Anda di halaman 1dari 62

REHABILITASI DALAM

KEPERAWATAN JIWA

MARTINA
Pengertian
• Rehabilitasi adalah seperangkat
tindakan sosial, edukasi, prilaku dan
kognitif untuk meningkatkan fungsi
kehidupan pasien gangguan jiwa &
berguna untuk proses penyembuhan
(Barton, 1999 dlm Stuart & Laraia,
2005)
• Terapi rehabilitasi merupakan
aktivitas yg dilakukan pd pencegahan
tersier yg bertujuan mengembalikan
fungsi pasien secara optimal, shg
tingkat kecacatan ps dpt berkurang.
Prinsip Terapi Rehabilitasi
1. Faktor Internal Pasien
• (kesadaran ps thd masalh’a, keinginan utk
berubah, & kemampuan memutuskn tindakan
yg diperlukan utk proses penyembuhan

2. Kemampuan Merawat Diri


• (Kemampuan ps merawat dirinya sendiri &
menghadapi masalah dlm kehidupan)
Cont.....
3. Faktor Eksternal Pasien
• (Duk sosial dari kelg, teman, tenakes yg dpt
membantu menyelesaikan masalah dan proses
penyembuhan)

4. Pemberdayaan Pasien
• (Dgn menggunakan duk sos yg ada thd
kemampuan yg dimiliki ps utk melakukan keg
hidup sehari2, belajar & bekerja)
Bentuk Terapi Rehabilitasi
• Tujuan : memampukan ps ggn jiwa melakukan
ADL secara mandiri
• Terdiri dari (Anthony, 1999 dlm Stuart &
Laraia, 2005) :
• 1. Keterampilan hidup (living skills)
• 2. Keterampilan belajar (learning skills)
• 3. Keterampilan bekerja (working skills)
Cont.....
1. Keterampilan hidup
• (ADL, makan/minum, membersihkan rumah,
memasak, dll)
2. Keterampilan belajar
• (Membaca, menulis, & berhitung. Biasanya dilatih
pd ps anak)
3. Keterampilan bekerja
• (Kemamp individu melakukan pekerjaan yg dpt
menghasilkan uang)
Perencanaan
• Hal-hal yg perlu dilakukan perawat dlm
perencanaan terapi rehabilitasi:
1. Menyeleksi pasien
a. pasien tergolong ps mandiri
b. Mampu berkomunikasi dgn orang
lain
c. Memiliki orientasi realita yg ckp baik
(waktu, tempat & orang)
Cont…………..

2.Menetukan tempat (lokasi) terapi


rehabilitasi
Tmpt yg mgkn dignkn adalah menasah,
balai pertemuan warga, atau rumah
warga.
3.Menentukan waktu pelaksanaan terapi
rehabilitasi.
dilaksanakan minimal 2 mgg sekali
selama 1,5-2 jam setiap kali pertemuan.
Cont………….
4. Persiapan Materi
Bentuk kgtn hrs mempertimbangkan
kebutuhan ps & masyarakat sekitar, serta
nilai-nilai & kebiasaan yg dianut oleh
masyarakat.
Pelaksanaan
• Perawat melaksanakan terapi rehabilitasi
ssi dgn materi yg telah ditentukan
sebelumnya. Materi yg dilatih dpt diulang
bbrp kali smpai ps dpt melakukan
keterampilan yg dilatih tsbt scr mandiri.

• Keluarga perlu dilibatkan dlm pelaksanaan


terapi rehabilitasi ini, agar keluarga dpt
melatih ps di rumah.
TERAPI
MODALITAS

Hasmila Sari
Martina
Pendahuluan
• Banyak ahli dalam kesehatan jiwa memiliki
persepsi yang berbeda-beda terhadap apa yang
dimaksud gangguan jiwa dan bagaimana
gangguan perilaku terjadi.
• Perbedaan pandangan tersebut tertuang dalam
bentuk model konseptual kesehatan jiwa (model
psikoanalisa, model social, model perilaku, model
eksistensial, model medical, model stress –
adaptasi).
• Masing-masing model memiliki pendekatan unik
dalam terapi gangguan jiwa.
Cont....
• Berbagai pendekatan penanganan klien
gangguan jiwa inilah yang dimaksud dengan
terapi modalitas.
• Suatu pendekatan penanganan klien gangguan
yang bervariasi yang bertujuan mengubah
perilaku klien gangguan jiwa dari perilaku
maladaptif menjadi perilaku yang adaptif.
PENGERTIAN
• Modality modal, kekuatan atau potensi

• Perko dan Kreigh (1988) :


suatu metoda atau teknik terapi dengan menggunakan pendekatan
secara spesifik yang didasarkan pada teori

 Suatu sistem terapi psikis yg keberhasilannya sangat tergantung


pada adanya komunikasi atau perilaku timbal balik antara terapis
dan klien

 Terapi yg diberikan dalam upaya merubah perilaku pasien dari


perilaku maladaptif Adaptif
JENIS-JENIS TERAPI MODALITAS
Menurut Stuart dan Laraia (2005) :
 Terapi Lingkungan (Millieu therapy)
 Terapi Individu (Terapi kognitif, Terapi perilaku)
 Terapi Kelompok (Terapi bermain, TAK)
 Terapi Keluarga
 Terapi Biologis/terapi somatik
Dasar Pemberian Terapi
Azas Psikodinamika (Freud) dan Psikososial (Sullivan) :
1. Ggn jiwa tdk merusak seluruh kepribadian atau perilaku
manusia
2. Tingkah laku manusia selalu dapat diarahkan dan dibina ke
arah kondisi yang mengandung reaksi (respon yang baru)
3. Tingkah laku manusia selalu mengindahkan ada atau tidak
adanya faktor-faktor yg menimbulkan tekanan sosial pd
individu shg reaksi individu tsb dpt diprediksi (reward dan
punishment)
Contin..........
4. Sikap dan tekanan sosial dalam kelompok
sangat penting dalam menunjang dan
menghambat perilaku individu dalam
kelompok sosial
5. Terapi modalitas adalah proses pemulihan
fungsi fisik mental emosional dan sosial ke
arah keutuhan pribadi yang dilakukan secara
ekletik holistik
Penutup
• Sampai saat ini tidak ada jenis terapi modalitas
yang dapat mengatasi semua masalah gangguan
jiwa klien shg kombinasi terapi modalitas
merupakan keharusan.
• Perawat mempunyai peranan yang sangat penting
untuk mengkombinasikan berbagai terapi
modalitas sehingga perubahan perilaku yang
dicapai akan maksimal.
• Untuk mencapai langkah ini perawat dituntut
untuk meningkatkan kemampuan dalam
melaksanakan berbagai pendekatan/strategi
terapi modalitas.
JENIS TERAPI MODALITAS

1. Terapi Individu
2. Terapi Kelompok
3. Terapi Keluarga
TERAPI INDIVIDU
• Hubungan terstruktur yang dijalin antara
Perawat-Klien untuk mengubah klien.
• Utk mengembangkan pendekatan unik
penyelesaian konflik, meredakan penderitaan
emosional, mengembangkan cara yg cocok utk
memenuhi kebutuhan.
• Melalui 3 fase (orientasi, kerja, dan
terminasi)
CONTOH TERAPI INDIVIDU
• ASKEP Individu (Generalis)
• Terapi pikiran (Cognitive therapy)
• Terapi perilaku (Behavior therapy)
• Terapi pikiran dan perilaku (Cognitive
behavior therapy)
• Latihan Asertif (Assertive Training)
• Latihan Keterampilan Sosial (Sosial Skill
Training)
• Though Stopping (Terapi penghentian pikiran)
FASE ORIENTASI

• Perawat membangun hubungan saling


percaya dg klien.
• Latar belakang klien didiskusikan & isu
diidentifikasi.
• Perawat dan klien merumuskan tujuan
dan menentukan komponen praktek
FASE KERJA
• Klien eksplorasi diri
• Perawat bekerja dg isi (atau cerita) dan
proses (dr perasaan) yg berhubungan dg
penderitaan klien.
• Klien dibantu utk mengembangkan
pengetahuan ttg diri dan didorong
menghadapi risiko mengubah perilaku yg
disfungsional.
FASE TERMINASI

