Anda di halaman 1dari 42

ASUHAN KEPERAWATAN

PALIATIF

RUGAIYAH ADAM, SST,SPd, MPsi


PENDAHULUAN
• Transisi pada Abad 21 peningkatan penyakit yang semula
penyakit akut menjadi penyakit kronis, Kebutuhan
Global terhadap asuhan paliatif akan terus berkembang
seiring meningkatnya penyakit tidak menular dan
populasi aging, terjadi peningkatan masa usia manusia
lebih lama
• Lebih kurang dari 40 juta orang membutuhkan
membutuhkan asuhan keperawatan paliatif,
• hanya 14 % yang menerima asuhan, mayoritas orang
meninggal dalam kondisi mengenaskan
PENDAHULUAN
• Rendahnya pelatihan dan kesadaran
terhadap asuhan keperawatan paliatif dari
tenaga kesehatan adalah penghambat
utama dlm meningkatkan akses pelayanan
kesehatan, Asuhan keperawatan Paliatif
dapat menurunkan hospitalisasi dan
penggunaan pelayanan kesehatan yang
diperlukan
KONSEP DASAR ASUHAN
KEPERAWATAN PALIATIF
• Suatu pendekatan yang meningkatkan kualitas
hidup pasien (dewasa dan anak) & keluarga yg
menghadapi masalah berhubungan dg penyakit
mengancam kehidupan.
• Mencegah & menghilangkan penderitaan melalui
identifikasi dini, pengkajian & pengelolaan yg
tepat terhadap nyeri & masalah lainnya, meliputi
fisik, psikososial atau spiritual
Konsep….
• Asuhan keperawatan paliatif merubah
pandangan dari penderitaan, menuju
sumber pemulihan. Pemulihan tidak
selalu “kesembuhan”, tetapi
meningkatkan kualitas hidup penderita
& keluarganya
Asuhan Keperawatan Paliatif
Mengikat tenaga kesehatan untuk tdk meninggalkan
pasien walau pengobatan tidak akan berhasil, yaitu
pasien:
• Pasien yg membutuhkan perhatian sepanjang sisa
hidupnya
• Pasien kanker yg tidak dpt disembuhkan setelah
dipulangkan dari rumah sakit
• Pasien stroke
• Pasien lanjut usia dg banyak keterbatasan
Asuhan Keperawatan Paliatif

Menangani masalah sulit akhir di kehidupan,


Permasalahan pasien dg penyakit lanjut
• Masalah fisik – nyeri, sulit bernapas dll
• Masalah social – Keuangan, isolasi social dll
• Masalah emosi – sedih, marah, khawatir, cemas dll
• Masalah batin – agama dll
• Menurut Prof. R. Sunaryadi salah satu aspek
penting dlm perawatan paliatif a/ kasih,
kepedulian, ketulusan, & rasa syukur.
• Begitu pentingnya aspek ini, sampai melebihi
pentingnya penanganan nyeri yg mutlak hrs dilakukan
dlm perawatan paliatif.
• Etika perawatan paliatif dilakukan dg penuh kasih
sayang. Konsep kasih sayang itu bermakna
bijaksana, mendahulukan orang lain, bermanfaat
& penyantun.
• Kepedulian (Care)sesungguhnya merup.
ungkapan ketulusan /pengorbanan tanpa pamrih.
Kepedulian sbg wujud kasih sayang memang hrs
dilandasi oleh ketulusan.
• Ketulusan a/ kata lain dari keikhlasan.
Keikhlasan a/ kekuatan yg mampu menyuntikkan
sindroma ketenangan jiwa. Keikhlasan
menjadikan kita sbg manusia yg pandai bersyukur.
• Untuk itulah dlm pemberian asuhan
keperawatan paliatif haruslah memiliki rasa
kasih (Compassion) yaitu peka thd kesulitan
& kepedihan orang lain, memberikan
kesempatan utk berbagi perasaaan &
memberi dukungan scr penuh, mempunyai
hati nurani (conscience) yaitu perduli dg
kesejahteraan orang lain yg direfleksikan pd
tingkah laku.
Pengkajian
• Mengkaji kebu. Fisik, psikologis, sosial,
spiritual & kultural
• Anamnesis yg teliti baik dari pasien
maupun keluarganya
• Pemeriksaan fisik, penunjang, status
mental & laporan harian selama
perawatan
• Keluhan-keluhan/Gejala
Diagnosa Perawatan
• Merup. Keputusan klinik ttg respon individu, klg & masy. ttg
msl kes. Aktual /potensial, sbg dasar askep sesuai dg
kewenangan perawat (Nanda)
• Suatu pernyataan yg menjelaskan respon manusia (sta. kes./
resiko perubahan pola) individu/klp, perawat scr
akuntabilitas dpt mengidentifikasi & memberikan intervensi
scr pasti utk menjaga sta. kes. Menurunkan, membatasi,
mencegah, & merubah (Carpenito)
Diagnosa….
• Fokus : reaksi/respon thd tindakan keprwt & tind.
Medis/lainnya
• Orientasi : Kebutuhan dasar Individu
• Berubah sesuai perubahan respon klien
• Mengarah pada fungsi mandiri dalam melaksanakan
tindakan & evaluasi
• Diagnosa Keprwt melengkapi Dx Medis
Diagnosa Keperawatan pada pasien
Paliatif
FISIK
• Nyeri Kronis (D0078)
• Nausea (D0076)
• Gangguan Rasa Nyaman (D0074)
• Defisit Kebersihan diri (D.0109)
• Gangguan Pertukaran Gas (D0003)
14
Diagnosa …

