Disusun Oleh
Nim: A1810007
kelas A
Intervensi keperawatan
F. Sistem saraf Risiko perfusi serebral
1. Manajemen peningkatan tekanan
tidak efektif intrakranial
Definisi
mengidentifiksi dan mengelola tekanan dalam
rongga kranial.
Observasi
Identifikasi penyebab TIK
Monitor tanda atau gejala peningkatan TIK
Monitor MAP( Mean arterial pressure)
Monitor CVP(centeral venous pressure),jika
perlu
Monitor PAWP, jika perlu
Monittor PAP, jika perlu
Monitor gelombang ICP
Monitor status pernapasan
Monitor intake dan outfut cairan
Terapeutik
Minimalkan stimulus dengan menyediakan
lingkungan yang tenan
berikan posisi semi powler
hindari manuver valsava
Cegah terjadinya kejang
Hindari penggunaan PEEP
Hindari emberian cairan IV hipotonik
Pertahankan suhu tubuh normal
kolaborasi
Kolaborasipemberian sedasi dan anti
konvulsan, jikaperlu
Kolaborasi pemberian pelunak tinja, jika perlu
2. Dukungan kepatuhan program pengobatan
Definisi
Memfasilitasi ketepatan dan keteraturan menjalani
program pengobatan yang sudah ditentukan.
Observasi
identifikasi kepatuhan menjalani program
pengobatan.
Terapeutik
buat komitmen menjalani program pengobatan
dengan baik
buat jadwal pendampingan keluarga untuk
bergantiAn menemani pasien
dokumntasikan aktivitas selama menjalani
proses pengobatan
Libatkan keluarga untuk mendukung program
yang akan dijalani.
Edukasi
informasikan program pengobatan yang akan
dijalan
informasikan mamfaat yang akan diperoleh
jika teratur menjalani Program pengobatan
anjurkan keluarga untuk melakukan konsultasi
ke pelayanan kesehatan terdekat.
G. Perubahan Gangguan mobilitas fisik intervensi keperawatan
kognitif dan 1. Dukungan ambulasi
keseimbangan Definisi
Memfasilitasi pasien untuk meningkatkan
aktivitas berpindah.
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi
Anjurkan melakukan ambulasi dini
Ajarkan ambulasi sederhana
2. Dukungan Mobilisasi
Definisi
Observasi
Terapeutik
Edukasi
1. Dukungan ambulasi
Definisi
Observasi
Terapeutik
Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat bantu
Fasilitasi melakukan mobilisasi fisik, jika
perlu
Mlibatkan keluarga untuk membantu pasien
dalam meningkatkan ambulasi.
Edukasi
Definisi
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Terepeutik
Atur interval pemantauan respirasi sesuai
kondisi pasien
Dokumentasikan hasil permantauan.
Edukasi
Jelaskan tujuam prodesur pemamntauan
Informasikan hasil pemantauan,jika perlu.
2. Terapi oksigen
Defenisi
Memeberikan tambahan oksiegen untuk mencegah
dan mengatasu kondisi kekurangan oksigen
jaringan.
Observasi
Monitor kecepatan aliran oksigen
Monitor posisi alat terapi oksigen
Monitor aliran oksigen secara periodik dan
pastikan praksi yang diberikan cukup
Monitor efektifitas terapi oksigen
(mis.oksimetri analisa gas darah) jika perlu
Monitor kemampuan melepaskan oksigen saat
makan
Monitor tanda-tanda hipofentilasi
Monitor tanda dan gejala toksikasi oksigen
dan atelektaisis
Monitor tingkat kecemasan akibat terapi
oksigen
Monitor intergritas mukuso hidung akibat
pemasangan oksiegen
Terapeutik
Bersikan secret pada mulut,hidung dan trakea
jika perlu
Pertahankam kepatenan jlan nafas
Siapkan dan atur peralatan pemberian oksigen
Berikan oksigen tambahan,jika perlu
Tetap berikan oksigen saat pasien
ditransportasi
Gunakan perangkat oksigen yang sesuai
dengan tingkat moilitas pasien
Edukasi
Ajarkan pasien dan keluarga cara
menggunakan oksigen dirumah
Kolaborasi
Kolaborasi penentuan dosis oksigen
Kolabirosi penggunaan oksigen saat aktivitas
dan/atau tidur.
N. Sistem Gangguan eliminasi Intervensi keperawatan
perkemihan urine 1. Dukungan perawatan diri BAB/BAK
Definisi
mempasilitasi pemenuhan kebutuhan buang air
kecil dan buang air besar.
observasi
identifikasi kebiasaan BAK/BAB
monitor untegritas kulit pasien.
Terapeutik
buka pakaian yang diperlukan untuk
memudahkaneliminasi
dukung penggunaan toilet/commode/pispot
secarakonsisten
jaga privasi selama eliminasi
ganti pakaian pasien setelah eliminasi, jika
perlu
Bersihkan alat bantu BAB atau BAK setelah
digunakan
sediakan alat bantu(mis,
kateter,eksternal,urinal)
2. Manajemen eliminasi urine
Definisi
mengidentifikasi dan mengelolah penggunaan
eliminasu urine.
observasi
identifikasi tanda dan gejala retensi
inkontinensia urine
identifikasi faktor yang mengakibatkan retensi
monitor eliminasi urine.
Terapeutik
catat waktu dan haluaran berkemih
batasi asupan cairan, jika perlu
ambil sampel urine tengah.
Edukasi
Ajarkan tanda dan gejala infeksi saluran kemih
Ajarkan mengukur asupan cairan dan saluran
urine
Ajarkan mengambil spesimen urine
mindsteam
Ajarkan tanda mengenali tanda berkemih dan
waktu yang tepat untuk berkemih
ajarkan minum yang cukup, jika tidak ada
kontraindikasi
Anjurkan mengurangi minum sebelum tidur.
kolaborasi
kolaborasi pemberian obat supositoriauretra,
jika perlu.
Terapeutik
Edukasi
Terapeutik
Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah
baring
Lakukan pemijatan pada area
penonjolan tulang, jika perlu
Gunakan produk berbahan
petrolium atau minyak pada kulit
kering
Gunakan produk berbahan
ringan/alami dan hipoalergik pada
kulit sensitif
Hindari produk berbahan dasar
alkohol pada kulit kering.
Edukasi
Anjurkan menggunakan pelembab
(mis, lotion, serum)
Anjurkan minum air yang cukup
Anjurkan menigkatkan asupan
nutrisi
Anjurkan meningkatkan asupan
buah dan sayur
Anjurkan menghindari terpapar
suhu ekstrem
Anjurkan menggunakan tabir surya
SPF minimal 30 saat berada di luar
rumah
Anjurkan mandi dan menggunakan
sabun secukupnya.
Evaluasi
A. Gangguan persepsi sensori ( perubahan sensori)
eksternal.
E. Gangguan persepsi sensori perabaan (peraba)
eksternal
F. Risiko perfusi serebral (sistem saraf)
Mobilitas fisik: (meningkat) terhadap kemampuan dalam gerakan fisik dari sau
mobilitas fisik: (meningkat) terhadap gerakan fisik dri satu atau lebih ekstremitas
secara mandiri.
gastrointestinal.
M. Gangguan pertukaran gas ( Ginjal)
situasi
P. Risiko Disfungsi Seksual (Sistem reproduksi pria)
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.Jakarta: Dewan
Pengurus PPNI