Anda di halaman 1dari 37

MAKALAH

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 1


PENYAKIT GASTRITIS
Dosen Pengempu: Dewi Purnamawati M.Kep

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1;

1. Adinda Juniar Pridivi (P07120122002)


2. Azia Intana Sholehah (P07120122010)
3. Baiq Novi Farizka Indriani (P07120120054)
4. Cahaya Annisa (P07120122014)
5. Lailatul Istiana (P07120122028)
6. Muhamad febrian prasetya adha (P07120122035)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN


KESEHATAN MATARAM
DIPLOMA TIGA (D.III) KEPERAWATAN MATARAM
T.A 2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalahKeperawatan Medikal Bedah 1 ini
dengan judul "Penyakit Gastritis" sebagai salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Medikal
Bedah 1 yang di ampu oleh ibu Dewi Purnamawati M.Kep
Dalam kesempatan ini kami menyampaikan terimkasih kepada dosen mata kuliah
Keperawatan Medikal Bedah 1 yang telah memberikan bimbingan kepada kami dalam proses
pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan,
olehkarena itu kami mengharapkan kritk dan saran yang membangun. Dan kami harap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Mataram, 07 September 2023

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI ...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Rumusan masalah............................................................................................ 3
C. Tujuan masalah ............................................................................................... 4

BAB II.........................................................................................................................6

PEMBAHASAAN..........................................................................................................7
A. Konsep Tentang Gastritis ................................................................................ 8
1. Pengertian gastritis...............................................................................8
2. Penyebab gastritis.................................................................................9
3. Patofisiologi gastritis............................................................................9
4. Manifestasi klinis gastritis....................................................................9
5. Komplikasi gastritis.............................................................................10
6. Patogenesis gastritis.............................................................................10
7. Pengobatan gastritis.............................................................................11
8. Penatalaksanaan gastritis.....................................................................11

B. Konsep Asuhan Keperawatan dengan Gastritis .............................................. 13


1. Pengkajian ...........................................................................................13
2. Diagnosa keperawatan..........................................................................14
3. Rencana intervensi keperawatan...........................................................14
4. Analisa data...........................................................................................15
5. Rencana tindakan keperawatan.............................................................15
6. Implementasi dan evaluasi keperawatan...............................................16

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan ..................................................................................................... 16
B. Saran.................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................17

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gastritis merupakan kasus penyakit yang umumnya diderita oleh kalangan

orang remaja dan dewasa. disebabkan oleh berbagai faktor terutama tidak

teraturnya pola makan, gaya hidup yang salah dan meningkatnya aktivitas sehingga

tidak sempat untuk mengatur pola makannya dan malas untuk makan.(Fahrur,

2017). Penyebab dari gastritis menurut Herlan tahun 2011 yaitu asupan alkohol

berlebihan (20%), merokok (5%), makanan berbumbu (15%), obat-obatan (18%)

dan terapi radiasi (2%), sedangkan menurut Hasna dan Hurih tahun 2016 gastritis

bisa juga disebabkan karena, infeksi bakteri, stress, penyakit autoimun, radiasi dan

Chron’s Disease.

Gejala yang umum terjadi pada penderita gastritis adalah rasa tidak nyaman

pada perut, perut kembung, sakit kepala dan mual yang dapat menggangu aktivitas

sehari-hari, rasa tak nyaman di epigastrium, nausea, muntah, Perih atau sakit seperti

terbakar pada perut bagian atas yang dapat menjadi lebih baik atau lebih buruk

ketika makan, hilang selera makan, bersendawa, dan kembung. Dapat pula disertai

demam, menggigil (kedinginan), cegukan (hiccups) Bila penyakit gastritisini terus

dibiarkan, akan berakibat semakin parah dan akhirnya asam lambung akan

4
membuat luka-luka (ulkus) yang dikenal dengan tukak lambung. Bahkan bisa

jugadisertai muntah darah (Arifianto, 2019).

Menurut penelitian Surya dan Marshall pada tahun 2017 hingga 2018

mengatakan gastritis yang tidak ditangani dengan tepat akan menimbulkan

komplikasi yang mengarah kepada keparahan. yaitu kanker lambung dan peptic

ulcer.

B.Rumusan Masalah

1. Apa pengertian gastritis?


2. Apa saja penyebab gastritis?
3. Bagaimana Patofisiologi?
4. Bagaimana pedoman manifestasi klinisnya?
5. Apa saja komplikasi gastritis?
6. Apa saja Patogenesis gastritis?
7. Apa saja Pengobatan gastritis?
8. Apa saja Penatalaksanaan gastritis?

C.Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui pengertian gastritis.


2. Untuk mengetahui prnyebab gastritis.
3. Untuk mengetahui patofisiologi gastritis
4. Untuk mengetahui manifestasi klinis gastritis
5. Untuk mengetahui apa saja komplikasi gastritis.
6. Untuk mengetahui patogenesis gastritis.
7. Untuk mengetahui cara pengobatan gastritis
8. Utuk mengetahui penatalaksanaan gastritis.
5
BAB II

PEMBAHASAAN

A. Tinjauan Tentang Gastritis

1. Pengertian Gastritis

Menurut Mimh (2016), Gastritis adalah gangguan atau peradangan

dinding lambung yang disebabkan peningkatan produksi asam lambung.

Gastritis adalah adalah inflamasi dari mukosa lambung, keadaan peradangan

atau pendarahan pada mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difusi

atau local merupakan inflamasi pada dinding gaster terutama pada lapisan

mukosa gaster. Gastritis merupakan peradangan lokal atau penyebaran pada

mukosa lambung dan berkembang di penuhi bakteri , Gastritis disebabkan oleh

adanya asam lambung yang berlebih atau meningkatnya asam lambung

sehingga mengakibatkan imflamasi atau peradangan dari mukosa lambung

seperti teriris atau nyeri pada ulu hati. Gejala yang terjadi yaitu perut terasa

perih dan mulas.

2. Penyebab Gastritis

Penyebab dari Gastritis dapat dibedakan sesuai dengan klasifikasinya

sebagai berikut :

a. Gastritis Akut

Sel pariental mengeluarkan asam lambung (HCl) sedangkan sel peptik

mengeluarkan pepsinogen oleh HCl diubah menjadi pepsin, dimana pepsin

6
dan HCl adalah faktor agresif, terutama pepsin mileu pH< 4 sangat agresif

terhadap mukosa lambung, keduanya merupakan produk utama yang dapat

menimbulkan kerusakan mukosa lambung sehingga disebut sebagai

penyebab endogen (Vera Uripi, 2011).

Bahan iritan seperti rokok, alkohol, dan aspirin akan menimbulkan efek

mukosa barrier dan terjadi difusi balik ion histamin (H+), histamin (H+)

terangsang untuk lebih banyak mengeluarkan asam lambung, timbul

dilatasi dan meningkatkan permeabilitas pembuluh kapiler, kerusakan

mukosa lambung, dan gastritis (Vera Uripi, 2011).

b. Gastritis kronik

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan gastritis kronik belum dapat

diketahui secara pasti tetapi ada dua faktor predisposisi penting yang bisa

meningkatkan kejadian gastritis kronik, yaitu infeksi dan non infeksi.

Beberapa agen infeksi bisa masuk ke mukosa lambung dan memberikan

manifestasi peradangan kronik. Beberapa agen yang diidentifikasi antara

lain bakteri H. Pylori. Helicobacter heilmanii, Mycobacteriosis, dan

Syphilis, infeksi parasit dan infeksi virus. Gastritis non infeksi meliputi

gastropati akibat zat kimia dan gastropati uremik yang terjadi akibat gagal

ginjal. (Agus P dan Sri L, 2011)

3. Patofisiologi

Zat iritatif yang masuk ke dalam lambung akan mengiritasi mukosa lambung.

Jika mukosa lambung teriritasi ada 2 hal yang akan terjadi :


7
a. Iritasi lambung sebagai kompensasi

Lambung dimana setelah mendapatkan zat iritatif akan meningkatkan

sekresi mukosa yang berupa HCO3, dimana zat ini akan berikatan dengan

NaCl sehingga terbentuk HCl dan NaCO3 yang meningkatkan asam

lambung. Peningkatan ini memberikan efek mual dan muntah, maka akan

terjadi gangguan nutrisi, cairan dan elektrolit.

b. Iritasi menyebabkan inflamasi mukosa

Erosi mukosa lambung menjadi penyebab utama perdarahan

gastrointestinal bagian atas. Erosi lambung terjadi karena kegagalan

mukosa lambung melindungi lambung dari kerusakan akibat HCl, jika erosi

terjadi sampai pada lampisan pembuluh darah maka akan terjadi perdarahan

yang menyebabkan nyeri dan hipovolemik

Gastritis akut yang berulang-ulang sehingga terjadi iritasi mukosa

lambung yang berulang akan terjadi penyembuhan yang tidak sempurna

akibatnya akan terjadi atropi kelenjar epitel dan hilangnya sel parietal dan sl

chief. Kehilangan sel-sel tersebut akan menurunkan produksi HCl dan Pepsin

dimana fungsi intrinsiknya akan menurun dan dinding lambung juga akan

menipis serta mukosanya rata. Hal ini memudahkan terjadinya perdarahan dan

ulserasi.

Aspirin dan obat antiinflamasi non steroid merusak lambung dengan

menghambat siklooksigenasi mukosa. Siklooksigenase merupakan enzim

yang penting untuk pembentukan prostaglandin dari asam arakidonat.


8
Prostaglandin merupakan salah satu faktor defensif mukosa lambung yang

sangat penting. Kerusakan topikal tersebut terjadi karena kandungan asam yang

bersifat korosif sehingga dapat merusak sel sel epitel mukosa dan juga

menurunkan sekresi bikarbonat mukus oleh lambung sehingga kemampuan

defensif terganggu. (Hirlan, 2011).

gambar. 1. Clinical Patway Gastritis (Hirlan, 2011).

9
4. Manifestasi Klinik

Nyeri, pedih atau rasa terbakar/ tertusuk/ teriris di uluhati, dapat juga

dibelakang tulang dada atau menjalar ke belakang (punggung). Rasa sakit ini

dapat berkurang, tetap atau bertambah jika perut diisi makanan (sesudah

makan). Pada penderita sakit maag/ gsatritis berkurang setelah muntah. Rasa

sakit ini ada yang dirasakan pada pagi/ siang hari, dan ada juga yang dirasakan

terutama pada malam hari, sampai-sampai penderita terbangun dari tidurnya

ditengah malam akibat rasa sakit yang hebat

5. Komplikasi

Pendarahan saluran cerna bagian atas berupa hematemesis dan melena

yang berakhir sebagai syok hemoragik merupakan kedaruratan medis,

terkadang perdarahan yang terjadi cukup banyak sehingga dapat menyebabkan

kematian. Ulkus peptik jika prosesnya hebat dapat menyebabkan gangguan

cairan dan elektrolit pada kondisi muntah hebat, komplikasi pada gastritis

kronik dapat berupa devisiensi vitamin B 12 akibat penyerapan terganggu dan

menjadi penyebab anemia pernesiosa. Diagnosa pasti ditegakkan dengn

endoskopi (Mimh, 2016).

