Metode fisiologi adalah menguraikan tingkah laku dari sudut anatomi dan
ilmu faal dengan “melihat dari bagian badan syaraf syaraf mana yang
tersangkut dalam tingkah laku itu dan juga proses fall yang terjadi. Tetapi
tidak semua dapat di uraikan secara anatomis atau fisiologis. Seperti misal,
tingkah laku marah tidak cukup dianalisa secara anatomis dan fisiologis,
karena sudah ada unsur psikologis di dalamnya. Untuk tingkah laku yang
seperti itu, maka metode yang digunakan adalah metode yang kedua yaitu
metode variasi kondisi.
Sebagai sarjana, James tergolong orang yang berpikiran bebas, tidak mau
terikat dengan salah satu sistem atau metode tertentu, melainkan bebas
dengan berbagai ide dan kritik orisinal. Salah satunya adalah berusaha
sedekat mungkin dengan kenyataan. Dalam teorinya tentang emosi, ia
mengemukakan pendapat ekstrem yang cendurung kepada fisiologisme
yang akan menjadi awal dari psikologi Fenomenalogi di lain waktu. Dalam
upaya nya mendekati kenyataan, ia membela empirisme radikal dan
mengembangkan filsafat keagamaan yang pragmatis dan psikologis.
Teori emosi (atau yang dikenal dengan nama Teori James-Lange) yang
dikemukakan oleh William James adalah teori yang menjelaskan hubungan
antara perubahan fisiologis dengan keadaan-keadaan emosional. Ia
mengembangkan salah satu pendapat filsuf berbangsa Denmark, Carl
Lange. James membantah pendapat yang mengatakan emosi yang
menyebabkan perubahan tubuh dan ia berpendapat bahwa emosi adalah
hasil persepsi seseorang terhadap rangsangan yang datang dari luar.
Contohnya adalah emosi takut datang karena orang mempersepsikan otot
kakinya yang sedang berlari karena melihat harimau. Jadi, seseorang
bukan lari karena takut tetapi takut karena lari.
James membedakan dua aspek yang berbeda tapi tidak terpisahkan dari
“diri” yaitu “Aku” (I) sebagai yang mengetahui sesuatu dan “Aku sosial”
(Social me) sebagai suatu yang diketahui secara material, sosial, maupun
spiritual.
Salah satu atau beberapa dari macam tingkah laku secara kebetulan akan
bisa menyelesaikan masalah itu dan berdasarkan pengalaman itu,
organisme akan tahu tingkah laku mana yang haru dikeluarkan untuk
menyelesaikan masalah tersebut.
Dalam proses belajar yang mengikuti prinsip coba-salah ini, ada beberapa
hukum yang dikemukakan Thorndike :