Anda di halaman 1dari 8

KONSEP TERAPI OKSIGEN

DISUSUN OLEH

ANNISA RIZQIANI HAPSARI (2014401042)


AGISNI MUHAMMAD ( 2014401038)
SITI SANJAYA AYU (2014401031)
SRI WAHYUNI IMAN (2014401033
FISIOLOGI PERNAPASAN
Fungsi utama respirasi (pernapasan) adalah memperoleh O2 untuk digunakan oleh sel tubuh dan untuk mengeluarkan CO2
yang diproduksi oleh sel. Respirasi melibatkan keseluruhan proses yang menyebabkan pergerakan pasif O2 dari atmosfer ke
jaringan untuk menunjang metabolisme sel, serta pergerakan pasif CO2 yang merupakan produk sisa metabolisme dari
jaringan ke atmosfer.24Sistem respirasi sangat berperan didalam mempertahankan kestabilan tubuh ( homeostasis ).
Dengan memperoleh O2 dari udara dan mengeluarkan CO2 ke lingkungan eksternal didalam tubuh. Sistem ini membantu
mengatur pH lingkungan internal dengan menyesuaikan tingkat pengeluaran CO2 pembentuk asam. Selain itu sistem respirasi
bermanfaat bagi kehidupan sel, karena sel membutuhkan pasokan O2 yang terus-meneurs untuk menunjang berbagai reaksi
kimia penghasil energi, dan memproduksi CO2 yang harus dikeluarkan.24Tujuan pernapasan adalah untuk menyediakan
oksigen bagi jaringan dan membuang karbondioksida. Untuk mencapai tujuan ini, maka mekanisme pernapasan dibagi menjadi
empat proses utama yaitu (1) ventilasi paru, yang berarti keluar masuknya udara antara atmosfir dan alveoli paru;
(2) difusi O2 dan CO2 antara alveoli dan darah;
(3) pengangkutan O2 dan CO2 dalam darah dan cairan tubuh ke dan dari sel jaringan tubuh; dan
(4) pengaturan ventilasi.
Ketika melakukan pengembangan dan berkontraksi maka paru-paru dapat bergeser secara
bebas karena terlumasi dengan rata.25Paru dapat dikembangkan melalui dua cara

dengan gerakan naik


dengan depresi dan elevasi tulang iga
02
turunnya diafragma untuk
01 memperbesar dan
memperkecil rongga dada,
untuk memperbesar atau memperkecil
diameter antero-posterior rongga dada.5
Sewaktu menarik napas (inspirasi)
dan
dinding dada secara aktif tertarik keluar
oleh pengerutan dinding dada, dan sekat
rongga dada (diafragma) tertarik ke bawah
Syarat-syarat pemberian O2
meliputi :

(1) Konsentrasi O2 udara inspirasi dapat terkontrol, Don't


(2) Tidak terjadi penumpukan CO2, f orget
(3) mempunyai tahanan jalan nafas yang rendah,
(4) efisien dan ekonomis, ...
(5) nyaman untuk pasien.
Dalam pemberian terapi O2 perlu diperhatikan
“Humidification”. Hal ini penting diperhatikan oleh karena
udara yang normal dihirup telah mengalami humidfikasi
sedangkan O2 yang diperoleh dari sumber O2 (Tabung)
merupakan udara kering
yang belum terhumidifikasi, humidifikasi yang adekuat dapat
mencegah komplikasi pada pernafasan
INDIKASI PEMBERIAN O2

Berdasarkan tujuan terapi pemberian O2 yang telah disebutkan, maka adapun indikasi utama
pemberian O2 ini adalah sebagai berikut :
Klien dengan kadar O2 arteri rendah dari hasil analisa gas darah,
Klien dengan peningkatan kerja nafas, dimana tubuh berespon terhadap keadaan hipoksemia
melalui peningkatan laju dan dalamnya pernafasan serta adanya kerja otot-otot tambahan
pernafasan,
Klien dengan peningkatan kerja miokard, dimana jantung berusaha untuk mengatasi gangguan
O2 melalui peningkatan laju pompa jantung yang adekuat.
Jenis- jenis therapy oksigen

Secara umum, terapi oksigen tersedia dalam bentuk gas, cair, hingga konsentrat.
Cara pemberian dan alat bantu pernapasan yang digunakan pun berbeda-beda,
tergantung kebutuhan serta kondisi pasien, meliputi :

- Oksigen dalam bentuk gas


- Oksigen cair
- konsemtrator oksigen
- Terapi oksigen hiperbarik
Kesimpulan
 
Yang dimaksud dengan konsep terapi oksigen adalah upaya-upaya meningkatkan masukan
oksigen ke dalam sistem respirasi, meningkatkan daya angkut hemodinamik dan
meningkatkan daya ekstraksi O2 jaringan. Indikasi klinis secara umum untuk pemberian
terapi oksigen adalah jika terjadi ketidak cukupan oksigenasi jaringan yang terjadi akibat
gagal napas akibat sumbatan jalan napas, depresi pusat napas, penyakit saraf otot, trauma
thorax atau penyakit pada paru seperti misalnya ARDS, kegagalan transportasi oksigen
akibat syok (kardiogenik, hipovolemik dan septik), infark otot jantung, anemia atau
keracunan karbon monoksida (CO), kegagalan ekstraksi oksigen oleh jaringan akibat
kcracunan sianida, peningkatan kebutuhan jaringan terhadap oksigen, seperti pada luka
bakar, trauma ganda, infeksi berat, penyakit keganasan, kejang demam, dan sebagainya.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai