Anda di halaman 1dari 54

ARENA KEBIJAKAN INTERNASIONAL

RISNA DAMAYANTI, S.Kep., Ns., M.Kep


Sektor kesehatan dianggap sbg
Sektor kesehatan sesuatu yang
jadi fokus inovasi- unik jika dibandingkan dengan isu
inovasi teknologi dan sosial lain,
riset biomedis tentang berbagai hal mengenai
kehidupan dan kematian
2 3
Di banyak negara,
sektor kesehatan Kes. menduduki suatu
adalah suatu bagian tempat khusus dlm
penting dari ekonomi. Analisa analisa kebijakan,
karena peran
Butuh jumlah Pekerja 1 KEBIJAKAN 4
profesional medis
dan Sumber daya yang KESEHATAN dalam membentuk dan
besar Internasion mengendalikan
kebijakan kesehatan
al
Polusi
Lingkun
gan

Pencemaran Kesehatan Ketidakstabilan


Air dipengaruhi &
& oleh Ketidakamana
n
Sanitasi
berbagai
kebijakan
Yankes/Jas
a
Deregula
si
&
Peratura
n
Ekono
mi
Perserikatan Bangsa-
Bangsa
Badan yang berkepentingan,
mempengaruhi & berdampak Badan kecil lainnya
pada status kesehatan

WHO (organisasi kesehatan dunia) UNHCR’s (pengungsi)

UNCTAD dan UNINDO


FAO (makanan dan pertanian yang
berdampak kesehatan) (transfer teknologi dan
bahan baku obat
esensial)
ILO (keselamatan & kesehatan
kerja) UNFPA (KB)

UNESCO (pendidikan kesehatan) UNAIDS


WHO
Sekretariat WHO

Staf WHO Markas besar WHO


Direktur (teknik & berada di Genewa, terdiri
umum administra dari 1-50 orang dari 5000
tif) staf

Staf lain bekerja di 6 kantor


regional dan sejumlah
kantor negara di seluruh
dunia.
PEMBUATAN KEBIJAKAN DI WHO
• Sistem PBB menyediakan saluran penting, melalui pertemuan besar dan kecil, komite ahli,
laporan dan publikasi penelitian pada banyak isu yang berbeda.
• Beberapa badan WHO bertindak seperti pressure groups pada kebijakan-kebijakan tertentu.
• Kebijakan digerakkan oleh elit donor industri Barat.
• Pada tingkat nasional, terlihat gambaran pembuatan kebijakan pada tingkat international
adalah salah satu kepentingan keputusan ekonomi penting yang dikontrol oleh sekelompok
elit yang kecil, dipimpin oleh World Bank dan IMF
Bagian dari PBB, mempunyai perbedaan mandat
dan status dari badan PBB lainnya

World Bank didirikan tahun 1946 (bersama dengan IMF


dan
GATT) untuk mencegah kembalinya instabilitas
World Bank kebijakan
& ekonomi tahun 1920 dan 1930.
IMF menyediakan keuangan untuk menangani
Intenationl restriksi arus bebas perdagangan dan
Monetay investasi
Fund (IMF) World Bank dianggap sebagai model
institusi multilateral

Beberapa berargumentasi bahwa World Bank


mengambil alih kepemimpinan di
WHO
Millenium Development Goals

Sebuah inisiatif pembangunan yang dibentuk pada


Konferensi
Tingkat Tinggi (KTT) Milenium PBB bulan
September 2000
(MDGs)

Sebanyak 189 negara anggota PBB yang sebagian


besar
diwakili oleh kepala pemerintahan sepakat untuk
mengadopsi
Deklarasi Milenium

Menghimpun komitmen para pemimpin dunia untuk menangani


isu perdamaian, keamanan, pembangunan, hak asasi dan
kebebasan fundamental dalam 1 paket
8
butir
MGDs

Millennium
Developmen
t
Goals
60 (MDGs) 21
indik target
ator kuantit
atif
8MDG
s
Butir Ensure
environmental
sustainability
(Pelestarian
7 8
Develop a global
partnership for
development
(Kerja sama
lingkungan hidup)
global)

Improve Maternal Health


(Peningkatan kesehatan 5 6 Combat HIV/AIDS,
malaria, and other
ibu) diseases (Perlawanan
terhadap penyakit)
Promote gender
equality and empower Reduce child mortality
women (Persamaan
3 4 (Penurunan angka
gender) kematian anak)

Achieve universal primary


Eradicate
2 education (Pendidikan untuk
extreme
poverty and
1 semua)
hunger
(Penghapusan
KELANJUTAN MDGs SDGs
SDGs • Sidang Umum PBB tgl 25 Sept 2015 di New York,
scr resmi mengesahkan SDGs sbg Kesepakatan
Kesepakatan Pemb. Global
Pembangunan
Global • Sekurangnya 193 kepala Negara hadir,
termasuk Indonesia.

• Mulai Tahun 2016, SDGs 2015-2030 secara resmi


menggantikan MDGs 2000 – 2015.

• SDGs berisi 17 Tujuan dan 169 sasaran pembangunan yang


diharapkan dapat menajwab ketertinggalan pembangunan
negara-negara diseluruh dunia, baik di negara maju dan
negara berkembang
Penyempurnaan MDGs SDGs
PRINSIP PELAKSANAAN SDGS

• Universality – SDGs
dilaksanakan oleh negara maju maupun negara
berkembang

• Integration – SDGs
dilaksanakan secara terintegrasi dan saling terkait pada
semua dimensi sosial, ekonomi dan lingkungan

• No One Left Behind


harus memberi manfaat bagi semua terutama bagi yg
rentan dan pelaksanaan yang melibatkan semua
pemangku kepentingan.
DAMPAK YANG DIHARAPKAN SDGS
PRIORITAS TARGET SDGS DI INDONESIA
SEKTOR KESEHATAN DALAM SDGS

• pada MDGs terdapat 4


Goals, 8 target, dan 31
Indikator.
• SDGs terdapat 4 Goals, 19
target, dan 31 Indikator
• Keempat Goals tersebut
berada pada posisi Goals
2,3 ,5 dan 6
SEKTOR KESEHATAN DALAM SDGS
KONSEP PEMBANGUNAN
KESEHATAN DI INDONESIA

Risna Damayanti, S.Kep., Ns., M.Kep


LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen
bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya. Sehingga harus dilaksanakan secara
terarah, berkesinambungan dan realistis sesuai tahapannya.
 Sistem Kesehatan WHO (1984) adalah kumpulan dari berbagai factor yang
komplek dan saling berhubungan yang terdapat dalam suatu negara, yang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan kesehatan perseorangan,
keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat pada setiap yang dibutuhkan.
 Di Indonesia Sistem Kesehatan Nasional (SKN) ditetapkan melalui SK
Menteri Kesehatan RI No. 99a/Men.Kes/SK/III/1982.
 SKN adalah suatu tatanan yang mencerminkan upaya bangsa Indonesia
untuk meningkatkan kemampuan mencapai derajat kesehatan yang optimal
sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti yang dimaksud dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
SKN 2004 sebagai pengganti SKN 1982, dan di sempurnakan dengan
SKN 2009 merupakan bentuk dan cara penyelenggaraan pembangunan
kesehatan, agar dapat mengantisipasi berbagai tantangan perubahan
pembangunan kesehatan dewasa ini dan di masa depan. Dalam
mengantisipasi ini, perlu mengacu terutama pada arah, dasar, dan
strategi pembangunan kesehatan yang ditetapkan dalam Undang-undang
Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional (RPJP-N) Tahun 2005-2025 dan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Bidang Kesehatan (RPJP-K) Tahun 2005-2025 .
Tujuan pembangunan kesehatan: terselenggaranya
pembangunan kesehatan oleh semua komponen bangsa:
pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, badan hukum,
badan usaha, lembaga swasta secara sinergis, berhasil guna
& berdaya guna agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya (Perpres 72 ; 2012).
ARAH, DASAR-DASAR DAN PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN KESEHATAN
TAHUN 2005-2025
• Arah:
Meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya dapat terwujud

• Dasar-dasar:
1. Perikemanusiaan,
2. Pemberdayaan dan kemandirian,
3. Adil dan merata, serta
4. Pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada
penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, manusia usia lanjut
(manula), dan keluarga miskin
Sumber : Undang-undang R.I No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang 24
Nasional Tahun 2005-2025
Lanjutan…..