• Setelah dua fihak menyetujui bahwa


masalah yang mengawali terjalinnya
hubungan telah mereda dan lebih
terkendali.
• Klien merasa lebih baik dan melaporkan
peningkatan fungsi pribadi, sosial, atau
pekerjaan.
• Tujuan terapi telah tercapai.
Terapi Kognitif (Cognitive Therapy)
• Definisi:
suatu bentuk terapi yang dapat melatih
pasien untuk mengubah cara berfikir
yang negatif karena mengalami
kekecewaan, kegagalan dan
ketidakberdayaan sehingga pasien dapat
menjadi lebih baik dan dapat kembali
produktif.
Tujuan
• Mengubah pikiran-pikiran tidak logis dan negatif
menjadi pikiran yang positif, obyektif, dan masuk
akal (rasional). Mengubah pikiran negatif menjadi
positif, mengetahui penyebab perasaan negatif
yang dirasakan, membantu mengendalikan diri
dan pencegahan serta pertumbuhan pribadi
(Burn, 1980).
• Membantu pasien mengembangkan pola pikir
yang rasional, terlibat dalam uji realitas, dan
membentuk kembali perilaku dengan mengubah
pesan-pesan internal (Copel, 2007). Mengubah
kepercayaan (anggapan) tidak logis, penalaran
salah, dan pernyataan negatif yang mendasari
permasalahan perilaku ( Stuart & Laraia, 2005).
Indikasi
• Banyak studi yang menjelaskan tentang
efektifitas terapi kognitif dalam mengatasi
kondisi depresi dan ansietas serta harga diri
rendah.
• Townsend (2014) menjelaskan bahwa terapi
kognitif juga dapat membantu individu
mengatasi respon ansietas akibat yang
ditimbulkan oleh distorsi pikiran negatif
sehingga meningkatkan kemampuan positif
klien.
Pelaksanaan terapi kognitif :
• Sesi 1 : Identifikasi pikiran otomatis yang
negatif.
• Sesi 2:Penggunaan tanggapan rasional
terhadap pikiran otomatis negatif.
• Sesi 3 : Mengevaluasi pikiran negatif dan
manfaat tanggapan rasional terhadap pikiran
otomatis yang negatif (ungkapan hasil dalam
mengikuti terapi kognitif).
• Sesi 4 : Support System.
Hasil Penelitian terkait:
• Rahayuningsih, Hamid, A. Y. (2007): Pengaruh Terapi Kognitif terhadap
tingkat harga diri dan kemandirian pasien dengan Kanker Payudaradi RS
Kanker Dharmais Jakarta.

• b. Kristyaningsih, F., Keliat, B. A. dan Helena,. N. C. D. (2009): Pengaruh


Terapi Kognitif terhadap Perubahan Harga Diri dan Kondisi Depresi Pasien
Gagal Ginjal Kronik di Ruang Haemodialisa RSUP Fatmawati Jakarta.

• c. Sarfika, R., Keliat, B. A., Wardani, I.Y., (2012): Pengaruh Terapi Kognitif
dan Logoterapi Terhadap Depresi, Ansietas, Kemampuan Mengubah Pikiran
Negatif, dan Memaknai Hidup Klien Diabetes Melitus Di RSUP Dr. M Djamil
Padang.
• d. Nurwiyono, A., Keliat, B.A., & Daulima, N.H.C.D. (2013). Pengaruh Terapi
Kognitif Dan Reminiscence Terhadap Depresi Psikotik Lansia di Rumah Sakit
Jiwa Propinsi Jawa Timur.
• e. Ramadia, A., Keliat, B.A & Wardhani, I.Y. (2013) Pengaruh Terapi Kognitif
Dan Psikoedukasi Keluarga Terhadap Depresi, Ketidakberdayaan Dan
Kemampuan Mengubah Pikiran Negatif Pada Klien Stroke di RSUPN Cipto
Mangunkusumo Jakarta
TERAPI PERILAKU (Behaviour
Therapy) ‘Token Ekonomi’
• terapi yang didasarkan atas proses belajar dan
mempunyai tujuan mengubah perilaku yang
tidak diinginkan menjadi perilaku yang
diinginkan.
• Token ekonomi adalah bentuk dari
reinforsement positif yang digunakan baik
secara individu maupun kelompok pasien di
ruang psikiatri (Stuart & Laraia,2006).
Tujuan
• untuk menghasilkan perubahan-perubahan
positif dalam berbagai perilaku meliputi
kesehatan pribadi, interaksi sosial, kehadiran
dan formasi dalam pekerjaan, dan tugas
rumah tangga. Contoh pada peningkatan
perilaku merawat diri: mandi,
berpakaian/berhias,makan dan toileting.
Indikasi
• Token ekonomi dapat digunakan pada
individu maupun kelompok, baik pasien di
ruang psikiatri. Pasien psikiatri yang diberikan
terapi ini pada umumnya adalah pasien
dengan diagnosa keperawatan defisit
perawatan diri dan perilaku kekerasan.
Pelaksanaan terapi perilaku :
• Sesi 1 : kesepakatan perilaku yang akan
diubah, misalnya:merawat diri, mandi dan
berpakaian/berhias.

• Sesi 2 : Latih kemampuan klien merawat diri:


makan (berikan token jika sudah melakukan
terapi dengan baik)
• Sesi 3 : Latih kemampuan klien merawat diri:
Toileting (BAB dan BAK).

• Sesi 4 : Ungkapan manfaat dan hasil dari


latihan setiap sesi serta merencanakan
tindak lanjut.
TERAPI KELOMPOK
• Perawat berinteraksi dg sekelompok
klien secara teratur.
• Tujuan: meningkatkan kesadaran diri,
meningkatkan hubungan interpersonal,
mengubah perilaku maladaptif.
• Ada 3 tahap: tahap permulaan, fase
kerja, dan tahap terminasi.
FASE PERMULAAN
• Periode orientasi
• Klien diorietasikan pd apa yg diperlukan
dlm interaksi
• Terapis sbg role model perilaku dg
mengusulkan struktur kelompok,
meredakan kecemasan, memfasilitasi
interaksi.
FASE KERJA
• Terapis membantu eksplorasi isu,
memfokuskan pada kondisi here and now
• Dukungan diberikan
FASE TERMINASI
• Kelompok dihubungkan dan dilibatkan
dlm hub interpersonal
• Memberi umpan balik, dukungan, dan
toleransi thd perbedaan
• Didorong menyelesaikan masalah
Contoh terapi kelompok
• Generalis
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
• Spesialis
- Terapi Kelompok Terapeutik (TKT)
- Terapi Suportif (Supportive Therapy)
- Logoterapi
- Terapi Kelompok Swabantu (Self Help Group)
TERAPI KELUARGA
• Seluruh kelg disertakan sbg unit
penanganan
• Semua masalah klg diidentifikasi dan
kontribusi dr masing-masing anggota thd
masalah yg dialami.
• Terdiri 3 fase: fase 1 (perjanjian), fase
2 (kerja), dan fase 3 (terminasi).
• Tujuan: meningkatkan fungsi keluarga.
Fase pertama
• Berkembangnya hubungan terapis –
keluarga
• Isu diidentifikasi
• Tujuan ditetapkan
Fase Kerja
• Mengubah pola interaksi
• Meningkatkan kompetensi individual
• Eksplorasi batasan, peraturan dan
harapan.
Fase Terminasi
• Kelompok dihubungkan dan dilibatkan
dlm hub interpersonal
• Memberi umpan balik, dukungan, dan
toleransi thd perbedaan
• Didorong menyelesaikan masalah
Contoh Terapi Keluarga
• Psikoedukasi keluarga:
• salah satu elemen program perawatan kesehatan
jiwa keluarga dengan cara pemberian informasi
dan edukasi melalui komunikasi yang terapeutik.
• Triangle therapy: salah satu terapi yang dapat
mempengaruhi atau memperbaiki respon koping
keluarga dalam pengambilan keputusan untuk
menyelesaikan masalah yang dirasakan oleh
keluarga.
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
• Terapi kelompok adalah metode pengobatan
ketika klien ditemui dalam rancangan waktu
tertentu dengan tenaga yang memenuhi
persyaratan tertentu.
• Fokus terapi adalah membuat sadar diri (self-
awareness), peningkatan hubungan
interpersonal, membuat perubahan, atau
ketiganya.
Pengertian TAK
• Terapi aktivitas kelompok adalah salah satu
terapi modalitas yang dilakukan perawat
kepada sekelompok klien yang mempunyai
masalah keperawatan yang sama (Keliat,
2005).
Jenis TAK
• 1. TAK Sosialisasi

