1. Aromaterapi I.08233
Definisi
Memberikan minyak esensial melalui inhalasi, pemijatan, mandi uap, atau kompres
untuk meredakan nyeri, menurunkan tekanan darah, meningkatkan relaksasi dan
kenyamanan.
Tindakan
Observasi
Indetifikasi pilihan aroma yang disukai dan tidak disukai
Indetifikasi tingkat nyeri, stress, kecemasan, dan alam perasaan sebelum dan
sesudah aromaterapi
Monitor ketidaknyamanan sebelum dan setalah pemberian (mis, mual, pusiang)
Monitor masalah yang terjadi saat pemberian aromaterapi (mis, dermatitis
kontak, asma
Monitor tanda-tanda vital sebelum dan sesudah aromaterapi
Terapeutik
Edukasi
Terapeutik
Edukasi
3. Biblioterapi I.09254
Definisi
Menggunakan literatu untuk mengekspresikan perasaan, menyelesaikan masalah
secara aktif, meningkatkan kemampuan koping atau pengetahuan.
Tindakan
Observasi
Indetifikasi kebutuhan emosional koginitif,perkembangan, dan situasional
Indetifikasi kemampuan membaca
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
Terapeutik
Edukasi
Definisi
Tindakan
Observasi
Terapeutik
Kolaborasi
Terapeutik
Edukasi
Terapeutik
Edukasi
Terapeutik
Edukasi
Terapeutik
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
Rujuk untuk konseling, jika perlu
Definisi
Tindakan
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Jelaskan jenis hipnosis diri sebagai penunjang terapi modalitas (mis, hipnoterapi,
psikoterapi,terapi kelompok terapi keluarga)
Ajarkan prosedur hipnosis diri sesuai kebutuhan dan tujuan
Anjurkan prosedur memodifikasi hipnosis diri(frekuensi, intensitas, teknik)
berdasarkan respons dam kenyamanan
Terapeutik
Edukasi
Terapeutik
Edukasi
Terapeutik
Edukasi
Terapeutik
Edukasi
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
Observasi
Terapeutik
Edukasi
- Anjurkan mengabaikan pikiran yang menggangu
- Anjurkan duduk dengan tenang dalam posisi yang nyaman
- Anjurkan menutup mata, jika perlu
- Anjurkan memfokuskan perhatian pada saat tarik nafas sambil mengucapkan
kata pilihan
- Anjurkan melemaskan semua otot dan tetap rileks
- Anjurkan melakukan medikasi 1-2 kali sehari
Terapeutik
Edukasi
Observasi
Terapeutik
- Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu (mis. Pagar tempat tidur)
- Fasilitasi melakukan pergerakan, jika perlu
- Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan pergerakan
Edukasi
Observasi
Terapeutik
- Sediakan sarana yang aman dan nyaman untuk pelaksanaan ibadah (mis. Tempat
berwudhu, perlengkapan sholat, arah kiblat, perlengkapan kebaktian)
- Fasilitasi konsultasi medis dan tokoh agama terhadap prosedur khusus (mis.
Donor, transfusi)
- Fasilitasi penggunaan ibadah sebagai sumber koping
- Fasilitasi kebutuhan diet sesuai dengan agama yang dianut (mis. Tidak makan
babi bagi muslim, tidak makan sapi bagi hindu)
- Fasilitasi pemenuhan ritual pada situasi khusus (mis. Mengadzankan bayi,
pembaptisan, pengakuan dosa, menuntun syahadat saat sakaratul maut,
menghadap kiblat)
- Fasilitasi penuntunan ibadah oleh keluarga dan atau rohaniawan.
Kolaborasi
Observasi
- Identifikasi factor yang berkontribusi terhadap gangguan pemeliharaan rumah
(mis. Tambahan anggota keluarga baru, anggota keluarga sakit, kematian,
masalah finansial, manajemen kesehatan yang buruk)
Terapeutik
Edukasi
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Observasi
Terapeutik
- Fasilitasi melalui fase putus zat sampai mampu mengendalikan pikiran dan
perilaku
- Fasilitasi mengubah perilaku adiksi secara bertahap
- Fasilitasi mengidentifkasi pola dan keyakinan keluarga yang menyebabkan
disfusi gaya hidup
- Fasilitasi mengubah dan memperbaiki kesalahan gaya hidup selama penggunaan
zat
- Fasilitasi mengembangkan koping produktif dan bertanggungjawab
- Libatkan kelompok pendukung
- Libatkan dalam sesi kelompok pencegahan kekambuhan
Edukasi
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
Edukasi
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
Observasi
- Identifikasi tingkat emosi
- Identifikasi isyarat verbal dan non verbal
- Identifikasi perasaan saat ini
- Identifikasi hubungan antara apa yang dirasakan perilaku
Terapeutik
Edukasi
Terapeutik
Edukasi
Terapeutik
Terapeutik
Edukasi
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Edukasi
Kolaborasi
Terapeutik
- Sediakan peralatan mandi (mis. Sabun, sikat gigi, shampoo, pelembab kulit)
- Sediakan lingkungan yang aman dan nyaman
- Fasilitasi menggosok gigi, sesuai kebutuhan
- Pertahankan kebiasaan kebersihan diri
- Berikan bantuan sesuai tingkat kemandirian
Edukasi
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
Tindakan
Observasi
- Identifikasi ketergantungan pada pemberi asuhan (mis. Akibat gangguan status
mental, keterbatasan sumber ekonomi, depresi)
- Identifikasi situasi krisis keluarga yang memicu penganiayaan (mis. Kemiskinan,
pengangguran, perceraian)
- Identifikasi pemberi asuhan yang menunjukkan gengguan kesehatan fisik atau
mental
- Identifikasi tanda-tanda pelecehan fisik, seksual dan psikologis (mis. Laserasi,
memar, adanya air mani atau darah kering, harga diri rendah, depresi)
- Identifikasi tanda-tanda eksploitasi (mis. Pemenuhan kebutuhan dasar tidak
sesuai dengan sumber yang memadai)
- Identifikasi harapan pemberi asuhan yang tidak realistis
- Monitor interaksi pasien dan pemberi asuhan
Terapeutik
- Berikan penegasan positif tentang nilai diri
- Fasilitasi keluarga dalam mengidentifikasi strategi penanggualangan situasi
stress
- Diskusikan indikasi penganiayaan dengan pasien dan pemberi asuhan secara
terpisah
Edukasi
- Ajarkan cara mengatasi masalah dalam keperawatan
- Anjurkan mengungkapkan perasaan (mis. Takut, kuatir, sedih, kesal, marah)
- Anjurkan rawat inap untuk pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut, jika perlu
- Anjurkan penyesuaian lingkungan rumah untuk meningkatkan kemandirian
- Anjurkan melakukan program aktivitas fisik rutin dan program latihan yang
sesuai
- Ajarkan peraweatan mandiri melalui latihan, penguatan dan pengulangan
- Informasikan sumber daya komunitas (mis. Alamat dan nomor telepon lembaga
yang memberikan bantuan layanan kesehatan lansia di rumah)
Kolabroasi
- Rujuk ke program terapi fisik atau olahraga, jika perlu
- Rujuk kepada perawat komunitas, jika perlu
- Rujuk kepada layanan hak asasi manusia, jika perlu
Tindakan
Observasi
- Identifikasi faktor risiko terkait kekerasan dalam rumah tangga (mis. Riwayat
kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan, penolakan, kritik berlebihan,
perasaan tidak berharga, kemiskinan, pengangguran, ketergantungan finansial,
perselingkuhan)
- Identifikasi riwayat kekerasan dalam rumah tangga (mis. Banyak luka cedera,
gejala somatik multipel, sakit perut kronis, sakit kepala kronis, nyeri panggul,
kecemasan, depresi, sindrom stress pasca trauma, dan gangguan kejiwaan
lainnya)
- Identifikasi tanda dan gejala kekerasan fisik (mis. Banyak luka dalam berbagai
tahap penyembuhan ; laserasi yang tidak dapat dijelaskan, memar, atau bekas
luka, bekas pengikatan di pergelangan tangan atau kaki, memar pada lengan
bawah ; gigitan manusia)
- Identifikasi tanda dan gejala kekerasan seksual (mis. Adanya air mani atau darah
kering, luka pada genital luar, perubahan oerilaku atau kesehatan dramatis tanpa
diketahui etiologinya)
- Identifikasi tanda dan gejala kekerasan emosional (mis. Harga diri rendah,
depresi, malu dan mengalah, perilaku terlalu hati-hati disekitar pasangan)
- Identifikasi tanda dan gejala eksploitasi (mis. Kebutuhan dasar tersedia tidak
memadai padahal sumber memadai, perampasan barang-barang pribadi,
hilangnya jaminan sosial yang tidak dapat dijelaskan, kurangnya pengetahuan
tentang keuangan pribadi atau masalah hukum )
- Identifikasi penjelasan penyebab luka yang tidak konsisten
- Identifikasi kesesuaian antara jenis cedera dan gambaran penyebabnya
- Identifikasi pemanfaatan sumber daya masyarakat untuk pencegahan kekerasan
- Identifikasi interaksi pasangan (mis. Catatan waktu dan lama kunjungan
pasangan selama rawat inap, reaksi pasangan yang sedikit atau berlebihan)
- Identifikasi adanya kepatuhan ekstrim pada pasangan seperti pasrah pada
prosedur rumah sakit
- Identifikasi kemunduran progresif keadaan fisik dan emosional
- Identifikasi adanya kunjungan berulang ke klinik, ruang gawat darurat, atau
medis karena masalah kecil
Terapeutik
- Lakukan wawancara dengan pasien atau orang lain yang mengetahui dugaan
kekerasan tanpa dihadiri pasangannya
- Dokumentasikan bukti kekerasan fisik atau seksual menggunakan alat perekam
dan foto standar
- Dengarkan dengan baik saat mulai membicarakan masalahnya
- Buat rencana untuk mencatat dimana diduga terjadi kekerasan
- Tegaskan secara positif bahwa diri pasien berharga
- Dukung korban untuk mengambil tindakan dan melakukan perubahan untuk
mencegah terjadi kekerasan lebih lanjut
- Fasilitasi pasien dan keluarga dalam mengembangkan strategi mengatasi stres
- Diskusikan dengan pasien dan keluarga untuk mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan hubungan
- Buat rencana keselamatan yang digunakan jika terjadi kekerasan
- Laporkan situasi dimana diduga terjadi penganiayaan sesuai undang-undang
yang berlaku
Edukasi
- Anjurkan rawat inap untuk pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut, jika perlu
- Anjurkan mengekspresikan kekhawatiran dan perasaan termasuk ketakutan, rasa
bersalah, rasa bersalah, rasa malu, dan menyalahkan diri sendiri
- Informasikan mengenai penampungan korban kekerasan dalam rumah tangga,
jika perlu
Kolaborasi
- Rujuk pasien yang berisiko kekerasan atau mengalami kekerasan kepada
spesialis dan/atau layanan yang sesuai (mis. Ners spesialis komunitas, layanan
hak asasi manusia, konseling, bantuan hukum)
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kehilangan yang dihadapi
- Identifikasi proses berduka yang alami
- Identifikasi sofat keterikatan pada benda yang hilang atau orang yang meninggal
- Identifikasi reaksi awal terhadap kehilangan
Terapeutik
- Tunjukkan sikap menerima dan empati
- Motivasi agar may mengungkapkan perasaan kehilangan
- Motivasi untuk menguatkan dukungan keluaga atau orang terdekat
- Fasilitasi melakukan kebiasaan sesuai dengan budaya, agama dan norma sosial
- Fasilitasi mengekspresikan perasaan dengan cara yang nyaman (mis. Membaca
buku, menulis, menggambar, bermain)
- Diskusikan strategi koping yang dapat digunakan
Edukasi
- Jelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa sikap mengingkari, marah, tawar
menawar, sepresi dan menerima sdalah wajar dalam menghadapai kehilangan
- Anjurkan mengidentifikasi ketakutan terbesar pada kehilangan
- Anjurkan mengekspresikan perasaan tentang kehilangan
- Ajarkan melewati proses berduka secara bertahap
Tindakan
Observasi
- Identifikasi pemahaman sibling tentang kondisi saudaranya
- Monitor respon sibling terhadap kesulitan adaptasi dengan kondisi saudaranya
(mis. Sensitif, menarik diri, stress)
Terapeutik
- Motivasi orang tua berbicara pada sibling tentang kondisi saudaranya secara
jujur
- Libatkan orang tua saat memberikan informasi kondisi saudaranya
- Fasilitasi komunikasi antara sibling dan saudaranya
- Fasilitasi sibling untung menjenguk saudaranya yang dirawat
- Fasilitasi orang tua untuk mengatur kebutuhan sibling di rumah
- Fasilitasi sibling untuk melihat perbedaan dan kesamaan antara dirinya dan
saudaranya
- Berikan kesempatan bertemu dengan sesama sibling yang memiliki masalah
sama
- Berikan pujian jika telah bersabar, telah berkorban, atau telah membantu
- Komunikasikan kondisi sibling ke perawat sekolah dan guru untuk memberikan
dukugan jika perlu
- Gunakan media untuk memfasilitasi sibling yang tidak bisa bertemu saudaranya
(mis. Telepon, foto, video)
Edukasi
- Informasikan sibling tentang kondisi saudaranya
- Informasikan sibling bahwa dia bukan penyebab kondisi yang dialami
saudaranya
Tindakan
Observasi
- Identifikasi perasaan khawatir, kesepian dan ketidakberdayaan
- Identifikasi pandangan tentang hubungan antara spiritual dan kesehatan
- Identifikasi harapan dan kekuatan pasien
- Identifikasi ketaatan dalam beragama
Terapeutik
- Berikan kesempatan mengekspresikan perasaan tentang penyakit dan kematian
- Berikan kesempatan mengekspresikan dan meredakan marah secara tepat
- Yakinkan bahwa perawat bersedia mendukung selama asa ketidakberdayaan
- Sediakan privasi dan waktu tenang untuk aktivitas spiritual
- Diskusikan keyakinan tentang makna dn tujuan hidup, jika perlu
- Fasilitasi melakukan kegiatan ibadah
Edukasi
- Anjurkan berinteraksi dengan keluarga, teman, dan/atau orang lain
- Anjurkan berpartisipasi dalam kelompok pendukung
- Ajarkan metode relaksasi, meditasi, dan imajinasi terbimbing
Kolaborasi
- Atur kunjungan dengan rohaniawan (mis. Ustadz, pendeta, romo, biksu)
Tindakan
Observasi
- Identifikasi persepsi tentang masalah kesehatan
- Monitor pelaksanaan tanggung jawab
Terapeutik
- Berikan kesempatan merasakan memiliki tanggung jawab
- Tingkatkan rasa tanggung jawab atas perilaku sendiri
- Hindari berdebat atau tawar-menawar tentang perannya di ruang perawatan
- Berikan penguatan dan umpan balik positif jika melaksanakan tanggung jawab
atau mengubah perilaku
Edukasi
- Diskusikan tanggung jawab terhadap profesi pemberi asuhan
- Diskusikan konsekuensi tidak melaksanakan tanggung jawab
Tindakan
Observasi
- Identifikasi pola aktivitas dan tidur
- Identifikasi faktor pengganggu tidur (fisik dan/atau psikologis)
- Identifikasi makanan dan minuman yang mengganggu tidur (mis. Kopi, teh,
alkohol,makan mendekati waktu tidur, minum banyak air sebelum tidur)
- Identifikasi obat tidur yang dikonsumsi
Terapeutik
- Modifikasi lingkungan (mis. Pencahayaan, kebisingan, suhu, matras, dan tempat
tidur)
- Batasi waktu tidur siang, jika perlu
- Fasilitasi menghilangkan stress sebelum tidur
- Tetapkan jadwal tidur rutin
- Lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan (mis. Pijat,
pengaturan,posisi, terapi akupresur)
- Sesuaikan jadwal pemberian obat dan/atau tindakan untuk menunjang siklus
tidur terjaga
Edukasi
- Jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit
- Anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur
- Anjurkan menghindari makanan/minuman yang mengganggu tidur
- Anjurkan oenggunaan obat tidur yang tidak mengandung supresor terhadap tidur
REM
- Ajarkan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap gangguan pola tidur (mis.
Psikologis, gaya hidup, sering berubah shift kerja)
- Ajarkan relaksasi otot autogenik atau cara nonfarmakologi lainnya
Tindakan
Observasi
- Identifikasi adanya kelelahan otot bantu napas
- Identifikasi efek perubahan posisi terhadap status pernapasan
- Monitor status respirasi dan oksigenisasi (mis. Frekuensi dan kedalaman napas,
penggunaan otot bantu napas, bunyi napas tambahan, saturasi oksigen)
Terapeutik
- Pertahankan kepatenan jalan napas
- Berikan posisi semi fowler atau fowler
- Fasilitasi mengubah posisi senyaman mungkin
- Berikan oksigenisasi sesuai kebutuhan (mis. Nasal kanul, masker wajah, masker
rebreathing atau non rebreathing)
- Gunakan bag-valve mask, jika perlu
Edukasi
- Ajarkan melakukan teknik relaksasi napas dalam
- Ajarkan mengubah posisi secara mandiri
- Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian bronkhodilator, jika perlu
Tindakan
Observasi
- Identifikasi pasien dengan menanyakan minimal dua identitas (mis. Nama
lengkap, tanggal lahir)
Terapeutik
- Perkenalkan diri kepada pasien
- Pastikan tim kesehatan yang datang merupakan tim yang menangani pasien
- Dengarkan respon yang disamoaikan paien
- Dampingi pasien selama visit
- Fasilitasi penerapan rekomendasi yang berbasis bukti untuk menyelesaikan
maslah kesehatan
- Dokumentasikan hasil visite pada pencatatan terintegrasi
Edukasi
- Anjurkan pasien dan keluarga untuk bertanya jika masih ada hal-hal yang belum
dimengerti
- Informasikan perkembangan hasil visite kejadian/masalah
49. Edukasi Aktivitas/Istirahat I. 12362
Definisi
Mengajarkan pengaturan aktivitas dan istirahat
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pengaturan aktivitas dan istirahat
- Jadwalkan pemberian pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan pentingnya melakukan aktivitas fisik/olahraga secara rutin
- Anjurkan terlibat dalam aktivitas kelompok, aktivitas bermain atau aktivitas
lainnya
- Anjurkan menyusun jadwal aktivitas dan istirahat
- Ajarkan cara mengidentifikasi kebutuhan istirahat (misalnya kelelahan, sesak
napas dalam aktivitas)
- Ajarkan cara mengidentifikasi target dan jenis aktivitas sesuai kemampuan
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media edukasi
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Beri kesempatan pada keluarga untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan hubungan asupan makanan, latihan, peningkatan dan penurunan berat
badan
- Jelaskan kondisi medis yang dapat mempengaruhi berat badan
- Jelaskan risiko kondisi kegemukan (overweight) dan kurus (underweight)
- Jelaskan kebiasaan, tradisi dan budaya, serta faktor genetik yang mempengaruhi
berat badan
- Ajarkan cara mengelola berat badan secara efektif
53. Edukasi Berhenti Merokok I. 12366
Definisi
Memberikan informasi terkait dampak merokok dan upaya untuk berhenti merokok
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media edukasi
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Beri kesempatan pada keluarga untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan gejala fisik penarikan nikotin (misal sakit kepala, pusing, mual, dan
insomnia)
- Jelaskan gejala berhenti merokok (misal mulut kering, batuk, tenggorokan gatal)
- Jelaskan aspek psikososial yang mempengaruhi perilaku merokok
- Informasikan produk pengganti nikotin ( misal permen karet, semprotan hidung,
inhaler)
- Ajarkan cara berhenti merokok
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kemampuan pasien dan keluarga menerima informasi
- Monitor keberhasilan pasien melakukan peritoneal dialisis
Terapeutik
- Persiapkan materi, media dan alat peraga peritoneal dialisis
- Jadwalkan waktu yang tepat untuk memberikan pendidikan kesehatan
- Berikan kesempatan pasien dan keluarga bertanya
Edukasi
- Jelaskan tentang pengendalian infeksi (cuci tangan dan prinsip steril) dalam
pelaksanaan peritoneal dialisis
- Jelaskan pengendalian tujuan dan masalah/komplikasi peritoneal dialisis (misal
kemerahan, bengkak, cairan peritoneal tidak keluar)
- Jelaskan cara memonitor cairan masuk dan keluar peritoneal dialisis
- Demonstrasikan prosedur peritoneal dialisis langsung pada pasien
- Instruksikan pasien/keluarga menjelaskan dan mendemonstrasikan kembali
prosedur peritoneal dialisis
Edukasi
- Jelaskan tentang definisi, penyebab (penurunan fungsi ginjal, hipoalbuminemia,
gagal jantung, retensi natrium), gejala dan tanda edema (kenaikan BB yang
drastis, penurunan output urine, albumin darah kurang dari normal, pitting
edema)
- Jelaskan cara penanganan dan pencegahan edema (misal timbang BB tiap hari,
balans cairan, obat diuretik, diet tinggi protein, diet rendah garam, antihipertensi)
- Instruksikan pasien dan keluarga untuk menjelaskan kembali definisi, penyebab,
gejala dan tanda, penanganan dan pencegahan edema
Terapeutik
- Jadwalkan p[engajaran dengan pasangan
- Siapkan media dan alat bantu yang diperlukan
- Fasilitasi media dan alat bantu yuang di perlukan
- Fasilitasi menentukan masa ovulasi melalui basal suhu tubuh, perubahan sekresi
vagina, dan indikator fisiologis lainnya.
- Siapkan pasioen secara fisik dan psikologis untuk oemeriksaan ginekologi
Edukasi
Terapeutik
Edukasi
Observasi
Terapeutik
- Persiapkan materi dan media atau alat – alat (mis. Set infus, cairan irigasi,
sarung tangan, dan kantung kolostomi dan perlataan yang dibutuhkan lainnya)
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan Tujuan, prosedur, indikasi, kontraindikasi irigasi kolostomi
- Jelaskan prinsip – prinsip pencegahan infeksi (mis. Cuci tangan, penggunaan
sarung tangan )
- Jelaskan tindakan yang harus dilakukan jika pada proses irigasi didapatkan kram
abdomen yaitu menurunkan kecepatan tetesan cairan irigasi
- Jelaskan feses akan keluar sekitar 45-60 menit setelah cairan irigasi masuk
- Jelaskan cara mencatat tindakan yang dilakukan dan perhatikan warna dan
kondisi stoma dan kulit peristoma, catat warna, konsistensi dan jumlah feses
yang keluar.
- Anjurkan melakukan irigasi kolostomi di kamar mandi dengan kloset duduk, jika
perlu
- Demontrasikan cara melakukan irigasi kolostomi (meliputi letak gantungan
infus, irigasi dengan air hangat, hindari adanya udara, cara memasukkan selang
irigasi ke stoma, ketinggian air irigasi, hindari adanya udara dalam selang, letak
kantung irigasi tepat dilubang kloset, alirkan air yang cukup sekitar 10 – 15
menit)
- Demonstrasikan cara membersihkan area stoma dan memasang kembali kantung
stoma.
Observasi
Terapeutik
- Siapkan materi, media dan alat – alat untuk menjelaskan irigasi urostomi
- Jadwalkan waktu yang tepat untuk memberikan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan dengan pasien dan keluarga
Edukasi
Edukasi
- Anjurkan memantau anak saat berada di tempat yang berisiko (mis. Luar rumah,
balkon, kolam renang)
- Anjurkan menutup sumber listrik yang dapat dijangkau
- Anjurkan mengatur perabotan rumah tangga
- Anjurkan memilih mainan yang sesuai dengan usia anak dan tidak berbahaya
- Anjurkan menyimpan benda berbahaya (mis. Pisau, benda tajam lainnya) dan
cairan berbahaya (mis. Pembersih lantai, deterjen) di tempat yang jauh dari
jangkauan
- Anjurkan memberikan pembatas pada area dapur, kamar mandi, kolam
- Jelaskan kepada orang tua dan anak tentang bahaya lalu lintas
- Ajarkan penggunaan sabuk pengaman saat berkendara
- Jelaskan keamanan bersepeda pada anak (mis. Menggunakan helm,
menggunakan sepeda sesuai usia)
- Anjurkan penggunaan stroller (kursi dorong anak), kursi khusus anak dengan
aman
- Anjurkan tidak meletakkan anak pada tempat tidur yang tinggi
- Anjurkan anak tindakan yang dilakukan saat merasa dirinya dalam bahaya (mis.
Meminta bantuan orang dewasa, berteriak, segera berlari).
Observasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
Observasi
Terapeutik
Kolaborasi
Definisi
Memberikan informasi dan memfasilitasi ibu dan pasangan dalam penggunaan alat
kontrasepsi untuk mengatur jarak kelahiran.
Tindakan
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Terapeutik
Edukasi
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Terapeutik
Edukasi
Terapeutik
Terapeutik
Edukasi
Terapeutik
Edukasi
Terapeutik
- Jelaskan cara mengukur suhu tubuh, nadi, pernapasan dan tekanan darah pasien
- Ajarkan cara memberikan kompres hangat
- Anjurkan menggunakan selimut hipotermia sesuai kebutuhan
- Anjurkan menggunakan pakaian yang menyerap keringat
- Anjurkan intake yang adekuat
- Anjurkan cara memonitor intake dan output cairan
- Anjurkan pemberian analgetik, jika perlu
Terapeutik
Edukasi
Terapeutik
Edukasi
Terapeutik
Edukasi
Definisi
Tindakan
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Terapeutik
- Persiapkan materi dan media seperti jenis-jenis nutrisi, table makanan penukar,
cara mengelola, cara menakar makanan
- Jadwalkan pendidikan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan pada pasien dan keluarga alergi makanan, makanan yang harus
dihindari, kebutuhan jumlah kalori, jenis makanan yang dibutuhkan pasien.
- Ajarkan cara melaksanakan diet sesuai program (mis. Makanan tinggi protein,
rendah garam, rendah kalori)
- Jelaskan hal-hal tyang dilakukan sebelum memberikan makan (mis. Perawatan
mulut, penggunaan gigi palsu, obat-obat yang harus diberikan sebelum makan)
- Demonstrasikan cara membersihkan mulut
- Demonstrasikan cara mengatur posisi saat makan
- Ajarkan pasien/keluarga memonitor asupan kalori dan makanan (mis.
Menggunakan buku harian)
- Ajarkan pasien dan keluarga memantau kondisi kekurangan nutrisi
- Anjurkan mendemonstrasikan cara memberi makan, menghitung kalori,
menyiapkan makanan sesuai program diet
Edukasi
Terapeutik
- Jelaskan tanda-tanda awal rasa lapar (mis. Bayi gelisah, membuka mulut dan
menggeleng –gelengkan kepala, menjulur-ju;urkan lidah,menghisap jari atau
tangan)
- Anjurkan menghindari pemberian pemanis buatan
- Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) (mis. Cuci tangan sebelum dan
sesudah makan,cuci tangan dengan sabun setelah ke toilet)
- Ajarkan cara memilih makanan sesuai dengan usia bayi
- Ajarkan cara mengatur frekuensi makanan sesuai usia bayi
- Anjurkan tetap memberikan ASI saat bayi sakit
Definisi
Tindakan
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Definisi
Tindakan
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Definisi
Tindakan
Observasi
- Identifikasi pengetahuan dan kesiapan orang tua belajar tentang perawatan bayi
Terapeutik
- Berikan panduan tentang perubahan pola tidur bayi selama tahun pertama
- Motivasi orang tua untuk berbicara dan membaca untuk bayi
- Lakukan kunjungan rumah sebagai program pemantauan dan pendampingan
pada orang tua
Edukasi
Terapeutik
Edukasi
Terapeutik
Edukasi
Terapeutik
Edukasi
Terapeutik
Terapeutik
Edukasi
Terapeutik
Edukasi
Terapeutik
Edukasi
Tindakan
Observasi
- Identifikasi gangguan fisik yang memungkinkan terjadinya luka tekan
- Periksa kesiapan, kemampuan menerima informasi dan persepsi terhadap risiko
luka bakar
Terapeutik
Edukasi
- Jelaskan lokasi-lokasi yang sering terjadi luka tekan (mis. tumit, tulang ekor,
bahu, telinga)
- Ajarkan mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya luka tekan
- Ajarkan cara menggunakan matras decubitus
- Ajarkan cara mempertahankan permukaan kulit sehat, identifikasi kerusakan
permukaan kulit seperti merah, panas, bula, eksudat.
- Anjurkan untuk tetap bergerak sesuai kemampuan dan kondisi
- Demonstrasikan cara-cara meningkatkan sirkulasi pada titik-titik lokasi tertekan
(mis. pemijatan, ubah posisi miring kanan, miring kiri, supine)
96. Edukasi Pencegahan Osteoporosis I.12409
Definisi
Memberikan informasi tentang menghindari hilangnya massa tulang.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan, kemampuan menerima informasi dan persepsi terhadap
risiko osteoporis
Terapeutik
Edukasi
Edukasi
Terapeutik
Edukasi
- Jelaskan kepada ibu dan pasangan tentang tujuan, manfaat, dana efek samping
penggunaan alat kontrasepsi
- Jelaskan ibu dan pasangan tentang jenis-jenis alat kontrasepsi
- Jelaskan ibu dan oasangan tentang faktor resikonjika terlalu sering atau terlalu
dekat jarak persalinan
- Jelaskan ibu dan pasangan tentang usia produktif dan aman untuk melahirkan dan
jarak ideal melahirkan
- Anjurkan ibu dan pasangan memantau keluhan yang timbul selama meggunakan
alat kontrasepsi
- Anjurkan ibu mengidentifikasi tanda-tanda masalah ginekologi
- Anjurkan ibu dan oasangan untuk merencanakan jumlah anak
- Anjurkan ibu berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis lainnya sebagai
pertimbangan
- Ajarkan ibu dan pasangan menghitung masa subu dan siklus menstruasi
Edukasi
Terapeutik
Edukasi
Edukasi
Terapeutik
Edukasi
Terapeutik
Edukasi
Terapeutik
Edukasi
Terapeutik
Edukasi
Terapeutik
Edukasi
Terapeutik
Edukasi
- Anjurkan perawatan diri, praktik perawatan diri, dan aktivitas kehidupan sehari-
hari
- Anjurkan mendemonstrasikan praktik perawatan diri sesuai kemampuan
- Anjurkan mengulang kembali informasi edukasibtentanh perawatan mandiri.
Terapeutik
Terapeutik
Edukasi
- Jelaskan bahwa gips akan terasa hangat selama proses pemasangan sampai
kering
- Jelaskan perlunya membatasi aktivitas selama masa pengeringan gips
- Jelaska tanda-tanda infeksi (mis. Gips berbau busuk. Eritme. Demam) dan minta
segera melaporkan
- Jelaskan tanda-tanda gangguan sirkulasi atau fungsi neurologi akibat gips pada
ekstremitas yang terkena ( mis. Nyeri. Pucat. Nadi tidak terasa, parestesi,
paralisis (5P)) laporkan segara bila terjadi
- Anjurkan menghindari meletakkan gips pada permukaan yang keras/tajam
selama masa pengeringan
- Anjurkan menghindari menekan gips selama pengeringan
- Anjurkan menghindari menggaruk kulit dibawah gips dengan benda apapun
- Anjurkan menggunakan alternative menggaruk ( mis, gunakan udara dingin)
- Anjurkan menghindari gips terkena air/basah (mis, gunakan pelindung yang
sesuai saat mandi)
- Anjurkan memposisikan gips pada bantal
- Anjurkan meninggikan ekstermitas yang terpasang gips di atas level jantung.
Terapeutik
- Jelaskan factor risiko luka pada kaki ( mis, panas, dingin, penipisan, kapalan)
- Jelaskan hubungan antara neuropati, cedera, dan penyakit vascular dan risiko
ulserasi amputasi ekstremitas bawah
- Ajarkan pemeriksaan seluruh bagian kaki setiap hari (mis, luka, kemerahan,
bengkak, hangat, kering, maserasi)
- Ajarkan memotong dan mekikir buku secara lurus. Anjurkan mencuci kakisetiap
hari dengan menggunakan air hangat dan sabun ringan
- Anjurkan mengeringkan secara menyeluruh setelah mencuci kaki, terutama
diantara jari kaki
- Anjurkan menghubungi tenaga professional kesehatan jika ada luka, infeksi atau
jamur
- Anjurkan memakai sepatu bertumit rendah dan sesuai bentuk kaki
- Anjurkan memakai kaos kaki yang berbahan menyerap keringat
- Anjurkan memeriksa sepatu bagian dalam sebelum dikenakan
Terapeutik
Edukasi
Tindakan
Obseravsi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
- Identifikasi pengetahuan tentang perawatan masa kehamilan
Terapeutik
Edukasi
Terapeutik
Edukasi
Terapeutik
Edukasi
Edukasi
- Jelaskan aspek yang perlu didentifikasi dari kondisi mulut (mis, luka, karies gigi,
plak, sariawan, atau tumor)
- Anjurkan sikat gigi setiap 2 kali sehari
- Anjurkan menghindari merawat mulut dengan sikat gigi jika mengalami
trombositopenia
- Ajarkan memilih sikat gigi sesuai dengan kondisi
- Ajarkan cara menyikat gigi dari arah gusi keatas pada masing-masing gigi atas
dan bawah
- Ajarkan cara penggunaan cairan antiseptic chlorhexdine/betadine gargle dalam
perawatan mulut
- Ajarkan cara memantau kebersihan mulut, lidah dan gusi
Terapeutik
Terapeutik
Edukasi
Terapeutik
Edukasi
Edukasi
Edukasi
- Anjurkan memasang kanul baru dengan hati-hati dan fiksasi kembali agar tetap
berada di tempatnya
- Anjurkan mengganti tali pengikat trakheostomi secara rutin
- Anjurkan menghempiskan dan kembangkan cuff pipa tracheostomy secara rutin
- Ajarkan cara memonitor pernafasan
- Ajarkan cara teknik batuk efektif
- Ajarkan cara melepaskan tape tracheostomy
- Ajarkan cara mengganti kanul dalam sekali pakai
- Ajarkan cara melepas kanul dengan menggunakan tangan non dominan
- Ajarkan cara mengeluarkan kanul baru dan siramkan dengan cairan NaCL
- Ajurkan cara membersihkan kulit disekitar trakeostomi
Terapeutik
Edukasi
- Jelaskan tujuan perawatan urostomi
- Jelaskan masalah/komplikasi yang mungkin terjadi akibat urostomi
- Jelaskan tanda infeksi dan perburukan yang harus dilaporkan ( mis. Demam,
hemiasi, atropi, perubahan warna urine )
- Ajarkan cara mengukur haluaran urine
- Demonstrasikan perawatan urostomi
- Anjurkan pasien/keluarga mendemonstrasikan perawatan urostomi
Terapeutik
Edukasi
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
Terpeutik
Edukasi
Edukasi
Terapeutik
- Jelaskan msalah yang dapat timbul akibat tidak menjaga kebersihan diri dan
lingkungan
- Ajarkan cara menjaga kebersihan diri dan lingkungan
Terapeutik
Edukasi
Terapeutik
Edukasi
Terapeutik
Edukasi
Terpeutik
Edukasi
Terapeutik
Terapeutik
Edukasi