• Pelaksanaan melalui peningkatan:


1. Upaya kesehatan,
2. Pembiayaan kesehatan,
3. Sumber daya manusia kesehatan,
4. Obat dan perbekalan kesehatan yang disertai oleh
peningkatan pengawasan,
5. Pemberdayaan masyarakat, dan
6. Manajemen kesehatan
 Upaya tersebut dilakukan dengan memperhatikan
dinamika kependudukan, epidemiologi penyakit,
perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan iptek, serta
globalisasi dan demokratisasi dengan semangat kemitraan
dan kerjasama lintas sektor

Sumber : Undang-undang R.I No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional Tahun 2005-2025 25
Lanjutan…..

• Penekanan diberikan pada peningkatan perilaku dan kemandirian


masyarakat serta upaya promotif dan preventif.

• Pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu


setiap kebijakan publik selalu memperhatikan dampaknya
terhadap kesehatan.

• Pembangunan dan perbaikan gizi dilaksanakan secara lintas


sektor yang meliputi produksi pangan, pengolahan, distribusi,
hingga konsumsi pangan tingkat rumah tangga dan kandungan
gizi yang cukup, seimbang, serta terjamin keamanannya dalam
rangka mencapai status gizi yang baik

Sumber : Undang-undang R.I No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional Tahun 2005-2025 26
SUBSTANSI PEMBANGUNAN KESEHATAN
DAN KAITANNYA DENGAN TINGKAT KEBIJAKAN SERTA
PERATURAN PERUNDANGAN
Tata Nilai: Kebij. Strategis: UUD, Tap MPR,
Dasar PK dlm UU (a.l Amandemen UU No. 23/92
UU No. 17 2007 ttg Kes) Perpu, PP, Perda
RPJPN
Kebijakan Manajerial:
Pembanguna 1. Kebj Umum: UU, Perpu, PP,
n Kesehatan Proses:
RPJPK 2005- Kep.Presiden, Inpres, Perda, dll
2025 2. Kebj Khusus: Permen, Kepmen,
Insmen, Srt Edaran Menteri

Struktur: Kebijakan Teknis


SKN 2009 Operasional (suatu sektor tertentu):
Per, Kep, Inst Dirjen/Kepala LPND
Sumber: Pem Kes, RPJPK 2005-2025,
SKN 2009, Sankri: Buku I, th 2003,
Pelaksanaan Pemb. Kesehatan
27
Buku III, th 2005, Kep Menkes No. 922, th 2008
PEMBANGUNAN KESEHATAN DI INDONESIA
UNSUR PELAKSANAAN, MANAJEMEN DAN PENGEMBANGANNYA
1. Penelitian dan Pengembangan
1. Pengembangan
Peningkatan mutu upaya dan 2. Penyebarluasan dan Pemanfaatan Hasil Litbangkes
manajemen kesehatan melalui:
3. Pengembangan Sumber Daya Litbang
1) Penyusunan K
a. Proses Kebijakan 2) Pelaksanaan K
3) Evaluasi K
1. Kebijakan Kesehatan
b. Sistem Kebijakan : Kelembagaan
a. K. Strategis
dari Proses K
b. K. Manajerial: Umum, Khusus
1) Jangka PJ, Mn, Pd
c. K. Teknis Operasional

Pembangunan a. Perencanaan 2) P. Nas, Reg, T Ruang

Kesehatan* 2. Manajemen 2. Administrasi 3) P. Makro, Sek, Kaws, Proyek


Kesehatan 4) P. Stratejik
Elaborasi dari
5) P. Sentral, Desen, Campuran
Pelaksanaan No. 5
3. Informasiasi b. Penggerakan Pelaksanaan
Kesehatan c. Pengendalian,Pengawasan,
Pertanggung jawaban
4. Hukum Kesehatan

1. Upaya Kesehatan,
2. Pembiayaan Kesehatan,
3. Pelaksanaan 3. SDM Kesehatan,
Melalui Peningkatan : 4. Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Makanan,
5. Manajemen Kesehatan, dan
6. Pemberdayaan Masyarakat
Dilaksanakan oleh: 1. Pemerintah dan 2. Masyarakat termasuk swasta

* Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Dasar
Pembangunan Kesehatan adalah: 1. Perikemanusiaan, 2. Pemberdayaan dan Kemandirian, 3. Adil dan Merata, serta 4. Pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu,
bayi, anak, manusia usia lanjut (manula), dan keluarga miskin (Undang-undang No. 17 tahun 2007 tentang RPJPN 2005-2025)
28
Menurut WHO pembangunan kesehatan adalah proses yang terus menerus dan progresif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Sumber: R. Hapsara H.R 2009
PERKEMBANGAN POKOK-POKOK SUBSTANSI DAN PROSES LEGISLASI
PEMBANGUNAN KESEHATAN
TAHUN 1980-2025
Unsur Kesehatan
Rencana Pemb Kes dari TAP MPR
SKN 1982 SKN 2004 No.7Th 2001 Visi
Menuju Indonesia (Disusun 02-03) Indonesia Masa Depan
(Disusun 80-82) Sehat 2010 , UU
(Disusun 1999)
RPJPN 2005-2025

Pemikiran Dasar Dasar-dasar Prinsip Dasar Prinsip Dasar


S 1.Tata
u Pembangunan Pembangunan SKN Pembangunan
b
nilai Kes Kes Kes
s
t Perbaika RPJPK 2005-2025
a 2.Prose RPJPK Kebijakan,Strate
n gi,Program n Tahun 2009
s RP3JPK Penyempurnaan
s
i Perbaikan SKN 2009
3.Struk Bentuk Pokok Wujud dan Metode
Bentuk dan Cara
tur SKN Penyempurnaan Penyelenggara
Pemb.Kes Penyelenggaraa
L
e
n Pem. Kes
g KEPMENKES KEPMENKES KEPMENKES
i No.99a/1982 Ttg. No.574/2000 No. 131/2004 KEPMENKE
s SKN
S
l
a UU No.23 Th. Amandemen UU No.23
s 1992 Ttg. P.P. Th.1992 Ttg. Kesehatan
29
i Sumber : R.Hapsara.HR 2004
Kesehatan
Sasaran: RPJP-K TAHUN 2005-2025

a. Meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH) dari 69 thn pada


2005 menjadi 73,7 thn pada 2025

b. Menurunnya Angka Kematian Bayi (AKB) dari 32,3 per 1.000


KH thn 2005 menjadi 15,5 per 1.000 KH thn 2025

c. Menurunnya Angka Kematian Ibu dari 262 per 100.000 KH thn


2005 menjadi 74 per 100.000 KH thn 2025

d. Menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita dari 26% thn


2005 menjadi 9,5% thn 2025

30
STRATEGI PEMBANGUNAN KESEHATAN
RPJPK 2005-2025

1. Pembangunan Nasional Berwawasan Kesehatan


2. Pemberdayaan Masyarakat dan Daerah
3. Pengembangan Upaya dan Pembiayaan Kesehatan
4. Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan
5. Penanggulangan Keadaan Darurat Kesehatan

31
KETERKAITAN MAKNA DAN ARAH PEM KES DENGAN
KESESUAIAN PADA PELAKSANAAN PEM KES
RPJPK 2005-2025 SKN 2009
• Tujuan dan Sasaran • Tujuan SKN
• Strategi Pembangunan • Kedudukan, Subsistem dan
Kesehatan Tata Hubungan
• Upaya Pokok: • Cara Penyelenggaraan SKN:

1. Upaya Kesehatan
1. SS Upaya Kesehatan
2. Pembiayaan Kesehatan
2. SS Pembiayaan Kesehatan
3. SDM Kesehatan
3. SS SDM Kesehatan
4. Sediaan Farmasi, Alat
4. SS Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan & Makanan
Kesehatan & Makanan
5. Manajemen dan
5. SS Manajemen dan Informasi
Informasi Kesehatan
Kesehatan
6. Pemberdayaan
6. SS Pemberdayaan Masyarakat
Masyarakat

32
PEMBANGUNAN KESEHATAN DAN PENGEMBANGAN SERTA
PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN DAN
KAITANNYA DENGAN UNSUR-UNSUR STANDAR PROFESI TENAGA
KESEHATAN
LINGKUNGAN ILMU LINGKUNGAN AGAMA,
DAN TEKNOLOGI SOSIAL DAN BUDAYA
3. STANDAR
1 Pendidikan SDMK.
PENDIDIKAN

2 Pelatihan SDMK. FUN-


DAMEN
MORAL:
2. PENGADAAN KEMANUSIAAN
SDM KES 1 Perencanaan Kebutuh-
an SDMK.
PENELITIAN &
2.Perencanaan Prog- PENGEMB.KES
ram SDMK.
3 Analisa dan Desain
Pekerjaan.
4 Sistem Informasi SDMK
1. PERENCANAN
SDM KES SUMBER PEMBERDAYA- UPAYA DERAJAT
1 Rekruitmen, Seleksi, dan
4. PEMBIN, PENGAWA- DAYA KES AN MASY. KESEHATAN KESMASY
Penempatan SDMK
2 Pengembangan dan Evaluasi SAN, SD SDMK
SDMK
3 Pemberian Kompensasi pada
SDMK
LINGKUNGAN
EKONOMI LINGKUNGAN MANAJE-
3. PENDAYAGUNAAN SEHAT MEN KES.
SDM KES
2. STANDAR
4. ETIKA 1.STANDAR
KOMPETENSI
PROFESI PERUBAHAN PELAYANAN
LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA
FISIK & BIOLOGI
LINGKUNGAN
PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN POLITIK &
SDM KESEHATAN HUKUM
PEMBANGUNAN KESEHATAN 33
R. HAPSARA H.R, 2005
R.Hapsara, H.R, 2009

GAMBARAN RENCANA DAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DI PUSAT DAN DAERAH


DALAM KAITANNYA DENGAN RPJPK 2005-2025 DAN SKN 2009 SEBAGAI BENTUK
DAN CARA PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

PUSAT DAERAH
P
E UU No. 23/92 UU No. 23/92
M tentang tentang
Kesehatan, RPJPN 2005- RPJPD Kesehatan,
B Amandemen 2025 Amandemen
A R
N
RPJPK
E
G 2005- RPJPK 2005-
2025
U
N 2025

N C
A A Renstra Depkes.
Renc. Pem. Kes Renstra SKPD
RPJMN RPJMD (Din. Kes)
N N Nas

K A
E RENJA KL RKP RKPD RENJA SKPD
S
E
H
A PELAK SKN 2009 SKN 2009
T
A SANA
Pelaksanaan, Pelaksanaan, Pelaksanaan, Pelaksanaan,
N Pembiayaan Pembiayaan Pembiayaan Pembiayaan
AN Kes. Nasional Nasional Daerah Kes. Daerah
34
SISTEM KESEHATAN
NASIONAL (SKN)
PENDAHULUAN

• Tujuan pembangunan kesehatan diarahkan untuk mewujudkan


tujuan nasional sesuai UUD ’45
• Perubahan Lingstra dgn UU 32/2004 (PD), UU 33/2004 (PK-Pst
Daerah), UU 40/2004 (SJSN), UU 29/2004 (PK), 25/2004 (SPPN), dan
UU 17/2007 ttg RPJPN 2005-2025
• Kesinambungan pembangunan dgn berbagai terobosan/inovasi
(Desa Siaga, Jamkesmas, P4K, dll)
• Dlm penyelenggaraan pemb. Kesehatan, perlu ada arah &
bentuk penyelenggaraan agar RPJPN ‘05-’25 dapat dilaksanakan

36
PENGERTIAN SKN

Sistem Kesehatan Nasional pada hakikatnya adalah bentuk dan cara


penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang memadukan berbagai
upaya Bangsa Indonesia dalam satu derap langkah guna menjamin
tercapainya tujuan pembangunan kesehatan.

Sistem Kesehatan Nasional tersebut perlu dilaksanakan dalam konteks


pembangunan kesehatan secara keseluruhan.

37
LANDASAN SKN
1. Landasan Idiil, yaitu Pancasila.

2. Landasan Konstitusional, yaitu UUD 1945, khususnya: Pasal 28 A, setiap


orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya; Pasal 28 H ayat (1), setiap orang berhak hidup sejahtera lahir
dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik
dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan ayat (3), setiap
orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya
secara utuh sebagai manusia yang bermartabat; serta Pasal 28 B ayat (2),
setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang; Pasal
28 C ayat (1), setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan
kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat
dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan
kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.
3. Landasan Operasional meliputi seluruh ketentuan peraturan perundangan yang
berkaitan dengan penyelenggaraan SKN dan pembangunan kesehatan.
Beberapa peraturan perundangan tersebut terdapat dalam Lampiran-1 dari
RPJP-K Tahun 2005 - 2025

Pasal 34 ayat (2), Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh
rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai
dengan martabat kemanusiaan dan ayat (3), Negara bertanggungjawab atas
penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang
layak;
DASAR SKN
 HAM
 Sinergisme dan kemitraan yang dinamis
 Komitmen & tata kelola pemerintahan yang baik (good goverment)
 Dukungan regulasi
 Antisipasi dan proaktif
 Responsif gender
 Kearifan lokal
KEDUDUKAN SKN
 Supra sistem SKN; dengan berbagai subsistem lain diarahkan untuk mencapai
tujuan dlm UUD 1945.
 Terwujud keadaan sehat dipengaruhi oleh berbagai faktor; tdk hanya tanggung
jawab sektor kesehatan, tetapi juga sektor lain.
 SKN berinteraksi secara harmonis dgn: a) Sistem pendidikan nasional b) Sistem
perekonomian nasional c) Sistem ketahanan pangan nasional d) Sistem
Hamkamnas, dan lainnya
 Kedudukan SKN terhadap pembangunan kesehatan didaerah. Merupakan
bentuk acuan dan cara penyelenggaraan pembangunan kesehatan didaerah.
 Kedudukan SKN terhadap berbagai sistem kemasyarakat; swasta. Ditentukan
oleh dukungan sistem nilai & budaya masyarakat. Acuan dlm membangun
perilaku dan lingkungan sehat, serta peran aktif masyarakat.
PENYELENGGARA SKN

1. Individu, keluarga, dan masyarakat


2. Pemerintah, baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah
Daerah
3. Badan Legislatif, baik di pusat maupun di daerah
4. Badan yudikatif
5. Sektor swasta
6. Lembaga pendidikan, baik pada tingkat sekolah dasar
sampai tingkat perguruan tinggi, baik milik publik
maupun swasta

42
PENYELENGGARA SKN

1. Individu, keluarga, dan berperan dalam


masyarakat yang meliputi: • advokasi,
• tokoh masyarakat, lembaga • pengawasan sosial, dan
swadaya masyarakat, • penyelenggaraan berbagai
media massa, organisasi pelayanan kesehatan
sesuai dengan bidang
profesi, akademisi, praktisi, keahlian dan kemampuan
serta masyarakat luas, masing-masing.
termasuk swasta

43
PENYELENGGARA SKN

2. Pemerintah, baik Pemerintah Pusat • berperan sebagai penanggung-


jawab, penggerak, pelaksana, dan
maupun Pemerintah Daerah pembina pembangunan kesehatan
dalam lingkup wilayah kerja dan
kewenangan masing-masing. Untuk
Pemerintah,
• peranan tersebut ditambah dengan
menetapkan Kebijakan, Standar,
Prosedur, dan Kriteria yang
digunakan sebagai acuan dalam
penyelenggaraan pembangunan
kesehatan di daerah.

44
PENYELENGGARA SKN

3. Badan Legislatif, baik di pusat 4. Badan Yudikatif, termasuk


maupun di daerah, yang berperan kepolisian, kejaksaan dan
melakukan persetujuan anggaran kehakiman berperan menegakan
dan pengawasan terhadap pelaksanaan hukum dan
penyelenggaraan pembangunan peraturan perundangan yang
kesehatan, melalui penyusunan berlaku di bidang kesehatan.
produk-produk hukum dan
mekanisme kemitraan antara
eksekutif dan legislatif.

45
PENYELENGGARA SKN

5. Sektor swasta yang berperan besar dalam


memiliki atau
mengembangkan industri • memungut iuran dari para
kesehatan, seperti: pekerja dan
industri farmasi, alat-alat
kesehatan, jamu, makanan • menambah iuran yang
sehat, asuransi kesehatan, menjadi kewajibannya.
dan industri pada umumnya.

46
PENYELENGGARA SKN

Pendidikan memegang kunci


6. Lembaga pendidikan, baik pada
Untuk:
tingkat sekolah dasar sampai
• menyadarkan masyarakat akan
tingkat perguruan tinggi, baik
berbagai risiko kesehatan dan
milik publik maupun swasta.
• peran masyarakat dalam
Sebagian besar masalah
meningkatkan derajat kesehatan
kesehatan berhubungan dengan
masyarakat.
perilaku dan pemahaman.

47
SUMBER DAYA PENYELENGGARAAN SKN

Pemerintah harus menjamin tersedianya dana, sumber daya


manusia yang memadai dan profesional, sediaan farmasi,
alat kesehatan, dan makanan, yang dikelola dengan
manajemen kesehatan yang baik, terutama yang berkaitan
dengan administrasi kesehatan dan pengaturan hukum
kesehatan serta didukung dengan informasi yang akurat,
valid, tepat waktu, dan tepat kebutuhan.

48
Status Keseh 1. Upaya
• DALE* kesehatan
Indikator 2. P’biayaan
Pencapaian kesehatan
Tkt Ketanggpn
(Respsiveness) 3. Sumberday
a manusia
keshtn
WHO 4. Obat dan
SKN perbekaln
Distribusi kesehatan
Tgkt Keseh
5. P’berdayaa
n
masyarakat
Indikator Distrbs Tgkt
Kinerja Ketanggapan 6. Manajeme
n
kesehatan
Distrbs Tgkt
Pembiayaan

* DISABILITY ADJUSTED LIFE EXPECTENCY / DALE


PENGELOLAAN KESEHATAN
 Pengelolaan kesehatan terdiri dari:
1. Pengelolaan upaya kesehatan
2. Penelitian & pengembangan kesehatan
3. Pembiayaan kesehatan
4. Sumber daya manusia kesehatan
5. Kesediaan farmasi
6. Alat kesehatan
7. Makanan
8. Manajemen
9. Informasi
10. Regulasi
11. Pemberdayaan masyarakat
PEMBANGUNAN KESEHATAN
 Pembangunan kesehatan mempertimbangkan (determinan sosial) antara lain:
• Kondisi kehidupan sehari-hari
• Tingkat pendidikan
• Pendapatan keluarga
• Distribusi kewenangan
• Keamanan
• Sumber daya
•Kesadaran masyarakat
• Kemampuan tenaga kesehatan mengatasi masalah
PEMBANGUNAN
BERWAWASAN KESEHATAN

PROMOTIF PREVENTIF CURATIF

• Menjaga • Imunisasi • Taat lalu


• Mening stamina • Hygiene Lintas Pengo Reha
katkan tubuh • Lingkungan • Keselama
Pengeta • Menu batan bili
• Amdal tan tasi
huan seimbang
kerja
PENUTUP
• Tujuan pembangunan kes. Hanya dpt dicapai bila didukung olek kerjasama
dg semangat kemitraan antar semua pelaku pembangunan baik pem secara
ls, pusat dan daerah, legislatif,yudikatif, masyarakat dan swasta

• Dg demikian penyelenggaraan pembangunan kesehatan dg dukungan SKN


dpt dilaksanakan dg berhasil guna dan berdayaguna dg, interaksi,
interrelasi serta keterpaduan berbagai upaya yg dilakukan semua pelaku
SKN

53
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai