Anda di halaman 1dari 5

PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI

Nama :Gabryel Owen Lumbanbatu


NIM : 2340500200000836

MATERI 6
MEKANISME PERNAFASAN DAN KAPASITAS VITAL PARU
1. PENDAHULUAN
Anatomi fisiologi merupakan salah satu dasar ilmu kedokteran yang mempelajari
struktur tubuh beserta fungsinya. Mempelajari fisiologi tidak hanya mencakup kajian
tentang bagaimana masing-masing sistem melakukan fungsinya, tetapi juga
mekanisme yang terlibat yang mengatur kegiatan ini dalam mempertahankan
kondisinya.
Pernafasan atau respirasi adalah suatu peristiwa pergerakan udara dari atmosfer ke
sel tubuh dan pengeluaran CO2 dari sel tubuh sampai ke luar tubuh Saat tubuh
kekurangan Oksigen(O2), oksigen yang ada diluar tubuh akan dihirup (inspirasi)
melalui organ pernafasan masuk kedalam paru–paru. Pada saat tubuh kelebihan zat
karbon dioksida (CO2) maka tubuh akan berusaha mengeluarkannya dari dalam
tubuh dengan cara menghembuskan nafas (ekspirasi) sehingga terjadi
keseimbangan peredaran antara oksigen dan karbon dioksida didalam tubuh .

1. KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa mampu memahami mekanisme pernafasan manusia dan kapasitas vital
paru-paru manusia.

2. KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN


Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa mampu :
1. Memahami mekanisme inspirasi.
2. Memahami mekanisme ekspirasi.
3. Memahami dan membedakan pernafasan dada dan pernafasan perut.
4. Memahami perubahan volume paru pada berbagai keadaan pernafasan /
kapasitas vital paru.

3. KEGIATAN BELAJAR
a. URAIAN TEORI
Perjalanan O2 dan CO2 :
Dari atmosfer O2 masuk melalui hidung, faring, Laring, Trakea, Bronkus,
Bronkiolus sampai ke alveoli. O2 berdifusi masuk kedalam darah dan dibawa
oleh eritrosit. Didalam darah O2 dibawa ke jantung untuk dipompakan dan
disalurkan/diedarkan oleh pembuluh darah arteri masuk keseluruh jaringan
tubuh. O2 masuk kedalam sel dimitokondria sel O2 digunakan untuk proses
metabolisme yang penting untuk kelangsungan hidup. Sisa metabolisme berupa
CO2 akan berjalan kebalikan dari O2, CO2 dilepas oleh eritrosit masuk ke
alveolus, bronkiolus, bronkus, trakea, laring, faring, hidung dan dikeluarkan dari
pernafasan berupa hembusan nafas keudara luar.

PROSES PERNAFASAN
Udara dapat keluar masuk paru-paru karena adanya tekanan antara udara luar
dengan udara dalam paru-paru. Perbedaan tekanan disebabkan karena
terjadinya perubahan besar kecil rongga dada, rongga perut dan rongga alveolus
oleh otot pernafasan

Mekanisme pernafasan :
• Mekanisme Inspirasi :
Otot antar tulang costae(rusuk/iga)berkontraksi sehingga tulang costae
terangkat, menambah besarnya rongga dada sehingga udara dari luar masuk
kedalam paru melalui hidung, trakea, kecabang–cabang bronkus dan alveolus
diparu-paru
• Mekanisme ekspirasi :
Bila otot antar tulang rusuk mengendur diafragma akan melengkung kearah
rongga thoraks, tulang rusuk kembali keposisi semula, menyebabkan rongga
thoraks mengecil, akibatnya udara dalam paru-paru terdorong keluar

PROSES PERTUKARAN GAS DIDALAM PARU – PARU


Dalam sistim pernafasan terdapat 4 fungsi utama yaitu :
1. Ventilasi paru yaitu keluar masuknya udara antara atmosfer dan alveoli paru
2. Difusi O2 dari udara dan CO2 dari darah dialveoli
3. Transport O2 dan CO2 dalam darah dari cairan tubuh ke dan dari sel
4. Pengaturan ventilasi dan hal – hal lain dari pernafasan

LATIHAN

1. Proses Pernafasan :

Inspirasi bersifat…………….

Ekspirasi bersifat……………

•Inspirasi bersifat :Inspirasi adalah proses saat udara masuk ke paru-paru. Sementara
itu, ekspirasi adalah proses ketika udara keluar dari paru-paru.
•Ekspirasi bersifat: Ekspirasi adalahproses ketika udara keluar dari paru-paru.

2. Jelaskan Transport Oksigen dalam darah !

Jawab:

Setelah oksigen berdifusi ke dalam pembuluh darah, oksigen akan dihantarkan ke


jaringan seluruh tubuh oleh sel darah merah. Sel darah merah mengandung
hemoglobin (Hb) yang berperan penting sebagai alat transportasi oksigen dalam darah.
Sebagian besar, sekitar 97%, oksigen diangkut oleh hemoglobin, sisanya 3% diangkut
dalam keadaan terlarut dalam plasma darah. Kemampuan Hb mengikat oksigen
dipengaruhi beberapa faktor, yaitu pH, kadar karbondioksida (CO2), dan suhu.
Kemampuan Hb untuk mengikat oksigen akan menurun jika pH darah menurun, kadar
karbondioksida meningkat, dan suhu meningkat. Hal ini bertujuan agar oksigen yang
diangkut oleh Hb dapat dilepaskan ke sel tubuh dan digunakan untuk menghasilkan
energi. Begitupun sebaliknya, jika pH meningkat, konsentrasi karbondioksida menurun,
atau suhu menurun, maka kemampuan Hb mengikat oksigen meningkat. Oksigen yang
sampai di jaringan akan berpindah dari pembuluh darah ke jaringan. Proses ini terjadi
karena konsentrasi oksigen di jaringan rendah sehingga kadar oksigen dalam darah
dapat berpindah ke jaringan. Setelah itu, oksigen digunakan sebagai bahan dasar untuk
menghasilkan energi (ATP).

Dengan demikian, transport oksigen dari udara luar sampai ke jaringan sangat
diperngaruhi oleh perbedaan tekanan oksgien dan kadar hemoglobin dalam darah.

3. Jelaskan Transport C02 dalam darah !

Jawab:

Kkarbon dioksida diangkut dalam darah dengan tiga cara, yaitu terlarut secara fisik,
terikat ke Hb, dan sebagai bikarbonat. Seperti O2 yang larut, jumlah CO2 yang secara
fisik larut dalam darah bergantung pada tekanan darah.

4. Sebutkan Otot-otot pernafasan pada saat inspirasi dan bagaimana keterlibatan


otot tersebut dalam pernafasan !

Jawab:

Yang termasuk dalam otot inspirasi utama yaitu m. intercostalis externus dan m.
diafragma, sedangkan yang termasuk dalam otot inspirasi tambahan yaitu m.
sternocleidomastoideus berfungsi mengangkat sternum ke superior, m. serratus anterior
berfungsi mengangkat sebagian besar costa, dan m. scalenus berfungsi mengangkat
dua costa pertama.

5. Sebutkan Otot-otot pernafasan ekspirasi dan bagaimana keterlibatan otot


tersebut dalam pernafasan !

Jawab:

Dalam keadaan ini, otot ekspirasi yaitu m. rectus abdominis memberikan efek tarikan ke
arah inferior yang sangat kuat terhadap costa bagian bawah, pada saat yang
bersamaan otot ini dan otot abdominal lain menekan isi abdomen ke arah diafragma,
serta m. intercostalis internus juga berfungsi menarik rongga toraks ke bawah.

6. Apa itu spirometri ?

Jawab:

Spirometri adalah tes untuk menilai fungsi paru. Pemeriksaan ini menilai jumlah udara
yang dapat dihirup dan dihembus paru dalam satuan mililiter, serta arus udara paru
dalam satuan mililiter per detik. Pemeriksaan dilakukan dengan cara menghirup dan
menghembus napas melalui corong mulut.

7. Indikasi pemeriksaan spirometri ?

Jawab:

Indikasi pemeriksaan spirometri adalah batuk, rasa berat di dada, dan sesak. Jika Anda
merasakan gangguan pernapasan seperti itu, segera periksakan diri ke dokter spesialis
paru kami di Rumah Sakit hermina Surakarta. Dokter spesialis akan memeriksa kondisi
Anda dan, jika diperlukan, akan melakukan serangkaian tes, salah satunya spirometri,
untuk dapat memberikan terapi yang tepat sesuai kondisi Anda.

8. Tuliskan persiapan pemeriksaan spirometri Referensi

Jawab:

Hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan pemeriksaan spirometri, orang yang
akan diperiksa diinstruksikan untuk tidak merokok dan mengonsumsi minuman alkohol,
minimal 24 jam sebelumnya. Orang yang akan diperiksa disarankan menggunakan
pakaian longgar dan menghindari makan berat sebelum pemeriksaan agar
pemeriksaan berlangsung nyaman dan pengukuran yang dihasilkan menggambarkan
kondisi sebenarnya.

Referensi
Dina Widya Asmara Solin. 2016. Anatomi Osteologi . Jakarta : Academia Edu.
Guyton, A. &. H. J., 2006. Textbook of Medical Physiologi. 12 ed. Philadelphia: W.B.
Sanders Company
Pearce, E., 2007. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia.
Setiadi, 2016. Dasar-Dasar Anatomi Dan Fisiologi Manusia. Pertama ed. Yogyakarta:
Indomedia Pustaka.
Sherwood, 2012. Fisiologi Manusia dari sel ke sistem. 6 ed. Jakarta: EGC.
Ganong William F 2003 , REVIEW of MEDICAL PHISIOLOGY 21st Ed.McGraw – Hill
Companies ,San Francisco Syaifuddin 2006 , ANATOMI FISIOLOGI untuk mahasiswa
keperawatan EGC Jakarta
Evelyn C.Pearce 2012, Anatomi & Fisiologi untuk Paramedis, cetakan ke 38. Gramedia
Jakarta
Dorland's Illustrated, "Medical Dictionary"Igaku-Shoin/Saunders International Edition
Kemenkes 2017, Bahan ajar RMIK ‘ Klasifikasi ,Kodefikasi Penyakit dan Permasalahan
terkait I,”edisi tahun 2017
Kemenkes 2018, Bahan ajar RMIK ‘ Klasifikasi ,Kodefikasi Penyakit dan Permasalahan
terkait II,”edisi tahun 2018
Sobotta Atlas of Human Anatomi Volume 1 , volume 2, volume 3

Anda mungkin juga menyukai