Anda di halaman 1dari 14

SAVE COMUNITY

HEALTH SECURITY

Dosen Pengampu
Purwati, S.Pd., MAP
Di susun oleh
Kelompok 1

Nama Anggota:

Anisa Nada Saputri 2014401003

Deni Putra 2014401008

Fadillatun Nisa 2014401014

Indri Rufaidah 2014401020

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK IDONESIA


POLTEKES KEMENKES TANJUNG KARANG
JURUSAN DIII KEPERAWATAN
TAHUN 2022/2023

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya lah makalah ini dapat terselesaikan. Melalui makalah ini, kita dapat
mengetahui tentang Health Security.

Pembuatan makalah ini data-data kami peroleh dari beberapa sumber dan pemikiran
yang kami gabungkan menjadi sebuah makalah yang semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca.

Kami menyadari akan kelemahan dan kekurangan dari makalah ini. Oleh sebab itu,
kami membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, agar makalah ini akan
semakin baik sajiannya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.

Bandar Lampung, 04 Agustus 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1

1.1 Latar Belakang.....................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah...............................................................................2
1.3 Tujuan..................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3

2.1 Pengertian Health Security.................................................................3


2.2 Konsep Human Security......................................................................4
2.3 Kelompok Ancaman yang Perlu Diwaspadai......................................5
2.4 Sepintas Tentang Global Health Security............................................6
2.5 Health Security Pandemic...................................................................7

BAB III PENUTUP..........................................................................................9

3.1 Kesimpulan..........................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam menjalani kehidupan di dunia, manusia tidak dapat terlepas dari alam
dan lingkungan sekitarnya. Tanah, hutan, udara dan air adalah sumber kehidupan
baik bagi manusia, hewan, tanaman dan berbagai makhluk hidup lainnya.
Hubungan antara tanah dan manusia ibarat ibu dan darah. Memberikan napas bagi
kehidupan bagi manusia sejak lahir tumbuh besar hingga mati. Karenanya
tanah, air, udara dan hutan harus dijaga, dilindungi, dikelola dan dimanfaatkan
untuk kelanjutan hidup manusia. Disinilah aktivitas manusia berjalan seiring
dengan pertambahan jumlah penduduk, dimana penduduk dengan segala
aktivitasnya merupakan salah satu komponen penting pada timbulnya
permasalahan lingkungan. Oleh karena itu perlu pendekatan global yang bersifat
universal melintasi batas disiplin, waktu, dan ruang. Mobilitas manusia di era
milenial ini bukan hanya berdampak terhadap kecepatan penyampaian
informasi dan majunya teknologi saja.

Ancaman kesehatan global menjadi sisi lain dunia tanpa batas mengantarkan
penyakit yang berisiko menyerang manusia dan lingkungan. Isu keamanan
non-tradisional menjadi salah satu agenda politik luar negeri Indonesia sejak dulu.
Apalagi setelah berakhirnya Perang Dingin dan semakin banyaknya ancaman
keamanan non-tradisional yang bersifat lintas negara yang dapat
membahayakan kehidupan warga negara dunia, menjadikan Indonesia menjadi
was-was akan keamanan nasionalnya.

Ancaman keamanan nontradisional yang menjadi ancaman bagi setiap


negara di dunia antara lain isu mengenai perubahan iklim, keamanan energi,
kerusakan lingkungan, terorisme internasional, dan juga munculnya pandemik
atau isu keamanan kesehatan. Adanya perubahan iklim dan peningkatan resistensi
anti-mikroba mendorong kemunculan new-emerging disease dan re-emerging
disease yang berpotensi wabah penyakit (pandemik) dengan risiko kematian

1
tinggi dan penyebaran pandemik yang sangat cepat.

Globalisasi mengakibatkan peningkatan mobilitas manusia dan hewan


lintas negara, serta mempengaruhi perubahan gaya hidup manusia juga
berkontribusi dalam mempercepat proses penyebaran wabah menjadi ancaman
keamanan kesehatan global. Sejak terjadinya outbreak wabah Severe Acute
Respiratory Sindrome (SARS) di kawasan Asia pada tahun 2003, ancaman
keamanan kesehatan global terus menunjukkan kecenderungan peningkatan,
antara lain terjadinya outbreak flu burung/avian influenza (H5N1) tahun2004,
flu babi/swine influenza (H1N1) tahun 2009 (dideklarasikan WHO sebagai
pandemi pertama kalinya di abad ke21). Middle East Respiratory Syndrome-
Corona Virus (MERS-CoV) tahun 2012-2013, Ebola tahun 2014, dan Zika
tahun 2015 Covid-19 2020 (Kementerian Kesehatan RI, 2018b).

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa Pengertian Health Security ?


1.2.2 Bagaimna Konsep Human Security ?
1.2.3 Siapa Saja Kelompok Ancaman yang Perlu Diwaspadai ?
1.2.4 Apa Global Health Security ?
1.2.5 Apa Health Security Pandemic ?

1.3 Tujuan

1.3.1 Mengetehui Pengertian Health Security ?


1.3.2 Mengetehui Bagaimna Konsep Human Security ?
1.3.3 Mengetshui Siapa Saja Kelompok Ancaman yang Perlu Diwaspadai ?
1.3.4 Mengetshui Apa Global Health Security ?
1.3.5 Mengetshui Apa Health Security Pandemic ?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Health Security

Health Security (keamanan kesehatan) dapat berupa ancaman


penyakit menular atau tidak menular, serta bioterorisme, yang dimana adanya
serangan biologi, atau pelepasan virus, bakteri atau agen biologi lainnya
secara sengaja yang dapat membuat korbannya orang, binatang atau tanaman
menjadi sakit atau bahkan mati (Centers for Disease Control and Prevention,
2016).

Keamanan kesehatan dapat mempengaruhi stabilitas ketahanan nasional,


karena ekonomi negara dan global dipengaruhi kesehatan masyarakat. Maka
dari itu, isu kesehatan global menjadi perhatian dunia internasional. Meskipun
isu kesehatan sebenarnya merupakan suatu permasalahan yang bersifat umum
dan terikat erat dengan kondisi kesehatan individu secara internal, tapi
mempunyai efek secara sosial yang tidak bisa dihindarkan. Efek tersebut bahkan
bisa melintasi batas negara yang pada akhirnya menjadi sebuah fenomena
global. Masalah kesehatan tidak hanya menimpa individu, namun masalah
kesehatan juga menyangkut dan berimbas kepada kepentingan masyarakat

Sedangkan menurut World Health Organization yang dimaksud dengan kategori


Health Security/Keamanan Kesehatan meliputi penyakit yang muncul, HIV/AIDS,
perubahan lingkungan, krisis internasional dan krisis kemanusiaan, ancaman
bioterorisme radioaktif dan kimia, serta ketidakstabilisan ekonomi.

Menurut Asia Pacific Economic Cooperation/APEC kategori dari Health


Security/Keamanan Kesehatan meliputi, HIV AIDS, Penyakit menular, perubahan
lingkungan, krisis internasional dan krisis kemanusiaan. Menurut Uni Eropa
Konsep keamanan kesehatan meliputi ancaman dan keadaan darurat yang
mempengaruhi mempengaruhi kesehatan publik. Ancaman ini meliputi medis,
kimia, biologi, lingkungan serta keamanan pangan

3
2.2 Konsep Human Security

Konsep human security pada awalnya berasal dari national security atau
keamanan nasional yang diupayakan antarnegara untuk menjaga integritas suatu
bangsa dan kebebasan bernegara dalam mempunyai kedaulatan sendiri. Dengan
perkembangan global, ancaman yang dihadapi negara semakin rumit sehingga
memunculkan konsep keamanan bersama dan collective security yang diupayakan
bersama di antarnegara. Namun collective security dalam pelaksanaannya tidak
hanya menjaga kedaulatan negara, melainkan juga diperuntukkan menjaga
keamanan warga negara. Sehingga konsep human security muncul dengan maksud
lebih dari sekadar keamanan negara, yaitu dalam mengupayakan memberi
perhatian lebih untuk masyarakat yang mengalami ketidakamanan dalam suatu
negara.

Menurut Amythav Acharya, Human Security/Keamanan Manusia


merupakan bebas dari ketakutan, bebas dari keinginan, dan bebas dari kekejaman
dimasa konflik.

Lebih lanjut United Nations Development Programme/UNDP 1994,


membagi human security atau keamanan manusia menjadi 7 komponen yakni,
1) keamanan ekonomi/economic security
2) keamanan politik/political security
3) keamanan kesehatan/health security
4) keamanan pribadi/personal security
5) keamanan pangan/food security
6) keamanan lingkungan/environment security
7) keamanan masyarakat/community security.

Dari tujuh jenis Human Security/Keamanan Manusia tersebut, fokus pada


penelitian ini adalah Health Security/Keamanan Kesehatan. Konsep Keamanan
Kesehatan/ Health Security pertama kali diperkenalkan oleh PBB pada tahun 1994.
Tujuan dari Health Security/Keamanan Kesehatan itu sendiri adalah menjamin
perlindungan dari penyakit dan gaya hidup yang tidak sehat. Menurut PBB
kategori health security meliputi, penyakit global, konflik dan krisis kemanusiaan,

4
kemiskinan dan ketidakadilan.

2.3 Kelompok Ancaman yang Perlu Diwaspadai

Keamanan kesehatan global telah menjadi ancaman yang serius bagi sistem
kesehatan nasional dan masalah ini dapat mengakibatkan kerusakan besar bagi
perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Ancaman kesehatan global menjadi
sisi lain dunia tanpa batas yang mengantarkan penyakitpenyakit yang berisiko
menyerang manusia dan lingkungan.

Health Security (keamanan kesehatan) dapat berupa ancaman penyakit


menular atau tidak menular, serta bioterorisme, yang dimana adanya serangan
biologi, atau pelepasan virus, bakteri atau agen biologi lainnya secara sengaja yang
dapat membuat korbannya – orang, binatang atau tanaman – menjadi sakit atau
bahkan mati (Centers for Disease Control and Prevention, 2016)

Beberapa ancaman dalam hal keamanan kesehatan yang memiliki dampak


cukup besar bagi sebuah masyarakat

1) Flu Burung
Virus ini menyebar dari unggas ke manusia melalui kontak langsung, tetapi
para ahli berpendapat bahwa bisa saja ada mutasi virus sehingga dapat
menular dari manusia ke manusia. Dengan adanya tingkat kematian yang
sedemikian tinggi

2) HIV-AIDS
Virus ini dapat ditularkan melalui kontak dengan darah yang terinfeksi, air
mani, atau cairan vagina. Dalam beberapa minggu infeksi HIV dapat
terjadi, gejala seperti flu, demam, sakit tenggorokan, dan kelelahan dapat
terjadi. Kemudian penyakit ini biasanya tanpa gejala sampai berkembang
menjadi AIDS. Gejala AIDS termasuk penurunan berat badan, demam atau
berkeringat saat malam, kelelahan, dan infeksi berulang.Tidak ada obat
untuk AIDS, tetapi kepatuhan yang ketat untuk mengonsumsi rejimen anti-
retroviral (ARV) dapat secara dramatis memperlambat bertambah parahnya

5
penyakit serta mencegah infeksi sekunder dan komplikasi.

3) Tuberculosis (Tbc/Tb)
Penyakit menular, dan dalam banyak kasus bersifat mematikan. Penyakit ini
disebabkan oleh berbagai strain mikrobakteria, umumnya Mycobacterium
tuberculosis (Mtb/Mtbc). Biasanya menyerang paru-paru, namun juga bisa
berdampak pada bagian tubuh lainnya. Penyakit ini menyebar melalui udara
ketika seseorang dengan infeksi TB aktif batuk, bersin, atau menyebarkan
butiran ludah mereka melalui udara

Selain tiga penyakit yang disebutkan diatas, ada penyakit lain yang dikhawatirkan
akan mengancam keamanan kesehatan bukan hanya secara nasional tetapi juga
global, yaitu: Zoonosis, kemunculan kembali Ebola dan Middle East Respiratory
Syndrome, Coronavirus (MERS-Cov), malaria, serta deteksi virus Nipah, West
Nile dan Zika.

2.4 Global Health Security

Global Health Security Agenda (GHSA) merupakan inisiatif global yang


diluncurkan pada bulan Februari 2014. Inisiatif tersebut muncul sebagai bentuk
respon terhadap meningkatnya kerentanan masyarakat global terhadap
kemungkinan munculnya berbagai jenis penyakit baru dan pandemi yang
diakibatkan oleh dampak negatif perubahan iklim, meningkatnya lalu lintas barang,
jasa, manusia dan hewan lintas negara serta praktek-praktek pertanian, peternakan
dan industri yang dinilai tidak lagi alamiah dan ramah lingkungan.

GHSA bertujuan untuk mencegah, mendeteksi dan merespon cepat berbagai


ancaman penyakit infeksi di tingkat global, baik yang terjadi secara alamiah
maupun karena adanya unsur kesengajaan ataupun musibah. GHSA melibatkan
multi-stakeholders, bersifat multi-sektoral serta di dukung badan-badan dunia di
bawah PBB, antara lain: World Health Organisation (WHO), Food and Agriculture
Organisation (FAO), dan World Organisation for Animal Health (OIE).

6
Melalui kemitraan dengan 53 negara (Daftar Negara Anggota GHSA),
dengan organisasi internasional, dan para pemangku kepentingan non-pemerintah,
GHSA memfasilitasi upaya kolaborasi dan peningkatan kapasitas negara, yang
dilakukan sejalan dengan International Health Regulation (IHR) WHO,
Performance of Veterinary Services (PVS) OIE, dan framework keamanan
kesehatan global terkait lainnya.

Motor penggerak kegiatan GHSA adalah Steering Group yang


beranggotakan sepuluh negara yaitu Amerika Serikat, Chile, Finlandia, India,
Indonesia, Italia, Kanada, Kenya, Korea Selatan, dan Saudi Arabia. Keketuaan
Steering Group dilaksanakan melalui mekanisme Troika (3 negara secara
bergantian). Troika pertama terdiri dari Amerika Serikat (memimpin pada 2014),
Finlandia (2015), dan Indonesia (2016).

Selain menjadi Ketua Troika GHSA pada tahun 2016, Indonesia juga
menjadi lead country untuk Action Package Zoonotic Disease (Prevent-2) dan
menjadi contributing country untuk Action Package Anti Microbial Resistance
(Prevent-1), Real-Time Surveillance (Detect-2), dan Linking Public Health with
Law and Multisectoral Rapid Response (Respond-2).
Di tingkat nasional, penanganan GHSA dilakukan oleh 25 Kementerian/Lembaga
(Daftar 25 Kementerian atau Lembaga) di bawah koordinasi Menteri Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dan Menteri Koordinator Bidang
Politik, Hukum, dan Keamanan, serta Menteri Kesehatan sebagai Ketua Umum.

2.5 Health Security Pandemic

Sejak COVID-19 ditetapkan WHO sebagai pandemi, banyak negara


menerapkan berbagai kebijakan untuk menghentikan penyebaran virus sekaligus
mempertahankan keamanan nasionalnya. Maka dari itu, konsep human security,
menurut penulis merupakan konsep yang tepat untuk menganalisis topik ini.
Konsep ini dapat dijadikan dasar dalam membuat kebijakan publik dalam
penanganan isu kesehatan yang tengah terjadi saat ini. Bahwa dalam membuat
kebijakan terkait masalah kesehatan seperti penanganan COVID-19, diperlukan
sinergi di antara pemangku kepentingan lintas sektoral.

7
Tidak dapat dimungkiri bahwa ancaman terhadap kelangsungan hidup, mata
pencaharian, dan martabat individu manusia yang dibawa oleh COVID-19
menggambarkan bagaimana pandemi lebih dari sekadar krisis kesehatan. Dengan
demikian, keamanan manusia menawarkan perspektif alternatif tentang bagaimana
kita mempersiapkan diri untuk mengatasi tantangan global yang mendesak,
bagaimana kita datang bersama sebagai komunitas internasional untuk
mengatasinya, strategi apa yang paling cocok untuk melindungi dan
memberdayakan orang, terutama mereka yang paling rentan, dan bagaimana
mengalokasikan sumber daya.

Centers for Disease Control and Prevention mengakui bahwa kesehatan


manusia berhubungan dengan kesehatan hewan dan lingkungan (CDC, 2020).
Sebagai ancaman penyakit menular baru, COVID-19 tak dapat dibiarkan berlalu
begitu saja tanpa ada penanganan Pemerintah dibantu masyarakat harus mengambil
sikap untuk mencegah semakin berkembangnya penyakit ini. Peningkatan COVID-
19 secara global bisa menjadi momentum untuk menempatkan keamanan insani di
garis terdepan. Tujuannya untuk menghentikan penyebaran pandemi dan
membangun kembali ke arah masa depan yang inklusif dan tangguh.

Untuk menangani hal tersebut, perlu suatu pendekatan yang mengutamakan


pemenuhan kebutuhan dasar akan rasa aman masyarakat sebagai solusi
permasalahan yang terjadi akibat COVID-19. Pendekatan tersebut disebut dengan
human security. Pendekatan ini melibatkan pendekatan kolaboratif dan
transdisipliner yang wilayah cakupannya dari tingkat lokal, regional, nasional
hingga global bertujuan mencapai hasil kesehatan yang optimal (Ramadayanti,
2020). Dapat disimpulkan bahwa konsep ini mengajarkan arti pentingnya
keamanan insani bagi keamanan nasional suatu negara.

8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Health Security (keamanan kesehatan) dapat berupa ancaman


penyakit menular atau tidak menular, serta bioterorisme, yang dimana adanya
serangan biologi, atau pelepasan virus, bakteri atau agen biologi lainnya secara
sengaja yang dapat membuat korbannya orang, binatang atau tanaman menjadi
sakit atau bahkan mati. Keamanan kesehatan dapat mempengaruhi stabilitas
ketahanan nasional, karena ekonomi negara dang global dipengaruhi kesehatan
masyarakat. Maka dari itu, isu kesehatan global menjadi perhatian dunia
internasional. Meskipun isu kesehatan sebenarnya merupakan suatu permasalahan
yang bersifat umum dan terikat erat dengan kondisi kesehatan individu
secarainternal, tapi mempunyai efek secara sosial yang tidak bisa dihindarkan. Jadi
keamanan Kesehatan manusia sangat penting untuk dipenuhi oleh negara, baik
negara maju atau pun negara berkembang, baik negara sosialis, komunis atau
pun kapitalis. Dan penanganan Covid-19 di Indonesia dilakukan melalui 2
mekanisme, yakni mekanisme penanganan pra rumah sakit dan penanganan di
rumah sakit

9
DAFTAR PUSTAKA
Amaritasari, I. P. (2017). Keamanan Nasional dalam Konteks Isu-isu Global
Kontemporer: Sebuah Tinjauan Hubungan Internasional. Jurnal Keamanan
nasional , 110-130.

CDC. (2020, February 3). One Health Office Fact Sheet. Retrieved from Centers
for Disease Control and Prevention: https://www.cdc.gov/onehealth/who-we-
are/one-health-office-fact-sheet.html?CDC_AA_refVal=https%3A%2F
%2Fwww.cdc.gov%2Fonehealth%2Fmultimedia%2Ffactsheet.html

Christie, R., & Acharya, A. (2008). Human Security Research: Progress,


Limitations and New Directions. Bristol: School of Sociology, Politics and
International Studies.

Embassy, J. (2020). Tindakan Pemerintah Jepang Berkaitan dengan Novel


Coronavirus (COVID-19). Surabaya: Japan Embassy.

Fitrah, E. (2015). Gagasan Human Security Dan Kebijakan Keamanan Nasional


Indonesia. Insignia , 26-40.

Ramadayanti, E. (2020, March 26). COVID-19 dalam Perspektif One Health


Approach dan Law Enforcement. Retrieved from fh.unpad.ac.id:
https://fh.unpad.ac.id/covid-19-dalam-perspektif-one-health-approach-dan-law-
enforcement/

Ray, R. J. (2006). The Human Security Framework and National Human


Development Reports. Sussex: United Nation Development Programme .

Wahyudi, E. (2020, April 26). Akibat Corona, Ekonomi Jepang Rugi hingga U$ 6
Miliar. Retrieved from Tempo.co :
https://bisnis.tempo.co/read/1335641/akibat-corona-ekonomi-jepang-rugi-
hingga-u-6-miliar

10

Anda mungkin juga menyukai