• 2. TAK Stimulasi Persepsi

• 3. TAK Stimulasi Sensoris

• 4. TAK Orientasi Realita


Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi
(TAKS)
• Upaya memfasilitasi kemampuan sosialisasi
sejumlah klien dengan masalah hub sosial
• Tujuan : klien dpt meningkatkan hub sosial dlm
kelp secara bertahap
• Sosialisasi dapat pula dilakukan secara
bertahap dari inter personal (satu satu),
kelompok, dan massa
Indikasi TAKS
• 1. Klien dgn ggn hub sosial

• 2. Klien menarik diri

• 3. Klien kerusakan komunikasi verbal


Sesi TAKS
1. Kemamp memperkenalkan diri
2. Kemamp berkenalan dg anggota kelp
3. Kemamp bercakap2 dg anggota kelp
4. Kemamp topik pembicaraan ttt
5. Kemamp membicarakan masl pribadi dg orla
6. Kemamp bekerjasama dlm kelp
7. Kemamp menyampaikan pendapat
Terapi Aktivitas Kelompok
Stimulasi Persepsi
• Terapi yang menggunakan aktivitas sebagai
stimulus dan terkait dengan pengalaman dan /
atau kehidupan untuk didiskusikan dalam
kelompok.
• Hasil diskusi kelompok dapat berupa
kesepakatan persepsi atau alternatif
penyelesaian masalah
TUJUAN
Umum : Menyelesaikan masalah yang
dipaparkan dengan tepat
Khusus :
1. Mempersepsikan stimulus yang
dipaparkan
2. Menyelesaikan masalah sesuai dengan
stimulus yang dipaparkan
AKTIFITAS DAN INDIKASI

1. TAK – Stimulasi Persepsi : Menonton Televisi


2. TAK – Stimulasi Persepsi : Membaca
Koran/Majalah/Artikel
3. TAK – Stimuli persepsi : Gambar

Indikasi 1,2,3 :
– Gangguan Orientasi Realita
– Isolasi sosial Paska TAKS
– Gangguan Sensori Persepsi
AKTIFITAS DAN INDIKASI

4. TAK – Stimulasi Persepsi : Mengenal perilaku kekerasan


5. TAK – Stimulasi persepsi : Mencegah PK dengan
kegiatan fisik
6. TAK – Stimulasi Persepsi : Mencegah PK dengan
kegiatan asertif
7. TAK – Stimulasi Persepsi : Mencegah PK dengan patuh
makan obat
8. TAK – Stimulasi persepsi : Mencegah PK dengan
kegiatan ibadah
Indikasi 4,5,6,7,8 : Klien Perilaku kekerasan
Terapi Aktifitas Kelompok Stimulasi
Sensoris
• Upaya menstimulasi semua panca indera
(sensori) agar memberi respon yang adekuat
• Aktivitas digunakan sebagai stimulus pada sensori
klien. Kemudian diobservasi reaksi sensoris klien
terhadap stimulus yang disediakan, berupa
ekspresi perasaan secara non verbal (ekspresi
wajah, gerakan tubuh).
• Aktifitas yang digunakan sebagai stimulus adalah :
musik, seni, menyanyi, menari
Indikasi
• Klien isolasi sosial

• Klien menarik diri

• Klien HDR

• Klien Kerusakan kom verbal


SESI
• TAK stimulasi sensori:
Sesi 1 : mendengar Musik
Sesi 2 : Menggambar
Sesi 3 : Menonton TV/ Video
Terapi Aktifitas Kelompok Orientasi
Realitas

• Upaya utk mengorientasikan keadaan nyata


kepada klien yaitu diri sendiri, orang lain di
sekeliling klien atau orang yang dekat dengan
klien dan lingkungan yang mempunyai
hubungan dengan klien
Tujuan & Indikasi
• Agar klien mampu mengenali orang, waktu
dan tempat

• Indikasi : klien halusinasi, demensia,


kebingungan, tdk mengenal dirinya, salah
mengenal org lain, tempat & waktu
Sesi
• TAK : Orientasi Realitas
Sesi 1: pengenalan Orang
Sesi 2: Pengenalan Tempat
Sesi 3: Pengenalan waktu
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai