Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAN KELUARGA DALAM MENDUKUNG PASIEN TERHADAP KEPATUHAN


MINUM OBAT DI POLIKLINIK RSJ JAMBI

“Stase Keperawatan Jiwa”

Kelompok 1:
1. Absya Khoiry Sarah Lubis, S. Kep 6. Mega Putri Julianti
2. Afifah Khairatunnisa, S. Kep 7. Sanggita Fitria, S.Kep
3. Anggun Ruht Diana, S. Kep 8. Wanda Fitria , S.Kep
4. Erin Sukma Melati, S. Kep 9. Zylla Zayshinta,S.Kep
5. Fani Cornelia, S. Kep
Mengetahui :

CI Kinik CI Akademik

( ) ( )

PROGRAM STUDI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MOHAMAD NATSIR
BUKITTINGGI
TP.2022/2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Materi : Keluarga dalam Mendukung Pasien Terhadap Kepatuhan Minum Obat

Hari/ Tanggal :

Sasaran : Keluarga Pasien & masyarakat

Waktu :

Tempat : Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Jambi

A. Tujuan

1) Tujuan Umum

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan peserta mengetahui tentang peran

keluarga dalam kepatuhan minum obat pasien gangguan jiwa

2) Tujuan Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan peserta akan mampu :

1. Mengetahui pengertian kepatuhan minum obat pada gangguan jiwa

2. Mengetahui cara meningkatkan kepatuhan minum obat pada gangguan jiwa

3. Mengetahui reaksi obat dan efek samping obat pada gangguan jiwa

4. Mengetahui penyebab pasien gangguan jiwa tidak patuh minum obat

5. Mengetahui cara atau tips dukungan keluarga dalam minum obat


B. Metode

1) Ceramah

2) Tanya Jawab

C. Media

1) Infocus

2) Laptop

3) Power Point

4) Leaflet

D. Waktu dan Tempat

Waktu :

Tempat :

E. Pengorganisasian

Moderator :

Penyaji :

Fasilitator :

Observer :

F. Deksripsi Tugas

1. Moderator

Uraian tugas :

a. Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada peserta

b. Mengatur proses dan jalan penyuluhan

c. Menutup acara penyuluhan


2. Penyaji

Uraian tugas :

a. Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang mudah

dipahami oleh peserta

b. Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses penyuluhan

c. Memotivasi peserta untuk bertanya

3. Fasilitator

Uraian Tugas :

a. Ikut bergabung dan duduk bersama diantara peserta

b. Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan

c. Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas

d. Mengintruksi penyuluh tentang istilah atau hal-hal yang dirasa kurang jelas bagi

peserta

4. Observer

Uraian tugas :

a. Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta serta menempatkan diri sehingga

memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses penyuluhan

b. Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta

c. Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selaa proses penyuluhan

d. Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana penyuluhan

e. Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang dirasa tidak sesuai

dengan rencana penyuluhan


G. Setting Tempat

Keterangan :

: Moderator

: Penyaji

: Fasilitator

: Observer

: Peserta

H. Kegiatan Penyuluhan

Tahap Kegiatan Pemateri Kegiatan Peserta Waktu

Pembukaan 1. Menyampaikan salam 1. Membalas 5 menit

2. Menjelaskan tujuan salam

3. Kontrak waktu 2. Mendengarkan

3. Memberi

respon
Pelaksanaan 1. Mengetahui 1. Mendengarkan 20 menit

pengertian kepatuhan dan menyimak

minum obat pada 2. Mengajukan

gangguan jiwa pertanyaan

2. Mengetahui cara 3. Mendengarkan

meningkatkan

kepatuhan minum obat

pada gangguan jiwa

3. Mengetahui reaksi

obat dan efek samping

obat pada gangguan

jiwa

4. Mengetahui penyebab

pasien gangguan jiwa

tidak patuh minum

obat

5. Mengetahui cara atau

tips dukungan

keluarga dalam

minum obat

6. Memberikan

kesempatan bertanya

7. Menjawab pertanyaan
Terminasi 1. Menyimpulkan hasil 10 menit

penyuluhan 1. Aktif bersama

2. Memberi salam menyimpulkan

penutup 2. Membalas

salam

I. Evaluasi

1. Evaluasi Persiapan

a. Materi sudah siap dan dipelajari 1 hari sebelum penyuluhan

b. Media sudah siap 1 hari sebelum penyuluhan

c. Tempat sudah siap 1 jam sebelum penyuluhan

d. SAP sudah siap1 hari sebelum penyuluhan

2. Evaluasi Proses

a. Pasien/ Keluarga Pasien memperhatikan penjelasan penyaji

b. Pasien/ keluarga pasien aktif bertanya

c. Media dapat digunakan secara efektif

3. Evaluasi Hasil

a. Menyebutkan kembali pengertian kepatuhan minum obat pada gangguan jiwa

b. Menyebutkan kembali cara meningkatkan kepatuhan minum obat pada gangguan jiwa

c. Menyebutkan kembali reaksi obat dan efek samping obat pada gangguan jiwa

d. Menyebutkan kembali penyebab pasien gangguan jiwa tidak patuh minum obat

e. Menyebutkan kembali cara atau tips dukungan keluarga dalam minum obat
MATERI PENYULUHAN

A. Konsep Kepatuhan

1. Defenisi Kepatuhan

Kepatuhan merupakan tingkat pasien melaksanakan cara pengobatan dan

perilaku yang disarankan dokter atau yang lain. Kepatuhan adalah suatu be patuhan

adalah suatu bentuk  perilaku  perilaku yang timbul akibat adanya interaksi interaksi

antara petugas petugas kesehatan kesehatan dan  pasien  pasien sehingga sehingga

pasien mengerti mengerti rencana rencana dengan segala konsekuensinya

konsekuensinya dan menyetujui rencana tersebut serta melaksanakannya. (Kemenkes

RI, 2011)

Kepatuhan dalam pengobatan menurut Slamet (2007) merupakan tingkat ketaatan

pasien melaksanakan cara pengobatan dan perilaku yang disarankan oleh dokter atau

orang lain yang diberikan dalam bentuk terapi apapun yang ditentukan, baik diet,

latihan, pengobatan atau menepati janji pertemuan dengan dokter.

2. Kepatuhan Minum Obat

Kepatuhan terhadap pengobatan adalah sejauh mana upaya dan perilaku seorang

individu menunjukkan kesesuaian dengan peraturan atau anjuran yang diberikan oleh

profesional kesehatan untuk menunjang kesembuhannya. (Ian & Marcus, 2011).

3. Jenis –  jenis Kepatuhan

Menurut Cramer (2007), jenis  –  jenis kepatuhan diantaranya terbagi dua yaitu :

a) Kepatuhan penuh (total Complience) Pada keadaan ini penderita tidak hanya

berobat secara teratur sesuai batas waktu yang ditetapkan melainkan juga patuh

memakai  b) Penderita Penderita yang sama sekali tidak patuh ( Non Complience
Complience) yaitu  penderita yang putus obat atau tidak mengg  penderita yang putus

obat atau tidak menggunakan o unakan obat sama sekali. bat sama sekali.

4. Cara Meningkatkan Kepatuhan Minum Obat

Menurut Cramer (2007), antara lain :

a. Berikan informasi kepada pasien akan manfaat dan pentingnya  pengobatan  

b. Berikan keyakinan kepada pasien akan efektifitas obat dalam  penyembuhan.

c. Berikan informasi resiko ketidakpatuhan.

d. Adanya dukungan dari pihak keluarga, teman, dan orang-orang sekitarnya untuk

selalu mengingatkan pasien agar teratur minum obat demi keberhasilan

pengobatan.

5. Obat-obatan untuk Pasien Gangguan Jiwa

1. Obat-obatan

a) Anti psikotik

1) Anti psikotik termasuk golongan mayor trasquilizer atau  psikotropik :

neuroleptika.

2) Mekanisme kerja : menahan kerja reseptor dopamin dalam otak (diganglia

dan substansia nigra) pada sistem limbik dan sistem ekstrapiramidal.

3) Efek farmakologi : sebagai penenang, menurunkan aktivitas motorik,

mengurangi insomnia, sangat efektif untuk mengatasi : delusi, halusinasi,

ilusi dan gangguan proses berpikir.

4) Jenis obat anti psikotik yang sering digunakan : Chlorpromazine (thorazin)

disingkat (CPZ), Halloperidol disingkat Haldol, Serenase.


b) Anti depresi

1) Efek farmakologi : Mengurangi gejala depresi, penenang.

2) Efek samping : yaitu efek samping kolonergik (efek samping terhadap

sistem saraf perifer) yang meliputi mulut kering,  penglihatan kabur, ko

penglihatan kabur, konstipasi, hipotensi orthostat nstipasi, hipotensi

orthostatik.

3) Jenis obat yang sering digunakan : trisiklik (generik), MAO inhibitor,

amitriptyline (nama dagang).

c) Anti maniak

Mekanisme kerja : menghambat pelepasan serotonim dan mengurangi

sensitivitas reseptor dopamine, mengurangi hiperaktivitas, tidak menimbulkan

efek sulit tidur, mengontrol pola tidur dan perasaan mudah ters tidur dan

perasaan mudah tersinggung. inggung.

1) Efek farmakologi : Mengurangi agresivitas, tidak menimbulkan efek

sedative, mengoreksi/mengontrol pola tidur, iritabel dan adanya flight of

idea.

2) Efek samping : Efek neurologik ringan : fatique, lethargi, tremor di tangan

terjadi pada awal terapi dapat juga terjadi nausea, diare.

3) Efek toksik : Pada ginjal (poliuria, edema), pada SSP (tremor, kurang

koordinasi, nistagmus dan disorientasi : pada ginjal (meningkatkan jumlah

lithium, sehingga menambah keadaan oedema.


d) Anti cemas

Ansxiolytic agent, termasuk minor tranquilizer. Jenis obat antara lain :

diazepam (chlordiazepoxide).

e) Anti insomnia

Phenobarbital

f) Anti panik Imipramine

2. Manfaat Obat

a. Membantu istirahat  

b. Membantu mengendalikan emosi

c. Membantu mengendalikan perilaku

d. Membantu proses pikir (konsentrasi)

e. Membantu pasien untuk istirahat

f. Membantu pasien dalam mengendalikan emosi

g. Membantu pasien untuk proses berfikir

h. Membantu pasien dalam berinteraksi dengan orang lain

3. Reaksi obat efektif jika

a. Emosional stabil  

b. Kemampuan berhubungan interpersonal meningkat

c. Halusinasim agresi, delusi, menarik diri menurun

d. Perilaku mudah diarahkan

e. Proses berpikir ke arah logika

f. Efek samping obat

g. Tanda-tanda vital : tekanan darah, denyut nadi dalam batas normal.


6. Rentang Waktu Pengobatan

Gangguan Jiwa Pengobatan gangguan jiwa membutuhkan waktu yang lama dan

tidak menimbulkan ketagihan asal dilakukan sesuai dosis anjuran dokter.

a. Terapi awal, dosis dinaikan secara bertahap sampai di temukan dosis optimal (1

sampai 3 minggu)  

b. Terapi pengawasan (8 sampai 10 minggu)

c. Terapi pemeliharaan (6 sampai 3-5 tahun)

7. Penyebab Pasien Gangguan Jiwa Tidak Mau Minum Obat

a. Banyaknya obat yang harus dikonsumsi  

b. Merasa bosan

c. Takut mengalami efek samping Sebagai contoh adalah pengalaman partisipan

lima macam dalam satu hari. Kompleksitas pengguna obat (jumlah maupun dosis)

merupakan faktor resiko ketidak patuhan pasien yang mendapatkan 3 jenis

medikasi dalam satu hari atu jika medikasinya harus digunakan lebih dari 4 kali

dalam sehari cenderung tidak patuh terhadap pengobatannya.

8. Alasan Pentingnya Minum Obat

Banyak orang berharap bisa segera kembali normal dalam beberapa hari setelah

berhenti minum obat. Sama halnya dengan saat mulai minum obat, orang ingin

merasakan hasil yang instan, tetapi ternyata hasilnya baru terasa setelah beberapa

minggu, menghentikan obat terlalu cepat dapat membuat otak seperti dialiri listrik.

Seperti obat antidepresan yang paling umum adalah jenis  selective  selective

serotonin serotonin reuptake reuptake inhibitor  inhibitor   (SSRI), yang menurut


penjelasan  penjelasan Valuck, Valuck, memblokir memblokir reabsorpsi reabsorpsi

serotonin serotonin kimia otak dan meninggalkannya mengambang bebas. Berhenti

minum obat, maka serotonin akan diserap lagi. Ini dapat mengakibatkan perubahan

suasana hati. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ketika orang berhenti minum

antidepresan, mereka mungkin menghadapi peningkatan risiko keinginan untuk

bunuh diri. Adapun akibat lain ketika pasien tidak patuh minum obat sebagai berikut :

a. Bisa menyebabkan parahnya penyakit  

b. Penyakit bisa menjadi kronis dan susah disembuhkan

c. Terjadinya overdosis (untuk penggunaan yang berlebihan)

d. Penyakit yang diderita sering kambuh kembali

9. Menyebutkan Cara Atau Tips Dukungan Keluarga Dalam Minum Obat

a. Buat kesepakatan dengan penderitaan (membuat jadwal minum obat).  

b. Jelaskan Jelaskan manfaat manfaat pengobatan pengobatan bagi penderita.

penderita. Serta akibat jika lupa atau menolak minum obat.

c. Konsultasikan dengan Konsultasikan dengan dokter mengenai dokter mengenai

pilihan obat pilihan obat

d. Modifikasi pemebrian obat seperti diberikan / dimunumkan bersamasama saat

makan buah

e. Memberikan pujian langsung pada penderita saat mempunyai keinginan sendiri

untuk minum obat

f. Libatkan anggota keluarga untuk mengawasi penderita minum obat (memastikan

obat bener-bener diminum)

DAFTAR PUSTAKA
Cramer, JA, 2007. Compliance In Medical Practice and Clinical Trail. New York : Raven Press

Kemenkes

Kesehatan RI, 2011.  Rencana  Rencana Strategis Strategis Kementerian Kementerian Kesehatan

Kesehatan Tahun 2011-2014. Jakarta

Maramis, Willy F, dan Maramis, Albert A (2009).  Ilmu Kedokteran Kedokteran Jiwa.

Surabaya : Airlangga

Slamet, Suprapti dan Sumarmo Markam. 2007.  Pengantar  Pengantar Psikologi Psikologi

Klinis.Jakarta : UI

Press Stuart, G.W, & Sundeen, SJ. 2007.  Buku saku keperawawtan keperawawtan jiwa  Edisi 5.

Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai