Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“PERAN KELUARGA DALAM MENDUKUNG PASIEN TERHADAP


KEPATUHAN MINUM OBAT”

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktek Profesi Ners


“Keperawatan Jiwa”

Disusun Oleh:

Anandya Dewinta, S.Kep 4006180032


Cecep Solehudin, S.Kep 4006180010
Clara Yollanda R, S.Kep 4006180011
Enggartia Lukita, S.Kep 4006180025

PROGRAM PROFESI NERS


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
STIKES DHARMA HUSADA BANDUNG
2018-2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Judul : Peran Keluarga Dalam Mendukung Pasien Terhadap


Kepatuhan Minum Obat
Materi : Konsep Kepatuhan Minum Obat
Sasaran : Keluarga Sdr. A
Hari/Tanggal : Sabtu, 06 April 2019
Waktu : 30 Menit
Tempat : Rumah Sdr. A
Pengajar : Team 4/A Profesi Ners Stase Keperawatan Jiwa

A. Tujuan Instruksional Umum

Setelah dilakukan penyuluhan selama 1x30 menit diharapkan keluarga


dan klien mampu memahami tentang kepatuhan minum obat.

B. Tujuan Instruksional Khusus


1. Sdr. A dan Keluarga dapat menyebutkan pengertian kepatuhan minum
obat dengan baik dan benar
2. Sdr. A dan Keluarga dapat menyebutkan 4 dari 8 cara meningkatkan
kepatuhan minum obat dengan baik dan benar
3. Sdr. A dan Keluarga dapat menyebutkan 3 dari 4 manfaat obat dengan
baik dan benar
4. Sdr. A dan Keluarga dapat menyebutkan reaksi obat dengan baik dan
benar
5. Sdr. A dan Keluarga dapat menyebutkan efek samping dari obat
6. Sdr. A dan Keluarga dapat menyebutkan penyebab pasien gangguan
jiwa tidak patuh minum obat
7. Sdr. A dan Keluarga dapat menyebutkan prinsip benar dalam
pemberian obat dengan baik dan benar
8. Sdr. A dan Keluarga dapat menyebutkan cara atau tips dukungan
keluarga dalam minum obat
C. Sasaran
Adapun sasaran dari penyuluhan ini ditujukan khususnya kepada Sdr. A
dan Keluarga.
D. Materi (terlampir)
1. Konsep Kepatuhan
2. Obat-obatan untuk pasien gangguan jiwa
3. Manfaat obat
4. Reaksi obat
5. Penyebab pasien gangguan jiwa tidak patuh minum obat
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
F. Media
1. Leaflate
G. Proses Kegiatan
NO Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Audiens
1. 5 Menit Pembukaan :
 Mengucapkan Salam  Menjawab
 Menyebutkan nama salam
 Menjelaskan tujuan  Mendengarkan
Penyuluhan  Mendengarkan
 Menyebutkan materi yang
akan diberikan
 Kontrak waktu
2. 20 menit Pelaksanaan :
Menyampaikan materi  Mendengarkan
 Menjelaskan latar penjelasan dari
belakang dilakukannya penyuluh
penyuluhan tentang peran
keluarga dalam
mendukung klien
terhadap kepatuhan
minum obat
 Menjelaskan konsep
kepatuhan minum obat
 Menjelaskan obat-obatan
untuk pasien gangguan
jiwa
 Mejelaskan manfaat obat
 Menjelaskan reaksi obat
 Menjelaskan penyebab
pasien gangguan jiwa  Bertanya
tidak patuh minum obat
 Tanya jawab
 Memberikan kesempatan
pada peserta untuk
bertanya
3. 3 menit Evaluasi :
 Mengevaluasi dengan  Menjawab
Memberikan pertanyaan pertanyaan
4. 2 menit Penutup :
 Menutup pertemuan  Mendengarkan
dengan menyimpulkan
materi yang telah di bahas
 Memberikan salam  Menjawab
penutup salam

H. Evaluasi
1. Jelaskan konsep kepatuhan
2. Jelaskan obat-obatan untuk pasien gangguan jiwa
3. Jelaskan manfaat obat
4. Jelaskan reaksi oobat
5. Jelaskan penyebab pasien gangguan jiwa tidak patuh minum obat
I. Daftar Pustaka

Bagian Ilmu Bedah FKUI. 2017. Kumpulan kuliah: Ilmu Bedah. Jakarta :
Binarupa Aksara

Cramer, JA, 2007. Compliance In Medical Practice and Clinical Trail. New York
: Raven

Kemenkes Kesehatan RI. 2011. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan


Tahun 2011-2014. Jakarta

Maramis, Willy F, dan Maramis, Albert A. 2009. Ilmu Kedokteran Jiwa.


Surabaya : Airlangga

Niven, N. 2013. Psikologi Kesehatan Pengantar untuk Perawat dan Profesional


Kesehatan Lain. Jakarta: EGC.

Slamet, Suprapti, dan Sumarmo, Markam. 2007. Pengantar Psikologi Klinis.


Jakarta : UI Press

Stuart, G.W, & Sundeen, SJ. 2007. Buku saku keperawawtan jiwa Edisi 5.
Jakarta : EGC

Wardani, Ice Yulia. 2009. Pengalaman keluarga analisis. Available at


(lib.ui.ac.id), diakses pada 04 April 2019.
Lampiran

PERAN KELUARGA DALAM MENDUKUNG PASIEN TERHADAP


KEPATUHAN MINUM OBAT

A. KONSEP KEPATUHAN
1. Definisi Kepatuhan
Kepatuhan merupakan tingkat pasien melaksanakan cara
pengobatan dan perilaku yang disarankan dokter atau yang lain.
Kepatuhan adalah suatu bentuk perilaku yang timbul akibat adanya
interaksi antara petugas kesehatan dan pasien sehingga pasien mengerti
rencana dengan segala konsekuensinya dan menyetujui rencana tersebut
serta melaksanakannya. (Kemenkes RI, 2011)
Kepatuhan dalam pengobatan menurut Slamet (2007) merupakan
tingkat ketaatan pasien melaksanakan cara pengobatan dan perilaku yang
disarankan oleh dokter atau orang lain yang diberikan dalam bentuk terapi
apapun yang ditentukan, baik diet, latihan, pengobatan atau menepati janji
pertemuan dengan dokter.
2. Kepatuhan Minum Obat
Kepatuhan terhadap pengobatan adalah sejauh mana upaya dan
perilaku seorang individu menunjukkan kesesuaian dengan peraturan atau
anjuran yang diberikan oleh profesional kesehatan untuk menunjang
kesembuhannya. (Ian & Marcus, 2011).
3. Jenis-jenis Kepatuhan
Menurut Cramer (2007), jenis-jenis kepatuhan diantaranya terbagi
dua yaitu :
a. Kepatuhan penuh (Total Complience), pada keadaan ini penderita tidak
hanya berobat secara teratur sesuai batas waktu yang ditetapkan
melainkan juga patuh memakai
b. Penderita yang sama sekali tidak patuh (Non Complience)
yaitu penderita yang putus obat atau tidak menggunakan obat sama
sekali.
4. Cara Meningkatkan Kepatuhan Minum Obat
Menurut Cramer (2007), antara lain :
a. Berikan informasi kepada pasien akan manfaat dan
pentingnya pengobatan
b. Berikan keyakinan kepada pasien akan efektifitas obat
dalam penyembuhan
c. Berikan informasi resiko ketidakpatuhan.
d. Adanya dukungan dari pihak keluarga, teman, dan orang-orang
sekitarnya untuk selalu mengingatkan pasien agar teratur minum obat
demi keberhasilan pengobatan.
5. Obat-obatan untuk Pasien Gangguan Jiwa
a. Obat-obatan
1) Anti psikotik
a) Anti psikotik termasuk golongan mayor trasquilizer
atau psikotropik : neuroleptika.
b) Mekanisme kerja : menahan kerja reseptor dopamin dalam otak
(diganglia dan substansia nigra) pada sistem limbik dan sistem
ekstrapiramidal.
c) Efek farmakologi : sebagai penenang, menurunkan aktivitas
motorik, mengurangi insomnia, sangat efektif untuk mengatasi :
delusi, halusinasi, ilusi dan gangguan proses berpikir.
d) Jenis obat anti psikotik yang sering digunakan : Chlorpromazine
(thorazin) disingkat (CPZ), Halloperidol disingkat Haldol,
Serenase.
2) Anti Depresi
a) Efek farmakologi : Mengurangi gejala depresi, penenang.
b) Efek samping : yaitu efek samping kolonergik (efek samping
terhadap sistem saraf perifer) yang meliputi mulut
kering, penglihatan kabur, konstipasi, hipotensi orthostatik.
c) Jenis obat yang sering digunakan : trisiklik (generik), MAO
inhibitor, amitriptyline (nama dagang).
3) Anti maniak
a) Mekanisme kerja : menghambat pelepasan serotonim dan
mengurangi sensitivitas reseptor dopamine, mengurangi
hiperaktivitas, tidak menimbulkan efek sulit tidur, mengontrol
pola tidur dan perasaan mudah tersinggung.
b) Efek farmakologi : Mengurangi agresivitas, tidak menimbulkan
efek sedative, mengoreksi/mengontrol pola tidur, iritabel dan
adanya flight of idea.
c) Efek samping : Efek neurologik ringan : fatique, lethargi, tremor
di tangan terjadi pada awal terapi dapat juga terjadi nausea,
diare.
d) Efek toksik : Pada ginjal (poliuria, edema), pada SSP (tremor,
kurang koordinasi, nistagmus dan disorientasi : pada ginjal
(meningkatkan jumlah lithium, sehingga menambah keadaan
oedema.
4) Anti cemas Ansxiolytic agent, termasuk minor tranquilizer. Jenis
obat antara lain : diazepam (chlordiazepoxide).
5) Anti insomnia Phenobarbital
6) Anti panik Imipramine
a) Manfaat Obat : membantu istirahat, membantu mengendalikan
emosi, membantu mengendalikan perilaku, membantu proses
pikir (konsentrasi), membantu pasien untuk istirahat, membantu
pasien dalam mengendalikan emosi, membantu pasien untuk
proses berfikir, membantu pasien dalam berinteraksi dengan
orang lain
b) Reaksi obat efektif jika emosional stabil, kemampuan
berhubungan interpersonal meningkat, halusinasim agresi,
delusi, menarik diri menurun, perilaku mudah diarahkan, proses
berpikir ke arah logika, efek samping obat
c) Tanda-tanda vital : tekanan darah, denyut nadi dalam batas
normal.
6. Rentang Waktu Pengobatan Gangguan Jiwa
Pengobatan gangguan jiwa membutuhkan waktu yang lama dan
tidak menimbulkan ketagihan asal dilakukan sesuai dosis anjuran dokter :
a. Terapi awal, dosis dinaikan secara bertahap sampai di temukan dosis
optimal (1 sampai 3 minggu)
b. Terapi pengawasan (8 sampai 10 minggu)
c. Terapi pemeliharaan (6 sampai 3-5 tahun)
7. Penyebab Pasien Gangguan Jiwa Tidak Mau Minum Obat
a. Banyaknya obat yang harus dikonsumsi
b. Merasa bosan
c. Takut mengalami efek samping Sebagai contoh adalah pengalaman
partisipan lima macam dalam satu hari. Kompleksitas pengguna obat
(jumlah maupun dosis) merupakan faktor resiko ketidak patuhan pasien
yang mendapatkan 3 jenis medikasi dalam satu hari atu jika
medikasinya harus digunakan lebih dari 4 kali dalam sehari cenderung
tidak patuh terhadap pengobatannya.
8. Alasan Pentingnya Minum Obat
Banyak orang berharap bisa segera kembali normal dalam beberapa
hari setelah berhenti minum obat. Sama halnya dengan saat mulai minum
obat, orang ingin merasakan hasil yang instan, tetapi ternyata hasilnya baru
terasa setelah beberapa minggu, menghentikan obat terlalu cepat dapat
membuat otak seperti dialiri listrik. Seperti obat antidepresan yang paling
umum adalah jenis selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), yang
menurut penjelasan Valuck, memblokir reabsorpsi serotonin kimia otak
dan meninggalkannya mengambang bebas. Berhenti minum obat, maka
serotonin akan diserap lagi. Ini dapat mengakibatkan perubahan suasana
hati. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ketika orang berhenti
minum antidepresan, mereka mungkin menghadapi peningkatan risiko
keinginan untuk bunuh diri.
Adapun akibat lain ketika pasien tidak patuh minum obat sebagai
berikut :
a. Bisa menyebabkan parahnya penyakit
b. Penyakit bisa menjadi kronis dan susah disembuhkan
c. Terjadinya overdosis (untuk penggunaan yang berlebihan)
d. Penyakit yang diderita sering kambuh kembali
9. Menyebutkan Cara Atau Tips Dukungan Keluarga Dalam Minum Obat
a. Buat kesepakatan dengan penderitaan (membuat jadwal minum obat).
b. Jelaskan manfaat pengobatan bagi penderita. Serta akibat jika lupa atau
menolak minum obat.
c. Konsultasikan dengan dokter mengenai pilihan obat
d. Modifikasi pemebrian obat seperti diberikan / dimunumkan
bersamasama saat makan buah
e. Memberikan pujian langsung pada penderita saat mempunyai keinginan
sendiri untuk minum obat
f. Libatkan anggota keluarga untuk mengawasi penderita minum obat
(memastikan obat bener-bener diminum)

Anda mungkin juga menyukai