Anda di halaman 1dari 14

FUNGSIONALISME

KELOMPOK 4 , KELAS 1A
1.Leonardo Bryan Isaac (2024090054)
2.Rizqita Adira (2024090075)
3.Salma Nabila (2024090037)
4.Evelyn Jessica (2024090005)
5.Ajeng Fitri Ariyanti (2024090008)
6.Ahmad Fakhri Pratama Imron (2024090078)
7.Gisela Dominika Marcella Evalin (2024090018)
8.Gilang Wijaya (2024090055)
9.Sabrina Zahra (2024090017)
10.Sri Aisyah Nuriyah Matdoan(1824070007)
ASAL USUL FUNGSIONALISME
 Merupakan aliran psikologi yang tumbuh di Amerika Serikat yang dipelopori oleh William James,yang
sering juga disebut sebagai “Bapak Psikologi Amerika”.
 Terbagi dalam dua kelompok yaitu:
1. Kelompok Chicago(Chicago School of Functionalism) yang didirikan oleh John Dewey.
2. Kelompok Columbia(Columbia School of Functionalism) dengan tokohnya antara lain James McKeen
Cattell.
 Yang menjadi minat aliran ini adalah apa yang terjadi dalam sebuah aktivitas psikologis dan apa yang
menjadi tujuan dari aktivitas itu.
 Aliran ini hendak mempelajari fungi dari tingkah laku atau proses mental,jadi bukan hanya mempelajari
strukturnya.
 Metode yang dipakai oleh aliran fungsionalisme dikenal dengan nama metode observasi tingkah laku
yang terdiri dari dua,yaitu metode fisiologi dan metode variasi kondisi.
 Di samping metode observasi tingkah laku,aliran fungsionalisme masih menggunakan metode
introspeksi,namun hanyalah sebagai pelengkap saja untuk mempelajari hal-hal yang belum dapat diteliti
dengan kedua metode lainnya.
A.WILLIAM JAMES
 William merupakan seorang filsuf dan psikolog yang berasal dari Amerika Serikat.
 Ia mendirikan salah satu laboratorium yang pertama di dunia pada 1875.
 Bersama dengan John Dewey, James mendirikan aliran fungsionalisme dan bersamaan dengan itu dia
juga merupakan pendukung aliran evosionisme.
 Teori-teori yang dikemukakan oleh William James:
• Fungsionalisme
• Teori Emosi
• Pragmatisme
• Teori perkembangan
• Teori Kesadaran
B.JOHN DEWEY
 John Dewey adalah seorang filsuf Amerika , psikolog , dan pembaharu pendidikan yang ide-idenya
berpengaruh dalam pendidikan dan reformasi sosial.
 Tema utama dari karya Dewey adalah keyakinannya yang mendalam pada demokrasi , baik dalam politik,
pendidikan, atau komunikasi dan jurnalisme.
 Dewey adalah salah satu tokoh utama yang terkait dengan filosofi pragmatisme dan dianggap sebagai
salah satu bapak psikologi fungsional.
 Teori-teori yang dikemukakan oleh John Dewey:
• Teori Learning by Doing
• Thinking Men Usually Think About Change
• Teori tentang tingkah laku(respons) dan rangsang(stimulus)
• Teori Kognitif
C.JAMES ROWLAND ANGELL
 James Rowland Angell adalah seorang Amerika psikolog dan pendidik.
 Angell mempunyai tiga pandagan terhadap fungsionalisme,yaitu:
1. Fungsionalisme adalah psikologi tenang aktivitas bekerjanya jiwa (mental), sebagai lawan
terhadap psikologi tentang elemen-elemen mental.
2. Fungsionalisme adalah psikologi tentang kegunaan-kegunaan dasar dari kesadaran, dimana
jiwa (mind) merupakan perantara antara lingkungan dan kebutuhan-kebutuhan organisme.
Teori ini disebut juga dengan teori emergensi dari kesadaran. Untuk keadaan yang tidak
bersifat emergensi (darurat) yang berfungsi bukan emergensi tetapi kebiasaan (habit).
3. Fungsionalisme adalah psikofisik, yaitu psikologi tentang keseluruhan organisme yang terdiri
dari badan dan jiwa. Ia mempelajari pula hal-ha di luar kesadaran, misalnya kebiasaan (habit)
dan setengah sadar.
TIGA POIN UTAMA ANGELL TENTANG
FUNGSIONALISME
 Psikologi fungsional tertarik pada operasi mental melalui aktivitas mental dan hubungannya dengan
kekuatan biologis yang lebih besar. Angell percaya bahwa psikolog fungsional harus mempertimbangkan
evolusi operasi mental pada manusia sebagai salah satu cara khusus untuk menghadapi kondisi lingkungan
kita. Operasi mental sendiri tidak begitu menarik. Psikologi fungsional bukanlah elemen sadar.

 Proses mental membantu kerjasama antara kebutuhan organisme dan lingkungannya. Fungsi mental
membantu organisme bertahan hidup dengan membantu kebiasaan perilaku organisme dan situasi yang
tidak biasa.

 Pikiran dan tubuh tidak dapat dipisahkan karena fungsionalisme adalah studi tentang operasi mental dan
hubungannya dengan perilaku. Hubungan total organisme dan lingkungan serta fungsi / tempat pikiran
dalam persatuan ini dipertanyakan.
D.JAMES McKEEN CATTELL
 Cattell lahir ada tanggal 25 Mei 1860 di Pennsylvania dan meninggal pada tanggal 20 Januari 1944
di New Jersey, Amerika Serikat.
 Ia pernah menjadi mahasiswa di Eropa dan pernah belajar di Universitas-universitas Gottingen,
Leipzig, Paris dan Jenewa. Bahkan ia pernah menjadi murid dari Wundt dan Lotze.
 Teori-teori yang dikemukakan Cattell:
• Perbedaaan individual dapat dipelajari tanpa menggunakan metode instropeksi.
• Teori Intelegensi
1. Dinamo meter peasure 6.Reaction time for sound
2. Rate of movement 7.Time for naming colors
3. Sensation areas 8.Bisection of a50-Cm line
4. Peasure caosing pain 9.Judgment of 10 Second time
5. Least noticable difference 10. Number of latters repeated upon once hearing
in Weigh.
• Teori Mengenai Kebebasan Dalam Mempelajari Tingkah Laku
Ia mempunyai dua pandangan mengenai aliran fungsionalisme, yaitu:
1. Fungsionalisme tidak perlu menganut paham dualisme karena manusia dianggap sebagai keseluruhan
yang merupakan suatu kesatuan.
2. Fungsionalisme tidak perlu deskriptif dalam mempelajari tingkah laku, karena yang penting adalah
fungsi tingkah laku. Sehingga yang harus dipelajari adalah hubungan (korelasi) antara satu tingkah laku
dengan tingkah laku lainnya.
• Keyakinan Eugenisis
Seperti banyak ilmuwan dan cendekiawan terkemuka saat itu, pemikiran Cattell dipengaruhi oleh
kepercayaan pada egenetika , yang didefinisikan sebagai "ilmu terapan atau gerakan bio-sosial yang
menganjurkan penggunaan praktik yang bertujuan untuk memperbaiki komposisi genetik suatu populasi,
biasanya mengacu pada populasi manusia.
E.EDWARD LEE THORNDIKE
 Edward Lee Thorndike adalah seorang psikolog Amerika yang menghabiskan hampir
seluruh karirnya di Teachers College, Universitas Columbia .
 Thorndike adalah pelopor tidak hanya dalam behaviorisme dan pembelajaran, tetapi juga
dalam menggunakan hewan dalam eksperimen klinis.
 Orang pertama dalam psikologi yang melakukan eksperimen di mana subjeknya bukan
manusia melainkan hewan.
 Teori-teori yang dikemukakan oleh Thorndike:
• Teori S-R
Dalam proses belajar,pertama kali organisme(hewan,orang) belajar dengan cara coba-salah(trial
and error).Kalau organisme berada dalam situasi yang mengandung masalah,maka organisme
itu akan mengeluarkan serentetan tingkah laku untuk memecahkan masalah tersebut.
TIGA HUKUM BELAJAR UTAMA
1. The Law of Effect (Hukum Akibat)
 Hukum akibat yaitu hubungan stimulus respon yang cenderung diperkuat bila akibatnya menyenangkan dan cenderung
diperlemah jika akibatnya tidak memuaskan. Hukum ini menunjuk pada makin kuat atau makin lemahnya koneksi sebagai
hasil perbuatan. Suatu perbuatan yang disertai akibat menyenangkan cenderung dipertahankan dan lain kali akan diulangi.
Sebaliknya, suatu perbuatan yang diikuti akibat tidak menyenangkan cenderung dihentikan dan tidak akan diulangi.
 Koneksi antara kesan panca indera dengan kecenderungan bertindak dapat menguat atau melemah, tergantung pada
“buah” hasil perbuatan yang pernah dilakukan. Misalnya, bila anak mengerjakan PR, ia mendapatkan muka manis gurunya.
Namun, jika sebaliknya, ia akan dihukum. Kecenderungan mengerjakan PR akan membentuk sikapnya

2. The Law of Exercise (Hukum Latihan)


 Hukum latihan yaitu semakin sering tingkah laku diulang/dilatih (digunakan), maka asosiasi tersebut akan semakin kuat.
Dalam hal ini, hukum latihan mengandung dua hal:
 The Law of Use : hubungan-hubungan atau koneksi-koneksi akan menjadi bertambah kuat, kalau ada latihan yang
sifatnya lebih memperkuat hubungan itu.
 The Law of Disuse : hubungan-hubungan atau koneksi-koneksi akan menjadi bertambah lemah atau terlupa kalau
latihan-latihan dihentikan, karena sifatnya yang melemahkan hubungan tersebut.
3. The Law of Readiness (Hukum Kesiapan)
 Hukum kesiapan yaitu semakin siap suatu organisme memperoleh suatu perubahan tingkah laku, maka
pelaksanaan tingkah laku tersebut akan menimbulkan kepuasan individu sehingga asosiasi cenderung
diperkuat.
 Prinsip pertama teori koneksionisme adalah belajar merupakan suatu kegiatan membentuk asosiasi
(connection) antara kesan panca indera dengan kecenderungan bertindak. Misalnya, jika anak merasa senang
atau tertarik pada kegiatan jahit-menjahit, maka ia akan cenderung mengerjakannya. Apabila hal ini
dilaksanakan, ia merasa puas dan belajar menjahit akan menghasilkan prestasi memuaskan.
PRINSIP TAMBAHAN PROSES BELAJAR
 Prinsip Multiple Response
Prinsip ini menyatakan bahwa binatang atau orang mencoba berbagi-bagi response sebelum mendapatkan response yang tepat
melalui proses yang ia namakan “trial and error”,Proses belajar “trial and error”ini tergantung pada adanya beberapa factor
seperti motivasi,hambatan atau kesukaran,kadang kadang usaha tanpa arah ,percobaan yang berhasil,penyisihan response
yang tidak efektif,atau konsolidasi response-response yang pernah menimbulkan hasil.
 Prinsip Kesiapan Mental
Yang dimaksud kesiapan mental disini ialah kecenderungan bertingkahlaku tertentu.Kesiapan mental ini lebih mendekati
kondisi sementara,seperti sikap,perasaan,dan minat.Proses belajar dapat berlangsung bila ada kesiapan mental yang positif
pada siswa.
 Prinsip Aktivitas Berat Sebelah (Partial activity)
Menurut Thorndike response hanya dapat diberikan pada sebagian atau aspek tertentu dari keseluruhan stimulus (response
selektif).
 Prinsip Analogi atau Asimilasi
Prinsip ini mnyatakan bahwa bila individu belum memiliki response yang tepat dlm menghadapi situasi baru, ia akan
melakukan response yg mempunyai response yg telah dimiliki, yang di gunakan dalam meresponse situasi lama yg memiliki
elemen-elemen serupadengan situasi baru.
 Prinsip perpindahan asosiasi (associative shifting)
Prinsip ini menyatakan bahawa setiap response yang telah dimiliki individu dapat melekat pada stimulus baru.prosis ini sama
dengan prosis conditioned response
F.ROBERT SESSIONS WOODWORTH
 Robert Sessions Woodworth adalah seorang psikolog akademis Amerika dari paruh pertama abad
kedua puluh.
 Dia terkenal atas kontribusinya, yang kemudian dikenal sebagai dekan Psikologi Amerika.
 Teori-teori yang dikemukakan oleh Woodworth:
 Stimulus-Organism-Response (SOR)
Model Woodworth mengusulkan bahwa stimulus mempengaruhi organisme untuk melakukan tindakan
tertentu, tetapi bahwa stimulus tidak secara otomatis mendapatkan tanggapan itu, "Dalam rangka untuk
memprediksi respon, kita harus tahu tidak hanya stimulus, tetapi juga organisme dirangsang" . Ia
mengklaim bahwa motivasi manusia, serta keputusan sadar, memainkan peranan penting dalam
perilaku manusia.
 Metode Introspeksi
Dalam kedudukannya sebagai penganut aliran psikodinamik, Woodworth berpendirian bahwa metode
introspeksi tidak mesti harus dibuang demikian saja dalam penelitian psikologi. Bahkan untuk
mempelajari morivasi, yaitu suatu yang mendasari tingkah laku, seorang peneliti harus menggunakan
metode introspeksi ini.

Anda mungkin juga menyukai