Anda di halaman 1dari 37

M A T E R I A J A R

MATA PELAJARAN “AGAMA KATOLIK”


KELAS : X (SEPULUH)
SEMESTER II

GURU MATA PELAJARAN :


YULIANA JURIA , S.Pd

SMA NEGERI 1 SATARMESE


TAHUN AJARAN 2016/2017

i
DAFTAR ISI

TEMA II

YESUS KRISTUS

11.KITAB SUCI

11.A. KITAB SUCI PARJANJIAN LAMA

11.B. KITAB SUCI PERJANJIAN BARU

12. TRADISI

13. GAMBARAN KERAJAAN ALLAH PADA ZAMAN YESUS

14. YESUS MEWARTAKAN DAN MEMEPERJUANGKAN KERAJAAN ALLAH

15. SENGSARA DAN WAFAT YESUS

16. KEBANGKITAN DAN KENAIKAN YESUS KESURGA

17. YESUS ADALH SAHABAT SEJATI DAN TOKOH IDOLA

18. YESUS PUTRA ALLAH DAN JURU SELAMAT

19. ROH KUDUS

20. TRITUNGGAL MAHAKUDUS

PEL.11.A. KITAB SUCI PERJANJIAN LAMA

KOMPETENSI DASAR: Memahami Kitab Suci dan Tradisi sebagai dasar iman Kristiani

INDIKATOR:
1. Menjelaskan pesan kitab suci (Kej 2 : 7 – 9,18 : 21 – 23)
2. Menyebutkan garis besar kronologis tersusunnya Kitab Perjanjian Lama
3. Menjelaskan makna istilah “Perjanjian” dalam Perjanjian Lama
4. Mendaftar dan mengelompokan kitab-kitab perjanjian lama kedalam empat kelompok (Pentateukh,
Sejarah, Puisi, dan Nabi-nabi
5. Merumuskan pesan Tuhan yang terdapat dalam salah satu perikope KitabPerjanjian Lama.

Kitab Suci adalah kitab iman. KSPL adalah kitab iman umat bangsa Israel. KSPB adalah
kitab iman umat perdana.

1. Proses Terbentuknya Suatu Keyakinan pada suatu Bangsa atau Suku

Setiap suku atau bangsa tentu mempunyai pengalaman yang menggembirakan ataupun
pengalaman duka dalam hubungan dengan alam, seperti pergantian musim, bencana banjir, dan
pengalaman degan sesama manusia, seperti persahabatan perselisishan, perang dsb. Dari
pengalaman dengan alam, manusia mulai bertanya dan berpikir, dari manasemua isi alam ini.
Mereka mungkin akan berpikir bahwa semua isi alam ini tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi
berasal dari Yang Maha Kuasa, yang kemudian mereka namakan dewa, Allah, dsb.
Dari pengalaman dengan sesama manusia,mereka mulai dapat berpikir:mengapa ada perang,
mengapa ada kejahatan, mengapa da dosa, dsb. Mereka mungkin akan berpikir bahwa kejahatn
tidak mungkin berasal dari Allah, tetapi tentu berasal dari manusia sendiri atau dari apa yang
mereka namakan si jahat atau setan.
Penemuan-penemuan manusia mengenai isi alam berasal dari Allah dan segala yang jahat
berasal dari manusia atau si jahat, dapat menjadi keyakinan yang sangat kuat bagi suku bangsa itu.
Keyakinan tersebut mereka wariskan kepada anak cucu dalam bentuk cerita agar mudah di
mengerti dn diingat.
Kiranya jelas bahwa suku bangsa yang memiliki cerita di atas mau mewariskan kepada anak
cucunya ajaran atau keyakinan bahwa:
 Manusia pria dan wanita diciptakan oleh Tuhan
 Manusia itu terdiri atas pria dan wanitayang berbeda secara jasmanidan rohani
 Baik pria maupun wanita adalah ciptaan Allah yang indah.
Keyakinan dan kepercayaan bahwa manusia berasal dari Allah menjadi keyakinan yang teguh
dari suku bangsa itu. Mungkin mereka yakin bahwa ajaran yang terkandung dalam cerita itu
berasal dari Allah.ajaran yang terkandung dalam cerita itu merupakan firman Allah yang harus
dipercaya dan diwariskan secara turun-temurun.

2. Proses terbentuknya Iman bangsa Israel yang diwariskan kepada anak cucunya melalui
cerita Kitab Suci.
( Baca Kej. 2 :7-9; 18:21-23 )

Dalam cerita KS tersebut, bangsa Israel ingin mewariskan kepada anak cucunya ajaran dan
keyakinan bahwa:
 Manusia ( pria dan wanita )diciptakan Tuhan
 Manusia pria dan wanita diciptakan untuk bersatu dan saling melengkapi
 Pria dan wanita memiliki derajat yang sama.

Ajaran dan keyakinan ini menjadi kepercayaan yang sangat kuat pada bangsa Israel. Mereka
yakin pula bahwa ajaran yang terkandung dalam cerita itu berasal dari Allah. Sejalan dengan
pikiran itu, ajaran yang terkandung dalam cerita itu harus dimengerti sebagai firman Allah. Semua
itu terjadi berkat ilham dan bimbingan Roh Allah. Jadi, bukan firman langsung dari Tuhan,
melainkan firman Tuhan lewat pengalaman dan penemuan bangsa Israel berkat ilham dan
bimbingan Roh Allah.

3. Memahami Jenis Sastra dalam PL

Dokumen KV II tentang Wahyu Ilahi ( Dei Verbum )menjelaskan bahwa untuk menafsirkan
PL secara benar, salah satunya adalah memperhatikan “ jenis sastra”. Sebab
dengan cara yang berbeda-beda kebenaran dikemukakan dan diungkapkan dalam nas-nas yang
dengan aneka cara bersifat historis, atau profetis (ramalan/nubuat), atau poetis, atau dengan jenis
sastra lainnya.

4. Mendaftar dan mengelompokkan kitab-kitab Perjanjian Lama


KSPL dapat dikelompokkan kedalam empat kelompok yaitu: 1) Pentateukh atau Taurat, 2)
kitab-kitab Sejarah, 3) kitab-kitab kebijaksanaan dan sesembahan atau pujian, serta 4) kitab-kitab
kenabian atau para nabi.

KITAB SUCI PERJANJIAN LAMA

Pentateukh Kitab-kitab Sejarah Kitab-kitab Kitab-kitab kenabian atau para


atau Taurat Kebijksanaan dan Nabi
sesembahan atau
pujian
 Kejadian  Yosua  Ayub  Yesaya
 Keluaran  Hakim-hakim  Mazmur  Yeremia
 Imamat  Rut  Amsal  Lagu Ratapan Yeremia
 Bilangan  I Samuel  Pengkotbah  Barukh
 Ulangan  II Samuel  Madah Agung  Yehezkiel
 Iraja-raja  Kebijaksanaan  Daniel
 II Raja-raja  Putra Sirakh  Hosea
 I Tawarikh  Yoel
 II Tawarikh  Amos
 Esra  Obaja
 Nehemia  Yunus
 I Makabe  Mikha
 II Makabe  Nahum
 Tobit  Habakuk
 Yudit  Zefanya
 Ester  Hagai
 Zakaria
 Maleakhi

4.1. Pentateukh atau taurat Musa


Kata Pentateukh berasal dari bahasa Yunani yang berarti: lima (5)sarung/jilid/buku. Orang
Yahudi menyebutnya denganTorah atau Taurat Musa.
Kelima kitab itu adalah:
 Kejadian: berisi kejadian Dunia dan awal umat Israel
 Keluaran: mengisahkan hal ihwal umat israel waktu mengungsi,melarikan diri keluar dari
Mesir dan mengembara di Gurun pasir.
 Imamat: memuat tata upacara ibadat umat Israel yang ditetapkan musa waktu berada di
padang gurun.
 Bilangan: melanjutkan kisah perjanjian umat israel dipadang pasir sampai tiba
diperbatasan Kanaan.
 Ulangan: berisi sejumlah wejangan Musa.
4.2. Kitab sejarah terdiri dari 16 buah kitab (lihat pada bagan).
4.3. Kitab kebijaksanaan /puisi terdiri dari 7 buah(lihat bagan).
4.4. Kitab para Nabi teridri dari 18 buah yaitu:
 Nabi-nabi Besar yaitu: Yesaya,Yeremia, Yeheskiel, dan Daniel.
 Ratapan
 Barukh
 Nabi-nabi kecil yaitu: Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum, Habakuk,
Zefanya, Hagai, Zakaria, Maleakhi.

5. Memahami Isi Pokok Perjanjian Lama


Tentang Perjanjian Lama, Dokumaen KV II tentang Wahyu Ilahi (Dei Verbum ), art. 14
menyatakan:
Allah yang Mahakasih dengan penuh perhatian merencanakan dan menyiapkan keselamatn
segenap umat manusia. Dalam pada itu Ia dengan penyelenggaraan yang istimewah memilih bagi
diri-Nya suatu bangsa, untuk diserahi janji-janji-Nya. Sebab setelah mengadakan perjanjian
dengan Abraham (kej. 15:18 )dan dengan bangsa Israel melalui Musa (Kel. 28: 8), dengan sabda
maupun karya-Nya Ia mewhyukan Diri kepada umat yang diperolehnya sebagai satu-satunya
Allah yang benar dan idup sedemikian rupa, sehingga Israel mengalami bagaimanakah Allah
bergaul dengan manusia. Dan ketika Allah bersabda melalui para Nabi,Israel semakin mendalam
dan terang memahami itu, dan semakin meluas menunjukkannya diantara para bangsa (Mzm
21:28-29; 95:1-3;Yes 2:1-4;Yer 3:17 ). Adapun tata keselamatan, yang diramalkan, diceritakan
dan diterangkan oleh para pengarang suci, sebagai sabda Allah yang benar terdapat dalam
kitab-kitab PL. Maka dari itu kitab-kitab itu, yang diilham oleh Allah, tetap mempunyai nilai
abadi: “sebab apapun yang tertulis, ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita karena
kesabaran dan penghiburan KS mempunyai pengharapan” (Roma 15:4 ).

6. Memahami Hubungan PL dan PB

Dokumen KV II tentang Wahyu Ilahi (Dei Verbum ), art. 16, menyatakan sebagai berikut:
Allah, pengilham dan pengarang kitab-kitab PL maupun baru, dalam kebijaksanaan-Nya
mengatur (Kitab Suci sedemikian rupa , sehingga PB tersembunyidalam PL dan PL terbuka
dalam PB. Sebab meskipun Kristus mengadakan Perjanjian yang Baru dalam darah-Nya (Luk
22:20; 1kor 11: 25 ), namun kitab-kitab PL seutuhnya ditampung dalam pewartaan injil, dan
dalam PB memperoleh dan memperlihatkan maknanya yang penuh (Mat 5:17; Luk 24:27 Rom
16:25-26; 2kor 3:14-16 ) dan sebaliknya juga menyinari dan menjelaskan PB.

7. Makna istilah “Perjanjian Lama”

 Istilah “ PL” diperginakan untuk membedakan dengan “PB”. Dalam sejarah keselamatan,
relasi manusia dengan Allah diikat dengan perjanjian, yang dalam PL manusia diwakili
oleh bangsa Israel, teristimewah melalui para pemimpin mereka. Perjanjian itu adalah
perjanjian kasih yang menyelamatkan. Dalam perjanjian itu, Allah berjanji akan senantiasa
menyelamatkan manusia, dan dari pihak manusia Allah menuntut kesetiaan.
 Sayangnya kesetiaan Allah itu seringkali dibalas dengan ketidaksetiaan Israel. Maka Allah
yang adalah setia tetep menjanjikan penyelamatan pada manusia dengan cara
memperbaharui perjanjian melalui PutraNya sendiri Yesus Kristus. Maka PL menunjuk
pada perjanjian antara manusia dengan Allah sebelum Kristus.

8. Proses Penyusunan Kitab Suci Perjanjian Lama

Kitab-kitab yang termasuk dalam KSPL itu ada 46 kitab. Tentu saja kitab-kitab itu tidak
ditulis dalam waktu bersamaan, melainkan suatu proses panjang. Secara garis besar KSPL
memuat dua bagian besar, yakni kitab prasejarah dan kitab sejarah. Kitab prasejarah, mulai dari
kisah penciptaan sampai dengan Menara Babel( kej 1-11),sedangkan kitab sejarah Israel mulai
dari Abraham yang hidup sekitar tahun 2000/1800 Sebelum Masehi sampai menjelang Yesus
Kristus, namun sejarah yang ditulis dalam PL lebih merupakan sejarah iman. Maka, untuk
mengetahui proses tersusunnya KSPL, akan dimulai pada saat awal sejarah Israel, yaitu sekitar
tahun 1800 SM.

 Antara tahun 1800 – 1600 S.M: Zaman Bapa-bapa Bangsa (Abraham – Ishak –Yakub).
Periode ini adalah awal sejarah bangsa Israel yang mulai dari panggilan Abraham sampai
dengan kisah tantang Yakub. Dalam tahun inilah Bapa-bapa bangsa hidup. Sebagian kisah
mereka tersimpan dalam Kej 12-50. Kisah ini kemudian diteruskan secara lisan turun
temurun.
 Antara tahun 1600- 1225 S.M: Kisah bangsa Israel mengungsi ke Mesir, perbudakan di
Mesir, pembebasan dari Mesir sampai perjanjian di Sinai.
Kisah-kisah tersebut juga masih disampaikan secara lisan. Mungkin sekali 10 perintah Allah
dalam rumusan yang pendek sudah ditulis pada masa ini sebagai pedoman hidup.
 Antara tahun 1225 -1030 S.M: Perebutan tanah kanaan dan zaman hakim- hakim.
Pada periode ini bangsa Israel merebut tanah Kanaan yang di yakini sebagai tanah terjanji di
bawah pimpinan Yosua. Selama bangsa Israel hidup ditanah terjanji mereka dipimpin para
tokoh yang diberi gelar hakim, misalnya Debora, Simson, dll.pada masa ini sudah ada
hukum.
 Antara tahun 1030- 930 S.M: Periode Raja-raja
Pada massa ini Israel mulai menganut sistem kerajaan,dengan raja-rajanya yaitu Saul, Daul,
lalu kemudian Salomo.pada massa ini Israel menjadi cukup terkenal dan disegani bangsa lain.
Pada masa ketiga raja ini bagian-bagian Kitab Suci PL milai ditulis. Misalnya kisah
penciptaan, manusia jatuh dalam dosadan akibatnya, bapa-bapa bangsa, kisah para raja,
beberapa bagian mazmur dan hukum-hukum.
 Antara tahun 930-722 SM : kerajaan Israel dan yehuda.
Sesudah Salomo wafat, kerajaan Israel terpecah menjadi dua yaitu kerajaan utara(Israel) dan
selatan ( yehuda atau yuda ). Kerajaan utra hanya berlangsung sampai tahun 722 S.M. Pada
periode ini dilanjutkan dengan penulisa kitab-kitab PL yang melengkapi cerita-cerita Taurat
Musa.. serta beerapa tambahan hukum . Di samping itu,pada periode ini mulai muncul
pewartaan para nabi dan kisah para nabi seperti Elia, Elisa, Hosea, Amos. Beberapa bagian
pewartaan para nabi mulai ditulis. Pada massa ini, beberapa kumpulan hukum perjanjian
mulai diterapkan dan ditulis. Kita dapat membacanya dalam kitab Ulangan.
 Antara 722- 587 S.M.: kerajaan Yehuda masih berlangsung sesudah kerajaan Israel jatuh.
Kerajaan yehuda atau yuda masih tetep berdiri kokoh sampai akhirnya mereka dibuang ke
Babilon pada tahun 587 S.M.pada massa ini beberapa tradisi trtulis
tentang kisah bapa-bapa bangsa mulai disatukan. Demikian juga, pewartaan para nabi mulai
ditulis dan sebagian diteruskan dalam bentuk lisan. Pada massa ini juga muncul tulisan
tentang sejarah bangsa Israel, beberapa bagian dari mazmur, dan Amsal.
 Antara tahun 586 -539 S.M.: Zaman pembuangan Babilon.
Orang-orang Israel yang berasal dari kerajaan Yuda hidup di pembuangan Babilon atau Babel
selama kurang lebih 50 tahun. Pada massa ini, penulisan kitab Sejarah dilanjutkan. Muncul
pula tulisan yang kemudian kita kenal dengan kitab Ratapan. Demikian pula hanya dengan
nabi-nabi, pewartaan para nabi sebelum pembuangan ditulis pada masa ini. Pada periode ini
juga muncul para imam yang menuliskan hukum- hukum yang sekarang masuk dalam kitab
imamat.
 Antara tahun 538- 200 S.M.: Sesudah pembuangan, bangsa Israel diizinkan pulang kembali
ke tanah airnya oleh raja Persia yang mengalahkan kerajaan babilon. Pada masa ini kelima
kitab Taurat telah diselesaikan. Juga kitab-kitab sejarah Yosua, hakim-hakim, 1-2 Samuel,
dan raja-raja sudah selesai ditulis . kitab-kitab para nabipun sudah banyak diselesaikn dari
ratusan nyanyian, akhirnya dipilih 150 mazmur yang kita terima sampai sekarang. Pada masa
ini muncul pula beberapa tulisan kebijaksanaan .
 Dua abad terakhir: pada masa ini ditulislah kitab-kitab seperti: Daniel, Ester, Yudith,Tobit,
1,2 Makabe, Sirakh, dan kebijaksanaan Salomo.

9. Kanonisasi kitab suci dan kitab Deuterokanonika

 Daftar kitab-kitab yang mereka terima sebagai kitab suci disebut: kanon. Kata “kanon”
berasal dari bahasa Yunani “ canon”,yang artinya: norma, ukuran atau pedoman. Kitab-kitab
yang terdapat dalam kanon disebut kitab-kitab kanonik. Kitab-kitab kanonik itu adalah :
Makabe,Sirakh, kebijaksanaan, Yudith Tobit, Barik, tambahan kitab Daniel, tambahan kitab
Ester dan surat Yeremia. Dengan demikian jumlah KSPL yang diakui gereja Katolik ada 46
kitab. Kitab suci lengkap yang diakui oleh gereja katolik dan ditolak oleh gereja Protestan
disebut: Deuterokanonik. Kitab-kitab yang diakui resmi sebagai Kitab Suci dan dijadikan
patokan atau norma iman mereka. Orang Yahudi menentukan sejumlah kitab sebagai kitab
Suci.
 Kitab-kitab Perjanjian Lama pada awalnya ditulis dalam bahasa Ibrani (hebrew ), tetapi
setelah orang-orang Yahudi terusir dari tanah Palestina dan akhirnya menetap diberbagai
tempat, mereka kehilangan bahasa aslinya,banyak keturunan mereka tidak lagi bisa
menggunakan bahasa Ibrani, dan mulai berbicara dalam bahasa Yunanai (Greek )yang pada
waktu itu merupakan bahasa internasional. Oleh karena itu banyak diantara meraka
membutuhkan terjemahan seluruh KSPL dalam bahasa Yunani. Kebetulan pada waktu itu di
Alexandria berdiam sejumlah besar orang Yahudi yang berbahasa Yunani. Selama
pemerintahan Ptolemius II philadelphus (285- 246 SM) proyek penterjemahan dari seluruh
kitab suci orang Yahudi ke dalam bahasa Yunani dimulai oleh 70 atau 72 ahli kitab
Yahudi( mereka adalah wakil dari ke 12 suku bangsa Isarel, dan tiap suku diwakili 6 orang).
 Terjemahan ini diselesaikan sekitar tahun 250- 125 SM. Kitab- kitab itu kemudian
diterjemahkan kedalam bahasa Yunani dan ditambah dengan beberapa tulisan aslinya
ditulis dalam bahasa Yunani. Terjemahah itu diberi nama: Septuaginta, yaitu dari kata Latin
yang berarti 70 (LXX), sesuai dengan jumlah penterjemah.kitab ini sangat populer dan diakui
sebagai kitab suci resmi (kanon Alexandria ) bagi kaum yahudi yang terusir, yang tinggal di
Asia kecil dan Mesir. Pada waktu itu bahasa Ibrani nyaris mati dan orang-orang Yahudi di
palestina umumnya berbicara dalam bahasa Aram.

PEL. 11. B. PERJANJIAN BARU

1. Proses Terbentuknya Rasa Kagum, Cinta, dan Percaya Kepada Seorang Tokoh
Kita biasa bercerita tentang orang-orang yang kita kagumi dan kita kasihi yang mungkin
telah meninggal. Cerita-cerita itu biasanya sudah diwarnai rasa cinta, rasa kagum dan rasa percaya
kepada tokoh tersebut. Cerita tentang tokoh tersebut akan berbeda jika diceritakan oleh orang-
orang yang membencinya. Jadi jika kita bercerita tentang tokoh yang kita cintai dan kita percayai
sebenarnya mau mengungkapkan kepercayaan dan cinta kita kepadanya.

2. Proses terbentuknya Rasa Cinta dan Percaya Kepada Yesus dalam Kitab Suci.

Baca , “Yesus Dibaptis Oleh Yohanes ,mrk 1:9-11”

Kisah dalam injil Markus di atas bukan suatu laporan, tetapi suatu kisah yang mempunyai
arti yang sangat mendalam. Kisah itu mau mengungkapkan ian umat perdana dan iman pengarang
injil Markus sendiri bahwa:

 Yesus, sang Mesias,mau dibaptis seperti orang lain yang datang kepada Yohanes Pembaptis
untuk menyatakan kesetiakawanannya kepada manusia. Yesus mau menerima pembabtisan
itu sebagai saudara yang senasibdan sependeritaan dengan manusia.
 Dalam peristiwa yang mengharukan, di mana Yesus merendahkan diri sama seperti manusia
lain untuk dibabtis Yohanes, Allah sendiri telah melantik Yesus untuk menjadi Mesia. Kata-
kata pelantikkan itu berbunyi: “Engkau Anak yang Kukasihi Kepada-Mulah Aku
berkenan.”
Jadi Yesus adalah Mesias, Putra Allah. Itulah iman umat perdana dan iman penginjil
Markus yang diungkapkan dalam kisah di atas. Kisah itu sangat diwarnai oleh iman mereka
kepada Kristus yang sudah bangkit.

3. Makna Istilah Perjanjian Baru

Perjanjian Lama dangan Perjanjian Baru,walaupun sama-sama Sabda Allah merupakan dua
kitab yang berbeda. Perbedaan dapat dilihat dalam perjanjian itu. Buku yang lama( PL) berbicara
mengenai perjanjian Tuhan degan bangsa Israel; sedangkan buku kedua ,yang sekarang disebut
PB, berbicara mengenai perjanjian Tuhan dengan umat manusia seluruhnya dalam diri yesus
dari Nazaret. Sebetulnya harus dikatakan
bahwa apa yang disebut “PB”tidak banyak bicara mengenai “perjanjian”,melainkan mengenai
Yesus. Namun adalah kekhususan dari PB, melihat diri sebagai lanjutan dari PL. Ada suatu
kesinambungan. Maka kedua-duanya dilihat sebagai perjanjian Tuhan dengan umat manusia.

4. Proses Penyusunan Kitab Suci Perjanjian Baru

Ke 27 kitab dalam PB, tentu saja tidak langsung jadi, tetapi melalui proses yang kurang
lebih 100 tahun. Ketika Yesus masih hidup, tidak seorangpun diantara murid-murid-Nya yang
terpikir untuk mencatat tentang apa yang ia lakukan atau ia katakan , atau segala sesuatu tantang
kehidupan-Nya. Mereka hanya ingin menjadi murid Yesus yang mengikuti Yesus kemanapun Ia
pergi, mereka tinggal bersama Yesus, mereka belajar mendengarkan ajaran-Nya, dan menyaksikan
tindakan Yesus.
Baru sesudah Yesus dibangkitkan, mereka mulai merasakan arti kehadiran Yesus bagi hidup
mereka, dan bagi banyak orang yang mengikuti Yesus percaya kepada-Nya. Sesudah Yesus
bangkit, para murid mulai sadar, bahwa Ia yang selama ini diikuti adalah sosok yang menjadi
kegenapan janji Allah, sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Peristiwa pentekosta seolah membakar
hati mereka untuk mulai bercerita kepada banyak orang tentang siapa Yesus sesungguhnya. Berkat
pentekosta mereka mulai keluar dari persembunyian, dan pergi ke berbagai tempat menceritakan
secara lisan tentang Ajaran, karya (mukjizat-mukjizat ), serta hidup Yesus.
Dari situ terbentuklah semakin banyak kelompok orang yang percaya kepada Yesus
diberbagai kota, tapi sampai ke wilayah di luar Palestina. Karena orang-orang yang percaya
kepada Yesus itu tersebar diberbagai kota, dan tidak selamanya para Rasul bisa hadir ditengah
mereka, maka kadang-kadang komunikasi dilakukan melalui surat. Surat itu bisa berisi wejangan
untuk menyelesaikan masalah atau pengajaran atau cerita-cerita tentang kehidupan Yesus.
Baru sesudah para Murid meninggal dan umat yang percaya kepada Yesus Kristus semakin
banyak, muncullah kebutuhan akan tulisan baik mengenai hidup Yesus, karya-Nya, sabda-Nya
maupun akhir hidup-Nya. Berkat bimbingan Roh Kudus, mereka menuliskan kisah tentang Yesus
berdasarkan cerita-cerita dari para saksi mata, para pengikut-Nya yang sudah beredar dan
berkembang luas ditengah-tengah( Luk 1:1-4 ). Tentu tulisan-tulisan tersebut dipengaruhi oleh
kemampuan, iman dan maksud serta tujuan penulis serta situasi jemaat yang dituju oleh tulisan itu.
Untuk memahami lebih dalam tentang proses tersusun-Nya tulisan-tulisan mengenai Yesus
Kristus, kita harus mulai dari periode hidup Yesus sampai pembentukan kanon Perjanjian Baru.

Antara tahun 7/6 sebelum Masehi(SM) -30 sesudah Masehi(M): periode hidup Yesus

a). Yesus lahir sekitar tahun 7/6 SM, dibesarkan di desa Nazaret wilayah Galilea. Ia seorang Yahudi
yang saleh yang menaati hukum dengan penuh semangat (Mat 5:17 Sekitar tahun 27/28 Masehi
yesus dibabtis di sungai Yordan oleh Yohanes Pembabtis. Kemudian Ia berkarya sebentar
seperti Yohanes Pembabtis, yaitu bersama dengan murid-murid-Nya membabtis(bdk Yoh 3:22-
26), tetapi kemudian Ia berkeliling diseluruh galilea dan Yudea untuk mewartakan Kerajaan
Allah. Ketika Yesus lahir dan tampil di depan umum, Palestina dibawah kekuasaan Roma
dipimpin oleh Agustus dan di palestina dipimpin oleh Herodes Agung.
b). Dalam suasana seperti itu ada suasana kebencian di kalangan orang Yahudi terhadap penjajah
Roma. Sementara itu dalam kehidupan umat Yahudi sejak lama tumbuh
keyakinan bahwa Allah mereka adalah Allah yang setia dan selalu terlibat dalam seluruh
kehidupan umat-Nya.
c). Dalam mewartakan misinya sebagai Mesias, Yesus kerap mengajar dengan menggunakan
perumpamaan agar mudah ditangkap oleh- orang-orang sederhana.
Namun demikian semua disampaikan dengan kewibawaa Ilahi. Yesus juga tampil dengan
gaya dan cara hidup dengan orang lain.

Antara tahun 40-120 Masehi: penyusunan dan penulisan Kitab Suci Perjanjian Baru.
a) Karangan tertua dari KSPB adalah 1 Tesalonika (ditulis sekitar tahun 40 an) sedangkan yang
paling akhir adalah 2 Petrus (tahun 120 an).
b) Yesus tidak menulis apapun berkaitan dengan karya dan sabda-sabdaNya, tidak juga
menyuruh para murid-Nya untuk menuliskan-Nya, meskipun Ia bisa membaca dan menulis
( Luk 4:17-19 dan Yoh 8:6). Ia hanya berkeliling mengajar dan berbuat baik( menyembuhkan,
mengusir setan, dsb) didalam pengajaran-Nya Yesus kerapkali mengggunakan Kitab Suci,
tetapi kitab suci yang Ia gunakan adalah kitab suci perjanjian Lama. Namun karena sabaNya,
hidupNya serta karyaNya begitu mengesankan dan berwibawah maka banyak orang tertarik
dan mengikuti Yesus. Lebih-lebih setelah kebangkitan, dimana Yesus diakui berbagai macam
gelar (Kristus, Tuhan, Juru Selmaat) maka para pengikutnya mulai meneruskan apa yang telah
di mulai oleh Yesus.
c) Mula-mula para murid mulai mewartakan Yesus secara lisan. Inti pewartaan pada mulanya
adalah wafat dan kebangkitanNya (kisah para Rasul: kotbah Petrus pada hari Pentekosta, Kis
2). Kemudian pewartaan itu berkembang dengan mewartakan juga hidup, karya dan sabdaNya
dan yang terakhir adalah masa mudaNya atau masa kanak-kanakNya. Semua diwartakan
dalam terang kebangkitan, karena kebangkitan Kristus merupakan dasar dari iman kepada
Yesus Kristus. Tetapi setelah jemaat berkembang, mereka berhubungan satu sama lain
melalui utusan dan surat menyurat (kis 15:2-20). Para rasul dengan alasan tertentu mengirim
surat kepada jemaat atau orang perorangan (2Tes 2:2).
d) Setelah generasi pertama mulai menghilang, maka dibutuhkan tulisan-tulisan tentang Yesus
yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka muncullah karangan karangan yang masih beripa
fragmen-fragmen: kisah sengsara, mukjizat-mukjizat, kumpulan sabda, kumpulan
perumpamaan, dsb. Dari situ akhirnya disusunlah injil-injil dan kisah para rasul, sampai
akhirnya yang kita miliki sekarang. Injil itu disusun berdasar atas tradisi, baik lisan maupun
tertulis dan diseuaikan dengan maksud dan tujuan penulis serta situasi jemaat.

Antara tahun 120 – 140 Masehi: pembentukan kanon (Daftar resmi Kitab Suci Perjanjian Baru).

a) Pada awal abad kedua muncul begitu banyak tulisan tentang Yesus, yang membingungkan umat
beriman. Dalam situasi seperti itu umat mulai mencari kepastian, manakah kitab-kitab yang
membina iman sejati.
b) Untuk mengatasi hal tersebut pada akhir abad kedua mulai tahun 200, beberapa tokoh
penting mulai menyaring karangan-karangan yang ada. Mereka menyususn daftar karangan
yang berwibawah dan layak disebut Kitab Suci. Sementara karangan karangan yang
menyeleweng dari iman sejati ditolak. Salah satu daftar yang terkenal pada saat itu adalah
adalah kanon muratori.
c) Sekitar tahun 254, origines, memberikan daftar kisah yang umum diterima dan daftar kitab-
kitab yang harus ditolak. Juga Eusibius pada tahunn 303 menyajikan kitab yang umum
diterima dan sejumlah karangan uang mesti ditolak. Pada tahun 300 secara umum yang sudah
diterima sebagai Kitab Suci adalah: 4 injilseperti sekarang; 13 surat Paulus, Kisah para Rasul,
1 Ptr, 1 Yoh dan Wahyu.
d) Pada tahun 400, barulah perbedaan pendapat dalam hal jumlah kitab suci hampir hilang
seluruhnya. Pada tahun 367 Batrik Aleksandria yang bernama Atanasius menyusun daftar
yang termasuk dalam Perjanjian Baru. Jumlahnya 27 seperti yang kita miliki sekarang.
Demikian juga Konsili Hippo (393) dan Karthago (397) menetapkan daftar yang sama.

5. Pengelompokan Kitab-kitab dalam Kitab Suci Perjanjian Baru

Gereja Katolik mengakui bahwa jumlah tulisan atau kitab dalam PB da 27 tulisan atau kitab.
Semua kitab pada intinya berbicara Yesus Kristus karyaNya, sabdaNya, tuntutanNya dan hidupNya,
dengan cara dan gaya penulisan masing-masing. Meskipun PB berpusat pada Yesus Kristus, namun
didalamnya juga tercantum beberapa hal mengenai mereka ( jemaat perdana ) yang percaya kepada
Yesus Kristus. Secara umum, KSPB bentuknya bersifat kisah ( baik perjalanan atau mukjizat)
perumpamaan, ajaran, surat dan nubuat.

KITAB SUCI PERJANJIAN BARU

INJIL KISAH SURAT-SURAT WAHYU


PARA RASUL
Surat-surat Surat Kepada Orang Surat-surat
paulus Ibrani Katolik
 Matius  Kisah  Roma  Suratkepada orang  Yakobus  Kitab
 Markus para Rasul  1 korintus Ibrani  I petrus wahyu
 Lukas  11 korintus  II petrus
 Yohanes  Galatia  I Yohanes
 Efesus  II Yohanes
 Filipi  III Yohanes
 Kolose  Yudas
 1 Tesalonika
 11 Tesalonika
 1 Timotius
 11Timotius
 Titus
 Filemon

5.1. Keempat injil


KSPB dibuka dengan empat tulisan yang disebut injil (Matius, Markus, Lukas, Yohanes),
sebagian besar isinya berupa cerita mengenai Yesus selagi hidup didunia, karyaNya, wejangan-
wejangan-Nya dan perjuanganNya. Tulisan mereka berhenti dengan kisah tentang Yesus yang
menampakan diri sesudah bangkit dari antara orang mati.
Mengingat isinya maka keempat kitab injil itu dipandang sebagai kita yang paling utama (paling
penting).
 Injil Matius antara tahun 75-80 masehi
Injil mateus mewartakan Yesus sang Mesias yang dinanti-nantikan, yang membangun kerajaan
Allah dan membawa hukum-hukum baru.
Lambangnya: manusia, karena ia mengawali injilnya dengan berkenalan:
- Yesus sebagai manusia keturunan Abraham dan daud(Mat 1:7)
- Yesus sebagai utusan Allah yang mewartakan kabar gembira.
 Injil Markus tahun 65-75 Masehi
Injil markus mewartakan yesus sebagai Mesias /Kristus yang diurapi, yang menderita, wafat dan
bangkit.
Lambangnya: Singa, karena ia mengawali injilnya dengan:
- Suara yang mengaung-ngaung di padang gurun yang di tujukan kepada Yohanes pembabtis,
Mrk 1:3
- Padang Gurun merupakan tempat bagi singa dan binatang buas lainnya hidup.
 Injil Lukas thn 80-85 M
Injil Lukas mewartakan Yesus sang penyelamat orang-orang yang miskin, sakit, berdosa.
Lambangnya: Lembu, karena Ia mengawali injilnya dengan:
- Zakaria yang mempersembahkan korban di bait Allah
- Zakaria menjadi bisu
- Bait Allah merupakan tempat hewan-hewan korban dipersembahkan, termasuk Lembu
Ketiga injil yaitu : mateus, Markus, Lukas disebut injil sinoptik kaena ketiganya disusun
berdasarkan satu pandangan sehingga terdapat kemiripan isi.
 Injil Yohanes thn 100 M
Injil Yohanes mewartakan Yesus dengan memberi kesaksian tentang Keilahian Yesus Tuhan
yang dimuliakan disisi kanan Allah Bapa.
Lambangnya: burung rajawali , seperti rajawali yang terbang tinggi. Yohanes memperlihatkan :
- Ke-Allahan atau keilahian Yesus sebagai yang datang dari atas
- Anak Allah yang penuh kekuasaan dan kebijaksanaan

5.2. Kisah para Rasul, ditulis oleh Lukas


“kisah para rasul” sebenarnya bukan berisi tentang semua rasul, melainkan lebih bercerita
tentang apa yang terjadi setelah Yesus wafat dan bangkit. Intinya, berkisah tentang munculnya
jemaat kristen pertama dan perkembanganNya selama kurang lebih 30 tahun dengan dua tokoh
utama yaitu Petrus dan paulus.

5.3. Surat- surat


Surat-surat terdiri dari:
- Surat-surat Paulus(13 buah)
Dari ke 13 surat-surat Paulus, ada 9 surat untuk jemaat atau umum atau sekelompok jemaat
yang disebut “Epistola”yang terdiri dari:Roma,1&11Korintus, Galatia, Efesus, Filipi,
Kolose, 1&11Tesalonika. Sedangkan surat yang ditujukan kepada perorangan atau
pribadi ,disebut “Litera”yang terdiri dari: 1&11 Timotius, Titus,Filemon.
- Surat kepada orang Ibrani
- Surat-surat katolik (7 buah)
Dari ketiga surat ini berjumlah 21 tulisan yang gaya penulisannya semacam “surat”. Isinya
lebih merupakan wejangan, anjuran dan ajaran yang bermacam-macam tantang hidup sesuai dangan
Yesus Kristus. Wejangan, anjuran, dan ajaran itu diajarkan oleh St.Paulus, Yakobus dan tokoh-
tokoh lain yang ditujukan kepada jemaat tertentu atau orang tertentu.

5.4. Wahyu
Tulisan terakhir adalah kitab wahyu Yohanes. Kitab ini berisi serangkaian penglihatan
mengenai hal ihwal untuk kristen dan dunia seluruhnya. Kitab ini terarah kemasa depan atau akhir
zaman, dan sekaligus merupakan rangkuman atau penegasan tentang karya keselamatan Allah.

6. Alasan pentingnya mendalami Kitab Suci


Ada beberapa alasan perlunya kita membaca dan mendalami sabda Tuhan yang terdapat dalam
Kitab Suci :
 Karena iman kita akan tumbuh dan berkembang dengan membaca kitab Suci. St.Paulus dalam
suratnya kepada Timotius menegaskan, “segala tulisan yang diilhamkan oleh Allah memang
bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuandan
mendidik orang dalam kebenaran”(2 Tim 3:16-17)
 Kita tidak akan mengenal Kristus jika kita tidak membaca Kitab Suci. St. Hironimus mengatakan,
“tidak mengenal Kitab Suci berarti tidak mengenal Kristus”. Kutipan inilah yang akhirnya
dikutip kembali oleh KV II dalam dokumen Dei Verbum. Kutipan itu

hendak menegaskan bahwa sarana utama untuk dapat mengenal Kristus adalah Kitab Suci.
 Kitab Suci adalah buku Gereja, buku iman gereja. Kitab Suci adalah sabda Allah dalam bahasa
manusia. Gereja menerimanya sebagai yang suci dan ilahi karena didalamnya mengandung sabda
Allah. Dan sebab itu, Kitab Suci (Alkitab ) dan tradisi tolok ukur tertinggi bagaimana kita
mengenal iman Gereja.
 Karena melalaui Kitab Suci, kita dapat semakin mempersatukan diri dengan saudara-saudara kita
dari Gereja- Gereja Kristen lainya.

Kitab suci adalah firman Allah yang tertulis. Firman Allah itu dapat menjadi hidup apabila
dibaca atau dibacakan dan didengar dengan iman. Firman yang hidup itu akan menjadi firman yang
berdaya karena dapat mengubah hidup manusia. Karena itu firman Allah harus dihayati dan
diwujudkan didalam hidup nyata.Ada dua syarat membaca Kitab Suci dalam rangka membina sikap
iman:
 Iman dan keyakinan bahwa Kitab Suci (Alkitab) bukan surat kabar atau cerita pendek,
melainkan kitab yang dipakai Tuhan untuk berfirman. Oleh karena itu membaca Kitab Suci harus
dengan sikap iman.
 Ketekunan dan membiasakan diri membaca Kitab Suci. Bila orang membiasakan diri membaca
Kitab Suci dengan tekun, pasti muncul juga hasrat untuk memperdalam dan memperluas
pengetahuan tentang isi/pesan-pesan Kitab Suci(Alkitab ) bagi diri kita.
PEL.12. TRADISI

1. Pengertian Tradisi Gereja


 Menurut kamus bahasa indonesia, tradisi diartikan sebagai adat kebiasaan turun temurun (berupa
upacara, peralatan, kesenian, adat, kepercayaan, kebiasaan, ajaran) yang masih dijalankan oleh
masyarakat. Setiap masyarakat memiliki tradisi sendiri-sendiri. Tradisi berkembang dan
diteruskan dari generasi kegenerasi berikutnya. Dalam perkembangan selanjutnya tradisi tersebut
pasti mengalami perubahan dan perkembangan. Beberapa tradisi sering juga hilang karena tidak
sesuai lagi dengan perkembangan zaman.
 Menurut kamus Teologi,tradisi berasal dari bahasa Latin traditio yang berarti penerusan.
Tradisi adalah proses penerusan (tradisi sebagai tindakan)atau warisan yang diteruskan (tradisi
sebagai isi). Kata tradisi dalam bahasa Yunani yaitu paradosis yang secara harafiah berarti
sesuatu yang telah diserahkan, diteruskan, diwariskan. Gereja senantiasa melestarikan dan
meneruskan hidup, ajaran, dan ibadatnya dari suatu generasi kegenerasi. Proses penerusan atau
komunikasi iman dari suatu angkatan keangkatan berikutnya dan diantara orang seangkatan
itulah yang disebut tradisi. Tradisi berarti penyerahan, penerusan dan komunikasi terus-
menerus. Tradisi bukan sesuatu yang kolot dari zaman dahulu, melainkan sesuatu yang terjadi
sekarang juga.
Di masa lampau Gereja Katolik pernah mempunyai tradisi-tradisi seperti puasa selama masa
puasa, puasa sebelum menerima komuni, pantang daging pada hari jumat, mengangkat topi pada
waktu melewati depan gedung Gereja(karena Sakramen Maha Kudus ada didalamnya), wanita
menutup kepala di Gereja. Tradisi-tradisi itu pernah menjadi bagian budaya Katolik yang cukup
populer dan tradisi semacam ini cukup membantu memperkuat identitas Katolik. Akan tetapi
beberapa diantaranya sudah tidak dipraktikkan oleh umat.
Dalam arti yang paling dasar, tradisi merupakan pengalaman iman bersama jemaat Kristiani,
dalam menghayati hidupdan imannya dalam Kristus berkat persaruannya di dalam Roh Kudus.
Pemeliharaan tradisi dalam Gereja bertujuan agar pewahyuan Allah dipertahankan dan diungkapkan
dalam hidup jemaat.

2. Macam-macam tradisi dalam Gereja


Tradisi Gereja merupakan pengalaman iman jemaat Kristiani, atas hidup Kristus, dan
persatuannya didalam Roh Kudus yang telah diwariskan hingga kini. Pengalaman iman itu
diungkapkan dalam tradisi yang resmi maupun tidak resmi. Tradisi yang resmi adalah tradisi gereja
yang diungkapkan dalam Kitab Suci, syahadat, liturgi, sakramen-sakramen Gereja, dan dalam
rumusan doktrinal dari kuasa mengajar Gereja tertinggi. Sedangkan tradisi yang tidak resmi
merupakan tradisi gereja yang dinamis dan terus berkembang, misalnya melalui berbagai bentuk
seni,dari musik, tulisan-tulisan, serta sastra Kekristenan sperti tradisi-tradisi doa dan devosi, serta
melalui cerita-cerita para kudus, dan hidup orang Kristen dari masa ke masa.
Tradisi-tradisi Gereja yang dipertahankan oleh gereja terutama tradisi yang tumbuh dan
dilakukan dalam kurun waktu yang istimewah, yakni zaman Yesus dan para Rasul, yang disebut
zaman Gereja Perdana. Tradisi zaman Gerja perdana menjadi inti pokok untuk tradisi berikutnya,
“dibangun diatas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kistus Yesus
sebagai batu penjuru” (ef 2:20 ). Sebagian dari tradisi itu ditulis yang kita kenal sebagai KSPB. Jadi
tidak semua tradisi ditulis yang lain terus disampaikan secara lisan dari generasi kegenerasi. KSPB
yang ditulis atas iham Roh Kudus dengan teguh dan setia serta tanpa kekeliruan, terus mengajarkan
kebenaran yang oleh Allah mau dicantumkan didalamnya demi keselamatan kita.
Sesudah Gereja perdana, Gereja terus mengolah dan memperdalam ungkapan iman yang terdapat
dalam KS (DV Art. 8 ).

3. Contoh Tradisi ajaran iman Gereja Katolik


 Tradisi dan KS saling berhubungan, tradisi mempunyai titik beratnya dalam KS, tetapi tidak
terbatas pada KS. Sebaliknya tradisi terus menghayati dan memahami kekayaan iman yang
terungkap didalam KS. Kekayaan iman itu misalnya syahadat. Didalam KS kita tidak
menemukan syahadat, tetapi yang terungkap dalam syahadat jelas dilandaskan pada KS.
Nb : cari dan bandingkan dua rumusan syahadat, syahadat para rasul(syahadat singkat) dan
syahadat konsili Nicea ( syahadat panjang).
Dari perbandingan kedua rumus ini kelihatan bahwa kedua syahadat berbeda. Perbedaan itu
menyangkut terutama rumusan berikut : Ia lahir dari bapa sebelum segala abad. Allah dari
Allah terang dari terang, Allah benar dari Allah benar. Ia dilahirkan bukan dijadikan, sehakikat
dengan bapa, segala sesuatu dijadikan olehNya. Ia turun dari Surga untuk kita manusia dan
untuk keselamatan kita. Maka syahadat itu adalah ajaran Gereja yang berasal dari tradisi.
Syahadat pendek lebih tua dari syahadat panjang. Syahadat panjang muncul antara lain
disebabkan munculnya ajaran-ajaran sesat yang tidak mengakui kemanusiaan Kristus dan yang
tidak mengakui ke Allahan Kristus.
Maka kemudian dirumuskan syahadat secara lebih lengkap. Dalam syahadat panjang mau
mengungkapkan bahwa Yesus sungguh manusia dan sungguh-sungguh Allah.
 Ibadat jalan Salib
= Awal sejarah
Sekitar abad 4 St.Helena (ibu raja Konstantin), melakukan ziarahnya yang sekarang ini di
kenal dengan Via Dolorosa untuk melihat dari dekat tempat yesus lahir dan dimakamkan.
Ziarah ini menjadi terkenal dan sangat mudah untuk mencapai tempat-tempat itu terutama
setelah tahun 1199 di mana pasukan perang salib (crusador 0 menguasai Yerusalem. Namun
sejak tahun 1291, untuk menuju tempat ini menjadi begitu sulit dan mahal karena sudah tidak
dikuasai lagi oleh para crusader. Maka lahirlah tradisi ibadat jalan salib yang bertujuan
menghadirkan tanah suci bagi mereka

yang tidak dapat berziarah ke sana juga bagi mereka yang pernah ke sana, untuk tetap
mengenangnya.
Tahun 1342 ordo Fransiskan diangkat sebagai ordo yang secara resmi wajib melindungi
semua tempat suci dibeberapa tempat di Yerusalem. Sejak saat itulah biarawan-biarawan
Fransiskan ini mulai mempeopulerkan devosi jalan salib, terlebih sejak St. Fransiskus Asisi
mengalami stigmata. Tradisi ini didukung pula dengan adanya penampakan Bunda Maria di
sana, dan juga mengajarkan dari St.Jerome. Sehingga pada akhirnya doa jalan salib merupakan
cara doa yang paling mudah untuk menghayati kisah sengsara Yesus dan pengorbanan-Nya di
kayu salib.
= Perkembangan Tradisi
Awalnya umat membuat perhentian-perhentian kecil dalam Gereja, bahkan kadang dibangun
perhentian- perhentian yang besarnya seukuran manusia di luar Gereja. Para biarawan
Fransiskan juga menuliskan lirik stabat Mater, yang biasanya dinyanyikan saat ibadat jalan
salib, baik dalam bahasa aslinya, yaitu bahasa Latin, maupun dalam
bahasa setempat, hingga ditetapkan 14 stasi (perhentian ) jalan salib oleh Paus clement XII
tahun 1731.

4. Kitab Suci dan Tradisi adalah tolok ukur iman Gereja


Kitab Suci dan tradisi adalah tolok ukur iman Gereja. Itu berarti iman Gereja baik iman Gereja
secara keseluruhan (iman obyektif ) maupun iman dalam arti sikap masing-masing orang (iman
subyektif ) diukur kebenaranya oleh kitab suci dan tradisi .
Tugas-tugas :
1. Jelaskan pesan kitab suci (Kej 2 : 7 – 9,18 : 21 – 23)
2. Sebutkan secara garis besar kronologis tersusunnya Kitab Perjanjian Lama!
3. Jelaskan isi pokok Kitab Perjanjian Lama!
4. Jelaskan makna istilah “Perjanjian Lama”!
5. Jelaskan makna Kitab Suci sebagai Firman Allah dalam bahasa manusia!
6. Rumuskan pesan Tuhan yang terdapat dalam salah satu perikope Kitab Perjanjian Lama (ambil salah
satu perikop /ayat)
7. Jelaskan proses terbentuknya rasa cinta dan percaya kepada Yesus yang termuat dalam injil Markus
1:9-11”
8. Jelaskan proses tersusunnya Kitab Suci Perjanjian Baru;
9. Jelaskan alasan pentingnya membaca dan mendalami kitab suci.
10. Jelaskan arti tradisi dalam gereja katolik
11. Jelaskan arti Injil Yohanes 21:24-25 dalam kaitannya dengantradisi dalam gereja katolik
12. Jelaskan persamaan dan perbedaan syadat singkat dan syhadat panjang.
13. Sebutkan macam-macam tradisi yang ada dalam gereja katolik dan jelaskan maknanya
14. Jelaskan bahwa Kitab Suci bersama tradisi dipandang sebagai norma iman yang tertinggi

PEL. 13. GAMBARAN KERAJAAN ALLAH PADA ZAMAN YESUS


Kompetensi Dasar:

Memahami Yesus Kristus yang datang untuk mewartakan dan memperjuangkan Kerajaan Allah

Indikator pencapaian:

1. Menjelaskan latar belakang kehidupan masyarakat yahudi pada zaman Yesusu


2. Menjelaskan berbagai paham Kerajaan Allah yang berkembang pada masyarakat Yahudi pada
zaman Yesus serta faktor-faktor yang melatarbelakanginya
3. Menjelaskan gagasan pokok tentang Kerajaan Allah yang diwartakan Yesus semasa hidup-Nya

1. Latar Belakang Kehidupan Masyarakat Pada Zaman Yesus


Untuk memahami kerajaan Allah yang diwartakan dan diperjuangkan oleh Yesus,alangkah
baiknya jika kita memahami situasi zaman Yesus yang meliputih latar belakang geografis, politik,
ekonomi, sosial dan religiusnya. Hal itu perlu karena warta KA yang diperjuangkan oleh Yesus tidak
dapat lepas dari situasi-situasi yang terjadi dan melingkupi kehidupan bangsa Israel.
 Dari segi geografis
Pada abad pertama masehi “tanah Israel” secara resmi disebut Yudea. Akan tetapi sesudah perang
Yahudi tahun 135 disebut “Siria-Palestina”, lalu menjadi “Palestina”. Palestina pada zaman Yesus
meliputih beberapa wilayah, yaitu Yudea, Samaria, dan Galilea.
Wilayah Yudea terletak di palestina Selatan dan merupakan daerah pegunungan yang terletak
disekitar yerusalem dan Bait Allah. Lahan daerah itu gersang dan kering. Di sini dibudidayakan buah
zaitun dll, sedangkan peternakan domba dan kambing merupakan kegiatan yang tersebar luas.
Wilayah Samaria terletak di Palestina bagian tengah. Daerah itu dihuni oleh orang-orang
Samaria, yang menurut keyakinan orang Yahudi yang dianggap bukan yahudi asli, melainkan sudah
keturunan campuran antara orang yahudi dan bangsa kafir. Orang-orang Samaria tidak diperbolehkan
merayakan ibadat di Bait Allah di Yerusalem. Itulah sebabnya mereka mempunyai tempat ibadat dan
upacara sendiri.
Wilayah yang ketiga adalah Galilea yang terletak di palestina bagian Utara. Di Galilea inilah
terdapat desa Nazaret, tempat tinggal Yesus. Daerah ini merupakan bentangan lahan yang subur dan
merupakan tanah yang luas untuk tanaman gandum dan jagung atau peternakan besar. Didaerah ini
terdapat rute perdagangan dari Damsyik menuju ke laut, dan dari Damsyik menuju menjuj
keYerusalem. Pedangang-pedagang asing berpenngaruh besar didaerah ini. Didaerah ini terdaapat
danau Galilea.(Tebrias )yang merupakan salah satu sumbeer hidup bagi masyarakat.
 Dari segi ekonomi
Penduduk Palestina pada zaman Yesus berjumlah kurang lebih 500.000 jiwa dan penduduk kota
Yerusalem 300.000 jiwa. Dari jumlah penduduk itu terdapat 18 orang imam dan lewi, 6000 orang
farisi, dan 4.000 orang eseni.dengan keluarga mereka, kelompok-kelompok tersebut mencakup 20%
dari seluruh penduduk.
Penduduk desa umunya memiliki lahan-lahan kecil pertanian. Sebagian besar tanah dikuasi oleh
para tuan tanah yang tinggal dikota. Lahan-lahan tiu digunakan untuk menanam gandum,jaugng dan
peternakan yang besar.rakyat kebanyakan mmmenjadi penggarap atau gembala. Selain para petani
dan gembala, masih terdapat pengrajin-pengrajin kecil yang umumnya melakuakan perdagangan
dengan sistem barter. Dikota-kota terdapat tiga sektor ekonomi : pertama para pengrajin tekstil,
makanan, wangi-wangian dan perhiasan; kedua mereka yang berkerja dibiddang komnstruksi; ketiga
para pedagang(baik besar maupun kecil). Sebagian bessar penduduk Palestina rakyat kecil yang
keadaan ekonominya cukup parah, karena penghasilan mereka terlalu kecil. Situasi seperti itu masih
diperparah lagi degan beban berbagai pajak dan pungutan untuk pemerintah, untuk angkatan perang
Roamawi, pungutan itu mencapai 40% dari penghasilan rakyat.
 Dari segi politik
Enam abad sebelum Yesus, Palestina selalau ada dibawah penjajahan kerajaan persia (538-332
SM), Yunani(332- 62/50 SM) dan kekaiseran Romawi(62/50 SM sampai zaman ekristenan sesudah
masehi). Secara internal masyarakat Palestina dikuasai oleh raja-raja dan pejabat-pejabat
“boneka”yang ditunjuk oleh penguasa Roma. Disamping mereka masih ada tuan-tuan tanah yang
kaya raya dan kaum rohaniwan kelas tinggi yang suka menindas rakyat demi kepentingan dan
kedudukan mereka. Golongan-golongan ini senanti asa memihak penjajah, supaya mereka tidak
kehilangan hak istimewah dan nama baik dimata penjajah, karen apenguasa Roma memiliki
kekuasaan untuk mencabut hak milik sesorang.
Struktur kekuasaan dapat digambarkan secara peramidal dengan puncak kekuasaan politik adalah
prokurator Yudea (ia harus orang romawi)dan berwenang menuju imam agung yang dipilih dari
empat kalnagan keluarga yang mempunyai pengaruh didalam masyarakt waktu itu. Di Yudea imam
agung berperansecara politis sebagai raja selain sebagai pemimpin agama. Di Galilea, kekuasaan
dipegang oleh raja Herodes Antifas, yang juga “boneka” Roma. Selain itu ada pejabat-pejabat yang
menjadi perantara yang ditunjuk langsung oleh penguasa Romawi dan pada umumnya diambil dari
kalangan sesepuh sanhedrin( Majelis/Mahkamah Agama) serta majelis rendah yang diambil dari
kelas bawah.
 Dari Segi Sosial Budaya
Masyarakat Palestina terbagi dalam kelas-kelas. Didaerah pedesaan terdapat tiga kelas, yaitu :
tuan tanah, pemilik tanah kecil dan pengrajin; kaum buruh dan budak. Didaerah perkotaan terdapat
tiga lapisan juga: lapisan tertinggi yaitu kaum Aristokrat yang terdiri atas para imam, padagang-
pedagang besar, dan pejabat-pejabat tinggi; lapisan menegah bawah yang terdiri atas para perajin,
pejabat-pejabat rendah, awam atau imam, dan kaum Lewi; dan lapisan yang paling bawah, terdapat
kaum buruh.
Selain itu masih terdapat kaum proletar marjinal yang tidak terintergrasi dalam kegiatan ekonomi,
yang teridri atas orang-orang dikucilkan oleh masyarakyat yang suatu sebab yang bukan ekonomis.
Mereka itu misalnya: para pendosa publik seperti: pelacur dan pemungut cukai, penderita kusta yang
menurut keyakinan orang Yahudi disebabkan dosa sipenderita atau dosa orang tuanya. Menurut
pandangan orang Yahudi, dosa juga dapat berjangkit seperti kuman penyakit. Oleh sebab itu orang
“baik-baik” sebaiknya tidak bergaul dengan orang-orang berdosa, supaya tidak tertulari dosa-
dosanya.
Selain kelas-kelas sosial diatas, pada masyarakat Palestina terdapat pula berbagai diskriminasi,
antara lain: diskriminasi rasial, diskriminasi seksual (perendahan martabat perempuan ), diskriminasi
dalam pekerjaan, diskriminasi terhadap anak-anak, diskriminasi terhadap orang yang
menderita.Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kwbanyakan rakyat Palestina pada zaman Yesus
sangat tertindas, baik secara politis, sosial, ekonomi maupun religius keagamaan.Oleh karena itu kita
perlu menyadari, mengapa orang Yahudi kebanyakkan sangat mendambakan kedatangan sang
pembebas, yang mereka beri gelar mesias.
 Dari Segi Religius Keagamaan
Hukum taurat sangat mewarnai hidup religius orang-orang Yahudi. Kaum farisi dan para imam,
misalya, berusaha menjaga warisan dan jati diri Yahudi. Mereka menyoroti ketaatan pada setiap
hukum. Bagi mereka, menjadi umat Allah berarti ketaatan yang ketat pada setiap hukum. Mereka
berusaha menerapkan hukum pada setiap keadaan hukumnya.Mereka sangat memilih-milih dalam
ketaatan mereka, yaitu hukum taurat yang memusatkan perhatiannya pada peraturan-peratuan rituldan
ibadah keagamaan. Orang-orang Farisi gemar memperluas tuntutan-tuntutan kebersihan yang berlaku
bagi para imam keseluruh masyarakat Yahudi.mereka menafsirkan dan kadang-kadang memanipulasi
hukum taurat demi kepentingan mereka sendiri, sehingga sering mendatangkan beban yang tidak
tertahankan bagi rakyat kecil. Mereka ingin mengaku diri sebagai umat Allah, sehingga Allah dengan
sendirinya akan melakukan apa yang tidak mampu mereka lakukan sendiri. Than akan membawah
keadilan hukum dalam masyarakat dan akan membebaskan tanah terjanji dari orang-orang kafir.
Dalam masyarakat Yahudi, fungsi religius melampau jangkauan kehidupan beragama. Fungsi ini
juga merambah dalam bidang lain, seperti ekonomi, sosial, dan politik. Itulah sebabnya tidak
mungkin bertindak dalam bidang agama tanpa sekaligus dalam bidang lainya. Contoh bila yesus
membela kaum miskin, kita harus mengetahui siapakah yang disebut kaum miskin di Palestina pada
saat itu. Demikian juga perlawanan yesus pada kaum saduki dan farisi tidak boleh diartikan sebagai
pertentangan dalam konsep keagamaan saja. Begitu juga pilihan para rasul mempunyai arti simbolis
dalam hal seperti itu sebenarnya menjadi gelaja umum. Ketika suatu bangsa tertindas, hampir
sebagian besar orang merindukan kedatangan tokoh yang dapat membebaskan rakyat dari jeratan
penindasan itu. Untuk itu, gambaran situasi dan latar belakang ketika Yesus mewartakan kerajaan
Allah sangat mempengaruhi perkembangan, begitu juga tekanan, gugatan, dan halangan tentang
bagaimana perjuangan-Nya itu.

2. Paham Kerajaan Allah dalam Masyarakat Yahudi Zaman Yesus


Konteks dan latar belakang situasi yang ada dalam masyarakat sebagaiman diuraikan diatas,
secara langsung maupun tidak langsung berdampak pada munculnya berbagai paham Kerajaan Allah
pada zaman Yesus. Paham KA itu dipngaruhi oleh kelompok tertentu, budaya dan kepentingan
tertentu juga. Dan inilah beberapa paham KA yang muncul kepermukaan:
 Paham Kerajaan Allah dalam Masyarakat Yahudi Zaman Yesus
Paham ini dihayati oleh kaum Zelot. Kaum Zelot adalah sekelompok orang Israel/Yahudi
yang tidak suka negaranya dijajah oleh Romawi, kaum kafir, karena alasan keagaman. Sehingga
mereka selalu berusahamemberontak untuk mengusir kaum penjajah dan membebaskan diri dari
penjajahan Romawi, agar mereka tidak ditindas oleh kaum kafir.mereka memiliki harapan
bahwa perjuangan mereka akan memperoleh kemenangan dengan kedatangan sang Mesias yang
akan mewujudkan Kerajaan Allah, yaitu kerajaan Israel yang merdeka dan bebas dari penjajahan
Romawi, bebas dari penjajahan kaum kafir.
 Paham Kerajaan Allah bersifat Apokaliptik
Kelompok ini adalah orang-orang yang amat menantikan datangnya akhir zaman, untuk
memahami zaman yang sudah rusak ini, sehingga muncullah zaman baru. Aliran ini percaya
akan datangnya penghakiman Allah yang sudah dekat karena dunia ini sudah jahat dan akan
digantikan oleh dunia baru.Penghakiman itu akan dilaksanakan oleh Allah melalui utusan-Nya
yaitu Mesias. Dalam dunia baru itu, yang hidupnya baik akan dianugerahi kebakaan dan yang
hidupnya jahat akan dihukum. Menurut aliran itu, Kerajaan Allah dalah sebuah kenyataan yang
akan menjadi kenyataan di bumi, selanjutnya langit dan bumi baru yang akan dijanjikan Allah
akan muncul.
 Paham Kerajaan Allah bersifat Legalistik
Para rabi adalah sekelompok orang Israel yang berkedudukan sebagai pengajar (guru).
Menurut pandangan para rabi, Allah sekarang sudah meraja secara hukum, sedangkan diakhir
zaman Allah akan menyatakan kekuasaan-Nya sebagai raja semesta alam dengan menghakimi
segala bangsa. Bangsa Israel dikuasai oleh orang-orang kafir ( dijajah oleh bangsa Romawi yang
dianggap kafir ) akibat dari dosa-dosanya. Jika bangsa Israel melaksanakan hukum taurat dengan
benar, maka penjajah akan dapat dikalahkan. Oleh karena itu, mereka yang sekarang taat pada
hukum taurat sudah menjadi warga kerajaan Allah. Tetapi jika tidak melaksanakan hukum
taurat, maka bangsa Israel akan terus dijajah dan diperinah oleh kaum kafir. Demikian paham
tentang kerajaan Allah yang dimiiki oleh beberapa kaum atau kelompok yang kuat dan saat itu
berpengaruh dalam kebudayaan Israel.

3. Paham Kerajaan Allah dalam Pewartaan Yesus


Mewartakan dan memperjuangkan kerajaan Allah merupakan misi kedatangan yesuske
dunia. Berkali-kali yesus menegaskan: “Kerajaan Allah sudah dekat”. Dalam pewrtaan-Nya Yesus
menekankan bahwa kerajaan Allah adalah di mana Allah merajai hidup manusia. Allah
meraja,terutama dalam diri Yesus, melalui Sabda dan tindakan-Nya dan akan mencapai kepenuhan-
Nya pada akhir zaman. Sabda dan perbuatan Yesus menyatakan bahwa Kerajaan Allah sudah datang.
 Kerajaan Allah adalah Allah yang meraja atau memerintah. Oleh karena itu, manusia harus
mengakui kekuasaan Allah dan menyerahkan diri (percaya) kepada-Nya, sehingga terciptalah
kebenaran, keadilan, kesejahteraan,dan kedamaian.
 Kerajaan Allah yang diwartakan oleh Yesus akan mencapai kepenuhan-Nya pada akhir zaman.
Di akhir zaman itulah, Allah benar-benar akan meraja. Dalam rangka ini, Kerajaan Allah terkait
dengan penghakiman terakhir dan ukuran penghakiman adalah tindakan kasih. Mereka yang
melaksanakan tindakan kasih masuk ke dalam Kerajaan Allah (Mat 25:31-45).
 Kerajaan Allah yang mencapai kepenuhannya pada akhir zaman itu kini sudah dekat, bahkan
sudah datang dalam sabda dan karya yesus. Tuhan memberikan tanda-tanda alam, sebagai salah
satu tanda kehadiran-Nya. Oleh karena itu, orang harus menanggapinya dengan bertobat dan
percaya kepada warta yang dibawah oleh Yesus (Injil).
 Kerajaan Allah adalah kabar mengenai masa depan dunia, dimana yang miskin tidak lagi miskin,
yang lapar akan dipuaskan, yang tertindas tidak akan menderita lagi,yang tertawan akan
dibebaskan. Namun, untuk mencapai masa depan yang demikian perlu perjuangan. Itulah
sebabnya, Yesus terus-menerus berjuang supaya hal itu benar-benar terwujud. Selama hidup-
Nya yesus terus-menerus berjuang supaya hal itu benar-benar terwujud.
 Perjuangan yesus itu belum selesai, Yesus memberi tugas kepada para pengikut-Nya untuk
melanjutkan perjuangan itu, agar Allah sungguh-sungguh meraja.

PEL.14. YESUS MEWARTAKAN DAN MEMPERJUANGKAN KERAJAAN


ALLAH

Kompetensi Dsar:Memahami Yesus Kristus yang datang untuk mewartakan dan memperjuangkan
Kerajaan Allah

Indikator Pencapaian:

1. Menjelaskan alasan Yesus mewartakan Kerajaan Allah lewat perumpamaan-perumpamaan;


2. Menjelaskan pokok-pokok pewartaan Yesus dalam perumpamaan;
3. Menjelaskan tindakan-tindakan Yesus dalam hubungan dengan Kerajaan Allah;
4. Menjelaskan mukjizat-mukjizat Yesus dalam hubungan dengan Kerajaan Allah;
1. Pewartaan Yesus tentang Kerajaan Allah
Dalam mewartakan kerajaan Allah, Yesus kerapkali memakai perumpamaan yaitu cerita yang
diambil dari kehidupan sehari-hari untuk menyampaikan suatu kebenaran, khususnya tentang
Kerajaan Allah. Dengan perumpamaan itu, para pendengar lebih mudah menangkap pesan yang
ingin disampaikan oleh yesus. Perumpamaan membuat orang tertantang untuk mencari dan
menemukan pesan yang berkaitan dengan Kerajaan Allah. Perumpamaan-perumpamaan Yesus
mengenai Kerajaan Allah mau menyampaikan hal-hal berikut:
1.1. Kerajaan Allah Sudah Dekat
Yesus mewartakan bahwa Kerajaan Allah sudah dekat, bahkan sudah datang terutama dalam
diri Yesus. Ketika Yesus berkeliling palestina, untuk mewartakan kabar baik, sebenarnya
Kerajaan Allah mulai tampak ditengah-tengan umat-Nya (Luk 10: 23-24).
Pewartaan Kerajaan Allah yang sudah dekat itu terungkap dalam perumpamaan-
perumpamaan berikut:
 Pohon Ara( Mrk 13:28-32): Dekatnya Kerajaan Allah membawah nada ancaman.
 Perumpamaan tentang orang yang menghadap hakim (Luk 12:57-58), untuk menuntut
kembali pinjaman dari orang yang berhutang kepadanya. Maksud Yesus adalah: kita sekalian
adalah orang yang berhutang (berdosa), maka harus segera membereskan perkara itu
(bertobat) supaya jangan terlambat; penghakiman terakhir sudah diambang pintu.
 Perumpamaan tentang bendahara yang tidak jujur (Luk 16:1-8). Perumpamaan ini antara lain
mau mengatakan orang harus cerdik, sebab Kerajaaan Allah sudah diambang pintu untuk
mengadakan pertanggungjawaban. Dekatnya Kerajaan Allah berarti juga dekatnya
penghakiman Allah.
 Perumpamaan tentang pohon ara yang tidak berbuah (Luk 13:6-9)mau menggambarkan
bahwa Allah itu sesungguhnya sabar, tetapi jika pada waktunya orang tidak menghasilkan
buah pertobatan(Luk 3:8-9), maka penghakiman akan mendatangi orang itu.
 Penghakiman akan datang secara tiba-tiba dan tidak disangka-sangka(Mat 24:50). Hal ini
diilustrasikan dalam perumpamaan tentang pencuri yang datang pada waktu malam disaat
yang tidak diketahui( Mat 24: 43-44 ). Kedatangan Kerajaan Allah dan penghakiman yang
tidak tersangka-sangka itu terungkap dalam tentang gadis yang bijaksana dan gadis yang
bodoh (Mat 24:1-13).
1.2. Kerajaan Allah berarti Allah Mulai Memerintah
Kerajaan Allah berarti Allah yang memerintah sebagai raja. Allah yang memerintah
dilukiskan oleh yesus sebagai Bapa. Allah itu sungguh-sungguh Bapa hati dan suka mengampuni.
Dalam perumpamaan domba yang hilang (Luk 15:3-7), Yesus menggambarkan Allah yang suka
mengampuni. Dalam perumpamaan orang-orang
upahan dikebun anggur (Mat 20:1-5), Allah digambarkan sebagai “bapa keluarga”yang baik
hati terhadap orang-orang yang tidak berjasa. Orang yang dimaksud adalah “pemungut cukai,
pelacur, dan orang berdosa” yang bertibat dan atas dasar kebaikan Allah menerima pemerintahan-
Nya.
Dalam perumpamaan anak yang hilang atauBapa yang mengasihi anak yang hilang(Luk
15:11-32) mau menunjukan balas kasih dan Allah kasih Allah terhadap orang berdosa dan
sukacita-Nya karena mereka bertobat. Perumpamaan ini juga sekaligus berisi kritik terhadap orang
farisi (yang dilambangkan dengan anak yang sulung) yang membanggakan jasanya, tetapi tidak
mengerti sikap hati Bapa. Ketiga perumpamaan dalam Lukas 15:1-32 (domba yang hilang, dirham
yang hilang, dan anak yang hilang)
mau menekankan sukacita Allah yang menyambut orang berdosa yang bertobat ke dalam
Kerajaan-Nya.
1.3. Kerajaan Allah menuntut Sikap Pasrah (Iman) Manusia Kepada Allah
Allah meraja dengan kasih. Oleh sebab itu, manusia dituntut sikap pasrah, dan sikap iman
kepada Allah. Allah menjadi harapan, sandaran, dan andalan bagi manusia. Manusia tidak boleh
mengandalkan hal-hal lain, seperti harta, kekuasaan, bahkan dirinya sendiri.
Yesus menentang orang-orang Farisikarena mereka terlalu mengandalkan jasa-jasa dan
kekuatan diri mereka. Yesus memuji orang-orang miskin dan menderita sebagai “berbahagia”,
karena dalam kemiskinannya itu mereka hanya mengandalkan Allah dan mempercayai diri pada
Allah. Yesus tentu saja tidak mendukung kemiskinan, bahkan ia memperjuangkan kebahagiaan
lahir batin bagi umat. Yesus mengecam ketidakadilan yang dilakukan oleh para petinggi
pemerintahan dan agama.
Yesus tidak menyapa bahagia kepada orang-orang yang saleh dan taat pada Taurat seperti
kaum Farisi, sebab mereka mengandalkan dirinya sendiri. Yesus menyapa orang miskin dan
menderita, sebab mereka hanya mengandalkan Allah. Baca perumpamaan Yesus tentang orang
Farisi dan pemungut cukai yang berdoa di Bait Allah (Luk 18:9-14)
1.4. Kerajaan Allah itu suatu Karunia
Kerajaan Allah adalah karunia dari Allah, bukan hanya jasa manusia. Dengan kata lain,
pemerintahan Allah tidak ditegakkan atau diwujudkan hanya oleh daya upaya manusia. Kerajaan
Allah sebagai kaunia Allah diilustrasikan dalam perumpamaan “benih yang tumbuh”(Mrk 4:26-
29); “ragi”(Mat 13:3); “biji sesawi”(Mat 13:31-32),dan “penabur”(Mrk 4:1-9).
Titik perbandingan dalam perumpamaan-perumpamaan tsb terletak pada keajaiban bahwa
“benih”itu tumbuh, menjadi pohohn besar, dan menghasilkan buah berlimpah, walupun banyak
rintangan. Demikianlah juga tentang kerajaan allah, biarpun banyak rintangan(penabur),
Kerajaaan Allah dengan kekuatannya sendiri(benih dan ragi)akan diwujudkan dan menghasilkan
buah berlimpah.
Kerajaan Allah sebagai karunia Allah harus diperjuangkan dan dikembangkan oleh manusia
sebagai nilai yang paling tinggi. Karena manusia yang telah memperolehnya patut bergembira dan
bersedia memperjuangkan dan mengembangkannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal diilustrasikan
dalam perumpamaan tentang “harta yang terpendam dan mutiara yang berharga”(Mat 13:44-46).
Fokus perumpamaan itu terletak dalam ayat 44 yaitu kegembiraan menemukan “harta terpendam”.
Dengan usaha yang tidak mengenal lelah, akhirnya harta itu ditemukan sehingga mendatangkan
kegembiraan luar biasa bagi yang empunya. “Harta terpendam”ini menggambarkan sesuatu yang
sangat bernilai, yakni
Kerajaan Allah. Orang dengan gembira hati yang mengorbankan segala sesuatu dengan Kerajaan
Allah yang paling berharga.
2. Perbuatan-perbuatan Yesus dalam rangka memeperjuangkan Kerajaan Allah.
Yesus memaklumkan dan memperjuangkan Kerajaan Allah dengan perkataan dan perbuatan.
Perkataan dan perbuatan tersebut dalam hidup Yesus merupakan suatu kesatuan yang tidak
terpisahkan (Mat 11:4-6). Perkataan atau sabda yesus menjelaskan atau menerangkan perbuatan-
perbuatan yesus supaya perbuatan itu dapat ditangkap maksudnya, sedangkan perbuatan-
perbuatan mewujudnyatakan perkataan-perkataan Yesus, sehingga kata-kata Yesus bukanlah kata-
kata kosong, tetapi kata-kata yang penuh kuasa dan arti. Maka dalam kesempatan ini akan
dijelaskan mengenai perjuangan Yesus melalui perbuatan.
2.1. Yesus mengadakan Mukjizat-mukjizat
Yesus mewrtakan Kerajaan Allah tidak hanya dengan sabda-sabdaNya, tetapi juga melalui
mukjizat-mukjizat. Mukjizat yang dimaksudkan adalah kejadian atau perbuatan
yang luar biasa yang bagi orang percaya menagkapnya sebagai pernyataan kekuasaan Allah
penyelamat. Dengan mukjizat itu, Allah menyatakan kekuasaan penyelamatan-Nya.
Mukjizat hanya sebagai tanda bagi orang yang percaya, yaitu tanda kemurahan hati Tuhan
(Yesus), sedangkan bagi yang tidak percaya adalah suatu pertanyaan. Mukjizat-mukjizat Yesus itu
mau menunjukkan :
a. Yesus menghubungkan mukjizat-mukjizat-Nya dengan pemberitaan tentang kerajaan Allah.
Diluar itu, Yesus tidak pernah membuat. Itulah sebabnya, Yesus menolak membuat tanda
atau mukjizat dihadapan pejabat atau orang banyak untuk melegitimasikan diri-Nya sebagai
yang berasal dari Allah (Mat 16:1; Luk 11:16-29).
b. Dasar dan motif mengadakan mukjizat adalah peberitaan tentang Kerajaan Allah.
Pemberitaan tentang Kerajaan Allah hanya ditujukan kepada orang miskin dan tertindas.
Karena itu, mukjizat-mukjizat yesus hanya justru tertuju kepada orang yang maang, sakit dan
dibawah kuasa kejahatan. Mukjizat-mukjizat itu menyatakan bahwa Kerajaan Allah yang
diwartakan Yesus dan membebaskan Yesus dari kuasa jahat, benar-benar bagi mereka.
c. Mukjizat-mukjizat yesus mempunyai arti mesianis. Artinya, mukjizat-mukjizat Yesus mau
menunjukan bahwa mesias yang dinanti-nantikan dan merupakan tanda dari kerajaan Allah
yang sudh datang. Melalui penyembuhan orang sakit dan pengusiran Roh-roh jahat menjadi
nyata bahwa zaman mesis sudah dimulai. Hal ini menjadi jelas ketik Yohanes bertanya
apakah yesus adalah mesias yang dinantikan. Yesus memberi jawaban dengan berkata:
“pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu lihat dan kamu dengar: orang buta
melihat, orang bisu mendengar, orang mati dibangkitkan, orang kusta menjadi tahir dan
kepada orang miskin diberitakan kabar baik”(Mat 11:4-5).
d. Mukjizat-mukjizt Yesus menyatakan solidaritas Allah dengan manusia yang miskin dan
menderita serta kerasukan roh jahat. Allah menyatakan diri sekawan dengan orang yang sakit
dan kerasukan setan.dengan demikian, mukjizat yesus juga menjadi tanda bahwa Yesus
datang untuk menampakkan kebaikan hati Allah, supaya yang menderita tidak menderita,
supaya yang dibawah kuasa setan dibebaskan, dan yang sakit disembuhkan.
2.2. Yesus bergaul dengan semua orang: tanda cintanya yang universal
Yesus dekat dengan semua orang, maka ia juga sangat terbuka semua orang. Ia bergaul
dengan semua orang. Ia tidak mengkotak-kotakkan dan membuat kelas-kelas
diantara manusia. Yesus tidak pernah hanya dekat dengan sekelompok orang dan menyingkirkan
kelompok yang lainya. Yesus akrab dengan semua orang (Yoh 7:42-52)dan penguasa, bahkan
penjajah (Mrk 7:1-10) yang beritikad baik. Yesus pun akrab dengan para pegawai pajak yang
korup(Luk 19: 1-10), dengan wanita tuna susila (Luk 7:36-50) dan para penderita penyakit yang
berbahaya yang dikucilkan.
Pergaulan Yesus dengan orang-orang berdosa dan najis sering dipandang oleh kaum
farisiamat tidak sesuai dengan adat sopan santun dan peraturan agama yang berlaku pada saat itu.

2.3. Yesus Membebaskan Orang-orang dari Beban Legalisme


Yesus sering dikecam oleh lawan-lawanyasebagai orang yang suka berpesta pora, suka makan
dan minum, tidak berpuasa, dan tidak menghiraukan banyak ketentuan hukum lainnya.
Yesus memaklumkan bahwa Allah itu pembebas. Allah ingin memungkinkan manusia
mengembangkan diri secara lebih utuh dan penuh. Segala hukum, peraturan dan perintah harus
diabdikan kepada tujuan memerdekakan manusia. Maksud terdalam setiap hukum adalah
membebaskan (atau menghindarkan) manusia dari segala sesuatu yang dapat menghalangi
manusia berbuat baik. Begitu pula tujuan hukum taurat.
Sikap yesus terhadap hukum taurat dapat diringkas dengan mengatakan bahwa Yesus selalu
memandang hukum taurat dalam terang hukum kasih.yesus menolak hukum taurat yang sudah
dimanipulasidan ditafsirkan secara keliru.

2.4. Yesus memanggil pengikut-pengikut-Nya


Untuk mewartakan Kerajaan Allah, Yesus memangil dan mengutus murid-muridNya. Mereka
dituntut memiliki keterlibatan yang radikal. Orang-orang yang dipanggil Yesus harus:
a. Segera meninggalkan segala-galanya
b. Belajar dan hidup dekaat dengan Yesus
c. Siap diutus
d. Siap menderita

3. Nilai-Nilai Duniawi Dan Nilai-Nilai kerajaan Allah


3.1. Uang atau harta dan Kerajaan Allah
Uang, harta dan kekayaan psti mempunyai nilai, maka kita hrus berusaha untuk memilikinya.
Namun, kita yang haus menguasai harta, bukan harta yang menguasai kita. Uang, harta dan
kekayaan tidak boleh dimutlakan, sehingga menghadapi kita untuk mencapai nilai-nilai yang lebih
luhur, yakni kerajaan Allah. Jika kita hanya terobsesi dan bernafsu untuk mempngutamakan
kekayaan maka kita sudah mendewakan harta.
Nafsu (ambisi) untuk mengumpulkan uang atau kekayaan agaknya bertentangan dengan usaha
mencari Kerajaan Allah. Betapa sulitnya orang kaya masuk dalam Kerajaan Allah, seperti halnya
seekor unta masuk kedalam lubang jarum (Mrk 10:25) maksudnya, yesus mendorong orang agar
tidak terbelenggu uang /harta kekyaan. Yesus mendorong agar orang kaya memiliki semangat
solidaritas terhadap orang miskin dan menderita dan suka membantu mereka dengan
kekayaannya.
Yang dituntut oleh Yesus bukan hanya sekedar derma, melainkan usaha nyata dari orang kaya
untuk membebaskan orang dari kemiskinan dan penderitaan.
3.2. Kekuasaan dan Kerajaan Allah
Kekuasaan itu sangat bernilai. Namun, orang tidak boleh memutlakkannya sehingga
usaha kita membangun kerajaan Allah terhalang. Ada dua cara yang sangat berbeda dalam
mengerti dan melaksanakan kekusaan. Yang satu adalah penguasa yang lain adalah pelayan.
Kekuasaan dalam Kerajaan Allah tidak mementingkan diri sendiri dan kelompoknya
Kebanyakan pemimpin yahudi (imam-imam kepala, tua-tua, ahli kitab, dan orang farisi)
kebanyakan adalah penindas. Kekuasaan sering membuat mereka menguasai dan menindas orang
lain (terlebih yang lemah) dengan memanipulasi hukum taurat.
Yesus tidak menentang hukum taurat sebagia hukum. Tetapi, yesus menentang cara orang
menggunkan hukum dan sikapa mereka terhadap hukum. Para ahli kitab dan orang-orang farisi
telah menjadikan hukum sebagai beban, padahal seharusnya merupakan pelayanan( Mat 23:4;
Mrk 2:27). Yesus juga menolak setiap hukum dan penafsiran yang digunakan untuk menindas
orang. Menurut Yesus, hukum harus berciri pelayanan,belas kasih, dan cinta. Dalam Kerajaan
Allah, kekuasaan,wewenang, dan hukum melulu fungsional
3.3. Kehormatan/ gengsi dan Kerajaaan Allah.
Kehormatan atau gengsi adalah nilai yang sangat dipertahankan orang. Gengsi dan
kedudukan sering dianggap lebih penting daripada segala sesuatu.orang akan memilih bunuh diri
atau berkelahi sampai mati daripada sampai kehilangan gengsi atau harga dirinya. Kedudukan dan
gengsi/ harga diri sering didasarkan pada keturunan, kekyaan,
kekuasaan, pendidikan, dan keutamaan. Akibat adanya gengsi dan kedudukan inilah masyarakat
dapat terpecah-pecah didalam kelompom-kelompok. Ada kelompok yang memiliki status sosial
tinggi dan ada kelompok yang memiliki status sosial rendah. Sebenarnya, siapa saja yang begitu
lekat pada gengsi dan harga diri tidak sesuai dengan nilai-nilai Kerajaan Allahyang dicanangkan
oleh Yesus.
Yesus mengatakan, “siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Surga (Allah)? Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak
akan masuk ke dalam Kerajaan Surga”(Mat 18:1-4). Anak adalah perumpamaan mengenai
“kerendahan”sebagai lawan dari kebesaran, status, gengsi,dan harga diri. Ini tidak berarti bahwa
hanya dalam kelas tertentu yang akan diterima dalam Kerajaan Allah. Setiapa orang dapat masuk
kedalamnya jika ia mau berubah dan menjadi seperti anak kecil( Mat 18:3), menjadikan dirinya
kecil seperti anak-anak kecil(18:1-4)
Kerajaan Allah yang diwartakan dan dikehendaki oleh yesus dalam suatu masyarakat yang
tidak membeda-bedakan lebih rendah atau lebih tinggi. Setiapa orang akan dicintai dan dihormati,
bukan karena pendidikan, kekayaan, asal-usul, kekuasaan, status, keutamaan, atau keberhasilan-
keberhasilan lain, tetapi ia adalah pribadi yang diciptakan Allah sebagai citra-Nya.
3.4. Solidaritas dan Kerajaan Allah
Perbedaan pokok Kerajaaan dunia dan kerajaan Allah bukan karena keduanya mempunyai
bentuk solidaritas yang berbeda. Kerajaan dunia sering dilandaskan pada solidaritas kelompok
yang eksklusif (suku,agama,ras,keluarga, dsb.)dan demi kepentingan sendiri. Sementara, kerajaan
Allah dilandasi solidaritas yang mencakup semua umat manusia. “kamu telah mendengar firman:
kasihilah sesama manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi aku berkata kepadamu: kasihilah
musuhmu dan bardoalah bagi mereka yang menganiaya kami”(Mat 5:43-44). Dalam kutipan ini,
yesus memperluas pengertian “saudara”. Saudara tidak hanya teman, tetapi juga mencakup
musuh:”kasihilah musuhmu, berbutlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat
bagi orang yang mengutuk kamu, berdoalah untuk orang yang mencaci kamu” (Luk 6:27-28). Dan
jika
kamu mengasijhi orang yang megasihi kamu, apakah jasamu?karena orang-orang berdosapaun
akan mengasihi orang yang mengasihi mereka”(Luk 6:32).
Solidaritas kelompok ( mengasihi orang yang mengasihi kamu)bukanlah solidaritas menurut
Yesus. Solidaritas yang dikehendaki Yesus adalah solidaritas terhadap semua orang tanpa
memandang bulu, termasuk juga musuh.

Tugas-tugas
1. Jelaskan latar belakang kehidupan masyarakat pada zaman Yesus?
2. Jelaskan paham Kerajaan Allah yang berkembang pada masyarakat Yahudi pada zaman
Yesus serta faktor-faktor yang melatarbelakanginya
3. Jelaskan gagasan pokok tentang Kerajaan Allah yang diwartakan Yesus semasa hidupNya
4. Jelaskan alasan Yesus mewartakan Kerajaan Allah lewat perumpamaan-perumpamaan
5. Jelaskan pokok-pokok pewartaan Yesus dalam perumpamaan;
6. Jelaskan tindakan-tindakan Yesus dalam hubungan dengan Kerajaan Allah;
7. Jelaskan mukjizat-mukjizat Yesus dalam hubungan dengan Kerajaan Allah;
PEL.15. SENGSARA DAN WAFAT YESUS

1. Latar Belakang Dan Sebab-Sebab Sengsara Dan Wafat Yesus

Untuk memahami peristiwa Yesus dihukum mati, dan menjalankan hukuman mati, ada
baiknya kita mengamati dua hal berikut ini:
1. Konteks sosial menjelang penyaliban Yesus
2. Mereka yang berperan dalam penyaliban Yesus

1.1. Konteks Sosial Menjelang Penangkapan, pengadilan dan Penyaliban Yesus.

a. Konteks perayaan paskah


Perayaan paskah merupakan pesta bangsa Israel untuk memperingati pembebasan bangsa Israel
dari mesir. Perayaan ini berlangsung selama tujuh hari, menjadi pekan roti
tak beragi. Bangsa Israel menghayati pembebasan dari mesir sebagai keterlibatan Allah dalam
hidup mereka. Pada perayaan paskah itu, seluruh rakyat terlibat dengan cara berziarah ke
Yerusalem. Maka, yerusalem dipadati oleh rakyat yang akan merayakan paskah.
Dalam rangka perayaan paskah Yahudi tersebut, yesus dan murid-MuirdNya juga pergi ke
Yerusalem. Dalam situasi paskah Yahudi itulah, terjadi peristiwa besar yang menimpa diri Yesus.
Ia ditangkap, diadili dan disalibkan. Pengadilan dan penyaliban Yesus diwarnai oleh berbagai isu
yang berkembang pada waktu itu.

b. Pemberontakan terhadap pemerintah Roma


Biasanya, dalam setiap perayaan paskah, tentara Roma juga selalu siap siaga untuk
menghadapi kemungkinan yang tidak diinginkan, misalnya kekacauan. Pada masa Yesus, situasi
palestina tidaklah tenteram. Selalu ada usaha-usaha untuk melawan pemerintahan Romawi.
Pewartaan Yesus tentang kerajaan Allah dan pernyataan dirinya sebagai Mesias dapat
menumbuhkan harapan Yahudi akan datangnya mesias. Harapan ini akan mendorong mereka
untuk memberontak. Dengan demikian, tindakan yesus dapat menumbuhkembangkan
pemberontakan politis seperti yang telah dilakukan oleh orang-orang Zelot. Hal itulah yang
menjadi alasan oleh para pemuka agama Yahudi untuk menghukum yesus dan menghadapkanNya
pada ponsius pilatus.
Dalam peristiwa penangkapan dan penyaliban yesus, pasukan Romawi diperalat oleh para
pemuka agama yang mengisyaratkan bahwa yesus dan pengikutnya termasuk dalam kelompok
orang yang memberontak. Markus menceritakan,”dan pada waktu itu adalah seorang yang
bernama Barabas sedang dipenjarakan dan bersama pemberontak lainya. Mereka telah melakukan
pembunuhan dalam pemberontakan”( Mrk 15:7).

c. Munculnya Mesias-mesias palsu


Pada masa kehidupan Yesus telah muncul beberapa orang yang diyakini oleh orang-orang
yahudi sebagai Mesias. Mereka dipandang sebagai mesias seperti yang diramalkan oleh nabi
yesaya. Nabi yesaya bernubuat bahwa Allah akan mengangkat seorang keturunan Daud untuk naik
ketahta Kerajaan. Orang-orang yang dianggap memenuhi nubuat nabi Yesaya pada masa itu antar
lain Yudas dari Galilea dan Simon dari Bar Kokhba.
Munculnya mesias-mesias itu selalu diwaspadai oleh pemerintah Roma. Sebab, biasanya
setelah seorang mesias mulai muncul, maka akan disusul adanya pemberontakan. Mesias-mesias
yang ada akan menjadi biang kerusuhan.
Injil dengan jelas membedakan yesus dan orang-orang yang dianggap mesias itu. Hal ini
sunguh-sungguh diketahui oleh pilatus dan orang-orang Romawi lainnya. Oki dalam proses
pengadilan yang dipimpinnya, pilatus berusaha membebaskan yesus. Pilatus mengetahui bahwa
tindakan Yesus berkaitan dengan hidup keagamaan dan bukan politis.
Tindakan Pilatus semakin jelas dengan tawarannya untuk membebaskan Yesus dan Barabas.
Namun, orang yahudi tidak mau mengambil resikodengan yesus itu. Yesus pernah membuat
kehebohan di Bait Allah. Kalau terjadi lagi, pasukan Romawi dapat menyerbu Bait Allah.
Padahal, banyak pendudk Yerusalaem menggantungkan hidupnya pada Bait Allah. Bait Allah
sebagai tempat ziarah merupakan sumber nafkah bagi mereka. Maka lebih baik mereka memilih
Barabas untuk dibebaskan.

1.2. Mereka Yang Berperan Dalam Peristiwa Pengadilan Dan Penyaliban Yesus

a. Para Petinggi Agama


Warta dan tindakan Yesus memang baru, merombak agama Yahudi. Hal ini jelas tidak disukai
oleh para pemuka agama. Para pemuka agama itu beranggapan bahwa hanya
agama yang menjamin kelangsungan bangsa. Barangsiap merong-rong agama dianggap
membahayakan bangsa. Perubahan agama dianggap dapat menimbulkan murka Allah. Jika Allah
murka maka habislah riwayat bangsa Yahudi.
Yesus berasal dari”udik”, dari suku yang agamanya tidak kokoh.”tidak ada nabi yang berasal
dari Galilea!”Yesus tidak berijasah, tidak berpendidikan, dengan hak apakah dia mengutik-utik
Kitab Suci? Yesus tidak mempunyai backing, keluarganya sederhana, teman-temannya rakyat
jelata, sekelompok orang yang tidak memiliki wewenang agama sedikitpun juga. Apa yang dibuat
oleh Yesus, sehingga bermacam-macam tuduhan yang dilemparkan kepadaNya oleh para ahli
taurat dan ahli kaum farisi?
 Yesus bergaul dengan sampah Masyarakat:
Makan dengan pemungut bea Cukai dan orang berdosa.
 Yesus dianggap melenggar hukum taurat:
Yesus menyatakan semua makanan dianggap halal; Ia menyentuh orang Kusta; ia tidak
berpuasa.
 Yesus dianggap melanggap adat saleh:
Yesus berbicara dengan perempuan kafir; ia membela wanita pesinah; ia makan dengan
tangan najis.
 Yesus dianggap melanggar sabat:
Yesus berkata:” hari sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untu hari sabat” (Mrk
2:27)
 Yesus dianggap mencampuri urusan para pemuka agama:
Imam Agung bertanggung jawab atas bait Allah. Tetapi yesus mengusir para
pedagang di Bait Allah, padahal Dia dianggap tidak mempunyai hak apa-apa terhadap urusan
bait Allah. Yesus dianggap berani mengatakan bahwa Ia mengerti apa yang dikendaki Allah,
bahwa ia mengenal Allah lebih daripada nabi dahulu, lebih daripada Musa. Di mata para
petunggi agama Yesus dianggap provokator.

b. Para Petinggi Pemerintah


Pada masa Yesus, situas Palestina tidak aman /tenteram, karena selalu ada usaha-usaha untuk
melawan pemerintah Romawi. Pewrtaan Yesus tentang Kerajaan Allah dan pernyataan diriNya
sebagai mesiasdapat menumbuhkan harapan bangsa Israel akan datangnya mesias. Harapan ini
akan mendorong mereka untuk memberontak. Dengan demikian tindakan Yesus dianggap dapat
menumbuhkan pemberontakan politis seperti yang telah dilakukan oleh orang-orang zelot. Hal
itulah yang telah dijadika alasan para pemuka agama yahudi untuk menghukum Yesus dan
menghadapkanNya pada Pilatus.
Dalam peristiwa penangkapan dan pengadilan terhadap yesus, pasukan Romawi diperalat oleh
para pemuka agama bahwa yesus dan pengikutNya termasuk dalam kelompok orang yang mau
memberontak. Markus menceritakan:” dan pada waktu itu ada seorang yang bernama Barabas
sedang dipenjarakan bersamaa beberapa pemberontak lainnya mereka telah melaukan
pembunuhan dalam pemberontakan” (Mrk 15:7)
Keributan di Bait Allah ketika yesus dan murid-muridNya menghalau para pedagang mungkin
membuat pemerintah kolonial Romawi mencurigai Yesus. Ketika bangsaNya sendiri
menyerahkan Yesus, pemerintah Romawi rupanya tidak berkeberatan untuk mengamankan dan
membebaskan diri dari segala tuduhan.

c. Vonis Hukuman Mati Untuk Yesus


Seluruh majelis agama menolak Yesus. Dengan suara bulat, mereka memutuskan untuk
memberikan hukuman mati terhadap Yesus. Imam Agung, pemimpin yang dipilih allah untuk
mengembalakan umatNya, membuang Yesus.
Pontius Pilatus,Gubernur Sipil menghukum Yesus. Murid-murid dan teman-teman yesus tidak
ada seorangpun membelaNya. Mereka semua meninggalkan Yesus dan membiarkan Dia dihukum
mati disalib. Menurut keyakinan Yahudi, mati disalib merupakan tanda bukti seseorang dibuang
oleh Allah sendiri.
Hukuman mati disalib itu lebuh baik mencabut nyawa saja. Mati dikayu salib berarti: dibuang
oleh bangsanya dan dikutuk oleh Allah. Mayat seorang terhukum harus lekas-lekas dikuburkan,
karena dianggap mengotori dan menajiskan tanah yang diberikan allah.

2. Kisah Sengsara Dan Wafat Yesus

Kisah sengsara dan wafat Yesus yang disampaikan oleh Lukas dalam injilnya sangat khas.
Kesengsaraan Yesus yang disampaikan Lukas berpangkal dari hasil pengalaman kehidupannya
sebagai murid Yesus. Lukas adalah salah seorang murid yesus yang menyampaikan hasil
permenungan perjalanan terakhir hidup yesus.

2.1. Penangkapan Yesus di taman Getsemani


Yesus mengetahui bahwa Ia akan mengalami kesengsaraan sebagai konsekuensi dari
pewartaannya yang dianggap mengganggu gugat kemapanan banyak pihak. Di taman Getsemani,
Yesus secara khusus mempersiapkan penderitaan yang akan ditanggungNya. Ia berdoa kepada
Bapanya. Sebagai manusia biasa, Yesus merasakan ketakutan yang luar biasa sehingga ia
berseru,”ya BapaKu ,jikalau Engkau mau, ambilah cawan ini dari padaKu, tetapi bukanlah
kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi”(Luk 22-42),
Kebiasaan Yesus untuk berdoa telah diketahui oleh para murid-Nya. Yudas juga
mengetahuinya. Maka, Yudas memanfaatkan kebiasaan Yesus yang berdoa ditempat-tempat yang
sepi sebagai kesempatan untuk menyerahkanNya kepada orang yang akan membayarnya. Setelah
Yesus selesai berdoa, Yesus datang ketaman itu bersama orang banyak. Yesus ditangkap bagaikan
seorang perampok atau penjaahat. Penangkapan Yesus ini menjadi awal penderitaan yang
dijalaniNya. Lukas mencatat:”dan orang-orang yang menahan yesus, mengolok-olok Dia dan
memukulnya”(Luk 22:63).

2.2. Yesus Diadili oleh Pengadilan Agama


Dari taman Getsemani, Yesus dibawah ke rumah imam besar. Yang menjabat imam besar
pada waktu itu adalah Kayafas. Kayafas bersama mertuanya,Hanasa, melakukan pemeriksaan
terhadap Yesus. Ditempat imam besar, Yesus diolok-olok dan dipukuli oleh orang-orang yang
menahan-Nya. Imam besar banyak bertanya kepada Yesus tentang Muri-murid-Nya dan ajaran-
Nya. Yesus memberikan tanggapan-Nya.”Aku berbicaa terus terang kepada dunia: aku selalu
mengajar dirumah-rumah ibadat dan di Bait Allah, tempat semua orang Yahudi berkumpul; Aku
tidak pernah bicara sembunyi-sembunyi”(Yoh 18:20).
Tanggapan Yesus ini tentu saja sangat menjengkelkan mereka yang mengikuti pemeriksaan
itu. Mereka sebenarnya mau menjebak Yesus untuk menemukan kesalahan yang dapat menjadi
alasan yan gmenghukum Dia mereka mau menjebak yesus dengan soal Bait Allah.
Mereka selama ini tidak menyukai campur tangan Yesus, teristimewah urusan dengan bait
Allah. Yesus pernah membuat kegemparan dengan mengusir para pedagang dari Bait Allah. Bait
Allah adalah pusat keagamaan bagi orang-orang Yahudi. Bagi para pemuka agama, Bait Allah
menjadi pusat kekuasaan mereka dan menjadi sumber penghasilan mereka karena pajak yang
mereka tarik dalam bentuk pajak keagamaan. Apabila Bait Allah hancur atau dibawah kekuasaan
orang lain, mereka kehilangan kedudukdn, jabatan dan penghasilan. Oki, dengan alasan
mempertahankan sistem keagamaan secara nasional, mereka berusaha mempersalahkan yesus atas
tindakan-Nya terhadap bait Allah. Namun, mereka tetap belum dapat menemukan alasan kuat
untuk menghukum Yesus.
Kemudian mereka menghadapkan yesus ke Mahkama Agama. Sidang Mahkama Agama
melanjutkan pemeriksaan awal yang telah dilakukan oleh imam besar. Mereka bertanya:” jikalau
Engkau adalah Mesias, katakanlah kepada kami”(Luk 22:67). Pertanyaan ini sebenarnya juga
merupakan pertanyaan jebakan. Para pemuka agama Yahudi mau menyudutkan Yesus untuk
menunjukan secara jelas idenitas-Nya.
Mereka telah mengetahui bahwa pengakuan Yesus sebagai anak Allah akan menjadi alasan
yang dapat diterima semua pihak untuk menghukum Dia.
Yesus dengan tegas menyatakan bahwa Dia adalah anak Allah. Mendengar jawaban Yesus
itu, maka dengan segera sidang Mahkama Agama mengambil keputusan untuk menghukum mati
Yesus, karena Ia telah menyatakan diri sebagai Anak Allah. Yesus dianggap telah menghujat
Allah. Setelah mendengar jawaban Yesus, mereka bersepakat membawa Yesus kepada Pilatus.
Hal ini mereka lakukan karena mereka mengetahui hanya Pilatuslah yang dapat menetukan
hukuman mati.

2.3. Yesus Diadili Oleh Pengadilan Negeri


Wakil pemerintah roma yang berkuasa pada waktu itu adalah pontius pilatus.
Di Palestina, Pontius Pilatus tinggal di Yerusalem dalam sebuah istana yang dahulu merupakan
tempat kediaman resmi raja-raja Yahudi sewaktu Yehuda masih berdiri. Di depan gedung ini
terdapat serambi yang luas. Di bawah langit terbuka, di sebuah
pelantaran,Yesus diadili karena orang-orang Yahudi tidak mau masuk ke dalam gedung
yang mereka anggap sudah dicemarkan itu. Tuntutan mereka harus di turuti pontius Pilatus ,Yesus
harus di hukum mati. Pilatus menanyakan apa yang menjdi kesalahan Yesus, tetapi tidak di
temukannya. Lalu pilatus menyatakan kepada iman- iman kepala, para pemimpin, dan rakyat
bahwa ia tidak menemukan kesalahan apa pun pada diri Yesus (lih Luk 23;14-16)
Meskipun mengetahui bawah Yesus tidak bersalah, Pontius Pilatus menjatuhkan hukuman.
Pilatus membuat kompromi yang tidak adil. Pilatus akan menyesal Yesus sebelum membebaskan-
Nya.tetapi, mereka yang hadir dalam pengadilan itu berteriak-teriak menginginkan kematian
Yesus. Setelah disesah, Yesus diserakannya kepada mereka untuk diperlukan semau-maunya (lih
Luk 23;25). Setelah disesah ,Yesus dimahkotai duri, diludai, dicemoohkan, disuruh memanggul
salib menuju Bukit Tengkorak, dan disalibkan di sana bersama dua orang penjahat.

2.4. Wafat yesus


Santo Lukas mencatat daiam injilnya bawah ketika mereka sampai di tempat bernama Bukti
Tengkorak mereka menyalipkan yesus disitu bersama dua orang penjahat, yang seorang disebelah
kanan-Nya dan yang lain disebelah kiri-Nya. Yesus berkata :”Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab
mereka tidak tau apa yang mereka perbuat”pemimpin-pemimpin mengejek Dia, katanya:” orang
lain Ia selamatkan, biarlah sekarang menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika ia adalah mesias, orang
yang dipilih Allah”(Luk 23:34-35).
Sorang daripenjahat yang digantung itu menghujat Dia, katanya: Bukankah Engkau adalah
Kristus? Selematkan diri-Mu dan kami!”. Tetapi yang seorang menegur dia, katanya:”Yesus,
ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja”kata Yesus kepadanya:”Aku berkata
kepadamu sesungguhnya hari ini juga ada bersama Aku di dalam
Firdaus”. Selanjutnya St.Lukas menulis: ketika itu kira-kira hari sudah jam dua belas, lalu
kegelapan meliputih daerah itu sampai jam tiga, sebab matahari tidak bersinar. Dan tirai bait Allah
terbelah dua. Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring:”Ya Bapa, kedalam tangan-Mu kuserahkan
nyawaKu”. Dan sesudah berkata demikian, Ia menyerahkan nyawa-Nya. Ketika kepala pasukan
melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya:” sungguh, orang ini adalah orang
benar!”dan sesudah seluruh orang banyak, yang datang berkerumun di situ, melihat apa yang
terjadi, pulanglah mereka sambil memukul-mukul diri (Luk 23: 39-49).
Kematian yesus menurut lukas disertai dengan firasat alam yang sangat dahsyat. Firasat alam
pertama yang dipaparkan oleh Lukas adalah kegelapan yang meliputih seluruh daerah itu pada
tengah hari(Luk 23:44).
Kuasa kegelapan tampak seakan-akan memegang kekuasaan seluruh dunia; semua cahaya
dipusatkan pada salib.
Kegelapan sering dihubungkan dengan rasa takut, kecemasan, dengan adanya bahaya.
Kegelapan menjadi lambang ketidakberdayaan. Peristiwa kegelapan yang terjadi pada kematian
Yesus memiliki arti yang khusus, yakni sebagai wujud keterlibatan Allah atas kematian Yesus.
Melalui kegelapan yag diciptakan-Nya, Allah mau menyatakan kehidupan baru yang akan
muncul. Dari kegelapan lahirlah mesias yang membuka sejarah keselamatan baru bagi semua
bangsa di dunia
Tanda kedua yang menyertai wafat Yesus adalah terbelahnya tirai Bait Allah menjadi dua(Luk
23:45). Terbelahnya tirai Bait Allah membawah perubahan radikal. Tirai Bait Allah dimaksudkan
untuk memisahkan ruang yang dikhususkan untuk para imam dan oarang-orang yang percaya.
Orang-orang yang tdianggap tidak pantas seperti orang-orang kafir, waniya, anak-anak hanya
boleh berada di halaman luar Bait Allah. Mereka tidak boleh melihat dan masuk dalam ruang
kudus di Bait Allah.
Saat kematian Yesus, tirai Bait Allah terbelah dua, dari atas kebawah. Kematian yesus
membawa kedekatan dengan manusia. Allah terbuka bagi semua bangsa. Allah adalah Allah
beserta kita. Allah kita tidak tinggal di tempat terasing, dalam ruangan Bait Allah, melainkan
berada diantara kita. Di puncak Golgota, dikayu salib, penyertaan Allah semakin nyata, yakni
penyertaan untuk merangkum penderitaan manusia.

3. Makna Sengsara Dan Wafat Yesus

3.1. Wafat Yesus adalah Konsekuensi dari Pewartaan-Nya tentang Kerajaan Allah
Wafat Yesus tidak dapat dilepaskan dari seluruh perjalanan dan karya dan hidup-Nya. Yesus
sudah mengetahui resiko penderitaan dan kesengsaraan yang akan ditangani-Nya. Bahkan, Yesus
sudah memberitahu kepada para murid-Nya bagaimana Ia menderita, Wafat, dan disalibkan.
Tugas perutusan Yesus untuk mewartakan Kerajaan Allah yang dilaksanakan melalui sabda dan
tindakan-tindakan-Nya akan membawa diri-Nya pada penderitaan.
Pewartaan Yesus dalam sabda dan tindakan-Nya sangatlah radikal. Para penguasa, tua-tua
bangsa Yahudi, imam-imam kepala, dan ahli-ahli taurat sangat tersinggung dengan segala aspek
terjang Yesus. Yesus menyadari bahwa kesaksian yang paling kuat dan paling final tentang
kesungguhan-Nya mewartakan Kerajaan Allah ialah kesiapan-Nya untuk mati demi pewartaan-
Nya itu. Andaikata Yesus lari dari resiko atas pewartaan-Nya, tentu seluruh pewartaan-Nya
tentang Kerajaan Allah tidak akan dipercayai lagi. Maka, yesus harus menghadapi resiko
pewartaan-Nya dengan tegar hati. Yesus yakin bahwa dengan sikap-Nya yang konsekuen dan
berani menghadapi maut akan memberanikan semua murid dan pengikut-pengikut-Nya untuk di
kemidian hari mewartakan dan memberikan kesaksian tentang Kerajaan Allah, walaupun harus
mempertaruhkan nyawa-Nya.
3.2. Wafat Yesus Sebagai Tanda Ketaatan dan Kesetiaan-Nya Pada Bapa
Yesus menerima semua yang terjadi atas diri-Nya dengan rela, karena itulah yang
dikehendaki oleh Allah dalam rencana penyelamatan-Nya. Yesus memandang kematian-Nya
bukan sebagai nasib, melainkan sebagai kurban yang mengukuhkan Perjanjian Baru antara Allah
dan umat manusia seluruhnya. Para murid Yesus diberi teladan untuk mempertaruhkan nyawa
sebagai wujud kesetiaan terhadap Kerajaan Allah.
Tugas untuk mewartakan Kerajaan Allah menuntut kesetiaan dengan tauhan nyawa. Oki,
peristiwa salib yang membawa kematian Yesus bukanlah kegagalan. Peristiwa salib justru
merupakan tahap yang menetukan dalam karya penyelamatan Allah. Wafat Yesus menjadi
peristiwa penyelamatan yang membaharui hidup manusia, karena setelah wafatNya Allah tidak
meninggalkan Dia. Yesus dibangkitkan dari kematian. Wafat Yesus memperlihatkan cinta kasih
Allah kepada manusia.
Yesus menyadari bahwa kematian adalah bagian dari rencana BapaNya. Sabda yang
dinyatakan-Nya,”makananKu ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus aku dan
menyelesaikan pekerjaan-Nya”(Yoh 4:34). Yesus setia kepada kehendak Bapa-Nya, Ia taat sampai
mati. Yesus mengganti ketaatan-Nya untuk ketidaktaatan kita.”jadi, sama
seperti ketidaktaatan satu orang, semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh
ketaatan satu orang, semua orang menjadi orang yang benar”(Rm 5:19).
Dengan ketaatan-Nya sampai mati, Yesus menyelesaikan tugas-Nya sebagai hamba yang
menderita; seperti yang dikatakan dalam Yes 53:10-12.

3.3. Wafat Yesus adalah Tanda Solidaritas-Nya dengan manusia


Wafat Yesus ”untuk orang-orng Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang orang bukan
Yahudi suatu kebodohan”( 1 Kor 1:23)tetapi menurut Paulus, bagi orang-oarang yang percaya
akan Allah peristiwa Yesus disalibkan mempunyai arti baru. ”Untuk mereka yang dipanggil, baik
orang Yahudi maupun bukan orang Yahudi, Kristus adalah kekuatan
Allah dan hikmah Allah. Sebab, yang bodoh dari Allah lebih besar hikmahnya daripada
manusia( 1Kor 1:24-25). Dalam diri Yesus yang disalibkan itu Allah berkarya.
Dalam peristiwa salib, kita dapat mengenal penyertaan Allahdalam hidup manusia. Allah
yang berbelaskasih itu tidak pernah meninggalkan manusia. Sekalipun manusia mengalami
kesengsaraan dan penderitaan, Allah tetap menjadi Allah beserta kita (Emanuel). Kesegsaraan dan
wafat yesusmenjadi tanda agung kehadiran Kerajaan Allah karena memberi kesaksian tentang
Allah yang sebenarnya, yakni Allah yang maha kasih.
Allah dalam diri Yesustelah solider dengan manusia. Ia telah senasib dengan manusia sampai
pada kematiaan, bahkan kematian yang paling hina. Tidak ada wujud solidaritas yang lebih final
dan lebih hebat pada kematian Yesus. Yesus rela mati disalib diantara dua penjahat. Ia telah
menjadi manusia, sama dengan kaum tersisih dan terbuang.

3.4. Wafat Yesus Menyelamatkan Manusia


Wafat Yesus yang mengerikan bukanlah kebetulan, tetapi merupakan bagian dari misteri
penyelamatan Allah. Kitab Suci sudah membuatkan rencana melalui kematian”Hamba-Ku yang
Benar”sebagai misteri penebusan universal. St.Paulus dalam pengakuan iman
menyatakan:”Kristus telah mati karena dosa-dosa kita sesuai dengan Kitab Suci”(1Kor 15:3).
Yesus mati untuk kepentingan kita. Hal ini ditegaskan melalui surat pertama St.Petrus yang
menyatakan:”sebab kamu tahu, kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu
warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak dan
emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak
domba yang tak bernoda dan tak bercacat(1Ptr 1:18-19). St.paulus berkata:”Dialah yang telah
mengenal dosa yang telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan
oleh Allah”(2Kor 5:21).
Penyerahan diri yesus kepada Allah telah mempersatukan kita kembali dengan Allah.
Rekosiliasi antara kita dengan Allah telah terjadi berkat kematian Yesus disalib.

PEL 16. KEBANGKITAN DAN KENAIKAN YESUS KE SURGA

1. Kebangkitan Kristus

1.1. Makna Kebangkitan/ Kubur Kosong


a. Kebangkitan Yesus merupakan peristiwa sejarah.
PB menegaskan bahwa kebangkitan Yesus merupakan kejadian yang benar-benar terjadi
dalam sejarah manusia dan sejarah keselamatan. St.Paulus telah menulis kepada umat
dikorintus sekitar tahun 56:”yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang
telah kuterima sendiri, ialah kristus telah mati karena dosa-dosa kita sesuai dengan Kitab Suci,
bahwa Ia telah dikuburkan, dan telah dikuburkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab
Suci; dan Ia telah menampakan diri kepada Kefas dan kemudian kepada keduabelas murid-
Nya”(1Kor 15:3-4). Rasul Paulus telah berbicara
disini tentang tradisi yang hidup mengenai kebangkitan, yang ia dengar sesudah pertobatannya
didepan pintu gerbang Damaskus(Kis 9:3-18).
b. Kubur kosong menandai kristus yang bangkit
KSPB menceritakan makam kosong sebagai titik awal kisah kebangkitan Yesus. Tetapi
kejadian makam kosong ini tidak langsung dengan sendirinya menjadi bukti tentang
kebangkitan. Perempuan-perempuan yang melihat makam yesus yang kosong, awalnya
berpikir bahwa jenazah yesus diambil orang( Yoh 20:13; Mat 28:11-15).
Walaupun demikian makam kosong itu adalah satu bukti yang sangat penting untuk
semua orang. Dengan melihat kejadian makam kosong, dan melihat “kain kafan terletak
ditanah”(Yoh 20:26), maka mereka manjadi percaya bahwa yesus benar-benar bangkit(Yoh
20:8). Mereka akhirnya percaya, bahwa jenazah Yesus tidak diambil olah manusia, dan yesus
tidak kembali lagi kesuatu kehidupan duniawi seperti Lasarus(Yoh 11:44).

1.2. Makna Penampakan-penampakan Yesus


Kisah bahwa Yesus bangkit dikuatakan dengan kisah penampakan Yesus. Pertama kali Yesus
menampakan diri kepada Maria dari Magdala, Maria Ibu Yakobus dan Salome( Mat 28:9-10,
Yoh 20:11-18). Merekalah saksi kebangkitan Kristus yang pertama kali. Sesudah itu Yesus
menampakan diri kepada para rasul, lebih dahulu kepada Petrus, kemudian kepada kedua belas
murid-Nya(1 Kor 15:5).
a. Tiga Unsur Pokok Dalam Penampakan Yesus
Ada tiga unsur pokok yang nyata didalam penampakan-penampakan Yesus sebagaimana
disampaikan kepada kita melalui injil, yakni sebagai berikut:
 Unsur prakasa
Inisiatif datang dari Yesus. Yesus sendiri yang memprakasai penampakan.
Yesus”menampakan diri”atau “memperlihatkan diri”. Istilah ini menunjukan dua hal:
- Pertama, sesuatu yang biasanya tidak kelihatan, kini kelihatan. Setelah bangkit, Yesus
tidak termasuk lagi pada dunia yang kelihatan. Agar dapat dilihat oleh murid-murid-Nya,
yesus harus menjadikan diriNya yang kelihatan.
- Kedua, Penglihatan para murid yang “melihat Tuhan” setelah kebangkitan-Nya bukanlah
penglihatan biasa.
 Unsur Pengakuan
Yesus dikenal dan diakui sebagai Kristus dan Tuhan. Dia yang menampakan diri-Nya tidak
lain dan tidak bukan dari Nazareth yang wafat dikayu salib. Dia kini hidup dalam kemiliaan.
Pengakuan ini diungkapkan, “Yesus bangkit dari antara orang mati pada hari ketiga”(Luk
24:46).
 Unsur kesaksian
Para rasul menerima tugas dari Tuhan untuk memalumkan ke-Tuhanan-Nya. Salah satu hal
yang mencolok dalam cerita tentang penampakan ialah para murid mula-mula
tidak mengenal Yesus. Mereka membutuhkan waktu untuk mengenal Yesus kembali. Unsur
yang mencolok ini mempunyai dua arti, yakni:
 Pertama, membuktikan bahwa penglihatan mengenai yesus yang bangkit tidaklah diciptakan
oleh daya khayal para murid sendiri, tetapi mendatangi mereka dari luar.
 Kedua, menunjukan betapa Yesus diperbaharui oleh kebangkitan-Nya. Ia tidak lagi persis
sama seperti sebelum wafat dan bangkit.
b. Makna penampakan Yesus
Apabila selama 40 hari amsih menampakan diri, maka hal ini tidak berarti bahwa Ia selama
beberapa pekan masih meneruskan hidup-Nya yang lama. Sebab, “hidup yang lama” sudah
berakhir dan diubah menjadi “hidup yang serba baru”. arti penampakan selama 40 hari adalah:
* Pertama, yesus memperkenalkan para murid dan seluruh Gereja-Nya dengan suatu cara
kehadiran yang baru. untuk tujuan itu, penampakan selama 40 hari merupakan masa peralihan.
* Kedua,dengan menampakan diri kepada para murid, yesus menunjukkan bahwa Ia selalu
hadir, juga kalau tidak melihat-Nya. Yesus yang telah bangkit itu merupakan “alam ciptaan
baru”.di tengah-tengah kita. Penampakan-Nya menunjukan_Nya menunjukan kehadiran-Nya
yang permanen. Beberapa contoh bentuk-bentuk kehadiran
Yesus yang permanen disajikan oleh cerita paska. Sejak bangkit dari alam maut, Yesus hadir
ditengah-tengah kita.
* Melalui sabda-Nya, misalnya dalam cerita tentang dua murid dalam perjalanan ke Emaus (Luk
24:13-35). Waktu mereka berjalan bersama Yesus, hati mereka belum tersentuh oleh rupa
Yesus. Tetapi, hati mereka berkobar-kobar ketika Ia mulai berbicara dan menerangkan Kitab
suci kepada mereka(Luk 24:32).dalam sabda mereka berjumpa dengan yesus.
* Melalui tanda,Yesus membuat para murid mengenal-Nya melalui tanda “memecah-mecahkan
roti”. Tanda ini oleh Gereja diwujudkan dalam sakramen Ekaristi.
* Melalui Roh kudus-Nya, Yesus hadir ditengah para murid-Nya. Sebagai tanda kehadiran
“Roh”, Yesus telah menghembusi mereka dan memberikan Roh kepada mereka. Untuk
seterusnya, mereka akan menjumpai Yesus melalui Roh-Nya.
* Melalui jabatan kegembalaan Petrus dan melalui kuasa Apostolik untuk mengampuni dosa,
Tuhan yang telah bangkit itu tetap hadir ditengah-tengah umat-Nya.
Tidak setiap orang dapat mengalami kehadiran Yesus, sebab untuk mengenal dan mengakui
kehadiran Yesus diperlukan iman. Para murid Emaus mengenal Yesus ketika mereka mulai
membuka hati bagi sabda-nya. Bukan mata kepala, melainkan mata iman yang menyebabkan
pengenalan yang sebenarnya. Bahkan, tomas yang “tak percaya”sebetulnya orang yang tak
bersedia menyerahkan diri kepada kristus(Yoh 11:16). Maksud cerita tentang penampakan kepada
Tomas ialah: setiap orang yang menyerahkan diri kepada Yesus boleh merasa pasti dan yakin
tentang kahadiran-Nya, meskipun Ia tidak melihat Yesus. Tomas mangakui jauh lebih banyak
daripada yang dapat dilihat oleh mata kepalanya;ia mengakui bahwa yesus itu Allah, “Ya
Tuhanku dan Allahku”(Yoh 20:28).
Orang yang tidak bersedia untuk percaya tidak akan mengenal Yesus, sekalipun mendapat
penampakan dari pada-Nya. Itulah sebabnya, Yesus tidak menampakan diri kepada kaum farisi,
Pilatus, Kayafas, atau kepada seluruh rakyat.
c. Penampakan Yesus pada orang kecil
Yesus tidak menampakan dirinya kepada kaum elit di Yerusalem supaya kebangkitan-Nya
dapat menjadi berita. Ia hanya menampakan diri kepada orang-orang kecil yang percaya dan
mencintai-Nya. Yesus tidak menampakan diri dalam situasi dan upacara yang meriah, tetapi
dalam keseharian para murid-Nya, waktu mereka makan, berpergian, atau bekerja.

1.3. Makna Kebangkitan Yesus Bagi Iman Kristiani


a. Yesus sungguh telah bangkit
Dalam 1 kor 15:3-8, Paulus bermaksud membuktikan bahwa Yesus sungguh telah bangkit.
Paulus mau mengemukakan bukti historis yang meyakinkan. Paulus menyebutkan orang-orang
yang memberi kesaksian tentang kebangkitan Yesus, karena mereka telah melihat Yesus sesudah
kebangkitan-Nya. Adapun orang-orang yang disebut Paulus adaah: pertama-tama Petrus, kemidian
12 murid, lantas 500 saudara sekaligus, lalu Yakobus, kemidian semua Rasul dan akhirnya Paulus
sendiri.”kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang”. Paulus rupanya mau membela
kemungkinan adanya tuduhan seolah-olah apa yang dikatakan tentang penampakan diri dari Yesus
hanya isapan jempol. Kesempatan untuk menghubungi kesekian banyak saksi yang masih hidup
itu melengkapi kepercayaan akan kebangkitan Yesus dengan sebuah landasan kesaksian yang
terjamin.

Kata” kebangkitan”atau”bangkit”adalah suatu kata kiasanyang dipinjam dari keadaan orang


yang tertidur, lalu bangun,bangkit/dibangunkan. Kata kiasan itu sebelum Yesus sudah dipakai
oleh orang Yahudi sehubungan dengan paham mengenai akhir zaman,yaitu orang mati akan
menjadi hidup, tidak mati lagi. Kemudian umat Kristen memakai Kata
“kebangkitan”atau “Bangkit”untuk mengungkapkan bahwa Yesus benar-benar mati atau
dikubur(1 Kor 15:4), tetapi para murid mengalami bahwa Yesus yang tadinya mati masih juga
aktif hadir dan berpengaruh didunia ini. Kesinpulannya adalah bahwa Yesus yang tadinya mati
kini hidup. Untuk itu, dipakailah kata”bangkit”atau “dibangkitkan”.
Kebangkitan Yesus pada pokoknya berarti bahwa Yesus yang didunia ini benar-benar mati,
dan dari keadaan mati itu beralih masuk kedalam keadaan lain sama sekali. Ia kini hidup dengan
cara yang lain sekaligus tetap berpengaruh dan aktif menyelamatkan manusia.
Mengapa Kristus Bangkit???
St.Thomas Aquinas menjelaskan bahwa ada lima alasan mengapa Kristus Bangkit?
 Untuk menyatakan keadilan Allah.
Kristus yang rela taat pada kehendak Allah, menderita dan wafat sudah selayaknya ditinggikan
dengan kebangkitan-Nya yang mulia
 Untuk memperkuat iman kita.
Rasul Paulus menuliskan,”tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah
pemberitaan kami dan sia-sialah kepercayaan kamu”.(1 Kor 15:14). Dengan kebangkitan-Nya,
maka Kristus sendiri membuktikan bahwa Dia adalah Tuhan, dan membuktikan bahwa
kematian-Nyabukanlah satu kesalahan, namun merupakan satu kemenangan yang membawa
kehidupan.
 Untuk memperkuat pengharapan.
Karena Kristus membuktikan bahwa Dia bangkit dan membawa orang-orang kudus bersama
dengan-Nya, maka kita mempunyai pengharapan yang kuat bahwa pada saatnya, kitapun akan
dibangkitkan oleh kristus. Dan inilah yang menjadi pewartaan para rasul, seperti yang
dikatakan oleh rasul paulus,”jadi, bilamana yang kami beritakan,bahwa Kristus dibangkitan
dari oarng mati, bagaimana mungkin ada diantara kamu yang mengatakan, tidak ada
kebangkitan orang mati?”(1Kor15:12). Bersama-sama dengan Ayub, kita dapat berkata”tetapi
aku debu. Yang aku sendiri akan melihat yang memeihak padaku; mataku sendiri yang
menyaksikan-Ny dan bukan orang lain. Hati sanubariku merana karena rindu(Ayub 19:25,27)
 Agar kita dapat hidup dengan baik .
St.Thomas mengutip Rm 6:4,”dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan
Dia oleh babtisan dalam kematian, supaya sama seperti Kristus telah dibangkitan dari antara
orang matioleh kemuliaan bapa, kebangkitan Kristus mengajar kita untuk senantiasa hidup
dalam hidup yang baru, yaitu hidup dalam Roh.
 Untuk menuntaskan karya keselamatan Allah.
Karya keselamatan Allah tidak berakhir pada kematian Kristus di kayu Salib, namun berakhir
pada kemenangan Kristu, yaitu dengan kebangkitan-Nya. St.Paulus
menuliskan yaitu,”yesus yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan
dibangkitkankarena pembenran kita.”(Rm 4:25).
b. Makna Kebangkitan Yesus Bagi Iman Kita
 Kebangkitan Yesus mengesahkan dan melegitimasi apa yang telah dilakuka atau diajarkan-
Nya. Semua kebenaran, juga yang tidak dapat dimengerti oleh pikiran manusia, mendapat
pembenaran-Nya oleh kebangkitan Yesus.
 Dalam kebangkitan yesus, terpenuhilah janji-janji PL(Luk 24:26-27)dan janji Yesus sendiri
selama hidup-Nya di dunia (Mat 28:6). Ungkapan sesuai dengan Kitab Suci(1 Kor
15:3)menunjukan bahwa dengan kebangkitan Yesus terpenuhilah nubuat-nubuat PL.
 Kebangkitan menegaskan ke-Allah-an Yesus. Ia telah mengatakan, “apabila kamu telah
meninggika anak manusia, barulah kamu tahu, bahwa akulah Dia”(Yoh 8:28). Kebangkitan
Yesus menerangkan bahwa Ia sungguh-sungguh Putra Allah. Kebangkitan Yesus berhubungan
erat dengan penjelmaan Putra Allah menjadi Manusia.
 Rahasia paska mempunyai dua sisi,yakni: Dengan kematiannya, Yesus membebaskan kita dari
dosa;dan dengan kebangkitannya pula, Yesus meembuka pintu masuk menuju kehidupan baru.
Hidup baru ini menempatkan kita kembali dalam rahmat Allah (bdk. Rm 4:25), “supaya seperti
Yesus telah dibangkitkan dari antara orang mati,demikian juga kita akan hidup dalam hidup
yang baru”(Rm 6:4).
 Akhirnya, Kebangkitan Yesus adalah Dasar utama kebangkitan kita yang akan datang.”Kristus
telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung...”(1 kor 15:20). Dengan
kebangkitannya, Yesus masuk kedalam kemuliaan Ilahi.kebangkitan Yesus adalah kepenuhan
hidup-Nya.Namun , kebangkitan Yesus diimani dan diwartakan tidak hanya sebagai
kepenuhan hidup Yesus, tetapi terutama sebagai sumber keselamatan manusia. Karena itu ,
wafat dan kebangkitan Kristus harus diwartakan.

1.4. Makna kebangkitan Yesus bagi perjuangan Kita


Misi pokok Yesus ialah Mewartakan dan memberi kesaksian tentang kerajaan Allah .
Kesaksian Yesus yang paling final dan paling agung tentang kerajaan Allah adalah kematianNya
di Salib.Dengan kematianNya itu, Yesus mau menunjukan bahwa Ia taat kepada kehendak dan
rencana Allah serta solider dengan manusia.
Allah tidak mau Yesus mati konyol.Oleh sebab itu, Allah membangkitkan Yesus dari kematian
dan memuliakanNya ke surga. Dengan membangkitkan dan meninggikan Yesus, Allah
melegitinasi semua pewartaan dan kesaksian Yesus tentang kerajaan Allah. Allah berpihak kepada
Yesus.
Situasi negeri kita saat ini rasanya tidak berbeda jauh dengan situasi di Palestina waktu Yesus
muncul. Masyarakat kita saat ini sangat menderita oleh krisis multi dimensi. Bagaimana kita dapat
memebnagun kerajaan Allah dinegeri kita?
a. Kita menerima Allah sebagai Raja, kekuatan dan backhing.
Yesus selalu melihat Allah sebagai kekuatan dan backhing Nya. Oleh sebab itu, Yesus tidak
pernah gentar menghadapi berbagai tantangan, termasuk kematianNya. Yesus menerima
kematianNya, dengan tegar hati. Yesus percaya bahwa Allah tidak akan meninggalkanNya. Allah
adalah kekuatanNya. Allah adalah benteng hidupNya.
Yesus mengajak para pengikutNya untuk beriman seperti Dia; untuk selalu bersandar pada
Allah; untuk selalu mengandalkan Allah dalam hidup ini. Para pengikut Yesus tidak boleh
bersandar dan mengandalkan hal-hal lain, misalnya kekuasaan, kekayaan,teknologi dan
sebagainya. Bahkan, kita tidak boleh mengandalkan diri dan kekuatan sendiri. Dihadapan Allah,
kita menjadi orang miskin yang tidak mengandalkan siapa-siapa atau apapun juga. Hanya
Allahlah yng menjdi kekuatan dan kekayaan kita.
Jika kita mengandalkan kekuasaan maka kita akan mnjadi orang yang sewenang-wenangna,
menyalahgunakan menggunakan kuasa. Kekuasaan,kekuatan,dan harta jika berada dalam tangan
orang yang tidak beriman akan membawa banyak petaka. Banyak
kejahatan di dunia ini terjadi karena orang terlalu mengandalkan dan menaruh harapan pada
kekuasaan, harta,atau berbagai ambisi lainnya.
b. Kita mencintai sesama tanpa batas-batas
Yesus menempatkan hukum kasih sebagai hukum yang utama dalam kerajaan Allah. Yesus
sendiri menghayati hukum kasih ketika berkeliling keseluruh palestina untuk mewartakan kabar
baik dan untuk berbuat baik. Yesus menyembuhkan orang buta, orang
tuli, orang lumpuh, dan membuat orang lapar menjadi kenyang, orang tertawan menjadi bebas.
Yesus sangat mencintai negerinya. Ia sangat mencintai bangasanya. Ia mencintai semua orang
tanpa batas-batas. Ia mencintai siapapun juga (yang miskin ataupun kaya). Ia mencintai orang
Yahudi dan juga orang yang dianggap kafir. Ia mencintai kawan-kawannya dan mencintai musuh-
musuhnya.
Kita di panggil untuk mencintai semua orang,seperti Yesus, kita harus memberi diri kita
seutuhnya untuk sesama. Mencintai itu berarti memberi puncak dari memberi ialah memberi diri.
Memberi diri untuk sesama; untuk bangsa kita. Dalam mencintai sesama, kita tidak menggunakan
sekat-sekat. Tidak boleh ada sekat-sekat suku,agama, idiologi,dan politik.
c. Kita Berjuang Demi pemerdekaan manusia
Yesus sangat mencintai manusia. Yesus menjunjung tinggi martabat manusia, sehingga Ia rela
menjadi manusia dan mati untuk manusia. Yesus tidak mau mrtabat manusia dilecehkanoleh
hukum dan peraturan manusia, yesus menegaskan bahwa hukum dan peraturan harus diabdikan
nutuk manusia, bukan sebaliknya.ia menentang semangat legalismeyang menindas manusia.
Yesus erjuang untuk menegakan kemerdekaan putra-putra Allah.
Isi proklamasi injil Yesus Kristus adalah pemerintahan Allah yang ingin mendekatkan
kehidupan semua orang kepada kesempurnaannya menjadi manusia yang bermartabat. Yesus
menentang legalisme, karena legalisme merugikan perkembangan manusia. Allah memerintah
supaya manusia dapat semakin menjadi manusia dengan semakin menjadi citra Allah.
Demikianlah sekelumit pemikiran menyangkut makna kematian dan kebangkitanyesus bagi
kita. Perjuangan kita belum selesai. Masih ada banyak tantangan dan mungkin pengorbanan.
Perjuangan yang benar dan baik akan dilegitimasi dan ditinggikan oleh allah sendiri, sepertis Ia
telah melegitimasi dan meninggikan perjuangan Yesus kristus.

2. Kenaikan Yesus Kristus ke Surga


2.1. Selama 40 hari setelah kebangkitan, Yesus menampakan diri kepada Para muridNya. Selama
itu kedaanNya yang mulia masih terselubung dalam sosok tubuh seorang manusia biasa, sehingga
para murid-murdNya dapat mengenali Dia (Mrk 16:12;Luk 24:15;Yoh20:14-15; 21:4). Ia hadir
ditengah mereka, makan dan minum bersama murid-muridNya(Kis 10:41)dan mengaarkan(Kis
1:3) mereka mengenai kerajaan Allah. Yesus mengakhiri kebersamaan dengan para muridNya
dengan menyampaikan tugas perutusan untuk mewartakan injil dan menjanji kuasa Roh
Kudus(Kis 1:8). “sesudah Tuhan yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah ia
kesurga, lalu duduk disebelah kanan Allah”(Mrk 16:19)
Gereja mengimani bahwa kristus naik kesurga dengan tubuh dan jiwa-Nya. Hal itu disebabkan
karena ke-allahan-Nya, yesus senantiasa berada bersama dengan Allah bapa dan Allah Roh
Kudus. Dengan kenaikan-Nya ke surga-dengan tubuh dan jiwa-maka kristus untuk selamanya
membawa persatuan kodrat kemanusiaan-Nya yang telah mulia bersama dengan ke-Allah-Nya.
Kenaiakn kristus ke surga berbeda dengan pengangkatan Maria ke surga. Bunda maria
diangkat ke surga karena kekuatan Allah, sedangkan kristus naik ke surga karena kekuatan-Nya
sendiri –karena Dia adalah sungguh Allah. Rasul Pulus menegaskan:”Ia yang telah turun, ia juga
telah naik jauh lebih tinggidari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.”(Ef 4:10).
Dengan demikian, Yesus naik ke Surga dan ditinggikan lebih tinggi dari

sesuatu baik di bumi maupun di Surga, bahkan segala sesuatu diletakkan di bawah kaki kristus (Ef
1:20-22).
Kenaikan Kristus ke Surga, mempunyai makna bahwa Ia ditinggikan dengan setinggi-
tingginya, hal itu diungkapkan dengan perkataan “duduk disebelah kanan Allah bapa.”.”duduk
disisi kanan bapa”mengandung makna bahwa Yesus Kristus sehakikat dengan Bapa dan kemuliaan
dan kehormatan. Duduk disebelah kanan Bapa berarti awal kekuasaan mesias. Penglihatan nabi
Daniel dipenuhi:”kepadanya diberikan kekuasaan, kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja. Segala
bangsa, suku bangsa,dan bahasa mengabdi kepada-Nya. Kekuasaan-Nya kekal dan tidak akan
lenyap. Kerajaan-Nya tidak akan musnah”(Dan 7:14). Sejak saat ini para rasul menjadi saksi-saksi
“kekuasaan-Nya”, yang “tidak akan berakhir”(Syahadat Konsili Nisea- Konstantinopel).
2.2. Makna Kenaikan Yesus Ke Surga
Dari segi teologi Kebangkitan Yesus dan Kenaikan Yesus ke surga mengungkapkan
kebenaran iman yang sama yaitu Yesus telah dipermuliakan oleh Bapa sesudah Ia melaksanakan
tugasnya di dunia ini.Demikian juga, dengan ungkapan”Duduk disebelah Kanan Bapa”.
Mengenai makna dari kenaikan Yesus ke surga itu sendiri dapat dikatakan sbb:
 Kenaikan Kristus ke surga menggambarkan langkah masuk yang definitif dari kodrat manusiawi
Yesus ke dalam kemuliaan Allah di surga, dari mna Ia akan datang kembali tetapi sementara
tersembunyi bagi pandangan manusia (bdk .kol 3:3).
 Yesus Kristus , kepala gereja , mendahului kita masuk ke dalam kerajaan kemuliaan Bapa,
supaya kita semua sebagai anggota-anggota tubuh-Nya,dapat hidup dalam harapan, sekaligus
akan hidup bersama Dia untuk selama-lamanya
 Karena Yesus Kristus sudah masuk ke dalam tempat kudus di surga untuk selamanya, maka Ia
tanpa henti-hentinya bertindak sebagai pengantara yang senntiasa mencurahkan Roh Kudus ke
atas kita
PEL.17. YESUS ADALAH SAHABAT SEJATI DAN TOKOH IDOLA

1. Mengamati Persahabatan Di Antara Kaum Remaja

1.1. Persahabatan antara dua atau lebih orang bisa terjadi oleh berbagai sebab:
- kesamaan hobi
- Kesamaan sifat atau karakter
- Adanya sikap saling membutuhkan
- Karena merasa cocok dalam pergaulan, dsb.
Persahabatan merupakan proses yang tidak dengan sendirinya dapat terjadi, dapat berlangsung
sebentar atau lama, tergantung kemampuan masing-masing membangun dan
mempertahankannya.
1.2. Syarat-syarat dan sikap yang dibutuhkan dalam persahabatan antara lain sebagai
berikut:
a. Sikap saling mencintai, misalnya:
 Selalu mau membantu
 Selalu rela berkorban tanpa perhitungan
 Tahu bertenggang rasa
b. Sikap saling percaya, misalnya:
 Berani membuka diri, menceritakan suka duka hidup
 Selalu mau memberi pujian dan kritik secara jujur
c. Sikap saling menghormati, misalnya:
 Menerima teman seadanya, dengan segala kelebihan dan kekurangannya
 Suka mendengar, menerima segala tindakan dan ucapannya sebagai sesuatu yang penting.
 Tidak memperalat teman.
1.3. Sikap-sikap yang perlu dihindari dalam persahabatan
a. Egoisme: mementingkan dan mencari keuntungan diri sendiri.
Dalam persahabatn orang perlu berpikir: apakah yang saya lakukan merugikan? Apakah
membuat sahabat merasa terpaksa atau diperdaya?
b. Kebohongan
Dalam persahabatan diperlukan kejujuran. Tetapi kejujuran perlu ditempatkan dan
disampaikan secara bijaksana agar sahabat dapat menerimanya tanpa marah atau sakit hati.

2. Peranan seorang Tokoh Idola Dalam Hidup Kaum Remaja.

Setiap orang umumnya memiliki tokoh idola. Orang mencoba meniru kehidupan tokoh
idolanya. Bahkan pakaiannya, dandanannya, tingkah lakunya, dan sikapnya senantiasa ditiru. Orang
ingin menjadi sperti sang tokoh. Kita memangmembutuhkan tokoh idola untuk dapat kita jadikan
panutan dalam hidup kita.
Yang paling penting yang dapat kita pelajari dari tokoh panutan kita itu adalah ajarannya,
kepribadiannya dan perbuatan-perbuatannya yang kita anggap luhur.

3. Tokoh Yesus Sebagai Sahabat Sejati Dan Idola Kaum Remaja


3.1. Yesus Saya Hayati Sebagai Sahabat Yang Sejati
Yesus saya andalkan sebagai sahabat yang sejati,karena sikapNya terhadap para rasul
sungguh-sungguh dihayatiNya sebagai sahabat. “Aku tidak lagi menyebut kamu hamba, sebab
hamba tidak tahu apa yang diperbuat oleh tuannya,tetapi” Aku menyebut kamu sahabat”(Yoh
15:15).
a. Untuk memupuk persahabatanNya dengan para rasul, Yesus menuntut kepercayaanNya dari
mereka.(sebutkanlah ayat-ayat itu!). sebaliknya, Dia sendiri sangat mempercayai rasul-rasulNya,
walaupun sulit dimengerti. Misalnya:Yesus mempercayakan tugas-tugas penting kepada Petrus,
padahal Petrus berulang kali tidak pantas dipercayai. (prikope manakah itu?).
Yesus sungguh mempercayai sahabat-sahabatNya. Kepercayaan itu pula yang sangat
dibutuhkan kaum remaja. Yesus akan tetap mempercayai kita,walaupun mungkin kita telah
mengecewakanNya berulang kali.
b. Yesus sangat menghormati kawan-kawanNya, walaupun mreka datang dari masyarakat kalangan
bawa. Yesus menerima mereka seperti adanya. Yesus membuka seluruh rahasia diriNya dan
tugas perutusanNya. “Aku menyebut kamu sahabat, karena aku telah memberitahu pada kamu
segala sesuatu yang telah kudengar dari Bapa-Ku”(yoh 15;15). Inilah sikap seorang sahabat yang
sejati
c. Yesus menuntut cinta dari sahabat-sahabatNya(ayat-ayat manakah it?) yesus juga mencintai
mereka tanpa batas. Cinta yang penuh pengampunan (ayat-ayat mana yang menunjukan hal itu)
dan cinta yng penuh pengorbanan, bahkan sampai kepada korban nyawa (ayat manakah yang
menunjukan hal itu?)
3.2. Yesus Adalah Idola Sejati Bagi Kaum Remaja
Yesus adalah toko yang dapat dijadikan panutan bagi kaum remaja.
kepribadianNya,ajaranNya.dan tindakanNya dapat kita jadikan panutan dalam hidup kita!
Ciri-ciri kepribadian Yesus antara lain adalah sebagai berikut:
a. Yesus dekat dengan sesama
Yesus berasal dari desa Nazareth, dari keluarga yang sederahana. Ketika menjadi orang
yang termasyur, Ia tidak lupa asalNya. Ia tidak tinggal dilingkungan tertutup, dikawasan elite
yang aman. Dia hidup ditengah-tengah masyarakat, menjelajahi desa
dan kota, daerah gunung dan pantai. Ia ada ditengah-tengah suka duka hidup manusia. Dalam
suasana gembira pesta nikah, Ia tidak sungkan untuk turut bergembira dan mengambil bagian
didalamnya(Yoh 2:2-12). Dalam suasana pedih karena menderita sakit ,Ia turut mearsa sakit
dan menawarkan penyembuhan(Mat 8:14-17). Pada saat sesamaNya lapar, Ia berusaha untuk
mengenyangkan mereka(Mark 6:30-44). Ia perihatin terhadap sesamaNya yang terlantar,
seperti Domba tak bergembala.
Semakin terlibat dengan manusia, Ia semakin mengerti kesulitan dan kebutuhan mereka.
Sebab itu, Iaa mengawali wartaNya bukan dengan instruksi dan ancaman,tetapi dengan warta
tentang kasih dan pengampunan. Manusia dan prospek masa depannya menjadi pusat
perhatian Yesus. Ia mendalami pengalaman-pengalamanNya sendiri dan pengalaman
sesamaNya,kemudian mengajak para pendengarNya untuk menemukan nilai-nilai kerajaan
Allah di dalamnya.
Pengjaran Yesus sungguh prktis dan manusiawi. Berulang-ulang Ia berbicara tentang
kebersamaan dan kasih sayang. Yesus berbicara dalam bahasa yang mudah dimengerti,
apabila Ia sering memakai perumpamaan yang dipetik dari rumusan yang muluk-muluk dan
sukar dimengerti. Cara berbicara dan isi pembicaraanNya berkaitan erat dengan hidup
masyarakat pada umumnya.
Singkatnya, seluruh cara dan sikap hidup Yesus, sampai dengan isi dan tutur kataNya
menunjukan bahwa Ia sangat “dekat” dengan sesamaNya, khususnya rakyat biasa yang
sederhana.
b. Yesus sangat”terbuka”terhadap siapa saja yang datang kepadaNya
Karena Yesus dekat dengan sesaamaNya, maka Iaa juga sangat terbuka kepada siapa saja
yang datang kepadaNya. Ia bergaul dengan semua orang. Ia tidak membeda-bedakan orang
yang dijumpaiNya dan yang datang kepadaNya. Ia akrab dengan para imam(Yoh 7:42-52),
para penguasa, bahkan penjajah(Mark 7:1-10)yang beritikat baik. Ia akrab pula dengan para
pegawai pajak yang korup(Luk 19:1-10). Ia menyapa (Jw :”nguwongke”) para wanita
“nakal”(Luk 7:36-50)dan para penderita penyakit yang berbahaya.
Yesus juga bergaul dan menyapa para pendosa dan kaum wanita.
 Sikap Yesus kepada kaum pendosa
Bagi orang Yahudi dosa itu menular seperti kuman. Kena bayangan seorang berdosa,
tinggal serumah dengan orang jahat,apalagi makan bersama mereka berarti kena dosa itu
sendiri, menjadi orang berdosa. Maka ,seorang yang saleh tidak boleh bergaul dengan
orang yang tidak saleh. Seorang Yahudi akan rusak namanya jika ia berhubungan dengan
orang kafir. Seorang yang beragama baik dianggap murtad jika ia kontak dengan orang
yang tidak beragama.
Yesus justru bergaul dengan pegawai pajak yang dianggap oleh umum sebagai koruptor
dan pemeras. Yesus bertemu dan menyapa orang-orang setengah kafir seperti bangsa
Samaria dan mendatangi negeri-negeri orang kafir dan berbicara akrab dengan mereka
(Mat 15:21-28).

 Yesus bergaul dengan wanita


Anggapan masyarakat Yahudi,wanita itu penggoda. Maka orang laki-laki,
lebih-lebih guru agama tidak boleh berbicara dengan orang perempuan yang dikenalnya.
Yesus justru bergaul dengan wanita. Bahkan, ada wanita-wanita tertentu yang tetap
mengikutiNya kemanapun Dia pergi. Yesus menyapa dan bergaul dengan wanita –wanita
kafir yang belum dikenalNya seperti wanita Samaria.
Yesus bukan saja bergaul dengan sembarang wanita, tetapi juga berusaha untuk membela
wanita-wanita sundal, juga wanita yang tertangkap basah sedang berbuat dosa(Yoh 8:1-
11).
Dari contoh-contoh di atas menjadi jelas bagi kita bahwa pergaulan Yesus sangat
terbuka. Yesus berusaha untuk merangkul semua orang. Yesus tidak mau terikat oleh
peraturan yang diskrinatif.
c. Yesus berani membela kebenaran dan keadilan secara konsekuen
Kehidupan rakyat jelata semasaYesus sungguh parah. Mereka ditindas dan dihimpit oleh
para penguasa dan pemimpin-pemimpin agama. Yesus berani membela rakyat kecil
yangmenderita. Yesus tidak pernah bungkam terhadap praktek-praktek sosial yang tidak adil
dalam bentuk apapun. Yesus tidak berdiam diri atau bersikap kompromis terhadap kaum
penguasa yang menindas. Yesus juga tidak segan-segan mengkritik mereka yang berpakaian
halus di Isatana(Mat 11:8). Ia mengecam raja-raja yang menindas rakyat. Ia mengecam
penguasa-penguasa yang menyebut diri”pelindung rakyat”(Luk 22-25). Ia tidak takut
menyebut raja herodessebagai serigala(Luk 13:32).
Yesus berani mengatkan dengan terus terang kepada ahli-ahli Taurat, orang-orang Farisi,
dan kaum munafik. Dan orang-orang munafik “celakahlah kamu, hai ahli-ahli taurat dan
orang Farisi, hai kaum orang- orang munafik,sebab kamu sama seperti kuburan yang di labur
putih, yang sebelah luarnya memang tampak bersih, tetapi sebelah dalamnya penuh dengan
tulang-belulang dan berbagai jenis kotoran. Demikian jugalah kamu, disebelah luar kamu
tampaknya benar dimata orang, tetapi disebelah dalam kamu penuh dengan kemunafikan dan
kedurjanaan”(Mat 23:27-27).
Ia berani membela rakyat kecil dengan mengkritik dan menyerang setiap penindasan dan
ketidakadilan walaupun penuh resiko bagi hidupNya. Walaupun demikian, Yesus bukanlah
seorang tokoh revolusioner yang mau mengubah keadan sosial dan politik masa itu. Yesus
melakukan itu semua dalam rangka mewartakan kabar gembira,”Kerajaan Allah”. Kritik
yang tajam terhadap para penguasa yang menindas rakyat tidak bernada politis dan
perjuangan kelas. Yesus hanya mau menegakan nilai-nilai Kerajaan Allah, yakni keadilan,
cinta kasih,dan perdamaian. Para penguasa dan pemimpim-pemimpin agama harus
menegakan nilai-nilai itu. Mereka harus melayani rakyat kecil, bukan menindasnya.
d. Yesus adalah orang yang sungguh”Beriman”
Yesus sangat terbuka terhadap siapa saja yang dijumpaiNya dan yang datang kepadaNya.
Akibatnya, Yesus dianggap melanggar ketentuan adat kebiasaan masa itu. Walaupun
demikian, Yesus tetap berani mengkritik dan menghadapi para penguasa dan para pemimpin
agama yang bertindak tidak adil terhadap rakyat kecil. Mengapa Yesus begitu berani?apa Dia
punya backing? Yesus memang punya backing,yakni Allah sendiri.
Yesus mempunyai gambaran tentang Allah yang unik, yakni Allah yang dekat. Allah
yang dekat itu bukan hakim yang harus ditakuti, melainkan ibarat Bapa yang baik, yang
merangkul anak-anakNya dengan penuh cinta. Oleh karena itu, Yesus mengajak para
pengikutNya untuk menyebut Allah”Abba”. Abba adalah sebutan anak kecil kepada
Bapanya, dalam bahasa kita dapat diterjemahkan dengan”Papa”atau”Papi”.
Sebagai Bapa yang baik, Yesus percaya bahwa Allah tidak pandang bulu ,tidak
membedakan si miskin dan si kaya, si saleh dan si pendosa,yang baik dan yang jahat, Yahudi
dan bukan Yahudi. Semua dirangkul , asal mereka terbuka terhadap cintaNya. Yesus sungguh
menghyati Allah yang dekat itu dan yang memanggilNya untuk melkukan kehendakNya pada
setiap situasi konkret.
Beriman kepada Allah berarti menyadari kehadiranNya di dalam kehidupan kita sehari-
hari,mendengarkan panggilanNya dalam setiap situasi konkret dan berusaha menjawab
panggilanNya sebaik-baiknya. Itulah yang di buat oleh Yesus. Yesus mengutamakan
panggilan dan kehendak Allah dalam setiap situasi apapun resiko dan tantangannya.
Yesus menghayati Allah yang dekat tidak semudah seperti yang kita bayangkan. Yesus
pernah juga merasakan Allah yang jauh ketika menghadapi saat-saat genting yang
mengancam dan membahayakan hidupNya. Di taman Zaitun itu, Yesus pernah brdoa:”Ya,
Bapa, kalau boleh, jauhkanlah daripadaKu penderitaan yang harus aku alami ini, tetapi
jangan menurut kemauanKu , melainkan menrut kemauan Bapa”(Luk 22:42). Bahkan ,
Ketika Yesus disalib di Golgota Ia merasa ditinggalkan Allah. Yesus berkata, “Ya Allah, Ya
AllahKu,mengapa Engkau meninggalkan Aku?”(Mat 27:46).
Iman selalu merupakan tantangan. Iman menjadi cemerlang justru dalam tantangan.
Sebagai seorang beriman, Yesus dapat mengatasi semua tantangan.
Yesus sungguh-sunggguh idola bagi kita, kaum remaja, terutama pada zaman yang penuh
tantangan ini.
PEL.18. YESUS PUTRA ALLAH DAN JURU SELAMAT

1. Gelar-Gelar Yesus

Dalam Kitab Suci, khususnya KSPB, yesus memiliki banyak gelar. Dalam pelajaran ini kita hanya
akan membatasi gelar yesus sebagaiTuhan, Anak Allah, dan juru selamat.

1.1 .Yesus itu “Tuhan”


Gelar yesus sebagai Tuhan dibandingkan dengan gelar-gelar yang lain merupakan gelar ini yang
paling terkenal. Tulisan-tulisan PB memakai istilah antara lain: Yesus Tuhan, TuhanYesus, Tuhan
Kita,Tuhan kita Yesus Kristus. Bahakan, dalam surat-surat Paulus gelar ini dipakai lebih dari 200 kali.
Kata”Tuhan” (dalam bahasa Yunani “kyrios”) berarti “Dia yang mengatur seseorang atau sesuatu”. Yesus
Tuhan berarti Yesus yang memiliki kuasa untuk mengatur atau memimpin.
 Gelar “Tuhan” menunjukan kedudukan dan peranan Yesus sebagai tokoh yang diurapi Allah(Luk
2:11) yang memiliki wibawa Mulia.
 Gelar “Tuhan” dikaitkan dengan peranan Yesus sebagai penyelamat manusia (2 Petr 1:11). Wibawa
kemuliaan bukan untuk menghancurkan, melainkan untuk menyelamatkan. Yesus memiliki kuasa
untuk menyelamatkan.
 Gelar “Tuhan” erat sekali hubungannya dengan kemuliaan yang akan datang kembali dengan
kemuliaanNya. Orang kristen mendambaakan kedatanganNya kembali dalam kemuliaanNya. Pada
akhir zaman, Tuhan Yesus memiliki kuasa dan wewenang untuk mengadili atau menghakimi.
 Gelar “Tuhan” adalah gelar yang syarat dengan wibawa atau kekuasaan Yesus. Anak
manusia adalah Tuhan atas hari sabat(Mark 2:28). Perintah Yesus adalah perintah yang meengikat
karena merupakan perintah Tuhan (1 kor 9:14). Gelar Tuhan menjdai gelar yang menunjukan
bahwa wibawa Yesus menyatakan kata terakhir yang tidak dapat digugat.
 Gelar “Tuhan”teristimewa adalah seruan doa dan ibadat. Dalam doa orang kristen menyapa Yesus
sebagai Tuhan. Yesus adalaha satu-satunya junjungan (1 kor 8:5). Bila orang kristen berkumpul
dan bernyanyi, mereka bernyanyi bagi Tuhan.
 Seruan”Yesus Tuhan” adalah seruan iman. Kepercayaan khas orang kristen adalah kepercayaan
akan Yesus, Kristus Tuhan(Rm 10:9). Roh kuduslah yang mengantar orang sampai pada pengakuan
bahwa Yesuslah Tuhan (1 kor 12:3).

1.2 Yesus adalah “Anak Allah”


Makna dari gelar Yesus sebagai Allah menurut kitab suci adalah sebagai berikut:
 Gelar Anak Allah menunjukan hubungan khas antara Yesus dan Allah. Tidak ada hubungan yang
begitu erat dan mesra seperti Yesus dan Allah (yoh 10:30)
 Gelar “Anak Allah” juga menunjukan bahwa antara Yesus dan Bapa berbeda. Kendati hubungan erat
dan mesra, namun Yesus tidak pernah”sama dengan Allah Bapa”. Allah Bapa berbeda dengan
Yesus sang Anak (yoh 14:28). Anak dan Bapa memiliki peranan yang berbeda.
 Gelar “ Anak Allah” menunjukan hungan antara Bapa dan Anak adalah hubungan istimewa dalam
segi “ketaatan “. Anak taat sempurna terhadap Allah, BapaNya(yoh 4:34). Yesus datang untuk
melaksanakan kehendak Bapa. Seluruh hidupNya hanya diperuntukan bagi BapaNya. Ia taat sampe
mati dikayu salib.
 Gelar “Anak Allah”juga menunjukan pengetahuanNya yang istimewah tentang Allah. Hanya
Anaklah yang mengenal Bapa dengan baik (Mat 11:27). pengetahuanNya bukan sekedar pemahaman
intelektual, melainkan lebih sebagai sikap pribadi.
 Gelar “Anak Allah” juga memperlihatkan” kewibawaan Yesus”. Yesus adalah Anak Allah yang
berwibawa.

1.3 Yesus adalah Juru selamat


Yesus datang untuk menggapai dambaan manusia yang paling mendalam yaitu keselamatannya
sebagai manusia paripurna. Oleh karena itu, Yesus diberi gelar”juru selamat” atau “penyelamat”.
Dalam kitab suci perjanjian baru, Yesus disebut dan diakaui sebaga” juru selamat” karena Ia
membebaskan umat dari dosa (Mat 1:21) dan mendekatkan manusia keapada Allah(Ibr 7:25).
 Yesus datang untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Tidak ada nama lain yang begitu erat
dihubungkan dengan keselamatan (kis 4:12). Siapa yang menyeruhkan namaNya akan selamat (kis
2:21). Yesus yakin bahwa karyaNya memang sangat erat hubungannya dengan keselamatan (yoh
3:17).
 Keselamatan yang dibawa Yesus erat hubungannya dengan kasih karunia Allah(kis 15:11). Allah
menyelamatkan manusia melalui Yesus Kristus bukan karena manusia berhak diselamatkan,
melainkan karena semata- mata karunia kasihNya(1kor 1:21). Kendati keselamatn adalah karunia
namun manusia harus menjawab dan memperjuangkan keselamatan itu.
 Keselamatan dihubungkan dengan hidup dan perjuangan Yesus Kristus. Hidup dan perjuangan Yesus
ialah mendekatkan hubungan manusia dan Allah(Rm 5:10)
 Keselamatan itu berkembang dalam pewartaan (Yak 1:21). Seperti biji yang ditaburkan, sabda
keselamatan itu tumbuh dan membawa buah (Mat 13:1-9)
 Keselamatan dalam Gereja terlaksana secara sakramental. Baptis , misalnya: adalah tanda iman dan
tawaran keselamatan.
 Yesus sebagai juruselamat datang untuk menolong manusia karena manusia tidak dapat menolong
dirinya sendiri di hadirat Allah. Yesus juga menolong manusia untuk mengisi masa depan,
menciptakan segalanya baru. keselamatan bukan sekedar pelarian, melainkan juga kemenangan.
Yesus juruselamat menjadi dambaan terbesar umat manusia sepanjang masa.
2. Makna Gelar-Gelar Yesus Bagi Kehidupan Umat Kristiani

Umat Kristiani mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan, Anak Allah, dan Juru selamat. Apa
makna gelar-gelar Yesus bagi kehidupan kita sebagai umat kristiani?

2.1. Umat kristiani mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan.


 Jika kita mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan, maka itu berarti :
 Kita menjadikan Yesus sebagai pimpinan atau junjungan yang mengarahkan hidup kita. Hidup kita
setiap ada didalam pimpinanNya.
 Kita menjadikan kata-kata Yesus sebagai kata terakhir, sebab kata-kataNya adalah sabda Tuhan.
Kata-kataNya adalah ukuran terakhir dan tertinggi.
 Pengakuan kita terhadap Yesus merupakan pengakuan iman yang merupakan semboyan perjuangan
sampai tuntas. Yesus Tuhan dulu dan sekarang. Pengakuan ini adalah suatu sikap penyerahan diri
kepadaNya dengan segala resiko.

2.2. Umat Kristiani Mengakui Bahwa Yesus adalah Anak Allah


Jika mengakui bahwa yesus adalah anak Allah, maka itu berarti:
 Yesus merupakan teladan bagi kita dalam hal ketaatan kepada kehenda Allah daripada kataatan
kepada kehendak sendiri.
 Yesus adalah pribadi yang menampilkan wibawah dan pesona Ilahi. Orang yang berhadapan dengan
Yesus berarti berhadapan dengan wibawah dan pesona Ilahi itu.
 Yesus dekat dengan Allah yang tersuci dan pantas dihormati. Sebutan itu menumbuhkan rasa devosi
dan penyerahan diri.

2.3. Umat Kristiani mengakui bahwa Yesus adalah Juru Selamat


Jika kita mengakui bahwa Yesus adalah Juru Selamat, maka itu berarti:
 Kita bersedia mengikutiNya dan bersedia dibabtis sebagai tanda iman akan tawaran keselamatan dari
Yesus.
 Kita menjadikan yesus sebagai penolong untuk sampai kepada Allah, karena kita tidak dapat
menolong diri kita sendiri dihadirat Allah.
 Kita percaya bahwa Yesus telah membebaskan kita dari dosa dan maut; percaya bahwa kita adalah
orang-orang yang telah diselamatkan. Untuk menunjukan diri sebagai orang yang telah diselamatkan.
Untuk menunjukan dirisebagai orang yang telah diselamatkan, kita hidup sesuai dengan firman-Nya.

PEL.19. ROH KUDUS


1. Tanda Atau Lambang Roh Kudus

Manusia sering menggunakan tanda-tanda atau lambang untuk mengungkapkan hal-hal yang
abstrak dan adikodrati. Tuhan sering diperkenalkan lewat lambang-lambang. Tanda-tanda dan
lambang-lambang yang sering digunakan untuk Allah Roh Kudus antara lain sebagai berikut:
1.1. Air
Dalam upacara pembabtisan, Air adalah lambang tindakan Roh kudus. Sesudah menyerukan Roh
kudus, air menjadi tanda sakramental yang berdaya guna bagi kelahiran kembali dalam pembabtisan
itu.
1.2. Urapan
Urapan dengan minyak suci dalam inisiasi kristen melambangkan Roh kudus. Dalam inisiasi
kristen,khususnya dalam sakramen penguatan/krisma, dengan urapan minyak suci seseorang
dikuatkan oleh Roh Kudus.
1.3. Api
Api melambangkan daya transformasi Roh Kudus. Roh Kudus turun atas para rasul pada hari
pentakosta dan memenuhi mereka(Kis 2:3-4)dalam rupa lidah-lidah api. Roh Kudus dalam lambang
api itu mengubah para rasul dari penakut menjadi pemberani dan bersemangatuntuk mulai menjadi
saksi kristus sampai ke ujung bumi
1.4. Awan dan sinar
Kedua lambang ini selalu berkaitan satu sama lain. Awan dan sinar melambangkan kehadiran
penampakan roh kudus(Luk 9:34-35; Kis 1:9).
1.5. Meterai
Meterai adalah lambang yang erat kaitannya dengan pengurapan. Kristus telah disahkan
oleh”Bapa dengan meteraiNya”(Yoh 6:27) dan didalam Dia, Bapa juga memeteraikan tanda
milikNya atas kita. Gambaran meterai menandaskan akibat pengurapan Roh Kudus yang tidak
terhapuskan dalam penerimaan Sakramen Pembaptisan penguatan , dan Tahbisan. Meterai dipakai
dalam tradisi untuk mengungkapkan “karakter”yang tidak terhapuskan, tanda yang ditanamkan oleh
ketiga Sakramen yang tidak dapat diulangi.
1.6. Tangan
Yesus menyembuhkan orang sakit dan memberkati anak-anak kecil dengan meletakkan (atau
menumpangkan) tangan keatas mereka. Atas namaNya, para Rasul melakukan hal yang sama.
Melalui penumpangan tangan Roh Kudus di berikan.
1.7. Jari
“dengan jari Allah”, Yesus mengusir setan (Luk 11:20). Sementara perintah Allah ditulis
dengan “Jari Allah” atas LOH-loh Batu (kel 3:18). Dalam Madah “ Datanglah Roh Kudus”,
diserukan kepada Roh Kudus sebagai “jari tangan kanan Bapa”
1.8. Merpati
Pada akhir air Bah (lambang pembaptisan), merpati yang diterbangkan oleh Nuh dari dalam
bahtera kembali dengan sehelai daun zaitun diparuhnya sebagai tanda bahwa bumi sudah dapat
didiami lagi. Waktu Yesus naik dari air pemabaptisanNya disungai Yordan, Roh Kudus turun
atasNya dalam rupa burung merpati.

2. Karya dan Karunia Roh Kudus

2.1. Karya Roh Kudus

Roh Kudus sering disebut Roh Kristus(Rm 8:11), Roh Tuhan(2Kor 3:17), Roh Allah. Ia sering
disebut parakletos atau advocatus yang artinya penolong (Yoh 14:16-26). Apa yang menjadi karya
Roh kudus sebagai penolong itu?

a. Pada peristiwa pentekosta Roh kudus membawa bahasa saling pengrtian


Bahasa saling pengertian yang sudah hilang sejak robohnya menara babel selah-olah ditemukan
kembali pada hari penta kosta. Ketika para rasul tampil dan berkotbah, ternyata bahasa mereka
dimengerti oleh semua orang yang hadir pada waktu itu. Padahal, mereka berbicara dalam bahasa
Ibrani sedangakan para pendengarnya berasal dari “ seluruh pelosok dunia” yang mungkin hanya
menguasai bahasa ibunya. Suasana saling pengertian itu menciptakan keterbukaan untuk saling
menerima,untuk bersatu,dan bersekutu. Pada hari itu juga, ribuan orang dibaptis dan masuk dalm
persekutuan para rasul(gereja perdana). Itu semua adalah karya Roh Kudus yang mempersatukan
manusia.
b. Pada Peristiwa pentekosta Roh Kudus membawa persatuan dan persekutuan
Suasana saling pengertian menciptakan keterbukaan untuk saling menerima, untuk bersatu,dan
bersekutu. Pada hari itu juga ribuan orang dibaptis dan masuk dalam persekutuan umat kristen. Hari
pentakosta sering disebut hari lahirnya jemaat baru, yaitu gereja. Roh kuduslah yang melahirkan
gereja.

c. Roh kudus memberanikan


Para rasul yang sebelumnya takut dan sembunyi, pada hari raya pentakosta mereka berani keluar
rumah dan berkotbah memberi kesaksian tentang Yesus Kristus.
d. Roh kudus membawa pembaharuan
Dipuncak gunung zinai telah dimeterai perjanjian antara Allah dan manusia. Itu adalah
perjanjian lama yang tertuang dalam 10 firman yang ditulis pada dua loh batu. Pada hari pentakosta,
lahirlah perjanjian baru. firman atau hukum yang berlaku adalah firman dan hukum kasih yang ditulis
dalam hati manusia. Roh kudus bukan saja memperbaharui gereja tetapi juga memperbaharui muka
bumi ini sepanjang masa.
Singkatnya, Roh Kudus adalah daya kekuatan Allah yang mengangkat dan mengarahkan hidup
kaum beriman. roh kudus sendiri tidak kelihatan dan juga jarang dibicarakan. Yang dikenal adalah
pengaruhnya dan akibat karyanya.
Karya Roh Kudus lazim disebut “ Rahmat” atau kasih “karunia”. Rahmat atau kasih karunia itu
diberikan oleh Allah kepada manusia dengan Cuma-Cuma, bukan karena jasa manusia. Rahmat
berarti kasih pribadi Allah kepada manusia, sehingga’semua orang yang dipimpin oleh Roh Allah
adalah anak Allah”(bdk. Rm 8:14). Kehadiran Roh kudus mengubah kita menjadi Anak Allah. Roh
kudus adalah sumber rahmat dan pantas disebut “rahmt dasar”. Karena karya roh kudus, rahmat
menjadi kenyataan manusiawi, dialami, diwujudkan, dan dihayati bersama.

2.2. Karunia Roh Kudus

Pada peristiwa pentakosta, roh kudus juga mengaruniakan keutamaan kepada para rasul dan
umat yang hadir pada saat itu. Kepada petrus dan para rasul roh kudus mengaruniakan kepada mereka
untuk berkata-kata dengan hikmat, berkata-kata dengan pengetahuan, mengadakan mukjizat dan
sebagainya.
Umat yang hadir pada pentakosta juga diberi karunia iman menafsirkan bahasa roh dan
sebagainya.(1kor 12:1-11).
Dalam tradisi gereja, kita mengenal adanya tujuh karunia roh kudus.karunia-karunia roh kudus
itu biasanya dihubungkan dengan yesaya 11:2 :”Roh Tuhan akan ada padanya , roh hikmat dan
pengrtian,roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan Tuhan. “keenam karunia roh
yang disebut dalam yesaya 11:2 ini kemudian di lengkapi denga roh kesalehan,sehingga jumlahnya
lengkap menjadi tujuh. Ketujuh karunia roh kudus itu adalah sebagai berikut:
a. Roh kebijaksanaan
Roh kebijaksanaan membntu kita untuk mengenal perkara-perkara Allah dan menilai
segala sesuatu menurut “kaca mata Allah”. Karena itu, kita akan dapat lebih mementingkan
hal-hal surgawi daripada hal-hal duniawi.
b. Roh pengertian
Roh pengertian memampukan akal budi kita untuk mengenal keagungan Tuhan,
memahami kebenaran ilahi, dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari.kita dibantu
memahami kebenaran ilahi karena roh kudus menerangi segala sesuatu , bahkan hal-hal yang
tersembnyi dalam diri Allah(1 kor 2:10).
c. Roh Nasihat
Roh nasihat membantu kita untuk dapat menilai dan mengambil keputusan secara tepat
dan memilih jalan yang paling aman dan berkenan pada Allah. Keputusan yang kita ambil
tidak berdasarkan emosi, hawa nafsu,atau kesalah pahaman.
d. Roh keperkasaan
Roh keperkasaan menguatkan kehendak kita agar tekun tekun dalam iman, berani
menanggung resiko sebagai orang kristen, dan memikul salib kita. Bukankah kita
sering banyakniat baik, namun pelaksanaanya berbeda karena berbagai alasan?. Roh
keperkasaan akan membantu mewujudkan niat baik kita ini.
e. Roh pengenalan
Roh pengenalan membantu kita untuk mengenali Tuhan dan diri sendiri. Selain itu, roh
pengenalan membantu kita mengenal ciptaan sebagai hal yang sementara sehingga kita tidak
terbuai atau lekat padanya.
f. Roh takut akan Tuhan
Roh takut akan Tuhan mengajar kita untuk menghormati Allah dengan penuh cinta dan
membantu kita untuk menghindari perbuatan dosa. Dengan karunia roh takut akan Tuhan kita
makin percaya pada Allah dan makin rendah hati karena tidak terbuai karena menyadari
kedosaan kita.

g. Roh kesalehan
Roh kesalehan akan menyembuhkan hati kita yang keras agar semakin terbuka utuk
mencintai Allah dan sesama. Dengan roh kesalehan,kita selalu dibimbing untuk selalu
berterima kasih atas karunia-arunia Allah dan kita mudah bersyukur serta memuji Allah.
Dengan karunia roh kesalehan, kita juga dibantu lebih bersikap murah hati terhadap sesama.

3. Buah-Buah Roh Dan Buah-Buah Daging


Buah-buah Roh kudus jelas bertentangan dengan buah-buah daging. Buah-buah daging adalah
nafsu-nafsu manusia yang hanya akan menimbulkan perpecahan dan permusuhan diantara manusia. Buah-
buah daging menggambarkan kelemahan-kelemahan kita karena dikuasai oleh nafsu-nafsu duniawi.
Sedangkan buah-buah roh kudus merupakan karya roh kudus dalam hidup beriman.
Kita tidak tahu bagaimana roh kudus berkarya, kita hanya dapt mengetahui dan merasakan hasil
dari roh kudus, yaitu:kasih, sukacita,damai sejahtera,kesabaran ,kemurahan, kebaikan, kesetiaan ,
kelemahlembutan dan pengusaan diri(Gal 5:22-23). Santo paulus juga masih menguraikan buah roh kudus
lainnya, yaitu:keadilan, ibadat, kesetiaan , kasih kesabaran dan kelembutan(Tim 6:11), kebenaran, damai
sejahtera,dan sukacita(Rm 14:17).
Buah-buah roh kudus hanya timbul dan ada karena mausia menanggapi secara positif tawaran
karya roh kudus. Hal itu tidak berari bahwa manusia itu sendiri yang menghasilkan kasih sukacita,damai
sejahtera,kesabaran,kesetiaan dan sebagainya.semuanya itu bukan karena jerih payah dan usaha manusia
pribadi, melainkan buah roh kudus.
Karya roh kudus tanpak dalam komunitas kasih. Dimana ada persahabat sejati damai
kemurahan ,pengertian ,kesetiaan, keadilan,dan penguasaan diri,disitulah roh kudus hadir dan berkarya.
PEL.20. TRITUNGGAL MAHAKUDUS

1. Beberapa Istilah(terminologi) Yang Menyangkut Tritunggal


Bahwa kita percaya akan adanya satu Allah tiga pribadi, memang tidak mungkin dijelaskan.
Tetapi ada bebrapa istilah dalam hubungan dengan iman kita itu kiranya perlu dipahami.

1.1. Arti Allah kita SATU (TUNGGAL)


Dalam syahadat dikatakan:”aku percya akan SATU ALLAH “.Apa artinya kata “SATU “? Kata
“SATU” dalam konteks “SATU ALLAH”tidak persis sama dengan bilangan satu dalam pengertian
matematika.jika kita SATU dalam konteks SATU ALLAH dimengerti sebagai bilangan matematis
maka kita membuat kesalahan besar. Kita jerumus untuk memasukkan ALLAH yang mengtasi segala
galanya hanya sekedar bilangan beiaka. Seakan akan Allah itu dapat dihitung atau dikalukasi seperti
barang- barang.
ALLAH adalah SATU, artinya adalah tunggal, utuh tak terbagi ,tak tercerai-beraikan,sempurna
tak ada sesuatu apa perluh yang diperluh tambahkan kepada-Nya. Jika satu adalah utuh, penuh
sempurna,maka ada sama dengan satu.Dengan kita lain,Allah adalah keutuhan ,kepenuhan, dan
kesempurnahan.
Jadi makna kata SATU dalam konteks iman akan SATU ALLAH menunjukan kepada
kesempurna Allah, dan kepenuhan Allah.
1.2. Arti TIGA PRIBADI dalam SATU ALLAH
Allah tritunggaladalah satu dan TIGA pribadi sekaligus (Bapa, Putra dan Roh Kudus). Apa
artinya? Apanya yang tiga? Bukan ada tiga ALLAH , yang tiga adalah PRIBADI-Nya. Dalam bahasa
sehari-hari, kita” pribadi” dikenakan pada manusia. Manusia adalah makhluk yang mempribadi.
Hanya manusia yang merupakan makhluk ciptan yang mempribadi dan berlasi. Artinya hanya
manusia yang menyapa, mengkomunikasikan diri, bergaul, solder, dan sebagainya.
Allah adalah satu dan tiga pribadi, artinya Allah adalah dia yang berelasi, mengapa merangkul,
menghadirkan diri, dan mengkomunikasikan diri. Jika Allah adalah allah yang berelasi, relasi macam
apakah yang dihadirkan oleh Allah?. Relasi Allah adalah relasi kesatuan, ketunggalan, kesempurnaan
dan keutuhan dalam keilahian-Nya. Artinya, masing-masing berada dalam satu kesempurnaan ilahi
yang tidak kekurangan sedikitpun. Relasi Allah Tritunggal adalah relasi sempurna,total, penuh dan
tuntasrelasi kesatuan semacam ini hanya dapat dijelaskan kalau merupakan relasi KASIH. Jadi tiga
pribadi Allah yang relasional adalah Allah yang saling mengasihi, yang saing mencintai secara
penuh, total, selesai dan sempurna. Misteri Allah tritunggal, dengan demikian adalah misteri ALLAH
YANG MENGASIHI.

2. Doa-Doa dan Ibadat yang Mengungkapkan Iman Kepada Tritunggal

2.1. Tanda Salib :”Demi Nama Bapa Putra dan Roh Kudus”
Apa Arti tanda salib?
 Sebagai peringatan akan Yesus yang mati di salib sebagai juru selamat manusia.
 Sebagai tanda karya penyelamatan dan penebusan yang mendamaikan alam semesta, memberi
hidup, dan mengalahkan yang jahat menururt keyakinan kristiani, karya keselamatan dan
penebusan berpangkal pada Allah dan dilaksanakan oleh Allah, yakni oleh Allah tritunggal, yaitu
Bapa, Putra, dan Roh Kudus.
 Menandai Dirinya dengan salib sambil menyerukan nama Bapa, Putra, dan Roh kudus, kita
menempatkan diri kita seluruhnya di bawah naungan salib Yesus yang mendapat kekuatan untuk
mengalahkan dosa dan menghantarkan manusia kepada Allah Bapa, melalui Putra dalam Roh
Kudus.

2.2. Doa “Kemuliaan (Gloria)”


Apa isi doa kemuliaan/ gloria yang didoakan/di nyanyikan pada perayaan Ekaristi sesudah
doa/nyanyian Tuhan kasihanilah kami?
 Jika kita mendoakan/ menyanyikan”Kemuliaan/gloria”, kita ingat akan semua yang dilakukan
Allah bagi kita. Walaupun kita katakan “kemuliaan kepada Allah di Surga”, kita tahu bahwa Allah
telah turun dari Surga untuk keselamatan kita dan untuk mengangkat kita ke Surga. Oki, kita
memujiNya dengan iman dan cinta kasih.
 Jika kita mendoakan/menyanyikan” Kemuliaan/gloria”, kita memiji putra Allah yang setara
dengan Bapa, yang menghapus dosa dunia, dan yang menebus kita.
 Dalam doa:”Kemuliaan kepada Bapa,Putra, dan Roh Kudus.........”kita memuliakan Allah
Tritunggal dan Kristus penebus kita yang mewahyukan Bapa bersama dengan Roh Kudus.
2.3. Syahadat(Credo)
Apa yang diungkapakn dalam “Syahadat”,baik yang disingkat maupun yang di panjang?
 Syahadat sesungguhnya merupakan pengakuan iman akan Allah Tritunggal
 Syahadat merupakan ringkasan seluruh sejarah suci mulai dari penciptaan, penjelmaan,
kebangkitan, kedatangan Roh Kudus, misteri Gereja, Sakramen-
sakramen, sampai dengan kehidupan kekal. Setiap kali kita
mengucapkan/mendoakan”syahadat”,kita mengenangkan seluruh sejarah keselamatan.
Sejarah keselamatan adalah sejarah keselamatan yang berasal dari bapa, terlaksana oleh putra, dan
dilanjutkan oleh Roh Kudus didalam Gereja sampai pada akhir zaman.
2.4. Doxologi
Apa artinya doxologi?
Bagaimana isi doanya dan didoakan?
 Doxologi artinya doa pijian. Ciri khas doxologi dalam liturgi Ekaristi adalah susunannya yang
triniter. Artinya, Allah Tritunggal Maha Kudus yang menjadi isi/inti doa tersebut.
 Pada akhir doa Syukur Agung didoakan doxologi:”bersama dan bersatu dengan Kristus dan
dengan perantaraanaNya, dalam persatuan dengan Roh Kudus, disampaikanlah kepada-Mu Allah
Bapa yang Mahakuasa, segala hormat dan pujian, kini dan sepanjang segala masa.”Amin”.
2.5. Pembaptisan
Pembaptisan orang Kristiani memakai rumusan trinitas. Pada waktu pembaptis, Imam(Romo)
mengucapkan:”Aku Membaptis Kamu, Dalam nama Bapa, Dan Putra dan Roh Kudus.” Dengan
pembaptisan itu, orang yang dibaptis dipanggil untuk mengambil bagian dalam kehidupan Tritunggal
Mahakudus.

THE END

Anda mungkin juga menyukai