Anda di halaman 1dari 18

KEGANASAN PADA SISTEM HEMATOLOGI

DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK


LEUKIMIA

KELOMPOK 7

ANDI DESTRIA A1C219098


HUSNUL HAFIFA A1C219131

PRIODI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2021/2022
INDIKATOR PENGERTIAN

01
ETIOLOGI/PENYEBAB MANIFESTASI KLINIK

02 03
PAfisiologi
PATHWAY

04 05
ASKEP

07
PENATALAKSANAAN

06
A. PENGERTIAN
Leukimia adalah proliferasi sel darah putih yang masih
imatur dalam jaringan pembentuk darah.\

Leukemia adalah neoplasma akut atau kronis dari sel-sel


pembentuk darah dalam sumsum tulang dan limfa nadi.
B. ETIOLOGI/PENYEBAB
Penyebab (etiologi) leukemia belum diketahui secara pasti, namun diketahui beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
frekuensi leukemia, seperti:
A. Radiasi
Radiasi dapat meningkatkan frekuensi LMA dan LMA.
b. Faktor Leukemogenik
Terdapat beberapa zat kimia yang telah diidentifikasi dapat mempengaruhi frekuensi leukemia seperti, Racun
lingkungan seperti benzena, Bahan kimia industri seperti insektisida dan Obat untuk kemoterapi
c. Virus
Virus dapat menyebabkan leukemia seperti retrovirus, virus leukemia feline, HTLV-1 pada dewasa.
d. Neoplasia
Ada persamaan jelas antara leukemia dan penyakit neoplastik lain,
misalnya proliferasi sel yang tidak terkendali, abnormalitas morfologis sel dan infiltrasi organ.
e. Infeksi
Leukemia pada tikus dan unggas dapat ditransnamsi oleh filtrate bebas sel. Partikel virus dapat ditunjukkan dengan
mikroskop elektron. Pada manusia terdapat bukti kuat untuk etiologi baik pada satu jenis leukemia / limfoma sel T dan
pada limfoma burkit.
f. Keturunan
Ada laporan beberapa kasus yang terjadi pada satu keluarga dan pada kembar identik ada insiden yang meningkat
pada beberapa penyakit kerediter, khususnya sindroma down (dimana leukemia terjadi dengan peningkatan frekuensi 20 –
30 kali lipat) anemia panca sindroma down dan ataksia – talangiektasia.
C. MANIFESTASI KLINIK

Secara sederhana leukemia dapat diklasifikasikan berdasarkan maturasi sel dan tipe sel asal
yaitu :
A. Leukimia Akut
Leukimia akut adalah keganasan primer sumsum tulang yang berakibat terdesaknya
komponen darah normal oleh komponen darah abnormal (blastosit) yang disertai dengan
penyebaran ke organ-organ lain. Leukemia akut memiliki perjalanan klinis yang cepat, tanpa
pengobatan penderita akan meninggal rata-rata dalam 4-6 bulan.,terdiri atas:
1).Leukemia Limfositik Akut (LLA)
2).Leukemia Mielositik Akut (LMA)
B. Leukimia Kronik
Leukimia kronik merupakan suatu penyakit yang ditandai proliferasi neoplastik dari salah
satu sel yang berlangsung atau terjadi karena keganasan hematologi
1).Leukemia Limfositik Kronis (LLK)
2).Leukemia Granulositik/Mielositik Kronik (LGK/LMK
D. PATOFISIOLOGI

Apabila mekanisme yang mengatur produksi sel tersebut terganggu, sel akan membelah diri sampai ke
tingkat sel yang membahayakan (proliferasi neoplastik). Proliferasi neoplastik dapat terjadi karena kerusakan
sumsum tulang akibat radiasi, virus onkogenik, maupun herediter. Sel polimorfonuklear dan monosit
normalnya dibentuk hanya dalam sumsum tulang. Sedangkan limfosit dan sel plasma dihasilkan dalam
berbagai organ limfogen (kelenjar limfe, limpa, timus, tonsil). Beberapa sel darah putih yang dibentuk dalam
sumsum tulang, khususnya granulosit, disimpan dalam sumsum tulang sampai mereka dibutuhkan dalam
sirkulasi. Bila terjadi kerusakan sumsum tulang, misalnya akibat radiasi atau bahan kimia, maka akan terjadi
proliferasi sel-sel darah putih yang berlebihan dan imatur. Pada kasus AML, dimulai dengan pembentukan
kanker pada sel mielogen muda (bentuk dini neutrofil, monosit, atau lainnya) dalam sumsum tulang dan
kemudian menyebar ke seluruh tubuh sehingga sel-sel darah putih dibentuk pada banyak organ ekstra medula.
Sedangkan secara imunologik, patogenesis leukemia dapat diterangkan sebagai berikut. Bila virus dianggap
sebagai penyebabnya (virus onkogenik yang mempunyai struktur antigen tertentu), maka virus tersebut
dengan mudah akan masuk ke dalam tubuh manusia dan merusak mekanisme proliferasi
F. PENATALAKSANAAN Medis

A. Leukemia Mieloblastik Akut/Acute Myeloid Leukemia (LMA/AML)


Terapi yang dapat diberikan kepada pasien LMA adalah sebagai berikut:
1. Kemoterapi
2. Pemberian produk darah dan penanganan infeksi dengan segera;
3. Transplantasi sumsum tulang.

B. Leukemia Limfoblastik Akut/Acute Lymphoblastic Leukemia (LLA/ALL)


I. Induksi remisi
Tujuan dari terapi induksi remisi adalah mencapai remisi komplit hematologik sehingga hematopoiesis dapat kembali normal .
II. Terapi post-remisi
a. Terapi untuk sanctuary phase
b. Terapi intensifikasi/konsolidasi
c. Terapi pemeliharaan (maintenance).
Lanjutan……….

C. Leukemia Myeloid Kronik (LMK)


Medikasi ataupun terapi yang dapat diberikan kepada pasien dengan LMK yaitu:
a. Busulphan (myleran):
b. Hidroksiurea
c. Interferon alfa
d. Tranplantasi sumsum tulang
e. Terapi dengan memakai prinsip biologi molekuler

D. Leukemia Limfoid Kronik (LLK)


Pengobatan sebaiknya tidak diberikan pada klien tanpa gejala, karena hal ini tidak memperpanjang hidup
PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN

1). Mempersiapkan anak dan keluarga dalam menghadapi prosedur diagnostik dan
terapeutik.
2). Melaksanakan tindakan kewaspadaaan dalam memberi dan menangani angens
kemoterapi
3). Memberikan perawatan fisik dan dukungan emosional secara berkesinambungan
PATHWAY
G. ASKEP

Pengkajian\

Pengkajian fokus
a. Demografi
1) Usia : terjadi pada anak berusia dibawah 15 tahun dengan insidensi tertinggi pada umur 4 tahun
2) Jenis kelamin : laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan
3) Ras : pada kasus tertentu lebih banyak pada anak kulit putih
4) Lingkungan banyak terpapar pada zat radioaktif dan bahan kimia.

b. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Dahulu
a)Riawayat kelainan kromosom (sindrom down)
b)Riwayat infeksi
2). Riawayat penyakit keluarga : faktor ras, keluarga dan genetika
LANJUTAN………

c. Pemeriksaan fisik

1)Palpitasi, mukosa pucat


2)Penurunan BB
3)Penurunan bunyi usus
4) Splenomegali, hepatomegali
5) Penurunan kesadaran
6) Nyeri abdomen, nyeri sendi
7) Pendarahan spontan
8) Purpura, kemerahan
Lanjutan…………

d. Pemerikasaan Penunjang

Hitung darah lengkap complete blood cell (CBC). Anak dengan CBC kurang dari 10.000/mm3 saat di
diagnosis memiliki prognosis paling baik, jumlah leukosit lebih dari 50.000/mm3 adalah tanda prognosis
kurang baik pada sembarang umur.

a).Hemoglobin : kurang dari 10 gr/100 ml


b).Retikulosit : jumlah biasanya rendah
c).Trombosit : <50.000/mm
d).SDP : >50.000/cm dengan peningkatan SDP immatur
e).PTT : memamnjang
f).Asam urat serum : mungkin meningkat
g).Copper serum : meningkat
h).Zink serum : menurun
1.

Diagnosa Keperawatan
1. Resiko infeksi berhubungan dengan menurunnya sistem pertahanan tubuh
2. Nyeri yang berhubungan dengan efek fisiologis dari leukemia
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan anoreksia, malaise, mual
dan muntah, efek samping kemoterapi dan atau stomatitis.
Intervensi Keperawatan

1. Resiko infeksi berhubungan dengan menurunnya sistem pertahanan tubuh

NIC
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2X24 jam diharapkan pasien dapat memenuhi kriteria hasil :
1.Anak tidak mengalami gejala-gejala infeksi

NOC
A Pantau suhu dengan teliti
b. Berikan periode istirahat tanpa gangguan
c. Anjurkan semua keluarga ntuk menggunakan teknik mencuci tangan dengan baik
LANJUTAN…………
2. Nyeri yang berhubungan dengan efek fisiologis dari leukemia

NIC
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2X24jam diharapkan pasien dapat
memenuhi kriteria hasil :
pasien tidak mengalami nyeri atau nyeri menurun sampai tingkat yang dapat
diterima anak

NOC
a.\Mengkaji tingkat nyeri dengan skala 0 sampai 5
b. Lakukan teknik pengurangan nyeri non farmakologis yang tepat
c. Berikan obat-obat anti nyeri secara teratur
d. Kolaborasi dengan tim medis lainnya
NIC
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2X24 jam diharapkan pasien dapat
memenuhi kriteria hasil :
1. Nutrisi menjadi adekuat
NOC
a. Pantau status nutrisi
b. Berikan makanan yang disertai suplemen nutrisi gizi
c. Jelaskan pada keluarga faktor pencetus mual dan muntah
Lanjutan………

3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan anoreksia, malaise, mual dan
muntah, efek samping kemoterapi dan atau stomatitis.

NIC
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2X24 jam diharapkan pasien dapat memenuhi kriteria hasil :
1. Nutrisi menjadi adekuat

NOC
a. Pantau status nutrisi
b. Berikan makanan yang disertai suplemen nutrisi gizi
c. Jelaskan pada keluarga faktor pencetus mual dan muntah
d. Kaloborasi dengan ahli gizi
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai