Anda di halaman 1dari 23

PRINSIP PEMENUHAN

KEBUTUHAN OKSIGENASI
Yani Suryani,SST
TUJUAN BELAJAR
Setelah mempelajari bab ini, siswi diharapkan dapat;
1. Menjelaskan sistem tubh yang berperan dalam
kebutuhan oksigenasi.
2. Menjelaskan proses oksigenasi

3. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi kebutuhan


oksigenasi
4. Menjelaskan gangguan/masalah kebutuhan oksigenasi.

5. Melakukan tindakan untuk mengatasi masalah


kebutuhan oksigenasi
KEBUTUHAN OKSIGENASI
Merupakan salah satu kebutuhan dasar pada manusia, yaitu
kebutuhan fisiologis, pemenuhan kebutuhan oksigenasi
ditujukan untuk menjaga kelangsungan metabolisme sel
tubuh, mempertahankan hidupnya, dan melakukan aktivitas
bagi berbagai organ atau sel
ANATOMI PERNAPASAN
PROSES OKSIGENASI
Merupakan proses keluar masuknya oksigen dari atmosfer ke
dalam alveoli atau dari alveoli ke atmosfer. Proses ventilasi di\
pengaruhi oleh beberapa hal, yaitu adanya perbedaan tekanan
antara atmosfer dengan paru, semakin tinggi tempat maka
tekanan udara semakin rendah, demikian sebaliknya, semakin
rendah tempat tekanan udara semakin tinggi.
Pengaruh proses ventilasi selanjutnya adalah complienci dan
recoil.  Complience merupakan kemampuan paru untuk mengembang.
sedangkan recoil adalah kemampuan CO2 atau kontraksi
menyempitnya paru. Pusat pernapasan, yaitu medulla oblongata dan
pons, dapat dipengaruhi oleh ventilasi. Proses ventilasi ini dipengaruhi
oleh beberapa faktor :
1. Adanya konsentrasi oksigen di atmosfer
2. Adanya kondisi jalan napas yang baik
3. Adanya kemampuan toraks dan alveoli pada paru-paru dalam melaksanakan
ekspansi atau kembang kempis.
DIFUSI GAS
Difusi gas merupakan pertukaran antara oksigen dialveoli
dengan kapiler paru dan co2 di kapiler dengan alveoli.
Proses pertukaran ini dipengaruhi oleh beberapa paktor,
yaitu luasnya permukaan paru, tebal membran respirasi
atau permeabilitas yang terdiri atas epitel alveoli dan
interstisial (keduanya dapat mempengaruhi proses difusi
apabila terjadi proses penebalan). Perbedaan tekanan dan
konsentrasi O2 (hal ini sebagai mana O2 dari alveoli masuk
kedalam darah oleh karena tekanan O2 dalam rongga
alveoli lebih tinggi dari tekanan O2 dalam darah vena
pulmonalis, masuk dalam darah secara difusi).
TRANSPORTASI
Transfortasi gas merupakan proses pendistribusian O2
kapiler ke jaringan tubuh dan Co2 jaringan tubuh ke
kapiler. Transfortasi gas dapat dipengaruhi oleh beberapa
factor, yaitu curah jantung (kardiak output), kondisi
pembuluh darah, latihan (exercise), perbandingan sel darah
dengan darah secara keseluruhan (hematokrit), serta
eritrosit dan kadar Hb.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEBUTUHAN OKSIGENASI
1.  Syaraf otonomik, rangsangan simpatis dan
parasimpatis dapat memengaruhi kemampuan untuk
dilataksi dan konstriksi, hal ini dapat terlihat keduanya
baik simpatis maupun parasimpatis ketika terjadi
rangsangan uung saraf dapat mengeluarkan
neurotransmiter (untuk simpatis dapat mengeluarkan
noradrenalin yang berpengaruh pada bronchodilatasi
dan untuk parasimppatis mengeluarkan acetylcolin
yang beroengaruh pada bronchokonstriksi) karena pada
saluran pernafasan terdapat adrenergic reseptor dan
cholinergic reseptor
LANJUTAN …
2.   Hormonal dan obat-obatan, semua hormon yang termasuk
derivat catecholamine dapat melebarkan saluran pernafasan,
kemudian obat-obat yang tergolong parasympatic dapat
melebarkan tractus respiratorius, seperti sulfas atropin, extr.
Belladona dan obat-obatan yang menghambat adrenergic tipe
beta (khususnya beta-2
3. Adanya alergi pada saluran nifas
4.  Faktor perkembangan dapat mempengaruhi kematanganorgan
termasuk organ pernafasan sehingga berdampak pada
kemampuan pemenuhan oksigen.
5. Faktor lingkungan, seperti dataran tinggi, lingkungan dengan
polusi tinggi, dan lain-lain
6. Faktor perilaku, seerti perilaku merokok dapat menyebabkan
proses penyempitan pada pembuluh darah, dan lain-lain.
GANGGUAN/MASLAH KEBUTUHAN
OKSIGENASI
  Hipoksia, merupakan kondisi kurangnya kebutuhan oksigen dalam tubuh atau tidak tercukupinya pemenuhan
kebutuhan oksigen dalam tubuh akibat defisiensi oksigen atau peningkatan penggunaan oksigen dalam tingkat
sel.
 2.   Tachypnea, merupakan pernafasan yang sangat cepat. Pernafasan ini memiliki frekuensi melebihi 24 kali
per menit, yang dapat disebabkan karena paru dalam keadaan atelektaksis atau terjadi emboli.
 3.   Bradypnea, ditandai dengan pola lambat dan kurang lebih 10 kali permenit, pola ini dapat ditemukan
seseorang dalam keadaan peningkatan tekanan intra karnial yang disertai narkotik atau serdatif.
 4.   Hiperventilasi, ditandai dengan adanya peningkatan denyut nadi, nafas pendek, adanya nyeri dada,
menurunnya konsentrasi dan lain-lain, keadaan demikian dapat disebabkan karena adaanya infeksi,
keseimbangan asaam baasaa atau gangguan psikologis.
 5.   Hipokapnea yaitu berkurangnya CO2 tubuh dibawah batas normal, sehingga rangsangan terhadap pusat
pernafasan menurun.
 6.   Kusmaul, merupakan pola pernafasan cepat dan dangkal yang dapat ditemukan pada orang dalam keadaan
asidosis metabolik.
 7.   Hipoventilasi, merupakan upaya tubuh untuk mengeluarkan karbondioksida dengan cukup, yang
dilakukan pada saat ventilasi alveolar tidak cukup dalam penggunaan oksigen dengan ditandai adanya nyeri
kepala, penurunan kesadaran, disorientasi atau ketidak seimbangan elektrolit yang dapaat terjadi akibat
atelektasis, otot-otot pernafasan lumpuh, depresi pusat pernafasan, tahanan jalan udara meningkat, tahanan
jaringan paru dan thorax menurun, compliance paru dan thorax menurun.
 8.   Hiperkapnia yaitu retensi CO2 dalam tubuh senhingga PCO2 meningkat (akibat hipoventilasi) sehingga
menyebabkaann depresi susunan saraf pusat.
TINDAKAN UNTUK MENGATASI
MASALAH KEBUTUHAN OKSIGENASI
1. Pemberian oksigen
Pemberian oksigen merupakan tindakan memberikan
oksigen ke dalam paru-paru melalui saluran pernapasan
dengan alat bantu oksigen. Pemberian oksigen pada pasien
dapat melalui tiga cara yaitu melalui kanula, nasal, dan
masker. Pemberian oksigen tersebut bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan oksigen dan mencegah terjadinya Hipoksia.
2. Fisioterapi dada
Fisioterapi dada merupakan suatu rangkaian tindak keperawatan yang terdiri
atas perkusi, vibrasi dan postural drainage.
a. Perkusi
Disebut juga clapping adalah pukualn kuat, bukan berarti sekuat-kuatnya,
pada dinding dada dan punggung dengan tangan dibentuk seperti mangkuk.
Tujuannya, secara mekanik dapat melepaskan sekret yang melekat pada
dinding bronkhus.
3. Napas dalam dan batuk efektif
4. Suctioning (pengisapan lendir)
Pengisapan lendir (suction) merupakan tindakan pada
pasien yang tidak mampu mengeluarkan sekret atau
lendir secara sendiri. Tindakan tersebut dilakukan untuk
membersihkan jalan napas dan memenuhi kebutuhan
oksigenasi.

Anda mungkin juga menyukai