Obyektif :
1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang sistem respirasi dan penggolongannya
2. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang organ-organ dalam proses respirasi
3. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang mekanisme respirasi
4. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang pemodelan sistem respirasi.
5. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang volume dan kapasitas paru paru.
6. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang parameter respirasi.
6.1. Pendahuluan
Proses produksi energi dalam tubuh memerlukan oksigen dan menghasilkan
karbon dioksida. Karena itu makhluk hidup pasti memerlukan sistem untuk
mengantarkan oksigen ke seluruh sel tubuh dan mengambil karbon dioksida sisa
metabolisme. Terjadilah proses respirasi.
Secara garis besar respirasi didefinisikan sebagai pertukaran zat antar jaringan /
organ hidup. Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam
keadaan tertidur sekalipun karena sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan syaraf
otonom. Fungsi utama dari sistem respirasi adalah untuk memberikan oksigen ke seluruh
sel tubuh dan membuang gas karbon dioksida hasil metabolisme sel ke luar tubuh, serta
menjaga derajad keasaman darah.
53
54
Respirasi internal adalah pertukaran gas antara aliran darah (pembuluh darah
kapiler) dan sel tubuh di dekatnya. Selama respirasi ini darah akan memberikan 5 7 %
volume oksigen yang dikandungnya dan mengambil 4 6 % volume karbon dioksida dari
sel tubuh. Semakin tinggi suhu tubuh, jumlah oksigen yang dilepas ke dalam sel tubuh
semakin besar. Di dalam darah oksigen berkombinasi dengan hemoglobin membentuk
oxyhemoglobin dalam sel darah merah, dan berfungsi dalam proses metabolisme tubuh.
Karbon dioksida sebagai sisa metabolisme akan bereaksi dengan air (H2O) di dalam
tubuh untuk membentuk asam karbon (H2CO3), yang kemudian terurai menjadi H+ dan
bikarbonat (HCO-3) dan diangkut sel darah merah menuju paru-paru. Di dalam paru
bercampur lagi membentuk air (H O) dan CO . Proses ini
paru, H+ dan HCO-3 2 2
Sedang respirasi eksternal adalah pertukaran gas antara paru paru dengan aliran
darah. Respirasi ini terjadi karena pengaruh kimiawi pada aktifitas syaraf tidak sadar.
Ada dua macam otot mekanis yang mempengaruhi proses respirasi yaitu musculo
membranous diaphragma yang memisahkan rongga dada dengan rongga perut (bergerak
atas bawah) dan otot intercostal (mengelilingi rongga dada) yang menyebabkan dada
mengembang mengempis. Aktifitas syaraf tadi akan menimbulkan kontraksi otot yang
mengubah volume rongga dada. Aktifitas syaraf sadar juga mungkin menyebabkan
respirasi meskipun hanya terjadi kadang-kadang, dan dibatasi oleh internal
body homeostasis.
Ada dua macam respirasi eksternal yaitu inspirasi ( memasukkan udara luar ke
dalam paru paru), dalam kondisi normal terdiri atas 79% nitrogen, 20.96% oksigen,
0.04% karbondioksida), dan ekspirasi (mengeluarkan udara dari paru paru), dalam
kondisi normal terdiri atas 79% nitrogen, 17% oksigen, 4% karbondioksida).
Pusat respirasi ada dalam medulla and pons pada batang otak. Sel pada otak akan
memberikan impuls yang akan menstimulasi otot diaphragma dan otot intercostal untuk
berkontraksi. Terjadilah inspirasi. Membesarnya rongga dada menyebabkan tekanan
dalam dada berkurang (-3 mm Hg), udara dari luar akan masuk ke dalam paru-paru.
Karena paru-paru merupakan organ pasif (tanpa otot), maka paru-paru akan mengembang
menurut rongga dada.
Pusat pneumotaxic dalam pons menerima impuls dari pusat inspiratori dalam
medulla bahwa inspirasi telah mencapai puncak. Informasi ini diteruskan ke pusat
ekspiratori (dalam medulla), dan kemudian segera mengirim impuls untuk mengakhiri
inspirasi. Otot inspirasi (diaphragma dan intercostal) mengalami relaksasi, proses
ekspirasi mulai berlangsung. Tekanan dalam rongga dada meningkat (+ 3 mm Hg)
sehingga udara akan didorong keluar, dan paru paru akan menyempit.
Kecepatan dan kedalaman respirasi selain dikontrol oleh sistem syaraf dan
konsentrasi oksigen dan karbon dioksida dalam darah., juga dipengaruhi proses kimia
dan suhu darah yang melewati otak. Selama kondisi normal, respirasi dilakukan dengan
tenang (eupnea), rata rata kecepatan respirasi (respiratory rate = RR) sekitar 12-14
siklus per menit. Bertambahnya konsentrasi CO2 (penurunan konsentrasi O2) dalam darah
akan meningkatkan kecepatan respirasi yang artinya permintaan udara segar yang kaya
oksigen semakin meningkat. Keseimbangan asam basa darah (pH 7.4) akan meningkat
karena adanya reaksi kimia antara air dalam plasma darah dengan CO2 hasil
metabolisme. Sehingga kecepatan respirasi akan meningkat. Jika CO2 sudah dilepaskan,
konsentrasi akan berkurang dalam darah. Terjadi negatif feedback loop dan pH darah
kembali normal.
Respiration
rate
PO2
PCO2
Partial pressure
(mmHg)
Organ utama dalam respirasi adalah paru paru. Istilah medis yang sering
digunakan dan berhubungan dengan paru-paru adalah pulmo yang berasal dari bahasa
latin pulmonarius yang berarti tentang paru-paru. Paruparu memiliki tekstur yang
spongy (berongga seperti busa). Paru-paru terdiri atas dua bagian, paruparu kanan terdiri
atas tiga bagian sedang paru-paru kiri ada dua bagian. Paru-paru kiri lebih besar
dibandingkan bagian kanan.
Gambar 6.3 Organ organ respirasi
Selain fungsi respirasi, paru-paru juga memiliki fungsi non respirasi yaitu menjadi
lapisan lunak yang melindungi jantung dan mengubah konsentrasi zat zat biologis aktif
dan obat obatan dalam pembuluh darah arteri.
6.4 Mekanisme respirasi
Sehubungan dengan organ yang terlibat dalam proses respirasi,
(bxQb)in
U bx
(AWOx QAWO)in V A
(bxQb)out
Gambar 6.5 Pemodelan transportasi gas
Jika X adalah massa kimia tertentu, maka persamaan kesetimbangan massa zat X
tersebut ditunjukkan dalam persamaan 6.1
U bX
d N LX AW OX . AW O 6.1
dt Q
dimana:
d N LX
= kecepatan akumulasi massa X dalam paru-paru
dt
AW O X = jumlah mol X tiap unit unit volume diukur pada katup saluran respirasi
PPL
QAWO PA
AWO
VL
Gambar 6.6 Pemodelan mekanis sistem respirasi
Sistem mekanis pada respirasi menggambarkan korelasi antara perbedaan tekanan
pada beberapa sub sistem respirasi serta perubahan volume dan aliran gas yang
melaluinya. Dan apabila dihubungkan dengan kondisi mekanis rongga dada maka proses
respirasi dapat digambarkan seperti gambar 6.7.a dan b.
CstW pAWO
RA
CstL L qAWO
RAW
L
pA
qAWO pPL
CstL
pAWO pP
pA pBS
CstW
pMUS
+
pMUS
pB
Persamaan yang dapat mewakili respirasi normal dalam atmosfir ada dalam persamaan
6.3.
p AW O p A R AW O.q AW O
vL 6.3
p A p PL
CstL
p PL p BS vL
p MUS
CstW
Penggunaan huruf kecil digunakan untuk menunjukkan perubahan pada besaran yang
dimaksud.
Pada laki-laki dewasa sehat, (berat badan 70kg) dengan respirasi santai, besaran
besaran volume diatas akan memiliki nilai sekitar : VT 500ml, IRV 3600ml, ERV
1200ml, RV 1200ml, TLC 6000ml, VC 4800ml, IC 3600ml, FRC 2400ml.
V
L TLC
Less stiff
Normal Normal
TLC
VC FRC Slope of linear approximation
to curve (static compliance)
RV
Normal VT TLC
VC
Normal
FRC
VC
FRC
Stiffer lung
Normal RV
RV
PL = PAWO PPL
Gambar 6.9 Volume paru paru pada perubahan tekanan
Terlihat pada gambar 6.9, kondisi paru-paru normal (sehat) akan memiliki kapasitas
maksimal paling besar. Pada respirasi yang cepat/kencang maupun respirasi lambat,
kapasitas vital dan kapasitas total lebih sedikit dari respirasi normalnya.