Disusun oleh:
Muhammad Fajriasnyah Kurniawan
2014901110047
Definisi
Fisiologi
Otot Rangka Saraf
Kerusakan otot ini meliputi Rangka yang menjadi penopang Syaraf berperan penting dalam
kerusakan anatomis maupun sekaligus poros pergerakan dapat menyampaikan impuls dari dan
fisiologis otot. Otot berperan terganggu pada kondisi tertentu ke otak. Impuls tersebut
sebagai sumber daya dan tenaga hingga mengganggu pergerakan merupakan perintah dan
dalam proses pergerakan jika atau mobilisasi. Beberapa penyakit koordinasi antara otak dan
terjadi kerusakan pada otot, dapat mengganggu bentuk, ukuran anggota gerak. Jadi, jika syaraf
maka tidak akan terjadi maupun fungsi dari sistem rangka terganggu maka akan terjadi
pergerakan jika otot terganggu. diantaranya adalah fraktur, radang gangguan penyampaian impuls
Otot dapat rusak oleh beberapa sendi, kekakuan sendi dan lain dari dan ke organ target.
hal seperti trauma langsung sebagainya. Dengan tidak sampainya
oleh benda tajam yang merusak impuls maka akan
kontinuitas otot. Kerusakan mengakibatkan gangguan
tendon atau ligament, radang mobilisasi.
dan lainnya.
Diagona Keperawatan
Pergerakan dengan Toleransi Terhadap Aktivitas dengan Status Pernapasan dengan Kriteria
Kriteria hasil : Kriteria Hasil : hasil :
1. Keseimbangan 1. Saturasi oksigen setelah 1. Frekuensi pernapasan
2. Koordinasi beraktivitas 2. Irama pernapasan
3. Cara berjalan 2. Fekuensi nadi setelah 3. Kedalaman inspirasi
4. Gerakan otot beraktivitas 4. Kepatenan jalan napas
5. Gerakan sendi 3. Frekuensi pernapasan ketika 5. Saturasi oksigen
6. Berjalan beraktivitas 6. Kapasitas vital
7. Berjalan dengan mudah 4. Siastol dan diastol ketika 7. Volume tidal
berkativitas
NIC : Terapi Latihan : Ambulasi 5. Temuan EKG NIC : Monitor Pernapasan
1. Konsultasikan dengan 6. Kecepatan berjalan 1. Monitor kecepatan, irama,
terapi fisik tentang 7. Kemudahan dalam melakikan kedalaman, dan kesulitan
rencana ambulasi sesuai aktivitas sehari-hari bernapas
dengan kebutuhan NIC : Terapi aktifitas 2. Catat pergerakan dinding
2. Bantu klien untuk 1. Pertimbangkan kemampuan dada, catat ketidaksemitrisan
menggunakan tongkat pasien dalam bepartisipasi 3. Monitor suara napas
saat berjalan dan cegah melalui aktivitas spesifik tambahan
terhadap cedera 2. Berkaloborasi dengan ahli terapi 4. Monitor saturasi oksigen
3. Bantu pasien untuk fisik dalam perencanaan dan 5. Monitor nilai fungsi paru,
perpindahan pemantauan program aktivitas terutama kapasitas vital paru,
4. Instruksikan pasien 3. Bantu pasien untuk volume inspirasi maksimal,
mengenai perpindahan dan mengidentifikasi aktivitas yang dan ekspirasi maksimal
teknik ambulasi yang aman diinginkan selama 1 detik
5. Bantu pasien untuk berdiri 4. Bantu pasien untuk 6. Catat perubahan saturasi
dan ambulasi dengan jarak mengidentifikasi aktivitas yang oksigen, volume tidal dan
tertentu bermakna perubahan analisa gas darah
6. Dorong ambulasi mandiri 5. Instruksikan pasien dan dengan tepat.
keluarga untuk melakukan
aktivitas yang diinginkan
maupun yang telah diresepkan
DAFTAR PUSTAKA
Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M.L., Swanson, E. (2013). Nursing Outcome Classification
(NOC), 5th Ed. Missouri: Mosby Elsevier