HEALTH SECURITY
Dosen Pengampu
Purwati, S.Pd., MAP
Di susun oleh
Kelompok 1
Nama Anggota:
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya lah makalah ini dapat terselesaikan. Melalui makalah ini, kita dapat
mengetahui tentang Health Security.
Pembuatan makalah ini data-data kami peroleh dari beberapa sumber dan pemikiran
yang kami gabungkan menjadi sebuah makalah yang semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Kami menyadari akan kelemahan dan kekurangan dari makalah ini. Oleh sebab itu,
kami membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, agar makalah ini akan
semakin baik sajiannya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3
3.1 Kesimpulan..........................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam menjalani kehidupan di dunia, manusia tidak dapat terlepas dari alam
dan lingkungan sekitarnya. Tanah, hutan, udara dan air adalah sumber kehidupan
baik bagi manusia, hewan, tanaman dan berbagai makhluk hidup lainnya.
Hubungan antara tanah dan manusia ibarat ibu dan darah. Memberikan napas bagi
kehidupan bagi manusia sejak lahir tumbuh besar hingga mati. Karenanya
tanah, air, udara dan hutan harus dijaga, dilindungi, dikelola dan dimanfaatkan
untuk kelanjutan hidup manusia. Disinilah aktivitas manusia berjalan seiring
dengan pertambahan jumlah penduduk, dimana penduduk dengan segala
aktivitasnya merupakan salah satu komponen penting pada timbulnya
permasalahan lingkungan. Oleh karena itu perlu pendekatan global yang bersifat
universal melintasi batas disiplin, waktu, dan ruang. Mobilitas manusia di era
milenial ini bukan hanya berdampak terhadap kecepatan penyampaian
informasi dan majunya teknologi saja.
Ancaman kesehatan global menjadi sisi lain dunia tanpa batas mengantarkan
penyakit yang berisiko menyerang manusia dan lingkungan. Isu keamanan
non-tradisional menjadi salah satu agenda politik luar negeri Indonesia sejak dulu.
Apalagi setelah berakhirnya Perang Dingin dan semakin banyaknya ancaman
keamanan non-tradisional yang bersifat lintas negara yang dapat
membahayakan kehidupan warga negara dunia, menjadikan Indonesia menjadi
was-was akan keamanan nasionalnya.
1
tinggi dan penyebaran pandemik yang sangat cepat.
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Konsep Human Security
Konsep human security pada awalnya berasal dari national security atau
keamanan nasional yang diupayakan antarnegara untuk menjaga integritas suatu
bangsa dan kebebasan bernegara dalam mempunyai kedaulatan sendiri. Dengan
perkembangan global, ancaman yang dihadapi negara semakin rumit sehingga
memunculkan konsep keamanan bersama dan collective security yang diupayakan
bersama di antarnegara. Namun collective security dalam pelaksanaannya tidak
hanya menjaga kedaulatan negara, melainkan juga diperuntukkan menjaga
keamanan warga negara. Sehingga konsep human security muncul dengan maksud
lebih dari sekadar keamanan negara, yaitu dalam mengupayakan memberi
perhatian lebih untuk masyarakat yang mengalami ketidakamanan dalam suatu
negara.
4
kemiskinan dan ketidakadilan.
Keamanan kesehatan global telah menjadi ancaman yang serius bagi sistem
kesehatan nasional dan masalah ini dapat mengakibatkan kerusakan besar bagi
perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Ancaman kesehatan global menjadi
sisi lain dunia tanpa batas yang mengantarkan penyakitpenyakit yang berisiko
menyerang manusia dan lingkungan.
1) Flu Burung
Virus ini menyebar dari unggas ke manusia melalui kontak langsung, tetapi
para ahli berpendapat bahwa bisa saja ada mutasi virus sehingga dapat
menular dari manusia ke manusia. Dengan adanya tingkat kematian yang
sedemikian tinggi
2) HIV-AIDS
Virus ini dapat ditularkan melalui kontak dengan darah yang terinfeksi, air
mani, atau cairan vagina. Dalam beberapa minggu infeksi HIV dapat
terjadi, gejala seperti flu, demam, sakit tenggorokan, dan kelelahan dapat
terjadi. Kemudian penyakit ini biasanya tanpa gejala sampai berkembang
menjadi AIDS. Gejala AIDS termasuk penurunan berat badan, demam atau
berkeringat saat malam, kelelahan, dan infeksi berulang.Tidak ada obat
untuk AIDS, tetapi kepatuhan yang ketat untuk mengonsumsi rejimen anti-
retroviral (ARV) dapat secara dramatis memperlambat bertambah parahnya
5
penyakit serta mencegah infeksi sekunder dan komplikasi.
3) Tuberculosis (Tbc/Tb)
Penyakit menular, dan dalam banyak kasus bersifat mematikan. Penyakit ini
disebabkan oleh berbagai strain mikrobakteria, umumnya Mycobacterium
tuberculosis (Mtb/Mtbc). Biasanya menyerang paru-paru, namun juga bisa
berdampak pada bagian tubuh lainnya. Penyakit ini menyebar melalui udara
ketika seseorang dengan infeksi TB aktif batuk, bersin, atau menyebarkan
butiran ludah mereka melalui udara
Selain tiga penyakit yang disebutkan diatas, ada penyakit lain yang dikhawatirkan
akan mengancam keamanan kesehatan bukan hanya secara nasional tetapi juga
global, yaitu: Zoonosis, kemunculan kembali Ebola dan Middle East Respiratory
Syndrome, Coronavirus (MERS-Cov), malaria, serta deteksi virus Nipah, West
Nile dan Zika.
6
Melalui kemitraan dengan 53 negara (Daftar Negara Anggota GHSA),
dengan organisasi internasional, dan para pemangku kepentingan non-pemerintah,
GHSA memfasilitasi upaya kolaborasi dan peningkatan kapasitas negara, yang
dilakukan sejalan dengan International Health Regulation (IHR) WHO,
Performance of Veterinary Services (PVS) OIE, dan framework keamanan
kesehatan global terkait lainnya.
Selain menjadi Ketua Troika GHSA pada tahun 2016, Indonesia juga
menjadi lead country untuk Action Package Zoonotic Disease (Prevent-2) dan
menjadi contributing country untuk Action Package Anti Microbial Resistance
(Prevent-1), Real-Time Surveillance (Detect-2), dan Linking Public Health with
Law and Multisectoral Rapid Response (Respond-2).
Di tingkat nasional, penanganan GHSA dilakukan oleh 25 Kementerian/Lembaga
(Daftar 25 Kementerian atau Lembaga) di bawah koordinasi Menteri Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dan Menteri Koordinator Bidang
Politik, Hukum, dan Keamanan, serta Menteri Kesehatan sebagai Ketua Umum.
7
Tidak dapat dimungkiri bahwa ancaman terhadap kelangsungan hidup, mata
pencaharian, dan martabat individu manusia yang dibawa oleh COVID-19
menggambarkan bagaimana pandemi lebih dari sekadar krisis kesehatan. Dengan
demikian, keamanan manusia menawarkan perspektif alternatif tentang bagaimana
kita mempersiapkan diri untuk mengatasi tantangan global yang mendesak,
bagaimana kita datang bersama sebagai komunitas internasional untuk
mengatasinya, strategi apa yang paling cocok untuk melindungi dan
memberdayakan orang, terutama mereka yang paling rentan, dan bagaimana
mengalokasikan sumber daya.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
9
DAFTAR PUSTAKA
Amaritasari, I. P. (2017). Keamanan Nasional dalam Konteks Isu-isu Global
Kontemporer: Sebuah Tinjauan Hubungan Internasional. Jurnal Keamanan
nasional , 110-130.
CDC. (2020, February 3). One Health Office Fact Sheet. Retrieved from Centers
for Disease Control and Prevention: https://www.cdc.gov/onehealth/who-we-
are/one-health-office-fact-sheet.html?CDC_AA_refVal=https%3A%2F
%2Fwww.cdc.gov%2Fonehealth%2Fmultimedia%2Ffactsheet.html
Wahyudi, E. (2020, April 26). Akibat Corona, Ekonomi Jepang Rugi hingga U$ 6
Miliar. Retrieved from Tempo.co :
https://bisnis.tempo.co/read/1335641/akibat-corona-ekonomi-jepang-rugi-
hingga-u-6-miliar
10