraks dilakukan sebagai prosedur rutin serta untuk follow-up
adanya stasis pada paru-paru.
Hiperkalsemia terjadi pada kanker tulang metastasis dari payudara, paru, dan
ginjal. Gejala hiperkalsemia meliputi kelemahan otot, keletihan, anoreksia, mual,
yu9o-;’muntah, poliuria, kejang dan koma. Hiperkalsemia harus diidentifikasi dan
ditangani segera. Biopsi bedah dilakukan untuk identifikasi histologik. Biopsi harus
dilakukan untuk mencegah terjadinya penyebaran dan kekambuhan yang terjadi
setelah eksesi tumor.
BAB III
ASUHAN KEPERAWARTAN OSTEOSARKOMA
A. Pengkajian
1. Data biografi
Data biografi biasanya mencakup nama, umur, alamat, pekerjaan, No. MR,
agama dan lain-lain yang dianggap perlu.
2. Riwayat kesehatan sekarang
Klien mengatakan nyeri pada ekstremitas, sering berkeringat pada malam hari,
nafsu makan berkurang dan sakit kepala.
3. Riwayat kesehatan dahulu
a. Kemungkinan pernah terpapar sering dengan radiasi sinar radio aktif dosis
tinggi
b. Kemungkinan pernah mengalami fraktur
c. Kemungkinan sering mengkonsumsi kalsium dengan batas narmal
d. Kemungkinan sering mengkonsumsi zat-zat toksik seperti : makanan dengan
zat pengawet, merokok dan lain-lain
4. Riwayat kesehatan keluarga
Kemungkinan ada salah seorang keluarga yang pernah menderita kanker.
5. Pemeriksaan fisik
Teraba massa tulang dan peningkatan suhu kulit di atas massa serta adanya
pelebaran vena, Pembengkakan pada atau di atas tulang atau persendian serta
pergerakan yang terbatas. Adanya tanda-tanda inflamasi, Pemeriklsaan TTV
klien
6. Pemeriksaan Diagnostik
Lakukan pemeriksaan radiografi, pemindaian tulang, dan biopsi tulang.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses patologik atau inflamasi
2. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan adanya tumor.
3. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan dan
kerusakan muskuloskeletal.
4. Ansietas berhubungan dengan ancaman kematian dan perubahan status
kesehatan.
5. Resiko cedera berhubungan dengan tumor
6. Resiko infeksi berhubungan dengan penyakit kronis dan kerusakan jaringan
7. Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan yang berhubungan
dengan hipermetabolik
8. Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan efek radiasi
C. INTERVENSI
Manusia (mis.,
agens
nosokomial, pola
ketenagaan, atau
faktor kognitif,
afektif, dan
psikomotor)
Cara
pemindahan/trans
por
Nutrisi (mis.,
vitamin, jenis
makanan)
8
Fisik (mis.,
desain, struktur,
dan pengaturan
komunitas,
bangunan, dan
atau peralatan)
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sarkoma osteogenik (Osteosarkoma) merupakan neoplasma tulang primer
yang sangat ganas. Tumor ini tumbuh dibagian metafisis tulang tempat yang paling
sering terserang tumor ini adalah bagian ujung tulang panjang, terutama lutut. (Price
2009).
Kanker tulang (osteosarkoma) lebih sering menyerang kelompok usia 15 –
25 tahun (pada usia pertumbuhan) Smeltzer. 2010. Rata-rata penyakit ini
terdiagnosis pada umur 15 tahun. Angka kejadian pada anak laki-laki sama dengan
anak perempuan. Tetapi pada akhir masa remaja penyakit ini lebih banyak di
temukan pada anak laki-laki. Sampai sekarang penyebab pasti belum diketahui.
Tanda dan gejala dari Osteosarkoma adalah Nyeri dan atau pembengkakan
ekstremitas yang terkena, pembengkakan pada atau di atas tulang atau persendian
serta pergerakan yang terbatas, teraba massa tulang dan peningkatan suhu kulit di
atas massa serta adanya pelebaran vena dan gejala-gejala penyakit metastatik
meliputi nyeri dada, batuk, demam, berat badan menurun dan malaise.
B. SARAN
Makalah sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami sebagai
kelompok mengharapkan kritikan dan saran dari dosen pembimbing dan teman –
teman sesama mahasiswa. Selain itu penyakit osteosarkoma ini sangat berbahaya
dan kita sebagai host harus bisa menerapkan pola hidup sehat agar kesehatan kita
tetap terjaga.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda juall. 2001. Dokumentasi Asuhan Keperawatan Edisi 8. Jakarta : EGC.
Doenges, E, Marilyn. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan pedoman untuk perencanaan
keperawatan pasien. Edisi 3 . Jakarta : EGC.
Price, Sylvia & Loiraine M. Wilson. 1998. Patofisiologi Konsep Klinis Proses Penyakit.
Edisi 4. Jakarta : EGC.
Smeltzer & Brenda G. bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.Vol III. Edisi 8.
Jakarta : EGC.