Anda di halaman 1dari 26

PERUBAHAN FISIOLOGIS YANG TERJADI PADA LANSIA

A. Perubahan sensori
 Gangguan persepsi sensori
intervensi keperawatan
1. Manajemen Halusinasi
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola peningkatan keamanan, kenyaman dan
orientasi ralita.
Observasi
 Monitor prilaku yangmengidentifikasi Halusinasi
 Monitor dan sesuaikan tingkat aktivitas dan stimulasi lingkungan
 Monitor isi halusinasi(mis: kekerasan atau membahayakan diri)

Terapeutik

 Pertahankan lingkungan yang aman


 lakukan tindakan keselamatan ketika tidak dapat mengoontrol rilaku
 Diskusikan perasaan dan respon terhadap halusinasi
 hindari perdebatan tentang validitas halusinasi

Edukasi

 Anjurkan memonitor sendiri situasiterjadinya halusinasi


 Anjrkan Berbicara dengan orang yang dipercaya untuk memberi
dukungan dan umpan balik korektif terhadap halusinasi
 Anjurkan melakukan distraksi
 Ajakan pasien dan keluarga cara mengontrol halusinasi

Kolaborasi

 Kolaborasi pemberian obat antipsikotik dan Ansietas, jika perlu


2. Dukungan pelaksanaan ibadah
Definisi
Memfasilitasi pemulihan dan dan penyembuhan dalam perawatan
melalui pelaksaan ibadah.
Observasi

 Identifikasi kebutuhan pelaksanaan ibadah sesuai agama yang di anut

Terapeutik

 Sediakan sarana yang aman dan nyaman untuk pelaksaaan ibdah


 Fasilitasi konsultasi medis dan tokoh agama terhadap prosedur khusus
 fasilitasi penggunaan ibadah sebagai sumber kopin
 Fasilitasi kebutuhan diet sesuai dengan agama yang dianut
 Fasilitasi pemenuhan ritual pada situasi khusus
 Fasilitasi penuntunan ibadah oleh keluarga dan/rohaniawan

Kolaborasi

 Konsultasi medis terkait ibadah yang memerlukan perhatian.


B. Pendengaran
 Gangguan komunikasi verbal
intervensi keperawatan
1. Promosi komunikasi ( defisit pendengaran)
Definisi
Menggunakan teknik komunikasi tambahan pda individu dengan
gangguan pedengaran.

Observasi

 Periksa kemampuan pendengaran


 Monitor akumulasi serumen berlebihan
 Ientifiksi metode komunikasi yang disukai pasien.

Terapeutik

 Gunakan bahasa sederhana


 Gunakan bahasa isyaarat, jika perlu
 Verifikasi apa yang dikatakan aau ditulis pasien
 Fasilitasi penggunaan alat bantu dengar
 Berhadapan dengan passien secara lngsung saat berkomunikasi
 Hindari merokok , mengunyah makanan atau permen karet
 Hindari kebisingan saat berkomunikasi
 Hindari berkomunikasi lebih dari satu meter pada pasien
 Lakukan irigasi telinga, jika perlu
 pertahankan kebersihan telinga.

Edukasi

 Anjurkan menyampaikan pesan dengan isyarat


 Ajarkan cara membersihkan serumendengan tepat.
2. Dukungan kepatuhan program pengobatan
Definisi
Memfasilitasi ketepatan dan keteraturan menjalani program
pengobatan yang sudah ditentukan.
Observasi

 identifikasi kepatuhan menjalani program pengobatan.

Terapeutik

 buat komitmen menjalani program pengobatan dengan baik


 buat jadwal pendampingan keluarga untuk bergantin memnemani
pasien
 dokumntasikan aktivitas selama menjalani proses pengobatan
 Libatkan keluarga untuk mendukung program yang akan dijalani.

Edukasi

 informasikan program pengobatan yang akan dijalan


 informasikan mamfaat yang akan diperoleh jika teratur menjalani
Program pengobatan
 anjurkan keluarga untuk melakukan konsultasi ke pelayanan kesehatan
terdekat.
C. Perasa
 Kesiapan peningkatan Nutrisi
Intervensi keperawatan
1. Edukasi Nutrisi
Definisi
Memberikan informasi unttuk meningkatkan kemampuan pemenuhan
kebutuhan nutrisi.
Observasi
 Periksa status gizi, status alergi, pogram diet, kebutuhan, dan
kemampuan pemenuhan kebutuhan gizi
 identifiksi kemampuan dan waktu yang tepat meneriama informasi.

Terapeutik

 Persiapan materi dan media seperti, jenis-jenis nutrisi, tabel makanan,


penukar, cara mengelolah, cara menakar makanan
 Jadwlkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
 Berikan kesempatan untuk bertanya.

Edukasi

 Jelaskan pada pasien dan keluarga alergimakanan, makanan yang harus


diindari, kebutuhan jumlah kalori, jenis makanan yang dibutuhkan pasien
 Ajarkan cara melaksanakan diet sesuai program
 Jelaskan hal-hal yang harus dilakukan sebelum memberikan makanan
 Demonstrasikan cara membersikan mulut
 Ajarkan pasien atau kluarga memonitor asupan kalori atau makanan
 Ajarkan pasien dan keluarga memantau kondisi kesehatan nutrisi
 Ajarkan mendemostrasikancara memberi makan, menghitung kalori,
menyiapkan makanan sesuai program diet.
2. Konseling nutrisi
Definisi
Memberikan bimbingan dalam melakukan modifikasi asupan nutrisi.
Observasi
 Identifikasi kebiasaan makan dan prilakumakan yang akan diubah
 Identifikasi kempuan modifikasi diet secara reguler
 Monitor intake dan output cairan, nilai hemoglobin, temkanan darah.

Terapeutik

 Bina hubungan terapeutik


 Sepakati lama waktu pemberian konseling
 Tetapkan tujuan jangka pendek dan panjangyang realistis
 Gunakan standar nutrisi sesuai standar diet dalam mengevaluasi
kecukupan makanan
 Pertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan
gizi

Edukasi

 Informasikan perlunya modifikasi iet


 Jelaskan program gizi dan persepsi pasien terhadap diet yang di
programkan

kolaborasi

 Rujuk pada ahli gizi, jika perlu.


D. Penciuman
 Gangguan persepsi sensori : penghidu
intervensi keperawatan
1. Terapi Relaksasi
Definisi
Mengurangi teknik peregangan untuk menguragi tanda dan gejala
ketidaknyamanan seperti nyeri, kecemasan.

Observasi

 Identifikasi penurunan tingkat energi, ketidak mampuan

berkonsentrasi,atau gejala lain yang mengganggu kemampuan kognitif

 Identifikasi teknik relaksasi yang pernah efektif di gunakan

 Identifikasi kesediaan, kemampuan, dan penggunaan teknik sebelumnya.

 Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi,tekanan darah, dan suhu sebelum

dan sesudah latihan

 Monitor respons terhadap terapi relaksasi

Terapeutik
 Ciptakan lingkugan yang tenang dan tanpa gangguandengan

pencahayaan dan suhu ruangan nyaman, jika memungkinkan

 Berikan informasi tertulis tentang persiapan dan prosedur teknik

relaksasi

 Gunakan pakaian longgar

 Gunakan nada suara lembut dengan irama lambat dan berirama

 Gunakan relaksasi sebagai strategi penunjangdengan analgetik atau

tindakan medis lain, jika sesuai

Edukasi

 Jelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan jenis relaksasi yang tersedia (mis.

Musik, meditasi, nafas dalam, relaksasi otot progresif)

 Jelaskan secara rinci intervensi relasasi yang di pilih

 Anjurkan mengambil posisi nyaman

 Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi

 Anjurkan sering mengulangi atau melatih teknik yang di pilih

 Demostrasikan dan latih teknik relasasi (mis. Nafas dalam, peregangan,

atau imajinasi terbimbing)

2. Edukasi perawatan diri

Definisi

Mengajarkan pemenuhan kebutuhan kesehatan dasar perawatan diri.

Observasi

 Identifikasi pengetahuan tentang perawtan diri

 Identifikasi masalah dan hambatan perawatan diri yang dialami

 Identifikasi masalah pembelajara yang sesuai

Terapeutik
 Rencanakan strategi edukasi, termsuk tujuan yang realistis

 jadwalkan waktudan intensif pembelajaranoptimal

 sediakan lingkungan yang kondusif pembelajaran optimal

 Berikan penguatan yang positif terhadap kemampuan yang didapat.

Edukasi

 Ajarkan perawatan diri, praktik perawatan diri dan aktivitas kehidupan

sehari-hari

 Anjurkan mengulang kembali informasi edukasi tentang perawatan

mandiri.

E. Peraba

 Gangguan persepsi sensori: perabaan

Intervensi keperawatan

1. Minimalisasi rangsangan

Definisi

mengurangi jumlah atau pola rangsangan yang ada( baik internal

maupun eksternal)

Observasi

 Periksa status mental, status sensori, dan tingkat kenyamanan ( mis:

nyeri, kelelahan)

Terapeutik

 Diskusikan tingkat toleransi terhadap beban sensori

 batasi stimuls lingkungan( mis: cahaya, suara, aktivitas)

 Jadwalkan aktivitas harian dan waktu istirahat

 kombinasikan prosedur/tindakandaam waktu, sesuai kebutuhan

Edukasi
 Ajarkan cara meminimalisasistimulus ( mis: mengatur pencahayaan

ruangan)

Kolaborasi

 Kolaborasi dalam meminimalkan prosedur/tindakan

 kolaborasi pemberian obat yang mempengaruhi pesepsi stimulus

2. Edukasi perawatan diri

Definisi

Mengajarkan pemenuhan kebutuhan kesehatan dasar perawatan diri.

Observasi

 Identifikasi pengetahuan tentang perawtan diri

 Identifikasi masalah dan hambatan perawatan diri yang dialami

 Identifikasi masalah pembelajara yang sesuai

Terapeutik

 Rencanakan strategi edukasi, termsuk tujuan yang realistis

 jadwalkan waktudan intensif pembelajaranoptimal

 sediakan lingkungan yang kondusif pembelajaran optimal

 Berikan penguatan yang positif terhadap kemampuan yang didapat.

Edukasi

 Ajarkan perawatan diri, praktik perawatan diri dan aktivitas kehidupan

sehari-hari

 Anjurkan mengulang kembali informasi edukasi tentang perawatan

mandiri.

F. Sistem saraf

 Risiko perfusi serebral tidak efektif

Intervensi keperawatan
1. Manajemen peningkatan tekanan intrakranial

Definisi

mengidentifiksi dan mengelola tekanan dalam rongga kranial

Observasi

 Identifikasi penyebab TIK

 Monitor tanda atau gejala peningkatan TIK

 Monitor MAP( Mean arterial pressure)

 Monitor CVP(centeral venous pressure),jika perlu

 Monitor PAWP, jika perlu

 Monittor PAP, jika perlu

 Monitor gelombang ICP

 Monitor status pernapasan

 Monitor intake dan outfut cairan

Terapeutik

 Minimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan yang tenan

 berikan posisi semi powler

 hindari manuver valsava

 Cegah terjadinya kejang

 Hindari penggunaan PEEP

 Hindari emberian cairan IV hipotonik

 Pertahankan suhu tubuh normal

kolaborasi

 Kolaborasipemberian sedasi dan anti konvulsan, jikaperlu

 Kolaborasi pemberian pelunak tinja, jika perlu

2. Dukungan kepatuhan program pengobatan


Definisi
Memfasilitasi ketepatan dan keteraturan menjalani program
pengobatan yang sudah ditentukan.
Observasi

 identifikasi kepatuhan menjalani program pengobatan.

Terapeutik

 buat komitmen menjalani program pengobatan dengan baik


 buat jadwal pendampingan keluarga untuk bergantin memnemani
pasien
 dokumntasikan aktivitas selama menjalani proses pengobatan
 Libatkan keluarga untuk mendukung program yang akan dijalani.

Edukasi

 informasikan program pengobatan yang akan dijalan


 informasikan mamfaat yang akan diperoleh jika teratur menjalani
Program pengobatan
 anjurkan keluarga untuk melakukan konsultasi ke pelayanan kesehatan
terdekat.
G. Perubahan kognitif dan keseimbangan
 Gangguan mobilitas fisik
intervensi keperawatan
1. Dukungan ambulasi
Definisi
Memfasilitasi pasien untuk meningkatkan aktivitas berpindah.

Observasi

 Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya


 Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi
 Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai ambulasi
 Monitor kondisi umum selama melakukan ambulasi

Terapeutik

 Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat bantu


 Fasilitasi melakukan mobilisasi fisik, jika perlu
 Mlibatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan ambulasi

Edukasi

 Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi


 Anjurkan melakukan ambulasi dini
 Ajarkan ambulasi sederhana
2. Dukungan Mobilisasi
Dukungan mobilisasi
Definisi
Memfasilitasi pasien untuk ,eningkatkan aktivitas pergerakan fisik.
Observasi
 Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
 Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
 Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai mobilisasi
 Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi.
Terapeutik
 Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu
 Fasilitasi melakukan pergerakan, jika perlu
 Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan pergerakan.

Edukasi

 Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi


 Anjurkan melakukan mobilisasi dini
 Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan.
H. Tidur
 Gangguan pola tidur
intervensi keperawatan
1. Dukungan tidur
Definisi
Memfasilitasi siklus tidur dan terjaga yang teratur
observasi
 Identifikasi pola aktivitas tidur
 Identifikasi faktor penggangu tidur
 Identifikasi makanan dan minuman yang menganggu tidur (mis, kopi, teh,
alkohol, makan, minum air sebelum tidur)
 Identifikasi obat tidur yang dikomsumsi.

Terapeutik

 Modifikasi lingkungan(mis, pencahayaan, kebisingan, suhu, matras dan


tempatt tidur
 Batasi waktu tidur siang jik perlu
 fasilitasi menghilangkan stres sebelum tidur
 Tetapkan jadwal tidur rutin
 lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan.

Edukasi

 Jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit


 Anjurkan menepati kebiasaan wktu tidur
 Anjurkan menghindari makanan/minuman yangmengganggu tidur
 Anjurkan penggunaan obat tidur yang tidak mengandung supresor terhadp
tidur REM
 ajarkan relaksasi otot autogenik atau cara nonfarmakologi lainnya.

2. Edukasi aktivitas/istirahat
Definisi
Mengajarkan pengaturan dan istirahat
observasi
 identifikasi kemmuan dan kesiapan menerima informsi

Terapeutik

 Sediakan materi dan media pengaturn aktivitas dan istirahat


 jadwalkan pemberian pendidikan kesehatan
 berikan kesempatan pasien dan keluarga untuk bertanya

Edukasi

 Jelaskan pentingnya melkukan aktifitas fisik/olahraga rutin


 Anjurkan terlibat dalam aktivitas kelompok
 Anjurkan menyusun jadwal aktivitas istirahat
 Ajarkan dan mengidentifikasi kebutuhan istirahat
 Ajarkan cara mengidentifikasi targetdan jenis aktivitas sesuai kemampuan.
I. Sistem kardiovakuler
 Penurunan curah jantung

Intervensi keperawatan

1. perawatan jantung

Definisi

Mengidentifikasi, merawat dan membatasi komplikasi akibat ketidakseimbangan


antara suplay dan konsumsi oksigen miokard.

Observasi

 Identifikasi tanda dan gejala primer penurunan curah jantung


 identifi0kasi tanda dan gejala sekunder penurunan curah jantung
 monitor tekanan darah
 monitor intake dan outfut cairan
 monitor berat badan setiap hari pada waktu yang sama
 monitor saturasi oksigen
 monitor keluhan nyeri dada
 monitor EKG 12 sadapan
 monitor arimitia ( kelainan irama dan frekuensi)
 monitor nilai laboratorium jantung
 periksa tekanan darah dan frekuensi nadi sebelum dan sesudah aktifitas
 periksa tekanan darah dan frekuensi nadi sebelum dan sesudah pemberian obat

Terapeutik

 Posisikan pasien semipowler dengan kaki kebawah atau posisi nyaman


 Berikan diet jantungyang sesuai
 gunakan stocking elastis, sesuai indikasi
 Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi stres, jika perlu
 Berikan dukungan emosional dan spiritual

Edukasi

 Anjurkan beraktivitas fisik sesuai toleransi


 Anjurkan beraktifitas fisik secara bertahap
 Anjrkan berhenti merokok
 Anjurkan pasien dan keluarga mengukur intake dan outfut cairan

Kolaborasi

 Kolaborasi pemberian obat anti aritmia, jika perlu


 Rujuk ke program rehabilitasi jantung.

J. sistem pernapasan
 Pola napas tidak efektif

Intervensi keperawatan
1. Manajemen jalan napas
Definisi :

Mengidentifikasi dan mengelola kepatenan jalan napas.


Observasi :
 Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
 Monitor bunyi napas tambahan (mis. Gurgling, mengi, wheezing, ronkhi
kering)
 Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
Terapeutik:
 Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tilt dan chin-lift (jaw-
thrust jika curiga trauma servikal)
 Posisikan semi- fowler atau fowler
 Berikan minum hangat
 Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
 Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
 Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan endotrakeal
 Keluarkan sumbatan benda padat dengan forsep McGill
 Berikan oksigen, jika perlu.
Edukasi :
 Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak kontraindikasi
 Ajarkan teknik batuk efektif.
Kolaborasi :
 Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perlu.
2. Pemantauan Respirasi
Definisi :
Mengumpulkan dan menganalisis data untuk memastikan kepatenan jalan
napas dan keefektifan pertukaran gas.
Tindakan

Observasi :
 Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya napas.
 Monitor pola napas (seperti bradipnea, takipnea, hiperventilasi, kussmaul,
cheyne-stokes, biot ataksik).
 Monitor kemampuan batuk efektif
 Monitor adanya produksi sputum
 Monitor adanya sumbatan jalan napas
 Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
 Auskultasi bunyi napas
 Monitor saturasi oksigen
 Monitor nilai AGD
 Monitor hasil x-ray toraks.
Terapeutik :
 Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien.
 Dokumentasikan hasil pemantauan.
Edukasi :
 Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
 Informasikan hasil pemantauan, jika perlu.
K. Sistem Muskuloskeletal
 Gangguan mobilitas fisik
1. Dukungan ambulasi
Definisi
Memfasilitasi pasien untuk meningkatkan aktivitas berpindah.

Observasi

 Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya


 Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi
 Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai ambulasi
 Monitor kondisi umum selama melakukan ambulasi.
Terapeutik
 Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat bantu
 Fasilitasi melakukan mobilisasi fisik, jika perlu
 Mlibatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan
ambulasi.

Edukasi

 Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi


 Anjurkan melakukan ambulasi dini
 Ajarkan ambulasi sederhana yang harus dilakukan.
2. Dukungan mobilisasi
Definisi
Memfasilitasi pasien untuk ,eningkatkan aktivitas pergerakan fisik.
Observasi
 Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
 Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
 Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai mobilisasi
 Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi.
Terapeutik
 Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu
 Fasilitasi melakukan pergerakan, jika perlu
 Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan pergerakan.

Edukasi

 Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi


 Anjurkan melakukan mobilisasi dini
 Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan.
L. Sistem Gastrointestinal
 Disfungsi motilitas Gastrointestinal
M. Manajemen Nutrisi
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelolah asupan nutrisi yang seimbang

Observasi
 Observasi identifikasi status nutrisi
 Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
 Identifikasi makanan yang disukai
 Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient
 Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogatik
 Monitor asupan makanan
 Monitor berat badan
 Monitor hasil pemeriksaan laboratorium.
Terapeutik
 Lakukan oral hygine sebelum makan, jika perlu
 Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis. Piramida makanan)
 Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
 Berikan makanan tinggi serat untuk mencega konstipasi
 Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
 Berikan suplemen, jika perlu.
 Hentikan pemberian makanan melalui selang nasogatik jika asupan oral
dapat di toleransi.
Edukasi
 Anjurkan posisi duduk, jika mampu
 Ajarkan diet yang diprogramkan.
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan ( mis. Pereda nyeri,
antiemtic), jika perlu.
 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan julah kalori dan jenis
nutrient yang dibutuhkan, jika perlu.
N. Pengontrolan infeksi
Definisi
mengendalikan enyebaran infeksidan perbrukan komplikasi akibat
infeksi.
Observasi
 identifikasi pasien-pasien yang mengalami penyakit infeksi menular.
terapeutik
 Terapkan kewaspadaan universal
 tempatkan pada ruang isolasi bertekanan positif untuk pasien yang
mengalamipenurunan imunitas
 tempatkan pada ruang isolasi bertekanan negatif untuk pasien
denganrisiko penyebaran infeksi via droplet atau udara
 sterilisasi dan desinfeksi alat-alat ,furniture lantai sesuai kebutuhan
 berikan tanda kusus untuk pasien-pasien dengan penyakit menular.
Edukasi
 Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
 ajarkan etika batuk atau bersin
O. Ginjal
 Gangguan pertukaran gas
1. Pemantauan respirasi

Defenisi

Mengumpulkan dan menganalisi data untuk memastikan kepatenan


jalan nafas dan keefektifan pertukaran gas.

Obervasi

 Monitor ftekuensi,irama,kedalaman dan upaya nafas


 Monit pola nafas (seperti bradypnea,takipnea,hiperfentilasi,kussmaul)
 Monitor kemampuan batuk efektif
 Monitor adanya produksi sputum
 Monitor adanya sumbatan jalan nafas
 Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
 Auskultasi bunti nafas
 Monitor saturasi oksigenmonitor nilai AGD
 Monitor hasil x-ray torax.

Terepeutik

 Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien


 Dokumentasikan hasil permantauan.
Edukasi

 Jelaskan tujuam prodesur pemamntauan


 Informasikan hasil pemantauan,jika perlu.
2. Terapi oksigen

Defenisi

Memeberikan tambahan oksiegen untuk mencegah dan mengatasu


kondisi kekurangan oksigen jaringan.

Observasi

 Monitor kecepatan aliran oksigen


 Monitor posisi alat terapi oksigen
 Monitor aliran oksigen secara periodik dan pastikan praksi yang
diberikan cukup
 Monitor efektifitas terapi oksigen (mis.oksimetri analisa gas darah)
jika perlu
 Monitor kemampuan melepaskan oksigen saat makan
 Monitor tanda-tanda hipofentilasi
 Monitor tanda dan gejala toksikasi oksigen dan atelektaisis
 Monitor tingkat kecemasan akibat terapi oksigen
 Monitor intergritas mukuso hidung akibat pemasangan oksiegen

Terapeutik

 Bersikan secret pada mulut,hidung dan trakea jika perlu


 Pertahankam kepatenan jlan nafas
 Siapkan dan atur peralatan pemberian oksigen
 Berikan oksigen tambahan,jika perlu
 Tetap berikan oksigen saat pasien ditransportasi
 Gunakan perangkat oksigen yang sesuai dengan tingkat moilitas pasien

Edukasi

 Ajarkan pasien dan keluarga cara menggunakan oksigen dirumah

Kolaborasi
 Kolaborasi penentuan dosis oksigen
 Kolabirosi penggunaan oksigen saat aktivitas dan/atau tidur.
P. Sistem Perkemihan
 Gangguan eliminasi urine
1. Dukungan perawatan diri BAB/BAK
Definisi
mempasilitasi pemenuhan kebutuhan buang air kecil dan buang air besar.
observasi
 identifikasi kebiasaan BAK/BAB
 monitor untegritas kulit pasien.

Terapeutik

 buka pakaian yang diperlukan untuk memudahkaneliminasi


 dukung penggunaan toilet/commode/pispot secarakonsisten
 jaga privasi selama eliminasi
 ganti pakaian pasien setelah eliminasi, jika perlu
 Bersihkan alat bantu BAB atau BAK setelah digunakan
 sediakan alat bantu(mis, kateter,eksternal,urinal)
2. Manajemen eliminasi urine
Definisi
mengidentifikasi dan mengelolah penggunaan eliminasu urine.
observasi
 identifikasi tanda dan gejala retensi inkontinensia urine
 identifikasi faktor yang mengakibatkan retensi
 monitor eliminasi urine.

Terapeutik

 catat waktu dan haluaran berkemih


 batasi asupan cairan, jika perlu
 ambil sampel urine tengah.

Edukasi

 Ajarkan tanda dan gejala infeksi saluran kemih


 Ajarkan mengukur asupan cairan dan saluran urine
 Ajarkan mengambil spesimen urine mindsteam
 Ajarkan tanda mengenali tanda berkemih dan waktu yang tepat untuk
berkemih
 ajarkan minum yang cukup, jika tidak ada kontraindikasi
 Anjurkan mengurangi minum sebelum tidur.

kolaborasi

 kolaborasi pemberian obat supositoriauretra, jika perlu.

Q. Sistem Reproduksi
1. Wanita
a. Resiko kehamilan tidak dikehendaki
1) Edukasi keluarga berencana
Definisi
Memberikan informasi dan memfasilitasi ibu dan pasangan dalam penggunaan
alat kontrasepsi untuk mengatur jarak kelahiran.
Observasi
 Indentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
 Indentifikasi pengetahuan tentang alat kontrasepsi.

Terapeutik

 Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan


 Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
 Berikan kesempatan untuk bertanya
 Lakukan penapisan pada ibu dan pasangan untuk penggunaan alat
kontrasepsi
 Lakukan pemeriksaan fisik
 fasilitasi ibu dan pasangan dalam mengambil keputusan menggunakan alat
kontrasepsi
 diskusikan pertimbangan agama,budaya,perkembangan,sosial ekonomi
terhadap pemilihan kontrasepsi .

Edukasi

 jelaskan tentag sisteem reproduksi


 jelaskan metode-metode alat kontrasepsi
 jelaskan aktivitas seksualisasi setelah mengikuti program KB.
2) Manajemen kehamilan tidak dikehendaki
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola pengambilan keputusan terhadap kehamilan
yang tidak direncanakan .
Observasi
 Indentifikasi nilai-nilai dan keyakinan terhadap kehamilan
 Identifikasi pilihan terhadap kehamilan.

Terapeutik

 Fasilitasi mengungkapkan perasaan


 Diskusikan nilai-nilai dan keyakinan yang keliru terhadap kehamilan
 Diskusikan konflik yang terjadi dengan adanya keehamilan
 Fasilitasi mengembangkan teknik penyelesaian masalah
 Berikan konseling kehamilan
 Fasilitasi mengidentifikasi sistem pendukung .

Edukasi

 Informasikan pentingnya meningkatkan status nutrisi selama kehamilan


 Informasikan perubahan yang terjadi selama kehamilan

Kolaborasi

 Rujuk jika mengalami konflikasi kehamilan .


2. pria
 Risiko Disfungsi Seksual
a. Edukasi seksualitas
Definisi
memberikan informasi dalam memahami dimensi fisikdan psikososial
seksualitas.
Observasi
 Identifikasi kesiapan dan kemampuan meneriam informasi

Terapeutik
 Sediakan materi dan media pendidikan keehatan
 Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai keepakatan
 Berikan kesempatan untuk bertanya

Edukasi

 Jelaskan anatomi fisiologi sistem reproduksi


 Jelaskan perkembangan siklus seklualitas selama sepanjang kehidupan
 jelaskan perkembangan emosi
 jelaskan pengaruh tekanan kelompok
 jelaskan risiko tertular penyakit menular seksual
 ajarkan keterampilan komunikasi Asertif untuk menolak tekanan.
b. Edukasi Manajemen Stres
Defenisi
Mengejarkan pasien untuk mengindetifikasi dan mengelola stres akibat
perubahan gaya hidup.

Observasi

 Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi.

Terapeutik

 Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan


 Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
 Berikan kesempatan untuk bertanya.

Edukasi

 Ajarkan teknik relaksasi


 Ajarkan latihan asertif
 Ajarkan membuat jadwal olahraga teratur.
 Anjurkan aktivitas untuk menyenangkan diri (mis. hobi, bermain musik,
memotong kuku)
 Anjurkan bersosialisasi
 Anjurkan tidur dengan baik setiap malam (7-9 jam)
 Anjurkan tertawa untuk melepas stres dengan membaca atau klip video
lucu
 Anjurkan menjalin komunikasi dengan keluarga dan profesi pemberi
asuhan.

R. Sistem Endokrin
 Defisit pengetahuan

1. Edukasi kesehatan
definisi
mengajarkan pengolaan fakyor risiko penyakit dan rilaku hidup bersih dan
sehat.

Observasi

 Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi


 Identifikasi factor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan
motivasi perilaku hidup bersih dan sehat.

Terapeutik

 Sediakan materi dan media Pendidikan kesehatan


 Jadwalkan Pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
 Berikan kesempatan untuk bertanya

Edukasi

 Jelaskan factor resiko yang dapat mempengaruhi status kesehatan


 Jelaskan perilaku hidup bersih dan sehat
 Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat.
2. Edukasi aktivitas / istirahat
Definisi
mengajarkan aktifitas dan istirahat.
observasi
 Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi.

Terapeutik

 Sediakan materi dan media pengaturn aktivitas dan istirahat


 jadwalkan pemberian pendidikan kesehatan
 berikan kesempatan pasien dan keluarga untuk bertanya

Edukasi

 Jelaskan pentingnya melkukan aktifitas fisik/olahraga rutin


 Anjurkan terlibat dalam aktivitas kelompok
 Anjurkan menyusun jadwal aktivitas istirahat
 Ajarkan dan mengidentifikasi kebutuhan istirahat
 Ajarkan cara mengidentifikasi targetdan jenis aktivitas sesuai kemampuan.

S. Sistem Integumen
 Gangguan integritas kulit/jaringan
1. perawatan integritas kulit
Definisi
Mengidentifikasi dan merawat kulit untuk menjaga keutuhan, kelembaban
dan mencegah perkmbangan mikroorganisme.

Observasi

 Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit (mis, perubahan sirkulasi,


perubahan status nutrisi, penurunan kelembaban, suhu lingkungan ekstrem,
penurunan mobilitas.
Terapeutik

 Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring


 Lakukan pemijatan pada area penonjolan tulang, jika perlu
 Gunakan produk berbahan petrolium atau minyak pada kulit kering
 Gunakan produk berbahan ringan/alami dan hipoalergik pada kulit sensitif
 Hindari produk berbahan dasar alkohol pada kulit kering.
Edukasi

 Anjurkan menggunakan pelembab (mis, lotion, serum)


 Anjurkan minum air yang cukup
 Anjurkan menigkatkan asupan nutrisi
 Anjurkan meningkatkan asupan buah dan sayur
 Anjurkan menghindari terpapar suhu ekstrem
 Anjurkan menggunakan tabir surya SPF minimal 30 saat berada di luar rumah
 Anjurkan mandi dan menggunakan sabun secukupnya.
2. Edukasi perawatan kulit
Definisi
Memberikan informasi untuk memperbaiki atau meningkatkan integritas
jaringan klit
Observasi
 Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi

Terapeutik

 sediakan materi dan media pendidikan kesehatan


 Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
 Berikan kesempatan untuk bertanya

Edukasi

 Anjurkan menggunakan tabir surya saatberada di luar rumah


 anjurkan minumcukup cairan
 Anjurkan mandi dengan menggunakan sabun secukupnya
 Anjurkan menggunakan pelembab
 Anjurkan melapor jika ada lesi kulit yang tidak biasa
 Anjurkan membersihkan dengan air hangat bagian perianal selama priode
diare.

Anda mungkin juga menyukai