Y DENGAN MASALAH
KESEHATAN GASTRITIS DI WILAYAH RT 02 RW 03 KELURAHAN
KULIM KEC. KULIM”
KEPERAWATAN KELUARGA
DOSEN PENGAMU:
DISUSUN OLEH :
RAFICA (180101150)
T/A2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kamiucapkan kepada Allah SWT karana atas rahmat dan hidayah-nya
kami dapat dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA Tn.Y DENGAN MASALAH KESEHATAN GASTRITIS” sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan.Dalam penusunan makalah ini,kami menyadari masih
banyak kekurangan baik pada teknik penulisan maupun materi. Untuk itu kritik dan saran
dari semua pihak sangat kami harapkan demi pemyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
dapat diterapkan dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang berhubungan dengan
judul makalah.
(Rafica)
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang..............................................................................................................1
B. Rumusan masalah........................................................................................................3
C. Tujuan .........................................................................................................................3
A. KONSEP LANSIA....................................................................................................4
PengertianLansia..............................................................................................................5
B. KONSEP HIPERTENSI
Pengertian Hipertensi.....................................................................................................11
Klasifikasi Hipertensi.....................................................................................................11
Patofisiologi Hipertensi.................................................................................................14
Penatalaksana hipertensi................................................................................................18
Kesimpulan....................................................................................................................22
Saran..............................................................................................................................22
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit gastritis sering terjadi pada remaja, orang-orang yang stres,karena stres dapat
meningkatkan produksi asam lambung, pengkonsumsi alkohol dan obat-obatan anti
inflamasi non steroid.
Ada berbagai cara untuk mengatasi agar tidak terkena penyakit gastritis dan untuk
menyembuhkan gastritis agar tidak menjadi parah yaitu dengan banyak minum + 8
gelas/hari, istirahat cukup, kurangi kegiatan fisik, hindari makanan pedas dan panas
dan hindari stres. Untuk pencegahan itu peran pelaksanaan kesehatan sangat
pentingyaitu dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada semua warga
masyarakat tentang gastritis, baik cara mencegahnya maupun cara menanganinya.
Peran keluarga dan lingkungan juga mendorong penurunan terjadinya gastritis, yaitu
dengan cara hidup sehat.
4
6. Bagaimana manifestasi klinis Gastritis ?
1.3 Tujuan
Melakukan proses asuhan keperawatan pada keluarga dengan Gastritis di wilayah RT 02 RW
03 kelurahan kulim kec.kulim dengan pendekatan proses keperawatan .
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
(Maryam, 2008), yaitu teori biologi, teori psikologi, teori kultural, teori
sosial, teori genitika, teori rusaknya sistem imun tubuh, teori menua akibat
yang hingga saat ini di anut oleh gerontologis, maka dalam tingkatan
menjadi tua (menua) tersebut. Postulat yang selama ini di yakini oleh para
masyarakat.
6
dasarkan pada teori yang mendasari prose menua itu sendiri. Iplikasi
penuaan. Istilah lain yang digunakan untuk menunjukkan teori menua adalah
adaptasi.
(Hardwiyanto & Setiabudhi, 2005). Pada lanjut usia alan terjadi proses
(Aster, 2009). Oleh karetan itu dalam tubuh akan menumpuk makin banayk
(Sunaryo, 2016).
suatu periode dimana seseorang telah beranjak jauh dari periode terdahulu
(Peldian Olds, 2007). Proses menua (aging) adalah suatu proses alami yang
disertai adanya penurunan kondisi fisik, psikologi maupun sosial yang saling
7
perubahan yang terkait dengan biologis, psikologis, sosial, dan spiritual yang
rasa, kelas sosial, dan keimanan menciptakan interaksi yang komplek yang
Menurut pendapat berbagai ahli dalam Efendi dalam Sunaryo (2016), bata-
empat kriteria berikut usia pertengahan (middle age) ialah 45-59 tahun,
lanjut usia (elderly) ialah 60-74 tahun, lanjut usia tua (old) ialah 75-90
3. Menurut Dra. Jos Masdani (Psikolog UI) terdapat empat fase, yaitu:
pertama (fase inventus) ialah 25-40 tahun, kedua (Fase virilities) ialah
40-55 tahun, ketiga (fase presenium) ialah 55-65 tahun, keempat (fase
age) > 65 tahun, atau 70 tahun. Masa lanjut usia (getiatric age) itu sendiri
dibagi menjadi tiga batasan umur, yaitu young old (70-75 tahun), old (75-
80 tahun), dan very old (> 80 tahun) (Efendi & Makhfudli, 2009).
8
Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan
manusia. Sedangkan menurut pasal 1 ayat (2), (3), (4) UU No. 13 Tahun 1998
tentang Kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut adalah seseorang yang telah
sel dalam tubuh yaitu dari keadaan normal menjadi lebih buruk. Menurut
1. Perubahan fisik
a. Sel saat seseorang memasuki usia lanjut keadaan sel dalam tubuh akan
indra peraba akan terjadi seperti respon terhadap nyeri menurun dan
9
seperti menurunnya kekuatan otot pernapasan, sehingga kemampuan
rapuh, keadaan tubuh akan lebih pendek, persendian kaku dan tendon
mengerut.
jantung pada lansia akan lebih tebal dan kaku akibat dari akumulasi
meningkat.
2. Perubahan intelektual
10
wajah seseorang. Perubahan yang lain adalah perubahan ingatan, karena
3. Perubahan keagamaan
Tugas perkembangan adalah tugas yang muncul pada periode tertentu dalam
kehidupan suatu individu (Stanly & Gauntlett, 2007). Ada beberapa tahapan
11
1. Tipe lansia bijaksana
2. Tipe mandiri
4. Tipe masrah
5. Tipe bingung
12
2.2 Konsep Hipertensi pada Lansia
atau lebih tinggi pada orang yang berusia diatas 50 tahun memastikan
2000).
Hipertensi atau darah tinggi adalah penyakit kelainan jantung dan pembuluh
darah yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah. WHO (World Health
mmHg, dan tekanan darah sama atau diatas 160/95 mmHg dinyatakan sebagai
hipertensi. Batasan ini tidak membedakan antara usia dan jenis kelamin
(Marliani, 2007).
lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan
2.2.2 Klasifikasi
1 Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg
dan / atau tekanan diastolik sama atau lebih besar dari 90 mmHg.
13
2 Hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan sistolik lebih besar dari 160
Tingkat hipertensi dan anjuran kontrol (Joint National Commitle, U.S 1992)
Tekanan
Tekanan sistolik
Tigkat diastolik Jadwal kontrol
(mmHg)
(mmHg)
Tingkat
I
Tingkat 140-159 90-99
II 160-179 100-109 1 bulan sekali
Tingkat 180-209 110-119 1 minggu sekali
III 210 satau lebih 120 atau lebuh Dirawat RS
Tingkat
IV
2.2.3 Etiologi
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia menurut Triyanto (2014)
14
5 Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer
1 Faktor keturunan
penderita hipertensi
2 Ciri perseorangan
d. Kebiasaan hidup
adalah :
3) Stress
4) Merokok
5) Minum alcohol
15
Sedangkan penyebab hipertensi sekunder adalah penyakit-penyakit seperti
Saraf, Stroke, Ensepalitis. Selain itu dapat juga diakibatkan karena Obat–
2.2.4 Patofisiologi
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak
dipusat vasomotor, pada medulla diotak.Dari pusat vasomotor ini bermula jaras
saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari
melalui system saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron
norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa
terjadi.
Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang pembuluh darah
16
epinefrin, yang menyebabkan vasokonstriksi.Korteks adrenal mensekresi
korteks adrenal.Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus
tekanan darah yang terjadi pada usia lanjut. Perubahan tersebut meliputi
penurunan curang jantung dan peningkatan tahanan perifer (Smeltzer & Bare,
2008).
17
2.2.6 Pathway
18
2.2.6 Tanda dan Gejala Hipertensi
yang memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah
pertolongan medis.
hipertensi yaitu : Mengeluh sakit kepala, pusing Lemas, kelelahan, Sesak nafas,
1. Hemoglobin / hematokrit
hiperkoagulabilitas, anemia.
2. BUN
19
3. Kalium serum
4. Kalsium serum
6. Pemeriksaan tiroid
1. Urinalisa
diabetes.
2. Asam urat
3. Steroid urin
4. IVP
5. Foto dada
20
6. CT scan
7. EKG
jantung hipertensi.
2.2.8 Penatalaksanaan
dan sebagai tindakan suportif pada hipertensi sedang dan berat. Terapi
a. Diet
e) Menghentikan merokok
b. Latihan Fisik
Latihan fisik atau olah raga yang teratur dan terarah yang dianjurkan
Intensitas olah raga yang baik antara 60-80 % dari kapasitas aerobik
atau 72-87 % dari denyut nadi maksimal yang disebut zona latihan.
x perminggu.
c. Edukasi Psikologis
1) Tehnik Biofeedback
2) Tehnik relaksasi
22
pengelolaannya sehingga pasien dapat mempertahankan
23
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
A. Data Umum
1. Identitas kepala keluarga
a. Nama : Tn.Y
b. Umur :
c. Agama : Islam
d. Suku : Minang
e. Pendidikan : SD
f. Pekerjaan : Buruh harian lepas
g. Alamat : Jl. Budi luhur
3. Genogram
24
4. Tipe keluarga
a. Jenis tipe keluarga
Berdasarkan kondisi keluarga Tn. Y, maka keluarga Tn. Y termasuk dalam
tipe keluarga The nuclear family (keluarga inti) keluarga yang terdiri dari
suami,istri,dan anak.
b. Masalah yang terjadi pada tipe keluarga
Tn. Y Mengataka tidak ada masalah dengan tipe keluarganya saat ini.
5. Suku bangsa
a. Latar belakang etnis keluarga/anggota keluarga
Keluarga Tn. Y adalah suku minang
b. Tempat tinggal keluarga
Keluarga Tn. Y merupakan penduduk asli desa kulim. Tn.Y masih belum
mempunyai rumah sendiri sehingga tinggal di rumah sewa.
c. Kebiasaan-kebiasaan diet dan berbusana
Keluarga Tn. Y Tidak ada pantangan makanan, mereka makan sayuran,lauk-
pauk, dan nasi.
d. Bahasa yang digunakan dirumah
Keluarga Tn. Y memakai bahasa minang dan bahasa Indonesia
6. Agama
a. Apakah ada perbedaan antara anggota keluarga dengan keyakinan
Tidak ada
b. Agama yang dianut oleh anggota keluarga
Agama yang dianut oleh keluarga Tn. Y adalah agama islam. Keluarga
mengatakan mereka melakukan ibadah sesuai kepercayaan yang mereka anut.
c. Keaktifan keluarga dalam menjalankan ibadah
Menurut Tn.Y keluarganya taat mejalankan ajaran agama.
d. Kepercayaan-kepercayaan dalam nilai-nilai yang dianut keluarga yang
mempengaruhi kehidupan keluarga terutama dalam hal kesehatan
Menurut Tn. Y tidak ada ajaran agama islam yang bertentangan dengan
kesehatan.
25
B. Riwayat dan Tahap perkembangan keluarga
1. Riwayat perkembangan keluarga saat ini
Tn. Y memiliki 3 orang anak. Anak Tn. Y berusia 15 dan 10 tahun,. Menurut
Duvall dan Milller (Friedman, 1998) keluarga "child bearing" kelahiran anak
pertama dimulai sejak hamil sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai
anak berumur 30 bulan atau 2,5 tahun. Tugas perkembangan keluarga yang
penting pada tahap ini adalah: Persiapan menjadi orang tua, adaptasi dengan
perubahan anggota keluarga,
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menurut Ny.R tidak ada tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi di
dalam keluarganya,
3. Riwayat keluarga inti
Ny. R mengatakan menikah dengan Tn. H Karena suka sama suka. dan dikaruniai
tiga orang anak yaitu An.A umur 17 tahun, An.A umur 12 tahun dan An. N
Uumur 5 tahun.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Ny. R mengatakan orang tua Tn. Y dan orang tuanya tinggal di desa Puncak
Indah. Bapak dari Tn. H sudah meninggal dunia lebih kurang 15 tahun yang lalu,
sementara ibu dari Tn. H sekarang menderita sakit Hipertensi. Ny. F mengatakan
karena belum memiliki rumah sendiri maka keluarganya tinggal di rumah sewa
orang tua dari suaminya Orang tua dari Tn. H bekerja sebagai wiraswasta.
C. Lingkungan
1. Karaktristik rumah
a. Perumahan
Jenis rumah semi permanen dengan luas 4x10 m2, terdiri dari 2 kamar tidur
dan 1 buah kamar mandi yang terletak di luar rumah. Status rumah milik orang
lain, atap rumah seng, Fentilasi rumah ada, luas ventilasi >10 % luas lantai.
Pada siang hari cahaya dapat masuk ke dalam rumah, penerangan listrik, lantai
terbuat dari keramik dan kebersihan rumah cukup bersih.
b. Denah rumah
26
c. Pengelolaan sampah
Pekarangan rumah keluarga Tn. Y cukup luas, kondisi pekarangan depan
bersih,kondisi pekarangan belakang rumah agak sempit,pembuangan limbag
rumah tangga ke pekarangan belakang. Tempat pembuagan sampah tidak ada,
sampah biasanya dibakar.
d. Sumber air yang digunakan oleh keluarga
Sumber air minum keluarga berasal dari sumur gali yang berada di belakang
rumah.
e. Jamban keluarga
Keluarga Tn. Y memiliki 1 buah WC yang terletak di belakang rumah. Jenis
jamban yang di gunakan yaitu jamban cemplung, jarak antara sumber air
dengan tempat penampungan tinja >10 meter
f. Pembuangan air limbah
Pembuangan limbah BAB keluarga Tn. Y biasanya di buang ke septik tank,
kondisinya baik
g. Fasilitas sosial dan fasilitas kesehatan
Keluarga Tn. Y ada mengikuti perkumpulan social dalam kegiatan di
masyarakat setempat seperti ikut yasinan dan arisan. Namun sejak masa
pandemi covid-19, Ny.R sudah jarang pergi pergi lagi hanya di sekitar rumah
tetangga saja. Fasilitas pelayanan kesehatan di masyarakat adalah
puskesmas,dan keluarga Ny.R biasanya memanfaatkannya untuk berobat.
27
D. Struktur keluarga
1. Pola komunikasi
Keluarga Tn. Y menggunakan pola komunikasi terbuka, meskipun Tn Y lebih
sering berada di luar rumah karena sehari-hari Tn.Y bekerja sebagai buruh harian
dan pulang sore hari. Sementara Ny. R tinggal di rumah mengurus rumah tangga,
anaknya, dan berjualan. mereka selalu berkomunikasi satu sama lain apabila ada
masalah.
2. Struktur kekuatan keluarga
Kekuatan keluarga terdapat pada Tn.Y dimana beliau mengatur segala peraturan
yang terdapat di rumah serta bertanggung jawab terhadap kebutuhan anggota
keluarganya, meskipun sebelum memutuskan biasanya Tn.Y mendiskusikannya
terlebih dahulu.
3. Struktur peran
a. Tn.Y
Peran formal : Tn.Y hanya berperan sebagai anggota masyarakat
Peran informal :Tn.Y berperan sebagai kepala keluarga, suami, ayah.
b. Ny. R
Peran formal: Ny.R masih aktif dalam kegiatan anggota masyarakat dan
perkumpulan ibu-ibu di lingkungan tempat tinggalnya seperti arisan dan
pengajian. Hanya karena masih masa pandemic covid pelaksanaannya masih
belum diaktifkan lagi.
Peran informal :Ny.F berperan sebagai ibu dan istri
c. An. A
Peran formal: An. A berperan sebagai anggota masyarakat dan anak sekolah.
Peran informal : An. A berperan sebagai anak dari Tn.Y dan Ny. R
d. An. A
Peran formal: An.A berperan sebagai anggota masyarakat dan anaksekolah
Peran informa! : An. A berperan sebagai anak dari Tn.Y dan Ny. R
e. An. N
Peran formal: An.N berperan sebagai anggota masyarakat
Peran informa! : An. N berperan sebagai anak dari Tn.Y dan Ny. R
28
4. Nilai dan norma keluarga
Tn.Y mengatakan bahwa keluarga ini selalu menjalankan ajaran agama yang
dianut yaitu Islam. Keluarga ini mengatakan bahwa jika terdapat salah satu
anggota keluarga yang sakit, mereka langsung membawa ke puskesmas. Keluarga
Tn.Y tidak memiliki kepercayaan-kepercayaan mistis tertentu terkait penyakit
yang diderita oleh individu
E. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
Keluarga Tn.Y adalah keluarga yang harmonis, saling memperhatikan satu sama
lain dan saling menyayangi. Mereka memanfaatkan waktu bersama dengan
bercengkrama terutama Ny.R sangat penuh kehangatan, kasih sayang dan saling
memperhatikan satu sama lain. Berdasarkan hasil observasi penulis, Tn.Y dan
Ny.R terlihat akrab.
2. Fungsi sosialisasi
Fungsi sosialisasi dalam keluarga tampak baik. Mereka juga bersosialisasi kepada
tetangga dengan sangat baik. Keluarga juga menekankan berperilaku sesuai
dengan agama yang dianutnya dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan di
lingkungan tempat tinggal. Keluarga Tn. Y mengikuti kegiatan yasinan yang ada
di masyarakat.
3. Fungsi perawatan kesehatan
saat dilakukan pengkkajian Tn.Y mengatakan sudah pernah menderita sakit asam
lambung sejak 2 tahun yang lalu Tn.Y mempunyai 3 orang anak yang berusia 17
tahun, 12 tahun, dan 5 tahun,dan Ny.R istri Tn.Y sekarang lagi menggunakan KB
Suntik.
4. Fungsi ekonomi
Tn.Y seorang buruh harian (pembuat batu bata) yang memiliki penghasilan
ketergantungan naik turun harga dan produksi batu-bata ,rata-rata menghasilkan
dua jutaan selagi harga anjlok,sedangkan Ny.R bekerja(wiraswasta dan ibu rumah
tangga).
29
F. Stress dan kopping keluarga
1. Stress jangka pendek
Tn. Y mengatakan sering nyeri
2. Stress jangka panjang
Sedangkan stresor jangka panjang adalah biaya sekolah anak
3. Kemampuan keluarga berespons terhadap stress
Keluarga selalu berdoa semoga Tn. Y sehat-sehat dalam mencari nafkah untuk
keluarga.
4. Stress kopping yang digunakan
Anggota keluarga Tn. Y selalu bermusyawarah untuk menyelesikan masalah yang
ada.
G. Pemeriksaan fisik
No Pemeriksaa Tn.Y Ny.R An.A An.A An.N
n
01 Keadaan Kesadaran Kesadaran Kesadaran Kesadaran Kesadaran
umum: Compos Compos Compos Compos Compos
mentis mentis mentis mentis mentis
H. Harapan keluarga
keluarga berharap perawat dapat memberikan informasi tentang masalah penyakit
yang ada di kerluarga Tn.Y, supaya dapat mencegah komplikasi serta menjaga
kebersihan lingkungan dan kesehatannya. Keluarga juga berharap agar petugas
kesehatan dapat berfungsi dengan baik, mampu memberikan pelayanan yang baik
30
dan tepat kepada siapa saja yang membutuhkan. Terhadap masalah kesehatannya :
Keluarga berharap asam lambung bisa membaik .
31
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pengetahuan yang berkembang dalam pembahasan tentang teori
proses menjadi tua (menua) yang hingga saat ini di anut oleh gerontologis, maka
dalam tingkatan kompetensinya, perawat perlu mengembangkan konsep dan teori
keperawatan sekaligus praktik keperawatan yang didasarkan atas teori proses
menjadi tua (menua) tersebut.
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan
sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg.
B. SARAN
Penulis berharap agar laporan pendahuluan ini dapat di jadikan sebagai bahan
pembelajaran dalam teori tentang hipertensi.
32
DOKUMENTASI KEPERAWATAN GERONTIK
33
DAFTAR PUSTAKA
Adib, M. (2012). Cara Mudah Memahami dan Menghindari Hipertensi Jantung dan
Stroke. Yogyakarta: Dianloka.
Brunner, & Suddarth. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:
EGC.
Efendi, F., & Makhfudli. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan
Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Selemba Medika.
Gardner Samuel, F. (2008). Smart Treatment For Hight Blood Pressure. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Stanly, M., & Gauntlett, P. (2007). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Jakarta: EGC.
34
35