Aromaterapi 1.08233
Definisi
Memberikan minyak esensial melalui inhalasi, pemijatan, mandi uap, atau kompres untuk
meredakan nyeri, menurunkan tekanan darah, meningkatkan relaksasi dan kenyamanan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi pilihan aroma yang disukai dan tidak disukai
- Identifikasi tingkat nyeri, stres, kecemasan, dan alam perasaan sebelum dan sesudah aromaterapi
- Monitor ketidaknyamanan sebelum dan setelah pemberian (mis. mual, pusing)
- Monitor masalah yang terjadi saat pemberian aromaterapi (mis. dermatitis kontak, asma)
- Monitor tanda-tanda vital sebelum dan sesudah aromaterapi
Terapeutik
- Pilih minyak esensial yang tepat sesuai dengan indikasi
- Lakukan uji kepekaan kulit dengan uji tempel (patch test) dengan larutan 2% pada daerah lipatan
lengan atau lipatan belakang leher
- Berikan minyak esensial dengan metode yang tepat (mis. inhalasi, pemijatan, mandi uap, atau
kompres)
Edukasi
- Ajarkan cara menyimpan minyak ensesial dengan tepat
- Anjurkan menggunakan minyak esensial secara bervariasi
- Anjurkan menghindarkan kemasan minyak esensial dari jangkauan anak-anak
Kolaborasi
- Konsultasikan jenis dan dosis minyak esensial yang tepat dan aman
Definisi
Membalut luka dengan tekanan untuk mencegah atau menghentikan perdarahan.
Tindakan
Observasi
- Monitor perban untuk memantau drainase luka
- Monitor jumlah dan warna cairan drainase dari luka
- Periksa kecepatan dan kekuatan denyut nadi distal
- Periksa akral, kondisi kulit dan pengisian kapiler distal
Terapeutik
- Pasang sarung tangan
- Tinggikan bagian tubuh yang cedera di atas level jantung, jika tidak ada fraktur - Tutup luka dengan
kasa tebal
- Tekan kasa dengan kuat di atas luka selama
- Fiksasi kasa dengan plaster setelah perdarahan berhenti
- Tekan arteri (pressure point) yang mengarah ke area perdarahan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur balut tekan
- Ajurkan membatasi gerak pada area cedera
Biblioterapi 1.09254
Definisi
Menggunakan literatur untuk mengekspresikan perasaan, menyelesaikan masalah secara aktif,
meningkatkan kemampuan koping atau pengetahuan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kebutuhan emosional, kognitif, perkembangan, dan situasional
- Identifikasi kemampuan membaca
Terapeutik
- Tetapkan tujuan terapi (mis. perubahan emosi, pengembangan kepribadian, pembelajaran perilaku
baru)
- Pilih literatur (cerita, puisi, esai, artikel, buku, atau novel) berdasarkan kemampuan membaca, atau
sesuai situasi/perasaan yang dialami
- Gunakan gambar dan ilustrasi
- Diskusikan perasaan yang diungkapkan oleh karakter dalam literatur
- Diskusikan untuk membandingkan citra, karakter, situasi, atau konsep dalam literatur dengan
situasi yang dialami
- Fasilitasi mengenali situasi dalam literatur untuk melakukan perubahan perilaku
- Lanjutkan sesi membaca dengan sesi bermain peran, baik individu maupun kelompok
- Berikan waktu jeda beberapa menit agar pasien dapat merefleksikan materi bacaannya
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur biblioterapi
- Anjurkan membaca dengan suara yang dapat didengar, jika perlu
- Anjurkan membaca ulang
Kolaborasi
- Konsultasikan dengan pustakawan untuk penelusuran buku/literatur yang tepat
Definisi
Mempersiapkan pasien dan keluarga untuk menganisipasi perkembangan atau krisis situasional.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi metode penyelesaian masalah yang biasa digunakan
- Identifikasi kemungkinan perkembangan atau krisis situasional yang akan terjadi serta dampaknya
pada individu dan keluarga
Terapeutik
- Fasilitasi memutuskan bagaimana masalah akan diselesaikan
- Fasilitasi memutuskan siapa yang akan dilibatkan dalam menyelesaikan masalah
- Gunakan contoh kasus untuk meningkatkan keterampilan menyelesaikan masalah
- Fasilitasi mengidentifikasi sumber daya yang tersedia
- Fasilitasi menyesuaikan diri dengan perubahan peran
- Jadwalkan kunjungan pada setiap tahap perkembangan atau sesuai kebutuhan
- Jadwalkan tindak lanjut untuk memantau atau memberi dukungan.
- Berikan nomor kontak yang dapat dihubungi, jika perlu
- Libatkan keluarga dan pihak terkait, jika perlu
- Berikan referensi baik cetak ataupun elektronik (mis. materi pendidikan, pamfiet)
Edukasi
- Jelaskan perkembangan dan perilaku nomal
- Informasikan harapan yang realistis terkait perlaku pasien
- Latih teknik koping yang cibutuhkan untuk mengatasi perkembangan atau krisis situasional
Kolaborasi
- Rujuk ke lembaga pelayanan masyarakat, jika perlu
Definisi
Mengidentifikasi dan mengembangkan kemampuan untuk mengatasi masalah kesehatan.
Tindakan
Observasi
- Indetifikasi masalah kesehatan individu, keluarga dan masyarakat
- Indetifikasi inisiatif individu, keluarga dan masyarakat
Terapeutik
- Fasilitasi pemenuhan kebutuhan kesehatan
- Fasilitasi pemenuhan kebutuhan kesehatan mandiri
- Libatkan kolega/teman untuk membimbing pemenuhan kebutuhan kesehatan
- Siapkan pasien untuk mampu berKolaborasi dan bekerjasama dalam pemenuhan kebutuhan
kesehatan
Edukasi
- Bimbing untuk bertanggung jawab mengidentifikasi dan mengembargkan kemampuan
memecahkan masalah kesehatan secara mandiri.
Definisi
Mengkoordinasikan penanganan gawat darurat untuk penyelamatan jiwa pasien.
Tindakan
Observasi
- Monitor tingkat kesadaran
- Monitor irama jantung
- Monitor pemberian Advance Cardiac Life Suppart sesuai protokol yang tersedia
- Monitor kualitas resusitasi jantung paru yang diberikan (mis. kedalaman kompresi, kecepatan
kompresi, rekoil dada penuh, tidak ada interupsi)
- Interpretasi EKG dengan akurat untuk pemberian kardioversi/defibrilasi yang tepat, jika perlu
- Periksa ketersediaan obat-obat emergensi
Terapeutik
- Panggil bantuan jika pasien tidak sadar
- Aktifkan code blue
- Lakukan resusitasi jantung paru, jika perlu
- Pastikan jalan napas terbuka
- Berikan bantuan napas, jika perlu
- Pasang monitor jantung
- Minimalkan interupsi pada saat kompresi dan defibrilasi
- Pasang akses vena, jika perlu
- Siapkan intubasi, jika perlu
- Berikan kesempatan kepada keluarga untuk melihat pasien saat resusitasi, jika perlu
- Berikan dukungan kepada keluarga yang hadir pada saat resusitasi berlangsung
- Akhiri tindakan jika ada tanda-tanda sirkulasi spontan (mis. nadi karotis teraba, kesadaran pulih)
- Lakukan perawatan post cardiac arrest
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian defibrilasi atau kardioversi, jika perlu
- Kolaborasi pemberian epinefrin atau adrenalin, jika perlu
- Kolaborasi pemberian amiodaron, jika perlu
Delegasi 1.13476
Definisi
Melimpahkan wewenang dan tanggung jawab formal kepada orang lain untuk melaksanakan
kegiatan tertentu.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi tugas-tugas yang dapat dilimpahkan
- Identifikasi orang yang tepat untuk didelegasikan
- Monitor kinerja dalam pelaksanaan delegasi
Terapeutik
- Susun perencanaan delegasi
- Tetapkan tujuan dan sasaran yang realistis
- Sesuaikan tugas atau kewajiban dengan kemampuan staf
- Hindari mengambil kembali tugas yang sudah didelegasikan
- Kontrol dan koordinasikan pekerjaan staf dengan mengukur pencapaian tujuan berdasarkan
standar
Edukasi
- Jelaskan tujuan dilakukan delegasi
- Latih staf dengan memberikan tugas dan wewenang baik secara tertulis maupun lisan
Dukungan Ambulasi
Definisi
Memfasilitasi pasien untuk meningkatkan aktivitas berpindah.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
- Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi
- Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai ambulasi
- Monitor kondisi umum selama melakukan ambulasi
Terapeutik
- Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat bantu (mis. Tongkat,kruk)
- Fasilitasi melakukan mobilisasi fisik, jika perlu
- Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan ambulasi
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi
- Anjurkan melakukan ambulasi dini
- Ajarkan ambulasi sederhana yang harus dilakukan (mis. Berjalan dari tempat tidur ke kursi roda,
berjalan dari tempat tidur ke kamar mandi, berjalan sesuai toleransi)
Dukungan Emosional
Definisi
Memfasilitasi penerimaan kondisi emosional selama masa stres.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi fungsi marah, frustrasi, dan amuk bagi pasien
- Identifikasi hal yang telah memicu emosi
Terapeutik
- Fasilitasi mengungkapkan perasaan cemas, marah, atau sedih
- Buat pernyataan suportif atau empati selama fase berduka
- Lakukan sentuhan untuk memberikan dukungan (mis. Merangkul,menepuk – nepuk)
- Tetap bersama pasien dan pastikan keamanan selama ansietas, jika perlu
- Kurangi tuntutan berpikir saat sakit atau lelah
Edukasi
- Jelaskan konsekuensi tidak menghadapi rasa bersalah dan malu
- Anjurkan mengungkapkan perasaan yang dialami (mis.ansietas, marah,sedih)
- Anjurkan mengungkapkan pengalaman emosional sebelumnya dan pola respons yang biasa
digunakan
- Ajarkan penggunaan mekanisme pertahanan yang tepat
Kolaborasi
- Rujuk untuk konseling, jika perlu
Dukungan Kelompok
Definisi
Memfasilitasi peningkatan kemampuan penyelesaian masalah dan perasaan didukung oleh
kelompok individu dengan pengalaman dan masalah yang sama sehingga lebih memahami situasi
masing-masing.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi masalah yang sebenernya dialami kelompok
- Identifikasi kelompok memiliki masalah yang sama
- Identifikasi hambatan menghadiri sesi kelompok (mis. Stigma, cemas, tidak aman)
- Identifikasi aturan dan norma yang perlu dimodifikasi pada sesi selanjutnya, jika perlu
Terapeutik
- Siapkan lingkungan Terapeutik dan rileks
- Bentuk kelompok dengan pengalaman dan masalah yang sama
- Mulai sesi kelompok dengan mengenalkan semua anggota kelompok dan terapis
- Mulai dengan percakapan ringan, berbagi informasi tentang diri masing-masing dan alasan terlibat
dalam kelompok
- Buat aturan dan norma dalam kelompok dalam kelompok, terutama kerahasiaan dalam kelompok
- Sepakati jumlah sesi yang diperlukan dalam kelompok
- Bangun rasa tanggung jawab dalam kelompok
- Diskusikan penyelesaian masalah dalam kelompok
- Berikan kesempatan individu untuk berhenti sejenak saat merasa distress akibat topik tertentu
sampai mampu berpartisipasi kembali
- Berikan kesempatan istirahat di setiap sesi untuk memfasilitasi percakapan induvidual dalam
kelompok
- Berikan kesempatan saling mendukung dalam kelompok terkait masalah dan penyelesaian masalah
- Berikan kesempatan kelompok menyimpulkan masalah, penyelesaian masalah dan dukungan yang
diperlukan untuk setiap anggota kelompok
- Hindarkan percakapan ofensif, tidak sensitif seksual atau humor yang tidak perlu/tidak pada
tempatnya.
- Sediakan media untuk kebutuhan berkomunikasi di luar kelompok ( mis. Email, telepon, SMS, WA)
- Lakukan refleksi manfaat dukungan kelompok pada setiap awal dan akhir pertemuan
- Akhiri kegiatan sesuai sesi yang disepakati.
Edukasi
- Anjurkan anggota kelompok mendengarkan dan memberi dukungan saat mendiskusikan masalah
dan perasaan
- Anjurkan bersikap jujur dalam menceritakan perasaan dan masalah
- Anjurkan setiap anggota kelompok mengemukakan ketidakpuasan, keluhan, kritik dalam kelompok
dengan cara santun
- Anjurkan kelompok untuk menuntaskan ketidakpuasan, keluhan dan kritik
- Ajarkan relaksasi pada setiap sesi, jika perlu.
Dukungan Keyakinan
Definisi
Memfasilitasi integrasi keyakinan ke dalam rencana perawatan untuk menunjang pemulihan kondisi
kesehatan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi keyakinan, masalah, dan tujuan perawatan
- Identifikasi kesembuhan jangka panjang sesuai kondisi pasien
- Monitor kesehatan fisik dan mental pasien
Terapeutik
- Integrasikan keyakinan dalam rencana perawatan sepanjang tidak membahayakan/berisiko
keselamatan, sesuai kebutuhan
- Berikan harapan yang realistis sesuai prognosis
- Fasilitasi pertemuan antara keluarga dan tim kesehatan untuk membuat keputusan
- Fasilitasi memberikan makna terhadap kondisi kesehatan
Edukasi
- Jelaskan bahaya atau risiko yang terjadi akibat keyakinan negatif
- Jelaskan alternatif yang berdampak positif untuk memenuhi keyakinan dan perawatan
- Berikan penjelasan yang relavan dan mudah dipahami
Dukungan Meditasi
Definisi
Memfasilitasi perubahan tingkat kesadaran dengan berfokus secara khusus pada pemikiran dan
perasaan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan menjalani meditasi
- Identifikasi penerimaan terhadap meditasi
- Monitor efektifitas meditasi
Terapeutik
- Sediakan lingkungan yang tenang
- Fasilitasi memilih kata-kata yang memiliki efek menenangkan (mis. Mengulangi kata ‘satu’, ‘ikhlas’,
‘sabar’, alhamdulillah’, astaghfirullah’)
- Setelah selesai, mintalah pasien untuk duduk diam selama beberapa menit dengan mata terbuka
Edukasi
- Anjurkan mengabaikan pikiran yang mengganggu
- Anjurkan duduk dengan tenang dalam posisi yang nyaman
- Anjurkan menutup mata ,jika perlu
- Anjurkan memfokuskan perhatian pada saat tarik napas sambil mengucapkan kata pilihan
- Anjurkan melemaskan semua otot dan tetap rileks
- Anjurkan melakukan medikasi 1-2 kali sehari
Dukungan Memaafkan
Definisi
Memfasilitasi pengalihan perasaan marah dan dendam dengan empati dan kerendahan hati.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi sumber kemarahan dan kebencian
- Identifikasi keyakinan yang menghambat dan membantu mengungkapkan masalah
- Identifikasi perasaan marah, kepahitan, dan dendam
Terapeutik
- Dengarkan ungkapan perasaan dan pikiran secara empati
- Gunakan teknik kehadiran,sentuhan, dan empati, jika perlu
- Fasilitasi mengatasi hambatan pemulihan dengan cara spritual (mis. Doa, bimbingan, bersikap
bijaksana)
- Fasilitasi kegiatan ibadah, bermohon ampun / taubat kepada tuhan (mis. Sholat taubat, pengakuan
dosa )
Edukasi
- Jelaskan bahwa memaafkan adalah sebuah proses
- Jelaskan bahwa memaafkan memiliki dimensi kesehatan dan pemulihan diri
- Ajarkan teknik melepaskan emosi dan relaksasi
Dukungan Mobilisasi
Definisi
Memfasilitasi pasien untuk meningkatkan aktivitas pergerakan fisik.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
- Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
- Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai mobilitas
- Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi
Terapeutik
- Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu ( mis. Pagar tempat tidur )
- Fasilitasi melakukan pergerakan, jika perlu
- Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan pergerakan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
- Anjurkan melakukan mobilisasi dini
- Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan (mis. Duduk di tempat tidur, duduk di sisi
tempat tidur, pindah dari tempat tidur ke kursi)
- Fasilitasi kebutuhan diet sesuai dengan agama yang dianut(mis.tidak makan babi bagi muslim,tidak
makan daging sapi bagi hindu)
- Fasilitasi Pemenuhan ritual pada situasi khusus(mis.mengadzankan bayi,pembaptisan,pengakuan
dosa,menuntun syahadat saat sakaratul maut,menghadap kiblat)
- Fasilitasi penuntunan ibadah oleh keluarga dan /atau rohaniawan
Kolaborasi
- Konsultasi medis terkait pelaksanaan ibadah yang memerlukan perhatian(mis.puasa)
- Rujuk pada rohaniawan,konseling profesi,dan kelompok pendukung pada situasi spiritual dan
ritual,jika sesuai
Dukungan Pemeliharaan Rumah I.14501
Definisi
Memfasilitasi dalam mempertahankan lingkungan rumah bersih,aman,dan mendukung
pertumbuhan anggota keluarga.
Tindakan
Observasi
-Identifikasi factor yang berkontribusi terhadap gangguan pemeliharaan rumah(mis.tambahan
anggota keluarga baru,anggota keluarga sakit,kematian,masalah fiansial,manajemen kesehatan yang
buruk)
Terapeutik
- Dukung anggota keluarga ddalam menetapkan tujuan yang dapat dicapai terkait pemeliharaan
rumah
- Fasilitasi dalam mencuci pakaian kotor
- Fasilitasi perbaikan rumah,jika perlu
- Bantu keluarga menggunakan dukungan social
- Koordinasi penggunaan sumber-sumber dikomunitas
Edukasi
- Ajarkan strategi menciptakan lingkungan rumah yang aman dan bersih
- Anjurkan modifikasi penataan perabotan rumah agar lebih mudah dicapai
- Anjurkan menggunakan jasa pengendalian hama,jika perlu
Dukungan Sibling
Definisi
Memfasilitiasi saudara kandung untuk berdaptasi dengan kondisi saudaranya yang sakit/kondisi
kronis/berkebutuhan khusus
Tindakan
Obsevasi
- Identifikasi pemahamam sibling tentang kondisi saudaranya
- Monitor respon sibling terhadap kesulitan adaptasi dengan kondisi saudaranya(mis. Sensitif,
menarik diri, stress)
Terapeutik
- Motivasi orang tua berbicara pada sibling tentang kondisi saudaranya secara jujur
- Libatkan orang tua saat memberikan informasi kondisi saudaranya
- Fasilitasi komunikasi antara sibling dan saudaranya
- Fasilitasi sibling untuk menjenguk saudaranya yang dirawat
- Fasilitasi orang tua untuk mengatur kebutuhan sibling di rumah
- Fasilitasi sibling untuk melihat perbedaan antara kesamaan antara dirinya dan saudaranya
- Berikan kesempatan bertemu dengan sesama sibling yang memiliki masalah yang sama
- Berikan pujian telah bersabar, telah berkorban, atau telah membantu
- Komunikasikan kondisi sibling ke perawat sekolah dan guru untuk memberikan dukungan, jika
perlu
- Gunakan media untuk memfasilitasi sibling yang tidak bisa bertemu saudaranya(mis. Telepon, foto,
video)
Edukasi
- Informasikan sibling tentang kondisi saudaranya
- Informasikan sibling bahwa dia bukan penyebab kondisi yang dialami saudaranya
Dukungan Spiritual
Definisi
Memfasilitasi peningkatan perasaan seimbang dan terhubung dengan kekuatan yang lebih besar
Tindakan
Observasi
- Identifikasi perasaan khawatir, kesepian dan ketidakberdayaan
- Identifikasi pandangan tentang hubungan antara spiritual dan kesehatan
- Identifikasi harapan dan kekuatan pasien
- Identifikasi ketaatan dalam beragama
Terapeutik
- Berikan kesempatan mengekspresikan perasaan tentang penyakit dan kematian
- Berikan kesempatan mengekspresikan dan meredakan marah secara tepat
- Yakinkan bahwa perawat bersedia mendukung selama masa ketidakberdayaan
- Sediakan privasi dan waktu tenang untuk aktivitas spiritual
- Diskusikan keyakinan tentang makna dan tujuan hidup, jika perlu
- Fasilitasi melakukan kegiatan ibadah
Edukasi
- Anjurkan berinteraksi dengan keluarga, teman, dan/atau orang lain
- Anjurkan berpartisipasi dalam kelompok pendukung
- Anjurkan metode relaksasi, meditasi, dan imajinasi terbimbing
Kolaborasi
- Atur kunjungan dengan rohaniawan(mis. Ustadz, pendeta, room, biksu)
Dukungan Tidur
Definisi
Memfasilitasi siklus tidur dan terjaga yang teratur
Tindakan
Observasi
- Identifikasi pola aktivitas dan tidur
- Identifikasi faktor pengganggu tidur(fisik dan/atau psikologis)
- Identifikasi makanan dan minuman yang mengganggu tidur(mis. Kopi, the, alcohol, makan
mendekati waktu tidur, minum banyak air sebelum tidur)
- Identifikasi obat tidur yang dikonsumsi
Terapeutik
- Modifikasi lingkungan(mis. Pencahayaan, kebisingan, suhu, matras dan tempat tidur)
- Batasi waktu tidur siang, jika perlu
- Fasilitasi menghilangkan stress sebelum tidur
- Terapkan jadwal tidur rutin
- Lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan(mis. Pijat, pengatur posisi, terapi
akuprosedur)
- Sesuaikan jadwal pemberian obat dan/atau tindakan untuk menunjang siklus tidur terjaga
Edukasi
- Jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit
- Anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur
- Anjurkan menghindari makanan/minuman yang mengganggu tidur
- Anjurkan penggunaan obat tidur yang tidak mengandung supresor terhadap tidur REM
- Ajarkan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap gangguan pola tidur(mis. Psikologis, gaya hidup,
sering berubah shift bekerja)
- Ajarkan relaksasi oto autogenetik atau cara nonfarmakologi lainnya
Dukungan Ventilasi
Definisi
Memfasilitasi dalam mempertahankan pernapasan spontan untuk memaksimalkan pertukaran gas di
paru-paru
Tindakan
Observasi
- Identifikasi adanya kelelahan otot bantu napas
- Identifikasi efek perubahan sosial terhadap status pernapasan
- Monitor status respirasi dan oksigenasi(mis. Frekuensi dan kedalaman napas, penggunaan obat
bantu napas, bunyi napas tambahan, siturasi oksigen)
Terapeutik
- Pertahankan kepatenan jalan napas
- Berikan posisi semi fowler atau fowler
- Fasilitasi mengubah posisi senyaman mungkin
- Berikan oksigenasi sesuai kebutuhan(mis. Nasal kanul, masker wajah, masker rebreating atau non
rebreating)
- Gunakan bag-valve mask, jika perlu
Edukasi
- Ajarkan melakukan teknik relaksasi napas dalam
- Ajarkan mengubah posisi secara mandiri
- Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian bronkodilator, jika perlu
Dukungan Visitasi
Definisi
Memfasilitasi tim kesehatan untuk mengunjungi pasien di ruang rawat
Tindakan
Observasi
- Identifikasi pasien dengan menanyakan minimal dua identitas(mis. Nama lengakap, tanggal lahir)
Terapeutik
- Perkenalkan diri pada pasien
- Pastikan tim kesehtan yang datang merupakan tim yang menangani pasien
- Dengarkan respon yang disampaikan pasien
- Damping pasien selama visite
- Fasilitasi penerapan rekomendasi yang berbasis bukti untuk menyelesaikan masalah kesehatan
- Dokumentasikan hasil visite pada catatan terintegrasi
Edukasi
- Anjurkan pasien dan keluarga untuk bertanya jika masih ada hal-hal yang belum dimengerti
- Informasikan perkembangan hasil visite kejadian/masalah
Edukasi Aktrivitas/Istirahat
Definisi
Mengajarkan pengaturan aktivitas dan istirahat
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pengatur aktivitas dan istirahat
- Jadwalkan pemberian pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan pentingnya melakukan aktivitas fisik/olahraga secara rutin
- Anjurkan terlibat dalam aktivitas kelompok, aktivitas bermain atau aktivitas lainnya
- Anjurkan menyusun jadwal aktivitas dan istirahat
- Ajarkan cara mengidentifikasi kebutuhan istirahat(mis. Kelelahan, sesak, napas saat aktivitas)
- Ajarkan cara mengidentifikasi target dan jenis aktivitas sesuai kemampuan
Definisi
Memberikan informasi pada pasien dan pasangan tentang ketidaksuburan
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kemampuan pasien dan keluarga menerima informasi
- Identifikasi tingkat pengetahuan
- Identifikasi pengalaman selama prosedur pemeriksaan infertilitas
Terapeutik
- Jadwalkan pengajaran dengan pasangan
- Siapkan media dan alat bantu yang diperlukan
- Fasilitas menentukan masa ovulasi melalui basal suhu tubuh, perubahan sekresi vagina, dan
indikator fisiologis lainnya
- Siapkan pasien secara fisik dan psikologis untuk pemeriksaan ginekologi
Edukasi
- Jelaskan siklus reproduksi wanita, jika perlu
- Jelaskan tujuan prosedur pemeriksaan infertilitas
- Jelaskan infertilitas dan penanganannya
- Jelaskan efek infertilitas pada hubungan pasangan
- Informasikan pusat layanan infertilitas
Definisi
Memberikan informasi tentang irigasi kendung kemih
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemapuan pasien dan keluarga menerima informasi
Terapeutik
- Persiapkan materi, media dan alat peraga irigasi kandung kemih
- Jadwalkan waktu yang tepat untuk memberikan pendidikan kesehatan sesuai program yang telah
disepakati oleh pasien dan keluarga
- Berikan kesempatan pasien dan keluarga bertanya
Edukasi
- Jelaskan Definisi, indikasi, tujuan dan manfaat irigasi kandung kemih
- Jelaskan tentang pengendalian infeksi dan keamanan pasien (cuci tangan dan prinsip steril)
- Demonstrasikan teknik cuci tangan aseptik
- Anjurkan meredemonstrasikan teknik cuci tangan aseptik
- Jelaskan alat- alat, bahan – bahan dan prosedur irigasi kandung kemih
- Demonstrasikan prosedur irigasi kandung kemih dan pemantaun keseimbangan cairan
- Jelaskan kemungkinan masalah – masalah yang dapat timbul dan solusinya selama irigasi kendung
kemih
- Anjurkan meredemonstrasikan irigasi kandung kemih
- Anjurkan menghubungi perawat jika mengalami komplikasi irigasi kandung kemih
Definisi
Mengajarkan cara merawat dan membersihkan kolon dan feses melalui lubang buatan
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kebutuhan irigasi kolostomi
- Identifikasi kesiapan pasien dan keluarga menerima informasi
- Monitor keberhasilan dan kemampuan pasien dan keluarga dalam irigasi kolostomi
Terapeutik
- Persiapkan materi, media dan alat – alat (mis. set infus, cairan irigasi, sarung tangan, dan kantung
kolostomi dan peralatan yang dibutuhkan lainnya
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan Definisi, prosedur, indikasi, kontraindikasi irigasi kolostomi
- Jelaskan prinsip – prinsip pencegahan infeksi (mis. cuci tangan, penggunaan sarung tangan)
- Jelaskan tindakan yang harus dilakukan jika pada proses irigasi didapatkan kram abdomen yaitu
menurunkan kecepatan tetesan cairan irigasi
- Jelaskan feses akan keluar sekitar 40 – 60menit setelah cairan irigasi masuk
- Jelaskan cara mencatat tindakan tindakan yang dilakukan dan diperhatikan warna dan kondisi
stoma dan kulit peristoma, catat warna, konsistensi dan jumlah feses yang kelur
- Anjurkan melakukan irigasi kolostomi di kamar mandi dengan kloset duduk , jika diperlukan
- Demonstrasikan cara melakukan irigasi kolostomi (meliputi letak gantungan infus, irigasi ke dengan
air hangat, hindari adanya udara, cara memasukkan selang irigasi ke stoma, ketinggian air irigasi,
hindari adanya udara dalam selang, letak kantung irigasi tepat dilubang kloset, alirkan air yang cukup
sekitar 10-15 menit)
- Demonstrasikan cara membersihkan area stoma dan memasang kembali kantung stoma
Definisi
Mengajarkan cara melakukan irigasi urostomi secara mandiri
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kemampuan pasien dan keluarga menerima informasi
- Monitor keberhasilan melakukan irigasi urostomi
Terapeutik
- Siapkan materi, media dan alat-alat untuk menjelaskan irigasi urostomi
- Jadwalkan waktu yang tepat untuk memberikan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan dengan
pasien dan keluarga
Edukasi
- Jelaskan tentang Definisi dan tujuan irigasi urostomi
- Jelaskan tanda-tanda urosomi tersumbat (mis. tidak ada urine, nyeri abdomen)
- Jelaskan frekuensi irigasi urostomi
- Jelaskan cara memantau haluaran urine
- Demonstrasikan prosedur irigasi urostomi
- Ajarkan teknik mencuci tangan aseptik dan pengendalian infeksi
- Anjurkan merekomendasikan cuci tangan aseptik
- Anjurkan melakukan irigasi urostomi secara tepat
Definisi
Memberikan informasi mengenai keamanan dan pencegahan cedera pada anak.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Anjurkan memantau anak saat berada di tempat yang berisiko (mis. luar rumah, balkon, kolam
renang)
- Anjurkan menutup sumber listrik yang dapat dijangkau
- Anjurkan mengatur perabotan rumah tangga
- Anjurkan memilih mainan yang sesuai dengan usia anak dan tidak berbahaya
- Anjurkan menyimpan benda berbahaya (mis. pisau, benda tajam lainnya) dan cairan berbahaya
(mis. pembersih lantai, deterjen) di tempat yang jauh dari jangkauan
- Anjurkan memberikan pembatas pada area dapur, kamar mandi, kolam
- Jelaskan kepada orang tua dan anak tentang bahaya lalu lintas
- Ajarkan penggunaan sabuk pengaman saat berkendara
- Jelaskan keamanan bersepeda pada anak (mis. menggunakan helm; menggunakan sabuk sesuai
usia)
- Anjurkan penggunaan stoller (kursi dorong anak), kursi khusus anak dengan aman
- Anjurkan tidak meletakkan anak pada tempat tidur yang tinggi
- Ajarkan anak tindakan yang dilakukan saat merasa dirinya dalam bahaya (mis. meminta bantuan
orang dewasa, berteriak, segera berlari).
Definisi
Menyediakan informasi dan dukungan terhadap pencegahan cedera pada bayi.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Anjurkan selalu mengawasi bayi
- Anjurkan tidak meninggalkan bayinya sendirian
- Anjurkan menjauhkan benda yang berisiko membahayakan bayi (mis. kantung plastik, karet, tali,
kain, benda-benda kecil, benda tajam , pembersih lantai)
- Anjurkan memasang penghalang pada sisi tempat tidur
- Anjurkan menutup sumber listrik yang terjangkau oleh bayi
- Anjurkan mengatur perabotan rumah tangga di rumah
- Anjurkan memberikan pembatas pada area berisiko (mis. dapur, kamar mandi, kolam)
- Anjurkan menggunakan kursi dan sabuk pengaman khusus bayi saat berkendara
- Anjurkan penggunaan sabuk pengaman pada stroller (kursi dorong bayi), kursi khusus bayi dengan
aman
- Anjurkan tidak meletakkan bayi pada tempat tidur yang tinggi
Definisi
Memberikan informasi di dalam kelompok untuk memecahkan masalah kesehatan fisik dan mental
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kebutuhan kesehatan setiap kelompok sebagai individu dan anggota kelompok dengan
segala aspek dan latar belakang kesehatannya
Terapeutik
- Tempatkan kelompok sesuai dengan potensi yang dimiliki
- Fasilitasi kelompok mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi
- Identifikasi perbaikan program dan program layanan kesehatan
Edukasi
- Informasikan kesehatan yang dibutuhkan kelompok
Kolaborasi
- Konsultasikan kepada pimpinan, pengambil kebijakan, organisasi pemerintah agar dapat
memberikan dukungan masksimal, kemudahan perlindungan pada upaya kesehatan sebagai upaya
penyadaran kelompok masyarakat terhadap kesehatan.
- Kolaborasikan individu-individu, kelompok-kelompok atau organisasi-organisasi untuk pencapaian
pemenuhan kebutuhan kesehatan dan berkomitmen umtuk selalu mengupayakan promotif dan
preventif
Definisi
Memberikan informasi dan memfasilitasi ibu dan pasangan dalam penggunaan alat kontrasepsi
untuk mengatur jarak kelahiran
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
- Identifikasi pengetahuan tentang alat kontrasepsi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan umtuk bertanya
- Lakukan penapisan pada ibu dan pasangan untuk penggunaan alat kontrasepsi
- Lakukan pemeriksaan fisik
- Fasilitasi ibu dan pasangan dalam mengambil keputusan menggunakan alat kontrasepsi
- Diskusikan pertimbangan agama, budaya, perkembangan, sosial ekonomi terhadap pemilihan alat
kontrasepsi
Edukasi
- Jelaskan tentang sistem reproduksi
- Jelaskan metode-metode alat kontrasepsi
- Jelaskan aktivitas seksualitas setelah mengikuti program KB
Edukasi Kemoterapi I.12382
Definisi
Mengajarkan pasien dan keluarga untuk memahami cara kerja dan mengurangi efek samping agen
antineoplasma
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan efek obat-obatan antineoplasma pada sel-sel melignan
- Ajarkan pasien dan keluarga mengenai efek pada fungsi sumsum tulang, folikel rambut, fungsi
seksual dan toksisitas organ
- Ajarkan pasien dan keluarga cara mencegah infeksi (mis. menghindari keramaian, memelihara
kebersihan dan cuci tangan)
- Anjurkan melaporkan gejala demam, menggigil, mimisan, lebam-lebam, tinja berwarna merah
tua/hitam
- Anjurkan menghindari penggunaan produk aspirin
Definisi
Mengajarkan pengelolaan faktor risiko penyakit dan perilaku hidup bersih serta sehat
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
- Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan motivasi perilaku hidup bersih
dan sehat
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
- Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
- Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
Definisi
Mengajarkan persiapan lingkungan fisik yang mendukung keamanan
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
- Identifikasi kebutuhan keselamatan berdasarkan tingkat fungsi fisik, kognitif dan kebiasaan
- Identifikasi bahaya keamanan di lingkungan (mis. fisik, biologi, dan kimia)
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Anjurkan menghilangkan bahaya lingkungan
- Anjurkan menyediakan alat bantu (mis. pegangan tangan, keset anti slip)
- Anjurkan menggunakan alat pelindung (mis. restrain, rel samping, penutup pintu, pagar, pintu
gerbang)
- Informasikan nomor telepon darurat
- Anjurkan melakukan program skrining lingkungan (mis. timah, radon)
- Ajarkan individu dan kelompok berisiko tinggi tentang bahaya lingkungan
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan pihak lain untuk meningkatkan keamanan lingkungan
Edukasi Keselamatan Rumah I.12385
Definisi
Mengajarkan pengelolaan rumah untuk meningkatkan dan mempertahankan keamanan rumah.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Informasikan pentingnya penerangan yang cukup di dalam dan di luar rumah
- Anjurkan barang pada area yang mudah terjangkau
- Anjurkan memastikan alat-alat rumah tangga dalam keadaan baik
- Anjurkan memastikan kabel-kabel terpasang dengan baik di dinding
- Anjurkan pemasangan alat detektor kebakaran
- Anjurkan memastikan barang mudah terbakar jauh dari kompor atau pemanas
- Anjurkan memastikan pemanas air dalam rentang suhu yang dianjurkan atau lebih rendah
- Anjurkan memastikan pemasangan pegangan tangan di area yang perlu, jika perlu
- Anjurkan memastikan lantai mandi tidak licin
- Anjurkan memastikan keset dan karpet lantai rapi dan lantai bebas barang berserakan
- Ajarkan cara peletakan barang-barang di rumah agar memudahkan dalam bergerak
Definisi
Memberikan informasi dan dukungan untuk melakukan keterampilan psikomotor.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kebutuhan, kesiapan, kemampuan belajar
- Monitor kemampuan yang telah dicapai
Terapeutik
- Tentukan metodologi pengajaran yang sesuai dengan usia, kemampuan dan kebutuhan
- Ciptakan lingkungan yang mendukung
- Berikan petunjuk langkah demi langkah yang jelas
- Sediakan waktu untuk sesi latihan dan beri jeda istirahat untuk menghindari kelelahan
- Berikan umpan balik positif atas pencapaian
- Berikan informasi dalam bentuk tertulis (mis. gambar, diagram), jika perlu
- Libatkan keluarga
Edukasi
- Anjurkan melakukan keterampilan satu demi satu
- Bimbing mengikuti tahapan gerakan yang sesuai
- Ajarkan keterampilan psikomotor
Definisi
Mengajarkan cara memberikan informasi kepada lawan bicara secara efektif.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan komunikasi efektif
- Ajarkan cara menyampaikan pesan dengan tepat
- Ajarkan cara menggunakan komunikasi efektif
- Ajarkan cara melakukan verifikasi pada pesan yang diterima
Definisi
Mengajarkan pasien dan keluarga dalam mencapai kemampuan perkemihan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kemampuan pasien dan keluarga menerima informasi
Terapeutik
- Persiapan materi dan alat peraga latihan berkemih
- Tentukan waktu yang tepat untuk memberikan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan dengan
pasien dan keluarga
Edukasi
- Jelaskan penyebab dan kendala-kendala dalam berkemih
- Ajarkan metode komunikasi yang digunakan untuk mengekspresikan kebutuhan toileting, pola
toileting dan kemampuan toilet berkemih
- Jelaskan hal-hal yang harus dilakukan untuk mendorong eliminasi normal, pemantauan jatuh, dan
keamanan lingkungan toilet
- Demonstrasikan cara latihan berkemih
- Anjurkan meredemonstrasikan latihan berkemih
Definisi
Mengajarkan aktivitas fisik reguler untuk mempertahankan untuk mengingatkan kebugaran dan
kesehatan
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesepakatan untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan manfaat kesehatan dan efek fisiologis olahraga
- Jelaskan jenis latihan yang sesuai dengan kondisi kesehatan
- Jelaskan frekuensi, durasi, dan intensitas program latihan yang diinginkan
- Ajarkan latihan pemanasan dan pendinginan yang tepat
- Ajarkan teknik menghindari cedera saat berolahraga
- Ajarkan teknik pemanasan yang tepat untuk memaksimalkan penyerapan oksigen selama latihan
fisik
Definisi
Mengajarkan pengelolaan suhu tubuh yang lebih dari normal.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan cara mengukur suhu tubuh, nadi, pernafasan dan tekanan darah pasien
- Ajarkan cara memberikan kompres hangat
- Anjurkan menggunakan selimut hipotermia sesuai kebutuhan
- Anjurkan menggunakan pakaian yang menyerap keringat
- Anjurkan intake yang adekuat
- Ajarkan cara memonitor intake dan output cairan
- Anjurkan pemberian analgetik, jika perlu
Definisi
Mengajarkan pengelolaan suhu tubuh yang lebih dari normal.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan penyebab, periode, dan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Anjurkan menggunakan analgenik secara tepat
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Definisi
Mengajarkan pasien untuk mengidentifikasi dan mengelola stres akibat perubahan hidup sehari-hari.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Ajarkan teknik relaksasi
- Ajarkan latihan asertif
- Ajarkan membuat jadwal olahraga teratur
- Anjurkan tahap menulis jurnal untuk meningkatkan optimisme dan melepaskan beban
- Anjurkan aktivitas untuk menyenangkan diri sendiri (mis. hobi, bermain musik, mengecat kuku)
- Anjurkan bersosialisasi
- Anjurkan tidur dengan baik setiap malam (7-9 jam)
- Anjurkan tertawa untuk melepas stres dengan membaca atau klip video lucu
- Anjurkan menjalin komunikasi dengan keluarga dan profesi pemberi asuhan
- Anjurkan menyusun jadwal terstruktur.
Memberikan informasi dan saran tentang menyusui yang dimulai dari antepartum, intrapartum dan
postpartum.
Observasi
• Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerimainformasi
• Identifikasi tujuan dan keinginan menyusui Terapeutik
• Sediakan materi dan media pendidikankesehatan
• Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuaikesepakatan
• Berikan kesempatan untukbertanya
• Dukung Ibu meningkatkan kepercayaan diri dalammenyusui
• Libatkan sistem pendukung : suami, keluarga, tenaga kesehatan dan masyarakat Edukasi
• Berikan konselingmenyusui
• Jelaskan manfaat menyusui bagi ibu danbayi
• Ajarkan 4 (empat) posisi menyusui dan perlekatan (lacth on) denganbenar
• Ajarkan perawatan payudara antepartum dengan mengkompres dengan kapas yang telah
diberikan minyakkelapa
• Ajarkan perawatan paudara postpartum (mis. Memerah ASI, pijat payudara, pijatoksitosin)
Mengajarkan perilaku untuk meningkatkan rentang gerak, kekuatan otot dan kemampuan bergerak.
Observasi
• Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerimainformasi
• Identifikasi Indikasi dan kontraindikasimobilisasi
• Monitor kemajuan pasien/keluarga untuk bertanya. Terapeutik
• Persiapkan materi, media dan alat-alat bantal, gaitbelt
• Jadwalkan waktu pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan dengan pasien dankeluarga
• Beri kesempatan pada pasien/keluarga untuk bertanya Edukasi
• Jelaskan prosedur, tujuan, Indikasi dan kontraindikasi mobilisasi serta dampakimobilisasi
• Ajarkan cara mengidentifikasi sarana dan prasarana yang mendukung untuk mobilisasi di rumah
• Ajarkan cara mengidentifikasi kemampuan mobilisasi (seperti kekuatan otot, rentanggerak)
• Demonstrasikan cara mobilisasi di tempat tidur (mis. Mekanika tubuh, posisi pasien digesar kearah
berlawanan dari arah posisi yang akan dimiringkan, teknik-teknik memiringkan, penempatan posisi
bantal sebagaipenyangga)
• Demonstrasikan cara melatih rentang gerak (mis. gerakan dilakukan dengan perlahan, dimulai dari
kepala ke ekstremitas, gerakkan semua persendian sesuai rentang gerak normal, cara melatih
rentang gerak pada sisi ekstremitas yang parese dengan menggunakan ekstremitas yang normal,
frekuensi tiapgerakan)
• Anjurkan pasien/keluarga meredemonstrasikan mobilisasi miring kanan/miring kiri/latihan rentang
gerak sesuai yang telahdidemonstrasikan
Memberikan informasi dan memberikan dukungan tentang nutrisi dan plastik pemberian nutrisi
padabayi.
Observasi
• Identifikasi kesiapan dan kemampuan ibu atau pengasuh menerimainformasi
• Identifikasi kemampuan ibu atau pengasuh menyediakan nutrisi Terapeutik
• Sediakan materi dan media pendidikankesehatan
• Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuaikesepakatan
• Berikan kesempatan pada ibu atau pengasuh untuk bertanya Edukasi
• Jelaskan tanda-tanda awal rasa lapar (mis. bayi gelisah, membuka mulut dan menggeleng-
gelengkan kepala, menjulur-julurkan lidah, mengisap jari atautangan)
• Anjurkan menghindari pemberian pemanisbuatan
• Anjurkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) (mis. cuci tangan sebelum dan sesudah makan,
cuci tangan dengan sabun setelah ketoilet)
• Ajarkan cara memilih makanan sesuai dengan usiabayi
• Ajarkan cara mengatur frekuensi makan sesuai usiabayi
• Anjurkan tetap memberikan ASI saat bayisakit
Mengajarkan memahami informasi tentang pemberian nutrisi esensial melalui infus yang
dimasukkan ke dalam tubuh.
Observasi
• Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi Terapeutik
• Sediakan materi dan media pendidikankesehatan
• Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuaikesepakatan
• Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
• Jelaskan tujuan dan prosedur pemberian nutrisiparenteral
• Jelaskan potensi efek samping dan komplikasi nutrisiparenteral
• Jelaskan kemungkinan lebih sedikit buang air besar saat menjalani terapiparenteral
• Jelaskan hal-hal yang harus diperhatikan selama menjalani terapi parenteral (mis. kondisi lokasi
akses vena dan keadaanselang)
• Anjurkan memeriksa mulut secara teratur untuk tanda-tanda parotitis, glossitis, dan lesioral.
Memberikan informasi dan dukungan mengasuh anak serta mendukung perkembangan fisik, psikis,
dan sosial berdasarkan tahapan usia.
Observasi
• Identifikasi pemahaman orangtua/keluarga tentang membesatkananak
• Identifikasi kesiapan orang tua dalam menerima Edukasi serta faktor-faktor yang menghambat
keberhasilan Edukasi (mis. faktor budaya, hambatan bahasa, kurangtertarik)
Terapeutik
• Minta orang tua menjelaskan perilakuanak
• Dengarkan setiap keluhan dan masalah yang dihadapi orangtua
• Fasilitasi orang tua untuk bertanya Edukasi
• Ajarkan teknik pengasuhan dan keterampilankomunikasi
• Ajarkan mengidentifikasi sumber dukungankeluarga
• Ajarkan mengidentifikasi sumber stressor keluarga (mis. penyalahgunaan obat/alkohol, kekerasan
dalam rumah tangga, konflik ibu, depresi,perceraian)
• Jelaskan tahapan tumbuh kembanganak
• Jelaskan pendekatan orang tua yang dapat digunakan untuk membantu anak mengekspresikan
perasaan secarapositif
• Jelaskan sikap atau tindakan antisipasi di tahapan usiaanak
Memberikan informasi dan dukungan pengasuhan dan perawatan fisik yang dibutuhkan bayi selama
tahun pertama kehidupan.
Observasi
• Identifikasi pengetahuan dan kesiapan orang tua belajar tentang perawatan bayi Terapeutik
• Berikan panduan tentang perubahan pola tidur bayi selama tahunpertama
• Motivasi orang tua untuk berbicara dan membaca untukbayi
• lakukan kunjungan rumah sebagai program pemantauan dan pendampingan pada orang
tua Edukasi
• Jelaskan kebutuhan nutrisibayi
• Jelaskan perkembangan gigi dan kebersihan mulut selama tahunpertama
• Jelaskan perubahan pola eliminasi pada tahunpertama
• Jelaskan keamanan dan pencegahan cedera padabayi
• Anjurkan memegang, memeluk, memijat, bermain dan menyentuhbayi
• Ajarkan keterampilan merawat bayi barulahir
• Ajarkan cara merawat dan mencegah ruampopok
• Ajarkan cara stimulasi perkembangan bayi (merujuk pada stimulasi DepkesRI)
Memberikan informasi dan dukungan pada orang tua untuk memahami anak pada tahap remaja.
Observasi
• Identifikasi persiapan dan kemampuan orang tua menerimainformasi
• Identifikasi faktor yang mempengaruhi program Edukasi (mis. nilai budaya, pengalaman negatif
pada layanankesehatan)
Terapeutik
• Sediakan materi dan media pendidikankesehatan
• Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuaikesepakatan
• Berikan kesempatan orang tua untukbertanya
• Berikan bahan bacaan mengenai remaja Edukasi
• Jelaskan tugas atau sasaran perkembangan masaremaja
• Jelaskan pola hubungan antara orang tua danremaja
• Jelaskan mekanisme koping yang digunakan oleh remaja (mis.penyangkalan)
• Ajarkan fisiologis normal, emosional, kognitif, dan karakteristikremaja
• Ajarkan cara berkomunikasi denganremaja
• Ajarkan memberikan kehangatan, mengungkapkan sayang, mengajarkandisiplin
• Ajarkan mengidentifikasi cara remaja dalam mengelolakemarahan
• Ajarkan mengenai sikap-sikap menghadapi perilakuremaja
• Ajarkan mengidentifikasi adanya stres keluarga (mis. depresi orang tua, kecanduan narkoba,
alkoholisme, pendidikan terbatas, kekerasan dalam rumah tangga, klonflik perkawinan, perceraian)
Memberikan informasi dan dukungan untuk memfasilitasi pemberian perawatan oleh pengasuh.
Observasi
• Identifikasi pemahaman dan kesiapan peranpengasuh
• Identifikasi sumber dukungan dan kebutuhan istirahat pengasuh Terapeutik
• Berikan dukungan pada pengasuh selama pasien mengalamikemunduran
• Dukung keterbatasan pengasuh dan diskusikan denganpasien
• Fasilitasi pengasuh untuk bertanya Edukasi
• Jelaskan dampak ketergantungan anak padapengasuh
• Ajarkan pengasuh mengeksplorasi kekuatan dankelemahannya
• Ajarkan pengasuh cara memberikan dukungan perawatan diri (mis. mandi, BAB/BAK,
berpakaian/berhias,makan/minum)
Mengajarkan pemilihan, penyiapan dan pemberian makanan serta kebutuhan modifikasi diet pada
anak.
Observasi
• Identifikasi pemahaman orang tua atau keluarga tentang pemilihan jenis makanan sehat yang
sesuaiusia
Terapeutik
• Sediakan materi dan media pendidikankesehatan
• Jadwal kan pendidikan kesehatan sesuaikesepakatan
• Berikan kesempatan untuk bertanya Edukasi
• Jelaskan variasi menuseimbang
• Jelaskan pentingnya lingkungan yang kondusif pada saat pemberianmakanan
• Jelaskan pentingnya mempertahankan kebersihan mulutanak
• Jelaskan pentingnya meningkatkan kesabaran dalam pemberian makanan padaanak
• Anjurkan memberikan pujian atas pencapaian anak dan menghindarihukuman
• Ajarkan orang tua mengidentifikasi makanan yang disukai dan tidak disukaianak
• Ajarkan orang tua memilih bahan makanan yang sehat sesuaikebutuhan
• Ajarkan orang tua mengidentifikasi makanan dan kebiasaan makananak
• Ajarkan orang tua menyajikan makanan secara kreatif danmenarik
Memberikan informasi pemberian nutrisi esensial melalui vena sentral (nutrisi parenteral total) atau
vena perifer (nutrisi parenteral persial).
Observasi
• Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi terapiparenteral
• Identifikasi terapi yang diberikan sesuai untuk usia, kondisi, dosis, kecepatan, danrute
• Identifikasi kebutuhan kalori dan nutrisi Terapeutik
• Sediakan materi dan media pendidikankesehatan
• Jadwalkan waktu yang tepat untuk memberikan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan dengan
pasien dankeluarga
• Berikan kesempatan untuk bertanya Edukasi
• Jelaskan alasan dan tujuan pemberian nutrisiparenteral
• Jelaskan efek Terapeutik dan efek samping pemberian nutrisiparenteral
• Jelaskan prosedur pemasangan akses nutrisi parenteral dengan menggunakan gambar, jika perlu
• Ajarkan cara pencegahan efek samping nutrisiparenteral
• Jelaskan gejala dan tanda yang harus dilaporkan (mis. demam, lokasi insersi merah, bengkak, dan
terabapanas)
Mengajarkan tindakan pemeriksaan untuk menentukan status ovarium, uterus, atau janin.
Observasi
• Identifikasi indikasi dilakukanpemeriksaan
• Identifikasi pengetahuan tentang manfaat dan tujuanpemeriksaan
Terapeutik
• Sediakan materi dan media pendidikankesehatan
• Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuaikesepakatan
• Berikan kesempatan untukbertanya
• Siapkan pasien secara fisik danemosional
• Libatkan keluarga atau orang terdekat, jika perlu Edukasi
• Jelaskan manfaat dan tujuanpemeriksaan
• Jelaskan prosedurpemeriksaan
• Jelaskan persiapanpemeriksaan
• Jelaskan pentingnya melaksanakan pemeriksaan secara rutin, jikaperlu
• Informasikan pemeriksaan tidak menimbulkan rasa nyeri atauketidaknyamanan
Definisi
Memberikan informasi cara menghindari terjadinya cedera
Tindakan
Observasi
-identifikasi gangguan kognitif dan fisik memungkinkan jatuh
-Periksa kesiapan,kemampuan menerima informasi dan persepsi terhadap risiko jatuh
Terapeutik
-Siapkan materi,media tentang faktor-faktor penyebab,cara identifikasi dan pencegahan risiko jatuh
dirumah sakit maupu dirumah
-Jadwalkan waktu yang tepat untuk memberikan Pendidikan Kesehatan sesuai kesepakatan dengan
pasien dan keluarga
-Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
-Ajarkan mengidentifikasi perilaku dan factor yang berkontribusi terhadap risiko jatuh dan cara
mengurangi semua factor risiko
-Ajarkan mengidentifikasi tingkat kelemahan,cara berjalan dan keseimbangan
-Anjurkan meminta bantuan saat ingin menggapai sesuatu yang sulit
-Jelaskan pentingnya alat bantu jalan untuk mencehan jatuh seperti tonkat,walker ataupun kruk
-Jelaskan pentingnya handrail pada tangga,kamar mandi dan area jalan dirumah
-Anjurkan menghindari objek yang membuat anak-anak dapat manjat (mis.lemari,tangga,kursi tinggi)
-Ajarkan memodifikasi area-area yang membahayakan dirumah
Definisi
Memberikan informasi cara menghindari terjadinya kerusakan keutuhan kulit/jaringan akibat
penekanan pembuluh darah dan jaringan
Tindakan
Obsevasi
-Identifikasi gangguan fisik yang memungkinkan terjadinya luka tekan
-Periksa kesiapan,kemampuan menerima informasi dan persepsi terhadap risiko luka tekan
Terapeutik
-Persiapkan materi tentang faktor-faktor penyebab,cara identifikasi dan pencegahan risiko luka
tekan dirumah sakit maupu dirumah
- Jadwalkan waktu yang tepat untuk memberikan Pendidikan Kesehatan sesuai kesepakatan dengan
pasien dan keluarga
Edukasi
-Jelaskan lokasi-lokasi yang sering terjadi luka tekan (mis.tumit,tulang ekor,bahu,telinga)
-Ajarkan mengidentifikasi factor-faktor penyebab terjadinya luka tekan
-Ajarkan cara menggunakan matras dekubilus
-Ajarkan cara mempertahankan permukaan kulit sehat,identifikasi kerusakan permukaan kulit
seperti merah,panas,bula,eksudut
-Anjurkan untuk tetap bergerak sesuai kemampuan dan kondisi
-Demonstrasikan cara-cara meninhkatkan sirkulasi pada titik-titik lokasi tertekan
(mis.pemijatan,ubah posisi mering kanan,miring kiri,supine)
Definisi
Memberikan informasi tentang menghindari hilangnya massa tulang
Tindakan
Obsevasi
-Identifikasi kesiapan,kemampuan menerima informasi dan persepsi terhadap risiko osteoporosis
Terapeutik
-Persiapkan materi,media tentang factor-faktor penyebab,cara indentifikasi dan pencegahan risiko
osteoporosis
-Jadwalkan waktu yang tepat untuk memberikan Pendidikan Kesehatan sesuai kesepakatan dengan
pasien dan keluarga
Edukasi
-Jelaskan gejala dan proses,pemeriksaan diagnostic,konsekuensi dan terapi osteoporosis
-Jelaskan strategi pencegahan osteoporosis melalui nutrisi (mis.meningkatkan asupan kalsium)
-Jelaskan strategi pencegahan osteoporosis melalui olahraga
-Jelaskan strategi pencegahan osteoporosis melalui modifikasi factor risiko
Definisi
Memberikan informasi kepada pasien tentang penggunaan alat bantu
Tindakan
Obsevasi
-Identifikasi aktifitas yang sulit dilakukan dengan keterbatasan yang dimiliki
-Identifikasi kemampuan pergerakan (mis. Keterbatasan gerak,kekuatan otot,dan kesadaran)
Edukasi
-Ajarkan mengidentifikasi lingkungan rumah dan menyingkirkan penyebab jatuh pada klien (mis.lanti
licin,penerangan yanh kurang baik)
-Jelaskan manfaat penggunaan alat bantu
-Jelaskan pilihan alat bantu yang memungkinkan
-Ajarkan cara penggunaan alat bantu
-Anjurkan memeriksa alat bantu yang digunakan secara rutin
-Anjurkan mendekatkan barang-barang yang penting disamping klien
-Anjurkan keluarga mendukung pasien menggunakan alat bantu
Definisi
Mengajarkan ibu dan pasangan tentang metode atau alat yang digunakan untuk mencegah
kehamilan
Tindakan
Obsevasi
-Identifikasi pengetahuan,keadaan umum,penggunaan alat kontrasepsi sebelumnya,Riwayat
obstetric dan ginekologi ibu
Terapeutik
-Sediakan materi dan media Pendidikan Kesehatan
-Jadwalkan Pendidikan Kesehatan sesuai kesepakatan
-Fasilitasi ibu memilih kontrasepsi yang tepat
-Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
-Jelaskan kepada ibu dan pasangan tentang tujuan,manfaat,dan efek samping penggunaan alat
kontrasepsi
-Jelaskan ibu dan pasangan tentang jenis-jenis alat kontrasepsi
-Jelaskan ibu dan pasangan tentang factor risiko jika terlalu sering atau terlalu dekat jarak persalinan
-Jelaskan ibu dan pasangan tentang usia produktif dan aman untuk melahirkan dan jarak ideal
melahirkan
-Anjurkan ibu dan pasangan memantau keluhan yang timbul selama menggunakan alat kontrasepsi
-Anjurkan ibu mengidentifikasi tanda-tanda masalah jumlah anak
-Anjurkan ibu dan pasangan untuk merencanakan jumlah anak
-Anjurkan ibu berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis lainnya sebagai pertimbangan
-Ajarkan ibu dan pasangan menghitung masa subur dan siklus menstruasi
Edukasi Pengukuran Nadi Radialis l.12412
Definisi
Mengajarkan cara pengukuran nadi radialis
Tindakan
Obsevasi
-Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
-Sediakan materi dan media Pendidikan Kesehatan
-Jadwalkan Pendidikan Kesehatan sesuai kesepakatan
-Berikan kesempatan untuk berkarya
-Pastikan pasien merasa nyaman dan rileks
-Dokumentasikan hasil pengukuran nadi radialis
Edukasi
-Jelaskan prosedur pengukuran nadi radialis
-Anjurkan dalam posisi duduk atau terlentang
-Ajarkan cara memeriksa pulsasi radial
-Ajarkan menghitung denyutan selama 60 detik,atau hitung selama 30 detik dan kalikan dengan 2
-Ajarkan menghitung frekuensi,irama dan volume denyut nadi dengan mencatat pola dan kukuatan
denyutan
Definisi
Mengajarkan cara pengukuran frekuensi respirasi
Tindakan
Obsevasi
-Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
-Sediakan materi dan media Pendidikan Kesehatan
-Jadwalkan Pendidikan Kesehatan sesuai kesepakatan
-Berikan kesempatan untuk bertanya
-Dokumentasikan hasil pengukuran respirasi
Edukasi
-Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
-Ajarkan cara menghitung respirasi dengan mengamati naik turunya dada saat bernapas
-Ajarkan cara menghitung respirasi selama 30 detik dan kalikan dengan 2 atau hitung selama 60
detik jika respirasi tidak teratur
Definisi
Mengajarkan cara pengukuran suhu tubuh
Tindakan
Obsevasi
-Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
-Sediakan materi dan media Pendidikan Kesehatan
-Jadwalkan Pendidikan Kesehatan sesuai kesepakatan
-Berikan kesempatan untuk bertanya
-Dokumentasikan hasil pengukuran suhu
Edukasi
-Jelaskan prosedur pengukuran suhu tubuh
-Anjurkan terus memegang bahu dan menahan dada saat pengukuran aksila
-Ajarkan memilih lokasi ujung suhu oral atau aksila
-Ajarkan cara meletakan ujung thermometer dibawah lidah atau bagian tengah aksila
-Ajarkan cara membaca hasil thermometer raksa dan/atau elektronik
Definisi
Mengajarkan cara pengukuran tekanan darah
Tindakan
Observasi
-Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
-Sediakan materi dan media Pendidikan Kesehatan
-Jadwalkan Pendidikan Kesehatan sesuai kesepakatan
-Berikan kesempatan untuk bertanya
-Dokumentasikan ukuran tekanan darah yang didapat
Edukasi
-Anjurkan beristirahat minimal 5 menit sebelum mengukur tekanan
-Anjurkan tidak merokok atau meminum kafein setidaknya 30 menit
-Ajarkan memilih posisi pengukuran (mis. Berbaring atau duduk)
-Ajarkan memakai manset dilengan atas
-Ajarkan mengembangkan manset
-Ajarkan mengempiskan manset (tidak lebih cepat dari 2 sampai 3 mmHg/detik)
-Ajarkan cara menetukan tekanan darah sistolik dan diastolic
-Informasikan hasil pengukuran tekanan darah
Definisi
Memberikan informasi pencegahan terjadinya risiko cedera akibat kesalahan Tindakan.
Tindakan
Observasi
-Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
-Berikan Pendidikan Kesehatan sebelum melakukan prosedur
-Sediakan materi dan media Pendidikan Kesehatan
-Jadwalkan Pendidikan Kesehatan sesuai kesepakatan
-Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
-Anjurkan memperhatikan akurasi dosis dan waktu pemberian obat
-Anjurkan memeriksa tanggal kadaluarsa obat
-Anjurkan menggunakan alat pelindung diri (APD) dengan benar
-Ajarkan cara menyimpan obat dengan tepat
-Ajarkan cara melakukan kebersihan tangan
-Ajarkan cara pencegahan infeksi nosocomial
-Ajarkan pencegahan cedera melalui implementasi system keselamatan pasien
Definisi
Mengajarkan adaptasi perilaku pencegahan penyalahgunaan alcohol pada
individu,keluarga,kelompok,atau masyarakat.
Tindakan
Observasi
-Identifikasi pengetahuan mengenai efek alcohol pada tubuh
-Identifikasi kemampuan membaca,status kognitif,psilogis,budaya,dan akses terhadap sumber daya
social dan keuangan
-Identifikasi tingkat kecemasan dan kesiapan belajar
-Identifikasi waktu dan metode pembelajaran yang sesuai (mis. Diskusi,tanya jawab,audio,atau
visual,metode lisan atau tulisan)
Terapeutik
-Rencanakan strategi Edukasi,termasuk tujuan realistis
-Sediakan lingkungan pembelajaran yang kondusif dan optimal (mis. Diruang kelas atau ruang terapi
yang kosong)
-Berikan penguatan positif terhadap kemampuan yang didapat
-Ciptakan Edukasi interaktif untuk memicu partisipasi aktif selama Edukasi
Edukasi
-Jelaskan efek negative alcohol (mis. Kapasitas alcohol terhadap ketergantungan fisiologis dan
psikologis,pengaruh terhadap fungsi keluarga,pengaruh terhadap janin)
-Ajarkan dengan konsep sederhana ke kompleks
-Anjurkan mengulang Kembali informasi Edukasi tentang penyalahgunaan alcohol
Definis
Mengajarkan pencegahan penyalahgunaan zat pada individu,keluarga,kelompok,atau masyarakat
Tindakan
Observasi
-Identifikasi pengetahuan mengenai efek zat pada tubuh
-Identifikasi kemampuan membaca,status kognitif,psikologis,tingkat kecemasan dan budaya
-Identifikasi metode pembelajaran yang sesuai (mis. Diskusi,tanya jawab,audio atau visual,metode
lisan atau tulisan)
Terapeutik
-Rencanakan strategi Edukasi
-Jadwalkan waktu dan intensitas pembelajaran sesuai kemampuan
-Sediakan lingkungan pembelajaran yang kondusif dan optimal (mis. Diruang kelas atau ruang terapi
yang kosong)
-Berikan penguatan positif terhadap kemampuan yang didapat
-Ciptakan Edukasi interaktif untuk memicu partisipasi aktif selama Edukasi
Edukasi
-Jelaskan factor-faktor penyebab penyalahgunaan zat (mis. Factor individu,factor lingkungan,
keluarga,sekolah,teman sebaya,masyarakat)
-Jelaskan gejala klinis saat menggunakan zat (mis. Jalan sempoyongan,bicara
pelo,apatis,mangantuk,agresif,curiga)
-Jelaskan efek buruk penyalahgunaan zat pada Kesehatan
-Jelaskan efek buruk penyalahgunaan zat pada sikap dan perilaku
-Ajarkan cara menghindari penyalahgunaan zat
-Anjurkan mengulangi Kembali informasi Edukasi tentang penyalahgunaan zat
Definisi
Memberikan informasi dan dukungan menganai perawatan bayi secara mandiri
Tindakan
Observasi
-Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
-Sediakan materi dan media Pendidikan Kesehatan
-Jadwalkan Pendidikan Kesehatan sesuai kesepakatan
-Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
-Jelaskan manfaat perawatan bayi
-Ajarkan memandikan bayi dengan memperhatikan suhu ruangan 21-24c dan dalam waktu 5-10
menit,sehari 2 kali
-Ajarkan perwatan tali pusar
-Anjurkan memantau tanda vital bayi terutama suhu 36,5c-37,5c
-Anjurkan untuk menjemur bayi sebelum jam 9 pagi
-Ajarkan pijat bayi
-Anjurkan segera mengganti popok jika basah
-Anjurkan penggunaan pakaian bayi dari bahan katun
-Anjurkan menyusui sesuai kebutuhan bayi
Definisi
Mengajarkan pemenuhan kebutuhan Kesehatan dasar perawatan diri
Tindakan
Observasi
-Identifikasi pengetahuan tentang perawatan diri
-Identifikasi kemampuan membaca,status kognitif,psikologis,tingkat kecemasan,dan budaya
-Identifikasi masalah dan hambatan perawatan diri yang dialami
-Identifikasi metode pembelajaran yang sesuai (mis. Diskusi,tanya jawab,penggunaan alat bantu
audio atau visual,lisan,tulisan)
Terapeutik
-Rencanakan strategi Edukasi,termasuk tujuan yang realistis
-Jadwalkan waktu dan intensitas pembelajaran sesuai penyakit
-Sediakan lingkungan yang kondusif pembelajaran optimal (mis. Diruang kelas atau ruang terapi yang
kosong)
-Ciptakan Edukasi interaktif untuk memicu partisipasi aktif selama Edukasi.
-Berikan penguatan positif terhadap kemampuan yang didapat
Edukasi
-Ajarkan perawatan diri,praktik perawatan diri,dan aktivitas kehidupan sehari-hari
-Anjurkan mendemosntrasikan praktik perawatan diri sesuai kemampuan
-Anjurkan mengulang Kembali informasi Edukasi tentang perawatan diri
Definisi
Mengajarkan perawatan kebersihan mulut dan gigi palsu
Tindakan
Observasi
-Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
-Sediakan materi dan media Pendidikan Kesehatan
-Jadwalkan Pendidikan Kesehatan sesuai kesepakatan
-Berikan kesempatan bertanya
Edukasi
-Jelaskan prosedur membersihkan mulut dan gigi palsu
-Anjurkan melepas gigi palsu bagian bawah terlebih dahulu kemudian gigi atas
-Anjurkan meletakan handuk pada dasar bak pembersih dan isi dengan air
-Anjurkan memerikas gigi palsu:retak,ujung tajam,atau bagian gigi yang hilang
-Anjurkan melepas gigi palsu minimal selama 1jam,idealnya semalaman dan gigi palsu ditempatkan
dalam cairan untuk gigi palsu atau air
Edukasi Termoregulasi
Definisi
Mengajarkan pasien untuk mendukung keseimbangan antara produksi panas, mendapatkan panas,
kehilangan panas
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk beratanya
Edukasi
- Ajarkan kompres hangat jika demam
- Ajarkan cara mengukur suhu
- Anjurkan penggunaan pakaian yang dapat menyerap keringat
- Anjurkan tetap memandikan pasien, jika memungkinkan
- Anjurkan pemberian antipiretik, sesuai indikasi
- Anjurkan menciptakan lingkungan yang nyaman
- Anjurkan membanyak minum
- Anjurkan penggunaan pakaian yanga longgar
- Anjurkan minum analgesic jika merasa pusing, sesuai indikasi
- Anjurkan melakukan pemeriksaan darah jika demam >3 hari
Edukasi Vaksin
Definisi
Menyediakan informasi dan dukungan memutuskan pemberian imunisasi
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan orang tua dalam menerima Edukasi serta fakor yang menghambat
keberhasilan Edukasi (mis, faktor budaya, hambatan bahasa, kurang tertarik)
- Identifikasi pemahaman tentang tujuan pemberian vaksin
Edukasi
- Jelaskan pentingnya pemberian vaksin dan imunisasi
- Jelaskan jenis imunisasi dasar yang direkomnedasikan (mis, BCG, DPT, hepatitis B, polio, campak)
- Jenis-jenis imunisasi tambahan (mis, influenza, tifoid)
- Jelaskan vaksin yang dipengaruhi jika terjadi insiden khusus (mis, kolera, rabies)
- Jelaskan efek vaksin dalam meningkatkan imunitas
- Jelaskan vaksin yang diperlukan jika terjadi insiden khusus (mis, kolera, rabies)
- Anjurkan memenuhi jadwal pemberian vaksin pada anak
Edukasi Vitamin
Definisi
Menyediakan informasi dukungan untuk memodifikas makanan dengan kandungan vitamin yang di
butuhkan
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk betanya
Edukasi
- Jelaskan manfaat vitamin bagi tubuh
- Jelaskan jenis-jenis vitamin
- Jelaskan kandungan vitamin dari makanan sehari-hari
- Jelaskan pentingnya makanan yang mengandung zat besi pada masa remaja, terutama pada anak
perempuan yang telah menstruasi
- Anjurkan konsumsi suplemen vitamin, jika perlu
Fisioterapi Dada
Definisi
Memobilisasi ekresi jalan napas melalu perkusi, getaran dan dinamisme postural
Tindakan
Observasi
- Identifikasi indikasi fisioterapi dada (mis, hipersekresi sputum, sputum kental dan tertahan, tirah
baring lama)
- Identifikasi kontraindikasi fisiterapi dada (mis, eksaserbasi PPOK akut, pneumonia tanpa produksi
sputum berlebih, kanker paru-paru)
- Monitor status pernapasan (mis,kecepatan, Irma, suara napas dan kedalaman napas)
- Periksa segmen paru yang mengandung sekresi yang berlebihan
- Monitor jumlah dan karakter sputum
- Monitor toleransi selama dan setelah prosedur
Terapeutik
- Posisikan pasien sesuai dengan area paru yang mengaami penumpukan sputum
- Gunakan bantal untuk membantu pengaturan posisi
- Lakukan perkusi dengan posisi telapak tangan ditangkupkan selama 3-5 menit
- Lakukan vibrasi dengan posisi telapak tangan rata bersamaan ekpirasi mulut
- Lakukan fisioterpi dada setidaknya dua jam setelah makan
- Hindari perkusi pada tulang belakang, ginjal, payudara wanita, insisi, dan tulang rusuk yang patah
- Lakukan penghisapan lendir untuk mengeluarkan secret, jika perlu
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur fisioterapi dada
- Anjurkan bentuk segera setelah prosedur selelsai
- Anjarkan inspirasi perlahanan dan dalam melalu hidung selama proses fisioterapi
Fisisoterapi Neonatus
Definisi
Memberikan terapi sinar fluorescent yang ditunjukan kepada kulit neonates untuk menurunkan
kadar bilirubin
Tindakan
Observasi
- Monitor ikterik pada sklera dan kulit bayi
- Identifikasi kebutuhan cairan sesuai dengan usia gestasi dan berat badan
- Monitor suhu dan tanda vital setiap 4 jam sekali
- Monitor efek samping fisioterapi (mis. hipertermi, diare, rush pada kulit, penurunan berat badan
lebih dari 8-10%
Terapeutik
- Siapkan lampu fisioterapi indikubator atau kotak bayi
- Lapaskan pakain bayi kecuali popok
- Biarkan penutup mata (eye protector/biliband)
- Ukur jarak antara lampu dan permukaan kulit bayi (30 cm atau tergantung spesifikasi lampu
fototerapi)
- Biarkan tubuh bayi terpapar sinar fototerapi secara berkelanjutan
- Ganti segera alas dan popok bayi jika BAB/BAK
- Gunakan linen berwarna putih agar memantulkan cahaya sebanyak mungkin
Edukasi
- Anjurkan ibu menyusui sekitar 20-30 menit
- Anjurkan ibu menyusui sesering mungkin
Kolaborasi
- Kolaborasi pemeriksaan darah vena bilirubin direk dan indirek
Identifikasi Risiko
Definisi
Menemukan dan menganalisis kemungkinan faktor-faktor risiko yang dapat mengganggu kesehatan
Tindakan
Observasi
- Identifikasi risiko biologis, lingkungan dan perilaku
- Identifikasi risiko secara berkala di masing masing unit
- Identifikasi risiko baru sesuai perencanaan yang telah ditetapkan
Terapeutik
- Tentukan metode pengelolaan resiko yang baik dan ekonomis
- Lakukan pengelolaan risiko secara efektif
- Lakukan update perencanaan secara regular (mis. bulanan, triwulan, tahunan)
- Buat perencanaan tindakan yang memiliki timeline dan penanggungjawab yang jelas
- Dokumentasikan temuan risiko secara akurat
Induksi Hipotermia
Definisi
Mempertahankan suhu inti tubuh antara 32 -36o C dan memonitor efek samping serta mencegah
komplikasi.
Tindakan
Observasi
- Monitor suhu inti tubuh
- Monitor warna dan suhu kulit
Definisi
Mengajarkan teknik menstimulasi ingatan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
- Identifikasi pengetahuan teknik memori
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Terapeutik
- Anjurkan menggunakan media tulis (mis. daftar benda, kalender, buku catatan)
- Anjurkan menggunakan media auditorik (mis. timer, jam alarm)
- Anjurkan menggunakan gambar atau tulisan-tulisan sebagai pengingat letak barang (mis. tempat
sepatu yang perlu diperbaiki)
- Anjurkan keluarga membantu untuk menciptakan lingkungan yang konsisten
- Ajarkan teknik memori (mis. konsentrasi dan menghadirkan memori, mengulang informasi,
membuat asosiasi mental dan meletakan benda pada tempat yang benar)
- Ajarkan cara mengatur letak benda pada tempatnya
Definisi
Mengajarkan teknik pernapasan untuk meningkatkan relaksasi, meredakan nyeri dan
ketidaknyamanan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan tujuan can manfaat teknik napas
- Jelaskan prosedur teknik napas
- Anjurkan memposisikan tubuh senyaman mungkin (mis. duduk, baring)
- Anjurkan menutup mata dan berkonsentrasi penuh
- Ajarkan melakukan inspirasi dengan menghirup udara melalui hidung secara perlahan
- Ajarkan melakukan ekspirasi dengan menghembuskan udara mulut mencucu secara perlahan
- Demonstrasikan menarik napas selama 4 detik, menahan napas selama 2 detik dan
menghembuskan napas selama 8 detik
Definisi
Mengajarkan metode memindahkan pasien dengan keterbatasan bergerak.
Tindakan
Observasi
- Identifikiasi rekomendasi aktivitas pasien
- Identifikiasi tingkat mobilitas dan keterbatasan dalam bergerak
- Identifikiasi tingkat kesadaran dan kemampuan bekerjasama
Terapeutik
- Siapkan peralatan dan area pasien akan dipindahkan
- Atur peralatan dan ketinggiannya sesuai kebutuhan dan kunci semua roda
- Peluk dan gendong bayi atau anak kecil ketika memindahkannya, sesuai kondisi
Edukasi
- Jelaskan tipe, metode bergerak/berpindah dan kebutuhan akan bantuan
- Jelaskan jumlah orang yang cukup membantu berpindah
- Jelaskan mekanika tubuh yang tepat selama pergerakan
- Anjurkan tetap menjaga privasi dan kehomatan pasien
- Anjurkan menaikkan pagar tempat tdur
- Anjurkan menggunakan alat transfer yang tepat ketika memindahkan pasien
- Ajarkan teknik memindahkan pasien dengan berbagai posisi dan alat bantu
Definisi
Mengajarkan penggunaan antikoagulan yang aman untuk mencegah terbentuknya trombus.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan manfaat terapi antikoagulan
- Jelaskan efek samping terapi antikoagulan
- Jelaskan prosedur terapi antikoagulan
- Jelaskan tanda-tanda pendarahan
- Ajarkan cara mencegah risiko perdarahan akibat terapi antikoagulan
Definisi
Memberikan informasi pada pasien untuk mencapai keseimbangan cairan tubuh.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan pentingnya cairan bagi tubuh
- Jelaskan jenis dan fungsi calran dalam tubuh
- Jelaskan komposisi dan distribusi cairan tubuh
- Jelaskan masalah yang timbul jika tubuh kekurangan atau kelebihan cairan
- Jelaskan pemberian terapi cairan dengan melihat indikator hemodinamik (mis. CO, MAP, PP, SBP,
SV), jika tersedia
- Ajarkan mengatasi masalah kekurangan atau kelebihan cairan secara mandiri
- Ajarkan penghitungan cairan sesuai dengan kebutuhan tubuh
- Ajarkan pemberian cairan dengan melihat indikator hemodinamik
Definisi
Mengajarkan keluarga dalam menghadapi anggota keluarga yang diberikan terapi darah.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan indikasi dan kontra indikasi terapi darah
- Jelaskan prosedur pemberian terapi darah
- Jelaskan prosedur penanganan jika terjadi efek samping terapi darah
- Ajarkan cara memantau tanda dan gejala risiko dan efek samping terapi darah
Definisi
Mengajarkan pasien untuk mendukung keseimbangan antara produksi panas, mendapatkan panas,
dan kehilangan panas.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Ajarkan kompres hangat jika demam
- Ajarkan cara pengukuran suhu
- Anjurkan penggunaan pakaian yang dapat menyerap keringat
- Anjurkan tetap memandikan pasien, jika memungkinkan
- Anjurkan pemberian antipiretik, sesuai indikasi
- Anjurkan menciptakan lingkungan yang nyaman
- Anjurkan membanyak minum
- Anjurkan penggunaan pakaian yang longgar
- Anjurkan minum analgesik jika merasa pusing, sesuai indikasi
- Anjurkan melakukan pemeriksaan darah jika demam >3 hari
Definisi
Menyediakan informasi dan dukungan untuk menentukan kesiapan anak untuk berkemih secara
mandiri dan strategi pendampingan yang digunakan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
- Dukung orang tua agar kreatif dan fleksibel selama proses
Edukasi
- Jelaskan perlunya kesempatan bagi anak untuk mengamati selama proses toileting
- Jelaskan informasi terkait yang dibutuhkan orang tua
- Jelaskan tanda kesiapan orang tua/keluarga untuk melatih anak berkemih mandiri
- Anjurkan mengenalkan anak dengan peralatan dan proses latihan toilet
- Ajarkan cara memberikan pujian atas keberhasilan anak
- Ajarkan orang tua mengidentifikasi kesiapan anak untuk berkemih mandiri
- Ajarkan orang tua mengidentifikasi kesiapan anak secara psikososial
- Ajarkan strategi untuk latihan toilet
- Ajarkan cara mengajak anak ke toilet
Definisi
Menyediakan informasi dan dukungan memutuskan pemberian imunisasi.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan orang tua dalam menerima Edukasi serta faktor yang menghambat
keberhasilan Edukasi (mis. faktor budaya, hambatan bahasa, kurang tertarik)
- Identifikasi pemahaman tentang tujuan pemberian vaksin
Edukasi
- Jelaskan pentingnya memberikan vaksin dan imunisasi
- Jelaskan jenis imunisasi dasar yang direkomendasikan (mis. BCG, DPT, hepatitis B, polio, campak)
- Jelaskan jenis imunisasi tambahan (mis. influenza, tifoid)
- Jelaskan efek vaksin dalam meningkatkan imunitas
- Jelaskan vaksin yang diperlukan jika terjadi insiden khusus (mis. kolera, rabies)
- Anjurkan mematuhi jadwal pemberian vaksin pada anak
Definisi
Menyediakan informasi dan dukungan untuk memodifikasi makanan dengan kandungan vitamin
yang dibutuhkan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
- Dukung orang tua agar kreatif dan fleksibel selama proses
Edukasi
- Jelaskan manfaat vitamin bagi tubuh
- Jelaskan jenis-jenis vitamin
- Jelaskan kandungan vitamin dari makanan sehari-hari
- Jelaskan pentingnya pemberian makanan yang mengandung vitamin
- Jelaskan pentingnya makanan yang mengandung zat besi pada masa remaja, terutama pada anak
perempuan yang telah menstruasi
- Anjurkan konsumsi suplemen vitamin, jika perlu
Ekstubasi Selang Endotrakheal I.01003
Definisi
Melepaskan selang endotrakhea dari jalan napas melalui mulut.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi indikasi pelepasan selang endotrakheal (ETT)
- Monitor adanya sumbatan jalan napas
- Monitor adanya kesulitan bernapas (mis. sesak napas, penggunaan otot bantu napas)
- Monitor kemampuan untuk menelan dan bicara
Terapeutik
- Posisikan pasien telentang
- Berikan oksigen pada selang endotrakheal sekitar 6 L/menit, atau sesuai kebutuhan
- Lakukan penghisapan lendir pada selang endotrakheal dan mulut, jika perlu
- Pastikan pola napas reguler
- Kempiskan balon endotrakheal
- Lepaskan selang endotrakheal
- Berikan oksigen via kanul nasal atau sungkup, sesuai indikasi
Edukasi
- Anjurkan batuk dan menarik napas dalam
Definisi
Memobilisasi sekresi jalan napas melalui perkusi, getaran, dan drainase postural.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi indikasi dilakukan fisioterapi dada (mis. hipersekresi sputum, sputum kental dan
tertahan, tirah baring lama)
- Identifikasi kontraindikasi fisioterapi dada (mis. eksaserbasi PPOK akut, pneumonia tanpa produksi
sputum berlebih, kanker paru-paru)
- Monitor status pernapasan (mis. kecepatan, irama, suara napas, dan kedalaman napas)
- Periksa segmen paru yang mengandung sekresi berlebihan
- Monitor jumlah dan karakter sputum
- Monitor toleransi selama dan setelah prosedur
Terapeutik
- Posisikan pasien sesuai dengan area paru yang mengalami penumpukan sputum
- Gunakan bantal untuk membantu pengaturan posisi
- Lakukan perkusi dengan posisi telapak tangan ditangkupkan selama 3-5 menit
- Lakukan vibrasi dengan posisi telapak tangan rata bersamaan ekspirasi melalui mulut
- Lakukan fisioterapi dada setidaknya dua jam setelah makan
- Hindari perkusi pada tulang belakang, ginjal, payudara wanita, insisi, dan tulang rusuk yang patah
- Lakukan penghisapan lendir untuk mengeluarkan sekret, jika perlu
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur fisioterapi dada
- Anjurkan batuk segera setelah prosedur selesai
- Ajarkan inspirasi perlahan dan dalam melalui hidung selama proses fisioterapi
Definisi
Memberikan terapi sinar fluorescent yang ditujukan kepada kulit neonatus untuk menurunkan kadar
bilirubin.
Tindakan
Observasi
- Monitor ikterik pada sklera dan kulit bayi
- Identifikasi kebutuhan cairan sesuai dengan usia gestasi dan berat badan
- Monitor suhu dan tanda vital setiap 4 jam sekali
- Monitor efek samping fototerapi (mis. hipertermi, diare, rush pada kulit, penurunan berat badan
lebih dari 8-10%)
Terapeutik
- Siapkan lampu fototerapi dan inkubator atau kotak bayi
- Lepaskan pakaian bayi kecuali popok
- Berikan penutup mata (eye protector/biliband) pada bayi
- Ukur jarak antara lampu dan permukaan kulit bayi (30 cm atau tergantung spesifikasi lampu
fototerapi)
- Biarkan tubuh bayi terpapar sinar fototerapi secara berkelanjutan
- Ganti segera alas dan popok bayi jika BAB/BAK
- Gunakan linen berwarna putih agar mematulkan cahaya sebanyak mungkin
Edukasi
- Anjurkan ibu menyusui sekitar 20-30 menit
- Anjurkan ibu menyusui sesering mungkin
Kolaborasi
- Kolaborasi pemeriksaan darah vena bilirubin direk dan indirek
Definisi
Menemukan dan menganalisis kemungkinan faktor-faktor risiko yang dapat mengganggu kesehatan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi risiko biologis, lingkungan dan perilaku
- Identifikasi risiko secara berkala di masing-masing unit
- Identifikasi risiko baru sesuai perencanaan yang telah ditetapkan
Terapeutik
- Tentukan metode pengelolaan resiko yang baik dan ekonomis
- Lakukan pengelolaan risiko secara efektif
- Lakukan update perencanaan secara reguler (mis. bulanan, triwulan, tahunan)
- Buat perencanaan tindakan yang memiliki timeline dan penanggungjawab yang jelas
- Dokumentasikan temuan risiko secara akurat
Definisi
Mempertahankan suhu inti tubuh antara 32 - 36°C dan memonitor efek samping serta mencegah
komplikasi.
Tindakan
Observasi
- Monitor suhu inti tubuh
- Monitor warna dan suhu kuli
- Informasikan waktu operasi, waktu kedatangan, prosedur penerimaan, kamar operasi dan ruang
tunggu operasi
- Berikan Edukasi prabedah
Latihan Asertif
Definisi
Mengajarkan kemampuan pengungkapan perasaan, kebutuhan dan pendapat secara efektif dengan
menghargai hak orang lain.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi hambatan kemampuan asertif ( mis, tahap perkembangan , kondisi medis ,
kronis/psikiatrik dan sosial budaya )
- Monitor tingkat ansietas dan ketidaknyamanan terkait perubahan terhadap perilaku
Terapeutik
- Fasilitasi mengenali dan mengurangi distorsi kognitif yg menghalangi kemampuan asertif
- Fasilitasi membedakan perilaku asertif , pasif dan agresif
- Fasilitasi mengidentifikasi hak-hak pribadi, tanggung jawab dan norma yg bertentangan
- Fasilitasi mengklarifikasi permasalahan dalam hubungan interpersonal
- Fasilitasi mengekspresikan pikiran dan perasaan positif dan negatif
- Fasilitasi mengidentifikasi pikiran yg merusak diri
- Fasilitasi membedakan antara pikiran dan kenyataan
- Beri pujian pada upaya mengekspresikan perasaan dan pendapat
Edukasi
- Anjurkan bertindak asertif dengan cara yg berbeda
- Latih perilaku asertif ( mis, membuat permintaan, mengucapkan tidak untuk permintaan yg tidak
bisa di penuhi, serta mulai dan menutup percakapan )
Latihan Memori
Definisi
Mengajarkan kemampuan meningkatkan daya ingat.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi Masalah memori yg dialami
- Identifikasi kesalahan terhadap orientasi
- Monitor perilaku dan perubahan memori selama terapi
Terapeutik
- Rencanakan metode mengajar sesuai kemampuan pasien
- Stimulasi memori dengan mengulang pikiran yg terakhir kali diucapkan, jika perlu
- Koreksi kesalahan orientasi
- Fasilitasi mengingat kembali pengalaman masa lalu, jika perlu
- Fasilitasi tugas pembelajaran ( mis, mengingat informasi verbal dan gambar )
- Fasilitasi kemampuan konsentrasi ( mis, bermain kartu pasangan ), jika perlu
- Stimulasi menggunakan memori pada peristiwa yg baru terjadi ( mis, bertanya kemana ia pergi
akhir-akhir ini ), jika perlu
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur latihan
- Ajarkan teknik memori yg tepat ( mis, imajinasi visual, perangkat mnemonik, permainan memori,
isyarat memori, teknik asosiasi, membuat daftar, komputer, papan nama )
Kolaborasi
- Rujuk pada terapi okupasi, jika perlu
Latihan Otogenik
Definisi
Mengajarkan kemampuan sugesti diri dengan perasaan senang dan kehangatan yang bertujuan
untuk relaksasi.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi indikasi dilakukan latihan otogenik
Terapeutik
- Siapkan lingkungan yang tenang dan nyaman
- Kenakan pasien pakaian yang yang nyaman dan tidak membatasi pergerakan
- Bacakan pernyataan ( skrip ) yang disiapkan, berhenti sejenak minta mengulang secara internal.
- Gunakan pernyataan yang menimbulkan perasaan senang, ringan atau rasa melayang pada bagian
tubuh tertentu
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur latihan Otogenik
- Anjurkan duduk di kursi atau berbaring dalam posisi telentang
- Anjurkan mengulangi pernyataan kepada diri sendiri untuk mendapatkan perasaan lebih dalam
pada bagian tubuh yang dituju
- Anjir kan latihan selama 15-20 menit
- Anjurkan tetap rileks selama 15-20 menit
- Anjurkan berlatih 3 kali sehari
Latihan Pernapasan
Definisi
Latihan menggerakkan dinding dada untuk meningkatkan bersihan jalan nafas, meningkatkan
pengembangan paru, menguatkan otot-otot napas, dan meningkatkan relaksasi atau rasa nyaman.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi indikasi dilakukan latihan pernafasan
- Monitor frekuensi, irama dan kedalaman napas sebelum dan sesudah latihan
Terapeutik
- Sediakan tempat yang tenang
- Posisikan pasien nyaman dan rileks
- Tempatkan satu tangan di dada dan satu tangan di perut
- Pastikan tangan di dada mundur ke belakang dan telapak tangan di perut maju ke depan saat
menarik nafas
- Ambil napas dalam secara perlahan melalui hidung dan tahan selama tujuh hitungan
- Hitungan ke delapan hembuskan nafas melalui mulut dengan perlahan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur latihan pernapasan
- Anjurkan mengulangi latihan 4-5 kali
Latihan Rehabilitasi
Definisi
Mengajarkan kemampuan untuk mengoptimalkan kesehatan, pemeliharaan kesehatan,
mengembalikan kemandirian setelah mengalami kondisi sakit, proses degeneratif, trauma, dan lain-
lain
Tindakan
Observasi
- Identifikasi masalah kebersihan diri dan masalah kulit
- Monitor kemampuan dan perkembangan latihan
- Monitor tanda vital dalam setiap latihan
Terapeutik
- Motivasi untuk mandiri dalam beraktivitas
- Berikan kesempatan meningkatkan keterampilan pemenuhan kebutuhan sehari-hari
- Sediakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk mencegah cedera dan infeksi
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur rehabilitasi
- Jelaskan perlunya pembatasan aktifitas
- Ajarkan penggunaan alat bantu jika diperlukan ( mis, tongkat,kruk,kursi roda )
- Latihan mengosongkan bowel atau bladder
- Latihan ROM aktif dan pasif
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan rehabilitasi medik, jika perlu
Limit Setting
Definisi
Menetapkan parameter perilaku yang diharapkan dan dapat diterima.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi perilaku yang diharapkan dan tidak diharapkan
- Monitor pelaksanaan perilaku yang diharapkan
Terapeutik
- Gunakan pendekatan konsisten, jujur, dan tidak menghakimi
- Sampaikan batasan dengan kalimat positif ( mis, “pakai baju anda”, dibanding “perilaku seperti itu
tidak pantas”)
- Diskusikan perilaku apa yang diharapkan dalam suatu situasi, jika perlu
- Tetapkan limit setting capaian perilaku
- Sampaikan konsekuensi yang telah ditetapkan dan harapan perilaku dengan tim perawat
- Berikan penghargaan jika melakukan perilaku yang diharapkan
- Lakukan konsekuensi yang telah ditetapkan jika tidak melakukan perilaku yang diharapkan
- Modifikasi konsekuensi dan harapan perilaku, jika perlu
- Turunkan limit setting jika perilaku pasien mendekati perilaku yang diharapkan
Edukasi
- Jelaskan manfaat dan konsekuensi perilaku yang diharapkan
Definisi
Menyiapkan respon yang efektif terhadap kejadian bioterorisme atau bencana.
Tindakan
Observasi
Identifikasi zat kimia,biologi yang berpotensi digunakan dlam kegiatan terorisme
(mis.sianida,antraks,cacar)
Identifikasi semua sumber yang ada:medis,darurat,dan agensi sosial (mis.BNPB,WHO)
Identifikasi tanda dan gejala paparan agen biologis
Identifikasi keakuratan informasi terutama tentang keadaan darurat,potensi bencana,dan paparan
secara masif.
Terapeutik
Gunakan rekomendasi instasi terkait untuk menggulangi masalah bioterorisme (mis.WHO)
Dapatka pengetahuan terkini tentang alat alat pelindung,prosedur,dan tektik isolasi
Gunakan peralatan pelindung (mis.baju kabut,tutup kepala,sarung tangan,respirator)
Kenali dn patuhi semua kebijakan,prosedur,dan protokoldekontaminsi
Kolaborasi
Laporkan gejala yang mencurigakan ke pada petugas triase dan badan kesehatan
Konsultasi dengan ahli epidemiologi dan prefesional tantang pengendalian infeksi yang tepat
Kompres Dingin I.08234
Definisi
Melakukan stimulasi kulit dan jaringan dengan dingin untuk menguranginyeri,peradangan dan
mendapatkan efek Terapeutik lainnya melalui paparan dingin.
Tindakan
Observasi
Identifikasi kontraindikasi kompres dingin (mis.penurunan sensasi,penurunan sirkulasi)
Identifikasi kondisi kulit yang akan dilakukan kompres dingin
Periksa suhu alat kompres
Monitor iritasi kulit atau kerusakan jaringan selama 5 menit pertama
Terapeutik
Pilih metode kompres yang nyaman dan mudah didapat (mis.kantong plastik tahan air,kemasan
gel beku kain atau handuk)
Pilih lokasi kompres
Balut alat kompres dingin dengan kain pelindung/jika perlu
Lakukan compres dingin pada area cidera
Hindari penggunaan kompres pada jaringan yang terpapar terapi radiasi
Edukasi
Jelaskan prosedur penggunan kompres digin
Anjurkan tindak menyesuaikan pengaturan suhu secara mandiri tanpa pemberutahuan
sebelumnya
Ajarkan cara menghindari kerusakan jaringan akibat dingin
Definisi
Melakukan stimulasi kulit dan jaringan dengan panas untuk mengurangi nyeri,spasme otot,dan
mendapatkan efek Terapeutik lainnya untuk melalui paparan panas.
Tindakan
Observasi
Identifikasi kontraindikasi kompes panas (mis.penurunan ensas,penurunan sirkulasi)
Identifikasi kondisi kulit yang akan dilakukan kompres panas
Periksa suhu alat kompres
Monitor iritasi kulit ataukerusakan jaringan selama 5 menit pertama
Terapeutik
Pilih metode kompres yang nyaman dan mudah didapat (mis.kantong plastik tahan air,botol air
panas,bantalan pemanas listrik)
Pilih lokasi kompres
Balut alat kompres panas dengn kain pelindung/jika perlu
Lakukan kompres panas pada daerah yang cidera
Hindari penggunaan kompres pada jaringan yang terpapar terapi radiasi
Edukasi
Jelaskan prosedur penggunaan kompers panas
Anjurkan tidak menyesuaikan pengaturan suhu secara mandiri tanpa pemberitahuan sebelumnya
Ajarkan cara menghindari kerusakan jaringan akibat panas
Konferensi Multidisiplin I.13481
Definisi
Merencanakan dan mengevaluasi asuhan yang diberikan secara bersama dengan tenaga kesehatan
lain.
Tindakan
Observasi
Identifikasi diagnosa keperawatan saat ini
Identifikasi perkembangan pasien terhadap pencapaian luaran/hsil yang ditetapkan
Terapeutik
Rangkum status kesehatan pasien
Minta masukan untuk meningkatkan efektivitas intervensi keperawatan
Revisi rencana keperawatan pasien/jika perlu
Sepakati secara bersama terkait tujuan/hasil yang ingin dicapai
Uraikan data untuk memfasilitasi evaluasi rencana keperawatan pasien
Edukasi
Jelaskan intervensi keperawatan yang telah diimplementasikan
Jelaskan respon pasien dan keluarga terhadap intervensi keperawatan
Konseling I.10334
Definisi
Memberikan bimbingan terhadap untuk meningkatkan atau mendukung peanganan,pemecah
masalah,dan hubungan interpersonal.
Tindakan
Observasi
Identifikasi kemampuan dan beri penguatan
Identifiksiperilaku keluarga yang mempengaruhi pasien
Terapeutik
Bina hubungan Terapeutik berdasarkan rasa percaya dan penghargaan
Beri empati,kehangatan,dan kejujuran
Tetapkan tujuan dan lama hubungan konseling
Berikan privasi dan pertahankan kerahasiaan
Berikan penguatan terhadap keterampilan baru
Fasilitas untuk mengidentifikasi masalah
Edukasi
Anjurkan mengekspresikan perasaan
Anjurkan membuat daftar alternatif penyelesaikan masalah
Anjurkan pengembangan keterampilan baru/jika perlu
Anjurkan mengganti kebiasaan maladaptif dengan adaptif
Anjurkan untuk menunda pengembalian keputusan saat stress
Definisi
Memberikan bimbingan kepada orang tua mengenai kemungkinan kelainan ginetik.
Tindakan
Observasi
Identifikasipengetahuan,mitos,persepsi,dan mispersepsi tentang cacat lahir atu kondisi genetik
Identifikasi respon saat mengetahui faktor risiko genetik
Terapeutik
Beri privasi dan jamin kerasiahaan
Bina hubungan Terapeutik atas dasar kepercayaan dan rasa hormat
Buat jadwal tujuan dan sesi konseling genetik
Berikan dukungan pengambilan keputusan
Beri ringkasan dari sesi konseling genetik yang telah dilakukan
Edukasi
Jelaskan perkiraan resiko berdasarkan fenotipe (pasien karakteristik),riwayat keluarga (anlisus
silsilah),genotip (hasil pengujian genetik)
Jelaskan riwayat penyakit,strategi penanganan,dan strategi pencegahan
Jelaskan pilihan pengobatan/manajemen pilihan penanganan risiko rekurensi
Kolaborasi
Rujuk ke spesialis perawatan kesehatan genetik/jika perlu
Rujuk ke sumber daya masyarakat (mis.kelompok pendukung genetik) jika perlu
Konseling Laktasi I.03093
Definisi
Memberkan bimbingan teknik menyusui yang tepat dalam pemberian makanan bayi.
Tindakan
Observasi
Identifikasi keadaan emosional ibu saat akan dilakukan konseling menyusui
Identifikasi keinginan dan tujuan menyusui
Identifikasi permasalahan yang ibu alami selama proses menyusui
Terapeutik
Gunakan teknik pendengaran aktif (mis.duduk sama tinggi,dengarkan permasalahan ibu)
Berikan pujian terhadap perilaku ibu yang benar
Edukasi
Ajarkan teknik menyusui yang tepat sesuai kebutuhan ibu
Definisi
Memberikan bimbingan dalam melakukan modifikasi asupan nutrisi.
Tindakan
Onbservasi
Identifikasi kebiasaan makn dan prilaku makan yang akan diubah
Identifikasi kemajuan modifiasi diet secar reguler
Monitor intake dan output cairan,nilai hemoglobin,tekanan darah,kenaikan berat badan,dan
kebiasaan membeli makanan
Terapeutik
Bina hubungan teraputik
Sepakati waktu pemberian konseling
Tetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang yang realistis
Gunakan standar nutrisisesuai program diet dalam mengevaluasi kecukupan asupan makanan
Pertimbangkan faktor-faktor yang yang mempegaruhi pemenuhan kebutuan gizi (mis.usia,tahap
pertumbuhan dan perkembangan,penyakit)
Edukasi
Informasikan perlunya modifikasi diet (mis.penurunan atau penambahan berat
badan,pembatasan natrium atau cairan,pengurangan kolestrerol)
Jelaskan program gizi dan persepsi pasien terhadap diet yang diprogramkan
Kaloborasi
Rujuk pada ahli gizi/jika perlu
Definisi
Memberikan bimbingan terhadap pasangan usia subur sebelum kehamilan.
Tindakan
Observasi
Identifikasi riwayat kesehatan,penggunaan obat,latar belakang etnis,pekerja, diet,kelainan
genetik,dan kebiasaan (mis.merokok,alkohol dan asupan obat)
Identifikasi kesiapan pasangan untuk hamil
Identifikasi tempat pelayanan kesehatan matemal yang tersedia untu konsultasi/jika perlu
Identifikasi riwayat seksual termasuk frekuensi,waktu intercourse,penggunaan pelumas
spemisida,dan kebiasaan postcoital (mis.douching)
Lakukan skrining jika kermumgkinan berisiko terkena tuberkulosis,penyakit menular
seksual,hemoglobinopati,dan cacat genetik
Terapeutik
Bina hubungan Terapeutik dan saling percaya
Dukung pengambilan keputusan tentang kelayakan kehamilan,berdasarkan faktor risiko yangb
terindentifikasi
Diskusikan metode untuk mengidentifikasi kesuburan,tanda kehamilan,dan cara untuk
mengkonfirmasi kehamilan
Rekmendasikan perawatan diriyang diperlukn selama masa prakonsepsi
Edukasi
Jelaskan faktor-faktor risiko kehamilan
Jelaskan hubungan antara perkembangan janin awal dan kebiasaan penggunaan obat-obatan
Anjurkan melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin atau hematokrit,status Rh,urine
dipstick,toxoplasmosi,penyakit menular seksual,rubela,dan hepatitis,sesuai indikasi
Anjurkan menghindari kehamilan sampai perawatan yang tepat telah diberikan
(mis.vaksin,rubella,Rh(D) immunoglobulin,globulinserum kekebalan,atau antibotik)
Anjurkan penggunaan kontrasepsi sampai siap untuk hamil
Anjurkan untuk mengikuti kelas awal kehamilan dan parenting
Ajarkan cara menghindariteratogen (mis.menangani sampah,kucing,penghentian merokok dan
alkohol)
Kolaborsi
Rujuk konseling genetik untuk fktor risiko genetik/jika perlu
Rujuk pemeriksan diagnostik sebelum persalinan (mis.gnetik,medis,atau faktor risiko obstetri),jika
perlu
Konseling Seksualitas I.07214
Definisi
Memberikan bimbingan seksual pada pasangan sehingga mmpu menjlankan fungsinya secara
optimal.
Tindakan
Observasi
Identifikasi tingkat pengetahuan,masalah sistem reproduksi,masalah seksualitas dan penyakit
menular seksual
Identifikasi waktu disfungsi seksual dan kemungkinan penyebab
Monitor stress,kecemasa,depresi dan penyebab disfungsi seksual
Terapeutik
Fsilitasi komunikasi antara pasien dan pasangan
Berikan kesempatan kepada pasangan untuk menceritakan permasalahan seksual
Berikan pujian terhadap perilaku yang benar
Berikan saran yang sesuai kebutuhan pasangan dengan menggunakan bahasa yang mudah
diterima,dipahami dan tidak menghakimi
Edukasi
Jelaskan efek pengobatan,kesehatan dan penyakit terhadap difungsi seksual
Informsikan pentingnya modifikasi pada aktifitas seksual
Kolaborasi
Kolaborasi dengan spesialis seksologi/jika perlu
Konsultasi I.12461
Definisi
Memberikan pertimbangan untuk memecahkan masalah keperawatan dan/atau kesehatan yang
dialami pasien,keluarga,kelompok,atau komunitas.
Tindakan
Observasi
Identifikasi tujuan konsultasi
Identifikasimasalah yang jadi okus konsultasi
Identifikasi harapan semua pihak yang terlibat
Identifikasi model konsultasi yang sesuai
Identifikasi ekspektasi biaya/jika perlu
Terapeutik
Fasilitasi kontrak tertulis untuk menentukan kesepakatan jadwal konsultasi
Berikan tanggapan secara profesional terhadappenerimaan atau penolakan ide
Fasilitasi memutuskan pilihan alternatif solusi
Edukasi
Jelaskan masalah yang dialami pasien
Jelaskan alternatif solusi yang dapt dilakuan oleh pasien/keluarga
Jelskan keuntungan dan kerugian masing-masung solusi
Anjurkan meningkatkan kemandirian menyeselesaikan masalah
Definisi
Memberikan pertimbangan untuk memecahkan masalah keperawatan dan/atau kesehatan yang
dialami pasien,kelurga,kelompok,atau komunitas melalui m,edia telepon
Tindakan
Observasi
Identifikasi tujuan konsultasi via tewlepon
Identifikasi masalah yang menjdi fokus konsultasi
Identifikasi kemampuan pasien yang memahami informasi telepon (mis.defisit
pendengaran,kebingungan,hambatan bahasa)
Identifikasi tingkat dukungan keluarga dan keterlibatan dalam perawatan
Identifikasi respon psikologi terhadap situasi dan ketersediaan sistem pendukung
Identifikasi risiko keselamatan bagi pemanggil dan/tau orng lain
Identifikasi apakah masalh memerlukan evaluasi lebih lanjut (gunakan protokol standar)
Identifikasi ekspektasi biaya/jika perlu
Identifikasi cara meghubungi pasien atau keluarga untuk menerima telepon kembali,jika
diperlukan
Terapeutik
Perkenalkan diri dan instansi
Dapatkan informasi tentang diagnosis keperawatan dan/atau medis/jika perlu
Dapatkan informasi rieayat kesehatan masa lalu dan terapi saat ini
Tanyakan keluhan utama dan riwayat kesehatan saat ini sesuai dengan protokol standar
Berikan tanggapan secara profesional terhadap penerimaan atu penolakan ide
Fasilitas memutuskan pilihan alternatif solusi
Libatkan keluarga/orang penting lainnyya dalam perencanaan perawatan
Pertaakan kerahasiaan pasien
Edukasi
Jelaskan masalah yang sedang dihadapi pasien
Jelaskan alternatif solusi yang dapat dilakukan oleh pasien /keluarga
Jelaskan keuntungan dan kerugian masing-masing solusi
Informasikan progam pendidikan,kelompok pendukung kelompok swadaya yang dapat
dimanfaatkan pasien
Anjurkan meningkatkan kemandirian menyelesaikan masalah
Definisi
Melakukan Negoisasi kesepakatan untuk memperkuat perbhan perilaku tertentu.
Tindakan
Observasi
Identifikasi kemampuan mental dan kognitif untuk membuat kontrak
Identifikasi cara dan sumber daya terbaik untuk mencapai tujuan
Identifikasi hambatan dalm menerapkan perilaku positif
Monitor pelaksanan perilak ketidaksesuaian dan kurang komitmen untuk memenuhi kontrak
Terapeutik
Ciptakan lingkungan yang terbuka untuk membuat kontrak perilaku
Fasilitasi pembuatan kontrak tertulis
Diskusikan perilaku kesehatan yang ingin diubah
Diskusikan tujuan jangka pendek dan jangka panjang yang realitis dan dapat dicapai
Diskusikan pengembangan rencana perilaku positif
Diskusikancara mengamati perilaku (mis.tabel kemajuan perilaku)
Diskusikan penghargan yang diinginkan ketika tujua tercapai/jika perlu
Diskusikan konsekuensi atau sanksi tidak memenuhi kontrak
Tetapkan batas waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tindakan yang realistis
Fasilitas meninjau ulang kontrak dan tujuan/jika perlu
Pastikan kontrak ditandatangani oleh semua pihak yang terlibat/jika perlu
Libatkan keluarga dalam proses kontrak/jika perlu
Edukasi
Anjurkan menuliskan tujuan sendiri/jika perlu
Definisi
Menyeimbangkan kegiatan keluarga untuk menvcapai tujuan bersama anggota keluarga.
Tindakan
Observasi
Identifikasi gangguan kesehatan setiap anggota keluarga
Terapeutik
Ciptakan suasana rumah yang sehat dan mendukung prkembangan kepribadian anggota keluarga
Fasilitas keluarga menduskusikan masalah kesehatan yang dialami
Pertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan fasilits kesehatan
Libtkan keluarga dalam mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat
Berikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit
Edukasi
Anjurkan nggota keluarga dalam memanfaatkan sumber-sumber yang ada dalam masyarakat
Koordinasi praoperasi I.14504
Definisi
Mengkoordinasikan persiapan pasien sebelum menjalani operasi.
Tindakan
Observasi
Identifikasi rencana operasi (mis.teknik bedah,kbutuhan peralatan khusus bedah)
Identifikasi sifat operasi (mis.elektif,darurat)
Identifikasi ketersediaan kamar operasi,rung ICU,dan uang rawat
Periksa kondisi pasien (mis.anamesis,pemeriksaan fisik,pemeriksaan penunjang)
Terapeutik
Pastikan informed consent telah dilakukan
Koordinasikan pemeriksaan diagnostik yang diperlukan
Koordinasikan penjadwalan operasi jika persiapan operasi telah dipenuhi
Dftarkan pasien kekamar bedah minimal 24 jam sebelum operasi,atau sesuai kebijakan institusi
Jadwalkan ulang operasi jika kamar opersi,ICU atau ruang rawat tidak tersedia
Edukasi
Informasikan perawatan dan tes diagnostik yang dilakukan
Latihan Asertif
Definisi
Mengajarkan kemampuan pengungkapan perasaan, kebutuhan, dan pendapat secara efektif dengan
menghargai hak orang lain.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi hambatan kemampuan asertif (mis. Tahap perkembangan, kondisi medis
kronis/psikiatrik, dan sosial budaya)
- Monitor tingkat ansietas dan ketidaknyamanan terkait perubahan perilaku
Terapeutik
- Fasilitasi mengenali dan mengurangi distorsi kognitif yang menghalangi kemampuan asertif
- Fasilitasi membedakan perilaku asertif, pasif, dan agresif
- Fasilitasi mengidentifikasi hak-hak pribadi, tanggung jawab, dan norma yang bertentangan
- Fasilitasi mengklarifikasi permasalahan dalam hubungan interpersonal
- Fasilitasi mengekspresikan pikiran dan perasaan positif dan negatif
- Fasilitasi mengidentifikasi pikiran yang merusak diri
- Fasilitasi membedakan antara pikiran dan kenyataan
- Beri pujian pada upaya mengekspresikan perasaan dan pendapat
Edukasi
- Anjurkan bertindak asertif dengan cara yang berbeda
- Latih perilaku asertif (mis. Membuat permintaan, mengucapkan tidak untuk permintaan yang tidak
bisa dipenuhi, serta mulai dan menutup percakapan)
Latihan Batuk Efektif
Definisi
Melatih pasien yang tidak memiliki kemampuan batuk secara efektif untuk membersihkan laring,
trakea, dan bronkiolus dari sekret atau benda asing di jalan nafas
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kemampuan batuk
- Monitor adanya retensi sputum
- Monitor tanda dan gejala infeksi saluran nafas
- Monitor input dan output cairan (mis. jumlah dan karakteristik)
Terapeutik
- Atur posisi semi-fowler atau fowler
- Pasang perlak dan bengkok di pangkuan pasien
- Buang sekret pada tempat sputum
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif
- Anjurkan tarik nafas dalam melalui hidung selama 4 detik, ditahan selama 2 detik, kemudian
keluarkan dari mulut dengan bibir mencucu (dibulatkan) selama 8 detik
- Anjurkan mengulangi tarik nafas dalam hingga 3 kali
- Anjurkan batuk dengan kuat langsung setelah tarik nafas dalam yang ke-3
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian mukolitik atau ekspektoran, jika perlu
Latihan Berkemih
Definisi
Mengajarkan suatu kemampuan melakukan eliminasi urine
Tindakan
Observasi
- Periksa kembali penyebab gangguan berkemih (mis. kognitif, kehilangan ektremitas/fungsi
ekstremitas, kehilangan penglihatan)
- Monitor pola dan kemampuan berkemih
Terapeutik
- Hindari penggunaan katetr indwelling
- Siapkan area toilet yang aman
- Sediakan peralatan yang dibutuhkan dekat dan mudah dijangkau (mis. kursi komode, pispot, urinal)
Edukasi
- Jelaskan arah-arah menuju kamar mandi/toilet pada pasien dengan gangguan pengliihatan
- Anjurkan intake cairan adekuat untuk mendukung output urine
- Anjurkan eliminasi normal dengan beraktivitas dan olahraga sesuai kemampuan
Latihan Eliminasi Fekal
Definisi
Mengajarkan suatu kemampuan melatih usus untuk dievakuasi pada interval tertentu.
Tindakan
Observasi
- Monitor peristaltik usus secara teratur
Terapeutik
- Anjurkan waktu yang konsisten untuk buang air besar
- Berikan privasi, kenyamanan dan posisi yang meningkatkan proses defekasi
- Gunakan enema rendah, jika perlu
- Anjurkan dilatasi rektal digital, jika perlu
- Ubah program latihan eliminasi fekal, jika perlu
Edukasi
- Anjurkan mengkonsumsi makanan tertentu, sesuai program atau hasil konsultasi
- Anjurkan asupan cairan yang adekuat sesuai kebutuhan
- Anjurkan olahraga sesuai toleransi
Kolaborasi
- Kolaborasi penggunaan supositoria, jika perlu
Latihan Memori
Definisi
Mengajarkan kemampuan untuk meningkatkan daya ingat
Tindakan
Observasi
- Identifikasi masalah memori yang dialami
- Identifikasi kesalahan terhadap orientasi
- Monitor perilaku dan perubahan memori selama terapi
Terapeutik
- Rencanakan metode mengajar sesuai kemampuan pasien
- Stimulasi memori dengan mengulang pikiran yang terakhir kali diucapkan, jika perlu
- Koreksi kesalahan orientasi
- Fasilitasi mengingat kembali pengalaman masa lalu, jika perlu
- Fasilitasi tugas pembelajaran (mis. mengingat kembali informasi verbal dan gambar)
- Fasilitasi kemampuan konsentrasi(mis. bermain kartu pasangan) jika perlu
- Stimulasi menggunakan memori pada peristiwa yang baru terjadi (mis. bertanya ke mana saja ia
pergi akhir-akhir ini) jika perlu
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur latihan
- Ajarkan teknik memori yang tepat (mis. imajinasi visual, perangkat mnemonik, permainan memori,
isyarat memori, teknik asosiasi, membuat daftar, computer, papan nama)
Kolaborasi
- Rujuk pada terapu okupasi, jika perlu
Latihan Otogenik
Definisi
Mengajarkan kemampuan sugesti diri dengan perasaan senang dan kehangatan yang bertujuan
untuk relaksasi
Tindakan
Observasi
- Identifikasi indikasi lakukan latihan otogenik
Terapeutik
- Siapkan lingkungan yang tenang dan nyaman
- Kenakan pasien pakaian yang nyaman dan tidak membatasi pergerakan
- Bacakan pernyataan (skrip) yang disiapkan, berhenti sejenak minta mengulang secara internal
- Gunakan pernyataan yang menimbulkan perasaan senang, ringan, atau rasa melayang pada bagian
tubuh tertentu
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur latihan otogenik
- Anjurkan duduk dikursi atau berbaring dalam posisi terlentang
- Anjurkan mengulangi pernyataan kepada diri sendiri untuk mendapatkan perasaan lebih dalam
pada bagian tubuh yang dituju
- Anjurkan latihan selama 15-20 menit
- Anjurkan tetap rileks selama 15-20 menit
- Anjurkan berlatih tiga kali sehari
Latihan Rehabilitasi
Definisi
Mengajarkan kemampuan untuk mengoptimalkan kesehatan, pemeliharaan kesehatan dan
mengembalikan kemandirian setelah mengalami kondisi sakit, proses degeneratif, trauma, dan lain-
lain.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi masalah kebersihan diri dan masalah kulit
- Monitor kemampuan dan perkembangan latihan
- Monitor tanda vital dalam setiap latihan
Terapeutik
- Motivasi untuk mandiri dalam beraktivitas
- Berikan kesempatan meningkatkan keterampilan pemenuhan kebutuhan sehari-hari
- Sediakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk mencegah cedera dan infeksi
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur latihan rehabilitasi
- Jelaskan perlunya pembatasan aktivitas
- Ajarkan penggunaan alat bantu jika diperlukan (mis. tongkat, kruk, kursi roda)
- Latih mengosongkan bowel/bladder
- Latih ROM aktif dan pasif
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan rehabilitasi medik, jika perlu
Management anafilaksis
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola pasien yang mengalami syok anafilaksis
Tindakan
Observasi
- identifikasi kepatenan jalan nafas
-identifikasi tanda-tanda vital ( mis ,tekanan darah,frekuensi nadi dan napas , suhu tubuh )
- identifikasi alergen
- monitor tanda-tanda awal syok (mis sesak napas , kejang , aritmia , hipotensi)
-monitor tanda-tanda awal hipervelomia akibat resusitasi berlebihan ( terutama anak dan geriatri)
-monitor kejadian anafilaktik berulang
Terapeutik
-berikan posisi nyaman ( mis telentang dengan kaki ditinggikan )
-pertahankan kepatenan jalan napas
- pasang infun NaCI 0,9% atau ringer laktak ,sesuai kebutuhan
- berikan oksigen via masker 10-12 L/menit
- siapkan ruangan HCU atau ICU jika perlu
Edukasi
- anjurkan menyiapkan obat - obat alergi dirumah
- ajarkan mencegah kejadian anafilaktik
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian antihistamin , jika perlu
- Kolaborasi pemberian kortikosteroid , jika perlu
- Kolaborasi pemberian epinefrin atau adrenalin , jika perlu
Management aritmia
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola gangguan irama dan/atau frekuensi jantung yang berpotensi
mengganggu hemodinamik atau mengancam nyawa
Tindakan
Observasi
- periksa onset dan pemacu aritmia
- identifikasi jenis aritmia
- monitor frekuensi dan durasi aritmia
- monitor keluhan nyeri dada (intesitas ,lokasi , faktor pencetus dan pereda)
- monitor respon hemodinamik akibat aritmia
- monitor saturasi oksigen
- monitor kadar elektrolit
Terapeutik
- berikan lingkungan yang tenang
- pasang jalan napas buatan (mis OPA , NPA , LMA, ETT ) jika perlu
- pasang akses intravena
-pasang monitor jantung
- rekam EKG 12 sadapan
- perikasa interval QT sebelum dan sesudah pemberian obat yang dapat memperpanjang interval QT
- lakukan manuever valsava
- lakukan masase karotis unileteral
- berikan oksigen , sesuian identifikasi
- siapkan pemasangan ICD (impantable cardioverter defibrillator )
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian antiaritmia , jika perlu
- Kolaborasi pemberian kardioversi , jika perlu
- Kolaborasi pemberian defibrilasi ,jika perlu
MANAJEMEN ASMA
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola obstruksi aliran udara yang akibat reaksi alergi atau hipersenitivitas
jalan nalas yang menyebabkan bronkospasme.
Tindakan
Observasi
-monitor frekuensi dan kedalaman napas
- Monitor tanda dan gejala hipoksia (mis. Gelisah, agitasi, penurunan kesadaran)
- Monitor bunyi napas tambahan (mis. Wheezing, mengi)
- Monitor saturasi oksigen
Terapeutik
- Berikan posisi semi fowler 30-40°
- Pasang oksimetri nadi
- Lakukan penghisapan lendir, jika perlu
- Berikan oksigen 6-15 L via sungkup untuk mempertahankan SpO2>90%
- Pasang jalur intravena untuk pemberian obat dan hidrasi
- Ambil sampel darah untuk pemeriksaan hitung darah lengkap dan AGD
Edukasi
- Anjurkan meminimalkan ansietas yang dapat meningkatkan kebutuhan oksigen
- Anjurkan bernapas lambat dan dalam
- Anjurkan teknik purused-lip breathing
- Ajarkan mengidentifikasi dan menghindari pemicu (mis. Debu, bulu hewan, serbuk bunga, asap
rokok, polutan udara, suhu lingkungan ekstrem, alergi makanan)
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian bronkodilator sesuai indikasi (mis. Albuterol, metaproterenol)
- Kolaborasi pemberian obat tambahan jika tidak responsif dengan bronkodilator (mis. Prednisolone,
methylprednisole, aminophylline)
MANAJEMEN AUTOTRANSFUSI
Definisi
Mengumpulkan darah yang hilang pada saat operasi dan mengembalikan darah tersebut kedalam
tubuh.
Tindakan
Observasi
- Monitor tekanan darah, frekuensi nadi dan frekuensi pernapasan selama pengambilan darah
Terapeutik
- Pertimbangkan keselamatan pasien (kontraindikasi: sepsis, infeksi tumor, darah berisi agen
hemostasis)
- Sediakan surat persetujuan tindakan
- Berikan label pada kantong darah (nama, nomor rekam medis, tanggal dan waktu dimulainya
pengumpulan darah)
- Gunakan darah yang dikumpulkan sesuai dengan prosedur
- Pertahankan integritas darah selama pengambilan darah
- Persiapkan darah untuk reinfus
- Dokumentasikan waktu pengambilan darah, kondisi darah, tipe dan banyaknya antioagulan serta
volume darah
- Pertahankan pengontrolan infeksi
Edukasi
-jelaskan tujuan dan prosedur autotranfusi
Kolaborasi
- Kolaborasi Pemberian transfusi selama 6jam setelah pengambilan darah
MANAJEMEN CAIRAN
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola keseimbangan cairan dan mencegah komplilasi akibat
ketidakseimbangan cairan.
Tindakan
Observasi
- Monitor status hidrasi (mis. Frekuensi nadi, kekuatan nadi, akral, pengisian kapiler, kelembapan
mukosa, turgor kulit, tekanan darah)
- Monitor berat badan harian
- Monitor berat badan sebelum dan sesudah dialisis
- Monitor hasil pemeriksaan laboratorium (mis. Hematrokrit, Na, K, Cl, berat jenis urine, BUN)
- Monitor status hemodinamik (mis. MAP, CVP, PAP, PCWP jika tersedia)
Terapeutik
- Catat intake-output dan hitung balans cairan 24jam
- Berikan asupan cairan, sesuai kebutuhan
- Berikan cairan intravena, jika perlu
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian diuretik, jika perlu
MANAJEMEN DEFIBRILASI
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola aliran listrik kuat dengan metode ansinkron ke jantung melalui
elekroda yang ditempatkan pada permukaan dada.
Tindakan
Obsetvasi
- Periksa irama pada monitor setelah RJP 2 menit
Terapeutik
- Lalukan resusitasi jantung paru (RJP) hingga mesin defibrillator siap
- Siapkan dan hidupkan mesin defibrillator
- Pasang monitor EKG
- Pastikan irama EKG henti jantung (VF atau VT tanpa nadi)
- Atur jumlah energi dengan mode asynchrinized (360 joule untuk monofasik dan 120-200 joule
untuk bifasik)
- Angkat paddle dari mesin dan oleskan jeli pada paddle
- Tempelkan paddle sternum (kanan) pada sisi kanan sternum dibawah klavikula dan paddle apeks
(kiri) pada garis midaksilaris steinggi elekroda V6
- Isi energi dengan menekan tombol charge pada mesin defibrilator dan menunggu hingga energi
yang diinginkan tercapai
- Hentikan RJP saat defibrilator siap
- Teriak bahwa defibrilator telah siap (mis. "I'm clear, you're clear, everybody's clear)
- Berikan syok dengan menenkan tombol pada kedua paddle bersamaan
- Angkat paddle dan langsung lanjutkan RJP tanpa menunggu hasil irama yang muncul pada monitor
setelah pemberian defibrilasi
- Lanjutkan RJP sampai 2 menit
MANAJEMEN DELIRIUM
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola lingkungan Terapeutik dan aman pada status konfusi akut
Tindakan
Observasi
- Identifiksai factor risiko delirium (mis. Usia>75 tahun , disfungsi kognitif, gangguan
penglihatan/pendengaran, penurunan kemampuan fungsional, infeksi, hipomiotermia, hipoksia,
malnutrisi, efek obat, toksin, gangguan tidur, stres)
- Identifikasi tipe delirium (mis. Hipoaktif, hiperaktif, campuran)
-Monitor status neurologis dan tingkat delirium
Terapeutik
- Berikan pencahayaan yang baik
- Sediakan jam dan kalender yang mudah terbaca
- Hindari stimulus sensorik berlebihan (mis. Televisi, pengumuman interkom)
- Lakukan pengekangan fisik, sesuai idikasi
- Sediakan informasi tentang apa yang terjadi dan apa yang dapat terjadi selanjutnya
- Batasi pembuatan kepusan
- Hindari memvalidasi mispersepsi atau interpretasi realita yang tidak akurat (mis. Halusinasi,
waham)
- Nyatakan presepsi dengan cara yang tenang, meyakinkan, dan tidak argumentatif
- Fokus pada apa yang dikenali dan bermakna saat interaksi interpersonal
- Lakukan reorientasi
- Sediakan lingkungan fisik dan rutinitas harian yang konsisten
- Gunakan isyarat lingkungan untuk stimulasi memori, reorintasi, dan meningkatkan perilaku yang
sesuai (mis. Tanda, gambar, jam, kalender, dan kode warna pada lingkungan )
- Berikan informasi baru secara perlahan, sedikit demi sedikit, diulang- ulang
Edukasi
- Anjurkan kunjungan keluarga, jika perlu
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat ansietas atau agitasi, jika perlu
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola penurunan kadar kalium serum atau plasma <3,5 mEq/L
Tindakan
Observasi
• Identifikasi tanda dan gejala penurunan kadar kalium (mis. kelemahan otot, interval QT
memanjang, kelelahan, parestesia, penurunan refleks)
• Identifikasi penyebab hiponatremia (mis. diare, muntah, penghisapan nasogastrik, diuretik,
hiperaldosteronisme, dialysis, peningkatan insulin)
• Monitor irama jantung, frekuensi jantung dan EKG
• Monitor intake dan output cairan
• Monitor tanda dan gejala gagal napas (mis. PaO2 rendah, PaCO2 tinggi, kelemahan otot
pernapasan)
• Monitor kadar kalium serum dan/atau urine
• Monitor akses intravena terhadap flebitis dan infiltrasi
Terapeutik
• Pasang monitor jantung (terutama jika koreksi kalium >10 mEq/jam)
• Pasang akses intra Vena, jika perlu
• Berikan suplemen kalium, sesuai indikasi
• Hindari pemberian KCl jika haluaran urine <0,5 mal/kgBB/jam
• Hindari pemberian kalium secara intramuskuler
• Hindari pemberian kalium secara bolus
Edukasi
• Anjurkan modifikasi diet tinggi kalium (mis. pisang, sayuran hijau, tomat, coklat), jika perlu
Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian KCl oral (40-80 mEq dalam 100 ml NaCl) selama 1 jam, pada hipokalemia
berat (<2,5 mEq/L), sesuai indikasi.
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola penurunan kadar kalsium serum <8,5 mEq/L
Tindakan
Observasi
• Identifikasi penyebab penurunan kadar kalsium (mis. osteoporosis, pankreatitis, gagal ginjal,
kekurangan vitamin D, diare kronis)
• Identifikasi gejala klinis hipokalsemia (mis. tetani, kebal pada bibir dan jari-jari tangan, kejang otot
pada wajah atau ekstremitas)
• Identifikasi riwayat penggunaan obat penyebab penurunan kalsium (mis. diuretik, antasida,
aminoglikosida, kafein, kortikosteroid, fospat, isoniazid)
• Monitor penurunan kadar kalsium serum
• Monitor intake dan output cairan
• Monitor efek samping dari pemberian kalsium (mis. keracunan digitalis, bradikardia, henti jantung,
tromboplebitis)
• Monitor gejala psikososial (mis. konfusi, kerusakan memori, kecemasan, perilaku psikotik, depresi,
delirium, halusinasi)
• Monitor gejala kardiovaskuler (mis. penurunan kontraktilitas, penurunan curah jantung, hipotensi,
perpanjangan segmen ST, interval QT memanjang, torsade de pointes)
• Monitor gejala pencernaan (mis. mual, muntah, konstipasi, nyeri abdomen)
• Monitor gejala kulit (mis. eczema, alopesia, hiperpigmentasi)
Terapeutik
• Pertahankan akses intravena
• Berikan asupan vitamin D yang adekuat (mis. suplemen vitamin, daging)
Edukasi
• Anjurkan meningkatkan asupan kalsium (mis. ikan salmon, sardines, kerang segar, kacang-
kacangan, brokoli, bayam dan suplemen)
Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian kalsium, jika perlu.
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola penurunan kadar magnesium serum <1,5 mEqL
Tindakan
Observasi
• Identifikasi penyebab penurunan kadar magnesium serum (mis. hipokalemia, hipokalsemia)
• Identifikasi ketidakadekuatan absorpsi magnesium (mis. operasi reseksi kolon, insufisiensi
pankreas, peradangan kolon)
• Monitor eksresi magnesium (mis. insufisiensi renal, lanjut usia)
• Monitor pengeluaran magnesium berlebihan melalui urine (mis. diuretik, gangguan ginjal,
ketoasidosis diabetik)
• Monitor efek samping pemberian magnesium parenteral (mis. berkeringat, sensasi panas,
hipokalsemia)
• Monitor gejala otot saraf (mis. kelemahan, kram kaki, parestesia, tendon hiperaktif, disfagia,
nistagmus, kejang)
• Monitor gejala susunan saraf pusat (mis. letargi, insomnia, agitasi)
• Monitor gejala kardiovaskuler (mis. sinus takikardia, gelombang T lurus, pelebaran QRS, ektopik)
Terapeutik
• Pasang akses intravena, jika perlu
Edukasi
• Anjurkan asupan makanan mengandung magnesium (mis. sayuran hijau, kacang-kacangan)
Kolaborasi
• Kolaborasi koreksi magnesium (mis. magnesium sulfate, magnesium glukonate, magnesium
laktat), jika perlu.
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola penurunan kadar natrium serum atau plasma <135 mEq/L
Tindakan
Observasi
• Identifikasi tanda dan gejala penurunan kadar natrium (mis. disorientasi, otot berkedut, sakit
kepala, membrane mukosa kering, hipotensi postural, kejang, letargi, penurunan kesadaran)
• Identifikasi penyebab hiponatremia (mis. diare, muntah, penghisapan nasogastric, puasa, infus
cairan hipertonis, polidipsia, SIADH, gagal jantung, hiperaldosteronisme primer)
• Periksa tanda-tanda kelebihan cairan untuk indikasi restriksi cairan (mis. ortopnea, dispnea,
edema, BB meningkat dalam waktu singkat, JVP/CVP meningkat, refleks hepatojugular positif, suara
napas tambahan)
• Monitor intake dan output cairan
• Monitor kadar natrium serum dan/atau urine
• Monitor gejala kejang pada hiponatremia berat
Terapeutik
• Pasang akses intravena, jika perlu
• Hitung kebutuhan natrium dengan rumus : 0,6 × BB × (Na target - Na saat ini)
• Lakukan restriksi cairan (mis. 1 L/24 jam), jika perlu
• Berikan cairan NaCl hipertonis (3% - 5%)
• Hindari koreksi natrium lebih dari 8 mEq dalam periode 24 jam
Edukasi
• Anjurkan asupan makanan mengandung natrium
Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian diet tinggi natrium, jika perlu
• Kolaborasi koreksi natrium, jika perlu
• Kolaborasi pemberian diuretik (mis. furosemide 20-40 mg) jika mengalami kongesti paru
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola gangguan pola eliminasi fekal
Tindakan
Observasi
• Identifikasi masalah usus dan penggunaan obat pencahar
• Identifikasi pengobatan yang berefek pada kondisi gastrointestinal
• Monitor buang air besar (mis. warna, frekuensi, konsistensi, volume)
• Monitor tanda dan gejala diare, konstipasi, atau impaksi
Terapeutik
• Berikan air hangat setelah makan
• Jadwalkan waktu defekasi bersama pasien
• Sediakan makanan tinggi serat
Edukasi
• Jelaskan jenis makanan yang membantu meningkatkan keteraturan peristaltik usus
• Anjurkan mencatat warna, frekuensi, konsistensi, volume feses
• Anjurkan meningkatkan aktifitas fisik, sesuai toleransi
• Anjurkan pengurangan asupan makanan yang meningkatkan pembentukan gas
• Anjurkan mengkonsumsi makanan yang mengandung tinggi serat
• Anjurkan meningkatkan asupan cairan, jika tidak ada kontraindikasi
Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian obat supositoria anal, jika perlu.
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola gangguan pola eliminasi urine
Tindakan
Observasi
• Identifikasi tanda dan gejala retensi atau inkontinensia urine
• Identifikasi faktor yang menyebabkan retensi atau inkontinensia urine
• Monitor eliminasi urine (mis. frekuensi, konsistensi, aroma, volume, dan warna)
Terapeutik
• Catat waktu-waktu dan haluaran urine
• Batasi asupan cairan, jika perlu
• Ambil sampel urine tengah (midstream) atau kultur
Edukasi
• Ajarkan tanda dan gejala infeksi saluran kemih
• Ajarkan mengukur asupan cairan dan haluaran urine
• Ajarkan mengambil spesimen urine midstream
• Ajarkan mengenali tanda berkemih dan waktu yang tepat untuk berkemih
• Ajarkan terapi modalitas penguatan otot-otot panggul/berkemihan
• Anjurkan minum yang cukup, jika tidak ada kontraindikasi
• Anjurkan mengurangi minum menjelang tidur
Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian obat supositoria uretra, jika perlu.
Manajemen Energi
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola penggunaan energi untuk mengatasi atau mencegah kelelahan dan
mengoptimalkan proses pemulihan
Tindakan
Observasi
• Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
• Monitor kelelahan fisik dan emosional
• Monitor pola dan jam tidur
• Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas
Terapeutik
• Sediakan lingkungan nyaman dan renda stimulus (mis. cahaya, suara, kunjungan)
• Lekukan latihan rentang gerak pasif dan/atau aktif
• Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
• Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau berjalan
Edukasi
• Anjurkan tirah baring
• Anjurkan melalui aktivitas secara bertahap
• Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak berkurang
• Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
Kolaborasi
• Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan.
Manajemen Enuresis
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola kemampuan pengendalian berkemih
Tindakan
Observasi
• Identifikasi karakter enuresis, kemampuan dan kendala pengendalian berkemih
Terapeutik
• Lapisi kasur dengan perlak
• Batasi asupan cairan pada malam hari
• Jadwalkan waktu berkemih bersama pasien
• Fasilitasi proses pemeriksaan diagnostik (mis. pemeriksaan fisik, cystoscopy, cystogram,
laboratorium)
Edukasi
• Anjurkan berkemih sebelum tidur
• Anjurkan memberikan perhatian dalam proses penyembuhan enuresis
Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian obat enuresis, jika perlu.
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola diet yang buruk, olahraga berlebihan dan/atau pengeluaran
makanan dan cairan berlebihan
Tindakan
Observasi
• Monitor asupan dan keluarnya makanan dan cairan serta kebutuhan kalori
Terapeutik
• Timbang berat badan secara rutin
• Diskusikan perilaku makan dan jumlah aktivitas fisik (termasuk olahraga) yang sesuai
• Lakukan kontrak perilaku (mis. target berat badan, tanggung jawab perilaku)
• Dampingi ke kamar mandi untuk pengamatan perilaku memuntahkan kembali makanan
• Berikan penguatan positif terhadap keberhasilan target dan perubahan perilaku
• Berikan konsekuensi jika tidak mencapai target sesuai kontrak
• Rencanakan program pengobatan untuk perawatan di rumah (mis. medis, konseling)
Edukasi
• Anjurkan membuat catatan harian tentang perasaan dan situasi pemicu pengeluaran makanan
(mis. pengeluaran yang disengaja, muntah, aktivitas berlebihan)
• Ajarkan pengaturan diet yang tepat
• Ajarkan keterampilan koping untuk penyelesaian masalah perilaku makan
Kolaborasi
• Kolaborasi dengan ahli gizi tentang target berat badan, kebutuhan kalori dan pilihan makanan.
Manajemen Halusinasi
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola peningkatan keamanan, kenyamanan, dan orientasi realita
Tindakan
Observasi
• Monitor perilaku yang mengindikasi halusinasi
• Monitor dan sesuaikan tingkat aktivitas dan stimulasi lingkungan
• Monitor isi halusinasi (mis. kekerasan atau membahayakan diri)
Terapeutik
• Pertahankan lingkungan yang aman
• Lakukan tindakan keselamatan ketika tidak dapat mengontrol perilaku (mis. limit setting,
pembatasan wilayah, pengekangan fisik, seklusi)
• Diskusikan perasaan dan respons terhadap halusinasi
• Hindari perdebatan tentang validitas halusinasi
Edukasi
• Anjurkan memonitor sendiri situasi terjadinya halusinasi
• Anjurkan bicara pada orang yang dipercaya untuk memberi dukungan dan umpan balik korektif
terhadap halusinasi
• Anjurkan melakukan distraksi (mis. mendengarkan musik, melakukan aktivitas dan teknik relaksasi)
• Ajarkan pasien dan keluarga cara mengontrol halusinasi
Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian obat antipsikotik dan antiansietas, jika perlu.
Manajemen Hemodialisis
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola proses pembersihan darah dari zat-zat sampah melalui penyaringan
diluar tubuh
Tindakan
Observasi
• Identifikasi tanda dan gejala serta kebutuhan hemodialisis
• Identifikasi kesiapan hemodialisis (mis. tanda-tanda vital, berat badan kering, kelebihan cairan,
kontraindikasi pemberian heparin)
• Monitor tanda vital, tanda-tanda perdarahan, dan respons selama dialisis
• Monitor tanda-tanda vital pascahemodialisis
Terapeutik
• Siapkan peralatan hemodialisis (mis. bahan habis pakai, blood line hemodialisis)
• Lakukan prosedur dialisis dengan prinsip aseptik
• Atur filtrasi sesuai kebutuhan penarikan kelebihan cairan
• Atasi hipotensi selama proses dialisis
• Hentikan hemodialisis jika mengalami kondisi yang membahayakan (mis. syok)
• Ambil sampel darah untuk mengevaluasi keefektifan hemodialisis
Edukasi
• Jelaskan tentang prosedur hemodialisis
• Ajarkan pembatasan cairan, penanganan insomnia, pencegahan infeksi akses HD, dan pengenalan
tanda perburukan kondisi
Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian heparin pada blood line, sesuai indikasi.
Manajemen Hemofiltrasi
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola pasien dengan Hemofiltrasi
Tindakan
Observasi
• Identifikasi kondisi pasien (mis. tekanan darah, nadi, pernapasan dan suhu tubuh, berat badan,
edema, keseimbangan cairan)
• Monitor status hemodinamik selama proses hemofiltrasi
• Monitor ultrafiltration rate, hemodinamik Dan kebocoran
• Monitor tanda dan gejala infeksi
• Monitor intake dan output cairan tiap jam
Terapeutik
• Ambil sampel darah untuk pemeriksaan fungsi ginjal, dan elektrolit sebelum terapi
• Gunakan teknik steril untuk melakukan priming blood line hemofiltrasi, saat menyambungkan
arteri - blood line dan vena pasien
• Bebaskan sirkuit hemofiltrasi dari udara
• Berikan heparin sesuai protokol
• Periksa kepatenan hubungan blood line, arteri maupun Vena
• Rawat lokasi insersi dan selang sesuai protokol
• Hentikan hemofiltrasi jika kondisi menurun
Edukasi
• Jelaskan tujuan dan prosedur hemofiltrasi pada pasien dan keluarga.
Manajemen Hiperglikemia
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola kadar glukosa darah diatas normal
Tindakan
Observasi
• Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
• Identifikasi situasi yang menyebabkan kebutuhan insulin meningkat (mis. penyakit kambuhan)
• Monitor kadar glukosa darah, jika perlu
• Monitor tanda dan gejala hiperglikemia (mis. poliuria, polidipsia, polifagia, kelemahan, malaise,
pandangan kabur, sakit kepala)
• Monitor intake dan output cairan
• Monitor keton urin, kadar analisa gas darah, elektrolit, tekanan darah orstatik dan frekuensi nadi
Terapeutik
• Berikan asupan cairan oral
• Konsultasi dengan media jika tanda dan gejala hiperglikemia tetap ada atau memburuk
• Fasilitasi ambulasi jika ada hipotensi ortostatik
Edukasi
• Anjurkan menghindari olahraga saat kadar glukosa darah lebih dari 250 mg/dL
• Anjurkan monitor kadar glukosa darah secara mandiri
• Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan olahraga
• Ajarkan indikasi dan pentingnya pengujian keton urine, jika perlu
• Ajarkan pengelolaan diabetes (mis. penggunaan insulin, obat oral, monitor asupan cairan,
penggantian karbohidrat, dan bantuan profesional kesehatan)
Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian insulin, jika perlu
• Kolaborasi pemberian cairan IV, jika perlu
• Kolaborasi pemberian kalium, jika perlu.
- Jelaskan efek obat pada sel kanker dan fungsi sumsum tulang belakang
- Anjurkan diet sesuai indikasi (mis. tidak merangsang pencernaan, mudah dicerna, bergizi)
- Anjurkan melaporkan efek samping kemoterapi yang dirasakan (mis. demam, mimisan, memar
berlebihan, dan kotoran berlendir)
- Ajarkan cara mencegah infeksi (mis membatasi kunjungan, cuci tangan)
- Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi (imajinasi), sesuai kebutuhan
- Ajarkan teknik manajermen energi, jika perlu
- Ajarkan mengelola kelelahan dengan merencanakan sering istirahat dan membatasi
kegiatan Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat untuk mengendalikan efek samping (mis. antiemetik)
Definisi
Mengidentifikasi dan menegelola lingkungan kerja untuk meningkatkan kesehatan pekerja.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesehatan pekerja (mis. fungsi fisik, jiwa, spiritual, sosial dan kebiasaan)
- Identifikasi standar prosedur kesehatan kerja, administrasi dan penerapan peraturan tempat kerja
terhadap standar
- Identifikasi faktor risiko penyakit dan kecelakaan kerja
- Moitor kesehatan pekerja secara berkala
Terapeutik
- Dunakan label atau tanda untuk zat atau alat yang berbahaya bagi kesehatan
- Terapkan prgram pemerintah terkait kesehatan kerja
- Lakukan perawatan pada kondisi akut
- Latih bantuan hidup dasar terkait kegawatdarutan kecelakkan kerja
Edukasi
- Informasikanpekerja terkait zat atau alat yang berbahaya bagi kesehatan
- Ajarakn tentang kesehatan dan modifikasi lingkungan kerja yang sehat
Kolaborasi
- Ruju ke rumah sakit untuk perawatan lanjut pada cedra dan penyakit aibat pekerjaan
Manajemen Keselamatan Lingkungan I.14513
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola lingkungan fisik untuk meningktakan keselamatan
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kebutuhan keselamtan (mis. kondisi fisik, fungsi kongnitif dan riwayat perilaku)
- Monitor perubahan status keselamatan lingkungan
Teraputik
- Hilangkan bahaya keselamatan lingkungan (mis. kondisi fisik, biologi, dan kimia), jika
memungkinkan
- Modifikasi lingkungan untuk meminimalkan bahaya dan risiko
- Sediakan alat bantu keamanan lingkungan (mis. commode chair dan pegangan tangan)
- Gunakan perangkat pelindung (mis. pengekangan fisik , rel samping, pintu terkunci, pagar)
- Hubungi pihak berwenang sesuai masalah komunitas (mis. puskesmas, polisi, damakr)
- Fasilitas relokasi ke lingkungan yang aman
- Lakukan program skrining bahaya kingkungan (mis. timbal)
Edukasi
- Ajarkan individu, kekurangan dan kelompok risiko tinggi bahaya lingkungan
Definis
Mengidentifikasi dan mengelola pencegahan dan mengaasi semblit/impaksi
Tindakan
Observasi
- Periksa tanda dan gejala konstipasi
- Periksa pergerakan usus, karakteristik feses (konsistensi, bentuk, volume, dan warna)
- Identifikasi faktor risiko kontipasi (mis. obat- obayan, tirah baring, dan diet rendah serat)
- Monitor tanda dan gejala ruptur usus dan/ atai peritonitis
Teraputik
- Anjurkan diet tinggi serat
- Lakukan masase abdomen, jika perlu
- Lakukan evalusai fase secara manual, jika pelu
- Berikan enema atau irigasi, jika perlu
Edukasi
- Jelaskan ertiologi masalah dan aslasan tindakan
- Anjurkan peningkatan asupan cairan, jika tidak ada kontraindikasi
- Latih buang air besar secara teratur
- Ajarkan cara mengatasi konstipasi/impaksi
Kolaborasi
- Konsultasi dengan tim medis tentang penurunan/peningkatan frekuensi suara usus
- Kolaborasi penggunaan obatnpecahar, jika diperlukan
Definisi
Memfasilisati dan mengelola lingkungan untuk mendaptakan manfaat teraputik, dan kesejahteraan
pisikologis.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi keamanan dan kenyamanan lingkungan
Teraputik
- Atur posisi firniture dengan rapi dan terjangkau
- Ataur suhu lingkungan yang sesuai
- Sediakan tempat tidur dan lingkungan yang bersih dan nayaman
- Sediakan pewangi ruangan, jika perlu
- Hindari paparan pandagan langsung ke kamar mandi, toilet, atau peralatan untuk eliminasi
- Ganti pakain secara berkala
- Hindari paparan dengan cahaya matahari atau cahaya uang tidak perlu
- Izinkan keluarga untuk tinggal mendampingi pasien
- Fasilitasi penggunaan barang- barang pribadi (mis. piyama, jubah, perlengkapan mandi)
- Pertahankan konsistensi kunjungan tenagag kesehatan
- Berikan bel atau alat komunikasi untuk memanggil perawat
Edukasi
- Jelaskan cara membuat lingkungan rumamh yang aman
- Jalesakn cara menghadapi bahaya kebakaran
- Ajarkakn pasien dan keluarga/ pengunjung tentang upaya pencegahan infeksi
Tindakan
Observasi
- Identifikasi tanggal dan waktu pulang ke rumah
- Monitor kondisi rumah unuk siap menerima pasien
Teraputik
- Siapkan alat bantu yang dibutuhkan
- Siapkan catatan perkembangan keperawatan
- Siapkan catatan tentang obat-obatan, persediaan obat, dan alat banti seusai kebutuhan
- Sediakan obat yang dibuthkan di rumah
- Sediakan rencana penanganan kedaruratan
- Lakukan pendokumentasian asuhan
- Atur jadawal kunjungan tenaga pendukung (mis. rohaniawan, pekerja sosial), jika perlu
- Konfirmasi pengaturan untuk traspportasi ke rumah disertai pendamping, jika perlu
Edukasi
- Siapkan rencana pendidikan kesehatan di rumah susai kebutuhan
Kolaborasi
- Konsultasikan dengan perawat rumah sakit tentang perawatan di rumah
Definisi
Mengidentifikasi dan mengeleloa penggunaan agen farmakologis sesuai dengan program
pengobatan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi penggunaan onat sesuai resep
- Identifikasi masa kadaluarsa obat
- Identifikasi penggetahuan dan kemampuan menjalani prgram pengobatan
- Monitor keefektifan dan efek samping pemberian obat
- Monitor tanda dan gejala keracunan obat
- Monitor darah serum (mis. elektrolit, protombin), jika perlu
- Monitor kepatuhan menjalani program pengobatan
Teraputik
- Fasilitasi perubahan program pengobatan, jika perlu
- Sediakan sumber informasi program pengobatan secaa visual dan tertulis
- Fasilitasi pasien dan keluarga melakukan penyesuaian pola hidup akibat program pengobatan
Edukasi
- Ajarkan pasien dan keluarga cara mengelola obat (dosis, penyimpanan, rute, dan waktu pemberian)
- Ajarkan cara menagani atau mengurangi efek samping, jika terjadi
- Anjurkan menghubungi petugas kesehatan jika terjadi efek, samping obat
Definisi
Mengifentifikasi, mencegah dan mengelola refleks pengeluaran isi lambung
Tindakan
Observasi
- identifikasi karakteristik muntah (mis. warna, konsistensi, adanya darah, waktu, frekuensi dan
durasi)
- priksa volume muntah
- indentifikasi riwayat diet (mis. makanan yang disuka, tudak disukai dan budaya)
- identifikasi faktor penyebab muntah (mis. pengobatan dan prosedur)
- identifikasi kerusakan esofagus dan faring poslerior jika muntah terlalu lama
- monitor efek manjemen muntah secara menyeluruh
- monotor keseimbangan cairan dan elektrolit
Terapeutik
- kontrol faktor lingkungan penyebab muntah (mis, bau tak sedap, suara, dan stimulasi visual yang
tidak menyenangkan)
- kurangi atau hilangkan keadaan penyebab muntah (mis, kecemasan, keakutan)
- atur posisi untuk mencegah aspirasi
- pertahnkan kepatenan jalan napas
- bersihkan mulut dan hidung
- berikan dukungan fisik saat muntah (mis. membantu membungkuk atau menundukkan kepala)
- berikan kenyamanan selama muntah (mis. kompres dingin di dahi, atau sediakan pakaian kering
dan bersih)
- berikan cairan yang tidak mengandung karbonasi minimal 30 menit setelah muntah
Edukasi
- anjurkan membawa kantong plastik untul menamoung muntah
- anjurkan memprbanyak istirahat
- anjurkan penggunaan teknik nonfarmakologis untuk mengelola muntah (mis. biofeedback,
hipnosis, relaksasi, terapi musik, akupresur)
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian antiemerik, jika perlu
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola pengeluaran urine melalui akses selang dari nefron ginjal
Tindakan
Observasi
- mnitor kepatenan selang
- monitor komplikasi pemasangan nefrostomi (mis, pendarahan, infeksi dan tan da abnomalitas
nefrostomi (mis. tak ada urine, nyeri abdomen))
- moniter hasil pemeriksaan laboratorium (mis. fungsi ginjal dan elektrolit)
- monitor intake dan output cairan harian
Teraputik
- rawat daerah insersi sesuai prosedur
- lakukan irigasi nefrostomi, jika perlu
- kosongkan kantung nefrostomi jika telah 2/3 penuh
Edukasi
- jelaskan tanda-tanda obstruksi nefrstomi, pendarahan dan infeksi
- anjarkan pasien dan keluarga cara mengukur intake an output cairan
Definisi
Menidentifikasi dan mengelola asupan nutrisi yang seimbang
Tindakan
Observasi
- identifikasi status nutrisi
- identifikasi alergi dan intoleransi makanan
- identifikasi makaknan yang disukais
- identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
- identifikasi perlunnya penggunan selang nasogastik
- monitor asupan makan
- moitor berat badan
- monitor hasil pemeriksaan laboratorium
Teraputik
- lakukan oral hyglene sebelum makan, jika perlu
- fasilitas menentukan pedoman diet (mis. piramida makanan)
- sajikan makanan secara menarilk dan suhu yang sesuai
- berikan makan tinggi serat untuk mencegah konstipsai
- berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
- berikan suplemen makan, jika perlu
- hentikan pemberian makan melalui selang nasoglatikjika asupan oral dapat ditoleransi
Edukasi
- anurkan posisi duduk, jika mampu
- anjurkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan ( mis, pereda nyeri, atiemetik), jika perlu
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien yang dibuthkan , jika
perlu
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola peningkatan suhu tubuh akibat disfungsi termoregulasi.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi penyebab hipertermia (mis.dehidrasi, terpapar lingkungan panas, penggunaan
inkubator)
- Monitor suhu tubuh
- Monitor kadar elektrolit
- Monitor haluaran urine
- Monitor komplikasi akibat hipertermia
Terapeutik
- Sediakan lingkungan yang dingin
- Longgarkan atau lepaskan pakaian - Basahi dan kipasi permukaan tubuh
- Berikan cairan oral
- Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami hiperhidrosis (keringat berlebih)
- Lakukan pendingan eksternal (mis. selimut hpotermia atau kompres dingin pada dahi, leher, dada,
abdomen, aksila)
- Hindari pemberian antipiretik atau aspirin
- Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi
- Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena, jika perlu
Definisi
Mengidentifikasi dan megelola kelebihan volume cairan intravakuler dan ekstraseluler serta
mencegah terjadinya komplikasi.
Tindakan
Observasi
- Periksa tanda dan gejala hipervolemia (mis. ortopnea, dispnea, edema, JVP/CVP mengikat, refleks
hepatojugular positif, suara napas tambahan) - Identifikasi penyeab hipervolemia - Monitor statu
hemodinamik (mis. frekuensi jantung, tekanan darah, MAP, CVP, PAP, PCWP, CO, CI), jika tersedia -
Monitor intake dan output cairan - Monitor tanda hemokonsentrasi (mis. kadar natrium, BUN,
hemtrokit, berat jenis urine) - Monitor tanda peningkatan tekanan onkotik plasma (mis. kadar
protein dan albumin meningkat) - Monitor kecepatan infus secara ketat - Monitor efek samping
diuretik (mis. hipotensi ortortostatik, hipovolemia, hipokalemia, hiponatremia) Terapeutik - Timbang
berat badan setiap hari pada waktu yang sama - Batasi asupan cairan dan garam - Tinggikan kepala
tempat tidur 30-40⁰C Edukasi - Anjurkan melapor jika haluaran urin <0,5 mL/kg/jam dalam 6 jam -
Anjurkan melapor jika BB bertambah >1 kg dalam sehari - Ajarkan cara mengukur dan mencatat
asupan dan haluaran cairan - Ajarkan cara membatasi cairan Kolaborasi - Kolaborasi pemberian
diuretik - Kolaborasi penggantian kehilangan kalium akibat diuretik - Kolaborasi pemberian
continuous renal replacement therapy (CRRT), jika perlu
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola kadar glukosa darah rendah
Tindakan
Observasi - Identifikasi tanda dan gejala hipoglikemia - Identifikasi kemungkinan penyebab
hipoglikemia Terapeutik - Berikan karbohidrat sederhana, jika perlu - Berikan glukagon, jika perlu -
Berikan karbohidrat kompleks dan protein sesuai diet - Pertahankan kepatenan jalan napas -
Pertahankan akses IV, jika perlu - Hubungi layanan medis darurat, jika perlu Edukasi - Anjurkan
membawa karbohidrat sederhana setiap saat - Anjurkan memakai identitas darurat yang tepat -
Anjurkan monitor kadar glukosa darah - Anjurkan berdiskusi dengan tim perawatan diabetes tentang
penyesuaian program pengobatan - Jelaskan interaksi antara diet, insulin/agen oral, dan berolahraga
- Ajarkan pengelolaan hipoglikemia (mis. tanda dan gejala, faktor risiko, dan pengobatan
hipoglikemia) - Ajarkan perawatan mandiri untuk mencegah hipoglikemia (mis. mengurangi
insulin/agen oral dan/atau meningkatkan asupan makanan untuk berolahraga. Kolaborasi -
Kolaborasi pemberian dekstorse, jika perlu - Kolaborasi pemberian glukagon, jika perlu
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola suhu tubuh dibawah rentang normal
Tindakan
Observasi
- Monitor suhu tubuh
- Identifikasi penyebab hipotermia (mis.terpapar suhu lingkungan rendah, pakaian tipis, kerusakan
hipotalamus, penurunan laju metabolisme, kekurangan lemak subkutan)
- Monitor tanda dan gejala akibat hipotermia (Hipotermia ringan: takipnea, disartria, menggigil,
hipertensi, diuresi; Hipotermia sedang: aritmia, apatis, koagulopati, refleks menurun; Hipotermia
berat: oliguria, refleks menghilang, edema paru, asam-basa abnormal)
Terapeutik
- Sediakan lingkungan yang hangat (mis. atur suhu ruangan, inkubator)
- Ganti pakaian dan/atau linen yang basah
- Lakukan pengahangatan pasif (mis. selimut, penutup kepala, pakaian tebal)
- Lakukan penghangatan aktif eksternal (mis. kompres hangat, botol hangat, selimut hangat,
perawatan metode kangguru)
- Lakukan penghangatan aktif internal (mis. infus cairan hangat, oksigen hangat, lavase peritoneal
dengan cairan hangat)
Edukasi
- Anjurkan makan/minum hangat
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola penurunan volume cairan intravaskuler
Tindakan
Observasi - Periksa tanda dan gejala hipovolemia (mis. frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah,
tekanan darah menurun, tekanan nadi menyempit, turgor kulit menurun, membran mukosa kering,
volume urin menurun, hematokrit meningkat, haus, lemah) - Monitor intake dan output
cairan Terapeutik - Hitung kebutuhan cairan - Berikan posisi modified Trendelenburg - Berikan
asupan cairan oral Edukasi - Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral - Anjurkan menghindari
perubahan posisi mendadak Kolaborasi - Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis (mis. NaCl, RL) -
Kolaborasi pemberian cairan IV hipotonis (mis. glukosa 2,5%, NaCl 0,4%) - Kolaborasi pemberian
cairan koloid (mis. albumin, Plasmanate) - Kolaborasi pemberian produk darah
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola pemberian pemberian kekebalan tubuh secara katif dan pasif
Tindakan
Observasi - Identifikasi riwayat kesehatan dan riwayat alergi - Identifikasi kontraindikasi pemberian
imunisasi (mis. reaksi anafilaksis terhadap vaksin sebelumnya dan atau sakit parah dengan atau
tanpa demam) - Identifikasi status imunisasi setiap kunjungan ke pelayanan kesehatan Terapeutik -
Berikan suntikan pada bayi di bagian paha anterolateral - Dokumentasikan informasi vaksinasi (mis.
nama produsen, tanggal kedaluwarsa) - Jadwalkan imunisasi pada interval waktu yang
tepat Edukasi - Jelaskan tujuan, manfaat, reaksi yang terjadi, jadwal, dan efek samping -
Informasikan imunisasi yang diwajibkan pemerintah (mis. Hepatitis B, BCG, difteri, tetanus, pertusis,
H. influenza, polio, campak, measles, rubela) - Informasikan imunisasi yang melindungi terhadap
penyakit namun saat ini tidak diwajibkan pemerintah (mis. influenza, pneumokokus) - Informasikan
vaksinasi untuk kejadian khusus (mis, rabies, tetanus) - Informasikan penundaan pemberian
imunisasi tidak berarti mengulang jadwal imunisasi kembali - Informasikan penyedia layanan Pekan
Imunisasi Nasional yang menyediakan vaksin gratis
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola pasien dengan inkontinensia urine
Tindakan
Observasi - Identifikasi penyebab inkontinensia urine (mis. gangguan fungsi kognitif, cedera
tulangbelakang, obat-obatan, usia, riwayat operasi) - Identifikasi perasaan dan persepsi terhadap
inkontinensia urine Terapeutik - Sediakan pakaian dan lingkungan yang mendukung program
inkontinensia urine - Ambil sampel urine untuk pemeriksaan urine lengkap atau kultur Edukasi -
Jelaskan Definisi, jenis dan penyebab inkontinensia urine - Diskusikan program inkontinensia urine
(mis. jadwal minum dan berkemih, konsumsi diuretik, latihan penguatan otot-otot
perkemihan) Kolaborasi - Kolaborasi dengan medis dan fisioterapis untuk mengatasi inkontinensia
urine, jika perlu
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola pasien yang berisiko menularkan penyakit, mencederai atau
merugikan orang lain
Tindakan
Observasi - Identifikasi pasien-pasien yang membutuhkan isolasi (mis. - Lakukan skrining pasien
isolasi dengan kriteria (mis. batuk >2 minggu, suhu >37°C, riwayat perjalanan dari daerah
endemik) Terapeutik - Tempatkan satu pasien untuk satu kamar - Pasang poster kew sapadaan
standar di pintu kamar pasien - Sediakan seluruh kebutuhan harian dan pemeriksaan sederhana di
kamar pasien - Dokontaminasi alat-alat kesehatan sesegera mungkin setelah digunakan - Lakukan
kebersihan tangan pada 5 moment (mis. sebelum kontak dengan pasien, sebelum tindakan aseptik,
setelah kontak dengan pasien, setelah kontak dengan cairan tubuh pasien setelah kontak dengan
lingkungan pasien) - Pasang alat proteksi diri sesuai SPO (mis. sarung tangan, masker, apron)
- Lepaskan alat proteksi diri segera setelah kontak dengan pasien - Pakaikan pakaian sendiri dan
dicuci pada suhu 60°C - Masukkan bahan-bahan linen yang terkena cairan tubuh ke dalam trolley
infeksius - Minimalkan kontak dengan pasien, sesuai kebutuhan - Bersihkan kamar dan lingkungan
sekitar dsetiap hari engan desinfektan (mis, clorin 0,5%) - Batasi transpotasi pasien seperlunya -
Pakaikan masker selama proses transportasi - Batasi pengunjung pasien - Pastikan kamar paslen
selalu dalam kondisi bertekanan negatif - Hindari pengunjung berusia dibawah 12 tahun Edukasi -
Ajarkan kebersihan tangan kepada keluarga dan pengunjung - Anjurkan keluarga/pengujung melapor
sebelum ke kamar pasien - Anjurkan keluarga/pengunjung melakukan kebersihan tangan sebelum
masuk dan sesudah meninggalkan kamar
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola kepatenan jalan napas.
Tindakan
Observasi
- Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
- Monitor bunyi napas tambahan (mis, gurgling, mengi, wheezing, ronkhi kering) - Monitor sputum
(jumlah, warna, aroma) Terapeutik
- Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tilt dan chin-lift (jaw-thrust jika curiga trauma
servikal)
- Posisikan semi Fowler atau Fowler
- Berikan minum hangat
- Lakukan fisioterapi dada, jika perlu melakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
- Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan endotrakeal
- Keluarkan sumbatan benda padat dengan forsep McGill
- Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi
- Anjurkan asunan cairan 2000 ml/hari ka tidak kontraindikasi
- Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika pertu,
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola selang endotrakeal dan trakeostomi
Tindakan
Observasi - Monitor posisi selang endotrakeal (ETT), terutama setelah mengubah posisi - Monitor
tekanan balon ETT setiap 4-8 jam - Monitor kulit area stoma trakeostomi (mis. kemerahan, drainase,
perdarahan) Terapeutik - Kurangi tekanan balon secara periodik tiap shift - Pasang oropharingeal
airway (OPA) untuk mencegah ETT tergigit - Cegah ETT terlipat (kinking) - Berikan pre-oksigenasi
100% selama 30 detik (3-6 kali ventilasi) sebelum dan setelah penghisapan - Berikan volume pre-
oksigenasi (bagging atau ventilasi mekanik) 1,5 kali volume tidal - Lakukan penghisapan lendir kurang
dari 15 detik jika diperlukan (bukan secara berkalalrutin) - Ganti fiksasi ETT setiap 24 jam - Ubah
posisi ETT secara bergantian (kiri dan kanan) setiap 24 jam - Lakukan perawatan mulut (mis. dengan
sikat gigi, kasa, pelembap bibir) - Lakukan perawatan stoma trakeostorni Edukasi - Jelaskan pasien
dan/atau keluarga tujuan dan prosedur pemasangan jalan napas buatan Kolaborasi - Kolaborasi
intubasi ulang jika terbentuk mucous plug yang tidak dapat dilakukan penghisapan.
Definisi
Mengkoordinasikan perawatan pasien tertentu untuk menurunkan blaya, menurunkan penggunakan
sumber daya dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan serta mencapai hasil yang diharapkan
Tindakan
Observasi - Identifikasi pasien yang memerlukan manajemen kasus (mis. high cost, high volume, high
risk) - Identifikasi sumber daya atau pelayanan yang diperlukan - Monitor efektifitas biaya
perawatan Terapeutik - Dapatkan persetujuan pasien atau keluarga untuk dilibatkan dalam program
manajemen kasus - Bina hubungan dengan pasion, keluarga dan tenaga kesehatan lain, sesuai
kebutuhan Gunakan komunikasi efektif dengan pasien, keluarga dan tenaga kesehatan lain - Periksa
status kesehatan pasien - Tentukan hasil (outcome) yang akan dicapai dengan mempertimbangkan
masukan dari pasien/keluarga - Tentukan rencana keperawatan yang akan diimplementasikan
dengan mempertimbangkan masukan dari pasien/keluarga - Lakukan advokasi untuk pasien, jika
perlu - Modifikasi rencana keperawatan untuk meningkatkan efektifitas biaya, jika pertu -
Dokumentasikan seluruh aktivitas manajemen kasus - Dokumentasikan efektifitas biaya manajemen
kasus Edukasi - Jelaskan peran manajer kasus kepada pasien dan keluarga - Ajarkan pasien dan
keluarga pentingnya perawatan diri Kolaborasi - Koordinasikan perawatan pasien dengan tenaga
kesehatan lain (mis. perawat lain, dokter, pekerja sosial, fisoterapis)
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola pengambilan keputusan terhadap kehamilan yang tidak
direncanakan
Tindakan
Observasi - Identifikasi nilai-nilai dan keyakinan terhadap kehamilan - Identifikasi pilihan terhadap
kehamilannya
Terapeutik
- Fasilitasi mengungkapkan perasaan
- Diskusikan nilai-nilai dan keyakinan yang keliru terhadap kehamilan - Diskusikan konflik yang terjadi
dengan adanya kehamilan
- Fasilitasi mengembangkan teknik penyelesaian masalah
- Berikan konseling kehamilan
- Fasilitasi mengidentifikasi sistem pendukung
Edukasi
- Informasikan pentingnya meningkatkan status nutrii selama kehamilan
- Informasikan perubahan yang terjadi selma kehamilan
Kolaborasi
- Rujuk jika mengalami komplikasi kehamilan
Manajemen Kejang l.06193
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola kontraksi otot dan gerakan yang tidak terkendali
Tindakan
Observasi
- Monitor terjadinya kejang berulang
- Monitor karakteristik kejang (mis. aktivitas motorik, dan progresi kejang)
- Monitor status neurologis
- Monitor tanda-tanda vital
Terapeutik
- Baringkan pasien agar tidak terjatuh
- Berikan alas empuk di bawah kepala, jika memungkinkan
- Pertahankan kepatenan jalan napas
- Longgarkan pakaian, terutama di bagian leher
- Dampingi selama periode kejang
- Jauhkan benda-benda berbahaya terutama benda tajam
- Catat durasi kejang Reorientasikan setelah periode kejang
- Dokumentasikan periode terjadinya kejang
- Pasang akses IV, jika perlu - Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi
- Anjurkan keluarga menghindari memasukkan apapun ke dalam mulut pasien saat periode kejang
- Anjurkan keluarga tidak menggunakan kekerasan untuk menahan gerakan pasien
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian antikonvulsan, jika perlu
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola pemberian agen antineoplastik
Tindakan
Observasi - Periksa kondisi sebelum kemoterapi - Monitor efek samping dan efek toksik pengobata
(mis. kerontokan rambut, disfungsi seksual) - Monitor mual adan muntah akibat kemoterapi -
Monitor status gizi dan berat badan Terapeutik - Hindari produk aspirin - Batasi stimulus lingkungan
(mis. suara, cahaya, dan bau) - Berikan asupan cairan adekuat - Lakukan tindakan perawatan rambut
(mis. menghindari susu extrem, sisir dengan lembut) - Rencanakan alernatif pengganti rambut yang
rontok (mis. wig, syal, topi, turban) - Berikan obat kemoterapi sesuai program Edukasi - Jelaskan
tujuan dan prosedur kemoterapi - Jelaskan efek obat pada sel kanker dan fungsi sumum tulang
belakang - Anjurkan diet sesuai indikasi (mis. tidak merangsang pencernaan, mudah dicerna, bergizi)
- Anjurkan melapor efek samping kemoterapi yang dirasakan (mis. demam, mimisan, memar
berlebihan, dan kotoran berlendir) - Ajarkan cara mencegah infeksi (mis. membatasi kunjungan, cuci
tangan) - Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi (imajinasi), sesuai kebutuhan - Ajarkan teknik
manajemen energi, jika perlu - Ajarkan mengelola kelelahan dengan merencanakan sering istirahat
dan membatasi kegiatan
I.09325
Manajemen Peningkatan Tekanan Intrakranial
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola peningkatan tekanan dalam rongga kranial
Tindakan
Observasi
- Identifikasi penyebab peningkatan TIK (mis. Gangguan metabolisme, edema serebral)
- Monitor tanda garis miring gejala peningkatan TIK (mis. Tekanan darah meningkat, tekanan nadi
melebar, bradikardia, pola nafas ireguler, kesadaran menurun)
- Monitor MAP (Mean Arterial Pressure)
- Monitor CVP (Central Venous Pressure)
- Monitor PAWP, jika perlu
- Monitor PAP, jika perlu
- Monitor ICP (intra cranial pressure)
- Monitor CCP (cerebral perfusion pressure)
- Monitor gelombang ICP
- Monitor status pernapasan
- Monitor intake dan output cairan
- Monitor cairan serebro-spinalis (mis. Warna, konsistensi)
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian sedasi dan anti konvulsan, jika perlu
- Kolaborasi pemberian diuretik osmosis, jika perlu
- Kolaborasi pemberian pelunak tinja, jika perlu
I.09291
Manajemen Penyalahgunaan Zat
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola pasien yang menunjukkan efek toksik sebagai hasil dari
mengonsumsi satu atau lebih obat
Tindakan
Observasi
- Identifikasi penyebab ketergantungan atau penyalahgunaan zat
- Identifikasi perilaku denial tidak efektif
- Periksa tanda dan gejala intoksikasi
- Periksa pasien dan barang bawaannya secara acak
Terapeutik
- Penuhi kebutuhan dasar seperti keamanan, kebersihan diri, kenyamanan, lingkungan tenang
- Perbaiki kesalahan konsepsi, tidak menyalahkan orang lain
- Pertahankan disiplin diri dengan pengawasan ketat
- Berikan batasan pada perilaku manipulatif
- Batasi akses penggunaan zat
- Hadapi secara konsisten, tidak menghakimi dan menghukum
Edukasi
- Hancurkan berfokus pada saat ini dan masa depan, bukan masa lalu
- Anjurkan pasien dan keluarga mengikuti peraturan ketat rumah sakit secara efektif (mis. Tidak
menyelundupkan zat)
- Anjurkan mengikuti program kelompok
- Anjurkan untuk berobat jalan secara teratur dan mematuhi pengobatan saat pulang
- Ajarkan keterampilan pencegahan kekambuhan, keterampilan suportif dan tugas perkembangan
- Jelaskan bahaya menggunakan alat invasif untuk memasukkan zat dalam tubuh (mis. Abses, HIV)
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian terapi subtitusi sesuai indikasi
I.02040
Manajemen Pendarahan
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola kehilangan darah saat terjadi perdarahan
Tindakan
Observasi
- Identifikasi penyebab perdarahan
- Periksa adanya darah pada muntah, sputum, feses, urine, pengeluaran NGT, dan drainase luka, jika
perlu
- Periksa ukuran dan karakteristik hematoma, jika ada
- Monitor terjadinya perdarahan (sifat dan jumlah)
- Monitor nilai hemoglobin dan hematokrit sebelum dan setelah kehilangan darah
- Monitor tekanan darah dan parameter hemodinamik (tekanan Vena sentral dan tekanan baji
kapiler atau arteri pulmonal), jika ada
- Monitor intake dan output cairan
- Monitor koagulasi darah (prothrombin time (PT), partial thromboplastin time (PTT), fibrinogen,
degradasi fibrin, dan jumlah trombosit), jika ada
- Monitor delivery oksigen jaringan (mis. PaO2, SaO2, hemoglobin dan curah jantung)
- Monitor tanda dan gejala perdarahan masif
Terapeutik
- Istirahatkan area yang mengalami perdarahan
- Berikan kompres dingin, jika perlu
- Lakukan penekanan atau balut tekan, jika perlu
- Tinggikan eksternalitas yang mengalami perdarahan
- Pertahankan akses IV
Edukasi
- Jelaskan tanda-tanda perdarahan
- Anjurkan melapor jika menemukan tanda-tanda perdarahan
- Anjurkan membatasi aktivitas
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian cairan, jika perlu
- Kolaborasi pemberian transfusi darah, jika perlu
I.02041
Manajemen Perdarahan Akhir Masa Kehamilan
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola kehilangan darah pervaginam ≥ 500 cc pada usia kehamilan 20
minggu atau lebih
Tindakan
Observasi
- Identifikasi riwayat kehilangan darah (mis. Jumlah, nyeri dan adanya bekuan darah)
- Identifikasi penyebab kehilangan perdarahan
- Identifikasi riwayat perdarahan pada kehamilan lanjut (mis. Abruption, PIH, dan plasenta previa)
- Identifikasi perkiraan usia gestasi menggunakan HPHT (hari pertama haid terakhir) dan USG (usia
gestasi, TBJ, dan lokasi plasenta)
- Identifikasi riwayat obstetrik, jika perlu
- Periksa perineum untuk menilai warna, jumlah, konsistensi dan bau perdarahan (COCA: color, odor,
consistency, amount)
- periksa kontraksi uterus atau peningkatan kekuatan tonus otot uterus
- Monitor tanda vital ibu berdasarkan kehilangan darah
- Monitor DJJ (mis. Frekuensi, kekuatan, irama dalam 1 menit)
- Monitor intake dan output
- Monitor CTG terhadap insufisiensi uteroplasenta (mis. Deselerasi, penurunan variabilitas, dan tidak
ditemukan akselerasi)
- Monitor hasil pemeriksaan USG (mis. Letak plasenta, usia gestasi, keadaan janin)
Terapeutik
- Resusitasi fetal jika ditemukan tanda insufisiensi uteroplasenta
- Pasang jalur intravena
- Berikan oksigen, jika perlu
- (IV line, oksigen, persiapan transfusi)
- Fasilitasi tirah baring atau pembatasan aktivitas
- Posisikan ekstremitas bawah lebih tinggi
- Persiapkan untuk persalinan, jika perlu (mengancam ibu dan janin)
Edukasi
- Anjurkan menurunkan resiko perdarahan (mis. Pembatasan merokok, tidak berhubungan seksual,
tirah baring, manajemen konstipasi)
- Ajarkan cara mengenali perdarahan lama dan baru
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian cairan, jika perlu
- Kolaborasi pemberian transfusi darah, jika perlu
I.02042
Manajemen Perdarahan Antepartum Dipertahankan
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola perdarahan pada kehamilan yang dapat dipertahankan
Tindakan
Observasi
- Identifikasi riwayat kehilangan darah (mis. Jumlah, nyeri dan adanya bekuan darah)
- Identifikasi penyebab perdarahan
- Identifikasi riwayat yang berhubungan dengan perdarahan pada kehamilan awal
- Identifikasi perkiraan usia gestasi menggunakan HPHT (hari pertama haid terakhir) dan USG (usia
gestasi, TBJ, dan lokasi plasenta)
- Identifikasi riwayat obstetrik, jika perlu
- Periksa vagina untuk menilai warna, jumlah, konsistensi dan bau perdarahan (COCA: color, odor,
consistency, and amount)
- periksa kontraksi uterus atau peningkatan kekuatan tonus otot uterus
- Monitor tanda vital ibu berdasarkan kehilangan darah
- Monitor CTG terhadap insufisiensi uteroplasenta (mis. Deselerasi, penurunan variabilitas, dan tidak
ditemukan akselerasi)
- Monitor intake dan output cairan
Terapeutik
- Posisikan ekstremitas bawah lebih tinggi
- Pasang IV Line
- Berikan oksigen, jika perlu
- Lakukan resultifasi fetal jika ditemukan tanda insufisiensi uteroplasenta
Edukasi
- Anjurkan tirah baring hingga perdarahan berhenti
- Anjurkan menurunkan resiko perdarahan (mis. Pembatasan merokok, tidak berhubungan seksual,
tirah baring, manajemen konstipasi)
- Ajarkan cara mengenali perdarahan lama dan baru
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian cairan, jika perlu
- Kolaborasi pemberian transfusi darah, jika perlu
I.02043
Manajemen Perdarahan Antepartum Tidak Dipertahankan
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola perdarahan pada kehamilan tidak dapat dipertahankan
Tindakan
Observasi
- Identifikasi riwayat kehilangan darah (mis. Jumlah, nyeri dan adanya bekuan darah)
- Identifikasi penyebab kehilangan perdarahan
- Identifikasi perkiraan usia gestasi menggunakan HPHT (hari pertama haid terakhir) dan USG (usia
gestasi, TBJ, dan lokasi plasenta)
- Identifikasi riwayat obstetrik, jika perlu
- Periksa vagina untuk menilai warna, jumlah, konsistensi dan bau perdarahan (COCA: color, odor,
consistency, and amount)
- periksa kontraksi uterus atau peningkatan kekuatan tonus otot uterus
- Monitor tanda vital ibu berdasarkan kehilangan darah
- Monitor intake dan output
Terapeutik
- Posisikan ekstremitas bagian bawah lebih tinggi
- Posisikan ekstremitas bawah lebih tinggi
- Pasang IV Line
- Berikan oksigen, jika perlu
- Fasilitasi menerima proses berduka dan kehilangan
Edukasi
- Anjurkan menurunkan resiko perdarahan (mis. Pembatasan merokok, tidak berhubungan seksual,
tirah baring, manajemen konstipasi)
- Ajarkan cara mengenali perdarahan lama dan baru
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian cairan, jika perlu
- Kolaborasi pemberian transfusi darah, jika perlu
- Kolaborasi tindakan kuret, jika perlu
I.02044
Manajemen Perdarahan Pervaginam
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola kehilangan darah pervaginam
Tindakan
Observasi
- Identifikasi keluhan ibu (mis. Keluar darah banyak, pusing, pandangan tidak jelas)
- Monitor keadaan uterus dan abdomen (mis. TFU di atas umbilikus, teraba lembek, benjolan)
- Monitor kesadaran dan tanda vital
- Monitor kehilangan darah
- Monitor kadar hemoglobin
Terapeutik
- Posisikan supine atau trendelenburg
- Pasang oksimetri nadi
- Berikan oksigen via kanul nasal 3 liter per menit
- Pasang IV line dengan selang set transfusi
- Pasang kateter untuk mengosongkan kandung kemih
- Ambil darah untuk pemeriksaan darah lengkap
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian uterotonika
- Kolaborasi pemberian antikoagulan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian vasopressor ( mis, phenylephrine )
- Kolaborasi pemberian antropine untuk mengatasi bradikardia, jika perlu )
- Kolaborasi pemberian methylprednisolone
Manajemen Trombolitik
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola penggunaan obat-obatan untuk menghancurkan atau melarutkan
gumpalan darah ( thrombus ).
Tindakan
Observasi
- Periksa kontraindikasi terapi trombolitik ( mis, riwayat trauma atau pembedahan, stroke,
pembedahan saraf dalam 2 bulan terakhir, ulkus gastrointestinal )
- Monitor tekanan darah ( setiap 15 menit pada 2 jam pertama, setiap 30 menit selama 6 jam
berikutnya dan setiap 60 menit selama 16 jam berikutnya )
- Monitor sisi insersi terhadap tanda – tanda perdarahan atau hemotama ( mis, setiap 15 menit pada
1 jam pertama, setiap 30 menit pada 1 jam kedua, dan setiap 1 jam hingga terapi dihentikan )
- Monitor respons terhadap terapi ( mis, normalisasi segmen ST, nyeri dada berkurang, disritmia
tidak terjadi, kadar enzim jantung menurun )
Terapeutik
- Pasang monitor jantung selama terapi tombolitik dan 12- 24 jam setelahnya
- Berikan oksigen untuk mempertahankan 5aO²>94 %
- Pasang akses intravena
- Berikan agen trombolitik sesuai indikasi
- Hindari kepala tempat tidur > 15 °
- Pertahankan tirah baring selama 6 jam setelah terapi
- Hentikan segera infus trombolitik jika terjadi perdarahan dan alergi
- Lakukan penekanan pada alal insersi selama 30 menit jika terjadi perdarahan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemberian trombolitik
- Jelaskan efek samping pemberian trombolitik
- Anjurkan ekstremitas sisi insersi tetap lurus
- Anjurkan membatasi aktivitas untuk menurunkan risiko cedera dan perdarahan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemeriksaan CT Scan otak setelah 12-24 jam untuk evaluasi neurologis, jika perlu
Manajemen Syok
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola ketidakmampuan tubuh menyediakan oksigen dan nutrien untuk
mencukupi kebutuhan jaringan.
Tindakan
Observasi
- Monitor status kardiopulmonal ( frekuensi dan kekuatan nadi, frekuensi napas, TD MAP )
- Monitor status oksigenasi ( oksimetri nadi, AGD)
- Monitor status cairan ( masukan dan haluaran, turgor kulit, CRT)
- Monitor tingkat kesadaran dan respon pupil
- Periksa seluruh permukaan tubuh terhadap adanya DOTS ( defomitiyldeformitas, open wound/ luka
terbuka, tendemess/ nyeri tekan, swelling/bengkak)
Terapeutik
- Pertahankan jalan napas paten
- Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen> 94%
- Persiapan intubasi dan ventilasi mekanis, jika perlu
- Berikan posisi syok ( modified Trendelenberg )
- Pasang jalur IV
- Pasang kateter urine untuk menilai produksi urine
- Pasang selang nasogastrik untuk dekompresi lambung
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian infus cairan kristaloid 1-2 L pada dewasa
- Kolaborasi pemberian infus cairan kristaloid 20 mL/ kgBB pada anak
- Kolaborasi pemberian transfusi darah, jika perlu
PEMANTAUAN ELEKTRONIK FETAL
Definisi
Mengumpulkan dan menganalisis data denyut jantung janin terhadap Gerakan,rangsangan
eksternal,atau kontraksi uterus.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi Riwayat kehamilan dan factor risiko medis yang memerlukan pemeriksaan janin
- Identifikasi pengetahuan ibu tentang tujuan pemeriksaan kehamilan
- Identifikasi asupan oral,termasuk diet,merokok dan penggunaan obat
- Periksa tanda-tanda vital ibu
Terapeutik
- Lakukan manufer leopold
- Pasang tokotransduser dengan tepat untuk mengamati frekuensi,durasi dan kekuatan kontraksi
uterus
- Berikan rangsangan vibroakustik jika perlu
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan elektronik fetal
- Jelaskan tanda denyut jantung normal janin
- Informasikan hasil pemeriksaan
- Informasikan jadwal pemeriksaan kehamilan berikutnya
PEMANTAUAN NEONATUS
Definisi
Mengumpulkan dan menganalisis data neonates dan melakukan monitoring kondisi neonatus
Tindakan
Observasi
- Identifikasi status kesehatan neonates
- Monitor kesadaran/status neurologis,kardiovaskuler,pernapasan,suhu,warna kulit atau spO2
dengan menggunakan formulir newborn early warning system (NEWS)
- monitor pertumbuhan neonatus
- monitor perkembangan neonatus
- identifikasi adanya tanda-tanda kekerasan,pengabaian pada neonatus
Terapeutik
- Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi neonatus
- Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan kepada orangtua
- Informasikan hasil pemantauan kepada orangtua,jika perlu
PEMANTAUAN NEUROLOGIS
Definisi
Mengumpulkan dan menganalisis data untuk mencegah atau meminimalkan komplikasi neurologis.
Tindakan
Observasi
- Monitor ukuran,bentuk,kesimetrisan,dan reaktifitas pupil
- Monitor tingkat kesadaran (mis. Menggunakan skala koma Glasgow)
- Monitor tingkat orientasi
- Monitor ingatan terakhir,rentang perhatian,memori masa lalu,mood dan perilaku
- Monitor tanda-tanda vital
- Monitor status pernapasan:Analisa gas darah,oksimetri nadi,kedalaman napas,pola napas, dan
usaha napas
- Monitor parameter hermodinamika invasive jika perlu
- Monitor ICP (intracranial pressure) dan CPP (Cerebral perfusion pressure)
- Monitor reflex kornea
- Monitor batuk dan reflex muntah
- Monitor irama otot,Gerakan motor,gaya berjalan,dan propriosepsi
- Monitor kekuatan pegangan
- Monitor adanya tremor
- Monitor kesimetrisan wajah
- Monitor gangguan visual:diplopia,nystagmus,pemotongan bidang visual,penglihatan kabur dan
ketajaman penglihatan
- Monitor keluhan sakit kepala
- Monitor karakteristik bicara:kelancaran,kehadiran afasia,atau kesulitan mencari kata
- Monitor diskriminasi tajam/tumpul atau panas/dingin
- Monitor parastesi (mati rasa dan kesemutan)
- Monitor pola berkeringat
- Monitor respons Babinski
- Monitor respons cushing
- Monitor balutan kraniotomi atau laminektomi terhadap adanya drainase
- Monitor respons terhadap pengobatan
Terapeutik
- Tingkatkan frekuensi pemantauan neurologis jika perlu
- Hindari aktivitas yang dapat meningkatkan tekanan intracranial
- Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasien
- Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
- Informasikan hasil pemantauan jika perlu
PEMANTAUAN NUTRISI
Definisi
Mengumpulkan dan menganalisis data yang berkaitan dengan asupan dan status gizi.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi factor yang mempengaruhi asupan gizi (mis.pengetahuan,ketersediaan
makanan,agama/kepercayaan,budaya,mengunyah tidak adekuat,gangguan menelan,penggunaan
obat-obatan atau pascaoperasi)
- Identifikasi perubahan berat badan
- Identifikasi kelainan pada kulit (mis. Memar yang berlebihan,luka yang sulit sembuh,dan
pendarahan)
- Identifikasi kelainan pada rambut (mis.kering,tipis,kasar dan mudah patah)
- Identifikasi pola makan (mis.kesukaan/ketidaksukaan makanan,konsumsi makanan cepat
saji,makan terburu-buru)
- Identifikasi kelainan pada kuku (mis.berbentuk sendok,retak,mudah patah,dan bergerigi)
- Identifikasi kemampuan menelan (mis.fungsi motoric wajah,reflex menelan,dan reflex gag)
- Identifikasi kelainan rongga mulut (mis.peradangan,gusi berdarah,bibir kering dan retak,luka)
- Identifikasi kelainan eliminasi (mis.diare,darah,lender,dan eliminasi yang tidak teratur)
- Monitor mual dan muntah
- Monitor asupan oral
- Monitor warna konjungtiva
- Monitor hasil labolatorium (mis.kadar kolesterol,albumin
serum,transferrin,kreatinin,hemoglobin,hematokrit,dan elektrolit darah)
Terapeutik
- Timbang berat badan
- Ukur antropometrik komposisi tubuh (mis.indeks masa tubuh,pengukuran pinggang dan ukuran
lipatan kulit)
- Hitung perubahan berat badan
- Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasien
- Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
- Informasikan hasil pemantauan jika perlu
PEMANTAUAN RESPIRASI
Definisi
Mengumpulkan dan menganalisis data untuk memastikan kepatenan jalan napas dan keefektifan
pertukaran gas.
Tindakan
Observasi
- Monitor frekuensi,irama,kedalaman dan upaya napas
- Monitor pada pola napas (seperti bradypnea,takipnea,hiperventilasi,kussmaul,Cheyne-
stokes,biot,ataksik)
- Monitor kemampuan batuk efektif
- Monitor adanya produksi sputum
- Monitor adanya sumbatan jalan napas
- Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
- Auskultasi bunyi napas
- Monitor saturasi oksigen
- Monitor nilai AGD
- Monitor hasil x-ray toraks
Terapeutik
- Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
- Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
- Informasikan hasil pemantauan jika perlu
Definisi
Memberikan larutan ke saluran gastrointestinal bagian bawah.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi alasan pemberian enema (mis. pembersihan gastrointestinal, pemberian obat,
pengurangan distensi)
- Identifikasi kontraindikasi enema (mis. glaucoma dan peningkatan tekanan intracranial)
- Monitor karakter kotoran dan larutan (mis. warna, jumalh, dan penampilan)
- Monitor respon terhadap prosedur termasuk tanda-tanda intoleransi (mis. pendarahan dubur,
distensi, sakit perut, palpitasi, diaphoresis, pucat, dan sesak napas, diare, konstipasi, dan impaksi)
Terapeutik
- Berikan privasi
- Berikan posisi yang tepat (posisi Sims’ untuk orang dewasa dan dorsal rekumben untuk anak-anak)
- Berikan perlak di bawah pinggul dan bokong
- Berikan selimut mandi dan buka hanya area rectum
- Berikan suhu hangat pada larutan irigasi
- Alur ketinggian tabung enema 30-45 cm (untuk enema tinggi), 30 cm (untuk enema regular), 7,5 cm
(untuk enema rendah)
- Masukkan ujung selang yang telah diberi pelumas ke dalam rectum, sedalam 7,5-10 cm (dewasa),
7,5-10 cm (remaja), 5-7,5 (anak), 2,5-3,75 (bayi)
- Masukkan cairan enema
- Minta pasien menahan cairan selama 2-10 menit
- Fasilitasi membersihkan perineum
Edukasi
- Jelaskan prosedur pada pasien atau keluarga, sensasi yang diharapkan selama dan sesudah
prosedur (mis. distensi dan dorongan untuk buang air besar)
- Anjurkan menarik napas dalam sebelum cairan dimasukkan
Pemberian Kesaksian I.13485
Definisi
Memberikan keterangan untuk kepentingan penyidikan, penuntunan dan peradilan terkait
pelayanan keperawatan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi surat pemanggilan dilakukan oleh penyelidik/penyidik dari
Kepolisian/Kejaksaan/KPK/Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PNS)/Pengadilan
- Identifikasi surat pemanggilan ditujukan kepada pimpinan (bagi perawat yang masih aktif)
- Identifikasi surat pemanggilan diteruskan kepada yang bersangkutan(bagi perawat yang telah
pensiun)
- Identifikasi dalam surat pemanggilan terdapat pasal dugaan tindak pidana yang disangkakan
Terapeutik
- Kumpulkan informasi terkait duduk perkara
- Siapkan identitas diri
- Siapkan kronologis permasalahan
- Siapkan dokumen-dokumen yang diperlukan
- Ikuti gelar perkara
- Penuhi pemanggilan sebelum dilakukan pemanggilan paksa (jika telah dipanggil secara patut dau
kali berturut-turut namun tidak hadir tanpa alasan yang sah)
- Minta surat tugas ataau surat perjalanan dinas, jika perlu
Kolaborasi
- Koordinasikan dengan penyidik jika surat pemanggialn tidak mencantumkan pasal dugaan tindak
pidana yang disangkakakn
Pemberian Kesempatan Menghisap pada Bayi I.03124
Definisi
memberikan kesempatan pada bayi untuk kontak kulit ibu dan bayi sehingga bayi mampu menyusu
pada payudara ibu.
Tindakan
Observasi
- Monitor pemapasan bayi
- Monitor tanda vital dan pendarahan setelah melahirkan
Terapeutik
- Berikan ibu kesempatan untuk rawat gabung (rooming in)
- Fasilitasi ibu untuk posisi semi fowler
- Fasilitasi ibu menemukan posisi yang nyaman
- Buka pakaian bagian atas ibu
- Hindari membersihakn dada ibu dari keringat
- Buka pakaian bayi, kenakan popok dan topi bayi
- Letakkan bayi dengan posisi tengkurap langsung diantara payudara ibu
- Berikan kehangatan dengan menyelimuti bayi dan kenakan topi
- Berikan waktu kepad bayi apabila kegiaatan menyusu dimulali
- Berikan kesempatan ibu untuk memposisikan dan menggendonga bayi dengan benar
- Pindahkan bayi setelah bayi selesai menyusu dengan melepas sendiri puting ibu
- Letakan bayi di samping ibu atau tempat tidur bayi di samping tempat tidur ibu, sehingga
memudahkan memulai lagi kegiatan menyusui
Edukasi
- Anjurkan memberi kesempatan bayi sampai lebih dari 1 jam atau sampai bayi menunjukan tana-
tana siap menyusu.
Pemberian Makanan I.03125
Definisi
Memberikan asupan nutrisi melalui oral pada pasien yang tidak mampu makan seacara mandiri.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi makanan yang diprogramkan
- Identifikasi kemapuan menelan
- Periksa mulut untuk residu pada akhir makan
Terapeutik
- Lakukan kebersihan tangan dan mulut sebelum makan
- Sediakan lingkungan yang menyenangkan selama waktu makan (mis. simpan urinal, pispot agar
tidak terlihat)
- Berikan posisi duduk atau semi Fowler saat makan
- Berikan makanan hangat, jika memungkinkan
- Sediakan sedotan, sesuai kebutuhan
- Berikan makana sesuai keinginan, jika memungkinkan
- Tawarkan mencium aroma makanan untuk merangsang nafsu makan
- Pertahankan perhatian saat menyusui
- Cuci muka dan tangan setelah makan
Edukasi
- Anjurkan orang tua atau keluarga membantu memberi makn kepada pasien
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgesik yang adekuat sebelum makan, jika perlu
- Kolaborasi pemberian antiemetil sebelum makan, jika perlu
Pemberian Makanan Enternal I.03126
Definisi
Menyiapkan dan memberikan nutrisi melalui selang gastrointestinal
Tindakan
Observasi
- Periksa posisi nasogastric tube (NGT) dengan memeriksa residu lambung atau mengauskultasi
hembusan udara
- Monitor tetesan makanan pada pompa setiap jam
- Monitor rasa penuh, mual, dan muntah
- Monitor residu lambung tiap 4-6 jam selama 24 jam pertama, kemudia tiap 8 jam selama
pemberian makan via enternal, jika perlu
- Monitor buang air besar setiap 4-6 jam, jika perlu
Terapeutik
- Gunakan teknik bersih dalam pemberian makanan via selang
- Berikan tand apad aselang untuk mempertahankan lokasi yang tepat
- Tinggikan keapla teampat tidur 30-45 derajat selama pemberian makan
- Ukur residu sebelum pemberian makan
- Peluk dan bicara dengan bayi selama diberikan makan untuk menstimulasi aktivitas makan
- Irigasi selang dengan 30 ml air setiap 4-6 jam selama pemberian makan dan setelah pemberian
makan intermiten
- Hindari pemberian makanan lewat selang 1 jam sebelum prosedur atau pemindahan pasien
- Hindari pemberian makanan jika residu lebih dari 150 cc atau lebih dari 110%-120% dari jumlah
makanan tiap jam
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
Kolaborasi
- Kolaborasi pemeriksaan sinar X untuk konfirmasi posisi selang, jika perlu
- Kolaborasi pemilihan jenis dan jumalh makanan enternal
Pemberian Makanan Parental I.03127
Definisi
Memberikan nutrisi melalui pembuluh darah vena baik sentral (untuk nutrisi parental total) atau
vena perifer (untuk nutrisi parental persial) pada pasien ayng tidak dapat memenuhi kebutuhan
nutrisinya melalui oral atau enternal.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi terapi yang diberikan sesuai untuk usia, kondisi, dosis, kecepatan, dan rute
- Monitor tanda flebitis, inflamasi, dan thrombosis
- Monitor nilai laboratorium (mis. BUN, kreatinin, gula darah, elektrolit, faal hepar)
- Monitor berat badan
- Monitor produksi urine
- Monitor jumlah cairan yang masuk dan keluar
Terapeutik
- Cuci tangan dan pasang sarung tangan
- Gunakan teknik aseptic dalam perawatn selang
- Berikan label pada wadah makanan parental dengan tanggal, waktu, dan inisial perawat
- Atur laju infus, konsentrasi, dan volume yang akan dimasukkan
- Pastikan alarm infus dihidupkan dan berfungsi, jika tersedia
- Ganti balutan tiap 24-48 jam
- Ganti set infus maksimal 2x24 jam
- Ganti posisi pemasangan infus maksimal 3x24 jam (perifer)
- Hindari pengambilan sampel darah dan pemberian obat pada selang nutrisi parental
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
Pemberian Obat I.02062
Definisi
Mempersiapkan, memberi, dan mengevaluasi keefektifan agen farmakologis yang diprogramkan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kemungkinan alergi, interaksi, dan kontraindikasi obat
- Verifikasi order obat sesuai dengan indikasi
- Periksa tanggal kadaluarsa obat
- Monitor tanda vital dan nilai laboratorium sebelum pemberian obat, jika perlu
- Monitor efek samping, toksisitas, dan interaksi obat
Terapeutik
- Perhatikan prosedur pemberian obat yang aman dan akurat
- Hindari interupsi saat mempersiapkan, memverifikasi, atau mengelola obat
- Lakukan prinsip enam benar (pasien, obat dosis, rute, waktu, dokumentasi)
- Perhatikan jadwal pemberian obat jenis hipnotik, narkotika, dan antibiotic
- Hindari pemberian obat yang tidak diberi label dengan benar
- Buang obat yang tidak terpakai atau kadaluarsa
- Fasilitasi minum obat
- Tandatangani pemberian narkotika, sesuai protocol
- Dokumentasikan pemberian obat dan respons terhadap obat
Edukasi
- Jelaskan jenis obat, alas an pemberian, tindakan yang diharapkan, dan efek samping sebelum
pemberian
- Jelaskan factor yang dapat meningkatkan dan menurunkan efektifitas obat
Pemberian Obat Inhalasi I.01015
Definisi
Menyiapkan dan memberikan agen farmakologis berupa spray (semprotan) aerosol, uap atau bubuk
halus untuk mendapatkan efek lokal atau sistemik.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kemungkinan alergi, interaksi, dan kontraindikasi obat
- Verifikasi order obat sesuai dengan indikasi
- Periksa tanggal kadaluwarsa obat
- Monitor tanda vital dan nilai laboratorium sebelum pemberian obat, jika perlu
- Monitor efek Terapeutik obat
- Monitor efek samping, toksisitas, dan interaksi obat
Terapeutik
- Lakukan prinsip enam benar (pasien, obat, dosis, waktu, rute, dokumentasi)
- Kocok inhaler selama 2-3 detik sebelum digunakan
- Lepaskan penutup inhaler dan pegang terbaik
- Posisikan inhaler di dalam mulut mengarah ke tenggorokan dengan bibri ditutup rapat
Edukasi
- Anjurkan bernapas lambat dan dalam selama menggunakan nebulizer
- Anjurkan menahan napas selama 10 detik
- Anjurkan ekspirasi lambat melalui hidung atau dengan bibir mengkerut
- Ajarkan pasien dan keluarga tentang cara pemberian obat
- Jelaskan jenis obat, alasan pemberian, tindakan yang diharapkan, dan efek samping obat
- Jelaskan factor yang dapat meningkatkan dan menurunkan efektifitas obat
Pemberian Obat Interpleura I.01016
Definisi
Menyiapkan dan memberikan agen farmakologi melalui kateter agar berdifusi pada rongga pleura
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kemungkinan alergi, interaksi, dan kontraindikasi obat
- Verifikasi order obat sesuai dengan indikasi
- Periksa tanggal kadaluwarsa obat
- Monitor tanda vital dan nilai laboratorium sebelum pemberian obat, jika perlu
- Monitor efek Terapeutik obat
- Monitor efek samping, toksisitas, dan interaksi obat
Terapeutik
- Lakukan prinsip enam benar (pasien, obat, dosis, waktu, rute, dokumentasi)
- Pastikan ketepatan posisi katetetr intrapleural dengan x-ray, jika perlu
- Aspirasi cairan intrapleural sebelum pemberian obat
- Tunda pemberian obat jika terdapat >2 cc cairan balik saat pengecekan kateter
- Sediakan obat secara aseptik
- Berikan obat melalui kateter intrapleural secara intermiten ataun kontinu, sesuai kebutuhan
- Sambungkan kateter intrapleural dengan mesin pompa, jika perlu
Edukasi
- Jelaskan jenis obat, alasan pemberian, tindakan yang diharapkan, dan efek samping sebelum
pemberian
- Jelaskan factor yang dapat meningkatkan dan menurunkan efektifikas obat
Pemberian Obat Intradermal I.14531
Definisi
Menyiapkan dan memberikan agen farmakologis melalui jalur intradermal.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kemungkinan alergi, interaksi, dan kontraindikasi obat
- Verifikasi order obat sesuai dengan indikasi
- Periksa tanggal kadaluwarsa obat
- Monitor reaksi obat sesuai dengan waktu yang ditentukan
Terapeutik
- Lakukan prinsip enam benar (pasien, obat, dosis, waktu, rute, dokumentasi)
- Tentukan jarum suntik yang benar sesuai kebutuhan
- Siapkan dosis dari ampul atau botol dengan benar
- Pilih area suntikan yang benar
- Hindari area kulit yang memar, radang, edema, lesi, atau perubahan warna
- Gunakan teknik aseptic
- Tusukkan jarum pada 5-15o sedalam 3 mm
- Suntikkan obat secara perlahan, sambal mengamati timbulnya benjolan (lepuh) kecil pada kulit
permukaan
- Beri tanda area injeksi
Edukasi
- Jelaskan jenis obat, alasan pemberian, tindakan yang diharapkan, dan efek samping sebelum
pemberian
- Anjurkan untuk tidak menyentuh area benjolan (lepuh)
- Anjurkan melapor ke perawat jika merakan keluhan setelah pemberian obat (mis. gatal,
kemerahan, panas)
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kemungkinan alergi, interaksi, dan kontraindikasi obat
- Verifikasi order obat sesuai dengan indikasi
- Periksa tanggal kadaluwarsa obat
- Monitor reaksi obat sesuai dengan waktu yang ditentukan
Terapeutik
- Lakukan prinsip enam benar (pasien, obat, dosis, waktu, rute, dokumentasi)
- Tentukan jarum suntik yang benar sesuai kebutuhan
- Siapkan dosis dari ampul atau botol dengan benar
- Pilih area suntikan yang benar (mis. vastus lateralis, ventrogluteal, deltoid)
- Hindari area kulit yang memar, radang, edema, lesi, atau perubahan warna
- Gunakan teknik aseptic
- Lakukan Teknik Z-track unutk mencegah obat keluar ke dalam jaringan subkutan dan kulit
- Tusukkan jarum pada sudut 90o
- Aspirasikan sebelum menyuntikan obat
- Suntikan obat secara perlahan
- Cabut jarum setelah menunggu 10 detik setelah menyuntikkan obat
- Hindari melakukan masase pada area penyuntikan
Edukasi
- Jelaskan jenis obat, alasan pemberian, tindakan yang diharapkan, dan efek samping sebelum
pemberian
- Anjurkan tidak memijit (masase) area penyuntikan
Definisi
Menyiapkan dan memberikan agen farmaklogi dengan jarum melalui jalur korteks tulang.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kemungkinan alergi, interaksi, dan kontraindikasi obat
- Verifikasi order obat sesuai dengan indikasi
- Periksa tanggal kadaluwarsa obat
- Monitor reaksi obat yang diharapkan dan tidak diharapkan
- Monitor tanda dan gejala ekstravsasi cairan atal obat, infeksi atau emboli lemak
Terapeutik
- Lakukan prinsip enam benar (pasien, obat, dosis, waktu, rute, dokumentasi)
- Tentukan jenis dan ukuran jarun serta stylet yang benar sesuai kebutuhan
- Siapkan dosis dari ampul atau botol dengan benar
- Imobilisasikan ekstermitas
- Fasilitasi insersi akses intraoseus
- Fiksasi akses intraosesus dengan balutan dan plester
- Aspirasi akses intraosesus sebelum menyuntikkan obat untuk memastikan ketepatan posisi ujung
jarum sesuai protocol
- Sambungan selang dengan jarum dan alirkan dengan gravitasi atau tekanan, sesuai kecepatan
aliran yang diperlukan
Edukasi
- Jelaskan jenis obat, alasan pemberian, tindakan yang diharapkan, dan efek samping sebelum
pemberian
Definisi
Menyiapkan dan memberikan agen farmaklogi melalui jalur epidural atau intratekal.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kemungkinan alergi, interaksi, dan kontraindikasi obat
- Verifikasi order obat sesuai dengan indikasi
- Periksa tanggal kadaluwarsa obat
- Periksa kecepatan tetesan untuk mengetahui ketepatan terapi
- Monitor tanda-tanda vital dan status neurologi
- Monitor fungsi motorik dan sensorik
- Monitor kebersihan lokasi insersi kateter epidural atau intratekal
- Monitor tanda-tanda infeksi pada lokasi insersi kateter epidural atau intratekal
- Monitor tanda-tanda infeksi system saraf pusat (mis. demam, perubahan tingakat kesadaran, mual,
dan muntah)
Terapeutik
- Lakukan prinsip enam benar (pasien, obat, dosis, waktu, rute, dokumentasi)
- Pertahankan teknik aseptic
- Aspirasi cairan spinal serebral sebelum memberikan obat
- Tandai tubing sebagai intratekal atau epidural
- Suntikkan obat secara perlahan sesuai dengan langkah prosedur
- Fiksasi katetetr yang diamankan ke kulit
- Fiksasi semua sambungan selang
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan tim medis jika lokasi insersi tamoak tanda infeksi.
Definisi
Pemberian Obat Kulit I.14532
Menyiapkan dan memberikan agen farmakologis untuk memulihkan gangguan kulit.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kemungkinan alergi, interaksi, dan kontraindikasi obat
- Verifikasi order obat sesuai dengan indikasi
- Periksa tanggal kedaluwarsa obat
- Monitor efek Terapeutik obat
- Monitor efek lokal, efek sistem dan efek samping obat
Terapeutik
- Lakukan prinsip enam benar (pasien, obat, dosis, waktu, rute, dokumentasi)
- Cuci tangan dan pasang sarung tangan
- Bersihkan kulit dan hilangkan obat sebelumnya
- Oleskan agen topikal pada kulit yang tidak mengalami luka, iritasi atau sensitif
- Hindari terpapar sinar ultra violet pada kulit yang mendapat obat tropikal
Edukasi
- Jelaskan jenis obat, alat pemberian, tindakan yang diharapkan, dan efek samping sebelum
pemberian
- Jelaskan faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan efektifitas obat
- Ajarkan teknik pemberian obat secara mandiri, jika perlu
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kemungkinan alergi, interaksi, dan kontraindikasi obat
- Verifikasi order obat sebelum pemberian obat
- Periksa tanggal kedaluwarsa obat
- Monitor efek Terapeutik obat
- Monitor efek samping, toksistas, dan interaksi obat
Terapeutik
- Lakukan prinsip enam benar (pasien, obat, dosis, waktu, rute, dokumentasi)
- Cuci tangan dan pasang sarung tangan
- Jaga privasi pasien
- Posiskan dorsal recumbent, litotomi atau sims
- Bersihkan area vagina
- Oleskan pelumas yang larut dalam air ke ujung supositoria
- Berikan pelumas dan telunjuk
- Masukkan ujung supositoria ke vagina sedalam 7,5-10 cm
Edukasi
- Jelaskan jenis obat, alasan pemberian, tindakan yang diaharapkan, dan efek samping sebelum
pemberian
- Anjurkan tetap berbaring 5-10 menit
- Ajarkan pasien dan keluarga tentang cara pemberian obat secara mandiri
Pembidaian I.05180
Definisi
Menstabilisasi, mengimobilisasi, dan memproteksi bagian tubuh yang cedera dengan menggunakan
penopang.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kebutuhan dilakukan pembidaian (mis. Fraktur, dislokasi)
- Monitor bagian distal area cedera (mis. Pulsasi nadi, pengisian kapiler, gerakan motorik dan
sensasi) pada bagian tubuh yang cedera
- Monitor adanya pendarahan pada area cedera
- Identifikasi material bidai yang sesuai (mis. Lurus dan keras, panjang bidai melewati dua sendi)
Terapeutik
- Tutup luka terbuka dengan balutan
- Atasai pendarahan sebelum bidai dipasang
- Minimalkan pergerakan, terutama pada bagian yang cedera
- Berikan bantalan (paddai) pada bidai
- Imobilisasi sendi di atas dan di bawah area cedera
- Topang kaki menggunakan penyangga kaki (footboard), jika tersedia
- Tempatkan ekstremitas yang cedera dalam posisi fungsional, jika memungkinkan
- Pasang bidai pada posisi tubuh seperti saat ditemukan
- Gunakan kedua tangan tangan untuk menopang area cedera
- Gunakan kain gendongan (sling)
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur sebelum pemasangan bidai
- Jelaskan tanda dan gejala sindrom kompartemen (5p : pulseless, parastesia, pain, paralysis, palor)
- Anjurkan membatasi gerak pada are cedera
Pemeliharaan Kesuburan I.017223
Definisi
Upaya mempertahankan dan meningkatkan kesuburan sistem reproduksi.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi tingkat pengetahuan tentang kesuburan
- Identifikasi riwayat kesehatan organ reproduksi
Terapeutik
- Cegah kekurangan nutrisi dan obesitas selama usia reproduksi
- Cegah konsumsi : alkohol, kafein, rokok, dan obat-obatan
- Cegah terpapar dari lingkungan radiasi dan kimiawi
- Diskusikan faktor-faktor yang berhubungan dengan kesuburan (mis. Usia, nutrisi, BB, PMS)
- Diskusikan manfaat dan dampak alat kontrasepsi yang akan/telah digunakan untuk kesuburan yang
akan datang
Edukasi
- Anjurkan merencanakan kehamilan kurang dari 35 tahum
- Ajarkan pencegahan penyakit menular seksual
- Anjurkan menghindari IUD untuk menunda kehamilan pertama
- Anjurkan melakukan pemeriksaan dan pengobatan sejak dini jika memiliki riwayat pada masalh
kesuburan
Kolaborasi
- Rujuk untuk pemeriksaam masalah kesehatan yang dapat berdampak pada kesuburan (mis.
Amenorhea, diabetes, endometriosis, dan penyakit tiroid)
Pencegahan Syok
Definisi
Mengidentifikasi dan menurunkan risiko terjadinya ketidakmampuan tubuh menyediakan oksigen
dan nutrien untuk mencukupi kebutuhan jaringan.
Tindakan
Observasi
- Monitor status kardiopulmonal (frekuensi dan kekuatan nadi, frekuensi nafas, TD, MAP)
- Monitor status oksigenasi (oksimetri nadi, AGD)
- Monitor status cairan (masukan dan haluaran, turgor kulit, CRT)
- Monitor tingkat kesadaran dan respon pupil
- Periksa riwayat alergi
Terapeutik
- Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen >94%
- Persiapkan intubasi dan ventilasi mekanis, jika perlu
- Pasang jalur IV, jika perlu
- Pasang kateter urine untuk menilai produksi urine, jika perlu
- Lakukan skin test untuk mencegah reaksi alergi
Edukasi
- Jelaskan penyebab/faktor risiko syok
- Jelaskan tanda dan gejala awal syok
- Anjurkan melapor jika menemukan/merasakan tanda dan gejala awal syok
- Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
- Anjurkan menghindari alergen
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian IV, jika perlu
- Kolaborasi pemberian transfusi darah, jika perlu
- Kolaborasi pemberian antiinflamasi, jika perlu
Pendampingan Keluarga
Definisi
Mendampingi keluarga dan atau anggota keluarga dalam menjalani regimen pengobatan dan atau
menghadapi masalah kesehatan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi hubungan keluarga terkait masalah kesehatan keluarga
- Identifikasi tugas kesehatan keluarga yang terhambat
- Identifikasi dukungan spiritual yang mungkin untuk keluarga
Terapeutik
- Yakinkan keluarga bahwa anggota keluarganya akan diberikan pelayanan terbaik
- Berikan harapan yang realistis
- Bina hubungan saling percaya dengan keluarga
- Dengarkan keinginan dan perasaan keluarga
- Dukung mekanisme koping adaptif yang digunakan keluarga
- Advokasi keluarga, jika perlu
Edukasi
- Ajarkan mekanisme koping yang dapat dijalankan keluarga
Definisi
Memberikan dukungan konsultatif dan sehingga orangtua mampu memfasilitasi tumbuh kembang
anak berkebutuhan khusus secara optimal.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi penerimaan orangtua/keluarga terhadap kondisi anak
Terapeutik
- Fasilitasi oranngtua/keluarga untuk mengekspresikan perasaan negatifnya
- Diskusikan bersama sumber daya orangtua/keluarga
- Rencanakan bersama kebutuhan anak
- Dukung orangtua/keluarga untuk menemukan kelompok pendukung dan pendidikan terpadu
maupun inklusif
- Fasilitasi orangtua/keluarga untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan
Edukasi
- Ajarkan orangtua tentang prinsip normalisasi
- Berikan pembimbingan (coaching) dalam menyelesaikan masalah perkembangan dan kesehatan
anak
Pengambilan Spesimen
Definisi
Mengambil spesimen untuk pemeriksaan diagnostik.
Tindakan
Observasi
• Identifikasi order pengambilan sampel sesuai indikasi
• Periksa kondisi pasien sebelum dilakukan pengambilan spesimen (mis, kesadaran, tanda-tanda
vital, kondisi organ atau lokasi pengambilan)
• Monitor efek samping setelah pengambilan spesimen.
Terapeutik
• Fasilitasi pasien selama proses pengambilan spesimen yang dilakukan oleh tim medis
• Terapakan prinsip aseptik dan keamanan selama melakukan pengambilan spesimen
• Tangani efek samping yang terjadi pada pasien.
Edukasi
• Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur pengambilan spesimen.
Kolaborasi
• Kolaborasi dalam pemberian penanganan lebih lanjut.
Pengaturan Posisi
Definisi
Menempatkan bagian tubuh untuk meningkatkan kesehatan fisiologis dan/atau psikologis.
Tindakan
Observasi
• Monitor status oksigenasi sebelum dan sesudah mengubah posisi
• Monitor alat traksi agar selalu tepat.
Terapeutik
• Tempatkan pada matras/tempat tidur Terapeutik yang tepat
• Tempatkan pada posisi Terapeutik
• Tempatkan objek yang sering digunakan dalam jangkauan
• Tempatkan bel atau lampu panggilan dalam jangkauan
• Sediakan matras yang kokoh/padat
• Atur posisi tidur yang disukai, jika tidak kontraindikasi
• Atur posisi untuk mengurangi sesak (mis, semi-Fowler)
• Atur posisi yang meningkatkan drainage
• Posisikan pada kesejajaran tubuh yang tepat
• Imobilisasi dan topang bagian tubuh yang cedera dengan tepat
• Tinggikan bagian tubuh yang sakit dengan tepat
• Tinggikan anggota gerak 20 derajat atau lebih di atas level jantung
• Tinggikan tempat tidur bagian kepala
• Berikan bantal yang tepat pada leher
• Berikan topangan pada area edema (mis, bantal di bawah lengan dan skrotum)
• Posisikan untuk mempermudah ventilasi/perfusi (mis, tengkurap/good lung down)
• Motivasi melakukan ROM aktif atau pasif
• Motivasi terlibat dalam perubahan posisi, sesuai kebutuhan
• Hindari menempatkan pada posisi yang dapat meningkatkan nyeri
• Hindari menempatkan stump amputasi pada posisi fleksi
• Hindari posisi yang menimbulkan ketegangan pada luka
• Minimalkan gesekan dan tarikan saat mengubah posisi
• Ubah posisi setiap 2 jam
• Ubah posisi dengan teknik log roll
• Pertahankan posisi dan integritas traksi
• Jadwalkan secara tertulis untuk perubahan posisi.
Edukasi
• Informasikan saat akan dilakukan perubahan posisi
• Ajarkan cara menggunakan postur yang baik dan mekanika tubuh yang baik selama melakukan
perubahan posisi.
Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian premedikasi sebelum mengubah posisi, jika perlu.
Pengekangan Fisik
Definisi
Menggunakan perangkat pengekangan mekanis untuk membatasi mobilitas fisik dan menurunkan
risiko cedera pada pasien.
Tindakan
Observasi
• Identifikasi kebutuhan untuk dilakukan pengekangan (restrain)
• Monitor respon terhadap prosedur
• Monitor dan berikan kenyamanan psikologis
• Monitor kondisi kulit pada area pengekangan.
Terapeutik
• Ciptakan lingkungan aman
• Sediakan staf yang memadai untuk melakukan pengekangan
• Tunjuk staf perawat untuk mengarahkan tim dan pasien selama pengekangan
• Amankan batas jangkuan pasien
• Fasilitas aktivitas pengalihan (mis, televisi, pengunjung, telepon seluler), jika perlu
• Fasilitas perubahan posisi secara berkala
• Fasilitas kebutuhan nutrisi, eliminasi, hidrasi, dan kebersihan diri
• Libatkan dalam aktivitas untuk meningkatkan penilaian dan orientasi
• Libatkan membuat keputusan untuk beralih ke intervensi yang kurang ketat.
Edukasi
• Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur dengan bahasa yang mudah dimengerti
• Jelaskan risiko dan manfaat pengekangan
• Latih rentang gerak sendi sesuai kondisi pasien.
Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian obat untuk kegelisahan atau agilasi, jika perlu.
Pengekangan Kimiawi
Definisi
Penatalaksanaan, pemantauan, dan penghentian agen psikotropika yang digunakan untuk
mengendalikan perilaku ekstrim individu.
Tindakan
Observasi
• Identifikasi kebutuhan untuk dilakukan pengekangan (mis, agitasi, kekerasan)
• Monitor riwayat pengobatan dan alergi
• Monitor respon sebelum dan sesudah pengekangan
• Monitor tingkat kesadaran, tanda-tanda vital, warna kulit, suhu, sensasi, dan kondisi secara berkala
• Monitor kebutuhan nutrisi, cairan dan eliminasi.
Terapeutik
• Lakukan supervisi dan survelensi dalam memonitor tindakan
• Beri posisi nyaman untuk mencegah aspirasi dan kerusakan kulit
• Ubah posisi tubuh secara periodik
• Libatkan pasien dan/atau keluarga dalam membuat keputusan.
Edukasi
• Jelaskan tujuan dan prosedur pengekangan
• Latih rentang gerak sendi sesuai kondisi pasien.
Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian agen psikotropika untuk pengekangan kimiawi.
Pengenalan Fasilitas
Definisi
Memberikan informasi fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat digunakan pasien.
Tindakan
Observasi
• Identifikasi pengetahuan tentang fasilitas kesehatan.
Terapeutik
• Inventarisasi barang milik pasien (mis, gigi palsu, alat bantu dengar, uang tunai).
Edukasi
• Jelaskan peraturan pelayanan rumah sakit (mis, aktifitas harian pelayanan di ruangan, jem
berkunjung, pemakaian pakaian pribadi pasien, prosedur masuk rawat inap, deposit pembayaran,
prosedur khusus pre dan pascaperasi)
• Jelaskan sistem keselamatan (mis, jalur evakuasi,lokasi pintu darurat kebakaran, penggunaan
gelang identitas pasien, pencegahan jatuh)
• Informasikan fasilitas kamar yang digunakan (mis, kamar mandi, sistem pemanggilan perawat,
penggunaan televisi, penggunaan telepon)
• Informasikan fasilitas fisik (mis, lokasi ruangan, tempat tidur, kamar mandi, toilet)
• Informasikan ruangan-ruangan dan peralatan di ruangan (mis, lokasi nurse station, kegunaan
minitor bedside, ventilator, syringe pump)
• Informasikan fasilitas kebutuhan harian pasien (mis, pelayanan makanan, nomor telepon,
ruangan/kamar, perhatian perawat saat perawat sedang memberikan obat, prosedur visita dokter).
Pengontrolan Infeksi
Definisi
Mengendalikan penyebaran infeksi dan perburukan komplikasi akibat infeksi.
Tindakan
Observasi
• Identifikasi pasien-pasien yang mengalami penyakit infeksi menular.
Terapeutik
• Terapkan kewaspadaan universal (mis, cuci tangan aseptik, gunakan alat pelindung diri seperti
masker, sarung tangan, pelindung wajah, pelindung mata, apron, sepatu bot sesuai model trasmisi
mikroorganisme)
• Tempatkan pada ruang isolasi bertekanan positif untuk pasien yang mengalami penurunan
imunitas
• Tempatkan pada ruang isolasi bertekanan negatif untuk pasien dengan resiko penyebaran infeksi
via droplet atau udara
• Sterilisasi dan desinfeksi alat-alat, furniture, lantai, sesuai kebutuhan
• Gunakan hepafilter pada area khusus (mis, kamar operasi)
• Berikan tanda khusus untuk pasien-pasien dengan penyakit menular.
Edukasi
• Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
• Ajarkan etika batuk dan/atau bersin.
Kolaborasi
- Kolaborasi pemeriksaan USG untuk menentukan usia kehamilan
Edukasi
- Ajarkan pasien dan keluarga mengObservasi tanda abnormal pada perineum (mis. infeksi,
kemerahan, pengeluaran cairan yang abnormal)
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian antiinflamasi. jika perlu
- Kolaborasi pembenan anaigesik, jika perlu
- Kolaborasi pembeilan anolgesik, jika perlu
Definisi
Mengidentifikasi dan merawat kesehatan rambut dan kulit kepala.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kondisi pasien (mis. kesadaran alergi shampoo, hemodinamik, kontraindikasi cuci
rambut, kebersihan kulit kepala dan rambut, kekuatan rambut)
- Monitor kerontokan rambut
Terapeutik
- Siapkan peralatan sesuai fasilitas yang ada
- Jaga privasi pasien
- Atur posisi dengan kepala diganjal bantal agar tidak membasahi tubuh (atau memungkinkan pasien
diposisikan fowler atau semi fowler)
- Cuci rambut dengan melakukan pemijatan
- Lakukan pemberantasan kutu dan telur rambut, jika ada
- Keringkan rambut sesuai kemampuan hairdryer
Edukasi
- Jelaskan prosedur dan tujuan perawatan rambut
- Ajarkan mencuci rambut sesuai kemampuan
Perawatan Retensi Urine I. 04165
Definisi
Mengidentifikasi dan meredakan distensi kandung kemih
Tindakan
Observasi
- Identifikasi penyebab retensi urine (mis. peningkatan tekanan uretra, kerusakan arkus refleks,
disfungsi neurologis, efek agen farmakologis (mis. atropine, belladonna, psikotik, artihistamin,
opiate, calcium channel blocker)
- Monitor intake dan output cairan
- Monitor tingkat distensi kandung kemih dengan palpasi/perkusi
Terapeutik
- Sediakan privasi untuk berkemih
- Berikan rangsangan berkemih (mis. mengalirkan air keran, membilas toilet, kompres dingin pada
abdomen)
- Lakukan maneuver crede, jika perlu
- Pasang kateter urine, jika perlu
- Fasilitasi berkemih dengan interval yang teratur
Edukasi
- Jelaskan penyebab retensi urine
- Anjurkan pasien atau keluarga mencatat output urine
- Ajarkan cara melakukan rangsangan berkemih
Definisi
Mengidentifikasi dan merawat pasien yang terpasang selang eksternal
Tindakan
Observasi
- Identifikasi indikasi dilakukan pemasangan selang
- Monitor kepatenan selang
- Monitor jumlah, warna dan konsistensi drainase selang
- Monitor kulit disekitar insensi selang (mis. kemerahan dan kerusakan kulit)
Terapeutik
- Lakukan kebersihan tangan sebelum dan setelah perawatan selang
- Berikan selang yang cukup panjang untuk memaksimalkan mobilisasi
- Kosongkan kantong penampung, sesuai indikasi
- Sambungkan selang dengan alat penghisal, jika pelu
- Ganti selang secara rutin, sesuai indikasi
- Lakukan perawatan kulit daerah insensi selang
- Motivasi peningkatan aktifitas fisik secara bertahap
- Klem selang saat mobilisasi
- Berikan dukungan emosional
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemasangan selang
- Ajarkan cara perawatan selang
- Ajarkan mengenai tanda tanda infeksi
Perawatan Selang Dada I. 01022
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola pasien yang terpasang selang dada
Tindakan
Observasi
- Identifikasi indikasi dilakukan pemasangan selang dada
- Monitor kebocoran udara dari selang dada
- Monitor fungsi, posisi dan kepatenan aliran selang (undulasi cairan pada selang)
- Monitor tanda dan gejala pneumothoraks
- Monitor penurunan produksi gelembung, undulasi, dan gelombang pada tabung penampung cairan
- Monitor jumlah cairan pada tabung (seal)
- Monitor posisi selang dengan sinar X
- Monitor krepitasi disekitar selang dada
- Monitor tanda tanda akumulasi cairan intrapleura
- Monitor volume, warna, dan konsistensi drainase dari paru paru
- Monitor tanda tanda infeksi
Terapeutik
- Lakukan kebersihan tangan sebelum dan setelah pemasangan atau perawatan selang dada
- Pastikan sambungan selang tertutup rata
- Klem selang saat penggantian tabung
- Berikan selang yang cukup panjang untuk mempermudah gerakan
- Lakukan kultur cairan dari selang dada, jika perlu
- Fasilitasi batuk, napas dalam dan ubah posisi setiap 2 jam
- Lakukan perawatan di area pemasangan selang solatip 48-72 atau sesuai kebutuhan
- Lakukan penggantian tabung (seal) secara berkala
- Lakukan pelepasan selang dada, sesuai indikasi
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemasangan selang
- Ajarkan cara perawatan selang
- Ajarkan mengenali tanda tanda infeksi
Definisi
Mengidentifikasi dan merawat selang gastrointestinal
Tindakan
Observasi
- Identifikasi indikasi pemasangan selan gastrointestinal (mis. kesadaran pasien, kemampuan
menelan, frekuensi muntah, status puasa)
- Monitor kepatenan selang gastrointestinal
- Monitor adanya perlukaan pada sekitar lubang hidung akibat fiksasi
- Monitor keluhan mual/muntah, distensi abdomen, bising usus, cairan dan elektrolit
- Monitor keseimbangan cairan, jumlah dan karakteristik cairan yang keluar dari selang, residu
sebelum pemberian makan
Terapeutik
- Fiksasi selang pada bagian hidung atau di atas bibir
- Ganti selang setiap 7 hari sekali atau sesuai protokol
- Irigasi selang sesuai protokol
- Rawat hidung dan mulut tiap shift atau sesuai protokol
- Pertahankan kelembaban mulut
- Lepas selang gastrointestinal, sesuai indikasi
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemasangan selang
- Ajarkan pasien dan keluarga cara merawat selang
Perawatan Selang Umbilikal l. 14569
Definisi
Mengidentifikasi dan merawat akses infus umbilikal
Tindakan
Observasi
- Monitor tanda tanda infeksi pada area sekitas umbilical
- Monitor adanya pendarahan
- Monitor adanya tanda tanda selang terlepas (mis. kemerahan pada sekitar umbilical, adanya
bekuan/gumpalan darah pada kateter)
- Identifikasi adanya bekuan darah dan gelembung udara
Terapeutik
- pertahankan prinsip aseptik dan antiseptik
- pertahankan kebutuhan perlekatan plester
- pertahankan posisi bayi telentang
- bilas kateter dengan cairan heparin
- ubah stopcock setiap hari, jika perlu
- lepas kateter dengan menarik kateter pelan pelan selama 5 menit atau sesuai protokol
Edukasi
- ajarkan ibu cara merawat selang umbilical
- anjurkan ibu mempertahankan area umbilikal tetap kering dan bersih
Definisi
Mengidentifikasi dan merawat area lokal dengan keterbatasan sirkulasi perifer.
Tindakan
Observasi
- periksa sirkulasi perifer (mis. nadi perifer, edema, pengisian kapiler, warna, suhu, anklebrachial
index)
- identifikasi factor resiko gangguan sirkulasi (mis. diabetes, perokok, orang tua, hipertensi dan kadar
kolestrol tinggi)
- monitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak pada ekstremitas
Terapeutik
- hindari pemasangan infus atau pengambilan darah di area keterbatasan perfusi
- hindari pengukuran tekanan darah pada ekstremitas dengan keterbatasan perfusi
- hindari penekanan dan pemasangan tourniquet pada area cedera
- lakukan pencegahan infeksi
- lakukan perawatan kaki dan kuku
- lakukan hidrasi
Edukasi
- anjurkan berhenti merokok
- anjurkan berolahraga rutin
- anjurkan mengecek air mandi untuk menghindari kulit terbakar
- anjurkan menggunakan obat penurun tekanan darah, antikoegulan, dan penurun kolestrol, jika
perlu
- anjurkan minum obat pengontrol tekanan darah secara teratur
- anjurkan menghindari penggunaan obat penyekat beta
- anjurkan melakukan perawatan kulit yang tepat (mis. melembabkan kulit kering pada kaki)
- anjurkan program rehabilitasi vascular
- ajarkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi (mis. rendah lemak jenuh, minyak ikan omega 3)
- informasikan tanda dan gejala darurat yang harus dilaporkan (mis. rasa sakit yang tidak hilang saat
istirahat, luka tidak sembuh, hilang rasa)
Definisi
Mengidentifikasi dan merawat luka sirkumsisi serta mencegah komplikasi yang mungkin terjadi
akibat sirkumsisi
Tindakan
Observasi
- identifikasi kondisi umum (mis. tekanan darah, nadi, pernapasan dan suhu tubuh, tingkat nyeri,
tanggal sirkumsisi
- periksa kondisi luka (mis. ukuran luka, jenis luka, pendarahan, warna dasar luka, infeksi, eksudate,
bau luka, kondisi jaringan tepi luka)
- monitor adanya perdarahan (mis. warna balutan, rembesan darah)
- monitor terjadinya komplikasi pascasirkumsisi (mis. concelead penis, phisomosis, skin
bridge,retensi urine, fistula, nekrosis, hipospadia iatrogenik)
- monitor haluaran urine dan nyeri saat buang air kecil
Teraupeutik
- terapkan teknik aseptik selama merawat luka sirkumsisi
- terapkan atraumatik care pada pasien anak anak
- rendam penis dengan cairan antiseptik hangat hangat kuku selama 10-15 menit jika balutan
melekat pada penis
- lepas balutan secara perlahan
- ganti balutan setiap hari atau sesuai indikasi
- gunakan modern dressing sesuai dengan kondisi luka
- catat perkembangan luka
- hentikan pendarahan, jika terjadi
Edukasi
- jelaskan prosedur yang akan dilakukan
- anjurkan mempertahankan area insisi tetap bersih dan kering
- anjurkan penggunaan celana pelindung khusus untuk mencegah nyeri akibat gesekan pakaian
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian antibiotik, jika perlu
- Kolaborasi pemberian analgenik, jika perlu
Perawatan Skin Graft l. 14571
Definisi
Mengidentifikasi dan merawat pasien dengan luka skin graft
Tindakan
Observasi
- monitor kondisi umum ( mis. demam, tekanan darah, nadi, pernapasan dan suhu tubuh)
- monitor kondisi skin graft (mis. ukuran luka, hematoma, kontraktur graft, nekrosis)
- monitor adanya tanda tanda infeksi pada luka skin graft ( mis. pendarahan, tanda tanda infeksi,
eksudat)
Terapeutik
- terapkan teknik aseptik selama merawat luka skin graft
- lakukan perawatan luka skin graft 2 hari sekali atau sesuai kondisi luka
- bersihkan luka dengan NaCI 0,9% atau aquadest
- bersihkan darah/cairan yang mengering dan nekrosis makin melebar
- lindungi luka skin graft dari trauma dan gesekan
- gunakan modem dressing sesuai dengan kondisi luka
- catat perkembangan luka ( mis. ukuran luka, tanda tanda infeksi, hematoma, kontraktur graft,
nekrosis, eksudat, keluhan pasien)
Edukasi
- jelaskan prosedur yang akan dilakukan
- anjurkan mempertahankan area insisi tetap bersih dan kering
- anjurkan mengkonsumsi makan tinggi kalori dan tinggi protein
Definisi
Mengidentifikasi dan merawat kebersihan dan kesehatan stoma serta mencegah terjadinya
komplikasi
Tindakan
Observasi
- periksa kondisi umum pasien ( mis. kesadaran, tanda tanda vital)
- periksa kondisi stoma pasien ( mis. waktu pembuatan stoma, jenis stoma, karakteristik stoma,
komplikasi karakteristik feses)
- identifikasi kemampuan dan pengetahuan tentang stoma
Terapeutik
- bebaskan area stoma dan pakaian
- terapkan teknik aseptik dan keamanan selama merawat stoma
- buang dan bebaskan stoma dari kantung sebelumnya
- bersihkan stoma dengan air bersih hangat dan sabun
- ukur stoma dengan pedoman pengukuran
- siapkan plate dan kantung stoma baru
- gunakan pasta atau powder sesuai kebutuhan
- pasang kantung dan plate stoma yang baru gesper
Edukasi
- jelaskan prosedur yang akan dilakukan
Kolaborasi
- Kolaborasi jika terjadi herniasi, atropi, atau perburukan dari stoma
Definisi
Mengidentifikasi, merawat dan mencegah gangguan telinga dan pendengaran.
Tindakan
Observasi
- periksa fungsi pendengaran
- monitor tanda dan gejala infeksi telinga ( mis. inflamasi dan pengeluaran cairan)
- monitor tanda dan gejala disfungsi telinga ( mis. nyeri, nyeri tekan, gatal, perubahan pendengaran,
tinnitus, vertigo)
- lakukan tes pendengaran, jika perlu
Terapeutik
- bersihkan telinga luar
- bersihkan seumen telinga dengan kapas yang lembut
- lakukan irigasi telinga, jika perlu
- hindari paparan suara keras
Edukasi
- jelaskan tanda dan gejala disfungsi pendengaran
- informasikan orang tua vaksin yang dapat mencegah gangguan pendengaran ( mis. rubella,
campak, mumps)
- anjurkan menggunakan sumbat telinga saat berenang atau didalam pesawat, jika perlu
- ajarkan cara membersihkan telinga luar
- ajarkan cara menggunakan dan merawat alat bantu dengar
Definisi
Mengidentifikasi dan memberikan asuhan terminasi kehamilan ( melakukan aborsi spontan atau
elektif) sesuai dengan standar pelayanan yang sudah ditetapkan
Tindakan
Observasi
- monitor tanda tanda aborsi spontan ( mis. penghentian kram, peningkatan tekanan pelvis, dan
hilangnya cairan ketuban)
- monitor tanda tanda vital
- monitor tanda tanda syok
- monitor pendarahan dank ram
- lakukan pemeriksaan vagina
Terapeutik
- berikan informed consent
- siapkan secara fisik dan psikologis untuk menjalani prosedur aborsi
- motivasi keluarga untuk memberikan dukungan emosional
- pasang jalur intravena
- fasilitasi persalinan, seesuai usia gestasi janin
Edukasi
- jelaskan prosedur yang akan dijalani ( mis. kuret suction, pelebaran dan kuretase, dan evaluasi
uterus)
- jelaskan sensasi yang mungkin dialami
- anjurkan melapor jika ada tanda tanda peningkatan pendarahan, kram meningkat, gumpalan atau
jaringan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian oksitosin setelah persalinan
- Kolaborasi pemberian analgesik
- Kolaborasi pemberian antibiotik
- Kolaborasi pemberian obat untuk menghentikan kehamilan, sesuai indikasi ( mis. supositoria
prostaglandin, prostaglandin intraamniotik, oksitosin intravena)
- Jelaskan sensasi yang mungkin dialami
- Anjurkan melapor jika ada tanda-tanda peningkatan perdarahan, kram meningkat, gumpalan atau
jaringan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian oksitosin setelah persalinan
- Kolaborasi pemberian analgesik
- Kolaborasi pemberian antibiotik
- Kolaborasi pemberian obat untuk menghentikan kehamilan, sesuai indikasi (mis. supositoria
prostaglandin, prostaglandin intraamniotik, oksitosin intravena)
Definisi
Meningkatkan perbaikan perubahan persepsi terhadap fisik pasien.
Tindakan
Obseravsi
- Idntifikasi harapan citra tubuh berdasarkan tahap prkembangan
- Identifikasi budaya,agama,jenis kelamin,dan umur terkait citra tubh
- Identifikasi perubahan citra tubuh yang mengakibatkan isolasi social
- Monitor frekuensi pernyataan kritik terhadap diri sendiri
- Monior apakah pasien bias melihat bagian tubuh yan berubah
Trapeutik
- Diskusikan perubaan tubuh dan fungsinya
- Diskusikan perbdaan penampilan fisik terhadap harga diri
- Diskusikan perubahan akibat pubertas, kehamila, dan penuaan
- Diskusikan kndisi stress yang mempengaruhi citra tubuh (mis. Luka, penyakit, pembedahan)
- Diskusikan cara pengembangan harapa citra tubuh secara reaalistis
- Diskusikan perspsi pasien dan keluarga tentang perubahan citra tubuh
Edukasi
- Jelaskan kepada keluarga tentang perawatan citra tubuh
- Anjurkan menggunakan gambaran diri terhadap citra tubuh
- Anjurkan menggunakan alat bantu (mis. Pakaian, wig, osmetik)
- Anjurkan ,mengikuti kelompok pendukung (mis. Kelompok sebaya)
- Latih fungsi tubuh yang dimiliki
- Latih peningkatan penampilan diri (mis.berdandan)
- Latih pengungkapan kemapuan diri kepada orang lain maupun kelompok.
Definisi
meningkatkan partisipasi anggota keluarga dalam perawatan emosional dan fisik.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi sumber daya fisik, emosional, dan pendidikan keluarga
- Identifikasi kebutuhan dan harapan anggota keluarga
- Identifikasi persepsi tentang situasi, pemicu kejadian, perasaan dan perilaku pasien
- Identifikasi stressor situasional anggota keluarga lainnya
- Identifikasi gejala fisik akibat stress (mis. Mual, muntah, ketidakmampuan)
Trapeutik
- Sediakan lingkungan yang nyaman
- Fasilitas program perawatan dan pengobatan yang dijalani anggota keluarga
- Diskusikan anggota keluarga yang akan dilibatkan dalam perawatan
- Diskusikan kemampuan dan perencanaan keluarga dalam perawatan
- Diskusikan jenis perawatan dirumah
- Diskusikan cara mengatasi kesulitan dalam perawatan
- Dukung anggota keluarga untuk menjaga atau mempertahankan hubungan keluarga
- Hargai keputusan yang dibutuhkan keluarga
- Hargai mekanisme perawatan yang dignakan keluarga
Edukasi
- Jelaskan kepada keluarga tentang perawatan dan pengobatan yang dijalani pasien
- Anjurkan keluarga bersikap asertif
- Anjurkan meningkatkan aspek positif dari situasi yang dijalani pasien
Definisi
Meningkatkan rasa seimbanng dan terhubung dengan kekuatan yang lebih besar.
Tindakan
Observasai
- Identifikasi keyakinan dengan makna dan tujuan hidup, sesuai kebutuhan
- Identifikasi perspektif spiritual, sesuai kebutuhan
Terapeutik
- Perlakuan pasien dengan bermartabat dan terhormat
- Tunjukan keterbukaan, empeti dan kesediaan mendengarkan perasaan pasien
- Yakinkan bahwa perawat selalu ada dan mendukung
- Gunakan teknik klasifikasi untuk membantu menilai keyakinan, jika perlu
- Fasilitasi megekspresikan dan meredakan amarah secara tepat
- Motivasi meninjau kehidupan masa lalu dan focus pada hal yang memberikan kekuatan spiritual
- Motivasi berinteraksi dengan anggota keluarga, teman, dan lainnya
- Dorongan privasi dan waktu tenang untuk aktivitas spiritual
- Motivasi partisipasi dalam kelompok pendukung
- Motivasi mengkespresikan perasaan (mis.kesepian, tidak berdaya, ansietas)
- Motivasi penggunaan sumber spiritual, jika perlu
- Jadwalakn kunjungan pembimbing spiritual, jika perlu
Edukasi
- Anjurkan mengingat kenangan hidup
- Anjurkan untuk berdo’a
- Anjurkan penggunaan media spiritual (mis, televise, buku)
- Anjurkan metode relaksasi (mis. Teknik nafas dalam, imajinasi terbimbing, meditasi)
Definisi
Upaya peningkatan perilaku menyusui di masyarakat melalui Edukasi.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi perilaku menyusui di komunitas
- Identifikasi adanya kelompok pendukung ASI atau kader kesehatan
- Monitor berat badan bayi setiap 2 minggu atau setiap 1 bulan
Terapeutik
- Bentuk kelompok pendukung ASI dan kader terlatih, jika belum ada
- Sosialisasikan pada ibu hamil tentang ASI minimal 2 kali
- Libatkan suami, keluarga dan masyarakat sekitar untuk mendukung ibu menyusui
Edukasi
- Adanya penyuluhan tentang manfaat, posisi, peletakan, dan permasalahan selama menyusui oleh
tenaga kesehatan atau kader atau kelompok pendukung ASI
- Anjurkan kader berkunjung pada ibu postpartum kurang dari 2 minggu
- Anjurkan kader mendampingi ibu selama menyusui ekslusif (6 bulan)
- Anjurkan ibu memberi makanan pendamping ASI setelah 6 bulan sampai 2 tahun
- Anjurkan memerah ASI minimal 1 bulan sebelum ibu bekerja kembali
- Anjurkan cara penyimpanan ASI dengan tepat
Promosi Eliminasi Fekal I.04168
Definisi
Mendukng pengeluaran afekal formal
Tindakan
Observasi
- Identifikasi masalah eliminasi fekal (mis.konstipasi, inkontinensia, bising usus, skibala, kemampuan
reflex buang air besar, gangguan neurologi)
- Idebtifikasi makanan da/atau obat-obatan yang dapat mengganggu eliminasi fekal
- Lakukan pemeriksaan rektal, jika perlu
Terapeutik
- Lakukan abdominal message
Edukasi
- Jelaskan makanan yang mendukung eliminasi fekal normal (mis.tinggi serat dan cukup air)
- Anjurkan minum air putih hangat setelah makan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberi laksatif, jika perlu
- Rujuk kepada perawat rehabilitasi
Promosi Eliminasi Urine I.04169
Definisi
Memfasilitasi pengeluaran urine normal.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi masalah dan faktor-faktor yang berhubungan dengan eliminasi urine
- Periksa gejala dan tanda retensi urine atau inkontinensia urine
Terapeutik
- Fsilitasi berkemh sebelum prosedur tindakan
- Fasilitasi mengukur intake cairan dan output urine
- Berikan terapi modalitas penguatan otot-otot panggul/berkemih
- Berikan minum air putih 8 gelas perhari, jika tidak ada kontra indikasi
Edukasi
- Ajarkan mengenai tanda berkemih dan waktu yang tepat untuk berkemih
Definisi
Meningkatkan kepercayaan pada kemampuan untuk memulai dan mempertahankan tindakan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi harapan psien dan keluarga dalam pencapaian hidup
Terapeutik
- Sadarkan bahwa kondisi yang dialami memiliki nilai penting
- Pandu mengingat kembali kenangan yang menyenangkan
- Libatkan pasien secara aktif dalam perawatan
- Kembangkan rencana yang melibatkan tingkat pencapaian tujuan sederhana sampai ddengan
kompleks
- Berikan kesempatan kepada pasien dan keluarga terlibat dengan dukungan kelompok
- Ciptakan lingkungan yang memudahkan mempraktikan kebutuhan spiritual
Edukasi
- Anjurkan memgungkapkan perasaan terhadap kondisi dengan realistis
- Anjurkan mempertahankan hubungan (mis.menyebutkan nama orang yang dicintai)
- Anjurkan mempertahankan hubungan Terapeutik dengan orang lain
- Latih menyusun tujuan sesuai dengan harapan
- Latih cara mengembangkan spiritual diri
- Latih cara mengenang dan menikmati masa lalu (mis.prestasi.pengalaman)
Definisi
Meningkatkan penilaian perasaan/persepsi terhadap diri sendiri atau kemampuan diri.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi budaya, agam, ras, jenis kelamin, dan usia terhadap harga diri
- Monitor verbalisasi yang merendahkan diri sendiri
- Monitor tingkat harga diri setiap waktu, sesuai kebutuhan
Terapeutik
- Motivasi terlibat dalam verbalisasi positif untuk diri sendiri
- Motivasi menerima tantangan atau hal baru
- Diskusikan pernyataan tentang harga diri
- Diskusikan kepercayaan terhadap penilaian diri
- Diskusikan pengalaman yang meningkatkan harga diri
- Diskusikan persepsi negatif diri
- Diskusikan alasan mengkritik diri atau rasa bersalah
- Diskusikan penetapan tujuan realistis untuk mencapai harga diri yang lebih tinggi
- Diskusikan bersama keluarga untuk menetapkan harapan dan batasan yang jelas
- Berikan umpan balik positif atas meningkatkan mencapai tujuan
- Fasilitasi lingkungan dan aktivitas yang meningkatkan harga diri
Edukasi
- Jelaskan kepada keluarga pentingnya dukungan dalam perkembangan konsep positif diri pasien
- Anjurkan mengidentifukasi kekuatan yang dimiliki
- Anjurkan mempertahankan kontak mata saat berkomunikasi dengan orang lain
- Anjurkan membuka diri terhadap kritik negative
- Anjurkan mengevaluadi perilaku
- Ajarkan cara mengatasi bullying
- Latih meningkatkan tanggung jawab untuk diri sendiri
- Latih pernyataan/kemampuan positif diri
- Latih cara berfikir dan berperilaku positif
- Latih meningkatkan kepercayaan pada kemampuan dalam menangani situasi
Definisi
Meningkatakan interaksi antara dua orang atau lebih yang saling menguntungkan dan ditandai
dengan adanya timbal balik yang sesuai.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi hambatan dalam membina hubungan
Terapeutik
- Diskusikan keuntungan berinteraksi dengan orang lain
- Diskusikan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain
- Diskusikan dengan keluarga masalah yang dirasakan dalam merawat pasien
- Ciptakan suasana yang mendukung peningkatan hubungan
- Berikan pujian secara wajar jika berhasil membina hubungan
- Berikan contoh perilaku adaptif dalam membina hubungan
- Hindari konflik terhadap nilai-nilai yang dianut pasien/keluarga
- Edukasi
- Ajarkan cara bekenalan secara bertahap (mis. Dengan 1 orang atau anggota keluarga, engan 2-3
orang, dengan 4-5morang, lebih dari 5 orang)
- Anjurkan memasukan jadwal berbincang dengan orang lain kedalam jadwal kegiatan harian
- Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian
- Jelaskan kepada keluarga tentang pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinya hambatan
membina hubungan.
- Jelaskan kepada keluarga cara merawat pasien
- Jelaskan kepada keluarga kegiatan rumah tangga yang dapat melibatkan pasien berbicara (makan,
sholat berjamaah)
- Anjurkan keluarga membantu pasien sesuai jadwal
- Latih keluarga cara membimbing pasien berbicara dan memberi pujian
Definisi
Memfasilitasi individu, keluarga, dan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap perilaku
untuk mengurangi risiko kecelakaan kendaraan bermotor.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi pengetahuan tentang keselamatan berkendara
- Identifikasi kebutuhan keselamatan pengguna (mis.kondisi penumpang)
- Identifikasi individu dan kelompok berisiko tinggi mengalami cedera kendaraan
- Identifikasi bahaya keselamatan di lingkungan
- Monitor penggumaaan kursi dan kursi pengaman anak
Terapeutik
- Hilangkan bahaya di lingkungan sekitar kendaraan
- Berikan literature tentang cara meningkatkan keamanan kendaraan
- Pastikan pengemudi tidak menjalankan kendaraannya sampai semua penumpang duduk dengan
aman
- Motivasi orang tua menjadi contoh peran pengguanaan sabuk pengaman
- Berikan pijian pada penggunaan kendaraan yang baik dan benar
- Dukung pemerintah menegakkan regulasi aturan keamanan berkendara
Edukasi
- Jelaskan risiko yang terkait dengan kendaraan bermotor atau pengguna kendaraan tidak bermotor
- Informasi tentang peraturan berkendara di jalan raya
- Jelaskan pentingnya pengguanaan alat pelindung yang tepat untuk mengurangi risiko cedera (mis.
Jok mobil, tempat duduk, sabuk, helm)
- Jelaskan pentingnya selalu memakai sabuk pengaman
- Jelaskan pengguanan sabuk pengaman yang nyaman dana man
- Jelaska pentingnya memilih sepeda yang sesuai usia anak dan menyesuaikan secara berkala saat
anak tumbuh
- Jelaskan memakai helm
- Jelaskan pentingnya memakai sepatu dan pakaian pelindung saat berkendara dengan sepeda atau
sepeda motor
- Informasi kelompok berisiko tinggi tentang perilaku yang dapat menyebabkan saat berkendara
(mis. Minum alcohol, perilaku berisiko, tidak patuh dengan hukum)
- Anjurkan untuk orang tua membawa kursi pengaman anak saat bepergian (mis. Pesawat terbang,
kereta api, bus)
- Ajarkan cara menggunakan kursi pengaman
- Ajarkan orang tua untuk mengamankan bayi di kursi pengaman anak dan anak-anak di bawah 13
tahun di kursi belakang mobil
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan lembaga masyarakat dalam upaya pendidikan keamanan berkendara
(mis.sekolah, polisi dan dinas kesehatan)
Definisi
Mengidentifikasi dan memfasilitasi peningkatan status kebersihan diri dan lingkungan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kondisi umum pasien (mis. Kemampuan fisik dan mental)
- Identifikasi kemandirian melakukan upaya kebersihan diri dan lingkungan
- Identifikasi pengetahuan tentang pentingnya upaya kebersihan
Terapeutik
- Pertimbangkan budaya dalam melakukan upaya kebersihan
- Pertimbangkan karakteristik pasien dan masyarakat untuk melakukan upaya kebersihan (mis. Usia,
social-ekonomi, pendidikan)
- Fasilitas dalam melakukan upaya kebersihan diri sesuai kebutuhan
- Motivasi partisipasi keluarga dan masyarakat dalam upaya promosi kebersihan
- Berikan pujian atas upaya melakukan promosi kebersihan
Edukasi
- jelaskan manfaat kebersihan bagi kesehatan
Edukasi
Edukasi
- Jelaskan perkembangan gigi sesuai usia
- Anjurkan menghindari makanan manis dan lengket
- Anjurkan periksa gigi setiap 6 bulan
- Ajarkan cara menyikat gigi dengan benar (dari gusi ke gigi )
Kolaborasi
- Kolaborasi pembersihan plak/karang gigi secara rutin
Edukasi
- Berikan informasi berupa alur , leaflet atau gambar untuk memudahkan pasien untuk mendapatkan
informasi kesehatan
- Anjurkan keluarga mendampingi pasien selama fase akut progresif atau terminal jika
memungkinkan
Promosi Koping
Definisi
Meningkatkan upaya kognitif dan perilaku untuk menilai dan merespon stressor dan/atau
kemampuan menggunakan sumber-sumber yang ada
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kegiatan jangka pendek dan panjang sesuai tujuan
- Identifikasi kemampuan yang dimiliki
- Identifikasi sumberdaya yang tersedia untuk memenuhi tujuan
- Identifikasi pemahaman proses penyakit
- Identifikasi dampak situasi terhadap peran peran dan hubungan
- Identifikasi metode penyelesaian masalah
- Identifikasi kebutuhan dan keinginan terhadap dukungan sosial
Tarapeutik
- Diskusikan perubahan peran yang dialami
- Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
- Diskusikan alasan mengkritik diri sendiri
- Diskusikan untuk mengklarifikasi kesalahpahaman dan mengevaluasi perilaku sendiri
- Diskusikan konsekuensi tidak menggunakan rasa bersalah dan rasa malu
- Diskusikan risiko yang menimbulkan bahaya pada diri sendiri
- Fasilitasi dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan
- Berikan pilihan realistis mengenai aspek-aspek tertentu dalam perawatan
- Motivasi untuk menentukan harapan yang realistis
- Tinjau kembali kemampuan dalam pengalaman keputusan
- Hindari mengambil keputusan saat pasien berada dibawah tekanan
- Motivasi terlibat dalam kegiatan sosial
- Motivasi mengidentifikasi sistem pendukung yang tersedia
- Dampingi saat berduka (mis.penyakit kronis, kecacatan)
- Perkenalkan dengan orang atau kelompok yang berhasil mengalami pengalaman sama
- Dukung penggunaan mekanisme pertahanan yang tepat
- Kurangi rangsangan lingkungan yang mengancam
Edukasi
- Anjurkan menjalin hubungan yang memiliki kepentingan dan tujuan sama
- Anjurkan penggunaan sumber spiritual ,jika perlu
- Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
- Anjurkan keluarga terlibat
- Anjurkan membuat tujuan yang lebih spesifik
- Ajarkan cara memecahkan masalah secara konstruktif
- Latih penggunaan teknik relaksasi
- Latih keterampilan sosial ,sesuai kebutuhan
- Latih mengembangkan penilaian obyektif
Promosi Laktasi
Definisi
Meningkatkan cakupan ASI eksklusif dan lanjutkan sampai 2 tahun
Tindakan
- Identifikasi kebutuhan laktasi bagi ibu dan bayi
Tarapeutik
- Fasilitasi ibu saat melakukan IMD
- Fasilitasi ibu untuk rawat gabung atau rooming in
- Gunakan sendok dan cangkir saat bayi belum bisa menyusu
- Dampingi ibu selama kegiatan menyusui berlangsung,jika perlu
Edukasi
- Jelaskan pentingnya menyusui sampai 2tahun
- Jelaskan manfaat rawat gabung atau rooming in
- Anjurkan menyusui minimal 2kali selama hamil,dan setelah melahirkan 3-4 kali
- Adakan kelas Edukasi tentang manfaat dan porsi menyusui pada massa prenatal dan periode
Postpartum
- Anjurkan ibu menjaga produksi ASI dengan memerah ASI
- Anjurkan ibu untuk memberikan nutrisi kepada bayi hanya dengan ASI eksklusif selama 6 bulan dan
dilanjutkan sampai 2tahun
- Anjurkan ibu memberi makanan pendamping ASI setelah 6 bulan
- Anjurkan ibu menyusui sesering mungkin segera setelah lahir sesuai kebutuhan bayi .
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kebutuhan laktasi bagi ibu dan bayi Terapeutik
- Fasilitasi ibu saat melakukan IMD
- Fasilitasi ibu untuk rawat gabung atau rooming in
- Gunakan sendok dan cangkir saat bayi belum bisa menyusu
- Dampingi ibu selama kegiatan menyusui berlangsung, jika perlu
Edukasi
Memfasilitasi aktivitas fisik reguler untuk mempertahankan atau meningkatkan ke tingkat kebugaran
dan kesehatan yang lebih tinggi.
Observasi
- Identifikasi keyakinan kesehatan tentang tatihan fisik
- Identifikasi pengaiaman olahraga sebelumnya
- Identifikasi motivasi individu untuk memulai atau melanjutkan program olahraga
- Identifikasi hambatan untuk berolahraga
- Monitor kepatuhan menjalankan program latihan
- Monitor respons terhadap program latihan
Terapeutik
- Motivasi mengungkapkan perasaan tentang olahraga/kebutuhan berolahraga
- Motivasi memulai atau melanjutkan olahraga
- Fasilitasi dalam mengidentifikasi model peran positif untuk mempertahankan program latihan
- Fasilitasi dalam mengembangkan program latihan yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan
- Fasilitas} dalam menetapkan tujuan jangka pendek dan panjang program latinan
- Fasilitasi dalam menjadwalkan periode reguier tatihan rutin mingguan
- Fasilitasi dalam mempertahankan kemajuan program fatihan
- Lakukan aktivitas olahraga bersama pasien, jika pertu
- Libatkan keluarga dalam merencanakan dan memelihara program latihan
- Berikan umpan balik positif terhadap setiap upaya yang dijalankan pasien
Edukasi
- Jelaskan manfaat kesehatan dan efek fisiologis olahraga :
- Jelaskan jenis latihan yang sesuai dengan kondisi kesehatan
- Jelaskan frekuensi, durasi, dan intensitas program latihan yang diinginkan
- Ajarkan latihan pemanasan dan pendinginan yang tepat
- Ajarkan teknik menghindari cedera saat berolahraga
- Ajarkan teknik pernapasan yang tepat untuk memaksimalkan penyerapan oksigen selama latihan
fisik
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan rehabilitasi medis atau ahli fisiologi olahraga, jika perlu
Tindakan
Observasi
- Identifikasi status literasi kesehatan pada kontak perdana
- Identifikasi gaya belajar pasien Terapeutik
- Ciptakan lingkungan yang mendukung agar pasien tidak merasa malu dan/atau terstigmatisasi
- Gunakan teknik komunikasi yang tepat dan jelas :
- Gunakan bahasa yang mudah dimengerti
- Gunakan bahasa yang sederhana
- Gunakan teknik komunikasi yang memperhatikan aspek budaya, usia dan gender
- Sediakan penerjemah, jika perlu :
- Persiapkan informasi-informasi yang akan diberikan baik secara verbal maupun non verbal
- Gunakan strategi yang tepat dalam penyampaian informasi
- Gunakan beberapa macam alat untuk berkomunikasi
- Fasilitasi untuk bertanya dan mengklarifikasi informasi yang belum jelas Edukasi
- Anjurkan bertanya jika terdapat informast yang kurang jelas.
Definisi
Memfasilitasi penggunaan postur dan gerakan dalam aktivitas sehari-hari untuk mencegah kelelahar
dan ketegangan atau cedera muskuloskelotal.
Tindakan
Observasi :
- Identifikasi komitmen untuk belajar dan menggunakan postur dengan tepat
- Identifikasi pemahaman tentang mekanika tubuh dan latihan (mis. meredemonstrasikan teknik
yang tepat saat beraktivitas latihan) :
- Monitor perbaikan postur tubuh atau mekanik tubuh
Terapeut.K
- Fasilitasi dalam memperagakan posisi tidur yang tepat
- Fasilitasi dalam mengidentifikasi latihan postur tubuh yang sesuai
- Fasilitasi dalam memilih aktivitas pemanasan sebelum memulai latihan atau pekerjaan yang tidak
dilakukan secara rutin ,
- Fasilitasi dalam melakukan latihan fleksi untuk memudahkan mobilitas punggung, sesuai indikasi :
Edukasi I
- Jelaskan struktur dan fungsi spinal dan postur optimal dalam bergerak dan menggunakan tubuh :
- Jelaskan perlunya postur yang tepat untuk mencegah kelelahan, regangan, atau cedera
- Jelaskan kemungkinan penyebab nyeri otot atau sendi :
- Informasikan frekuensi dan jumlah pengulangan untuk setiap latihan :
- Anjurkan menghindari tidur dengan posisi tengkurap
- Anjurkan menghindari duduk pada posisi yang sama untuk jangka sama
- Anjurkan menggerakan kaki terlebih dahulu kemudian badan saat berbelok untuk berjalan dari
posisi berdiri
- Ajrakan cara menggunakan postur dan mekanika tubuh untuk mencegah cedera selama melakukan
aktivitas fisik.
- Ajrakan cara mengubah pembebanan dari satu kaki ke kaki lainnya saat berdiri :
- Ajrakan penggunaan matras/kursi atau bantal, jika perlu :
Kolaborasi : :
- Kolaborasi dengan fisioterapis dalam mengembangkan rencana promosi mekanika tubuh, jika
Perlu
Promosi Pengasuhan
Memfasilitasi orang tua, anggota keluarga dan/atau pengasuh dalam memberikan dukungan dan
perawatan yang komprehensif bagi keluarga yang mengalami atau berisiko mengalami masalah
kesehatan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi keluarga resiko tinggi dalam program tindak lanjut
- Monitor status kesehatan anak dan status imunisasi anak
Erapeutik
- Dukung ibu menerima dan melakukan perawatan pre natal secara teratur dan sedini mungkin
- Lakukan kunjungan rumah sesuai dengan tingkat risiko
- Fasilitasi orang tua dalam memiliki harapan yang realistis sesuai tingkat kemampuan dan
perkembangan anak
- Fasilitasi orang tua dalam menerima transisi peran
- Berikan bimbingan antisipasi yang diperlukan sesuai dengan tahapan usia perkembangan anak
- Fasilitasi orang tua dalam mengidentifikasi temperamen unik bayi
- Tingkatkan interaksi orang tua-anak dan berikan contoh
- Fasilitasi orang tua dalam mendapatkan dukungan, dan berpartisipasi dalam peran group programs
- Fasilitasi orang tua dalam mengembangkan dan memelihara sistem dukungan social
- Sediakan media untuk mengembangkan keterampilan pengasuhan
- Fasilitasi orang tua mengembangkan keterampilan sosial dan koping
- Fasilitasi mengatur penitipan anak, jika perlu
- Fasilitasi penggunaan kontrasepsi
Edukasi
- Ajarkan orang tua untuk menanggapi isyarat bayi
Meningkatkan perkembangan fisik, kognitif, sosial dam emosional dari masa anak-anak ke masa
remaja.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi tahap perkembangan remaja
Terapeutik
- Sediakan bimbingan dan konseling kesehatan remaja pada remaja dan keluarga/orang
tua/pengasuh
- Tingkatkan personal hygiene dan penampilan diri
- Dukung partisipasi dalam olahraga yang aman secara teratur
- Faslitasi kemampuan pembuatan keputusan
- Dukung keterampilan komunikasi
- Dukung keterampilan sikap asertif
- Fasilitasi rasa tanggung jawab pada diri dan orang lain
- Dukung respons anti-kekerasan dalam menyelesaikan konflik
- Dukung perkembangan dan pertahankan hubungan sosial
- Dukung aktivitas ekstrakurikuler
Edukasi
Kolaborasi
- Rujuk untuk konseling atau hipnoterapi jika perlu
Promosi Perlekatan
Definisi
Meningkatkan dan mempertahankan perlekatan atau lacth on secara tepat.
Tindakan
Observasi
- Monitor kegiatan menyusui
- Identifikasi kemampuan bayi menghisap dan menelan ASI
- Identifikasi payudara ibu (mis. Bengkak, putting lecet, mastitis, nyeri pada payudara)
- Monitor perlekatan saat menyusui (mis. Aerola bagian bawah lebih kecil daripada areola bagian
atas, mulut bayi terbuka lebar, bibir bayi terputar keluar dan dagu bayi menempel pada payudara
ibu)
Terapeutk
- Hindari memegang kepala bayi
- Diskusikan dengan ibu masalah selama proses menyusui
Edukasi
- Ajarkan ibu menopang seluruh tubuh bayi
- Anjurkan ibu melepas pakaian bagian atas agar bayi dapat menyentuh payudara ibu
- Anjurkan bayi yang mendekati kearah payudara ibu dari bagian bagian bawah
- Anjurkan ibu untuk memegang payudara menggunakan jarinya seperti huruf “C” pada posisi jam
12-6 atau 3-9 saat mengarahkan ke mulut bayi
- Anjurkan ibu menyusui menunggu mulut bayi terbuka lebar sehingga areeola bagian bawah dapat
masuk sempurna
- Ajarkan ibu mengenali tanda bayi siap menyusu
Definisi
Melakukan tindakan untuk mempertahankan dan meningkatkan proses dalam keluarga
Tindakan
Observasi
- Identifikasi tipe proses keluarga
- Identifikasi masalah atau gangguan dalam proses keluarga
- Identifikasi kebutuhan perawatan mandiri di rumah untuk klien dan tetap beradaptasi dengan pola
hidup keluarga
Terapeuti
- Pertahankan interaksi yang berkelanjutan dengan anggota keluarga
- Motivasi anggota keluarga untuk melakukan aktivitas bersama seperti makan bersama, diskusi
bersama keluarga
- Fasilitas anggota keluarga melakukan kunjungan rumah sakit
- Susun jadwal aktivitas perawatan mandiri di rumah untuk mengurangi gangguan rutinitas keluarga
Edukasi
- Jelaskan strategi mengembalikan kehidupan keluarga yang normal kepada anggota keluarga
- Diskusikan dukungan sosial dari sekitar keluarga
- latih keluarga manajemen waktu jika perawatan di rumah dibutuhkan
Promosi Resiliens
Dofinisi .
Meningkatkan pengembangan, penggunaan, penguatan dan untuk faktor-faktor yang akan
digunakan keluarga dalam mengatasi stresor.
Tindakan
Observesi
RegulasiTemperatur I.14578
Definisi
Mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal
Tindakan
Observasi
- Monitor suhu bayi sampai stabil (36,5⁰C – 37,5⁰C)
- Monitor suhu tubuh anak setiap 2 jam, jika perlu
- Monitor tekanan darah frekuensi pernapasan dan nadi
- Monitor warna dan suhu kulit
- Monitor dan catat tanda dan gejala hipotermia atau hipertermia
Terapeutik
- Pasang alat pemantau suhu kontinu, jika perlu
- Tingkatkan asupan cairan dan nutrisi yang adekuat
- Bedong bayi segera setelah lahir untuk mencegah kehilangan nafas
- Masukkan bayi BBLR ke dalam plastik segera setelah lahir (mis, bahan polyethilene, polyurethane)
- Gunakan topi bayi untuk mencegah kehilangan panas pada bayi baru lahir
- Tempatkan bayi baru lahir di bawah radiant warmer
- Pertahankan kelembaban inkubator 50% atau lebih untuk mengurangi kehilangan panas karena
suatu evaporasi
- Atur suhu inkubator sesuai kebutuhan
- Hangatkan terlebih dahulu bahan-bahan yang akan kontak dengan bayi (mis, selimut, kain
bedongan, stetoskop)
- Hindari meletakkan bayi di dekat jendela terbuka atau di area aliran pendingin ruangan atau kipas
angin
- Gunakan matras penghangat, selimut hangat, dan penghangat ruangan untuk menaikkan suhu
tubuh, jika perlu
- Gunakan kasur pendingin, water circulating blanket, ice packs atau gel pad dan intravascular
cooling catheterization untuk menurunkan suhu tubuh
- Sesuaikan suhu lingkungan dengan kebutuhan pasien
Edukasi
- Jelaskan cara mencegah heat exhaustion dan heat stroke
- Jelaskan cara pencegahan hipotermi karena terpapar udara dingin
- Demonstrasikan teknik perawatan metode kanguru (PMK) untuk bayi BBLR
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian antipiretik, jika perlu
Rujukan I.12473
Definisi
Menyusun penanganan lebih lanjut dengan melakukan pelimpahan tugas dan tanggung jawab
pemeriksaan dan perawatan pasien ke tenaga kesehatan atau kesehatan lain
Tindakan
Observasi
- Identifikasi indikasi rujukan (mis, kebutuhan penanganan lanjut, fasilitas tidak , permintaan pasien
atau keluarga sendiri)
- Periksa kondisi pasien sebelum dirujuk (mis, kondisi umum, tanda vital, kesadaran)
Terpaeutik
- Dapatkan persetujuan pasien dan atau keluarga (informed consent)
- Berikan kesempatan pasien dan keluarga untuk bertanya dan mendapatkan jawaban terkait (mis,
tujuan di rujuk, manfaat dirujuk, risiko jika tidak dirujuk, Prosedur rujukan, waktu dan durasi
rujukan)
- Hubungi layanan kesehatan yang menjadi tujuan rujukan yang akan menerima pasien
- Pastikan informasi tentang pasien telah diketahui dan dicatat oleh tenaga kesehatan di layanan
kesehatan tujuan rujukan
- Lengkapi dan kirim berkas-berkas yang diperlukan (mis, formulir rujukan, fotokopi rekam medis,
hasil pemeriksaan penunjang, Berkas jaminan kesehatan)
- Pastikan pasien yang dirujuk telah mengenakan gelang identifikasi
- Lakukan penanganan kegawatdaruratan sebelum dilakukan rujukan, jika perlu
- Sediakan alat transportasi untuk melakukan rujukan dengan aman dan tepat waktu
- Lengkapi peralatan resusitasi dan alat atau bahan yang kemungkinan diperlukan selama proses
rujukan (mis, tabung oksigen lengkap, emergency kit)
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur rujukan
- Informasikan rencana merujuk kepada pasien dan keluarga
- Informasikan layanan kesehatan yang menjadi tujuan rujukan (mis, indikasi rujukan, kondisi pasien,
intervensi yang telah dilakukan, rencana intervensi yang belum dilakukan)
Definisi
Melakukan pelimpahan pelayanan kesehatan ibu hamil dalam persiapan menyusui ke kelas
menyusui/klinik, laktasi/pojok laktasi, untuk mendapatkan konseling, informasi dan Edukasi dari
konselor menyusui minimal 1-2 kali kehamilan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi usia kehamilan ibu(32 minggu)
- Identifikasi motivasi dan kebutuhan ibu untuk menyusui
- Identifikasi informasi tentang menyusui yang telah di peroleh
Tereapeutik
- Diskusikan pentingnya kelas menyusui pada masa kehamilan
- Diskusikan perubahan payudara selama kehamilan
- Rujuk ke layanan kelas menyusui pada masa kehamilan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur rujukan
- Anjurkan ibu mendapatkan Edukasi dan konseling menyusui minimal 1-2 kali selama kehamilan
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan konselor laktasi
Definisi
Melakukan pelimpahan layanan kesehatan ibu menyusui ke kelas menyusui/ klinik laktasi/pojok
laktasi, untuk mendapatkan konseling, informasi dan Edukasi dan konselor menyusui
Tindakan
Obsevasi
- Indentifikasi kemampuan ibu dalam kegiatan menyusui
- Periksa pertahanan berat badan bayi
- Periksa reflek primitive (rooting, sucking dan swallowing)
- Periksa kondisi payudara ibu(mis.jenis puting, benkak, lecet/luka pada putting, nyeri putting dan
mastitis)
- Periksa kondisi psikologis ibu dan dukungan keluarga
- Periksa posisi dan peletakan saat ibu menyusui
- Periksa penggunaan susu formula
- Periksa ketrampilan ibu saat memerah ASI
- Periksa cara penyimpanan ASI
Terapeutik
- Diskusikan pentingnya kelas menyusui pada masa pascapersalinan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur rujukan
- Anjurkan mengunjungi layanan kesehatan (mis. Klinik laktasi, pojok laktasi, kelas menyusui)
Kolaborasi
- Rujuk ke layanan kelas menyusui pada masa pascapersalinan
Rujukan ke Kelompok Dukungan Menyusui I.03142
Definisi
Melakukan pelimpahan layanan kesehatan ibu hamil dan menyusui dalam mempersiapkan dan
mempertahankan menyusui untuk mendapatkan konseling, informasi dan Edukasi sehingga ibu
mendapat dukungan menyusui selama di ruang perawatan atau komunitas.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi usia kehamilan ibu
- Identifikasi motivasi dan kebutuhan ibu untuk menyusui
- Identifikasi informasi yang telah didapat seputar menyusui
- Identifikasi dukungan yang di terima selama kehamilan , persalinan dan pascapersalinan
- Identifikasi kelompok dukungan menyusui yang bersedia memfasilitasi
- Diskusikan pentingnya bergantung dengan kelompok dukungan menyusui
- Motivasi ibu untuk bergabung dengan kelompok pendukung ASI
- Rujuk ke kelompok dukungan menyusui
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur rujukan
- Anjurkan mengunjungi kelompok dukungan menyusui Kolaborasi
- Kolaborasi dengan konselor menyusui dan ibu yang berhasil menyusui eksekuti
Definisi
Menyusun penatalaksanaan lebih lanjut layanan kesehatan dan keperawatan kepada sumber
pelayanan kesehatan yang lebih lengkap bagi individu , keluarga dan kelompok di masyarakat.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi sumber-sumber pelayanan kesehatan di masyarakat
- Identifikasi masalah kesehatan individu , keluarga dan kelompok masyarakat.
Terapeutik
- Damping proses rujukan , jika perlu
- Fasilitasi memutuskan pelayanan kesehatan yang dapat dijadikan tujuan rujukan
- Fasilitasi individu , keluarga dan kelompok mempersiapkan proses rujukan(mis. Administrasi,
informasi/data kesehatan)
- Berikan informasi yang akurat kepada institusi layanan yang dituju
- Fasilitasi proses tindak lanjut di masyarakat setelah rujukan
- Lakukan proses dokumentasi secara lengkap
Menyusun penata laksanaan lebih lanjut program perencanaan kehamilan anggota keluarga kepada
institusi pelayanan keluarga berencana.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kebutuhan keluarga akan program perencanaan kehamilan
- Identifikasi potensi dan sumber-sumber kekuatan keluarga
- Identifikasi apakah peran dan fungsi kesehatan keluarga berjalan baik
Terapetik
- Diskusikan dengan keluarga, terutama kepala keluarga tentang program KB
- Sepakati waktu bersama pasien dan keluarga untuk pertemuan awal program KB
- Berikan kesempatan individu menyampaikan masalahnya
- Fasilitasi keluarga mengidentifikasi jenis KB yang sesuai
- Fasilitasi pasien dan keluarga menyepakati pilihan program KB
- Berikan penguatan atas keputusan pasien dan keluarga
- Jelaskan tujuan, manfaat dan prosedur KB kepada seluruh anggota keluarga
Rujukan ke Perawat Enterostoma 1.04170
ke
Definisi
Melakukan Kolaborasi dengan perawat enterostoma dalam penanganan pasien dengan stoma.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kondisi pasien (mis. Rencana pembuatan stoma , stoma abnormal)
- Siapkan resume kondisi pasien(mis. Gangguan pada collon atau uretra, pekerjaan pasien, jenis dan
waktu pemasangan stoma, permasalahan stoma)
- Tuliskan dengan jelas jenis penangan yang di harapkan dari perawat enterostoma
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur rujukan
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan perawat enterostoma untuk intervensi lebih lanjut
Definisi
Observasi
- Identifikasi sumber-sumber dukungan kesehatan di masyarakat
- Indentifikasi kebutuhan individu
- Monitor hasil akhir program terapi
Terapetik
- Fasilitasi memutuskan untuk mengikuti program terapi kelompok
- Motivasi menyesuaikan diri dengan kelompok pendukung
- Fasilitasi mengikuti program terapi sesuai tahapan hingga selesai
- Berikan penguatan atas pencapaian individu dalam kelompok
- Lakukan modifikasi dan program tindak lanjut
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur rujukan
Rujukan ke Terapi Keluarga
Definisi
Melimpahkan layanan program terapi individu dalam keluarga untuk menjalani terapi keluarga.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi masalah pasien dalam keluarga
- Identifikasi potensi dan sumber-sumber kekuatan keluarga
- Identifikasi apakah peran dan fungsi kesehatan keluarga berjalan dengan baik
Terapetik
- Diskusikan rencana melibatkan seluruh anggota keluarga dalam program terapi
- Diskusikan dengan kepala keluarga tentang masalah kesehatan yang di alami
- Sepakati waktu bersama pasien dan keluarga untuk pertemuan awal terapi
- Berikan kesempatan individu menyampaikan masalahnya
- Fasilitasi keluarga mengidentifikasi model terapi yang sesuai
- Fasilitasi pasien dan keluarga menyepakati pilihan terapi dan strategi pelaksanaanya
- Berikan penguatan atas individu dan keluarga
Edukasi
- Jelaskan tujuan manfaat dan proses terapi kepada seluruh anggota keluarga
Seklusi
Definisi
Memisahkan pasien dalam ruangan khusus dengan pengawasan ketat
Tindakan
Observasi
- Identifikasi riwayat medis
- Identifikasi riwayat perilaku membahayakan diri sendiri dan orang lain
- Monitor keselamatan selama di ruang seklusi
Terapetik
- Tentukan satu anggota staf keperawatan untuk berkomunikasi dan mengarahkan staf lain
- Kontrak untuk mengendalikan perilaku
- Dukung pemenuhan kebutuhan dasar(mis.nutrisi, eliminasi, hidrasi, dan kebersihan)
- Hindari penggunaan benda yang dapat menyakiti diri sendiri atau orang lain
- Ciptakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
- Lakukan pengekangan fisik atau pembatasan gerak ,jika perlu
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur kepada pasien dan keluarga dengan bahasa yang mudah dipahami
- Latih cara mengendalikan perilaku,jika perlu
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat untuk kegelisahan atau agitasi, sesuai indikasi
Skrining Bayi Sebelum Pemulangan 1.10343
Definisi
Mendeteksi secara dini suatu kelainan / penyakit yang belum jelas secara klinis dengan
menggunakan sejumlah test, pemeriksaan atau prosedur
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan bayi dan keluarga untk dilkakukan pemulangan
Terapetik
- Lakukan skrining tumbuh kembang bayi
- Lakukan skrining pendengaran dengan test gangguan pendengaran otoaustic emissions(OAE),
audiotory brain stem response(ABR)
- Lakukan pemeriksaan oksimetri nadi untuk mengidentifikasi bayi yang memiliki penyakit jantung
bawaan kritis
- Lakukan skrining hipotiroid kongenital , jika perlu
Edukasi
- Jelaskan kepada orang tua tentang tujuan dan prosedur skrining
- Ajarkan mengamati dan menilai perilaku bayi terkait kemampuan pendengaran bayi
- Informasikan kepada orang tua pentingnya menindaklanjuti hasil skrining
Definisi
Mendeteksi secara dini pasien yang beresiko mengalami malnutrisi dengan proses yang cepat untuk
mencegah penurunan status gizi
Tindakan
Observasi
- Identifikasi status gizi dalam 1x24 jam setelah pasien masuk rumah sakit
Terapetik
- Gunakan instrument skrining yang valid dan terpercaya
- Lakukan skrining ulang setelah saru minggu , jika skrining gizi menunjukan risiko malnutrisi
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur skrining gizi
- Informasikan hasil skrining gizi
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk di lakukan pemeriksaan lanjut , jika skrining gizi menunjukan risiko
sedang mengalami malnutrisi
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk dilakukan proses asuhan gizi terstandar, jika skrining gizi
menunujukkan risiko sedang mengalami malnutrisi
Skrining l.14580
Definisi
Mendeteksi secara dini kemungkinan mengalami kanker agar dapat di lakukan penanganan sesegera
mungkin
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kondisi awal pasien(mis.anamnesa keluhan, usia, jenis kelamin, riwayat kanker di
keluarga , paparan karsinogenik
Terapetik
- Lakukan pemeriksaan fisik pada payudara , leher rahim, prostat, paru-paru atau organ yang
mungkin terkena kanker
- Fasilitasi untuk melaksanakan pemeriksaan penunjang deteksi kanker baik pada wanita maupun
pria
Edukasi
- Jelaskan prosedur dan tujuan deteksi dini kanker
- Jelaskan prosedur pemeriksaan penunjang
- Anjurkan melakukan deteksi kanker secara rutin
Definisi
Mendeteksi dini resiko masalah kesehatan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan prosedur
lainya.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi target populasi skrining kesehatan
Terapetik
- Lakukan informed consent skrining kesehatan
- Sediakan akses layanan skrining (mis. Waktu dan tempat)
- Jadwalkan waktu skrining kesehatan
- Gunakan instrument skrining yang valid dan akurat
- Sediakan lingkungan yang nyaman selama prosedur skrining kesehatan
- Lakukan anamnesis riwayat kesehatan , faktor resiko, dan pengobatan , jika perlu
- Lakukan pemeriksaan fisik, sesuai indikasi
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur skrining kesehatan
- Informasikan hasil skrining kesehatan
Kolaborasi
- Rujuk untuk pemeriksaan diagnostic lanjut(mis. Pap smear, mamografi, prostat, ekg), jika perlu
Definisi
Mendeteksi secara dini penyebab penderitaan , rasa sakit, dan kematian secara sengaja
Tindakan
Observasi
- Identifikasi adanya keluhan fisik(mis. Pendarahan,luka,jejas)
- Identifikasi adanya perubahan perilaku dan psikologis
- Identifikasi adanya konsep diri (mis. Adanya rendah diri)
- Identifikasi adanya riwayat kekerasan (mis. Pelaku, korban,saksi)
- Identifikasi itntensitas dn frekuensi penganiayayan yang di alami
- Identifikasi perasaan selama proses skrining (mis. Merasa bersalah, marah, sedih)
- Identifikasi koping yang di gunakan
- Identifikasi dukungan yang terdekat
Terapetik
- Berikan lingkungan yang nyaman , aman dan privasi
- Perhatikan kebutuhan dasar dan psikologis
- Berikan sikap respek dan empati terhadap semua yang di ungkapkan (mis, verbal, nonverbal)
- Hindari pemberian stigma
- Lakukan pemeriksaan fisik
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur skrining
Kolaborasi
- Kolaborasi pemeriksaan penunjang(mis. Laboratorium, forensic)
- Rujuk ke pelayanan terkait, jika perlu
Definisi
Mendeteksi secara dini penggunaan zat yang tidak sesuai dengan indikasi medis sehingga dapat
menimbulkan kecanduan serta kematian.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi alasan dan keadaan saat masuk (mis. Putus zat, overdosis, intoksikasi)
- Identifikasi riwayat pengobatan/terapi medik
- Identifikasi riwayat masalah penggunaan zat (mis.perawatan di RS, komplikasi medis/jiwa, perilaku
kriminal)
- Identifikasi kondisi yang mengakibatkan stress (mis. Kejadian, lingkungan)
- Identifikasi faktor pencetus pemakaian kembali zat
- Identifikasi pemakaian zat terakhir (mis. Jenis, cara pemakaian, dosis, dan waktu)
- Identifikasi hubungan social dan hambatan (mis. Orang terdekat/dipercaya, kegiatan kelompok)
- Identifikasi konsep diri (mis. Gambaran diri, identitas, peran, ideal diri, harga diri)
- Identifikasi aspek spiritual dan religi (mis. Nilai, keyakinan, kegiatan ibadah)
- Identifikasi mekanisme koping yang digunakan sebelum dan saat ini
- Identifikasi mengenai penyebab dan akibat pemakaian zat
- Identifikasi cara mengatasi sugest yang digunakan serta efektivitas
- Identifikasi system pendukung yang digunakan dan tersedia
Terapeutik
- Berikan lingkungan yang nyaman, aman dan privasi
- Perhatikan kebutuhan dasar dan psikologis
- Berikan sikap respect dan empati terhadap semua yang diungkapkan (mis. Verbal, nonverbal)
- Lakukan pemeriksaan fisik
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur skrining
Kolaborasi
- Kolaborasi pemeriksaan penunjang (mis. Darah, urin, MRI)
- Rujuk ke pelayanan terkait, jika perlu
Skrining Perkembangan Bayi dan Balita I. 10344
Definisi
Mendeteksi secara dini risiko terjadi penyipanan perkembangan anak usia di bawah lima tahun.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi tahap perkembangan bayi/balita dengan instrument yang valid dan dipercaya (mis.
KPSP, Denver II)
Terapeutik
- Lakukan skrining sesuai dengan standar usia yang telah ditetapkan
- Berikan lingkungan yang nyaman, aman dan privasi
- Perhatikan kebutuhan dasar dan psikologis
- Berikan sikap respek dan empati terhadap semua yang diungkapkan (mis. Verbal, nonverbal)
- Hindari pemberian stigma
- Lakukan pemeriksaan fisik
Edukasi
- Jelaskan kepada orang tua tujuan dan posedur skrining
- Infromasikan kepada orang tua hasil skrining
Definisi
Mendeteksi dini risiko masalah kesehatan tuberculosis dengan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
prosedur lainnya.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi target populasi skrining tuberkolosis (kelompok berisiko)
Terapeutik
- Lakukan informed consent skrining tuberkolosis
- Sediakan akses layanan skrining tuberkolosis (mis. Waktu dan tempat)
- Jadwalkan waktu tuberkolosis skrining
- Gunakan instrument skrining tuberkolosis yang valid dan akurat (mis. Tanda gejala, BTA, rotgen
thorak)
- Sediakan lingkungan yang nyaman selama prosedur skrining tuberkolosis
- Lakukan anamnesis riwayat kesehatan, factor risiko, dan pengobatan, jika perlu
- Lakukan pemeriksaan fisik sesuai indikasi
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur skrining tuberkolosis
- Informasikan hasil kesehatan
Stabilitas Jalan Napas I.01025
Definisi
Mempertahankan kepatenan jalan napas baik tanpa alat maupun dengan alat bantu jalan napas.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi ukuran dan tipe selang orofariangeal atau nasofaringeal
- Monitor suara jalan napas setelah selang jalan napas terpasang (mis, sesak napas, mengorok)
- Monitor komplikasi pemasangan selang jalan napas
- Monitor kesimetrisan pergerakan dinding dada
- Monitor saturasi oksigen (SpO2) dan CO2
Terapeutik
- Gunakan alat pelindung diri (mis. Sarung tangan, kacamata, masker)
- Posisikan kepala pasien sesuai dengan kebutuhan
- Lakukan pengisapan mulut dan orofaring
- Insersikan selang oro/nasofaring dengan tepat
- Pastikan selang oro/nasofaring mencapai dasar lidah dan menahan lidah tidak jatuh ke belakang
- Fiksasi selang oro/nasofaring dengan cara yang tepat
- Ganti selang oro/nasofaring sesuai prosedur
- Insersikan laryngeal mask airway(LMA) dengan tepat
- Pastikan pemasangan selang endotrakeal dan trakeostomi hanya oleh tim medis yang kompeten
- Fasilitasi pemasangan selang endotrakeal dengan menyiapkan peralatan intubasi dan peralatan
darurat yang dibutuhkan
- Berikan oksigen 100% selama 3-5 menit, sesui kebutuhan
- Auskultasi dada setengah instubasi
- Gembungkan manset endotrakeal/trakeostomi
- Tandai selang endotrakeal pada bibir atau mulut
- Verifikasi posisi selang dengan menggunakan x-ray dada, pastikan trakea 2-4 cm di atas karina
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur stabilitasi jalan napas
Kolaborasi
- Kolaborasi pemilihan ukuran dan tipe selang endotrakeal atau selang trakeostomi yang memiliki
volume tinggi, manset yang memiliki tekanan rendah
Definisi
Meningkatkan kesadaran dan pemahaman lingkungan dengan memanfaatkan perencanaan
rangsangan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi keterbatasan kemampuan kognitif
Terapeutik
- Dukung lingkungan dalam menstimulasi melalui kontak yang bervariasi
- Lakukan secara bertahap dan berulang-ulang jika terdapat perubahan atau hal baru
- Sediakan kalender
- Orientasikan waktu, tempat dan orang
- Tunjukan sensitivitas dalam perawatan dengan cara merespons
- Berikan kesempatan untuk bertanggungjawab pada tugas dan pekerjaan
- Libatkan dalam kegiatan seni dan budaya secara aktif
- Libatkan dalam program multistimulasi untuk meningkatkan kemampuan kognitif (mis. Bernaynyi,
mendengarkan music, mendengarkan murattal, kegiatan kreatif, interaksi social, atau penyelesaian
masalah)
- Berikan kesempatan untuk memberikan pendapat
- Rencanakan kegiatan stimulasi sensori
- Berikan waktu istirahat
- Letakkan barang pribadi dan foto di kamar pasien
Edukasi
- Anjurkan untuk berinteraksi dengan orang lain
- Anjurkan menungkapkan kembali pikiran untuk menstimulasi memori
- Anjurkan untuk melakukan kegiatan untuk meningkatkan kemampuan dan pembelajaran
- Anjurkan untuk menggunakan alat bantu memori (mis. Daftar tugas, jadwal, dan pengingat)
- Anjurkan mengulang lagi informasi yang didapatkan
Surveilens I. 14582
Definisi
Mengumpulkan, meninterpretasi, dan mensintesis data pasien untuk pengambilan keputusan klinis
yang berkesinambungan dan berkelanjutan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi risiko kesehatan pasien
- Idetifikasi perilaku dan rutinitas normal pasien
- Identifikasi persepsi pasien tentang status kesehatannya
- Identifikasi kondisi awal yang memerlukan respon segera (mis. Perubahan tanda vital, detak
jantung lambat atau cepat, tekanan darah rendah atau tinggi, sulit bernapas, perubahan tingkat
kesadaran, kejang berulang atau berkepanjangan, nyeri dada, perubahan status mental)
- Periksa tanda, gejala atau masalah saat ini
- Monitor kemampuan pasien untuk melakukan aktivitas perawatan firi
- Monitor status neurologis
- Monitor pola perilaku
- Monitor kemampuan kognitif
- Monitor keadaan emosional
- Monitor tanda vital
- Monitor strategi penanggulangan yang digunakan oleh pasien dan keluarga
- Monitor perubahan pola tidur
- Monitor kulit pada pasien berisiko tinggi
- Monitor tanda dan gejala ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
- Monitor pervusi jaringan
- Monitor tanda-tanda infeksi, jika perlu
- Monitor status gizi
- Monitor fungsi gastrointestinal
- Monitor pola eliminasi
- Monitor kecenderungan pendarahan pada pasien berisiko tinggi
Terapeutik
- Aktifkan tim reaksi cepat, jika perlu
- Tetapkan frekuensi pengumpulan dan interpretasi data
- Tentukan kondisi pasien stabil yang tidak stabil atau kritis (mis. Pasien yang membutuhkan
penilaian neurologis sering, pasien mengalami disritmia jantung, pasien menerima infus obat
kontinyu)
- Fasilitas memperoleh tes diagnostik, jika perlu
- Interpretasikan hasil tes diagnostic, jika perlu
- Ambil dan analisis data laboratorium
- Libatkan pasien dan keluarga dalam kegiatan pemantauan, jika perlu
- Catat jenis dan jumlah drainase dan beritahu dokter tentang perubahan yang signifikan
- Bandingakan status saat ini dengan status sebelumnya untuk mendeteksi perbaikan dan
memburuknya keadaan kondisi pasien
- Analisis beberapa program medis dan pasikan keamanan dan ketepatannya
- Sediakan lingkungan yang tepat sesuai yang diinginkan (mis. Mencocokkan kompetensi perawat
dengan kebutuhan perawatan pasien, rasio dengan perawat, menyediakan staf pelengkap memadai,
memastikan kesinambungan perawatan)
Edukasi
- Jelaskan hasil tes diagnostic kepada pasien dan keluarga
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan tim medis, jika perlu
- Kolaborasi dengan tim medis untuk melakukan pemantauan hemodinamik invasif, jika perlu
- Kolaborasi dengan tim medis untuk melakukan pemantauan ICP
Definisi
Mengumpulkan, menginterpretasi, dan mensintesis data keselamatan dan factor risiko keselamatan
pasien untuk pengambilan keputusan klinis yang berkesinambungan dan berkelanjutan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi risiko bahaya yang mengancam keselamatan pasien, jika ada
- Identifikasi informasi tentang perilaku dan rutinitas normal pasien
- Identifikasi persepsi tentang keselamatan
- Periksa tanda, gejala, atau masalah saat ini
- Monitor kemampuan pasien untuk melakukan aktivitas perawatan diri
- Monitor status neurologis
- Monitor pola perilaku
- Monitor kemampuan kognitif
- Monitor keadaan emosional
- Monitor tanda vital, sesuai kebutuhan
- Monitor tanda dan gejala ketidakseimbangan cairan elektrolit
- Monitor kecenderungan pendarahan pada pasien berisiko tinggi
Terapeutik
- Tetapkan frekuensi pengumpulan dan interpretasi data
- Tentukan kondisi pasien stabil yang tidak stabil atau kritis (mis. Pasien yang membutuhkan
pemeriksaan neurologis sering, pasien mengalami disritmia jantung, pasien menerima infus obat
intravena kontinu seperti nitrogliserin atau insulin)
- Fasilitas memperoleh tes diagnostic, jika perlu
- Interpretasi hasil tes diagnostic, jika perlu
- Bandingkan status ini dengan status seblumnya untuk mendeteksi perbaikan dan memburuknya
kondisi pasien
- Prioritaskan tindakan berdasarkan kondisi pasien
- Analisis beberapa program medis dan pastikan keamanan dan ketepatannya
- Sediakan lingkungan yang tepat sesuai yang diinginkan (mis. Mencocokkan kompetensi perawat
dengan kebutuhan perawatan pasien, rasio dengan perawat, menyediakan penunjang yang
memadai, memastikan kesinambungan perawatan)
Edukasi
- Anjurkan keluarga terlibat dalam menjaga keselamatan pasien, jika perlu
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan tim medis, jika perlu
- Kolaborasi dengan tim medis untuk melakukan pemantauan hemodinamik invasif, jika perlu
- Kolaborasi dengan medis tentang kondisi terkait program terapi, jika perlu
Definisi
Mengumpulkan, menginterpretasikan, dan mensintesis data ibu hamil dengan riwayat trauma atau
cedera yang mengancam kehamilan atau ibu hamil dengan riwayat kehamilan bermasalah
Tindakan
Observasi
- Identifikasi risiko bahaya yang mengancam kehamilan (mis. Riwayat jatuh, trauma, infeksi jalan
lahir, konsumsi obat-obatan, usia lebih dari 35 tahun dan kurang 20 tahun, malnutrisi, penyakit
penyetra)
- Identifikasi perilaku dan rutinitas yang dapat mengancam kehamilan pasien (mis. Olahraga ekstrim,
naik atau turun tangga, merokok, alkoholik)
- Identifikasi kondisi stabil atau tidak stabil kritis (mis. Gawat janin, pendarahan, anema, hipertensi,
KPD, preeklamsia/eklamsia)
- Periksa tanda, gejala, atau masalah kehamilannya saat ini
Terapeutik
- Tetapkan frekuensi pengumpulan dan interpretasi data terkait kehamilan (mis. BB ibu hamil, DJJ,
taksiran berat janin, gerakan janin, usia kehamilan, tinggi fundus)
- Fasilitas ibu hamil memperoleh informasi tentang deteksi dini tanda dan gejala bahaya kehamilan
(mis. Perdarahan, tekanan darah tinggi, tanda-tanda anemia dan hasil tes diagnostic)
- Interpretasikan hasil diagnostic, jika perlu
- Sediakan lingkungan aman dan nyaman bagi ibu hamil
Edukasi
- Anjurkan menyampaikan persepsinya tentang kehamilan berisiko
Kolaborasi
- Kolaborasi program medis bagi ubu hamil dan pastikan keamanan dan ketepatannya
Definisi
Mengumpulkan, menginterpretasi, dan mensintesis data yang bersifat berkesinambungan untuk
pengambilan keputusan di masyarakat.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi tujuan dan prosedur pelaporan data kesehatan masyarakat
- Kumpulkan data yang berkaitan dengan kejadian kesehatan di masyarakat
- Tetapkan frekuensi dan pengumpulan analisis data
Terapeutik
- Laporkan data mekanisme menggunakan pelaporan standar yang sudah ada
- Tindak lanjuti laporan ke instansi terkait untuk memastikan keakuratan dan kegunaan informasi
- Libatkan berperan aktif dalam pengembangan program di masyarakat (mis. Pendidikan kesehatan,
kebijakan pemerintah dan kemampuan advokasi) terkait dengan pengumpulan data masyarakat dan
pelaporannya
- Gunakan laporan sebelumnya untuk mengenali kebutuhan pengumpulan data tambahan, analisis
dan interpretasinya
Edukasi
- Ajarkan (Keluarga dan masyarakat) mengenali pentingnya tindak lanjut pengobatan penyakit
menular
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan pihak lain dalam pengumpulan, analisis, dan pelaporan data kesehatan
masyarakat
Teknik Distraksi I. 14584
Definisi
Mengalihkan perhatian atau emosi dan pikiran negatif terhadap sensai yang tidak diinginkan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi pilihan teksnik distraksi yang diinginkan
Terapeutik
- Gunakan teknik distraksi (mis. Membaca buku, menonton televise, akitivitas terapi, membaca
cerita, bernyanyi )
Edukasi
- Jelaskan manfaat dan jenis distraksi bagi panca indera (mis. Music, perhitungan, televise, baca,
video/ permainan ngegame)
- Anjurkan menggunakan teknik sesuai dengan tingkat energi, kemampuan, usia, tingkat
perkembangan
- Anjurkan membuat daftar aktvitas yang menyenangkan
- Anjurkan melatih teknik distraksi
Definisi
Membentuk imajnasi dengan semua indera melalui pemrosesan kognitif dengan mengubah, obyek,
tempat, peristiwa atau situasi untuk meningkatkan relaksasi, meningkatkan kenyamanan dan
meredakan nyeri.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi masalah yang dialami
- Monitor respons perubahan emosional
Terapeutik
- Sediakan ruangan yang tenang dan nyaman
Edukasi
- Anjurkan membayangkan suatu tempat yang pernah atau yang ingin dikunjungi (mis. Gunung,
pantai)
- Anjurkan membayangkan mengunjungi tempat yang dikunjungi berada dalam kondisi yang sehat,
bersama dengan orang yang dikasihi atau dicintai dalam suasana yang nyaman
Definisi
memfasilitasi latihan otot resistif reguler untuk mempertahankan atau meningkatkan kekuatan otot.
Tindakan
Observasi
- mengidentifikasi resiko
- identifikasi tingkat kebugaran otot dengan menggunakan lpangan latihan atau laboratorium tes
(mis.angkat maksimum, jumblah datar perunit waktu)
- identifikasi jenis dan durasi aktivitas pemanasan/pendinginan
- monitor efektifitas latihan.
Terapeutik
- lakukan latihan sesuai program yang di tentukan
- fasilitias menetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang yang realistis dalam menentukan
rencana latihan.
- Fasilitas mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan di lingkungan rumah/ tempat kerja
- Fasilitas mengembangkan program latihan yang sesuai dengan tingkat kebugaran otot, kendala
musculoskeletal, tujuan fungsional kesehatan, sumber daya peralatan olahraga, dan dukungan sosial
- Fasilitas mengubah program atau mengembangkan strategi lain untuk mencegahnya bosan dan
putus latihan.
- Berikan intruksi tertulis tentang pedoman dan bentuk gerak untuk setiap gerakan otot.
Edukasi
- Jelaskan fungsi otot, fisiologi olahraga, dan konsekuensitidak digunakannya otot.
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain (mis. Terapis aktivitas, asli fisiologi olahraga,terapis okupasi,
terapis rekreasi, terapi fisik) dalam perencanaan, pengajaran, danmemonitor program latihan otot.
Definisi
Menggunakan teknik gerakan tubuh aktif atau pasif untuk mempertahankan atau
mengembalikan meningkatkan fleksibilitas sendi
Tindakan
Observasi
- Identifikasi keterbatasan fungsi dan gerak sendi
- Monitor lokasi dan sifat ketidaknyamanan atau rasa sakit selama gerakan / aktivitas
Terapeutik
- Lakukan pengendalian nyeri sebelum memulai latihan
- Berikan posisi tubuh optimal untuk gerakan sendi pasif atau aktif
- Fasilitas menyusun jadwal latihan rentang gerak aktif maupun pasif
- Fasilitas gerak sendi teratur dalam batas batas rasa sakit, ketahanan, dan mobilitas sendi
- Berikan penguatan positif untuk melakukan latihan bersama
Edukasi
- Jelaskan kepada pasien / keluarga tujuan dan rencana latiahan bersama
- Anjurkan duduk di tempat tidur, di sisi tempat tidur (menjuntal) atau kursi, sesuai toleransi
- Ajarkan melakukian latihan rentang gerak aktif dan pasif secara sistematis
- Anjurkan memvisualisasikan gerak tubuh sebelum memulai gerakan
- Anjurkan ambulasi, sesuai toleransi
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan fisioterapi dalam mengembangkan dan melaksanakan program latihan.
Definisi
Teknik relaksasi dengan membentuknya imajinasi individu dengan menggunakan semua indera
melalui pemprosesan kognitif untuk mengurangi stress.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi masalah yang dialami
Terapeutik
- Buat kontrak dengan pasien
- Ciptakan ruangan tenang dan nyaman
Edukasi
- Anjurkan mendengarkan musik yang lembut atau music yang disukai
- Anjurkan berdoa, berzikir, membaca kitab suci, ibadah sesuai agama yang dianut
- Anjurkan melakukan teknik menenangkan hingga perasaan menjadi tenang.
Definisi
Menggunakan aktivitas fisik, kognitif, social, dan spiritual tertentu untuk memulihkan keterlibatan
frekuensi, atau durasi aktivitas individu atau kelompok.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi deficit tingkat aktivitas
- Identifikasi kemampuan berpartisipasi dalam aktivitas tertentu
- Identifikasi sumber daya untuk aktivitas yang diinginkan
- Identifikasi stategi meningkatkan partisipasi dalam aktivitas
- Identifikasi makna aktivitas rutib (mis.bekerja) dan waktu luang
- Monitor respons emosional, fisik, social, dan spiritual terhadap aktivitas
Terapeutik
- fasilitas focus pada kemampuan, bukan deficit yang alami
- sepakat komitmenuntuk meningkatkan frekuensi dan rentang aktivitas
- fasilitasi memilih aktivitas dan tetapkan tujuan aktivitas yang konsisten sesuai kemampuan fisik,
psikologis dan social
- koordinasi pemilihan aktivitas sesuai usia
- fasilitasi makna aktivitas yang dipilih
- fasilitas transpotrasi untuk menghadiri aktivitas, jika sesuai
- fasilitias pasien dan keluarga dalam menyesuaikan lingkungan untguk mengkoordinasi aktivitas
yang di pilih
- fasilitas aktivitas fisik rutin (mis.ambulasi,mobilisasi dan perawatan diri) sesuai kebutuhan
- fasilitas aktivitas pengganti saat mengalami keterbatasan waktu, energy atau gerak
- fasilitas aktivitas motoric kasar untuk pasien hiperaktif
- tingkatkan aktivitas fisik untuk memelihara berat badan,jika sesuai
- fasilitas aktivitas motoric untuk merelaksasikan otot
- fasilitas aktvitas dengan komponen memori implisit dan emosional (mis. Kegiatan keagamaan
khusus) untuk pasien demensia, jika sesuai.
- Libatkan dalam permainan kelompok yang tidak kompetitif, terstruktur, dan aktif
- Fasilitas mengembangkan motivasi dan penguatan diri
- Fasilitas pasien dan keluarga memantau kemajuannya sendiri untuk mencapai tujuan
- Jadwalkan aktivitas dalam rutinitas sehari hari
- Berikan penguatan positif partisipasi dalam aktivitas
Edukasi
- Jelaskan metode aktivitas sehari hari, jika perlu
- Ajarkan cara melakukan aktivitas yang di pilih
- Anjurkan melakukan aktivitas fisik, social, spiritual dan kognitif dalam menjaga fungsi dan
kesehatan
- Anjurkan terlibat dalam aktivitas kelompok atau terapi, jika sesuai
- Anjurkan keluarga memberi penguatan positif atas partisipasi dalam aktivitas
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan terapis okupasi dalam merencanakan dan memonitor program aktivitas jika
sesuai
- Rujuk pada pusat atau program aktivitas komunitas, jika perlu
Definisi
Menggunakan teknik penekanan pada titik tertentu untuk mengurangi nyeri, meningkatkan
relaksasi, mencegah atau mengurangi mual.
Tindakan
Obeservasi
- Periksa kontraindikasi (mis. Kontusio, jaringan perut, infeksi, penyakit jantung dan anak kecil)
- Periksa tingkat kenyamanan psikologis dengan sentuhan
- Periksa tempat yang sensitif untuk dilakukan tekanan dengan jari
- Identifikasi hasil yang ingin di capai
Terapeutik
- Tentukan titik akupuntur, sesuai dengan hasil yang di capai
- Perhatikan isyarat verbal atau nonverbal untuk menentukan lokasi yang diinginkan
- Rangsang titik akupresur dengan jari atau ibu jari dengan kekuatan tekanan yang memadai
- Tekan jari atau pergelangan tangan untuk mengurangi mual
- Tekan bagian otot yang tegang hingga rileks atau nyeri menurun, sekitar 15-20 detik
- Lakukan penekanan pada kedua ekstremitas
- Lakukan akupresur setiap hari dalam satu pecan pertama untuk mengatasi nyeri
- Telah referensi untuk menyesuaikan terapi dengan etiologi, lokasi, dan gejala, jika perlu
Edukasi
- Anjurkan untuk rileks
- Ajarkan keluarga atau orang terdekat melakukan akupresur secara mandiri
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan terapis yang tersertifikasi
-
Terapi akupuntur I.06210
Definisi
Menggunakan metode penusukan jarum pada titik titik tertentu yang tepat di permukaan tubuh
Tindakan
Observasi
- Periksa riwayat kesehatan dan pengkajian fisik sesuai kebutuhan
- Periksa resiko adanya akupuntur
Terapeutik
- Perhatikan prosedur keselamatan pasien (cuci tangan persiapan kulit, persiapan lingkungan kerja,
persiapan alat, kadaluarsa jarum, manajemen sampah, manajemen darah)
- Berikan posisi yang sesuai dan buka area yang akan di terapi, sesuai kebutuhan
- Tentukan titik akupuntur
- Lakukan akupuntur sesuai indikasi (lokasi,ukuran,jarum,jumblah jarum yang digunakan)
- Lakukanmenejemen efek samping akupuntur (mis.nyeri,hematom,pingsan, jarum yang rusak,
bengkok,tertancap, infeksi)
Edukasi
- Jelaskan prosedur akupuntur, indikasi,kontra indikasi,dan kemungkinan efek samping
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan terapis yang tersertifikasi
Terapi diversional
Definisi
Menggunakan aktifitas pengisi waktu luang atau rekreasi untuk meningkatkan perasaan sehat.
Tindakan
Obervasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampun menerima informasi
- Identifikasi hobi dan aktivitasbyang biasa dilakukan
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Anjurkan menyiapkan ruangan yang tenang dan nyaman
- Anjurkan menjalankan hobi dan aktivitas yang biasa dilakukan
- Anjurkan menonton teevisi, membaca buku, dan hiburan lainnya
- Anjurkan melakukan aktivitas yang dapat menurunkan asientas (mis.berzikir, beribadah,menyanyi
dalam kelompok, permainan sederhana bermain kartu puzzle)
Definisi
Memfasilitasi pencapaian konsentrasi penuh untuk menciptakan perubahan dalam
sensasi,pikiran,atau perilaku.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi riwayat masalah yang dialami
- Identifikasi tujuan teknik hypnosis
- Identifikasi penerimaan untuk menggunakan hypnosis
Terapeutik
- Ciptakan hubungan saling percaya.
- Berikan lingkungan yang nyaman,tenang dan bebas gangguan.
- Duduk bahasa yang mudah dipahami.
- Berikan sasaran dengan secara efektif.
- Fassilitasi mengidentifikasi teknik hypnosis yang tepat(mis.gerakan tangan ke wajah,teknik
eskalasi,fraksinasi).
- Hindari menebak apa yang dipikirkan.
- Fasilitasi menggunakan semua indera selama prosses terapi.
- Berikan umpan balik positif setelah setiap sesi Edukasi.
- Anjurkan menarik napas dalam untuk mengintensifkan relaksasi.
Definisi
Menggunakan humor untuk memudahkan membangun hubungan,mengurangi ketegangan dan
kemarahan,atau mengatasi perasaan menyaksikan.
Definisi
Menggunakan anggota keluarga untuk menggerakan keluarga melakukan cara hidup yang lebih
produktif.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi riwatay kesehatan keluarga.
- Identivikasi pola komunikasi keluarga.
- Identivikasi cara keluarga memecahkan masalah.
- Identivikasi pembuatan keputusan dalam keluarga.
- Identivikasi terjadinya pelecehan dalam keluarga.
- Identivikasi kekuatan/sumber daya keluarga.
- Identivikasi peran setiap anggota keluarga dalam system keluarga.
- Identivikasi gangguan spesifikasi terkait harapan peran.
- Identivikasi penyalahgunaan zat pada anggota keluarga.
- Identivikasi penengah dalam keluarga.
- Identivikasi ketidak puasan dan/atau konflik terjadi.
- Identivikasi kejadian saat ini atau akan terjadi yang mengancam keluarga.
- Identivikasi kebutuhan dan harapan dalam keluarga.
- Monitor respons merugikan terhadap terapi.
Terapeutik
- Fasilitasi strategi keluarga.
- Fasilitasi strategi menurunkan stress.
- Fasilitasi strategi system keluarga,jika sesuai.
- Diskusikasi cara terbaik dalam menangani disfungsi perilaku dalam keluarga.
- Diskusikasi batasan keluarga.
- Diskusikasi strategi penyelesaian masalah yang kontruktif.
- Diskusikasi rencana terapi dengan keluarga.
- Diskusikasi cara membudayakan perilaku baru.
- Rencanakan strategi menghentikan terapi.
Edukasi
- Anjuran berkomunikasi lebih efektif.
- Anjuran anggota memprioritaskan dan memilih masalah keluarga.
- Anjuran semua anggota keluarga berpartisipasi dalam pekerjaan rumah tangga bersama sama
(mis.makan bersama).
- Anjuran mengubah cara berhubungan dengan anggota keluarga lain.
Terapeutik
- Atur lingkungan yang normal (mis.menggunakan jam,kalender,fumitur).
- Fasilitasi komunikasi terbuka antara pasien,perawat,dan staff lainnya.
- Libatkan dalam keputusan tentang perawatan sendiri.
- Tuliskan harapan dan kesepakatan perilaku,jika sesuai.
- Dukung kegiatan kelompok forma, dan informal untuk meningkatkan kemampuan
berbagi,kerjasama,kompromi,dan kepemimpinan.
- Pastikan staff memenuhi janji pertemuan dan pengawasan pada pasien.
- Minimalkan batasan yang mengurangi privasi atau pengendalian diri (otonomi).
- Fasilitasi menggunakan telepon.
- Sediakan lingkungan yang nyaman untuk kunjungan keluarga dan teman lain.
- Sediakan buku,majalah,seni,dan kerajinan sesuai latar belakang,kebutuhan rekseasi budaya,dan
pendidikan.
- Batasi jumblah pasien psikotik yang belum terapi saat control.
Edukasi
- Anjurkan menggunakan benda milik sendiri
Kolaburasi
- Koordinasikan penurunan atau penyesuaian dosis obat,sesuai indikasi
Tindakan
Observasi
- Identifikasi aspek yang akan diubah atau dipertahankan (mis.sikap,fisiologis,psikologis)
- Identifikasi aspek yang akan difokuskan dalam terapi
(mis.stimulasi,relaksasi,konsentrasi,pengurangan nyeri)
- Identifikasi jenis terapi yang digunakan berdasarkan keadaan dan kemampuan pasien
(mendengarkan atau membaca Al-qur’an)
- Identifikasi media yang dipergunakan (mis.speaker,earphone,handphone)
- Identifikasi lama dan durasi pemberian sesuai kondisi pasien.
- Monitor perubahan yang di fokuskan.
Terapeutik
- Posisikan dalam posisi dan lingkungan yang nyaman.
- Batasi rangsangan eksternal selama terapi dilakukan (mis.lampu,suara,pengunjung,panggilann
telepon)
- Yakinkan volume yang digunakan sesuai dengan keinginan pasien.
- Putar rekaman yang telah ditetapkan.
- Dampingi selama membaca Al-qur’an,jika perlu.
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan manfaat terapi.
Terapi Kognitif Perilaku I.09323
Definisi
Menggunakan teknik berpikir,merasa dan berperilaku mengenai suatu kejadian untuk memulihkan
penyadaran diri.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi riwayat diagnostic menyeluruh
- Identifikasi gejala,factor lingkungan,budaya,biologis yang mempengaruhi.
- Identifikasi masalah yang menimbulkan distrosi pikiran dan persepsi negative.
- Identifikasi asumsi,keyakinan mendasar atau skema dari pola piker dan distrosi pikiran.
- Identifikasi metode alternative dalam menyelesaikan masalah (mis.proses koreksi pikiran)
- Monitor kemampuan yang telah dilatih.
Terapeutik
- Ciptakan hubungan Terapeutik dan kolaburatif (pasien-perawat) yang efektif.
- Analisis distrosi pikiran yang dialami (mis.labeling,overgeneralisasi,personalisasi).
- Lakukan pengamatan pemantauan terhadap pikiran dan perilaku.
- Buatkan penugasan aktivitas di rumah dalam proses terapi.
- Arahkan pikiran keliru menjadi sistematis.
- Buatkan rapot/catatan kegiatan harian dan sharing.
- Berikan reinforcement positif kemampuan yang dimiliki.
Edukasi
- Jelaskan masalah yang dialami (mis.kecemasan,trauma sindrom)
- Jelaskan strategi dan proses terapi pikiran perilaku.
- Diskusikan pikiran keliru yang dialami.
- Diskusikan self-monitoring dalam memahami kondisi selama terapi.
- Diskusikan rencana aktivitas harian terkait terapi yang diberikan.
- Latih teknik relaksasi (mis.pernapasan,latihan otot progresif).
- Latih restrukturisasi pikiran dengan metode ABC (Actual,belief,consequence) dengan
mengkonter/melawan pola piker yang keliru.
- Latih restrukrisasi pikiran dengan metode ABCD (disputing,effects)
- Latih keterampilan koping individu.
- Latih menggunakan prinsip FEAR (Feling frightened,expecting bad things to happen,attitude,and
action,result and reward) pada usia anak-anak.
Kolaborasi
- Kolaburasi dalam pemberian terapi (mis.psikofamaka,ECT)
Definisi
Menggunakan lintah untuk menghilangkan kelebihan jaringan yang ditanam yang bercampur
dengan darah vena.
Tindakan
Observasi
- Monitor kadar hemoglobin dan hematocrit harian,jika perlu.
- Monitor ukuran lintah sampai membesarrr (10-25 menit) sampai terlepas sendiri
Terapeutik
- Gunakan kewaspadaan universal.
- Gunakan terapi lintah pada daerah yang aliran darah arterinya adekuat.
- Gunakan lintah hanya untuk satu pasien.
- Bersihkan bekas gigitan dengan kain steril dan keringkan.
- Batasi lokasi dengan kain atau handuk agar lintah tidak berpindah.
- Oleskan dekstrosa 5% di lokasi terapi.
- Tempatkan lintah dengan pinset secara hati-hati.
- Pastikan ujung anterior dan posterior menempel pada area terapi
- Lepaskan lintah yang tidak terjatuh dengan alcohol.
- Bersihkan area terapi dengan hydrogen perioksida dan air steril setiap 1-2 jam.
Edukasi
- Informasikan lintah mengeluarkan anastesi local.
- Informasikan tindakan tidak membutuhkan anastesi local,karena jaringan yang ditanam memiliki
sedikit saraf yang aktif.
- Informasikan bahwa lintah mengeluarkan hirudin,antikoagulan,sehingga darah akan mengalir dari
luka sampai 50ml selama 24 sampai 48 jam setelah lintah diangkat
- Informasikan bahwa lintah merupakan terapi.
- Anjurkan untuk tidak menyentuh atau melepaskan lintah secara manual.
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberia antibiotic,jika perlu.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi jenis humor yang diinginkan.
- Identifikasi tanggapan khas pasien terhadap humor (mis.tertawa atau tersenyum)
- Identifikasi situasi dan kondisi untuk menggunakan humor.
- Monitor respons dan hentikan strategi humor jika tidak efektif.
Terapeutik
- Hindari konten yang sensitive
- Tunjukan sikap menghargai humor yang dilakukan.
- Tanggapi seccara positif upaya humor yang dilakukan.
Edukasi
- Diskusikan keuntungan tertawa.
- Anjurkan menggunakan media terapi humor (mis.permainan lucu,kartun,lelucon,video,kaset,buku)
Definisi
Memberikan dan memantau cairan dan/obat-obatan melalui intravena.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi indikasi dilakukan terapi intravena.
- Periksa jenis,jumblah,tanggal kadaluarsa,jenis larutan,dan kerusakan wadah.
- Periksa kepatenan IV sebelum pemberian obat atau cairan.
- Monitor aliran IV dan tempat penusukan kateter selama terapi.
- Monitor tanda dan gejala kelebihan cairan.
- Monitor nilai kalium berada dibawah 200mEq/24 jam pada dewasa.
- Monitor tanda dan gejala fleebitis infeksi local
Terapeutik
- Pertahankan teknik aseptic.
- Lakukan lima benar sebelum memberikan cairan atau obat-obatan (obat,dosis,pasien,rute,dan
waktu.)
- Berikan melalui indusion pump ,jika perlu
- Berikan cairan pada suhu kamar,kecua;I ada indikasi lain.
- Berikan obat-obatan melalui IV,selang infus dan peralatan lainnya setiap 48-72 jam.
- Lakukan perawatan area penusukan kateter IV.
- Lakukan pembilasan selang setelah pemberian larutan pekat.
- Dokumentasikan terapi yang diberikan.
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi topik,tujuan dan proses kelompok.
- Monitor keterlibatan aktif setiap anggota kelompok.
Terapeutik
- Bentuk kelompok 5 sampai 12 anggota.
- Tentukan waktu dan tempat yang sesuiai untuk pertemuan kelompok.
- Ciptakan suasana nyaman.
- Gunakan kontrak tertulis,jika perlu.
- Ciptakan iklim motivasi untuk proses kelompok.
- Mulai dan akhiri kegiatan tepat waktu.
- Atur tempat duduk sesuai metose yang digunakan.
- Sepakati norma kelompok.
- Berikan arahan dan informasi yang sesuai.
- Hindari interaksi kelompok tidak produktif.
- Arahkan kelompok melalui tahapan pengembangan kelompok.
- Arahkan anggota kelompok untuk terlibat aktif.
Edukasi
- Anjurkan berbagai perasaan,pengetahuan,dan pengalaman.
- Anjurkan saling membantu dalam kelompok.
- LAtih tanggung jawab dan mengendalikan diri dalam kelompok.
Kolaborasi
- Rujuk ke perawat spesialis lain,
- Anjur memutuskan perhatian/pikiran pada lantunan ayat Al-Qur’’an.
Definisi
Menggunakan music untuk membantu mengubah perilaku,perasaan,atau fosiologi tubuh.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi pertumbuhan atau fisiologi yang akan dicapai
(mis.relaksasi,stimulasi,konsentrasi,pengurangan rasa sakit)
- Idenrifikasi minat terhadap music.
- Identifikasi music yang disukai.
Terapeutik
- Pilih music yang disukai.
- Posisikan dalam posisi yang nyaman.
- Batasi rangsangan eksternal selama terapi dilakukan (mis.lampu,suara pengunjung,panggilan
telepon)
- Sediakan peralatan terapi music
- Artur volume suara yang sesuai.indikasi
- Berikan terapi music sesuai indikasi.
- Hindari pemberian terapi music dalam waktu yang lama.
- Hindari pemberian terapi music saat cedera kepala akut.
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur terapi music.
- Anjurkan rileks selama mendengarkan music.
Terapi Oksigen
Definisi
Memberikan tambahan oksigen untuk mencegah dan mengatasi kondisi kekurangan oksigen
jaringan.
Terapi Menelan l.03144
Definisi
Memulihkan kemampuan menelan untuk mencegah terjadinya komplikasi akibat gangguan
menelan.
Tindakan
Observasi
- Monitor tanda dan gejala aspirasi.
- Monitor gerakan lidah saat makan ,minum
- Monitor tanda kelelahan saat makan,minum,dan menelan
Terapeutik
- Berikan lingkungan yang nyaman.
- Jaga privasi pasien.
- Gunakan alat bantu,jika perlu.
- Hindari penggunaan sedotan.
- Posisikan duduk.
- Berikan permen lollipop untuk meningkatkan kekuatan lidah.
- Fasilitasi meletakan makanan dibelakang mulut.
- Berikan perawatan mulut,sesuai kebutuhan.
Edukasi
- Informasikan manfaat terapi menelan kepada pasien dan keluarga .
- Anjurkan membuka dan menutup mulut saat memberikan makanan.
- Anjurkan tidak bicara saat makan.
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dalam memberikan terapi (mis.terapis okupasi,ahli
patologi bicara,dan ahli gizi)dalam mengatur program rehabilitasi pasien.
Definisi
Menggunakan orang sumber daya,dan/atau kejadian di lingkungan sekitar untuk meningkatkan atau
mengoptimalkan fungsi psikososial.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kontribusi factor lingkungan terhadap perilaku.
- Identifikasi kebutuhan orang lain selain kebutuhan pasien.
- Identifikasi sumber daya yang diperlukan untuk memenuhi perawatan diri.
- Monitor perilaku yang mungkin mengganggu atau merugikan orang lain.
Tindakan
Observasi
Monitor Kecepatan Aliran Oksigen
Monitor Posisi Alat Terafi Oksigen
-Monitor Aliran Oksigen Secara Periodik Dan Pastikan Fraksi Yang Diberikan Cukup
-Monitor Efektifitas Terapi Oksigen (Misal.Oksimetri,Analis Gas Darah)Jika Perlu
-Monitor Kemampuan Melepaskan Okisgen Saat Makan
-Monitor Tanda-Tanda Hipoventilasi
-Monitor Tanda-Tanda Gejala Toksikasi Oksigen Dan Atelektasis
-Monitor Tingkat Kecemasan Akibat Terapi Oksugen
-Monitor Integrita Mukosa Hidung Akibat Pemasangan Oksigen
Terapeutik
-Bersihkan Sekret Pada Mulut ,Hidung,Dan Trakea,Jika Perli
-Perthankan Kepatenan Jalan Napas
-Siapkan Dan Atur Peralatan Pemberian Oksigen
-Berikan Oksigen Tambahan Jika Perlu
-Tetap Berikan Oksigen Saat Pasien Ditransportasi
-Gunakan Perangkat Oksigen Yang Sesuai Dengan Tingkat Mobilitas Pasien
Edukasi
--Ajarkan Pasien Dan Keluarga Cara Menggunakan Oksigen Di Rumah
Kolaborasi
-Kolaborasi Penentuan Dosis Oksigen
-Kolaborasi Penggunaan Oksigen Saat Aktivitas Dan Atau Tidur
Terapi Pemijatan
Definisi
Memberikan Stimulasi Kulit Dan Jaringan Dengan Berbagai Teknik Gerakan Dan Tekanan Tangan
Untuk Meredakan Nyeri,Meningkatkan Relaksasi,Memperbaiki Sirkulasi,Dan\Atau Stimulasi
Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada Bayi Dan Anak.
Tindakan
Observasi
-Indentifikasi Kontradiksi Terapi Pemijatan (Mis.Penurunan Trombosit,Gangguan Integritas Kulit,
Deep Vein Thrombosis,Area Lesi, Kemerahan Atau Radang,Tumor Dan Hipersensitivitas Terhadap
Sentuhan)
-Identifikasi Kesediaan Dan Penerimaan Dilakukan Pemijatan
-Monitor Respon Terhadap Pemijatan
Terapeutik
-Tetapkan Jangka Waktu Untuk Pemijatan
-Pilih Area Tubuh Yang Akan Dipijat
-Cuci Tangan Dengan Air Hangat
-Siapkan Lingkungan Yang Hangat,Nyaman Dan Privasi
-Buka Area Yang Akan Dipijat Sesuai Kebutuhan
-Tutup Area Yang Tidak Terpajam(Mis.Dengan Selimut,Sprei,Handuk Mandi)
-Gunakan Lotion Atau Minyak Untuk Mengurangi Gesekan(Perhatikan Kontradiksi Penggunaan
Lotion Atau Minyak Tertentu Pada Tiap Individu)
-Lakukan Pemijatan Secara Perlahan
-Lakukan Pemijatan Dengan Teknik Yang Tepat
Edukasi
-Jelaskan Tujuan Dan Prosedur Terapi
-Anjurkan Rileks Selama Pemijatan
-Anjurkan Berisirahat Setelah Dilakukan Pemijatan
Terapi Rekreasi
Definisi
Menggunakan Rekreasi Untuk Meningkatkan Relaksasi Dan Ketrampilan Sosial
Tidakan
Observasi
-Periksa Adanya Defisit Mobilitas
-Periksa Kemampuan Fisik Dan Mental Untuk Berpartisipasi Dalam Kegiatan Rekreasi
-Identifikasi Makna Kegiatan Rekreasi
-Identifikasi Tujuan Kegiatan Rekreasi(Mis. Mengurangi Kecemasan Dan Stimulasi Perkembangan)
-Periksa Respon Emosional ,Fisik,Dan Sosial Terhadap Kegiatan Rekreasi
Terapeutik
-Libatkan Dalam Perencanaan Kegiatan Rekreasi
-Pilih Kegiatan Rekreasi Sesuai Dengan Kemampuan Fisik,Psikologis,Dan Sosial
-Rencanakan Kegiatan Rekreasi Sesuai Usia Dan Kemampuan(Mis. Happy Shopping,Mengunjungi
Pantai,Perkebunan)
-Fasilitasi Sumber Daya Yang Dibutuhkan Untuk Kegiatan Rekreasi
-Sediakan Peralatan Rekreasi Yang Aman
-Fasilitasi Transportasi Ketempat Rekreasi
-Persiapan Tindakan Pencegahan Resiko Keselamatan
-Berikan Pengawasan Pada Sesi Rekreasi ,Jika Sesuai
-Berikan Penguatan Positif Terhadap Partisipasi Aktif Dalam Kegiatan
Edukasi
-Jelaskan Tujuan Dan Prosedur Terapi
-Jelaskan Manfaat Stimulasi Melalui Modalitas Sensorik Dalam Rekreasi
Terapi Relaksasi
Definisi
Menggunakan Teknik Peregangan Untuk Mengurangi Tanda Dan Gejala Ketidaknyamanan Seperti
Nyeri,Ketegangan Otot,Atau Kecemasan
Tindakan
Observasi
-Identifikasi Penurunan Tingkat Energi,Ketidakmampuan Berkonsentrasi, Atau Gejala Lain Yang
Mengganggu Kemampuan Kognitif
-Identifikasi Teknik Relaksasi Yang Pernah Efektif Digunakan
-Identifikasi Kesediaan,Kemampuan,Dan Penggunaan Teknik Sebelumnya
-Periksa Ketegangan Otot,Frekuensi Nadi,Tekanan Darah, Dan Suhu Sebelum Dan Sesudah Latihan
-Monitor Respon Terhadap Terapi Relaksasi
Terapeutik
-Ciptakan Lingkungan Tenang Dan Tanpa Gangguan Dengan Pencahayaan Dan Suhu Ruang
Nyaman,Jika Memungkinkan
-Berikan Informasi Tertulis Tentang Persiapan Dan Prosedur Teknik Relaksasi
-Gunakan Pakaian Longgar
-Gunakan Nada Suara Lembut Dengan Irama Lambat Dan Berirama
-Gunakan Relaksasi Sebagai Strategi Penunjang Dengan Analgetik Atau Tidakan Medis Lain,Jika
Sesuai
Edukasi
-Jelaskan Tujuan,Manfaat,Batasan Dan Jenis Relaksasi Yang Tersedia(Mis.Musik,Meditasi,Nafas
Dalam,Relaksasi Otot Progresif)
-Jelaskan Secara Rinci Intervensi Relaksasi Yang Dipilih
-Anjurkan Mengambil Posisi Nyaman
-Anjurkan Rileks Dan Merasakan Sensasi Relaksasi
-Anjurkan Sering Mengulangi Atau Melatih Teknik Yang Dipilih
-Demonstrasikan Dan Latih Teknik Relaksasi(Mis. Napas Dalam,Peregangan, Atau Imajinasi
Terbimbing)
Tindakan
Observasi
-Identifikasi tempat yang tenang dan nyaman
-Monitor secara berkala untuk memastikan otot rileks
-Monitor adanya indikator tidak rileks (mis. Adanya gerakan, pernafasan yang berat)
Terapeutik
-atur lingkungan agar tidak adanya gangguan saat terapi
-berikan posisi bersandar pada kursi atau posisi lainnya yang nyaman
-hentikan sesi relaksasi secara bertahap
-beri waktu untuk mengungkapkan perasaan tentang terapi
Edukasi
-Anjurkan memakai pakaian yang nyaman tidak sempit
-Anjurkan melakukan melakukan relaksasi otot rahang
-Anjurkan untuk menegangkan otot selama 5 sampai 10 detik,kemudian anjurkan untuk
merileksasikan otot selama 10-20 detik,masing-masing 8 sampai 16 kali.
-Anjurkan menegangkan otot kaki selama tidak lebih dari 5 detik untuk menghindari kram
-Anjurkan fokus pada sensasi otot yang menegang
-Anjurkan fokus pada sensasi otot yang rileks
-Anjurkan bernafas dalam dan perlahan
-Anjurkan berlatih di antara sesi reguler dengan perawat
Terapi Remedial
Definisi
Menggunakan penyesuaian teknik pembelajaran dan terapi anak berdasarkan gaya dan ketertarikan
anak yang mengalami kesulitan dalam menguasai kemampuan berpikir secara optimal dan
kemampuan kogika dasar
Tindakan
Observasi
- Identifikasi Masalah Spesifik Pembelajaran(Mis.Kesulitan Membaca,Gangguan Dalam Sekuen,
Persepsi Huruf)
-Identifikasi Kemampuan Dan Ketidakmampuan/Kesulitan Yang Dialami (Mis.Kemampuan
Kognitif,Motoric Kasar,Motoric Halus,Bahasa Dan Komunikasi,Interaksisosial,Kemampuan
Binadiri,Penglihatan,Pendengaran,Dan Otot-Otot Mulut)
-Identifikasi Kebutuhan Akademik Dan Non-Akademik
Terapeutik
-Rencanakan Metode Yang Digunakan Dengan Mengkombinasi Metode Stimulus Visual Dan
Pembelajaran Yang Menggunakan Alat Bantu Sebagai Media Pengajaran (Mis.Kartuangka, Menyusun
Benda Berdasarkan Warna Dan Ukuran,Menyusun Balok)
-Siapkan Alat Bantu Pembelajaran (Mis.Gambar,Poster-Poster,Bola,Mainan Balok)
-Berikan Pertanyaan Pelajaran Yang Sudah Diberikan)
-Sampaikan Materi Agar Mudah Dipahami
-Rangkum Pelajaran Yang Telah Diberikan Bersama-Sama Dengan Murid/Siswa
-Berikan Tugas Untuk Dievaluasi
-Berikan Satu Tugas Pada Satu Waktu Gunakan Metode Komunikasi Yang Menstimulasi Indera
(Mis.Mengetik)
-Buat Rutinitas Terstruktur Yang Dapat Diselesaikan Anak
-Hindari Berfokus Padahal Yang Tidak Bisa Dilakukan,Tapi Pada Kemampuan Yang Dapat Dilakukan
Edukasi
-Jelaskan Tujuan Dan Prosedur Terapi Remedial
-Anjurkan Menghindari Selalu Mengikuti Kemauan Anak
-Anjurkan Menghindari Multitasking
Terapi Reminisens
Definisi
Menggunakan Kemampuan Mengenang Kejadian,Perasaan,Dan Pemikiran Masalalu Untuk
Memfasilitasi Relaksasi,Kualitas Hidup,Atau Adaptasi Terhadap Keadaan Saat Ini.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi Makna Kenangan Melalui Bahasa Tubuh ,Ekspresi Wajah, Dan Nada Suara Identifikasi
Tema Untuk Setiap Sesi(Mis,Rutinitaspekerjaan)
-Identifikasi Sejumlah Peserta Yang Tepat Untuk Terapi Reminiscens Dalam Kelompok
Terapeutik
-Gunakan Pakaian Yang Nyaman
-Batasi Lama Sesi Sesuai Rentang Perhatian,Respons Dan Kemauan Melanjutkan
-Tetapkan Metode Reminisens Yang Paling Efektif(Mis,Autobiografi,Jurnal,Revieu Peristiwa
Kehidupan,Catatan,Diskusi Terbuka,Dan Story Telling)
-Gunakan Teknik Mendengar Efektif
-Gunakan Alat Bantu Peraga(Mis.Musik Untuk Stimulasi Audio,Album Foto Untuk Stimulasi
Visual,Parfum Untuk Stimulasi Penciuman) Untuk Memfasilitasi Sensorik Menstimulasi Kenangan –
-Gunakan Pertanyaan Langsung Dan Terbuka Tentang Kejadian Masa Lalu
-Gunakan Album Foto Untuk Menstimulasi Kenangan –
-Gunakan Keterampilan Komunikasi (Mis.Memusatkan Perhatian,Merefleksikan,Dan
Mengekspresikan kembali,untuk mengembangkan hubungan)
- Gunakan pertanyaan langsung untuk memfokuskan kembali kembali keperistiwa kehidupan, jika
perlu
-Pertahankan berfokus pada proses dari pada produk akhir setiap sesi
-Berikan dukungan dan empati bagi peserta Fasilitasi untuk mengatasi kenangan buruk,menyakitkan
atau negative
- Fasilitasi keluarga terhadap manfaat terapi reminisens
-berikan umpan balik positif langsung
-Berikan penguatan terhadap keterampilan koping sebelumnya
-Diskusikan kualitas afektif yang menyertai kenangan secara empati
Edukasi
-Anjurkan mengekspresikan perasaan positif dan negative terhadap kenangan secara lisan
- Anjurkan menulis kejadian masalalu
-Anjurkan menulis surat kepada saudara atau teman lama
Menggunakan gambar atau bentuk kesenian lainnya untuk memfasilitasi komunikasi dan/atau
penyembuhan.
Observasi
- Identifikasi bentuk kegiatan berbasis seni
- Identiikasi media seni yang akan dgunakan, (mis. Gambar [ foto, gambar manusia, gambar keluarga,
jurnal foto, jurnal media], grafik [waktu, peta tubuh], artefak [topeng, patung])
- Identifikasi karya seni
- Identifikasi konsep diri melalui gambar manusia
- Monitor keterlibatan selama proses pembuatan karya seni, termasuk perilaku verbal dan nonverbal
Terapeutik
- Sediakan alat perlengkapan seni sesuai tingkat perkembangan dan tujuan terapi
- Sediakan lingkungan tenang bebas distraksi
- Batasi waktu penyelesaian
- Catat interpretasi pasien terhadap gambar atau ciptaan artistik
- Salin/dokumentasikan karya sseni arsip, sesuai kebutuhan
- Diskusikan makna karya seni yang dibuat, gabungkan penilaian pasien dengan literatur
- Diskusikan kemajuan sesuai tingkat pekembangan
- Hindari mendiskusikan makna karya seni sebelum selesai dibuat
Edukasi
- Anjurkan menggambar reaistik atau artistik
- Anjurkan mendeskripsikan proses dan hasil pembuatan karya seni
- Anjurkan menggunakan lukisan atau gambar sebagai media menceritakan akibat stresor (mis.
Perceraian, pelecehan)
Kolaborasi
- Rujuk sesuai indikasi (mis. Pekerja sosial, terapi seni)
Menggunakan tangan ke tubuh atau bagian tubuh tertentu untuk memfokuskan, mengarahkan, dan
memodulasi medan energi dalam upaya penyembuhan.
Observasi
- Identifikasi keinginana melakukan interverensi
- Identifikasi tujuan dari terapi sentuhan yang diinginkan
- Monitor respons relaksasi dan perubahan lain yang diharapkan
Terapeutik
- Ciptakan lingkungan yang nyaman tanpa distraksi
- Posisikan duduk atau terlentang dengan nyaman
- Fokuskan diri pada kekuatan batin
- Fokus pada niatan untuk memudahkan penyembuhan
- Pikirkan pasien sebagai kesatuan dan fasilitasi aliran energi pasien terbuka dan seimbang
- Letakan telapak tangan menghadap pasien 3 sampai 5 inci dari tubuh
- Fokus pada niat memfasilitasi kesimetrisan dan penyembuhan di area yang terganggu
- Gerakan tangan perlahan dan terus sebanyak mungkin, mulai dari kepala hingga kaki
- Gerakan tangan dengan sangat lembut ke bawah melalui medan energi pasien
- Perhatikan keseluruhan pola aliran energi, terutama area yang mengalami gangguan, yang mungkin
dirasakan melalui tangan (mis. Perubahan suhu, kesemutan, atau perasaan gerakan halus lainnya)
Edukasi
-anjurkan beristirahat selama 20 menit atau lebih setelah perawatan
Memulihkan gangguan fisik dan psikologis yang terjadi akibat trauma pada anak
Observasi
- Identifikasi trauma dan maknanya pada anak
Terappeutik
- Gunakan bahasa yang sesuai perkembangan untuk bertanya tentang taruma
- Gunakan prosedur relaksasi dan desensitasi untuk memfasilitasi anak menggambakan kejadian
- Gangguan kepercayaan, keamanan, dan hak untuk mendapatkan akses dengan hati-hati
- Gunakan seni dan bermain untuk mendukung ekspresi perasaan
- Libatkan orang tua atau pengasuh dalam terapi
- Fasilitasi orang tua mengatasi tekanan emosional mereka sendiri terhadap trauma
- Hindari melibatkan orang tua mengatasi tekanan emosional mereka sendiri terhadap trauma
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur terapi
- Jelaskan respon anak terhadap trauma
Menggunakan metode komunikasi Terapeutik dengan berfokus pada konten emosional.
Observasi
- Identifikasi tahap gangguan kognitif (mis. Malorientasi, bingung waktu, repetitif, atau vegetasi)
- Monitor dan refleksikan gestur
Terapeutik
- Hindari menggunakan strategi validasi jika bingung disebabkan oleh penyebab akut, reversibel,
atau tahap vegetasi
- Dengarkan dengan empati
- Tahan diri untuk mengkoreksi atau menentang persepsi dang pengalaman pasien
- Ajukan pertanyaan faktual yang tidak mengancam (mis. Siapa?, apa?, kapan?, bagaimana?)
- Hindari bertanya “kenapa?”
- Ulangi pertanyaan,ulangi kata-kata kunci, sesuai dengan nada bicara
- Pertahankan kontak mata
- Gunakan sentuhan suportif (mis. Sentuhan lembut ke pipi, bahu, lengan atau tangan)
- Gunakan bahasa dan gaya komunikasi pasien (mis. Pendengaran, visual, kinestik)
- Lbatkan dalam kegiatan sesuai kebutuhan
Edukasi
- Anjurkan mengekspresikan emosi sesuai pengalaman (mis. Cinta, takut, sedih)
- Anjurkan melakukan kegitan bernyanyi dan bermain musik yang familiar
- Anjurkan mengenang peristiwa sebelumnya untuk mengidentifikasi metode koping yang pernah
digunakan sebelumnya
Observasi
- Identifikasi integritas kulit yang akan dipasangi manset torniket
- Identifikasi fungsi regulator dan alat pengukur dengan kalibrasi
- Identifikasi ukuran tourniquet yang sesuai ekstremitas
- Monitor tekanan torniket
- Monitor nadi perifer
Terapeutik
- Lindungi kulit dan manset dari cairan
- Atur tekanan torniket 50 mmHg lebih tinggi dari tekanan darah sistolik pada ekstremitas atas, atau
sesuai indikadi
- Atur tekanan torniket 100 mmHg lebih tinggi dari tekanan darah sistolik pada ekstremitas bawah,
atau sesuai indikasi
- Berikan penekanan selama 60 menit pada ekstremitas atas, atau sesuai indikasi
- Berikan penekanan selama 90 menit pada ekstremitas bawah, atau sesuai indikasi
- Berikan jeda waktu pengempisan manset 15 meit
Edukasi
- Anjurkan melaporkan adanya perubahan sensasi (mis. Kesemutan, mati rasa, dan kram)
Memberikan stimulasi pada kulit dan jaringan di bawahnya dengan arus listrik bertegangan rendah
dan terkendali.
Observasi
- Identifiksi area stimulasi
- Monitor iritasi kulit di lokasi elektroda setiap 12 jam
Terapeutik
- Pastikan baterai peralatan TENS penuh
- Hindari penggunaan TENS pada pasien dengan alat pacu jatntung
- Gunakan elektroda sekali pakai
- Pasangkan kabel ke elektroda dan unit TENS tersambung dengan baik
- Tentukan dan atur amplitudo Terapeutik, laju dan lebar nadi
- Hentikan pengunaan jika tidak dapat ditoleransi
- Sesuaikan tempat dan lokasi untuk mencapai respon yang diinginkan
Edukasi
- Jelaskan prosedur TENS pada pasien dan keluarga
- Informasikan sensasi yang akan dirasakan saat unit TENS diaktifkan
Observasi
- Identifikasi rencana transfusi
- Monitor tanda-tanda vital sebelum, selama dan sesudah trnsfusi (tekanan darah, suhu, nadi dan
frekuensi napas)
- Monitor tanda kelebihan cairan ( mis. Dispnea, takikardia, sianosis, tekanan darah meningkat, sakit
kepala, konvulsi)
- Monitor reaksi transfusi
Terapeutik
- Lakukan pengecekan ganda (double check) pda label darah (golongan darah, rhesus, tanggal
kadaluarsa, nomor seri, jumlah, dan identitas pasien)
- Pasang akses intravena jika belum terpasang
- Periksa kepatenan akses intravena , flebitis dan tanda infeksi lokal
- Berikan NaCl 0,9% 50-100 ml sebelum transfusi dilakukan
- Atur kecepatan aliran transfusi sesuai produk darah 10-15 ml/KgBB dalam 2-4 jam
- Berikan transfusi dalam waktu maksimal 4 jam
- Hentikan tranfusi jika terdapat reaksi transfusi
- Dokumentasikan taggal, waktu, jumlah darah, durasi damn rspon transfusi
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur transfusi
- Jelaskan tanda dan gejala reaksi transfusi yang perlu dilaprkan (mis. Gatal, sesak, pusing, dan atau
nyeri dada)
Observasi
- Identifikasi sifat masalah, keadaan atau kecelakaan
- Identifikasi pasien kritis dari lokasi terlebih dahulu
- Idenifikasi adanya luka/cedera
- Identifikasi keluhan utama pasien
- Identifikasi riwayat kesehatan pasien
- Lakukan survei primer, jika perlu
- Lakukan survei sistem sekunder semua sistem tubuh, jika perlu
Terapeutik
- Siapkan ruangan danperalatan untuk triase
- Pertimbangkan sumber daya tersedia
- Hubungi petugas yang tepat
- Rawat luka yang mengancam jiwa
Menetapkan prioritas perawatan pasien pra dan pasca bencana untuk perawatan darurat sambil
mengalokasikan sumber daya yang dibutuhkan.
Observasi
- Identifikasi sifat masalah, keadaan darurat, kecelakaan, atau bencana
- Identifikasi pasien kritis dari lokasi terlebih dahulu
- Idenifikasi adanya luka/cedera
- Identifikasi keluhan utama pasien
- Identifikasi riwayat kesehatan pasien
- Lakukan survei primer, jika perlu
- Lakukan survei sistem sekunder semua sistem tubuh, jika perlu
Terapeutik
- Siapkan ruangan danperalatan untuk triase
- Pertimbangkan sumber daya tersedia
- Hubungi petugas yang tepat
- Berpartisipasi dalam memprioritaskan pasien untuk perawatan
- Rawat luka yang mengancam jiwa
- Berikan pertolongan pertama, jika perlu
Menentukan sifat dan urgensi masalah dan memberikan arahan singkat tentang perawatan yang
diperlukan melalui telepon
Observasi
- Tanyakan tujuan panggilan (mis. Kodisi, gejala, kondisi medis, riwayat kesehatan masa lalu,dan
pengobatan saat ini)
- Tanyakan tentang keluhan/gejala yang dialami
Terapeutik
- Perkenalkan diri sebelumnya dengan menyebutkan nama, jabatan dan instansi, sebutkan panggilan
sedang direkam
- Tunjukan keinginan membantu (mis. Bagaimana saya dapat membantu?)
- Bicaralah langsung dengan pasien, jika memungkinkan
- Gunakan panduan standar prosedur operasional dalam memprioritaskan masalah
- Prioritaskan masalah berdasarkan kondisi yang paling mengancam
- Berikan petunjuk pertolongan pertama atau petunjuk kegawatan (mis. Instruksi RJP atau
persalinan), sesuai standar operasional prosedur
- Berikan arahan yang jelas untuk transportasi ke rumah sakit, jika perlu
- Berikan pilihan rujukan dan atau intervensi
- Dokumentasikan setiap penilaian,saran, instruksi, atau informasi lain yang diberikan kepada pasien,
sesuai dengan standar prosedul operasional
Edukasi
- Informasikan tentang agen pengobatan dan perawatan diri
Melakukan pemeriksaan laboratorium disamping tempat tidur pasien
Observasi
- Periksa tanggal kadaluarsa reagen
Terapeutik
- Lakukan kewaspadaan universal
- Lakukan pengambilan sampel sesuai dengan standar prosedur operasional
- Lakukan pengujian spesimen disamping tempat tidur
- Pastikan reagent sudah dilakukan kalibrasi
- Pastikan pengecekan yang dilakukan sesuai dengan waktu yang tepat
- Berikan label pada spesimen yang diambil
- Simpan reagen sesuai dengan petunjuk penyimpanan
- Lakukan dokumentasi hasil pemeriksaan
- Laporkan hasil uji laboratorium kepada tenaga kesehatan lain, jika perlu
Edukasi
- Jelaskan prosedur kepada pasien dan atau keluarga
- Informasikan hasil uji laboratorium kepada pasien, jika perlu
Yoga I.08253
Definisi
Memberikan stimulasi peningkatan kesehatan, kenyamanan dan relaksasi melalui serangkaian teknik
napas dan gerakan-gerakan tertentu
Tindakan
Observasi
- Identifikasi toleransi terhadap pilihan
- Identifikasi jenis latihan dan gerakan yoga, sesuai kebutuhan
- Periksa tanda vital sebelum dan sesudah latihan
Terapeutik
- Lakukan gerakan-gerakan yoga (mis. Bidalasana/cat strech, janu sirsana, lying twist, nadi shodan)
- Atur frekuensi melakukan yoga, sesuai kemampuan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan alasan latihan
- Anjurkan melakukan yoga secara berkelompok 5-8 orang
- Demonstrasikan gerakan-gerakan yoga
Ansietas
Intervensi Utama
Reduksi Ansietas
Terapi Relaksasi
Berduka
Intervensi Utama
Dukungan Proses Berduka
Defisit Nutrisi
Intervensi Utama
Manajemen Nutrisi Promosi Berat Badan
Defisit Pengetahuan
Intervensi Utama
Edukasi Kesehatan
Diare
Intervensi Utama
Manajemen Diare Pemantauan Cairan
Intervensi Utama
Manajemen Nutrisi Pengonrolan Infeksi
Disfungsi Seksual
Intervensi Utama
Edukasi Seksualitas Konseling Seksualitas
Intervensi Utama
Perawatan Bayi
Disrfleksia Otonom
Intervensi Utama
Manajemen Disrfleksia
Distress Spiritual
Intervensi Utama
Dukungan Spiritual Promosi Koping
Gangguan Memori
Intervensi Utama
Latihan Memori Orientasi Realita
Gangguan menelan
Intervensi utama
Dukungan perawatan diri: makan/minum pencegahan aspirasi
Intervensi utama
Manajemen defibrilisasi
resusitasi jantung paru
Resusitasi cairan
Intervensi utama
Perawatan perkembangan promosi perkembangan remaja
Promosi perkembangan anak
Intervensi utama
Manajemen perilaku promosi koping
Promosi harga diri
hipertemia
intervensi utama
manajemen hipertermia regulasi temperatur
Hipervolemia
Intervensi utama
Manajemen hipervolemia pemantauan cairan
hipotermia
Intervensi utama
Manajemen hipotemia terapi paparan panas
Hipovolemia
Intervensi utama
Manajemen hipovolemia manajemen syok hipovolemik
Ikterik neonatus
Intervensi utama
Fototerapi neonatus perawatan bayi
Inkonensia fekal
Intervensi utama
Latihan eliminasi fekal perawatan inkontinensia fekal
Inetrvensi Utama
Kateterisasi Urine Perawatan Medikasi
Inetrvensi Utama
Kateterisasi Urine Perawatan Inkontinensia Urine
Inetrvensi Utama
Latihan Otot Panggul Perawatan Inkontinensia Urine
Intoleransi Aktivitas
Inetrvensi Utama
Manajemen Energi Terapi Aktivitas
Isolasi Sosial
Inetrvensi Utama
Promosi Sosialisasi Terapi Aktivitas
Keletihan
Inetrvensi Utama
Edukasi Aktivitas / Istirahat Manajemen Energi
Keputusasaan
Inetrvensi Utama
Dukungan Emosional
Promosi Harapan
Promosi Koping
Inetrvensi Utama
Manajemen Eliminasi Urine
Inetrvensi Utama
Manajemen Cairan Pemantauan Cairan
Inetrvensi Utama
Promosi Harga Diri
Promosi Kesadaran Diri Promosi Koping
Kesiapan Peningkatan Koping Keluarga
Inetrvensi Utama
Dukungan Koping Keluarga
Pelibatan Keluarga
Promosi Koping
Inetrvensi Utama
Dukungan Kelompok Pendukung Promosi Sistem Pendukung
Inetrvensi Utama
Promosi Antisipasi Keluarga
Promosi Pengasuhan
Inetrvensi Utama
Edukasi Nutrisi
Konseling Nutrisi
Inetrvensi Utama
Edukasi Kesehatan
Promosi Kesiapan Penerimaan Informasi
Inetrvensi Utama
Promosi Kebutuhan Keluarga
Promosi Proses Efektif Keluarga
Kesiapan Persalinan
Inetrvensi Utama
Edukasi Persalinan
Edukasi Persalinan
Perawatan Kenyamanan
Perawatan Persalinan
Perawatan Persalinan Risiko Tinggi
Perawatan Pra Seksio Sesaria Promosi ASI Eksklusif
Promosi Laktasi
Promosi Perlekatan
Promosi Teknik Kulit ke Kulit
Resusitasi Janin
Ketidakberdayaan
Inetrvensi Utama
Promosi Harapan
Promosi Koping
Inetrvensi Utama
Manajemen Nyeri
Terapi Relaksasi
Konfusi Akut
Intervensi Utama
• Manajemen Delirium
• Manajemen Halusinasi
• Manajemen Penyalahgunaan Zat
Konfusi Kronis
Intervensi Utama
Manajemen Delirium
Manajemen Demensia
Terapi Validasi
Konstipasi
Intervensi Utama
Manajemen Eleminasi Fekal
Manajemen Konstipasi
Koping Defensif
Intervensi Utama
Promosi Harga Diri
Promosi Kasadaran Diri
Promosi Koping
Menyusui Efektif
Intervensi Utama
Konseling Laktasi
Promosi ASI Eksklusif
Promosi Laktasi
Nausea
Intervensi Utama
Manajemen Mual
Manajemen Muntah
Nyeri Akut
Intervensi Utama
Manajemen Nyeri
Pemberian Analgesik
Nyeri Kronis
Intervensi Utama
Manajemen Nyeri
Perawatan Kenyamanan
Terapi Relaksasi
Nyeri Melahirkan
Intervensi Utama
Manajemen Nyeri
Pengaturan Posisi
Terapi Relaksasi
Obesitas
Intervensi Utama
Edukasi Berat Badan Efektif
Manajemen Berat Badan
Perilaku Kekerasan
Intervensi Utama
Manajemen Keselamatan Lingkungan Manajemen Pengendalian Marah
Manajemen Mood Manajemen Perilaku
Retensi Urine
Intervensi Utama
Kateterisasi Urine
Risiko Alergi
Intervensi Utama
Edukasi Reaksi Alerg Pencegahan Alergi
Risiko Aspirasi
Intervensi Utama
Manajemen Jalan Napas Pencegahan Aspirasi
Risiko Cedera
Intervensi Utama
Manajemen Keselamatan Lingkungan Pencegahan Cedera
Risiko Hipotermia
Intervensi Utama
Manajemen Hipotermia Regulasi Temperatur
Risiko Hipovolemia
Intervensi Utama
Manajemen Hipovolemia Pemantauan Cairan
Risiko Infeksi
Intervensi Utama
Manajemen Imunisasi/Vaksinasi Pencegahan Infeksi
Risiko Jatuh
Intervensi Utama
Pencegahan Jatuh Manajemen Keselamatan Lingkungan
Risiko Ketidakberdayaan
Intervensi Utama
Promosi Harapan Promosi Koping
Risiko Perdarahan
Intervensi Utama
Pencegahan Perdarahan
Risiko Syok
Intervensi Utama
Pencegahan Syok Pemantauan Cairan
Waham
Intervensi Utama
Manajemen Waham Orientasi Realita