• Bersihan jalan nafas tidak efektif (D0001)


• Gangguan Integritas Kulit (D 0129)
• Intoleransi Aktifitas (D 0056)
• Defisit nutrisi (D 0019)
• Gangguan Menelan (D 0063)

15
Diagnosa …..
• Diare (D 0020)
• Gangguan Citra tubuh (D0083)
• Gangguan Eliminasi Urine (D0040)
• Konstipasi (D0009)
• Fatiq/kelelahan/keletihan (D0057)

16
Diagnosa …..
PSIKOLOGIS
• Cemas (D.0080)
• Depresi
• Keputusasaan (D.0088)
• Koping tidak efektif (D.0036)
• Berduka (0081)

Diagnosa …..
SOSIAL
• Koping Komunitas tidak efektif (D.0095)
• Ketegangan Peran Pemberi Asuhan (D.0124)
• Gangguan Interaksi sosial (D.0118)
SPIRITUAL
• Distres spiritual (0082)
KULTURAL
• Defisit Pengetahuan (D.0111)
• Manajemen Kesehatan keluarga tidak efektif (D.0115)
Planning
1. Merup. Bag. dari fase pengorganisasian dlm proses kep. sbg
pedoman utk mengarahkan tindakan kep. dlm usaha mbantu,
meringankan, mmecahkan mslh/mmenuhi keb.
2. Menentukan prioritas
• Menentukan diagnosa yang diambil, salah satu yang diambil adalah
kebutuhan manusia (hirarki) : Fisiologis, rasa aman,nyaman, soaial
harga diri, aktualisasi diri
3. menetapkan tujuan
• Tujuan Jangka Panjang, Jangka pendek
4. menetukan kriteria hasil
• Berfokus pada pasien, spesifik, harus dapat di ukur, ada batas waktu
5. Menetukan rencana Tindakan
• Observasi, terapeutik, observasi
19
Implementasi
 Serangkaian kegiatan yg dilakukan utk membantu klien dari masalah
status kesehatan yd dihadapi ke status kesehatan yang lebih baik yang
menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan(Gordon,1994, dalam
Potter&perry, 1997)
 Tindakan meliputi :
1. Independen
• Tindakan observasi
• Tindakan terapeutik
• Tindakan edukatif
2. Interdependen : kerjasama dg profesi lain
3. Dependen
20
Evaluasi
o Tindakan intelektual utk
melengkapi proses kep. yg
menandakan seberapa jauh
diagnosa kep. , rencana tindakan &
pelaksanaannya sudah berhasil
dicapai
o Evaluasi berbentuk bio, psiko,
sosio, spiritual

21
Contoh
• Diagnosa Keperawatan : Nyeri Kronis
• Tujuan : Nyeri teratasi 30 menit setelah diberi tindakan
keperawatan
• Kriteria Hasil : Keluhan Nyeri : Cukup menurun :4 (skala nyeri 3)
Kriteria Evaluasi
• Menurun : 5
• Cukup Menurun : 4
• Sedang : 3
• Cukup Meningkat : 2
• Meningkat : 1
Intervensi Keperawatan
Manajemen Nyeri (1.08238)
1 Observasi
• Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekwensi, kualiats, intensitas
nyeri
• Identifikasi skala nyeri
• Identifikasi respon nyeri non verbal
• Identifikasi Pengetahuan dan kenyakinan tentang nyeri
• Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
• Identifikasi pengaruh nyeri pada kualiats hidup
• Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
• Monitor efek samping penggunaan analgesik
…Manajemen Nyeri (1.08238)
2. Terapeutik
• Berikan tehnik Non Farmakologis utk mengurangi rasa nyeri,
misal TENS (Transcutaneus Elektrical Nerve Stimulation),
akupresur, tx music, aroma terapi, tehnik imajinasi terbimbing,
terapi bermain, kompres hangat/dingin. Relaksasi nafas,
distraksi, meditasi/yoga
• Kontrol lingk. yg memperberat rasa nyeri, misal, suhu ruangan
terlalu panas/dingin, pencahayaan, kebisingan
• Fasilitasi istirahan & tidur cukup
• Pertimbangkan jenis & sumber nyeri dlm pemilihan strategi
untuk meredakan nyeri
…Manajemen Nyeri (1.08238)
3. Edukasi
• Jelaskan penyebab, periode & pemicu nyeri
• Jelaskan tentang cara strategi meredakan nyeri
• Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
• Anjurkan penggunaan analgesic secara tepat
• Ajarkan tehnik non Farmakologi utk mengurangi rasa
nyeri
• Kolaborasi pemberian analgesik
• Tehnik Distraksi (mendengarkan musik)

