Anda di halaman 1dari 18

MODUL FARMAKOLOGI TERAPAN

(RMK371)

MODUL SESI 13
OBAT-OBAT`YANG BEKERJA PADA SISTEM RESPIRASI

DISUSUN OLEH
DR. APRILITA RINA YANTI EFF., M.BIOMED., APT.

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


2020

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 0 / 18

Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)


SUBTOPIK 1
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI

A. Kemampuan Akhir Yang Diharapkan


Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan mengenai pengertian pernafasan
2. Menjelaskan mengenai fisiologi saluran pernafasan
3. Menjelaskan mengenai sistem pernafasan pada manusia

B. Uraian dan Contoh


a. Pengertian pernafasan
Pernafasan merupakan peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung O2 dan
mengeluarkan CO2 sebagai sisa dari oksidasi dari tubuh. Penghisapan udara ke dalam tubuh
disebut proses inspirasi dan menghembuskan udara keluar tubuh disebut proses ekspirasi.
Manusia membutuhkan suplay oksigen secara terus-menerus untuk proses respirasi sel, dan
membuang kelebihan karbondioksida sebagai limbah beracun produk dari proses tersebut.
Pertukaran gas antara oksigen dengan karbondioksida dilakukan agar proses respirasi sel terus
berlangsung. Oksigen yang dibutuhkan untuk proses respirasi sel ini berasal dari atmosfer, yang
menyediakan kandungan gas oksigen sebanyak 21% dari seluruh gas yang ada. Oksigen masuk
kedalam tubuh melalui perantaraan alat pernapasan dan pada manusia disebut alveolus yang
terdapat di paru-paru berfungsi sebagai permukaan untuk tempat pertukaran gas.
Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen,
pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Manusia dalam bernapas
menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbon dioksida ke lingkungan.
Respirasi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu :
1. Respirasi Luar merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah dan udara.
2. Respirasi Dalam merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke sel-sel tubuh.
Dalam mengambil nafas ke dalam tubuh dan membuang napas ke udara dilakukan dengan dua
cara pernapasan, yaitu :
1. Respirasi / Pernapasan Dada
- Otot antar tulang rusuk luar berkontraksi atau mengerut
- Tulang rusuk terangkat ke atas
- Rongga dada membesar yang mengakibatkan tekanan udara dalam dada kecil sehingga
- udara masuk ke dalam badan.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 1 / 18

Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)


2. Respirasi / Pernapasan Perut
- Otot difragma pada perut mengalami kontraksi Diafragma datar
- Volume rongga dada menjadi besar yang mengakibatkan tekanan udara pada dada
mengecil sehingga udara pasuk ke paru-paru.

Normalnya manusia butuh kurang lebih 300 liter oksigen perhari. Dalam keadaan tubuh bekerja
berat maka oksigen atau O2 yang diperlukan pun menjadi berlipat-lipat kali dan bisa sampai 10
hingga 15 kalilipat. Ketika oksigen tembus selaput alveolus, hemoglobin akan mengikat
oksigen yang banyaknya akan disesuaikan dengan besar kecil tekanan udara. Pada pembuluh
darah arteri, tekanan oksigen dapat mencapat 100 mmHg dengan 19 cc oksigen. Sedangkan
pada pembuluh darah vena tekanannya hanya 40 milimeter air raksa dengan 12 cc oksigen.
Oksigen yang kita hasilkan dalam tubuh kurang lebih sebanyak 200 cc di mana setiap liter darah
mampu melarutkan 4,3 cc karbondioksida / CO2. CO2 yang dihasilkan akan keluar dari
jaringan menuju paruparu dengan bantuan darah.
Proses Kimiawi Respirasi Pada Tubuh Manusia :
Pembuangan CO2 dari paru-paru : H + HCO3 ---> H2CO3 ---> H2 + CO2
Pengikatan oksigen oleh hemoglobin : Hb + O2 ---> HbO2
Pemisahan oksigen dari hemoglobin ke cairan sel : HbO2 ---> Hb + O2
Pengangkutan karbondioksida di dalam tubuh : CO2 + H2O ---> H2 + CO2
Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan
mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air. Tujuan proses pernapasan
yaitu untuk memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas terjadi pelepasan energi.

b. Fisiologi Pernafasan
Pernafasan mencakup dua proses: pernafasan eksterna, yaitu penyerapan oksigen (O2) dan
pengeluaran karbondioksida (CO2) dari tubuh secara keseluruhan; serta pernafasan interna,
yaitu penggunaan O2 dan pembentukan CO2 oleh sel serta pertukaran gas diantara sel tubuh dan
media cair di sekitarnya. Sistem pernafasan terdiri atas organ paru dan pompa ventilasi paru.
Pompa ventilasi paru ini terdiri atas dinding dada, otot pernafasan yang dapat memperbesar dan
memperkecil ukuran rongga dada, pusat pernafasan di batang otak yang mengendalikan otot
pernafasan, serta jaras dan saraf yang menghubungkan pusat pernafasan dengan otot pernafasan.
Paru-paru dapat dikembangkempiskan dengan dua cara, yaitu:
1. Pertama, dengan gerakan naik turunnya diafragma untuk memperbesar dan memperkecil
rongga dada kraniokaudal.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 2 / 18

Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)


2. Kedua, dengan depresi dan elevasi tulang iga untuk memperbesar dan memperkecil
diameter anteroposterior rongga dada.
Pernafasan normal dan tenang dapat dicapai hampir sempurna melalui metode pertama,
yaitu melalui gerakan naik turunnya diafragma. Selama inspirasi, kontraksi diafragma menarik
permukaan bawah paru ke arah bawah. Kemudian, selama ekspirasi, diafragma relaksasi, dan
sifat elastik daya lenting paru, dinding dada, dan struktur abdomen akan menekan paru-paru
dan mengeluarkan udara. Namun, selama bernafas kuat, daya elastik tidak cukup kuat untuk
menghasilkan ekspirasi cepat yang diperlukan, sehingga diperlukan tenaga ekstra yang
terutama diperoleh dari kontraksi otot-otot abdomen, yang mendorong isi abdomen ke atas
melawan dasar diafragma, sehingga mengkompresi paru.
Metode kedua adalah dengan mengangkat rangka iga, pengembangan paru akan terjadi
karena posisi istirahat, iga miring ke bawah, dengan demikian sternum turun ke arah kolumna
vertebralis. Tetapi bila rangka iga dielevasikan, tulang iga langsung maju sehingga sternum
sekarang bergerak ke depan menjauhi spinal,membentuk jarak anteroposterior dada kira-kira
20% lebih besar selama inspirasi maksimum dibandingkan selama ekspirasi. Oleh karena itu,
otot-otot yang mengelevasikan rangka dada seperti otot diafragma dan otot interkostalis
eksterna dapat diklasifikasikan sebagai otot-otot inspirasi, serta otot-otot yang menurunkan
rangka dada seperti otot interkostalis interna dan otot abdominalis diklasifikasikan sebagai otot-
otot ekspirasi

O2 di udara
Sisa pembakaran CO2

Hidung

Seluruh tubuh sampai Trakea


tingkat sel

Alveoli

jantung Pembuluh kapiler


alveolus
Pertukaran gas:Ikatan
oksigen dengan Hb
dan pelepasan CO2

Gambar 1. Fisiologi saluran pernafasan

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 3 / 18

Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)


Ada 2 bagian yg digambarkan dalam pernafasan :
- O2  hidung  trachea  alveoli  pembuluh kapiler alveolus  ikatan O2 dengan Hb
 jantung  seluruh tubuh sampai ke setiap sel.
- CO2  membran alveoli  kapiler  alveoli  bronchroli  bronchus  trakea 
hidung.

Di dalam paru-paru terjadi pertukaran zat antara oksigen yang ditarik dari udara masuk ke
dalam darah dan CO2 akan dikeluarkan dari darah secara osmosis. Selanjutnya O2 masuk ke
dalam tubuh melalui kapiler-kapiler vena pulmonalis kemudian masuk ke serambi kiri jantung
→ ke aorta → seluruh tubuh, disini terjadi oksidasi (pembakaran). Sebagai sisa dari
pembakaran adalah CO2 dan zat ini dikeluarkan melalui peredaran darah vena masuk ke jantung
(serambi kanan) → ke bilik kanan dan dari sini keluar melalui arteri pulmonalis ke jaringan
paru-paru. Akhirnya dikeluarkan menembus lapisan epitel dari alveoli. Proses pengeluaran CO2
ini adalah sebagian dari sisa metabolisme,sedangkan sisa dari metabolisme lainnya akan
dikeluarkan melalui traktus urogenitalis dan kulit.

c. Sistem Pernafasan pada manusia


Sistem Pernapasan pada Manusia terdiri atas:
1. Hidung
2. Faring
3. Trakea
4. Bronkus
5. Bronkiouls
6. paru-paru

Alat – Alat Pernapasan Pada Manusia


2. Rongga Hidung (Cavum Nasalis)
Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga hidung berlapis
selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar sebasea) dan kelenjar keringat
(kelenjar sudorifera). Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk lewat
saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring
partikel kotoran yang masuk bersama udara. Juga terdapat konka yang mempunyai banyak
kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk. Di sebelah belakang rongga
hidung terhubung dengan nasofaring melalui dua lubang yang disebut choanae.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 4 / 18

Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)


Gambar 2. Sistem respirasi

Pada permukaan rongga hidung terdapat rambut-rambut halus dan selaput lendir yang berfungsi
untuk menyaring udara yang masuk ke dalam rongga hidung.

2. Faring (Tenggorokan)
Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan percabangan 2 saluran, yaitu
saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan saluran pencernaan (orofarings) pada
bagian belakang. Pada bagian belakang faring (posterior) terdapat laring (tekak) tempat
terletaknya pita suara (pita vocalis). Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita
suara bergetar dan terdengar sebagai suara. Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan
makanan masuk ke saluran pernapasan karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang
terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan
berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan.
Fungsi utama faring adalah menyediakan saluran bagi udara yang keluar masuk dan juga
sebagi jalan makanan dan minuman yang ditelan, faring juga menyediakan ruang
dengung(resonansi) untuk suara percakapan.

3. Batang Tenggorokan (Trakea)


Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher dan sebagian
di rongga dada (torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan,
dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing
yang masuk ke saluran pernapasan. Batang tenggorok (trakea) terletak di sebelah depan
kerongkongan. Di dalam rongga dada, batang tenggorok bercabang menjadi dua cabang

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 5 / 18

Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)


tenggorok (bronkus). Di dalam paru-paru, cabang tenggorok bercabang-cabang lagi menjadi
saluran yang sangat kecil disebut bronkiolus. Ujung bronkiolus berupa gelembung kecil yang
disebut gelembung paru-paru (alveolus).

4. Pangkal Tenggorokan (laring)


Laring merupakan suatu saluran yang dikelilingi oleh tulang rawan. Laring berada diantara
orofaring dan trakea, didepan lariofaring. Salah satu tulang rawan pada laring disebut epiglotis.
Epiglotis terletak di ujung bagian pangkal laring. Laring diselaputi oleh membrane mukosa
yang terdiri dari epitel berlapis pipih yang cukup tebal sehingga kuat untuk menahan getaran-
getaran suara pada laring.
Fungsi utama laring adalah menghasilkan suara dan juga sebagai tempat keluar masuknya
udara. Pangkal tenggorok disusun oleh beberapa tulang rawan yang membentuk jakun. Pangkal
tenggorok dapat ditutup oleh katup pangkal tenggorok (epiglotis). Pada waktu menelan
makanan, katup tersebut menutup pangkal tenggorok dan pada waktu bernapas katu membuka.
Pada pangkal tenggorok terdapat selaput suara yang akan bergetar bila ada udara dari paru-paru,
misalnya pada waktu kita bicara

5. Cabang Batang Tenggorokan (Bronkus)


Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri.
Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus bentuknya
tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannya melingkari
lumen dengan sempurna. Bronkus bercabangcabang lagi menjadi bronkiolus.
Batang tenggorokan bercabang menjadi dua bronkus, yaitu bronkus sebelah kiri dan
sebelah kanan. Kedua bronkus menuju paru-paru, bronkus bercabang lagi menjadi bronkiolus.
Bronkus sebelah kanan(bronkus primer) bercabang menjadi tiga bronkus lobaris (bronkus
sekunder), sedangkan bronkus sebelah kiri bercabang menjadi dua bronkiolus. Cabang-cabang
yang paling kecil masuk ke dalam gelembung paru-paru atau alveolus. Dinding alveolus
mengandung kapiler darah, melalui kapiler-kapiler darah dalam alveolus inilah oksigen dan
udara berdifusi ke dalam darah. Fungsi utama bronkus adalah menyediakan jalan bagi udara
yang masuk dan keluar paru-paru.

6. Paru-paru
Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh otot
dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paruparu ada dua

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 6 / 18

Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)


bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri
(pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis,
disebut pleura. Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura
dalam (pleura visceralis) dan selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan
tulang rusuk disebut pleura luar (pleura parietalis).
Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah.
Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan,tetapi ronga bronkus masih bersilia dan dibagian
ujungnya mempunyai epitelium berbentuk kubus bersilia. Setiap bronkiolus terminalis
bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus respirasi, kemudian menjadi duktus alveolaris.Pada
dinding duktus alveolaris mangandung gelembung-gelembung yang disebut alveolus.

Gambar 3. Paru-paru
C. Latihan Soal
a. Jelaskan pengertian pernafasan
b. Jelaskan fisiologi pernafasan

D. Jawaban
1. Pernafasan merupakan peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung O2 dan
mengeluarkan CO2 sebagai sisa dari oksidasi dari tubuh. Penghisapan udara ke dalam tubuh
disebut proses inspirasi dan menghembuskan udara keluar tubuh disebut proses ekspirasi.
Manusia membutuhkan suplay oksigen secara terus-menerus untuk proses respirasi sel, dan
membuang kelebihan karbondioksida sebagai limbah beracun produk dari proses tersebut.
Pertukaran gas antara oksigen dengan karbondioksida dilakukan agar proses respirasi sel
terus berlangsung. Oksigen yang dibutuhkan untuk proses respirasi sel ini berasal dari

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 7 / 18

Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)


atmosfer, yang menyediakan kandungan gas oksigen sebanyak 21% dari seluruh gas yang
ada. Oksigen masuk kedalam tubuh melalui perantaraan alat pernapasan dan pada manusia
disebut alveolus yang terdapat di paru-paru berfungsi sebagai permukaan untuk tempat
pertukaran gas.
Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen,
pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Manusia dalam
bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbon dioksida ke
lingkungan.
b. Fisiologi pernafasan, Pernafasan mencakup dua proses: pernafasan eksterna, yaitu
penyerapan oksigen (O2) dan pengeluaran karbondioksida (CO2) dari tubuh secara
keseluruhan; serta pernafasan interna, yaitu penggunaan O2 dan pembentukan CO2 oleh sel
serta pertukaran gas diantara sel tubuh dan media cair di sekitarnya. Sistem pernafasan
terdiri atas organ paru dan pompa ventilasi paru. Pompa ventilasi paru ini terdiri atas
dinding dada, otot pernafasan yang dapat memperbesar dan memperkecil ukuran rongga
dada, pusat pernafasan di batang otak yang mengendalikan otot pernafasan, serta jaras dan
saraf yang menghubungkan pusat pernafasan dengan otot pernafasan. Paru-paru dapat
dikembangkempiskan dengan dua cara, yaitu: Pertama, dengan gerakan naik turunnya
diafragma untuk memperbesar dan memperkecil rongga dada kraniokaudal. Kedua, dengan
depresi dan elevasi tulang iga untuk memperbesar dan memperkecil diameter
anteroposterior rongga dada.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 8 / 18

Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)


SUBTOPIK 2
OBAT YANG BEKERJA PADA SISTEM PERNAFASAN

A. Kemampuan Akhir Yang Diharapkan


Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan penyakit-penyakit pada saluran pernafaasan
2. Menjelaskan jenis obat yang bekerja pada system pernafasan

a. Penyakit-penyakit pada saluran pernafasan


Beberapa masalah yang sering terjadi dalam sistem pernapasan, antara lain
hipoksia, hiperkapnia, hipokapnia, asfisia, penyakit pulmonar obstruktif menahun, kanker
paru, tuberkolosis, dan pneumonia. Dalam proses bernapas terdapat beberapa masalah, yaitu:
1. Hipoksia adalah defisiensi oksigen, yaitu kondisi berkurangnya kadar oksigen
dibandingkan kadar normalnya secara fisiologis dalam jaringan dan organ.
2. Hiperkapni aadalah peningkatan kadar CO2 dalam cairan tubuh dan sering disertai
dengan hipoksia. Dimana jika kadar CO2 berlebih dapat meningkatkan respirasi dan
konsentrasi ion hidrogen yang akan menyebabkan asidosis (kadar asam berlebih).
3. Hipokapnia adalah penurunan kadar CO2¬ dalam darah. Dimana jika terjadi penurunan
kadar CO2¬ dapat menyebabkan terjadinya alkalosis (jumlah bikarbonat berlebih) dalam
cairan tubuh
4. Asfisia (sufokasi)adalah suatu kondisi hipoksia dan hiperkapnia yang diakibatkan
ketidakcukupan ventilasi pulmonar.
5. Penyakit pulmonar obstruktif menahun (PPOM) adalah kelompok penyakit yang meliputi
asma, bronkitis kronik, dan emfisema, juga kelompok penyakit industrial seperti
asbestosis, silikosis, dan black lung.
6. Kanker paru (karsinoma pulmonar)sering dikaitkan dengan merokok tetapi dapat juga
terjadi pada orang yang tidak merokok.
7. Tuberkolosis adalah penyakit yang disebabkan bakteri yang dapat mempengaruhi semua
jaringan tubuh, tapi paling umum terlokalisasi di paru-paru.
8. Pneumoniaadalah proses inflamasi infeksius akut yang mengakibatkan alveoli penuh
terisi cairan. Penyakit ini dapat disebabkan oleh bakteri, jamur, protozoa, virus, atau zat
kimia

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 9 / 18

Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)


Selain masalah-masalah diatas, terdapat juga beberapa penyakit pada saluran pernapasan
yang dikenal dengan istilah CARA (Chronic Aspecific Respiratory Affections)yang
mencakup semua penyakit saluran pernapasan yang bercirikan penyumbatan
(obstruksi) bronchi disertai pengembangan mukosa (udema) dan sekresi dahak (sputum)
berlebihan. Gejala terpenting dari penyakit saluran pernapasan antara lain sesak napas
(dyspnoe) saat mengeluarkan tenaga atau selama istirahat dan/atau sebagai serangan akut,
juga batuk kronis dengan pengeluaran dahak yang kental.Penyumbatan bronchi dengan sesak
napas, yang merupakan sebab utama asma dan COPD, diperkirakan dapat terjadi menurut
mekanisme berikut, yaitu berdasarkan hiperreaksitivitas bronchi (HRB), reaksi alergi atau
infeksi saluran pernapasan.
1. Hiperreaksitivitas bronchi (HRB)
Pada semua penderita asma dan COPD terdapat hiperreakstivitas bronchi. HRB
adalah meningkatnya kepekaan bronchi dibandingkan saluran napas normal,
terhadapkan zat-zat merangsang tak spesifik yang dihirup dari udara. Pada sebagian
penderita asma juga terdapat kepekaan berlebihan bagi stimuli spesifik yang pada
orang sehat tidak memberikan reaksi pada saluran pernapasannya. HRB aspesifik
selalu timbul bersamaan reaksi peradangan di saluran pernapasan.

2. Alergi
Pada sebagian pasien asma, disamping HRB aspesifik juga terdapat alergi untuk
membentuk antibody terhadap allergen tertentu yang memasuki tubuh (antigen). Antibodies
ini dari tipe IgE (immunoglobulin type E), juga disebut regain, mengikat dari pada
mastcells antara lain disaluran pernapasan, mata dan hidung. Jika jumllah IgE sudah cukup
besar maka pada waktu allergen yang sama masuk lagi ke dalam tubuh terjadilah
penggabungan antigen-antibodi. Mattcells pecah (degranulasi) den segera melepaskan
mediatornya. Akibatnya sering kali bronchokontriksi dengan pengembangan mukosa
dan hipersekresi dahak, yang merupakan gejala khas asma.
- Alergen inhalasi; yang masuk ke tubuh lewat pernapasan
- Alergen oral dan lokali; yang memasuki tubuh melalui mulut atau kulit

3. Infeksi saluran pernapasan


Dapat menyebabkan gejala radang dengan perubahan di selaput lender, yang pada pasien
asma dan COPD memperkuat HRB dan bronchokontriksi serta mempermudah penetrasi
allergen sehingga terjadi infeksi yang sering kambuh akibat obtruksi bronchi.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 10 /
18

Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)


4. Asma
Asma atau bengek adalah suatu penyakit peradangan steril kronis yang bercirikan serangan
sesak napas akut secara berkala, mudah tersengal-sengal, disertai batuk dan
hipersekresi dahak. Berlainan dengan COPD, obstruksi saluran napas pada asma
bersifat reversible dan serangan biasanya berlangsung beberapa menit sampai beberapa
jam. Penyebabnya, adanya peradangan steril kronis dari saluran pernapasan dengan
mastcells dan granulosit eosinofil sebagai pemeran penting. Selain itu juga terdapat
hiperreaktivitas bronchi terhadap berbagai stimuli aspesifik yang dapat memicu serangan.
Ada beberapa jenis stimuli (rangsangan) yang dapat menyebabkan masalah pada
sistem pernapasan, yaitu:
- Rangsangan fisis, seperti perubahan suhu,dingin, dan kabut.
- Rangsangan kimiawi, seperti polusi udara (gas-gas pembuangan, sulfurdioksida,
ozon, asap rokok).
- Rangsangan fisik, seperti exertion, hiperventilasi.
- Rangsangan psikis, seperti emosi dan stress.
- Rangsangan farmakologi, seperti histamin, serotonin, asetilkolin, asetosal, dan lainnya

5. Bronchitis Kronis
Penyakit ini bercirikan batuk ‘produktif’ menahun dengan pengeluaran banyak dahak, tanpa
sesak napas atau hanya ringan. Dalam kebanyakan kasus (80%) disebabkan infeksi
akut saluran pernapasan oleh virus, yang mudah disuprainfeksikan (Str pneumonia
dan branhamella catarrhalis) dengan suatu bakteri Haemophilus influenza.

6. Emfisema paru
Emfisema bercirikan dilatasi dan destruksi dari jaringan paru-paru, yang
mengakibatkan sesak napas terus-menerus dan menghebat pada waktu mengeluarkan
tenaga. Gelembung paru (alveoli) terus mengembang dan rongganya membesar
sehingga dinding-dindingnya yang mengandung pembuluh darah menjadi amat
tipis dan sebagian akhirnya rusak sehingga permukaan paru untuk penyerapan oksigen
dapat berkurang di bawah 30% hingga jantung harus bekerja lebih keras untuk memenuhi
akan oksigen. Tonus di cabang-cabang batang nadi (aorta) bertambah dan tekanan
darah di arteri paru-paru meningkat. Sehingga menimbulkan kegagalan ventrikel
jantung dan terjadilah cor pulmonale (jantung membesar)Penyebab emfisema adalah :

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 11 /
18

Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)


- Bronchitis kronis dengan batuk bertahun-tahun lamanya, juga asma.
- Merokok
- Asap rokok, mengandung zat-zat yang menstimulasi enzim elastase yang
merombak serat-serat elastin dalam dinding gelembung paru, sehingga
kekenyalannya menurun, terjadi kelainan irreversible dalam bentuk fibrosis dan
destruksi dari dinding gelembung bersama pembuluh darahnya.

b. Obat yang bekerja pada system pernafasan


Pengertian obat-obat respiratorik adalah Obat yang bekerja dan mempengaruhi sistem
pernafasan. Beberapa obat yang bekerja pada sistem pernafasan dengan bentuk sediaan
antara lain tablet/kapsul, tablet lepas lambat, sirup dan drop, balsam, inhaler, tetes hidung,
nebulizer. Jenis-jenis obat-obat respiratorik dibedakan berdasar efek terhadap organ saluran
pernafasan antara lain adalah
1. Bronkodilator;
2. Anti inflamasi;
3. Penekan sekresi dan edema

Bronkodilator
Adalah obat yang melebarkan saluran nafas), terbagi dalam 2 golongan yaitu:
a. Simpatomimetik / adrenergic
- Bekerja pada reseptor beta 2 (beta 2 agonis), contoh obat antara lain orsiprenalin,
Fenoterol, Terbutalin, Salbutamol
- Obat-obat golongan ini tersedia dalam bentuk tablet, sirup,suntikan dan semprotan.
- Contoh produk:
o Berupa semprotan: MDI (metered dose inhaler).
o Berbentuk bubuk halus yang dihirup (ventolin diskhaler dan bricasma turbuhaler)
o Berupa cairan broncodilator (alupent, berotec, brivasma serta ventolin).
Obat ini dengan alat khusus diubah menjadi aerosol (partikel-partikel yang
sangat halus) untuk selanjutnya dihirup.

b. Antikolinergika
Antikolinergik mengika memblok reseptor muskarin dari saraf-saraf kolinergis di otot
polos bronchi, hingga aktivitas saraf adrenergis menjadi dominan dengan
efek bronchodilatasio

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 12 /
18

Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)


Contoh obat : Ipratropium : Atrovent

c. Xantin (teofilin)
- Efek dari teofilin sama dengan obat golongan simpatomimetik, tetapi cara kerjanya
berbeda, sehingga bila kedua obat ini dikombinasikan efeknya saling memperkuat.
- Nama obat antara lain aminofilinsupp, Aminofilin retard, Teofilino
- Cara pemakaian :
- Bentuk suntikan teofillin / aminofilin dipakai pada serangan asma akut,
dengan disuntikan perlahan-lahan langsung ke pembuluh darah.
- Bentuk tablet dan sirup dengan efek merangsang lambung, sehingga
sebaiknya diminum sesudah makan. Itulah sebabnya penderita yang mempunyai
sakit lambung sebaiknya berhati-hati bila minum obat ni.
- Teofilin terdapat juga dalam bentuk supositoria yang cara pemakaiannya
dimasukkan ke dalam anus. Supositoria ini digunakan jika penderita karena
sesuatu hal tidak dapat minum teofilin (misalnya muntah atau lambungnya kering)

Anti inflmasi
Pengobatan biasanya dengan antibiotik selama minimal 10 hari, agar infeksi tidak terulang /
kambuh. Obat pilihannya adalah Amoksisilin, Eritrosin, Sefradin dan Sefaklor yang berdaya
bakterisid terhadap antara lain bakteri –bakteri di atas. Penggunaan anti inflamsi disesuaikan
dengan jneis bakteri dan tingkat keparahan penyakit.

Penekan sekresi dan edemaa.


Ekspektoran
Golongan ini tidak menekan refleks batuk, melainkan bekerja dengan mengencerkan
dahak sehingga lebih mudah dikeluarkan. Dengan demikian tidak rasional jika digunakan
pada kasus batuk kering, sebab hanya akan membebani tubuh dengan efek samping. Obat
golongan ini harus digunakan secara hati-hati pada penderita tukak lambung.

Dekongestan
Di antara beberapa jenis dekongestan, PPA (phenyl propanolamine) merupakan obat yang
paling banyak diributkan setelah Badan POM) menarik obat-obat flu yang mengandung
PPA lebih dari 15 mg. Di Amerika Serikat, obat ini selain dipakai di dalam obat flu

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 13 /
18

Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)


dan batuk, juga digunakan sebagai obatpenekan nafsu makan yang dijual bebas. Dalam
dosis tinggi, PPA bisa meningkatkan tekanan darah. Jika digunakan terus-menerus, dapat
memicu serangan stroke. Untuk mencegah efek buruk inilah, Dirjen POM membuat kebijakan
membatasi PPA di dalam obat flu dan obat batuk, maksimal 15 mg per takaran.

Antihistamin
Golongan ini merupakan kelompok CTM (chlor-trimeton). Di kemasan obat, dengan
nama panjangnya, klorfeniramin maleat. Histamin merupakan substansi yang diproduksi
oleh tubuh sebagai mekanisme alami untukmempertahankan diri atas adanya benda asing.
Adanya histamin ini menyebabkan hidung kita berair dan terasa gatal, yang biasanya
dikuti oleh bersin-bersin. Selain berfungsi melawan alergi, antihistamin juga punya
aktivitas menekan refleks batuk, terutama difenhidramin dan doksilamin. Efek samping,
obat golongan ini bisa menyebabkan mengantuk sehingga bahaya pada saat mau bepergian
saat mengendari kendaraan sendiri.

Kortikosteroid
Kortikosteroid berkhasiat meniadakan efek mediator, seperti peradangan dan gatal-
gatal. Penggunaannya terutama bermanfaat pada serangan asma akibat infeksi virus, selian
itu juga pada infeksi bakteri untuk melawan reaksi peradangan. Untuk mengurangi
hiperreaktivitas bronchi, zat-zat ini dapat diberikan per inhalasi atau peroral. Penggunaan
oral untuk jangka waktu lama hendaknya dihindari, karena menekan fungsi anak ginjal
dan dapat mengakibatkan osteoporosis.
Contoh obat : hidrokortison, deksamethason, beklometason, budesonid.

Antitusif
Antitusif bekerja menghentikan batuk secara langsung dengan menekan refleks batuk
pada sistem saraf pusat di otak. Dengan demikian tidak sesuai digunakan pada kasus
batuk yang disertai dengan dahak kental, sebab justru akan menyebabkan dahak sulit
dikeluarkan.
Panduan memilih obat batuk dapat dilihat pada table 1

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 14 /
18

Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)


Tabel 1: panduan memilih obat batuk

Kondisi batuk Komposisi obat Contoh obat


Kering (tanpa disertai Antitusif Dekstrometorfan, atau noskapin
dahak)
Disertai dahak Ekspektoran Bromheksin, gliseril guajakolat (GG,
atau guaifenesin), ambroksol,
karbosistein, atau ammonium klorid
Akibat alergi dan disertai Antihistamin Difenhidramin, klorfeniramin
dengan hidung meler (CTM), doksilamin, feniramin, atau
tripolidin
Disertai dengan napas yang Dekongestan Fenil propanol amin, efedrin,
tidak lega pseudoefedrin, etilefedrin, atau
fenilefrin

Jenis-jenis obat-obat respiratorik . Dapat dibedakan berdasarkan


1. Tujuan pemberian
- anti asma dan PPOK (Penyakit Paru Obstruksi Kronis)
- obat anti batuk dan pilek
- golongan dekongestan dan obat hidung lain

2. Efek terhadap organ saluran pernafasan


- Bronkodilator
- Anti inflamasi
- Penekan sekresi dan edema

Obat Ashma
Penyakit asma dapat disebabkan oleh alergi akibat debu,jamur, serbuk sari bunga atau
bahan alergen lainnya ,stress , olah raga berlebihan yang mengakibatkan kekejangan saluran
nafas
Gejala asma : Sesak nafas, Nafas bunyi (mengi), Batuk . Terapi asma dapat dilakukan dengan
obat maupun non obat

Terapi asma
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 15 /
18

Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)


Terapi asma dengan obat (farmakoterapi) terutama ditujukan untuk mengatasi atau mencegah
penyempitan saluran nafas :
- Obat anti peradangan (anti inflamasi )
- Obat bronkhodilator (ekspektoran )
- Obat asma hanya digunakan pada penderita yang telah dipastikan oleh dokter bahwa ia
menderita asma
- Sesak nafas tidak selalu berarti asma tetapi bisa juga karena penyakit paru lainnya seperti
TBC, emfisema, pneumoni dan bronkhitis kronis

C. Latihan Soal
1. Sebutkan penggolongan obat respiratorik berdasarkan efek pada organ pernafasan

D. Jawaban
Jenis-jenis obat-obat respiratorik dibedakan berdasar efek terhadap organ saluran pernafasan
antara lain adalah
- Bronkodilator;
- Anti inflamasi;
- Penekan sekresi dan edema

C. Daftar Pustaka
1. Indra I. Aktivitas Otonom. J Kedokt Syiah Kuala. 2012;12(3):180–6.
2. Parenteau AR, Maktabi MA, Basic Physiology and Pharmacology of the Autonomic
Nervous System, In Principles anda Practice of Anesthesiology, 2nd Edition, Craven L
et al (ed), Mosby-Year book, mc : Phiadeiphia. 1998 : 721-52.
3. Darmansyah I, Arini setiawati, Sulistia gan, Susunan saraf Otonom dan transmisi
Neurohumoral, Dalam : Farmakologi dan Terapi, FKUT : Jakarta. 1994 : 23-38.
4. Stoelting RK, Miller RD, Autonomic Nervous System, in Basic of Anesthesia, fourth
edition, Churchill Livingstone : Pensylvania. 2000 : 34-45.
5. Katzung BG, introduction to Autonomic Pharmacology, in Basic and Clinical
Pharmacology, seventh edition, Katzung (ed), Appleton & Lange, Connecticut. 2002 :
73-89.
6. Moss J, Renz CL, The Autonomic Nervous System., In. Anesthesia, Miller et al (ed),
fifth edition, Churchill Livingstone : Philadelphia. 2000 : 523-70.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 16 /
18

Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)


7. Collin VJ, Autonomic Nervous System, in Physiology And Pharmacology of
Anesthesia, William & Wilkins, Pensylvania. 1996 : 281-301.
8. Hoffman BB, Taylor P, The Autonomic and Somatic Motor Nervous Systems, in
Goodman & Gilman's The Pharmacological Basis of Theapeutics, Tenth edition,
Hartman JG, et al. (ed), New York : McGraw-Hill. 2001 : 115-4.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 17 /
18

Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)

Anda mungkin juga menyukai