Anda di halaman 1dari 49

TERAPI MODALITAS

KEPERAWATAN JIWA

Ns. Ali Mustofa , MM


Terapi Modalitas Keperawatan

Dalam askep jiwa, banyak tindakan


keperawatan dilakukan melalui
berbagai aktifitas misalnya klien
yang takut berhubungan dengan
orang lain dilakukan aktifitas
sosialisasi secara bertahap.
Merupakan terapi utama dalam
keperawatan jiwa.
Upaya merubah perilaku maladaptif
menjadi adaptif.
Pendekatan terapi bermacam-
macam.
Jenis-jenisnya :
1) Terapi Individu
2) Terapi Lingkungan
3) Terapi Keluarga
4) Terapi Psikodrama
5) Terapi Rehabilitasi
6) Terapi Kerja (Okupasi)
7) Terapi Aktivitas Kelompok
1. Terapi Individual
o Hubungan terstruktur yang dijalin
antara perawat – klien.
o Untuk mengembangkan pendekatan
unik penyelesaian konflik.
o Melalui beberapa fase seperti:
orientasi, kerja dan terminasi.
1) Fase Orientasi
 Perawat membangun hubungan
saling percaya dengan klien.
 Latar belakang klien didiskusikan dan
isu diidentifikasi.
 Perawat dan klien merumuskan
tujuan dan menentukan komponen
praktek.
2) Fase Kerja
 Klien eksplorasi diri.
 Perawat bekerja dengan isi dan
proses yang berhubungan dengan
masalah klien.
 Klien dibantu mengembangkan
pengetahuan tentang diri.
 Dibantu menghadapi perilaku yang
disfungsional.
3) Fase Terminasi
 Setelah dua pihak menyetujui bahwa
masalah yang mengawali terjalinnya
hubungan telah mereda dan lebih
terkendali.
 Klien merasa lebih baik dan
melaporkan peningkatan fungsi
pribadi, sosial atau pekerjaan.
 Tujuan terapi telah tercapai.
2. Terapi Lingkungan (Millieu
Terapi)
• Bangunan, struktur dan suasana RS
menciptakan lingkungan yang terapiutik.
• Caranya : ruang rawat ditata menyerupai
suasana tempat tinggal di masyarakat spt
jenis perabot, penempatan alat, ruang
makan, ruang santai, r. diskusi dll.
Desain program keperawatan klien
psikiatri
• Walaupun ada perubahan didalam desain
arsitektur dan interior ada beberapa
prinsip yang harus dilaksanakan untuk
memperoleh realita: ruangan yang bersifat
pribadi, untuk kegiatan keseharian, dan
ruangan isolasi.
Pengertian

• Terapi lingkungan adalah suatu manipulasi


pada lingkungan yang bertujuan untuk
menghasilkan perubahan pada perilaku
pasien dan untuk mengembangkan
ketrampilan emosional dan sosial
(psikososial) (Stuart Sundeen, 1991).
Asumsi dasar terapi lingkungan
• Klien mempunyai kekuatan mengekspresikan
konflik pribadi secara bebas.
• Klien mempunyai kemampuan untuk perawatan
sendiri.
• Suksesnya suatu perawatan tergantung pada
penerimaan klien dan keterlibatan staf.
• Setiap personal RS mempunyai potensi dalam
memberikan pengaruh pada sebuah terapi.
Macam terapi lingkungan

1) Community therapi menguraikan bahwa


interaksi sosial klien dengan teman /
klien lain pada petugas kes. Merupakan
suatu peluang untuk melakukan
treatmen klien.
2) Millieu terapi merupakan suatu
manipulasi lingkungan untuk
menciptakan lingkungan terapiutik.
Tujuan:
Umum :
Klien mempunyai bekal kembali ke masyarakat
menjalani kehidupan yg optimal.
Khusus :
mengembangkan percaya diri
meningkatkan rasa percaya pada orang lain.
Meningkatkan kemampuan untuk
mengembangkan hubungan dengan orang lain.
Terapi lingkungan mengembangkan
4 ketrampilan psikososial yaitu:
1) Orientasi: pencapaian kesadaran realita yang
lebih baik.
2) Assertion: kemampuan mengekspresikan
perasaan sendiri dengan tepat.
3) Accupation: kemampuan klien melalui
ketrampilan kerajinan tangan.
4) Recreation: kemampuan menggunakan
aktivitas yang menyenangkan dan relaksasi.
Implikasi perawatan:

• Seseorang yang mempelopori pentingnya


lingkungan adalah Florence Naitinghale;
udara yang bersih, air bersih, sirkulasi
yang baik dan penerangan yang baik.
Peran Perawat

• Distribusi kekuatan
• Komunikasi terbuka
• Struktur interaksi
• Aktivitas kerja
• Partisipasi keluarga dan masyarakat
• Sesuaikan lingkungan dengan kebutuhan
klien.
3. Terapi Keluarga
• Manusia makhluk sosial, utk mempertahankan hidup
perlu sokongan orla utk mempertahankan
keberadaannya harus hidup berkelompok, kelompok
terkecil dalam masyarakat adalah keluarga.
• Terapi keluarga mrpkn intervensi psikoterapi yg
berfokus pd sistem keluarga, melihat masalah individu
dlm kontek keluarga.
Pengertian Terapi Keluarga
• Pendekatan terapiutik yg melihat masalah
individu dlm konteks keluarga.
• Intervensi spesifik dgn tujuan membina
komunikasi terbuka & interaksi scr sehat.
• Salah satu bentuk psikoterapi kelompok yg
berdasarkan pd kenyataan bahwa manusia bukan
terisolasi melainkan makhluk sosial.
Tujuan terapi keluarga
1) Menurunkan konflik, kecemasan.
2) Meningkatkan kesadaran keluarga.
3) Meningkatkan kemampuan penanganan krisis.
4) Mengembangkan hub. Peran yg sesuai.
5) Membantu klg menghadapi tekanan di dlm dan
luar klg.
6) Meningkatkan keswa klg ssi dgn tumbang klg.
Kerangka teoritis terapi
• Psikodinamika klg: ada hub. Antara
psikopatologi individual dgn dinamika klg.
• Behavioral family terapi:
(mempelajari pola prilaku klg, membuat rcn utk
merubah klg, intervensi langsung dlm klg, beri
reward)
• Group therapy approach
tujuan: menolong anggota mendptkn insight mll
proses interaksi dlm klmpk.
peran terapis:
sebagai fasilitator & menginterpretasi apa yg terjadi
dlm kelompok.
• Teori komunikasi dlm klg
Komunikasi dan kognisi: menganjurkan anggota
klg meneliti apa maksud anggota lain saat
menyatakan sesuatu.
Komunikasi dan kekuatan: bahwa bila seseorang
mengkomunikasikan pesan pd orla berarti dia
sedang menentukan hubungan.
Komunikasi dan perasaan: menurut V Safir bahwa
pasangan perkawinan mempunyai kebutuhan
emosional yg diharapkan ditemukan dlm
perkawinan.
Indikasi Pemberian Terapi Keluarga
mnrt Warlond Skinner
1) Gejala yg timbul mrpkn ekspresi disfungsi
sistem klg.
2) Gejala menimbulkan perubahan dlm hub.
Anggota klg.
3) Kesulitan berpisah.
4) Klg yg didasari oleh paranoid terlalu banyak
memakai denial.
5) Disorganisasi klg yg berat & sosial ekonomi yg
buruk.
Langkah-langkah proses terapi
keluarga:
1) Pengkajian keluarga
2) Mengidentifikasi masalah keluarga: diagnosa
perawatan keluarga
3) Menetapkan masalah keluarga
4) Perencanaan
Pengkajian keluarga
• Pengkajian keluarga
• Sumber data pengkajian klg
• Membina hub. Saling percaya
• Persiapan wawancara klg dan kunjungan rumah.
Mengidentifikasi masalah keluarga:
diagnosis keperawatan klg
Kekuatan keluarga dikelompokkan dlm:
1) Ketrampilan berkomunikasi
2) Berbagi cara memandang keluarga
3) Dukungan di dlm klg.
4) Kemampuan merawat diri sendiri
5) Ketrampilan menyelesaikan masalah.
Manfaat yang diharapkan dari Terapi
Keluarga adalah:

1) Manfaat bagi klien :


a) Mempercepat proses kesembuhan
b) Memperbaiki hub. Interpersonal
c) Pada program rawat jalan, dpt menurunkan
kekambuhan.
2) Manfaat untuk Keluarga:

a) Memperbaiki fungsi dan struktur klg.


b) Klg mampu meningkatkan pengertiannya thd klien.
c) Klien dpt meningkatkan kemampuannya dlm
membantu klien dlm rehabilitasi.
4. Terapi Psikodrama

• Psikodrama • Drama ini


menggunakan memberikan
struktur mslh kesempatan
emosi atau pada klien utk
pengalaman menyadari
klien scr drama. perasaan,
pikiran &
perilakunya yg
mempengaruhi
orlin.
Langkah-langkah
Psikodrama
• Terapis mendiskusikan dgn
kelompok isu apa yg akan
dibahas, kemudian disepakati
pemerannya.
• Rancangan dan penyajian
drama.
• Diskusikan ttg pendapat
masing2 anggota kelompok ttg
peran yg telah ditampilkan.
5. Terapi Rehabilitasi
• Program rehabilitasi dpt digunakan sejalan
dgn terapi modalitas lain atau berdiri
sendiri.
• Terapi ini terdiri dari:
 terapi okupasi
 terapi rekreasi
 terapi gerak
 terapi musik.
• Dari berbagai terapi rehabilitasi perawat
dapat mengidentifikasi berbagai kegiatan
sesuai dgn kebutuhan klien, spt: program
orientasi realita, sosialisasi, stimulasi
sensori, stimulasi persepsi, perawatan
mandiri dan ADL.
Pengertian Rehabilitasi pasien
mental psikiatri
• Segala tindakan fisik, penyesuaian
psikososial, sebagai usaha untuk
memperoleh fungsi dan penyesuaian diri
secara maximal dan mempersiapkan
pasien: fisik, mental, sosial, dan
vokasional guna suatu kehidupan penuh
sesuai kemampuan dan
ketidakmampuannya.
Tujuan Rehabilitasi:
1) Aspek medis: mengurangi invaliditas dan
meningkatkan validitas yg ada.
2) Aspek Psikologik dan sosial: tercapainya
penyesuaian diri, harga diri pandangan dan
sikap yang sehat dari masyarakat.
3) Aspek vokasional dan reedukasi: tercapainya
kecakapan yg produktif dan berguna.
4) Aspek legalitas dan administratif: terbentuknya
peraturan perundang2an yg mengatur
rehabilitasi pasien mental.
Proses Rehabilitasi pasien Mental:
1) Tahap persiapan; seleksi, evaluasi, uji
kerja, selanjutnya terapi kerja & latihan
kerja di RSJ.
2) Tahap penempatan/penyaluran;
dilakukan ke keluarga, masyarakat,
tempat kerja, dll.
3) Tahap pengawasan, dilakukan sejak
persiapan agar kondisi kesehatan
terjaga, baik fisik dan mental.
6. Terapi Kerja / Okupasi
Perkembangan terapi Okupasi:
Pekerjaan utk mempertahankan
hidup.
Tahun 2600 SM orang Cina, penyakit
timbul o/k ketidak aktifan organ
tubuh.
Socrates dan Plato (400 SM)
hubungan yg erat antara tubuh dan
jiwa.
Hipocrates menganjurkan latihan
gerak badan utk pengobatan.
Mesir dan Yunani (2000 SM),
rekreasi dan permainan adalah terapi
yg ampuh.
Pekerjaan diketahui sangat
bermanfaat bagi perkembangan jiwa
maupun fisik manusia.
Pengertian Okupasi:
Suatu ilmu dan seni pengarahan
partisipasi seseorang untuk
melaksanakan tugas tertentu yg
telah ditentukan, maksudnya utk
memperbaiki ketidaknormalan,
memperkuat, meningkatkan
kemampuan, proses penyesuaian
diridan meninkatkan produktivitas.
Tujuan Terapi Okupasi utk klien
Ggn jiwa:
Menciptakan kemampuan utk dpt
berhubngan dgn orla.
Membantu melepaskan dorongan2
emosi scr wajar dan prodktif.
Membantu menemukan kemampuan
kerja yg ssi dgn bakat &
keadaannya.
Membantu dlm pengumpulan data
guna penegakan diagnosa dan
penetapan terapi.
Peranan Okupasi utk Terapi:
1) Sebagai jembatan antara batin dan
dunia luar.
2) Melalui aktivitas manusia
dihubungkan dgn lingkungan
kemudian dipelajarinya.
3) Memenuhi kebutuhan fisik maupun
emosi.
4) Mengembangkan kemampuan.
5) Alat utk mencapai tujuan.
Indikasi Okupasi terapi:
1) Kurang berfungsi dlm kehidupan
sehari-hari.
2) Kelainan tingkah laku dlm kesulitan
berakomodasi.
3) Tingkah laku yg tdk wajar dlm
mengekspresikan perasaan.
4) Ketidak mampuan
menginterpretasikan perasaan.
Indikasi Okupasi terapi:
5) Terhentinya pertumbuhan dlm fase
tertentu.
6) Mereka yg lebih mudah
mengekspresikan perasaan melalui
aktivitas daripada kecakapan.
7) Klien dgn gangguan kepribadian.
Pelaksanaan:
1) Metode
 Individual: utk mendptkan lebih banyak
informasi, bila pasien tdk mampu
berinteraksi dan sedang menjalani terapi
 Kelompok: pasien lama atas dasar seleksi,
masalah yg sama dan sebagai aktivitas bagi
beberapa klien sekaligus.
2) Persiapan
3) Waktu
4) Terminasi
2) Persiapan:

 menyangkut segala sesuatu tentang


persiapan.
 memperkenalkan kegiatan hingga ia
mengerti dan berusaha aktif.
 jumlah klien disesuaikan dengan
kemampuan terapis.
3) Waktu

dilakukan 1 – 2 jam setiap sesion


baik individu maupun kelompok 2 –
3 kali seminggu tergantung tujuan
terapi, tersedianya tenaga dan
fasilitas.
4) Terminasi

keikutsertaan dlm kegiatan okupasi


atas dasar :
 dianggap mampu mengatasi
permasalahan.
 dianggap tidak akan berkembang lagi.
 dianggap perlu mengikuti program
lainnya sebelum okupasi terapi.
Kesimpulan :
Diyakini terapi modalitas merupakan
tanggung jawab perawat & memberi
dampak positif terhadap kemajuan
klien, maka sudah saatnya perawat
melakukan dan menguji
keampuhannya, dan akan
memberikan kepuasan pada
perawat.
7. Terapi Aktifitas
Kelompok

• File TAK

Anda mungkin juga menyukai