6. Patogenesis

Kerusakan mukosa barier terjadi karena kerusakan pada mukosa

lambung sehingga difusi balik ion H+ meninggi, perfusi jaringan lambung yang

terganggu, jumah asam lambung yang meningkat. Faktor-faktor ini saling

berhuubungan, misalnya stress fisik yang dapat menyebabkan perfusi mukosa


10
lambung terganggu, sehinggga timbul lokasi-lokasi infark kecil. Disamping itu

sekresi asam lambung juga terpacu suasana asam yang terdapat pada lumen

lambbung yang mempercepat kerusakan mukosa barier oleh cairan HCl.

(Mimh, 2016).

7. Pengobatan

Penyakit gastritis dapat ditangani sejak awal, yaitu mengkonsumsi makanan

lunak dalam porsi kecil, berhenti mengkonsumsi makanan pedas dan asam,

berhenti merokok dan minum minuman beralkohol dan mengkonsumsi

antasida sebelum makan (Agus P dan Sri L, 2011).

Upaya pengobatan gastritis yaitu mengatasi kedaruratan medis yang terjadi dan

menghindari penyebab yang dijumpai, serta pemberian obat-obatan H2

blocking, antasid atau obat-obatan ulkus lambung lainnya. Pengobatan gastritis

akibat infeksi kuman H. Pylori bertujuan untuk mengeradikasi kuman tersebut.

(Mimh, 2016). Indikasi yang telah disetujui secara universal untuk melakukan

eradikasi adalah infeksi kuman H. Pylori yang ada hubungannya dengan tukak

peptik yaitu antibotik yang dianjurkan adalah klaritomisin, amoksisilin,

metronidazol dan tetrasiklin. (Hirlan, 2011).

8. Penatalaksanaan

Gastritis diatasi dengan menginstruksikan pasien untuk menghindari

alkohol dan makanan pedas sampai gejala berkurang bila pasien akan makan

melalui mulut, diet mengandung gizi seimmbang dinjurkan, bila gejala

menetap perlu diberikan cairan secara parenteral. Bila pendarahan terjadi,


11
maka penatalaksanaannya adalah serupa dengan prosedur yang dilakukan pada

hemoragi saluran gastrointestinal atas. Bila gastritis diakibatkan oleh mencerna

makanan yang sangat asam atau alkali, pengobatan terdiri dari pengenceran dan

penetralisasian agen penyebab. Terapi penunjang mencakup intubasi, analgesik

dan sedatif, antasid serta cairan intravena. Endoskopi fiberoptik mungkin

diperlukan. Pembedahan darurat mungkin diperlukan untuk mengangkat

jaringan perforasi. (Potter dan Perry, 2016).

B. Tinjauan Konsep Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian

Pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan yang sangat

menentukan keberhasilan sebuah proses keperawatan oleh karen itu

membutuhkan kecermatan dan ketelitian pada tahap ini. Pengkajian dapat

dilakukan minimal sekali, tetapi dapat dilakukan beberapa kali secara

teratur, misal setiap jam pada pasien kritis. Teknik pengkajian meliputi :

a. Anamnesa ; terdiri dari 1) biodata yaitu nama lengkap, umur, jenis

kelamin, status perkawinan, agama, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan

dan alamat. dan 2) riwayat penyakit dan kesehatan antara lain: a)

keluhan utama; biasanya pada penyakit gastritis ini, nyeri di ulu hati dan

perut sebelah kanan bawah sering menjadi alasan pertama klien ke

fasilitas pelayanan kesehatan, b) riwayat kesehatan sekarang meliputi

awal dari perjalanan penyakitnya, gejala yang dirasakan klien, keluhan

timbul dirasakan secara mendadak atau bertahap, faktor pencetus dan


12
upaya untuk mengatasi masalah tersebut, c) riwayat kesehatan masa lalu

meliputi penyakit yang berhubungan dengan penyakit sekarang, riwayat

dirumah sakit, dan riwayat pemakaian obat dan d) riwayat kesehatan

keluarga. 3) riwayat psikososial 4) riwayat spiritual

b. Pemeriksaan fisik

1) Keadaan umum : tampak kesakitan pada pemeriksaan fisik terdapat

nyeri tekan di kwadran epigastrik.

2) Tanda-tanda vital

Suhu tubuh kadang akan meningkat, pernapasan cepat dan dangkal

dan tekanan darah cenderung menurun

3) B1(breath) : takhipnea

4) B2 (blood) : takikardi, hipotensi, disritmia, nadi perifer lemah,

pengisian perifer lambat, warna kulit pucat.

5) B3 (brain) : sakit kepala, kelemahan, tingkat kesadaran dapat

terganggu, disorientasi, nyeri epigastrum.

6) B4 (bladder) : oliguria, gangguan keseimbangan cairan.

7) B5 (bowel) : anemia, anorexia, mual, muntah, nyeri ulu hati, tidak

toleran terhadap makanan pedas.

8) B6 (bone) : kelelahan, kelemahan

c. Fokus Pengkajian Aktifitas sehari-hari

1) Aktivitas / Istirahat

Gejala : kelemahan, kelelahan


13
Tanda : takikardia, takipnea / hiperventilasi (respons terhadap

aktivitas)

2) Sirkulasi

Gejala : kelemahan, berkeringat

Tanda : - hipotensi (termasuk postural)

- takikardia, disritmia (hipovolemia / hipoksemia)

- nadi perifer lemah

- pengisian kapiler lambat / perlahan (vasokonstriksi)

- warna kulit pucat, sianosis (tergantung pada jumlah kehilangan

darah)

- kelemahan kulit / membran mukosa, berkeringat (menunjukkan

status syok,

nyeri akut, respons psikologik)

3) Integritas ego

Gejala : faktor stress akut atau kronis (keuangan, hubungan kerja),

perasaan tak berdaya.

Tanda : tanda ansietas, misalnya gelisah, pucat, berkeringat,

perhatian

menyempit, gemetar, suara gemetar.

4) Eliminasi

Gejala : riwayat perawatan di rumah sakit sebelumnya karena

perdarahan gastroenteritis (GE) atau masalah yang berhubungan


14
dengan GE, misalnya luka peptik atau gaster, gastritis, bedah gaster,

iradiasi area gaster. Perubahan pola defekasi / karakteristik feses.

Tanda : - nyeri tekan abdomen, distensi

- bunyi usus : sering hiperaktif selama perdarahan, hipoaktif setelah

perdarahan.

- karakteristik feses : diare, darah warna gelap, kecoklatan atau

kadang-kadang merah cerah, berbusa, bau busuk (steatorea),

konstipasi dapat terjadi (perubahan diet, penggunaan antasida).

- haluaran urine : menurun, pekat.

5) Makanan / Cairan

Gejala : - anoreksia, mual, muntah (muntah yang memanjang diduga

obstruksi pilorik bagian luar sehubungan dengan luka duodenal).

- masalah menelan : cegukan

- nyeri ulu hati, sendawa bau asam, mual atau muntah

Tanda : muntah dengan warna kopi gelap atau merah cerah, dengan

atau tanpa bekuan darah, membran mukosa kering, penurunan

produksi mukosa, turgor kulit buruk (perdarahan kronis).

6) Neurosensi

Gejala : rasa berdenyut, pusing / sakit kepala karena sinar,

kelemahan.

15
Tanda : tingkat kesadaran dapat terganggu, rentang dari agak

cenderung tidur, disorientasi / bingung, sampai pingsan dan koma

(tergantung pada volume sirkulasi / oksigenasi).

7) Nyeri / Kenyamanan

Gejala : - nyeri, digambarkan sebagai tajam, dangkal, rasa terbakar,

perih, nyeri hebat tiba-tiba dapat disertai perforasi. Rasa

ketidaknyamanan / distres samar-samar setelah makan banyak dan

hilang dengan makan (gastritis akut).

- nyeri epigastrum kiri sampai tengah / atau menyebar ke punggung

terjadi 1-2 jam setelah makan dan hilang dengan antasida (ulkus

gaster).

- nyeri epigastrum kiri sampai / atau menyebar ke punggung terjadi

kurang lebih 4 jam setelah makan bila lambung kosong dan hilang

dengan makanan atau antasida (ulkus duodenal).

- tak ada nyeri (varises esofegeal atau gastritis).

- faktor pencetus : makanan, rokok, alkohol, penggunaan obat-

obatan tertentu (salisilat, reserpin, antibiotik, ibuprofen), stresor

psikologis.

Tanda : wajah berkerut, berhati-hati pada area yang sakit, pucat,

berkeringat, perhatian menyempit.

8) Keamanan

Gejala : alergi terhadap obat / sensitif misal : ASA


16
Tanda : peningkatan suhu, spider angioma, eritema palmar

(menunjukkan sirosis / hipertensi portal)

9) Penyuluhan / Pembelajaran

Gejala : adanya penggunaan obat resep / dijual bebas yang

mengandung ASA, alkohol, steroid. NSAID menyebabkan

perdarahan GI.

Keluhan saat ini dapat diterima karena (misal : anemia) atau

diagnosa yang tak berhubungan (misal : trauma kepala), flu usus,

atau episode muntah berat.

Masalah kesehatan yang lama misal : sirosis, alkoholisme, hepatitis,

gangguan makan (Gangguan Gastrointestinal )

2. Diagnosa Keperawatan

Menurut SDKI, 2018. Diagnosa Keperawatan pada kasus gastritis yaitu ;

a. Nyeri (akut) b/d inflamasi mukosa lambung.

b. Hpovolemia berhubungan dengan intake yang tidak adekuat dan output

cair yang berlebih (mual dan muntah)

c. Defisit nutrisi b/d anorexia

d. Intoleransi aktifitas b/d kelemahan fisik

e. Ansietas b/d kurang pengetahuan tentang penyakit

17
3. Rencana Intervensi Keperawatan

Diagnosa Tujuan /luaran SLKI Intervensi (SIKI)

Keperawatan

Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen Nyeri


berhubungan perawatan selama 3 x Aktifitas perawat;
dengan agen 24 jam 1. Puasakan pasien di 6jam
cedera biologis Klien dapat mencapai; pertama,
Tingkat Nyeri 2. Berikan makanan lunak
menurun sedikit demi sedikit dan
kriteria hasil ; berikan minuman hangat,
- Nyeri klien 3. Atur posisi yang
berkurang atau nyaman
hilang. bagi klien.
- Skala nyeri 0. 4. Ajarkan teknik distraksi
- Klien dapat relaks. dan reklasasi.
- Keadaan umum 5. Kolaborasi dalam
klien baik. pemberian analgetik.

hipovolemia Setelah dilakukan Manajemen cairan


berhubungan tindakan 1. Penuhi kebutuhan
dengan intake keperawatan individual. Anjurkan klien
yang 3x24jam, untuk minum (dewasa :
tidak adekuat Klien Dapat mencapai 40-
dan Intake cairan 60 cc/kg/jam).
output cair membaik 2. Awasi tanda-tanda vital,
yang Kriteria Hasil : evaluasi turgor kulit,
berlebih (mual Mempertahankan pengisian kapiler dan
dan volume cairan membran mukosa
muntah) adekuat dengan 3. Pertahankan tirah
dibuktikan oleh baring,
mukosa bibir mencegah muntah dan
lembab, turgor kulit tegangan pada defekasi
baik, pengisian 4. Berikan terapi IV line
kapiler berwarna sesuai indikasi
merah muda, input 5. Kolaborasi pemberian
cimetidine dan ranitidine

18
Defisit nutrisi Setelah dilakukan Manajemen nutrisi
b/d malabsopsi tindakan 1. Anjurkan pasien untuk
keperawatan makan sedikit demisedikit
3x24jam, dengan porsi kecil namun
Klien Dapat mencapai : sering.
Intake nutrisi 2. Berikan makanan yang
membaik lunak dan makanan yang
Kriteria Hasil di
- Keadaan umum sukai pasien/di gemari.
cukup 3. lakukan oral higyne 2x
-Turgor kulit baik sehari
- BB meningkat 4. timbang BB pasien
- Kesulitan setiap
menelan berkurang hari dan pantau turgor
kulit,mukosa bibir dll
5. Konsultasi dengan tim
ahli gizi dalam pemberian
menu.

Intoleransi Setelah dilakukan Terapi akrifitas


aktifitas tindkaan keperawatan 1. Observasi sejauh mana
b/d kelemahan selama 3 x 24 jam Klien klien dapat melakukan
fisik dapat mencapai : aktivitas.
Toleransi aktifitas 2. Berikan lingkungan
membaik yang
Kriteria hasil : tenang.
- Klien dapat 3. Berikan bantuan dalam
beraktivitas tanpa aktivitas.
bantuan, 4. Jelaskan pentingnya
- saturasi oksigen dalam beraktivitas bagi klien.
rentang normal 5. Tingkatkan tirah baring
- T Tujuan : Klien atau duduk dan berikan
dapat beraktivitas. obat
Kriteria hasil : sesuai dengan indikasi
- Klien dapat klien melakukan
beraktivitas tanpa sesuatu sendiri.
bantuan,TTV dalam
rentang normal
Ansietas b/d Setelah dilakukan Reduksi cemas
perubahan tindakan 1. Awasi respon fisiologi
status keperwatan misalnya: takipnea,
palpitasi, pusing, sakit

19
kesehatan,anca 1x24jam klien dapat kepala, sensasi kesemutan.
man mencapai ; 2.Dorong pernyataan takut
kematian dan Kontrol cemas dan ansietas, berikan
nyeri. Kriteria hasil : umpan
-Mengungkapkan balik.
perasaan dan 3. Berikan informasi yang
pikirannya secara akurat.
terbuka 4.Berikan lingkungan yang
-Melaporkan tenang untuk istirahat.
berkurangnya cemas 5. Dorong orang terdekat
dan takut untuk tinggal dengan
-Mengungkapkan pasien.
mengerti 6. Tunjukan teknik
tentang proses relaksasi.
penyakit luar, meningkatkan
-Mengemukakan relaksasi, dapat
menyadari terhadap meningkatkan
apa yang keterampilan koping.
diinginkannya yaitu
menyesuaikan diri
terhadap perubahan
fisiknya

22
Analisis Data

Tabel.2. Analisa data

Data Etiologi Masalah


DS: Inflamasi mukosa lambung Nyeri Akut
➢ Klien mengatakan berhubungan dengan
nyeri ulu hati Sekresi asam lambung inflamasi mukosa
➢ Skala nyeri : 6 (nyeri meningkat lambung
sedang)
DO : Iritasi lambung
➢ KU lemah
➢ Ekspresi wajah Nyeri
nampak meringis
➢ TTD : 100/70 mmHg

DS: peningkatan asam lambung Defisit nutrisi


➢ Klien mengatakan berhubungan dengan
mual dan muntah perangsangan kolinergi anoreksia
➢ Klien mengatakan
kurang nafsu makan menstimulus saraf fagus
DO : pada hipotalamus
➢ KU lemah
➢ Terpasang infus RL anoreksia
28 tetes per menit
➢ Porsi makan tidak nutrisi kurang dari
dihabiskan (hanya ½ kebutuhan tubuh
porsi)
➢ Muntah setiap kali
makan
DS: peningkatan asam lambung Defisit Pengetahuan
➢ Klien mengatakan berhubungan dengan
mual dan muntah perubahan status kesehatan kurangnya informasi
➢ Klien mengatakan tentang penyakit yang
minumnya sedikit 3- kurang informasi diderita.
4 gelas perhari kesehatan kurangnya
DO :
➢ KU lemah pengetahuan
➢ Terpasang infus RL
28 tetes per menit
➢ HR : 88x/m

21
A. Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri Akut berhubungan dengan inflamasi mukosa lambung

2. Defisit nutrisi berhubungan dengan anoreksia

3. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang

penyakit yang diderita.

22
B. Rencana Tindakan Keperawatan

Rencana Tindakan Keperawatan


Standar Luaran Standar Intervensi
No. dx Diagnosa keperawatan Keperawatan Indonesia Keperawatan Indonesia
(SLKI). (SIKI)
1. Nyeri Akut berhubungan dengan inflamasi Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri :
mukosa lambung perawatan selama 3 x 24 1. Lakukan pengkajian
DS: jam. Klien diharapkan : nyeri secara
➢ Klien mengatakan nyeri ulu hati Tingkat Nyeri komprehensif termasuk
➢ Skala nyeri : 6 (nyeri sedang) kriteria hasil : lokasi, karakteristik,
DO : - mampu mengotrol nyeri frekuensi, durasi
➢ KU lemah - Skala nyeri ringan (0-3). kualitas dan faktor
➢ Ekspresi wajah nampak meringis - Keadaan umum baik. partisipasi
➢ TTD : 100/70 mmHg 2. Observasi reaksi non
verbal dari
ketidaknyamanan
3. Gunakan teknik
komunikasi terapeutik
untuk mengetahui
penglaman nyeri pasien
4. Kontrol lingkunganyang
dapat
mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan ,
pencahayaan dan
kebisingan

23
5. Ajarkan tentang teknik
mengurangi nyeri
dengan non farmakologi
6. Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
7. Tingkatkan kualitas
istirahat
8. Kolaborasi dengan tim
kesehatan lain bila ada
keluhan dan tindakan
nyeri yang tidak berhasil
2. Defisit nutrisi berhubungan dengan anoreksia Setelah dilakukan tindakan Terapi Nutrisi
DS: Keperawatan selama 3x24 1. kaji pola dan porsi
➢ Klien mengatakan mual dan muntah jam, Klien diharapkan makan klien
➢ Klien mengatakan kurang nafsu makan Dapat : 2. berikan makanan dalam
DO : Status Nutrisi : Intake porsi sedikit tapi sering
➢ KU lemah Nutrisi 3. anjurkan keluarga
➢ Terpasang infus RL 28 tetes per menit Kriteria Hasil : menyajikan makanan
➢ Porsi makan tidak dihabiskan (hanya ½ - Keadaan umum baik dalam kondisi hangatdan
porsi) - BB meningkat sesuai kesukaan.
➢ Muntah setiap kali makan - nafsu makan kembali 4. anjurkan pasien menjaga
baik kebersihan oral.
- porsi makanan di 5. kolaborasi dengan Tim
habiskan Gizi.

3. Defisit pengetahuan berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan Pengajaran


kurangnya informasi tentang penyakit yang Keperawatan 1x24 jam 1. Berikan penilaian
diderita. klien diharapkan dapat : tentang tingkat
DS: pengetahuan pasien

24
➢ Klien mengatakan mual dan muntah Tingkat pengetahuan tentang proses penyakit
➢ Klien mengatakan minumnya sedikit 3-4 meningkat yang spesifik
gelas perhari Kriteria hasil : 2. Gambarkan tanda dan
DO : - Klien dan keluarga gejala yang biasamuncul
➢ KU lemah menyatakan memahami penyakit gastritis dengan
➢ Terpasang infus RL 28 tetes per menit tentang penyakit, kondisi cara yang tepat
➢ HR : 80x/m pencegahan dan 3. Identifikasi
pengobatan kemungkinan penyebab
- Klien dan keluarga dengan cara yang tepat
mempu melaksanakan 4. Sediakan informasi pada
prosedur yang dijelaskan pasien tentang kondisi
dengan benar dengan cara yang tepat
5. Diskusikan perubahan
gaya hidup yng mungkin
diperlukan untuk
mencegah komplikasi di
masa mendatang atau
proses mengontrolan
penyakit.

25
C. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

Diagnosa Hari/Tgl Hari/tgl


Implementasi Paraf Evaluasi Paraf
Keperawatan Jam Jam
Nyeri akut b/d Sabtu, 1. Mengkaji lokasi dan skala Sabtu, S. pasien mengatakan masih
inflamasi mukosa 25/4- nyeri. Hasil : lokasi nyeri 25/4- nyeri pada ulu hati
lambung 2020 ulu hati, skala nyeri ; 6 2020 O. KU tampak lemah
2. Memeriksa TTV. Hasil; 12.00 A. Masalah belum teratasi
10.00 TD:120/80 mmHg P. Lanjutkan semua intervensi
3. Anjurkan untuk
menghindari makanan
yang dapat merangsang
peningkatan asam
lambung
4. Penatalaksanaan
pemberian obat:
Ranitidine. Hasil; injeksi
ranitidine 1 amp/8 jam

Defisit nutrisi Sabtu, 1. Mengkaji pola dan Sabtu, S. pasien mengatakan masih
b/d anoreksia 25/4- frekuensi makan klien. 25/4- mual dan muntah
2020 Hasil: pasien hanya 2020 O. KU Lemah
11.00 mampu menghabiskan ½ 13.00 A. Masalah belum teratasi
porsi menu makanan P. Intervensi dilanjutkan
yang dianjurkan
2. Memberikan makanan
sedikit tapi sering. Hasil:
pasien menghabiskan ½
porsi

26
3. Menganjurkan keluarga
menyajikan makanan
yang bervariasi
4. Kolaborasi dengan tim
gizi. Hasil : makanan
lunak diberikan kepada
pasien

