Anda di halaman 1dari 9

DEUTRO & TRITO YESAYA

Oleh

Ceriah Zamili

Nim. 19.7.009

Makalah

Diserahkan Kepada

Bapak Teolifus Sembiring, M.Th

Sebagai Bagian dari Tugas dalam Matakuliah

TAFSIR PERJANJIAN LAMA IV

Sekolah Tinggi Teologi Pantekosta

Sumut – Aceh

Maret 2023
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Penulis
mengucapkan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas limpahan Rahmat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari mata kuliah Tafsir Perjanjian Lama IV dengan
judul “Deutro & Trito Yesaya”
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada Dosen
Tafsir Perjanjian Lama IV kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Kabanjahe, Maret 2023

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di antara kitab nabi-nabi, Kitab Yesaya tidak hanya merupakan kitab yang
terpanjang. Kitab ini merupakan suatu koleksi nubuatan dan bahan-bahan pertanyaan yang
beraneka ragam dan amat kaya isinya. Di sini kita akan membahas Kitab Yesaya yang di bagi
menjadi tiga bagian besar, yaitu Yesaya 1-39, Yesaya 40-55 dan Yesaya 56-66, yang di latar
belakangi oleh zaman-zaman yang berbeda, karenanya menyampaikan berita-berita profetis

yang khas.
Deutro Yesaya sendiri tidak memberikan informasi tentang siapakah dan dari
manakah asal nabinya, karena itu kitab Deutro Yesaya ini berasal dari seseorang nabi tanpa
namanya (anonim). Raja Persia yang terkenal pada saat itu adalah Koresy yang memerintah
tahun 559- 529 sM, Ia menaklukan kerajaan Media dan Ekbaktana tahun 553 sM serta
kerajaan Lydia pada tahun 546 sM dan dapat dikatakan bahwa ia bernubuat sezaman dengan
Koresy.
Tidak ada keterangan yang menjelaskan indentitas nabi Trito Yesaya,
identitasnya hanya sedikit kita peroleh dari kitab ini, nabi ini mengaku bahwa ia diangkat
menjadi hamba Tuhan yang figurnya agak mirip dengan yang terdapat dalam Deutro Yesaya
(42 : 1-4). Nabi `yang menyampaikan ucapannya dalam trito Yesaya hidup pada zaman
sesudah pembuangan sekitar tahun 538- 515 sM
Memang ada perkembangan gagasan dalam kitab Yesaya. Perbedaan penting
dapat dilihat antara Yesaya 1-39 dan 40-66, apabila kitab Yesaya sebagaimana adanya kita
harus menganggap berbagai nubuat diingat, mungkin ditulis dalam masa antara tahun 740 sM
dan kembalinya Israel dari pembuangan sampai tercapainya bentuk kitab itu sebagaimana
yang terdapat dalam kanon Alkitab
B. Rumusan Masalah

a) Apa itu Deutro Yesaya?


b) Apa itu Trito Yesaya?
c) Apa perbedaan Deutro dan Trito Yesaya?
d) apa tujuan Deutro dan Trito Yesaya

C. Pembatasan Makalah

Makalah ini dibatasi hanya untukorang-orang Kristen yang sedang dipersiapkan


Tuhan untuk menjadi pemimpin-pemimpin Kristen dan sebagai bahan belajar dalam
perbedaan Deutro & Trito dalam Kitab Yesaya

D. Tujuan Makalah

a) Untuk mengetahui arti dan isi Deutro Yesaya?


b) Untuk mengetahui arti dan isi Trito Yesaya?
c) Untuk mengerti perbedaan Deutro dan Trito Yesaya?
d) Untuk mengerti tujuan Deutro dan Trito Yesaya

E. Manfaat Makalah

Agar makalah ini berguna dan bermanfaat bagi kita khususnya kita yang masih belum
mengerti tentang Deutro & Trito kitab Yesaya sehingga dengan adanya makalah ini kita
boleh mengerti tentang Deutro & Trito kitab Yesaya dan sebagai bahan referensi bagi kita.
BAB II

PEMBAHASAN

DEUTRO & TRITO KITAB YESAYA

A. Deutro Yesaya

Deutero-Yesaya (Yesaya 40–55) ditujukan kepada orang-orang Yehuda yang


hidup dalam pembuangan di Babel. Mereka dalam keadaan hancur tanpa harapan. Yesaya
memberitakan bahwa tak lama lagi Tuhan membebaskan umat-Nya dan membawa mereka
pulang ke Yerusalem, untuk memulai suatu hidup baru. Deutero Yesaya juga mempunyai
gambaran yang sama, tetapi nabi Deutero Yesaya menghubungkan utusan itu dengan janji
keselamatan (Yes 52:7). Ayat ini tidak hanya berhubungan dengan keluaran dari Babel
(52:11), tetapi juga berhubungan dengan berita-berita dimulainya dominasi kerajaan Allah.
Injil yang dimaksudkan Deutero Yesaya ialah pekerjaan penyelamatan Allah yang berwujud
pembebasan bangsa Israel dari pembuangan di Babel. Termasuk juga di dalamnya
pembaharuan dan penebusan Allah atas Israel. Untuk memahami dengan jelas apa yang
dimaksudkan dengan injil menurut Deutero Yesaya, kita perlu mengikuti penjelasan berikut
ini.

Bagian kedua dari kitab Yesaya (40-55) merupakan karya seorang nabi yang
hidup menjelang akhir pembuangan. Mengenai nama dan pribadi nabi ini tidak diketahui.
Panggilan nabi ini berawal dari suara yang berkata ,”berserulah” (46:6-8). Kata ini bisa
berarti panggilan untuk menyerukan atau mengabarkan injil yaitu segala firman Tuhan yang
didengar nabi. Firman yang disampaikan itu berhubungan erat dengan keadaan sejarah yang
dialami nabi dengan orang-orang sezamannya.. Ketika Yerusalem dan Bait Allah
dihancurkan Nebukadnezar raja Babel pada tahun 587 sM, ketika itu pula kerajaan Yehuda
sebagai negara yang berdaulat berakhir. Sebagian bangsa Yehuda dibuang ke Babel secara
bertahap. Kejatuhan Yerusalem dan Bait Allah sangat mempengaruhi keyakinan umat akan
peranan Tuhan dalam sejarah Israel. Keadaan sosial ekonomi mereka yang dibuang ke Babel
sebenarnya tidak terlalu buruk. Namun dalam kehidupan keagamaan mereka sangat
menderita dan kekalahan itu merupakan pukulan berat bagi keyakinan agamanya.

Bahkan, sebagian umat melihat peristiwa itu sebagai kekalahan Tuhan terhadap
dewa-dewa Babel. Mereka yang dibuang ke Babel beranggapan bahwa mereka terpisah
sangat jauh dari pemeliharaan Tuhan . Karena itu sebagian mereka berusaha mencari
pertolongan lain yaitu para dewa/dewi Babel. Namun sebagian dari mereka tetap setia kepada
Tuhan. Mereka yang setia ini menilai bahwa tragedi yang dialami bangsa Israel merupakan
hukuman Tuhan atas dosa-dosa bangsa itu sesuai dengan berita-berita para nabi sebelumnya.
Di pihak lain mereka juga sedang menantikan keselamatan yang akan datang setelah
penghukuman berlaku atas mereka. Deutero Yesaya adalah nabi yang hidup di tengah-tengah
situasi penantian itu. Ketika itulah nabi mendengarkan kabar baik (bsr) atau injil itu tidak lagi
disertai embel-embel penghukuman. Pemberitaan nabi bertujuan meyakinkan umat bahwa
Tuhan adalah satu-satunya Allah yang akan memberikan kelepasan kepada Israel. Ilah-ilah
lain sama sekali tidak mempunyai kuasa untuk mengerjakan dan memberikan kelepasan itu.

Dalam nubuat-nubuat sebelumnya, bangsa-bangsa lain juga ditempatkan di bawah


kekuasaan Allah dalam hubungan dengan kedudukan mereka sebagai alat untuk menghukum
umat Allah. Walaupun pada akhirnya mereka juga menjadi sasaran penghukuman Allah.
Dalam pemberitaan Deutero Yesaya, bangsa lain juga ditempatkan di bawah kekuasaan
Allah. Namun kali ini bukan sebagai utusan Allah yang melaksanakan penghukuman Allah
atas umat Allah, melainkan menjadi utusan Allah yang menjalankan tugas penyelamatan
Allah atas umat di pihak lain, dan sebagai utusan yang menjalankan hukuman atas babel.
Karena itu dalam Yesaya 41-48 banyak harapan yang ditujukan kepada Cyrus/Koresy dari
Persia.

B. Trito Kitab Yesaya

Trito Sebutan untuk seorang nabi anonim, yang menurut kritik sastra para ahli (sejak Duhm,
1892) menjadi pengarang bagian ketiga dari kitab Yesaya (bab 56-66). Untuk membebaskan orang
miskin yang telah menyerahkan dirinya ke dalam perbudakan karena hutang dan sebagainya.
Mengembalikan tanah milik yang telah dijual sebelumnya, karena hutang piutang dan
memberitakan kabar baik yaitu keadilan, pembebasan dari penindasan, kesengsaraan dan
kemiskisnan.
Jika Yesaya kedua ini memfokuskan kepada pembebasan dari perbudakan di
Babel. PadaYesaya ketiga dalam buku Brueggemann ini adalah ketertkaitan didalam diri
sertaketengangan antar pihak “ liberal dan Konservatif. Pada Bab 56 dan 58 tampak
perdebatanmengenai pratik puasa agama yang mencerminkan awal yudaisme setelah
pembuangan.Yesaya ketiga sebuah kekecewaan yang berbeda dari hapan sebelumya. Bab ini
memiliki ayat pengutusan yesaya dan ayat yang megah berisi dugaan kesejahteraan dan
pembebasan dimasa depan bagi Israel pada pasal 61 : 1- 4 yang ditegaskan kembali pada
lukas 4 : 18 - 19( dibacakan Yesus saat di tolak di Nazaret ).
Di luar sebuah harapan janji yang megah 65 : 17-25 ketika YHWH sebagai
pemerintah sudah melakukan penegakkan. Janji kepada Yerusalem yang baru dan indah
bagaikan pengantin perempuan yang berdandan cantik untuk suaminya dalam wahyu 21:1-
2.Yerusalem baru adalah puncak dari kitab yesaya mendominasi isinya. Yerusalem
yanghancur dan ditata ulang dan menjadi sebuah tema awal dari kitab ini dalam ayat
jugadikatakan :“ Dan saya akan mengembalikan hakim Anda sebagai yang pertama, dan
penasihat Anda seperti pada awalnya. Setelah itu Anda akan disebut kota kebenaran, kota
yang setia. Sion akan ditebus oleh keadilan, dan orang-orang yang bertobat,
olehkebenaran.”Ringkasan singkat ini sejarah Yerusalem seperti yang akan dituliskan dan
dijelaskanSeluruh buku Yesaya berisikan dengan hubungan cinta-benci YHWH dengan
Yerusalem,sebuah kota yang dihukum oleh YHWH dalam kemarahan dan kemudian (tetapi
tidak sampaisaat itu).

Yesaya ketiga dalam buku “ An Introduction to the Old Testament ” Walter


Brueggemanndan Tod Linafelt adalah ketertkaitan didalam diri serta ketengangan antar pihak
“ liberal danKonservatif. Pada Bab 56 dan 58 tampak perdebatan mengenai pratik puasa
agama yangmencerminkan awal yudaisme setelah pembuangan. Memperlihatkan susunan
bagian awalkitab Yesaya bagian I-III. Di luar sebuah harapan janji yang megah 65 : 17-25
ketika YHWHsebagai pemerintah sudah melakukan penegakkan. Janji baru bagi Yerusalem
yang baru yangindah bagaikan pengantin perempuan yang berdandan cantik untuk suaminya
dalam wahyu21:1-2. Tema awal yang sejak awal sudah ada dan menjadi sebuah puncak dari
pemerintahanYHWH kepada Yerussalem sebuaah dugaan yang megah dalam masadepan
Israel.
C. Perbedaan Deutro dan Trito Kitab Yesaya

Deutero-Yesaya (Yesaya 40–55) ditujukan kepada orang-orang Yehuda yang


hidup dalam pembuangan di Babel. Mereka dalam keadaan hancur tanpa
harapan. Yesaya memberitakan bahwa tak lama lagi Tuhan membebaskan umat-Nya dan
membawa mereka pulang ke Yerusalem, untuk memulai suatu hidup baru. Tema penting
bagian ini ialah bahwa Tuhan itu Tuhan yang menguasai sejarah, dan bahwa Ia merencanakan
untuk mengutus umat-Nya ke segala bangsa yang akan diberkati melalui Israel. Ayat-ayat
tentang "Hamba Tuhan" merupakan salah satu bagian yang paling terkenal dari Perjanjian
Lama. Sedangkan Trito-Yesaya (Yesaya 56–66) sebagian besar ditujukan kepada bangsa
yang sudah kembali di Yerusalem. Mereka perlu diyakinkan lagi bahwa Tuhan akan
memenuhi janji-janji-Nya kepada bangsa itu. Perhatian khusus diberikan kepada cara hidup
yang benar dan keadilan; juga kepada cara merayakan hari Sabat,
mempersembahkan kurban dan doa. Ayat-ayat penting ialah 61:1-2 yang dipakai Yesus untuk
menyatakan panggilan-Nya ketika Ia memulai tugas-Nya di dunia.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa kitab Yesaya ialah salah satu kita
terbesar diantara kitab para nabi, dan kitab Yesaya terbagi atas tiga bagian yaitu Proto
Yesaya, Duetro Yesaya, dan Trito Yesaya. Kitab ini juga kitab yang memberikan pemahaman
yang sangat jelas dan tentang gambaran hubungan Allah dengan bangsa Israel dan kitab
Yesaya ialah kitab yang bernubuat kepada bangsa Israel semenjak di zaman pembuangan
sampai setelah pembuangan dan janji akan lahirnya penebus yaitu Yesus Kristus yang disebut
sebagai Mesias.

B. Saran

Dalam makalah ini membuat kita mengerti dan membuka pemahaman kita mengenai

Deutro dan Trito kitab Yesaya serta dapat bermanfaat dan berguna bagi kita khusus bagi kita

mahasiswa STTP- SUMUT ACEH, Penulis menyadari ada banyak kekurangan baik dalam

penulisan kata, kalimat, maupun dari isi makalah ini. Maka dari itu penulis mengharapkan

kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan diatas.

Anda mungkin juga menyukai