(RMK371)
MODUL SESI 13
OBAT-OBAT`YANG BEKERJA PADA SISTEM RESPIRASI
DISUSUN OLEH
DR. APRILITA RINA YANTI EFF., M.BIOMED., APT.
Normalnya manusia butuh kurang lebih 300 liter oksigen perhari. Dalam keadaan tubuh bekerja
berat maka oksigen atau O2 yang diperlukan pun menjadi berlipat-lipat kali dan bisa sampai 10
hingga 15 kalilipat. Ketika oksigen tembus selaput alveolus, hemoglobin akan mengikat
oksigen yang banyaknya akan disesuaikan dengan besar kecil tekanan udara. Pada pembuluh
darah arteri, tekanan oksigen dapat mencapat 100 mmHg dengan 19 cc oksigen. Sedangkan
pada pembuluh darah vena tekanannya hanya 40 milimeter air raksa dengan 12 cc oksigen.
Oksigen yang kita hasilkan dalam tubuh kurang lebih sebanyak 200 cc di mana setiap liter darah
mampu melarutkan 4,3 cc karbondioksida / CO2. CO2 yang dihasilkan akan keluar dari
jaringan menuju paruparu dengan bantuan darah.
Proses Kimiawi Respirasi Pada Tubuh Manusia :
Pembuangan CO2 dari paru-paru : H + HCO3 ---> H2CO3 ---> H2 + CO2
Pengikatan oksigen oleh hemoglobin : Hb + O2 ---> HbO2
Pemisahan oksigen dari hemoglobin ke cairan sel : HbO2 ---> Hb + O2
Pengangkutan karbondioksida di dalam tubuh : CO2 + H2O ---> H2 + CO2
Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan
mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air. Tujuan proses pernapasan
yaitu untuk memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas terjadi pelepasan energi.
b. Fisiologi Pernafasan
Pernafasan mencakup dua proses: pernafasan eksterna, yaitu penyerapan oksigen (O2) dan
pengeluaran karbondioksida (CO2) dari tubuh secara keseluruhan; serta pernafasan interna,
yaitu penggunaan O2 dan pembentukan CO2 oleh sel serta pertukaran gas diantara sel tubuh dan
media cair di sekitarnya. Sistem pernafasan terdiri atas organ paru dan pompa ventilasi paru.
Pompa ventilasi paru ini terdiri atas dinding dada, otot pernafasan yang dapat memperbesar dan
memperkecil ukuran rongga dada, pusat pernafasan di batang otak yang mengendalikan otot
pernafasan, serta jaras dan saraf yang menghubungkan pusat pernafasan dengan otot pernafasan.
Paru-paru dapat dikembangkempiskan dengan dua cara, yaitu:
1. Pertama, dengan gerakan naik turunnya diafragma untuk memperbesar dan memperkecil
rongga dada kraniokaudal.
O2 di udara
Sisa pembakaran CO2
Hidung
Alveoli
Di dalam paru-paru terjadi pertukaran zat antara oksigen yang ditarik dari udara masuk ke
dalam darah dan CO2 akan dikeluarkan dari darah secara osmosis. Selanjutnya O2 masuk ke
dalam tubuh melalui kapiler-kapiler vena pulmonalis kemudian masuk ke serambi kiri jantung
→ ke aorta → seluruh tubuh, disini terjadi oksidasi (pembakaran). Sebagai sisa dari
pembakaran adalah CO2 dan zat ini dikeluarkan melalui peredaran darah vena masuk ke jantung
(serambi kanan) → ke bilik kanan dan dari sini keluar melalui arteri pulmonalis ke jaringan
paru-paru. Akhirnya dikeluarkan menembus lapisan epitel dari alveoli. Proses pengeluaran CO2
ini adalah sebagian dari sisa metabolisme,sedangkan sisa dari metabolisme lainnya akan
dikeluarkan melalui traktus urogenitalis dan kulit.
Pada permukaan rongga hidung terdapat rambut-rambut halus dan selaput lendir yang berfungsi
untuk menyaring udara yang masuk ke dalam rongga hidung.
2. Faring (Tenggorokan)
Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan percabangan 2 saluran, yaitu
saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan saluran pencernaan (orofarings) pada
bagian belakang. Pada bagian belakang faring (posterior) terdapat laring (tekak) tempat
terletaknya pita suara (pita vocalis). Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita
suara bergetar dan terdengar sebagai suara. Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan
makanan masuk ke saluran pernapasan karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang
terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan
berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan.
Fungsi utama faring adalah menyediakan saluran bagi udara yang keluar masuk dan juga
sebagi jalan makanan dan minuman yang ditelan, faring juga menyediakan ruang
dengung(resonansi) untuk suara percakapan.
6. Paru-paru
Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh otot
dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paruparu ada dua
Gambar 3. Paru-paru
C. Latihan Soal
a. Jelaskan pengertian pernafasan
b. Jelaskan fisiologi pernafasan
D. Jawaban
1. Pernafasan merupakan peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung O2 dan
mengeluarkan CO2 sebagai sisa dari oksidasi dari tubuh. Penghisapan udara ke dalam tubuh
disebut proses inspirasi dan menghembuskan udara keluar tubuh disebut proses ekspirasi.
Manusia membutuhkan suplay oksigen secara terus-menerus untuk proses respirasi sel, dan
membuang kelebihan karbondioksida sebagai limbah beracun produk dari proses tersebut.
Pertukaran gas antara oksigen dengan karbondioksida dilakukan agar proses respirasi sel
terus berlangsung. Oksigen yang dibutuhkan untuk proses respirasi sel ini berasal dari
2. Alergi
Pada sebagian pasien asma, disamping HRB aspesifik juga terdapat alergi untuk
membentuk antibody terhadap allergen tertentu yang memasuki tubuh (antigen). Antibodies
ini dari tipe IgE (immunoglobulin type E), juga disebut regain, mengikat dari pada
mastcells antara lain disaluran pernapasan, mata dan hidung. Jika jumllah IgE sudah cukup
besar maka pada waktu allergen yang sama masuk lagi ke dalam tubuh terjadilah
penggabungan antigen-antibodi. Mattcells pecah (degranulasi) den segera melepaskan
mediatornya. Akibatnya sering kali bronchokontriksi dengan pengembangan mukosa
dan hipersekresi dahak, yang merupakan gejala khas asma.
- Alergen inhalasi; yang masuk ke tubuh lewat pernapasan
- Alergen oral dan lokali; yang memasuki tubuh melalui mulut atau kulit
5. Bronchitis Kronis
Penyakit ini bercirikan batuk ‘produktif’ menahun dengan pengeluaran banyak dahak, tanpa
sesak napas atau hanya ringan. Dalam kebanyakan kasus (80%) disebabkan infeksi
akut saluran pernapasan oleh virus, yang mudah disuprainfeksikan (Str pneumonia
dan branhamella catarrhalis) dengan suatu bakteri Haemophilus influenza.
6. Emfisema paru
Emfisema bercirikan dilatasi dan destruksi dari jaringan paru-paru, yang
mengakibatkan sesak napas terus-menerus dan menghebat pada waktu mengeluarkan
tenaga. Gelembung paru (alveoli) terus mengembang dan rongganya membesar
sehingga dinding-dindingnya yang mengandung pembuluh darah menjadi amat
tipis dan sebagian akhirnya rusak sehingga permukaan paru untuk penyerapan oksigen
dapat berkurang di bawah 30% hingga jantung harus bekerja lebih keras untuk memenuhi
akan oksigen. Tonus di cabang-cabang batang nadi (aorta) bertambah dan tekanan
darah di arteri paru-paru meningkat. Sehingga menimbulkan kegagalan ventrikel
jantung dan terjadilah cor pulmonale (jantung membesar)Penyebab emfisema adalah :
Bronkodilator
Adalah obat yang melebarkan saluran nafas), terbagi dalam 2 golongan yaitu:
a. Simpatomimetik / adrenergic
- Bekerja pada reseptor beta 2 (beta 2 agonis), contoh obat antara lain orsiprenalin,
Fenoterol, Terbutalin, Salbutamol
- Obat-obat golongan ini tersedia dalam bentuk tablet, sirup,suntikan dan semprotan.
- Contoh produk:
o Berupa semprotan: MDI (metered dose inhaler).
o Berbentuk bubuk halus yang dihirup (ventolin diskhaler dan bricasma turbuhaler)
o Berupa cairan broncodilator (alupent, berotec, brivasma serta ventolin).
Obat ini dengan alat khusus diubah menjadi aerosol (partikel-partikel yang
sangat halus) untuk selanjutnya dihirup.
b. Antikolinergika
Antikolinergik mengika memblok reseptor muskarin dari saraf-saraf kolinergis di otot
polos bronchi, hingga aktivitas saraf adrenergis menjadi dominan dengan
efek bronchodilatasio
c. Xantin (teofilin)
- Efek dari teofilin sama dengan obat golongan simpatomimetik, tetapi cara kerjanya
berbeda, sehingga bila kedua obat ini dikombinasikan efeknya saling memperkuat.
- Nama obat antara lain aminofilinsupp, Aminofilin retard, Teofilino
- Cara pemakaian :
- Bentuk suntikan teofillin / aminofilin dipakai pada serangan asma akut,
dengan disuntikan perlahan-lahan langsung ke pembuluh darah.
- Bentuk tablet dan sirup dengan efek merangsang lambung, sehingga
sebaiknya diminum sesudah makan. Itulah sebabnya penderita yang mempunyai
sakit lambung sebaiknya berhati-hati bila minum obat ni.
- Teofilin terdapat juga dalam bentuk supositoria yang cara pemakaiannya
dimasukkan ke dalam anus. Supositoria ini digunakan jika penderita karena
sesuatu hal tidak dapat minum teofilin (misalnya muntah atau lambungnya kering)
Anti inflmasi
Pengobatan biasanya dengan antibiotik selama minimal 10 hari, agar infeksi tidak terulang /
kambuh. Obat pilihannya adalah Amoksisilin, Eritrosin, Sefradin dan Sefaklor yang berdaya
bakterisid terhadap antara lain bakteri –bakteri di atas. Penggunaan anti inflamsi disesuaikan
dengan jneis bakteri dan tingkat keparahan penyakit.
Dekongestan
Di antara beberapa jenis dekongestan, PPA (phenyl propanolamine) merupakan obat yang
paling banyak diributkan setelah Badan POM) menarik obat-obat flu yang mengandung
PPA lebih dari 15 mg. Di Amerika Serikat, obat ini selain dipakai di dalam obat flu
Antihistamin
Golongan ini merupakan kelompok CTM (chlor-trimeton). Di kemasan obat, dengan
nama panjangnya, klorfeniramin maleat. Histamin merupakan substansi yang diproduksi
oleh tubuh sebagai mekanisme alami untukmempertahankan diri atas adanya benda asing.
Adanya histamin ini menyebabkan hidung kita berair dan terasa gatal, yang biasanya
dikuti oleh bersin-bersin. Selain berfungsi melawan alergi, antihistamin juga punya
aktivitas menekan refleks batuk, terutama difenhidramin dan doksilamin. Efek samping,
obat golongan ini bisa menyebabkan mengantuk sehingga bahaya pada saat mau bepergian
saat mengendari kendaraan sendiri.
Kortikosteroid
Kortikosteroid berkhasiat meniadakan efek mediator, seperti peradangan dan gatal-
gatal. Penggunaannya terutama bermanfaat pada serangan asma akibat infeksi virus, selian
itu juga pada infeksi bakteri untuk melawan reaksi peradangan. Untuk mengurangi
hiperreaktivitas bronchi, zat-zat ini dapat diberikan per inhalasi atau peroral. Penggunaan
oral untuk jangka waktu lama hendaknya dihindari, karena menekan fungsi anak ginjal
dan dapat mengakibatkan osteoporosis.
Contoh obat : hidrokortison, deksamethason, beklometason, budesonid.
Antitusif
Antitusif bekerja menghentikan batuk secara langsung dengan menekan refleks batuk
pada sistem saraf pusat di otak. Dengan demikian tidak sesuai digunakan pada kasus
batuk yang disertai dengan dahak kental, sebab justru akan menyebabkan dahak sulit
dikeluarkan.
Panduan memilih obat batuk dapat dilihat pada table 1
Obat Ashma
Penyakit asma dapat disebabkan oleh alergi akibat debu,jamur, serbuk sari bunga atau
bahan alergen lainnya ,stress , olah raga berlebihan yang mengakibatkan kekejangan saluran
nafas
Gejala asma : Sesak nafas, Nafas bunyi (mengi), Batuk . Terapi asma dapat dilakukan dengan
obat maupun non obat
Terapi asma
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 15 /
18
C. Latihan Soal
1. Sebutkan penggolongan obat respiratorik berdasarkan efek pada organ pernafasan
D. Jawaban
Jenis-jenis obat-obat respiratorik dibedakan berdasar efek terhadap organ saluran pernafasan
antara lain adalah
- Bronkodilator;
- Anti inflamasi;
- Penekan sekresi dan edema
C. Daftar Pustaka
1. Indra I. Aktivitas Otonom. J Kedokt Syiah Kuala. 2012;12(3):180–6.
2. Parenteau AR, Maktabi MA, Basic Physiology and Pharmacology of the Autonomic
Nervous System, In Principles anda Practice of Anesthesiology, 2nd Edition, Craven L
et al (ed), Mosby-Year book, mc : Phiadeiphia. 1998 : 721-52.
3. Darmansyah I, Arini setiawati, Sulistia gan, Susunan saraf Otonom dan transmisi
Neurohumoral, Dalam : Farmakologi dan Terapi, FKUT : Jakarta. 1994 : 23-38.
4. Stoelting RK, Miller RD, Autonomic Nervous System, in Basic of Anesthesia, fourth
edition, Churchill Livingstone : Pensylvania. 2000 : 34-45.
5. Katzung BG, introduction to Autonomic Pharmacology, in Basic and Clinical
Pharmacology, seventh edition, Katzung (ed), Appleton & Lange, Connecticut. 2002 :
73-89.
6. Moss J, Renz CL, The Autonomic Nervous System., In. Anesthesia, Miller et al (ed),
fifth edition, Churchill Livingstone : Philadelphia. 2000 : 523-70.