Defisit Sabtu, 1. Memberikan penilaian Sabtu, S. Klien mengatakan mengerti


Pengetahuan b/d 25/4- tentang tingkat 25/4- tentang penanganan
kurangnya 2020 pengetahuan pasien 2020 penyakitnya
informasi tentang terhadap proses Klien mengatakan berharap
penyakitnya penyakitnya 14.00 ingin cepat sembuh dan bisa
2. Gambarkan tanda dan pulang
13.00 gejala yang biasa muncul O. Keadaan umum baik. Klien
pada penyakitnya dengan terlihat tenang.
cara yang tepat Klien dapat menyebutkan
3. Identifikasi tentang proses penyakitnya
kemungkinan penyebab A. Masalah teratasi sebagian
dengan cara yang tepat. P. intervensi dilanjutkan
Hasil: klien mengatakan
saat telat makan akan
merasakan nyeri pada
ulu hati.
4. Sediakan bagi keluarga,
informasi tentang
kemajuan pasien dengan
cara yang tepat. Hasil :
keluarga memahami

27
perkembangan kesehatan
klien.
5. Diskusikan perubahan
gaya hidup yang
mungkin diperlukan
untuk mencegah
komplikasi dimasa yang
akan datang dan proses
pengontrolan penyakit
Nyeri akut b/d Minggu, 1. Mengkaji lokasi dan Minggu, S. pasien mengatakan nyeri
inflamasi mukosa 26/4- skala nyeri. Hasil : lokasi 26/4- pada ulu hati mulai berkurang
lambung 2020 nyeri ulu hati, skala 2020 O. KU tampak lemah
nyeri ; 4 13.30 Pasien tampak tenang
2. Memeriksa TTV. Hasil; A. Masalah belum teratasi
09.35 TD:100/70 mmHg P. Lanjutkan semua intervensi
3. Menganjurkan untuk
menghindari makanan
yang dapat merangsang
peningkatan asam
lambung
4. Penatalaksanaan
pemberian obat:
Ranitidine. Hasil; injeksi
ranitidine 1 amp/8 jam

Defisit nutrisi Minggu, 1. Mengkaji pola dan Minggu, S. pasien mengatakan tidak
b/d anoreksia 26/4- frekuensi makan klien. 26/4- mual dan muntah
2020 Hasil: pasien hanya 2020 O. KU mulai membaik

28
10.10 mampu menghabiskan ½ 13.00 A. Masalah teratasi sebagian
porsi menu makanan P. Intervensi dilanjutkan
yang dianjurkan
2. Memberikan makanan
sedikit tapi sering. Hasil:
pasien menghabiskan ½
porsi
3. Menganjurkan keluarga
menyajikan makanan
yang bervariasi
4. Menganjurkan pasien
menjaga kebersihan oral.

Defisit Minggu, 1. Memberikan penilaian Minggu, S. Klien mengatakan mengerti


pengetahuan b/d 26/4- tentang tingkat 26/4- tentang penanganan
kurangnya 2020 pengetahuan pasien 2020 penyakitnya
informasi tentang terhadap proses Klien mengatakan berharap
penyakitnya 11.10 penyakitnya ingin cepat sembuh dan bisa
2. Gambarkan tanda dan pulang
gejala yang biasa muncul O. KU membaik. Klien terlihat
pada penyakitnya dengan tenang.
cara yang tepat Klien dapat menyebutkan
3. Identifikasi tentang proses penyakitnya
kemungkinan penyebab A. Masalah teratasi sebagian
dengan cara yang tepat. P. intervensi dilanjutkan
Hasil: klien mengatakan
saat telat makan akan
merasakan nyeri pada
ulu hati.

29
4. Sediakan bagi keluarga,
informasi tentang
kemajuan pasien dengan
cara yang tepat. Hasil :
keluarga memahami
perkembangan kesehatan
klien.
5. Diskusikan perubahan
gaya hidup yang
mungkin diperlukan
untuk mencegah
komplikasi dimasa yang
akan datang dan proses
pengontrolan penyakit
Nyeri akut b/d Senin, 1. Mengkaji lokasi dan Senin, S. pasien mengatakan nyeri
inflamasi mukosa 27/4- skala nyeri. Hasil : lokasi 27/4- pada ulu hati sudah jauh
lambung 2020 nyeri ulu hati, skala 2020 berkurang
09.10 nyeri ; 1 O. KU membaik
2. Memeriksa TTV. Hasil; Ekspresi wajah tenang
TD:120/70 mmHg A. Masalah teratasi
3. Anjurkan untuk P. pasien pulang
menghindari makanan
yang dapat merangsang
peningkatan asam
lambung. Hasil: pasien
makan bubur dan
menghindari makanan
pedas dan bergas

30
4. Penatalaksanaan
pemberian obat:
Ranitidine. Hasil; injeksi
ranitidine 1 amp/8 jam

Defisit nutrisi Senin, 1. Mengkaji pola dan Senin, S. pasien mengatakan tidak
b/d anoreksia 27/4- frekuensi makan klien. 27/4- mual dan muntah lagi
2020 Hasil: pasien mampu 2020 O. KU baik
menghabiskan porsi menu 14.05 A. Masalah teratasi
makanan yang dianjurkan P. Intervensi selesai
11.25 2. Memberikan makanan Pasien boleh pulang
sedikit tapi sering. Hasil:
pasien menghabiskan 1
porsi
3. Menganjurkan keluarga
menyajikan makanan
yang bervariasi
4. Menganjurkan pasien
menjaga kebersihan oral
5. Kolaborasi dengan tim
gizi. Hasil : makanan
lunak diberikan kepada
pasien

Defisit Senin, 1. Memberikan penilaian Senin, S. Klien mengatakan sudah


pengetahuan b/d 27/4- tentang tingkat 27/4- paham dan mengerti tentang
kurangnya 2020 pengetahuan pasien 2020 penyakitnya
informasi terhadap proses 14.10
12.15 penyakitnya

31
tentang 2. Gambarkan tanda dan O. Keadaan umum baik. Klien
penyakitnya gejala yang biasa muncul terlihat tenang.
pada penyakitnya dengan A. Masalah teratasi
cara yang tepat P. intervensi selesai. Pasien
3. Sediakan bagi keluarga, pulang
informasi tentang
kemajuan pasien dengan
cara yang tepat. Hasil :
keluarga memahami
perkembangan kesehatan
klien.
4. Diskusikan perubahan
gaya hidup yang
mungkin diperlukan
untuk mencegah
komplikasi dimasa yang
akan datang dan proses
pengontrolan penyakit

32
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Gastritis (penyakit maag) adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya asam Lambung yang berlebih atau meningkatnya asam
lambung sehingga mengakibatkan inflamasi atau peradangan dari mukosa lambung seperti teritis atau nyeri pada ulu hati.
Gejala yang terjadi yaitu perut terasa perih dan mulas Manifestasi klinis yang ditimbulkan pada penyakit gastritis adalah:
Gastritis Akut: Anorexia, mual, muntah, nyeri epigastrium, perdarahan saluran cerna pada Hematemesis melena, tanda lebih
lanjut yaitu anemia.
Gastritis Kronik: Kebanyakan klien tidak mempunyai keluhan, hanya sebagian kecil mengeluh nyeri ulo hati, anorexia, nausea,
dan keluhan anemia dan pemeriksaan fisik tidak di jumpai kelainan
Diagnosa keperawatan pada pasien gastritis adalah
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis (peradangan pada mukosa lambung)
b. Insomnia berhubungan dengan ketidaknyamanan fisik
c.pengetahuan (tentang gastritis) kesiapan untuk meningkatkan
Intervensi dari diagnosa hernia salah satunya yaitu
Dx:1: nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis Tujuan dan kriteria hasil: nyeri teratasi lien rileks, klien dapat tidur, skala nyeri
0-2.
Intervensi/Rasional
Kaji dan cata keluhan nyeri termasuk lokasi, lamanya intensitas skala nyeri (0-10). Rasional untuk menekan intervensi dan mengetahui efek
terapi
Berikan makanan sedikit
penetralisir asam lambung
tapi sering
Rasional:
makanan sebagae. Jelaskan agar klien menghindari makanan yang merangsang lambung, seperti makanan pedas, asam dan mengandung
gas. Rasional: makananyang merangsang dapat mengiritasi mukosa lambung.
d. Atur posisi tidur senyaman mungkin. Rasional posisi yang nyaman dapat menurunkan nyeri.
e. Anjurkan klien melakukan teknik relaksasi, seperti napas dalam. mendengarkan music, menonton TV dan membaca. Rasional: teknik
relaksasi dapat mengalihkan perhatian klien sehingga dapat menurunkan nyeri.
Berikan terapi analgetik dan antasid. Rasional untuk menghilangkan nyeri lambung.
Dengan evaluasi yaitu mengevaluasi semua tindakan yang telah diberikan pada paien. Jika dengan tindakan yang diberikan paien
mengalami perubahan menjadi lebih baik, maka tindakan dapat dihentikan jika sebaliknya keadaan pasien menjadi lebih buruk
kemungkinan besar tindakan harus mengalami perubahan atau perbaikan.

33
B. Saran
Demikianlah makalah ini saya buat untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan
gangguan sistem pencernaan yaitu gastritis. Saya selaku penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca agar makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi

34
a
DAFTAR PUSTAKA

Agus P., & Sri L., (2011). Endoskopi Gastrointestinal.Jakarta : salemba Medika Aziz.

Alimul, (2010). Konsep Dasar Manusia. Salemba Medika. Jakarta Chandrasoma, &

Parakrama. (2005). Ringkasan patologi Anatomi Edisi 2. Jakarta


:EGC

Bidayatul H, (2017). Penanganan Gastritis Menggunakan Kombinasi Terapi


Akupunktur Pada Titik Zusanli (St36), Neiguan (Pc6), Neiting (St 44)
Dengan Herbal Kunyit (Curcuma Domestica Val.). Unair. Surabaya.

Brunner dan Suddarth, 2015. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. EGC. Jakarta Friedman,

Marilyn, 2010. Asuhan Keperawatan Keluarga, konsep dan praktik. EGC.


Jakarta.

Haryanto, A., dan Rini, S. (2015). Keperawatan Medikal Bedah 1. Ar-Ruzz Media.
Yogyakarta

Mimh. (2016). Gastritis basic and definition.


https://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001150.htm diaks
es 17 Juli 2020.

Mustaqin A., & Kumala S (2011). Gangguan Gastrointestinal Aplikasi Asuhan


Keperawatan Medikal Bedah.Jakarta : Salemba Medika.

Nurarif, A. H., dan Kusuma, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan


Diagnosis Medis & NANDA NIC-NOC. Mediaction Jogja. Yogjakarta

Potter dan Perry, 2016. Buku ajar fundamental keperawatan; konsep, proses dan
praktik. Vol.1. edisi 9. EGC. Jakarta

Rudi H., (2012). Keperawatan Medikal Bedah Sistem Pencernaan. Yogyakarta :


Gosyen Publising.

Vera Uripi, 2011. Menu penderita hepatitis dan gangguan saluran pencernaan.
Jakarta. Puspaswara.

SDKI. (2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. DPP PPNI. Jakarta

a
e

Anda mungkin juga menyukai