1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalahKeperawatan Medikal Bedah 1 ini
dengan judul "Penyakit Gastritis" sebagai salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Medikal
Bedah 1 yang di ampu oleh ibu Dewi Purnamawati M.Kep
Dalam kesempatan ini kami menyampaikan terimkasih kepada dosen mata kuliah
Keperawatan Medikal Bedah 1 yang telah memberikan bimbingan kepada kami dalam proses
pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan,
olehkarena itu kami mengharapkan kritk dan saran yang membangun. Dan kami harap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI ...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Rumusan masalah............................................................................................ 3
C. Tujuan masalah ............................................................................................... 4
BAB II.........................................................................................................................6
PEMBAHASAAN..........................................................................................................7
A. Konsep Tentang Gastritis ................................................................................ 8
1. Pengertian gastritis...............................................................................8
2. Penyebab gastritis.................................................................................9
3. Patofisiologi gastritis............................................................................9
4. Manifestasi klinis gastritis....................................................................9
5. Komplikasi gastritis.............................................................................10
6. Patogenesis gastritis.............................................................................10
7. Pengobatan gastritis.............................................................................11
8. Penatalaksanaan gastritis.....................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................17
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
orang remaja dan dewasa. disebabkan oleh berbagai faktor terutama tidak
teraturnya pola makan, gaya hidup yang salah dan meningkatnya aktivitas sehingga
tidak sempat untuk mengatur pola makannya dan malas untuk makan.(Fahrur,
2017). Penyebab dari gastritis menurut Herlan tahun 2011 yaitu asupan alkohol
dan terapi radiasi (2%), sedangkan menurut Hasna dan Hurih tahun 2016 gastritis
bisa juga disebabkan karena, infeksi bakteri, stress, penyakit autoimun, radiasi dan
Chron’s Disease.
Gejala yang umum terjadi pada penderita gastritis adalah rasa tidak nyaman
pada perut, perut kembung, sakit kepala dan mual yang dapat menggangu aktivitas
sehari-hari, rasa tak nyaman di epigastrium, nausea, muntah, Perih atau sakit seperti
terbakar pada perut bagian atas yang dapat menjadi lebih baik atau lebih buruk
ketika makan, hilang selera makan, bersendawa, dan kembung. Dapat pula disertai
dibiarkan, akan berakibat semakin parah dan akhirnya asam lambung akan
4
membuat luka-luka (ulkus) yang dikenal dengan tukak lambung. Bahkan bisa
Menurut penelitian Surya dan Marshall pada tahun 2017 hingga 2018
komplikasi yang mengarah kepada keparahan. yaitu kanker lambung dan peptic
ulcer.
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan Masalah
PEMBAHASAAN
1. Pengertian Gastritis
atau pendarahan pada mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difusi
atau local merupakan inflamasi pada dinding gaster terutama pada lapisan
seperti teriris atau nyeri pada ulu hati. Gejala yang terjadi yaitu perut terasa
2. Penyebab Gastritis
sebagai berikut :
a. Gastritis Akut
6
dan HCl adalah faktor agresif, terutama pepsin mileu pH< 4 sangat agresif
Bahan iritan seperti rokok, alkohol, dan aspirin akan menimbulkan efek
mukosa barrier dan terjadi difusi balik ion histamin (H+), histamin (H+)
b. Gastritis kronik
diketahui secara pasti tetapi ada dua faktor predisposisi penting yang bisa
Syphilis, infeksi parasit dan infeksi virus. Gastritis non infeksi meliputi
gastropati akibat zat kimia dan gastropati uremik yang terjadi akibat gagal
3. Patofisiologi
Zat iritatif yang masuk ke dalam lambung akan mengiritasi mukosa lambung.
sekresi mukosa yang berupa HCO3, dimana zat ini akan berikatan dengan
lambung. Peningkatan ini memberikan efek mual dan muntah, maka akan
mukosa lambung melindungi lambung dari kerusakan akibat HCl, jika erosi
terjadi sampai pada lampisan pembuluh darah maka akan terjadi perdarahan
akibatnya akan terjadi atropi kelenjar epitel dan hilangnya sel parietal dan sl
chief. Kehilangan sel-sel tersebut akan menurunkan produksi HCl dan Pepsin
dimana fungsi intrinsiknya akan menurun dan dinding lambung juga akan
menipis serta mukosanya rata. Hal ini memudahkan terjadinya perdarahan dan
ulserasi.
sangat penting. Kerusakan topikal tersebut terjadi karena kandungan asam yang
bersifat korosif sehingga dapat merusak sel sel epitel mukosa dan juga
9
4. Manifestasi Klinik
Nyeri, pedih atau rasa terbakar/ tertusuk/ teriris di uluhati, dapat juga
dibelakang tulang dada atau menjalar ke belakang (punggung). Rasa sakit ini
dapat berkurang, tetap atau bertambah jika perut diisi makanan (sesudah
makan). Pada penderita sakit maag/ gsatritis berkurang setelah muntah. Rasa
sakit ini ada yang dirasakan pada pagi/ siang hari, dan ada juga yang dirasakan
5. Komplikasi
cairan dan elektrolit pada kondisi muntah hebat, komplikasi pada gastritis
6. Patogenesis
lambung sehingga difusi balik ion H+ meninggi, perfusi jaringan lambung yang
sekresi asam lambung juga terpacu suasana asam yang terdapat pada lumen
(Mimh, 2016).
7. Pengobatan
lunak dalam porsi kecil, berhenti mengkonsumsi makanan pedas dan asam,
Upaya pengobatan gastritis yaitu mengatasi kedaruratan medis yang terjadi dan
(Mimh, 2016). Indikasi yang telah disetujui secara universal untuk melakukan
eradikasi adalah infeksi kuman H. Pylori yang ada hubungannya dengan tukak
8. Penatalaksanaan
alkohol dan makanan pedas sampai gejala berkurang bila pasien akan makan
makanan yang sangat asam atau alkali, pengobatan terdiri dari pengenceran dan
1. Pengkajian
teratur, misal setiap jam pada pasien kritis. Teknik pengkajian meliputi :
keluhan utama; biasanya pada penyakit gastritis ini, nyeri di ulu hati dan
b. Pemeriksaan fisik
2) Tanda-tanda vital
3) B1(breath) : takhipnea
1) Aktivitas / Istirahat
aktivitas)
2) Sirkulasi
darah)
status syok,
3) Integritas ego
perhatian
4) Eliminasi
perdarahan.
5) Makanan / Cairan
Tanda : muntah dengan warna kopi gelap atau merah cerah, dengan
6) Neurosensi
kelemahan.
15
Tanda : tingkat kesadaran dapat terganggu, rentang dari agak
7) Nyeri / Kenyamanan
terjadi 1-2 jam setelah makan dan hilang dengan antasida (ulkus
gaster).
kurang lebih 4 jam setelah makan bila lambung kosong dan hilang
psikologis.
8) Keamanan
9) Penyuluhan / Pembelajaran
perdarahan GI.
2. Diagnosa Keperawatan
17
3. Rencana Intervensi Keperawatan
Keperawatan
18
Defisit nutrisi Setelah dilakukan Manajemen nutrisi
b/d malabsopsi tindakan 1. Anjurkan pasien untuk
keperawatan makan sedikit demisedikit
3x24jam, dengan porsi kecil namun
Klien Dapat mencapai : sering.
Intake nutrisi 2. Berikan makanan yang
membaik lunak dan makanan yang
Kriteria Hasil di
- Keadaan umum sukai pasien/di gemari.
cukup 3. lakukan oral higyne 2x
-Turgor kulit baik sehari
- BB meningkat 4. timbang BB pasien
- Kesulitan setiap
menelan berkurang hari dan pantau turgor
kulit,mukosa bibir dll
5. Konsultasi dengan tim
ahli gizi dalam pemberian
menu.
19
kesehatan,anca 1x24jam klien dapat kepala, sensasi kesemutan.
man mencapai ; 2.Dorong pernyataan takut
kematian dan Kontrol cemas dan ansietas, berikan
nyeri. Kriteria hasil : umpan
-Mengungkapkan balik.
perasaan dan 3. Berikan informasi yang
pikirannya secara akurat.
terbuka 4.Berikan lingkungan yang
-Melaporkan tenang untuk istirahat.
berkurangnya cemas 5. Dorong orang terdekat
dan takut untuk tinggal dengan
-Mengungkapkan pasien.
mengerti 6. Tunjukan teknik
tentang proses relaksasi.
penyakit luar, meningkatkan
-Mengemukakan relaksasi, dapat
menyadari terhadap meningkatkan
apa yang keterampilan koping.
diinginkannya yaitu
menyesuaikan diri
terhadap perubahan
fisiknya
22
Analisis Data
21
A. Diagnosa Keperawatan
22
B. Rencana Tindakan Keperawatan
23
5. Ajarkan tentang teknik
mengurangi nyeri
dengan non farmakologi
6. Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
7. Tingkatkan kualitas
istirahat
8. Kolaborasi dengan tim
kesehatan lain bila ada
keluhan dan tindakan
nyeri yang tidak berhasil
2. Defisit nutrisi berhubungan dengan anoreksia Setelah dilakukan tindakan Terapi Nutrisi
DS: Keperawatan selama 3x24 1. kaji pola dan porsi
➢ Klien mengatakan mual dan muntah jam, Klien diharapkan makan klien
➢ Klien mengatakan kurang nafsu makan Dapat : 2. berikan makanan dalam
DO : Status Nutrisi : Intake porsi sedikit tapi sering
➢ KU lemah Nutrisi 3. anjurkan keluarga
➢ Terpasang infus RL 28 tetes per menit Kriteria Hasil : menyajikan makanan
➢ Porsi makan tidak dihabiskan (hanya ½ - Keadaan umum baik dalam kondisi hangatdan
porsi) - BB meningkat sesuai kesukaan.
➢ Muntah setiap kali makan - nafsu makan kembali 4. anjurkan pasien menjaga
baik kebersihan oral.
- porsi makanan di 5. kolaborasi dengan Tim
habiskan Gizi.
24
➢ Klien mengatakan mual dan muntah Tingkat pengetahuan tentang proses penyakit
➢ Klien mengatakan minumnya sedikit 3-4 meningkat yang spesifik
gelas perhari Kriteria hasil : 2. Gambarkan tanda dan
DO : - Klien dan keluarga gejala yang biasamuncul
➢ KU lemah menyatakan memahami penyakit gastritis dengan
➢ Terpasang infus RL 28 tetes per menit tentang penyakit, kondisi cara yang tepat
➢ HR : 80x/m pencegahan dan 3. Identifikasi
pengobatan kemungkinan penyebab
- Klien dan keluarga dengan cara yang tepat
mempu melaksanakan 4. Sediakan informasi pada
prosedur yang dijelaskan pasien tentang kondisi
dengan benar dengan cara yang tepat
5. Diskusikan perubahan
gaya hidup yng mungkin
diperlukan untuk
mencegah komplikasi di
masa mendatang atau
proses mengontrolan
penyakit.
25
C. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
Defisit nutrisi Sabtu, 1. Mengkaji pola dan Sabtu, S. pasien mengatakan masih
b/d anoreksia 25/4- frekuensi makan klien. 25/4- mual dan muntah
2020 Hasil: pasien hanya 2020 O. KU Lemah
11.00 mampu menghabiskan ½ 13.00 A. Masalah belum teratasi
porsi menu makanan P. Intervensi dilanjutkan
yang dianjurkan
2. Memberikan makanan
sedikit tapi sering. Hasil:
pasien menghabiskan ½
porsi
26
3. Menganjurkan keluarga
menyajikan makanan
yang bervariasi
4. Kolaborasi dengan tim
gizi. Hasil : makanan
lunak diberikan kepada
pasien
27
perkembangan kesehatan
klien.
5. Diskusikan perubahan
gaya hidup yang
mungkin diperlukan
untuk mencegah
komplikasi dimasa yang
akan datang dan proses
pengontrolan penyakit
Nyeri akut b/d Minggu, 1. Mengkaji lokasi dan Minggu, S. pasien mengatakan nyeri
inflamasi mukosa 26/4- skala nyeri. Hasil : lokasi 26/4- pada ulu hati mulai berkurang
lambung 2020 nyeri ulu hati, skala 2020 O. KU tampak lemah
nyeri ; 4 13.30 Pasien tampak tenang
2. Memeriksa TTV. Hasil; A. Masalah belum teratasi
09.35 TD:100/70 mmHg P. Lanjutkan semua intervensi
3. Menganjurkan untuk
menghindari makanan
yang dapat merangsang
peningkatan asam
lambung
4. Penatalaksanaan
pemberian obat:
Ranitidine. Hasil; injeksi
ranitidine 1 amp/8 jam
Defisit nutrisi Minggu, 1. Mengkaji pola dan Minggu, S. pasien mengatakan tidak
b/d anoreksia 26/4- frekuensi makan klien. 26/4- mual dan muntah
2020 Hasil: pasien hanya 2020 O. KU mulai membaik
28
10.10 mampu menghabiskan ½ 13.00 A. Masalah teratasi sebagian
porsi menu makanan P. Intervensi dilanjutkan
yang dianjurkan
2. Memberikan makanan
sedikit tapi sering. Hasil:
pasien menghabiskan ½
porsi
3. Menganjurkan keluarga
menyajikan makanan
yang bervariasi
4. Menganjurkan pasien
menjaga kebersihan oral.
29
4. Sediakan bagi keluarga,
informasi tentang
kemajuan pasien dengan
cara yang tepat. Hasil :
keluarga memahami
perkembangan kesehatan
klien.
5. Diskusikan perubahan
gaya hidup yang
mungkin diperlukan
untuk mencegah
komplikasi dimasa yang
akan datang dan proses
pengontrolan penyakit
Nyeri akut b/d Senin, 1. Mengkaji lokasi dan Senin, S. pasien mengatakan nyeri
inflamasi mukosa 27/4- skala nyeri. Hasil : lokasi 27/4- pada ulu hati sudah jauh
lambung 2020 nyeri ulu hati, skala 2020 berkurang
09.10 nyeri ; 1 O. KU membaik
2. Memeriksa TTV. Hasil; Ekspresi wajah tenang
TD:120/70 mmHg A. Masalah teratasi
3. Anjurkan untuk P. pasien pulang
menghindari makanan
yang dapat merangsang
peningkatan asam
lambung. Hasil: pasien
makan bubur dan
menghindari makanan
pedas dan bergas
30
4. Penatalaksanaan
pemberian obat:
Ranitidine. Hasil; injeksi
ranitidine 1 amp/8 jam
Defisit nutrisi Senin, 1. Mengkaji pola dan Senin, S. pasien mengatakan tidak
b/d anoreksia 27/4- frekuensi makan klien. 27/4- mual dan muntah lagi
2020 Hasil: pasien mampu 2020 O. KU baik
menghabiskan porsi menu 14.05 A. Masalah teratasi
makanan yang dianjurkan P. Intervensi selesai
11.25 2. Memberikan makanan Pasien boleh pulang
sedikit tapi sering. Hasil:
pasien menghabiskan 1
porsi
3. Menganjurkan keluarga
menyajikan makanan
yang bervariasi
4. Menganjurkan pasien
menjaga kebersihan oral
5. Kolaborasi dengan tim
gizi. Hasil : makanan
lunak diberikan kepada
pasien
31
tentang 2. Gambarkan tanda dan O. Keadaan umum baik. Klien
penyakitnya gejala yang biasa muncul terlihat tenang.
pada penyakitnya dengan A. Masalah teratasi
cara yang tepat P. intervensi selesai. Pasien
3. Sediakan bagi keluarga, pulang
informasi tentang
kemajuan pasien dengan
cara yang tepat. Hasil :
keluarga memahami
perkembangan kesehatan
klien.
4. Diskusikan perubahan
gaya hidup yang
mungkin diperlukan
untuk mencegah
komplikasi dimasa yang
akan datang dan proses
pengontrolan penyakit
32
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gastritis (penyakit maag) adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya asam Lambung yang berlebih atau meningkatnya asam
lambung sehingga mengakibatkan inflamasi atau peradangan dari mukosa lambung seperti teritis atau nyeri pada ulu hati.
Gejala yang terjadi yaitu perut terasa perih dan mulas Manifestasi klinis yang ditimbulkan pada penyakit gastritis adalah:
Gastritis Akut: Anorexia, mual, muntah, nyeri epigastrium, perdarahan saluran cerna pada Hematemesis melena, tanda lebih
lanjut yaitu anemia.
Gastritis Kronik: Kebanyakan klien tidak mempunyai keluhan, hanya sebagian kecil mengeluh nyeri ulo hati, anorexia, nausea,
dan keluhan anemia dan pemeriksaan fisik tidak di jumpai kelainan
Diagnosa keperawatan pada pasien gastritis adalah
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis (peradangan pada mukosa lambung)
b. Insomnia berhubungan dengan ketidaknyamanan fisik
c.pengetahuan (tentang gastritis) kesiapan untuk meningkatkan
Intervensi dari diagnosa hernia salah satunya yaitu
Dx:1: nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis Tujuan dan kriteria hasil: nyeri teratasi lien rileks, klien dapat tidur, skala nyeri
0-2.
Intervensi/Rasional
Kaji dan cata keluhan nyeri termasuk lokasi, lamanya intensitas skala nyeri (0-10). Rasional untuk menekan intervensi dan mengetahui efek
terapi
Berikan makanan sedikit
penetralisir asam lambung
tapi sering
Rasional:
makanan sebagae. Jelaskan agar klien menghindari makanan yang merangsang lambung, seperti makanan pedas, asam dan mengandung
gas. Rasional: makananyang merangsang dapat mengiritasi mukosa lambung.
d. Atur posisi tidur senyaman mungkin. Rasional posisi yang nyaman dapat menurunkan nyeri.
e. Anjurkan klien melakukan teknik relaksasi, seperti napas dalam. mendengarkan music, menonton TV dan membaca. Rasional: teknik
relaksasi dapat mengalihkan perhatian klien sehingga dapat menurunkan nyeri.
Berikan terapi analgetik dan antasid. Rasional untuk menghilangkan nyeri lambung.
Dengan evaluasi yaitu mengevaluasi semua tindakan yang telah diberikan pada paien. Jika dengan tindakan yang diberikan paien
mengalami perubahan menjadi lebih baik, maka tindakan dapat dihentikan jika sebaliknya keadaan pasien menjadi lebih buruk
kemungkinan besar tindakan harus mengalami perubahan atau perbaikan.
33
B. Saran
Demikianlah makalah ini saya buat untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan
gangguan sistem pencernaan yaitu gastritis. Saya selaku penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca agar makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi
34
a
DAFTAR PUSTAKA
Agus P., & Sri L., (2011). Endoskopi Gastrointestinal.Jakarta : salemba Medika Aziz.
Alimul, (2010). Konsep Dasar Manusia. Salemba Medika. Jakarta Chandrasoma, &
Brunner dan Suddarth, 2015. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. EGC. Jakarta Friedman,
Haryanto, A., dan Rini, S. (2015). Keperawatan Medikal Bedah 1. Ar-Ruzz Media.
Yogyakarta
Potter dan Perry, 2016. Buku ajar fundamental keperawatan; konsep, proses dan
praktik. Vol.1. edisi 9. EGC. Jakarta
Vera Uripi, 2011. Menu penderita hepatitis dan gangguan saluran pencernaan.
Jakarta. Puspaswara.
a
e