Anda di halaman 1dari 9

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Bentuk Aljabar adalah suatu bentuk matematika yang dalam penyajiannya memuat huruf-huruf untuk mewakili bilangan yang belum diketahui. Bentuk aljabar dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Halhal yang tidak diketahui seperti banyaknya bahan bakar minyak yang dibutuhkan sebuah bis dalam tiap minggu, jarak yang ditempuh dalam waktu tertentu, atau banyaknya makanan ternak yang dibutuhkan dalam 3 hari, dapat dicari dengan menggunakan aljabar. Penamaan Aljabar Boolean sendiri berasal dari nama seorang matematikawan asal Inggris, bernama George Boole. Dialah yang pertama kali mendefinisikan istilah itu sebagai bagian dari sistem logika pada pertengahan abad ke-19. Boolean adalah suatu tipe data yang hanya mempunyai dua nilai. Yaitu true atau false (benar atau salah). Pada beberapa bahasa pemograman nilai true bisa digantikan 1 dan nilai false digantikan 0. 2. Rumusuan Masalah 1. Apa itu Boolean?? 2. Apa saja istilah-istilah yang digunakan dalam penyederhanaan Fundsi Boolean?? 3. Apa saja hukum-hukum dalam Teorema Aljabar Boolean?? 4. Bagaimana cara menyederhanakan Aljabar Boolean?? 3. Tujuan 1. Mengetahui definisi Boolean. 2. Mengetahui istilah-istilah dan hukum-hukum yang digunakan dalam penyederhanaan Fundsi Boolean. 3. Memahami cara menyederhanakan sebuah fungsi boolean.

BAB II PENYEDERHANAAN FUNGSI BOOLEAN SECARA ALJABAR Boolean adalah suatu tipe data yang hanya mempunyai dua nilai. Yaitu true atau false (benar atau salah). Pada beberapa bahasa pemograman nilai true bisa digantikan 1 dan nilai false digantikan 0. Penyederhanaan suatu fungsi Boolean dapat dilakukan dengan bebarapa cara di antaranya dengan metode penyederhanaan Aljabar yaitu berdasarkan hukum atau Teorema Aljabar Boolean. Istilah-istilah yang perlu diketahui sebelum melakukan penyederhanaan fungsi Boolean: 1. Proposisi (dalil), yaitu pernyataan yang mungkin bisa Benar atau Salah (True atau False). Contoh: "Anda Belajar Aljabar Boolean" --> True, 5<3 --> False. Pertanyaan dan eklamasi tidak termasuk proposisi. Contoh: "Dimana Anda Kuliah?" --> bukan proposisi karena mempunyai banyak jawaban dan tidak menghasilkan True dan False. 2. Negasi (sangkalan). Contoh: Jika X' adalah negasi dari X maka jika X="Saya sedang menulis" maka X'="Saya sedang tidak menulis" demikian juga sebaliknya. Negasi dari X ditulis X' atau dengan tanda garis di atas huruf X. 3. Predikat, hampir sama denga proposisi tetapi belum bisa menghasilkan True dan False karena nilai variabel belum dispesifikasikan. Contoh: X>8, pernyataan tersebut dapat menghasilkan True jika X bernilai lebih dari 8 (8, 9, 10, 11,...) dan dan akan bernilai False jika X bernilai kurang dari atau sama dengan 8 (8, 7, 6, 5, ...). 4. Operasi Boolean, yaitu operasi yang telah ditetapkan terhadap data misalnya penjumlahan 6+7 adalah operasi matematika. 5. Operand, yaitu data-data yang dikenakan suatu operasi. Pada penjumlahan 6+7, angka 6 dan angka 7 adalah operand. Proposisi dan predikat akan menjadi operand dalam operasi logika. Contoh: p(x) adalah predikat yang mewakili x>8, q(y) adalah predikat yang mewakili y=7, p(x) OR q(y) adalah operasi logika dimana p(x) dan q(y) adalah operand dan "OR" adalah operator logika. 6. Operator, yaitu tanda atau simbol dari suatu operasi. Pada penjumlahan 6+7, tanda plus (+) adalah operator.

Penyederhanaan Boolean akan selalu berhubungan dengan: 1. Operator AND untuk menyatakan perkalian yang ditulis dengan titik (.), contoh A.B, X.Y, P.Q 2. Operator OR untuk menyatakan penjumlahan yang ditulis dengan tanda plus (+), contoh A+B, X+Y, P+Q 3. NOT (Negasi) yang ditulis dengan tanda kutip tunggal (') atau tanda garis di atas, contoh A', B', C'. Semua operator tersebut nantinya akan dipakai untuk menyederhanakan bilangan biner yang diwakili oleh variabel tertentu. Tanda titik yang mewakili perkalian dapat dihilangkan kecuali ada penekanan, contoh A.B sama dengan AB, X.Y sama dengan XY, tetapi A.0 akan tetap ditulis A.0.

DASAR-DASAR ALJABAR BOOLEAN Pengembangan Aljabar Boolean dimulai dari asumsi-asumsi Postulat Boolean dan Teorema Aljabar Boolean. A. Postulat Boolean Diturunkan dari fungsi AND Gate, OR Gate, dan NOT Gate. 1. Turunan dari fungsi AND Gate (Gerbang AND): Jika salah satu input ber-logic 0 maka output akan 0. 2. Turunan dari fungsi OR Gate (Gerbang OR) : Jika salah satu input ber-logic 1 maka output akan 1. 3. Turunan dari fungsi NOT Gate (Gerbang NOT) : Output akan merupakan kebalikan dari input.

B. Teorema Aljabar Boolean 1. Hukum Commutative (T1) a. A + B = B + A b. A . B = B . A 2. Hukum Assosiative (T2) a. (A + B) + C = A + (B + C) b. (A . B) . C = A . (B . C) 3. Hukum Distributive (T3) a. A . (B + C) = A.B + A.C b. A + (B . C) = (A + B) . (A + C) 4. Hukum Identity (T4) a. A + A = A bA.A=A 5. Hukum Negation (T5) a. (A') = A' b. (A'') = A 6. Hukum Redudance (T6) a. A + A.B = A Pembuktian: A 0 0 1 1 B A . B A + A.B 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 b. A. (A + B) = A 7. T7 a. 0 + A = A b. 1 + A = 1 c. 0 . A = 0 d. 1 . A = A

8. T8 a. A + A' = 1 b. A . A' = 0 9. T9 a. A + A' . B = A + B Pembuktian: A 0 0 1 1 B A' . B A + A'.B A + B 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 b. A. (A' + B) = A . B 10. Teorema Van De Morgan a. (A + B)' = A' . B' b. (A . B)' = A' + B'

Contoh-contoh penyederhanaan fungsi Boolean. F = A + A'B = (A+A') (A+B) = 1 (A+B) = A+B atau langsung dengan hukum T9 {Hukum Distributif T3} {Hukum T7}

F = A'B'C + A'BC + AB' = A'C (B'+B) + AB' {Hukum Distributif T3 dan T8} = A'C (1) + AB' = A'C + AB' {Hukum T7}

F = ABCD + ABCD' = ABC (D+D') = ABC (1) = ABC {Hukum Distributif T3 dan T8} {Hukum T7}

F = ABC'D' + ABC'D + ABCD + ABCD' = ABC' (D'+D) + ABC (D+D') {Hukum Distributif T3 dan T8} = ABC' (1) + ABC (1) = ABC' + ABC = AB (C'+C) = AB (1) = AB {Hukum Distributif T3 dan T8} {Hukum T7} {Hukum T7}

F = X (XY+Z) = X.XY + XZ = XY + XZ = X (Y+Z) {Hukum T3} {Hukum T4} {Hukum T3}

F = X + XY '+ X'Y = X (1+Y') + X'Y {Hukum T3} = X (1) + X'Y = X + X'Y =X+Y {Hukum T7} {Hukum T9}

F = X'Y' + XY' + XY = X'Y' + X (Y'+Y) = X'Y + X (1) {Hukum T3} {Hukum T7}

= X'Y + X atau X + X'Y {Hukum T9} =X+Y Kode berwarna merah di dalam kurung kurawal artinya "bantu dengan" atau "pecahkan dengan" hukum yang ditulis dengan T1, T2, T3, dan seterusnya.

BAB III PENUTUP

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya

pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.

Penyusun banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.linksukses.com/2012/11/penyederhanaan-fungsi-boolean.html http://www.linksukses.com/2012/11/teorema-aljabar-boolean.html

Anda mungkin juga menyukai