• Tehnik Relaksasi
(Nafas Dalam)
Tehnik Relaksasi
1. Silakan px duduk & relaksasi sejenak (1-2 menit).
2. Pejamkan mata & tarik nafas yg dlm keluarkan
perlahan.
3. Sambil mengeluarkan nafas bayangkan beban pikiran yg
masih dirasakan keluar bersama nafas.
4. Ulangi tarik nafas yg dlm & keluarkan perlahan 5 - 10
X / berapapun sampai merasa lebih fresh & segar
Lanjutan Tehnik Relaksasi

5. Jika masih memiliki waktu. Gunakanlah u/ relaksasi lebih dlm,


teruskanlah rileksasi dg membayangkan tempat yg nyaman yg
pernah kunjungi.
6. Nikmati suasana itu hadir kembali. Dengarkan suara2 yg dengar
disana
7. Rasakan santainya udara membuat terasa nyaman & rileks.
Sehingga ketika nanti terbangun, akan menjadi sangat rileks
Perawatan Nyeri
Non Pharmacologi
• Massase/ pijat, Acupressure

• Kompres hangat dingin


• Rendam Kaki dengan air hangat : 37oC-
39oC
Prinsip Asuhan keperawatan
Paliatif
1. Perawat selalu menghampiri px di TT-nya,
menyapa dg hangat & memberikan sentuhan
terapeutik, duduk/berdiri sesaat di samping px
utk mendengarkan ungkapan/keluhan px.
2. Perawat selalu sering menghampiri px walau tdk
ada tindakan rutin limpahan utk mendengarkan
& memperhatikan dg sabar perasaan yg di
ungkapkan px.
3. Perawat sll memberikan motivasi & berempati
thd permasalahan px.
4. Perawat menemui px utk menawarkan bantuan
(mis. menghilangkan rasa sakit, menggosok
punggung px, mengompres, dll)
5. Perawat menunjukkan perhatian kpd px
(menanyakan keluhan yg di rasakan saat
menemui px)
6. Perawat melibatkan klg px/orang yg dianggap
berarti ke dlm perawatan px
7. Perawat menunjukkan sikap sabar dlm
melakukan proses keperawatan pd px
8. Perawat memberikan kenyamanan yg mendasar
miss. ketenangan (kontrol suara), selimut yg
memadai & TT yg bersih
9. Perawat menyarankan pd px utk memanggilnya
apabila px mengalami kesulitan menemui
masalah
10.Perawat menghormati hak2 px
11.Perawat menjelaskan pd px & klg, terutama
mereka yg menjadi tanggung jawabnya
12.Perawat melakukan penilaian pengkajian ttg
kondisi px scr menyeluruh
13.Perawat menanyakan apa yg dirasakan px &
apa yang bisa saya lakukan utk membantu px
14.Perawat senantiasa mendampingi px saat px
membutuhkan
15.Perawat suka mendengarkan kel., perasaan &
masukan dari px
16.Perawat membantu px memberikan kesempatan
utk memandirikan px dlm mengatasi masalah
17.Perawat memberikan motivasi pd px utk berfikir
positif ttg kondisi sakitnya
18.Perawat mengajarkan pd px cara utk merawat
diri sendiri setiap kali memungkinkan
19.Perawat selalu membaca bismillah (yg beragama
Islam) sebelum melakukan tindakan & membaca
alhamdulillah setelah selesai melakukan tindakan.
20.Perawat memberi penguatan harapan yg realistis
pd px thd kesembuhan
21.Perawat hrs meyakinkan pd px bhw sekecil
apapun kesembuhan, akan memberikan
ketenangan & keyakinan px utk berobat.
22.Perawat mengingatkan & mengajarkan pd px
utk selalu berfikiran positif thd semua cobaan
yg dialaminya. Dibalik semua cobaan yg dialami
px, pasti ada maksud dari Sang Pencipta.
23.Px hrs difasilitasi utk lebih mendekatkan diri pd
Sang Pencipta dg jalan melakukan ibadah scr
terus menerus. Shg px diharapkan memperoleh
suatu ketenangan slm sakit.
24.Perawat dpt menguatkan diri px dg
memberikan contoh nyata &/ mengutip kitab
suci bhw Allah tdk akan memberikan cobaan pd
umatNYA, melebihi kemampuannya (Al.
Baqarah, 286). Px hrs diyakinkan bhw semua
cobaan yg diberikan pasti mengandung hikmah,
yg sangat penting dlm kehidupannya.
KESIMPULAN
• Asuhan keperawatan paliatif yg diberikan memerlukan
dasar pengetahuan ttg peny. serta aspek2 bio-psycho-
sosio-spiritual
• Cermat mengkaji perkemb. px, kesabaran melaksanakan
tindakan, keterampilan mengevaluasi hasil tindakan
perawatan/pengobatan.
• Peka thd kesulitan & kepedihan orang lain dg rasa empati
& memiliki sifat peduli thd px & klgnya terefleksikan dg
perilaku/tingkah laku, shg px & klgnya merasa nyaman
& tdk merasa terabaikan krn peny.nya.
THANK YOU
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai