i
DAFTAR ISI
TEMA II
YESUS KRISTUS
11.KITAB SUCI
12. TRADISI
KOMPETENSI DASAR: Memahami Kitab Suci dan Tradisi sebagai dasar iman Kristiani
INDIKATOR:
1. Menjelaskan pesan kitab suci (Kej 2 : 7 – 9,18 : 21 – 23)
2. Menyebutkan garis besar kronologis tersusunnya Kitab Perjanjian Lama
3. Menjelaskan makna istilah “Perjanjian” dalam Perjanjian Lama
4. Mendaftar dan mengelompokan kitab-kitab perjanjian lama kedalam empat kelompok (Pentateukh,
Sejarah, Puisi, dan Nabi-nabi
5. Merumuskan pesan Tuhan yang terdapat dalam salah satu perikope KitabPerjanjian Lama.
Kitab Suci adalah kitab iman. KSPL adalah kitab iman umat bangsa Israel. KSPB adalah
kitab iman umat perdana.
Setiap suku atau bangsa tentu mempunyai pengalaman yang menggembirakan ataupun
pengalaman duka dalam hubungan dengan alam, seperti pergantian musim, bencana banjir, dan
pengalaman degan sesama manusia, seperti persahabatan perselisishan, perang dsb. Dari
pengalaman dengan alam, manusia mulai bertanya dan berpikir, dari manasemua isi alam ini.
Mereka mungkin akan berpikir bahwa semua isi alam ini tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi
berasal dari Yang Maha Kuasa, yang kemudian mereka namakan dewa, Allah, dsb.
Dari pengalaman dengan sesama manusia,mereka mulai dapat berpikir:mengapa ada perang,
mengapa ada kejahatan, mengapa da dosa, dsb. Mereka mungkin akan berpikir bahwa kejahatn
tidak mungkin berasal dari Allah, tetapi tentu berasal dari manusia sendiri atau dari apa yang
mereka namakan si jahat atau setan.
Penemuan-penemuan manusia mengenai isi alam berasal dari Allah dan segala yang jahat
berasal dari manusia atau si jahat, dapat menjadi keyakinan yang sangat kuat bagi suku bangsa itu.
Keyakinan tersebut mereka wariskan kepada anak cucu dalam bentuk cerita agar mudah di
mengerti dn diingat.
Kiranya jelas bahwa suku bangsa yang memiliki cerita di atas mau mewariskan kepada anak
cucunya ajaran atau keyakinan bahwa:
Manusia pria dan wanita diciptakan oleh Tuhan
Manusia itu terdiri atas pria dan wanitayang berbeda secara jasmanidan rohani
Baik pria maupun wanita adalah ciptaan Allah yang indah.
Keyakinan dan kepercayaan bahwa manusia berasal dari Allah menjadi keyakinan yang teguh
dari suku bangsa itu. Mungkin mereka yakin bahwa ajaran yang terkandung dalam cerita itu
berasal dari Allah.ajaran yang terkandung dalam cerita itu merupakan firman Allah yang harus
dipercaya dan diwariskan secara turun-temurun.
2. Proses terbentuknya Iman bangsa Israel yang diwariskan kepada anak cucunya melalui
cerita Kitab Suci.
( Baca Kej. 2 :7-9; 18:21-23 )
Dalam cerita KS tersebut, bangsa Israel ingin mewariskan kepada anak cucunya ajaran dan
keyakinan bahwa:
Manusia ( pria dan wanita )diciptakan Tuhan
Manusia pria dan wanita diciptakan untuk bersatu dan saling melengkapi
Pria dan wanita memiliki derajat yang sama.
Ajaran dan keyakinan ini menjadi kepercayaan yang sangat kuat pada bangsa Israel. Mereka
yakin pula bahwa ajaran yang terkandung dalam cerita itu berasal dari Allah. Sejalan dengan
pikiran itu, ajaran yang terkandung dalam cerita itu harus dimengerti sebagai firman Allah. Semua
itu terjadi berkat ilham dan bimbingan Roh Allah. Jadi, bukan firman langsung dari Tuhan,
melainkan firman Tuhan lewat pengalaman dan penemuan bangsa Israel berkat ilham dan
bimbingan Roh Allah.
Dokumen KV II tentang Wahyu Ilahi ( Dei Verbum )menjelaskan bahwa untuk menafsirkan
PL secara benar, salah satunya adalah memperhatikan “ jenis sastra”. Sebab
dengan cara yang berbeda-beda kebenaran dikemukakan dan diungkapkan dalam nas-nas yang
dengan aneka cara bersifat historis, atau profetis (ramalan/nubuat), atau poetis, atau dengan jenis
sastra lainnya.
Dokumen KV II tentang Wahyu Ilahi (Dei Verbum ), art. 16, menyatakan sebagai berikut:
Allah, pengilham dan pengarang kitab-kitab PL maupun baru, dalam kebijaksanaan-Nya
mengatur (Kitab Suci sedemikian rupa , sehingga PB tersembunyidalam PL dan PL terbuka
dalam PB. Sebab meskipun Kristus mengadakan Perjanjian yang Baru dalam darah-Nya (Luk
22:20; 1kor 11: 25 ), namun kitab-kitab PL seutuhnya ditampung dalam pewartaan injil, dan
dalam PB memperoleh dan memperlihatkan maknanya yang penuh (Mat 5:17; Luk 24:27 Rom
16:25-26; 2kor 3:14-16 ) dan sebaliknya juga menyinari dan menjelaskan PB.
Istilah “ PL” diperginakan untuk membedakan dengan “PB”. Dalam sejarah keselamatan,
relasi manusia dengan Allah diikat dengan perjanjian, yang dalam PL manusia diwakili
oleh bangsa Israel, teristimewah melalui para pemimpin mereka. Perjanjian itu adalah
perjanjian kasih yang menyelamatkan. Dalam perjanjian itu, Allah berjanji akan senantiasa
menyelamatkan manusia, dan dari pihak manusia Allah menuntut kesetiaan.
Sayangnya kesetiaan Allah itu seringkali dibalas dengan ketidaksetiaan Israel. Maka Allah
yang adalah setia tetep menjanjikan penyelamatan pada manusia dengan cara
memperbaharui perjanjian melalui PutraNya sendiri Yesus Kristus. Maka PL menunjuk
pada perjanjian antara manusia dengan Allah sebelum Kristus.
Kitab-kitab yang termasuk dalam KSPL itu ada 46 kitab. Tentu saja kitab-kitab itu tidak
ditulis dalam waktu bersamaan, melainkan suatu proses panjang. Secara garis besar KSPL
memuat dua bagian besar, yakni kitab prasejarah dan kitab sejarah. Kitab prasejarah, mulai dari
kisah penciptaan sampai dengan Menara Babel( kej 1-11),sedangkan kitab sejarah Israel mulai
dari Abraham yang hidup sekitar tahun 2000/1800 Sebelum Masehi sampai menjelang Yesus
Kristus, namun sejarah yang ditulis dalam PL lebih merupakan sejarah iman. Maka, untuk
mengetahui proses tersusunnya KSPL, akan dimulai pada saat awal sejarah Israel, yaitu sekitar
tahun 1800 SM.
Antara tahun 1800 – 1600 S.M: Zaman Bapa-bapa Bangsa (Abraham – Ishak –Yakub).
Periode ini adalah awal sejarah bangsa Israel yang mulai dari panggilan Abraham sampai
dengan kisah tantang Yakub. Dalam tahun inilah Bapa-bapa bangsa hidup. Sebagian kisah
mereka tersimpan dalam Kej 12-50. Kisah ini kemudian diteruskan secara lisan turun
temurun.
Antara tahun 1600- 1225 S.M: Kisah bangsa Israel mengungsi ke Mesir, perbudakan di
Mesir, pembebasan dari Mesir sampai perjanjian di Sinai.
Kisah-kisah tersebut juga masih disampaikan secara lisan. Mungkin sekali 10 perintah Allah
dalam rumusan yang pendek sudah ditulis pada masa ini sebagai pedoman hidup.
Antara tahun 1225 -1030 S.M: Perebutan tanah kanaan dan zaman hakim- hakim.
Pada periode ini bangsa Israel merebut tanah Kanaan yang di yakini sebagai tanah terjanji di
bawah pimpinan Yosua. Selama bangsa Israel hidup ditanah terjanji mereka dipimpin para
tokoh yang diberi gelar hakim, misalnya Debora, Simson, dll.pada masa ini sudah ada
hukum.
Antara tahun 1030- 930 S.M: Periode Raja-raja
Pada massa ini Israel mulai menganut sistem kerajaan,dengan raja-rajanya yaitu Saul, Daul,
lalu kemudian Salomo.pada massa ini Israel menjadi cukup terkenal dan disegani bangsa lain.
Pada masa ketiga raja ini bagian-bagian Kitab Suci PL milai ditulis. Misalnya kisah
penciptaan, manusia jatuh dalam dosadan akibatnya, bapa-bapa bangsa, kisah para raja,
beberapa bagian mazmur dan hukum-hukum.
Antara tahun 930-722 SM : kerajaan Israel dan yehuda.
Sesudah Salomo wafat, kerajaan Israel terpecah menjadi dua yaitu kerajaan utara(Israel) dan
selatan ( yehuda atau yuda ). Kerajaan utra hanya berlangsung sampai tahun 722 S.M. Pada
periode ini dilanjutkan dengan penulisa kitab-kitab PL yang melengkapi cerita-cerita Taurat
Musa.. serta beerapa tambahan hukum . Di samping itu,pada periode ini mulai muncul
pewartaan para nabi dan kisah para nabi seperti Elia, Elisa, Hosea, Amos. Beberapa bagian
pewartaan para nabi mulai ditulis. Pada massa ini, beberapa kumpulan hukum perjanjian
mulai diterapkan dan ditulis. Kita dapat membacanya dalam kitab Ulangan.
Antara 722- 587 S.M.: kerajaan Yehuda masih berlangsung sesudah kerajaan Israel jatuh.
Kerajaan yehuda atau yuda masih tetep berdiri kokoh sampai akhirnya mereka dibuang ke
Babilon pada tahun 587 S.M.pada massa ini beberapa tradisi trtulis
tentang kisah bapa-bapa bangsa mulai disatukan. Demikian juga, pewartaan para nabi mulai
ditulis dan sebagian diteruskan dalam bentuk lisan. Pada massa ini juga muncul tulisan
tentang sejarah bangsa Israel, beberapa bagian dari mazmur, dan Amsal.
Antara tahun 586 -539 S.M.: Zaman pembuangan Babilon.
Orang-orang Israel yang berasal dari kerajaan Yuda hidup di pembuangan Babilon atau Babel
selama kurang lebih 50 tahun. Pada massa ini, penulisan kitab Sejarah dilanjutkan. Muncul
pula tulisan yang kemudian kita kenal dengan kitab Ratapan. Demikian pula hanya dengan
nabi-nabi, pewartaan para nabi sebelum pembuangan ditulis pada masa ini. Pada periode ini
juga muncul para imam yang menuliskan hukum- hukum yang sekarang masuk dalam kitab
imamat.
Antara tahun 538- 200 S.M.: Sesudah pembuangan, bangsa Israel diizinkan pulang kembali
ke tanah airnya oleh raja Persia yang mengalahkan kerajaan babilon. Pada masa ini kelima
kitab Taurat telah diselesaikan. Juga kitab-kitab sejarah Yosua, hakim-hakim, 1-2 Samuel,
dan raja-raja sudah selesai ditulis . kitab-kitab para nabipun sudah banyak diselesaikn dari
ratusan nyanyian, akhirnya dipilih 150 mazmur yang kita terima sampai sekarang. Pada masa
ini muncul pula beberapa tulisan kebijaksanaan .
Dua abad terakhir: pada masa ini ditulislah kitab-kitab seperti: Daniel, Ester, Yudith,Tobit,
1,2 Makabe, Sirakh, dan kebijaksanaan Salomo.
Daftar kitab-kitab yang mereka terima sebagai kitab suci disebut: kanon. Kata “kanon”
berasal dari bahasa Yunani “ canon”,yang artinya: norma, ukuran atau pedoman. Kitab-kitab
yang terdapat dalam kanon disebut kitab-kitab kanonik. Kitab-kitab kanonik itu adalah :
Makabe,Sirakh, kebijaksanaan, Yudith Tobit, Barik, tambahan kitab Daniel, tambahan kitab
Ester dan surat Yeremia. Dengan demikian jumlah KSPL yang diakui gereja Katolik ada 46
kitab. Kitab suci lengkap yang diakui oleh gereja katolik dan ditolak oleh gereja Protestan
disebut: Deuterokanonik. Kitab-kitab yang diakui resmi sebagai Kitab Suci dan dijadikan
patokan atau norma iman mereka. Orang Yahudi menentukan sejumlah kitab sebagai kitab
Suci.
Kitab-kitab Perjanjian Lama pada awalnya ditulis dalam bahasa Ibrani (hebrew ), tetapi
setelah orang-orang Yahudi terusir dari tanah Palestina dan akhirnya menetap diberbagai
tempat, mereka kehilangan bahasa aslinya,banyak keturunan mereka tidak lagi bisa
menggunakan bahasa Ibrani, dan mulai berbicara dalam bahasa Yunanai (Greek )yang pada
waktu itu merupakan bahasa internasional. Oleh karena itu banyak diantara meraka
membutuhkan terjemahan seluruh KSPL dalam bahasa Yunani. Kebetulan pada waktu itu di
Alexandria berdiam sejumlah besar orang Yahudi yang berbahasa Yunani. Selama
pemerintahan Ptolemius II philadelphus (285- 246 SM) proyek penterjemahan dari seluruh
kitab suci orang Yahudi ke dalam bahasa Yunani dimulai oleh 70 atau 72 ahli kitab
Yahudi( mereka adalah wakil dari ke 12 suku bangsa Isarel, dan tiap suku diwakili 6 orang).
Terjemahan ini diselesaikan sekitar tahun 250- 125 SM. Kitab- kitab itu kemudian
diterjemahkan kedalam bahasa Yunani dan ditambah dengan beberapa tulisan aslinya
ditulis dalam bahasa Yunani. Terjemahah itu diberi nama: Septuaginta, yaitu dari kata Latin
yang berarti 70 (LXX), sesuai dengan jumlah penterjemah.kitab ini sangat populer dan diakui
sebagai kitab suci resmi (kanon Alexandria ) bagi kaum yahudi yang terusir, yang tinggal di
Asia kecil dan Mesir. Pada waktu itu bahasa Ibrani nyaris mati dan orang-orang Yahudi di
palestina umumnya berbicara dalam bahasa Aram.
1. Proses Terbentuknya Rasa Kagum, Cinta, dan Percaya Kepada Seorang Tokoh
Kita biasa bercerita tentang orang-orang yang kita kagumi dan kita kasihi yang mungkin
telah meninggal. Cerita-cerita itu biasanya sudah diwarnai rasa cinta, rasa kagum dan rasa percaya
kepada tokoh tersebut. Cerita tentang tokoh tersebut akan berbeda jika diceritakan oleh orang-
orang yang membencinya. Jadi jika kita bercerita tentang tokoh yang kita cintai dan kita percayai
sebenarnya mau mengungkapkan kepercayaan dan cinta kita kepadanya.
2. Proses terbentuknya Rasa Cinta dan Percaya Kepada Yesus dalam Kitab Suci.
Kisah dalam injil Markus di atas bukan suatu laporan, tetapi suatu kisah yang mempunyai
arti yang sangat mendalam. Kisah itu mau mengungkapkan ian umat perdana dan iman pengarang
injil Markus sendiri bahwa:
Yesus, sang Mesias,mau dibaptis seperti orang lain yang datang kepada Yohanes Pembaptis
untuk menyatakan kesetiakawanannya kepada manusia. Yesus mau menerima pembabtisan
itu sebagai saudara yang senasibdan sependeritaan dengan manusia.
Dalam peristiwa yang mengharukan, di mana Yesus merendahkan diri sama seperti manusia
lain untuk dibabtis Yohanes, Allah sendiri telah melantik Yesus untuk menjadi Mesia. Kata-
kata pelantikkan itu berbunyi: “Engkau Anak yang Kukasihi Kepada-Mulah Aku
berkenan.”
Jadi Yesus adalah Mesias, Putra Allah. Itulah iman umat perdana dan iman penginjil
Markus yang diungkapkan dalam kisah di atas. Kisah itu sangat diwarnai oleh iman mereka
kepada Kristus yang sudah bangkit.
Perjanjian Lama dangan Perjanjian Baru,walaupun sama-sama Sabda Allah merupakan dua
kitab yang berbeda. Perbedaan dapat dilihat dalam perjanjian itu. Buku yang lama( PL) berbicara
mengenai perjanjian Tuhan degan bangsa Israel; sedangkan buku kedua ,yang sekarang disebut
PB, berbicara mengenai perjanjian Tuhan dengan umat manusia seluruhnya dalam diri yesus
dari Nazaret. Sebetulnya harus dikatakan
bahwa apa yang disebut “PB”tidak banyak bicara mengenai “perjanjian”,melainkan mengenai
Yesus. Namun adalah kekhususan dari PB, melihat diri sebagai lanjutan dari PL. Ada suatu
kesinambungan. Maka kedua-duanya dilihat sebagai perjanjian Tuhan dengan umat manusia.
Ke 27 kitab dalam PB, tentu saja tidak langsung jadi, tetapi melalui proses yang kurang
lebih 100 tahun. Ketika Yesus masih hidup, tidak seorangpun diantara murid-murid-Nya yang
terpikir untuk mencatat tentang apa yang ia lakukan atau ia katakan , atau segala sesuatu tantang
kehidupan-Nya. Mereka hanya ingin menjadi murid Yesus yang mengikuti Yesus kemanapun Ia
pergi, mereka tinggal bersama Yesus, mereka belajar mendengarkan ajaran-Nya, dan menyaksikan
tindakan Yesus.
Baru sesudah Yesus dibangkitkan, mereka mulai merasakan arti kehadiran Yesus bagi hidup
mereka, dan bagi banyak orang yang mengikuti Yesus percaya kepada-Nya. Sesudah Yesus
bangkit, para murid mulai sadar, bahwa Ia yang selama ini diikuti adalah sosok yang menjadi
kegenapan janji Allah, sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Peristiwa pentekosta seolah membakar
hati mereka untuk mulai bercerita kepada banyak orang tentang siapa Yesus sesungguhnya. Berkat
pentekosta mereka mulai keluar dari persembunyian, dan pergi ke berbagai tempat menceritakan
secara lisan tentang Ajaran, karya (mukjizat-mukjizat ), serta hidup Yesus.
Dari situ terbentuklah semakin banyak kelompok orang yang percaya kepada Yesus
diberbagai kota, tapi sampai ke wilayah di luar Palestina. Karena orang-orang yang percaya
kepada Yesus itu tersebar diberbagai kota, dan tidak selamanya para Rasul bisa hadir ditengah
mereka, maka kadang-kadang komunikasi dilakukan melalui surat. Surat itu bisa berisi wejangan
untuk menyelesaikan masalah atau pengajaran atau cerita-cerita tentang kehidupan Yesus.
Baru sesudah para Murid meninggal dan umat yang percaya kepada Yesus Kristus semakin
banyak, muncullah kebutuhan akan tulisan baik mengenai hidup Yesus, karya-Nya, sabda-Nya
maupun akhir hidup-Nya. Berkat bimbingan Roh Kudus, mereka menuliskan kisah tentang Yesus
berdasarkan cerita-cerita dari para saksi mata, para pengikut-Nya yang sudah beredar dan
berkembang luas ditengah-tengah( Luk 1:1-4 ). Tentu tulisan-tulisan tersebut dipengaruhi oleh
kemampuan, iman dan maksud serta tujuan penulis serta situasi jemaat yang dituju oleh tulisan itu.
Untuk memahami lebih dalam tentang proses tersusun-Nya tulisan-tulisan mengenai Yesus
Kristus, kita harus mulai dari periode hidup Yesus sampai pembentukan kanon Perjanjian Baru.
Antara tahun 7/6 sebelum Masehi(SM) -30 sesudah Masehi(M): periode hidup Yesus
a). Yesus lahir sekitar tahun 7/6 SM, dibesarkan di desa Nazaret wilayah Galilea. Ia seorang Yahudi
yang saleh yang menaati hukum dengan penuh semangat (Mat 5:17 Sekitar tahun 27/28 Masehi
yesus dibabtis di sungai Yordan oleh Yohanes Pembabtis. Kemudian Ia berkarya sebentar
seperti Yohanes Pembabtis, yaitu bersama dengan murid-murid-Nya membabtis(bdk Yoh 3:22-
26), tetapi kemudian Ia berkeliling diseluruh galilea dan Yudea untuk mewartakan Kerajaan
Allah. Ketika Yesus lahir dan tampil di depan umum, Palestina dibawah kekuasaan Roma
dipimpin oleh Agustus dan di palestina dipimpin oleh Herodes Agung.
b). Dalam suasana seperti itu ada suasana kebencian di kalangan orang Yahudi terhadap penjajah
Roma. Sementara itu dalam kehidupan umat Yahudi sejak lama tumbuh
keyakinan bahwa Allah mereka adalah Allah yang setia dan selalu terlibat dalam seluruh
kehidupan umat-Nya.
c). Dalam mewartakan misinya sebagai Mesias, Yesus kerap mengajar dengan menggunakan
perumpamaan agar mudah ditangkap oleh- orang-orang sederhana.
Namun demikian semua disampaikan dengan kewibawaa Ilahi. Yesus juga tampil dengan
gaya dan cara hidup dengan orang lain.
Antara tahun 40-120 Masehi: penyusunan dan penulisan Kitab Suci Perjanjian Baru.
a) Karangan tertua dari KSPB adalah 1 Tesalonika (ditulis sekitar tahun 40 an) sedangkan yang
paling akhir adalah 2 Petrus (tahun 120 an).
b) Yesus tidak menulis apapun berkaitan dengan karya dan sabda-sabdaNya, tidak juga
menyuruh para murid-Nya untuk menuliskan-Nya, meskipun Ia bisa membaca dan menulis
( Luk 4:17-19 dan Yoh 8:6). Ia hanya berkeliling mengajar dan berbuat baik( menyembuhkan,
mengusir setan, dsb) didalam pengajaran-Nya Yesus kerapkali mengggunakan Kitab Suci,
tetapi kitab suci yang Ia gunakan adalah kitab suci perjanjian Lama. Namun karena sabaNya,
hidupNya serta karyaNya begitu mengesankan dan berwibawah maka banyak orang tertarik
dan mengikuti Yesus. Lebih-lebih setelah kebangkitan, dimana Yesus diakui berbagai macam
gelar (Kristus, Tuhan, Juru Selmaat) maka para pengikutnya mulai meneruskan apa yang telah
di mulai oleh Yesus.
c) Mula-mula para murid mulai mewartakan Yesus secara lisan. Inti pewartaan pada mulanya
adalah wafat dan kebangkitanNya (kisah para Rasul: kotbah Petrus pada hari Pentekosta, Kis
2). Kemudian pewartaan itu berkembang dengan mewartakan juga hidup, karya dan sabdaNya
dan yang terakhir adalah masa mudaNya atau masa kanak-kanakNya. Semua diwartakan
dalam terang kebangkitan, karena kebangkitan Kristus merupakan dasar dari iman kepada
Yesus Kristus. Tetapi setelah jemaat berkembang, mereka berhubungan satu sama lain
melalui utusan dan surat menyurat (kis 15:2-20). Para rasul dengan alasan tertentu mengirim
surat kepada jemaat atau orang perorangan (2Tes 2:2).
d) Setelah generasi pertama mulai menghilang, maka dibutuhkan tulisan-tulisan tentang Yesus
yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka muncullah karangan karangan yang masih beripa
fragmen-fragmen: kisah sengsara, mukjizat-mukjizat, kumpulan sabda, kumpulan
perumpamaan, dsb. Dari situ akhirnya disusunlah injil-injil dan kisah para rasul, sampai
akhirnya yang kita miliki sekarang. Injil itu disusun berdasar atas tradisi, baik lisan maupun
tertulis dan diseuaikan dengan maksud dan tujuan penulis serta situasi jemaat.
Antara tahun 120 – 140 Masehi: pembentukan kanon (Daftar resmi Kitab Suci Perjanjian Baru).
a) Pada awal abad kedua muncul begitu banyak tulisan tentang Yesus, yang membingungkan umat
beriman. Dalam situasi seperti itu umat mulai mencari kepastian, manakah kitab-kitab yang
membina iman sejati.
b) Untuk mengatasi hal tersebut pada akhir abad kedua mulai tahun 200, beberapa tokoh
penting mulai menyaring karangan-karangan yang ada. Mereka menyususn daftar karangan
yang berwibawah dan layak disebut Kitab Suci. Sementara karangan karangan yang
menyeleweng dari iman sejati ditolak. Salah satu daftar yang terkenal pada saat itu adalah
adalah kanon muratori.
c) Sekitar tahun 254, origines, memberikan daftar kisah yang umum diterima dan daftar kitab-
kitab yang harus ditolak. Juga Eusibius pada tahunn 303 menyajikan kitab yang umum
diterima dan sejumlah karangan uang mesti ditolak. Pada tahun 300 secara umum yang sudah
diterima sebagai Kitab Suci adalah: 4 injilseperti sekarang; 13 surat Paulus, Kisah para Rasul,
1 Ptr, 1 Yoh dan Wahyu.
d) Pada tahun 400, barulah perbedaan pendapat dalam hal jumlah kitab suci hampir hilang
seluruhnya. Pada tahun 367 Batrik Aleksandria yang bernama Atanasius menyusun daftar
yang termasuk dalam Perjanjian Baru. Jumlahnya 27 seperti yang kita miliki sekarang.
Demikian juga Konsili Hippo (393) dan Karthago (397) menetapkan daftar yang sama.
Gereja Katolik mengakui bahwa jumlah tulisan atau kitab dalam PB da 27 tulisan atau kitab.
Semua kitab pada intinya berbicara Yesus Kristus karyaNya, sabdaNya, tuntutanNya dan hidupNya,
dengan cara dan gaya penulisan masing-masing. Meskipun PB berpusat pada Yesus Kristus, namun
didalamnya juga tercantum beberapa hal mengenai mereka ( jemaat perdana ) yang percaya kepada
Yesus Kristus. Secara umum, KSPB bentuknya bersifat kisah ( baik perjalanan atau mukjizat)
perumpamaan, ajaran, surat dan nubuat.
5.4. Wahyu
Tulisan terakhir adalah kitab wahyu Yohanes. Kitab ini berisi serangkaian penglihatan
mengenai hal ihwal untuk kristen dan dunia seluruhnya. Kitab ini terarah kemasa depan atau akhir
zaman, dan sekaligus merupakan rangkuman atau penegasan tentang karya keselamatan Allah.
hendak menegaskan bahwa sarana utama untuk dapat mengenal Kristus adalah Kitab Suci.
Kitab Suci adalah buku Gereja, buku iman gereja. Kitab Suci adalah sabda Allah dalam bahasa
manusia. Gereja menerimanya sebagai yang suci dan ilahi karena didalamnya mengandung sabda
Allah. Dan sebab itu, Kitab Suci (Alkitab ) dan tradisi tolok ukur tertinggi bagaimana kita
mengenal iman Gereja.
Karena melalaui Kitab Suci, kita dapat semakin mempersatukan diri dengan saudara-saudara kita
dari Gereja- Gereja Kristen lainya.
Kitab suci adalah firman Allah yang tertulis. Firman Allah itu dapat menjadi hidup apabila
dibaca atau dibacakan dan didengar dengan iman. Firman yang hidup itu akan menjadi firman yang
berdaya karena dapat mengubah hidup manusia. Karena itu firman Allah harus dihayati dan
diwujudkan didalam hidup nyata.Ada dua syarat membaca Kitab Suci dalam rangka membina sikap
iman:
Iman dan keyakinan bahwa Kitab Suci (Alkitab) bukan surat kabar atau cerita pendek,
melainkan kitab yang dipakai Tuhan untuk berfirman. Oleh karena itu membaca Kitab Suci harus
dengan sikap iman.
Ketekunan dan membiasakan diri membaca Kitab Suci. Bila orang membiasakan diri membaca
Kitab Suci dengan tekun, pasti muncul juga hasrat untuk memperdalam dan memperluas
pengetahuan tentang isi/pesan-pesan Kitab Suci(Alkitab ) bagi diri kita.
PEL.12. TRADISI
yang tidak dapat berziarah ke sana juga bagi mereka yang pernah ke sana, untuk tetap
mengenangnya.
Tahun 1342 ordo Fransiskan diangkat sebagai ordo yang secara resmi wajib melindungi
semua tempat suci dibeberapa tempat di Yerusalem. Sejak saat itulah biarawan-biarawan
Fransiskan ini mulai mempeopulerkan devosi jalan salib, terlebih sejak St. Fransiskus Asisi
mengalami stigmata. Tradisi ini didukung pula dengan adanya penampakan Bunda Maria di
sana, dan juga mengajarkan dari St.Jerome. Sehingga pada akhirnya doa jalan salib merupakan
cara doa yang paling mudah untuk menghayati kisah sengsara Yesus dan pengorbanan-Nya di
kayu salib.
= Perkembangan Tradisi
Awalnya umat membuat perhentian-perhentian kecil dalam Gereja, bahkan kadang dibangun
perhentian- perhentian yang besarnya seukuran manusia di luar Gereja. Para biarawan
Fransiskan juga menuliskan lirik stabat Mater, yang biasanya dinyanyikan saat ibadat jalan
salib, baik dalam bahasa aslinya, yaitu bahasa Latin, maupun dalam
bahasa setempat, hingga ditetapkan 14 stasi (perhentian ) jalan salib oleh Paus clement XII
tahun 1731.
Memahami Yesus Kristus yang datang untuk mewartakan dan memperjuangkan Kerajaan Allah
Indikator pencapaian:
Kompetensi Dsar:Memahami Yesus Kristus yang datang untuk mewartakan dan memperjuangkan
Kerajaan Allah
Indikator Pencapaian:
Tugas-tugas
1. Jelaskan latar belakang kehidupan masyarakat pada zaman Yesus?
2. Jelaskan paham Kerajaan Allah yang berkembang pada masyarakat Yahudi pada zaman
Yesus serta faktor-faktor yang melatarbelakanginya
3. Jelaskan gagasan pokok tentang Kerajaan Allah yang diwartakan Yesus semasa hidupNya
4. Jelaskan alasan Yesus mewartakan Kerajaan Allah lewat perumpamaan-perumpamaan
5. Jelaskan pokok-pokok pewartaan Yesus dalam perumpamaan;
6. Jelaskan tindakan-tindakan Yesus dalam hubungan dengan Kerajaan Allah;
7. Jelaskan mukjizat-mukjizat Yesus dalam hubungan dengan Kerajaan Allah;
PEL.15. SENGSARA DAN WAFAT YESUS
Untuk memahami peristiwa Yesus dihukum mati, dan menjalankan hukuman mati, ada
baiknya kita mengamati dua hal berikut ini:
1. Konteks sosial menjelang penyaliban Yesus
2. Mereka yang berperan dalam penyaliban Yesus
1.2. Mereka Yang Berperan Dalam Peristiwa Pengadilan Dan Penyaliban Yesus
Kisah sengsara dan wafat Yesus yang disampaikan oleh Lukas dalam injilnya sangat khas.
Kesengsaraan Yesus yang disampaikan Lukas berpangkal dari hasil pengalaman kehidupannya
sebagai murid Yesus. Lukas adalah salah seorang murid yesus yang menyampaikan hasil
permenungan perjalanan terakhir hidup yesus.
3.1. Wafat Yesus adalah Konsekuensi dari Pewartaan-Nya tentang Kerajaan Allah
Wafat Yesus tidak dapat dilepaskan dari seluruh perjalanan dan karya dan hidup-Nya. Yesus
sudah mengetahui resiko penderitaan dan kesengsaraan yang akan ditangani-Nya. Bahkan, Yesus
sudah memberitahu kepada para murid-Nya bagaimana Ia menderita, Wafat, dan disalibkan.
Tugas perutusan Yesus untuk mewartakan Kerajaan Allah yang dilaksanakan melalui sabda dan
tindakan-tindakan-Nya akan membawa diri-Nya pada penderitaan.
Pewartaan Yesus dalam sabda dan tindakan-Nya sangatlah radikal. Para penguasa, tua-tua
bangsa Yahudi, imam-imam kepala, dan ahli-ahli taurat sangat tersinggung dengan segala aspek
terjang Yesus. Yesus menyadari bahwa kesaksian yang paling kuat dan paling final tentang
kesungguhan-Nya mewartakan Kerajaan Allah ialah kesiapan-Nya untuk mati demi pewartaan-
Nya itu. Andaikata Yesus lari dari resiko atas pewartaan-Nya, tentu seluruh pewartaan-Nya
tentang Kerajaan Allah tidak akan dipercayai lagi. Maka, yesus harus menghadapi resiko
pewartaan-Nya dengan tegar hati. Yesus yakin bahwa dengan sikap-Nya yang konsekuen dan
berani menghadapi maut akan memberanikan semua murid dan pengikut-pengikut-Nya untuk di
kemidian hari mewartakan dan memberikan kesaksian tentang Kerajaan Allah, walaupun harus
mempertaruhkan nyawa-Nya.
3.2. Wafat Yesus Sebagai Tanda Ketaatan dan Kesetiaan-Nya Pada Bapa
Yesus menerima semua yang terjadi atas diri-Nya dengan rela, karena itulah yang
dikehendaki oleh Allah dalam rencana penyelamatan-Nya. Yesus memandang kematian-Nya
bukan sebagai nasib, melainkan sebagai kurban yang mengukuhkan Perjanjian Baru antara Allah
dan umat manusia seluruhnya. Para murid Yesus diberi teladan untuk mempertaruhkan nyawa
sebagai wujud kesetiaan terhadap Kerajaan Allah.
Tugas untuk mewartakan Kerajaan Allah menuntut kesetiaan dengan tauhan nyawa. Oki,
peristiwa salib yang membawa kematian Yesus bukanlah kegagalan. Peristiwa salib justru
merupakan tahap yang menetukan dalam karya penyelamatan Allah. Wafat Yesus menjadi
peristiwa penyelamatan yang membaharui hidup manusia, karena setelah wafatNya Allah tidak
meninggalkan Dia. Yesus dibangkitkan dari kematian. Wafat Yesus memperlihatkan cinta kasih
Allah kepada manusia.
Yesus menyadari bahwa kematian adalah bagian dari rencana BapaNya. Sabda yang
dinyatakan-Nya,”makananKu ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus aku dan
menyelesaikan pekerjaan-Nya”(Yoh 4:34). Yesus setia kepada kehendak Bapa-Nya, Ia taat sampai
mati. Yesus mengganti ketaatan-Nya untuk ketidaktaatan kita.”jadi, sama
seperti ketidaktaatan satu orang, semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh
ketaatan satu orang, semua orang menjadi orang yang benar”(Rm 5:19).
Dengan ketaatan-Nya sampai mati, Yesus menyelesaikan tugas-Nya sebagai hamba yang
menderita; seperti yang dikatakan dalam Yes 53:10-12.
1. Kebangkitan Kristus
sesuatu baik di bumi maupun di Surga, bahkan segala sesuatu diletakkan di bawah kaki kristus (Ef
1:20-22).
Kenaikan Kristus ke Surga, mempunyai makna bahwa Ia ditinggikan dengan setinggi-
tingginya, hal itu diungkapkan dengan perkataan “duduk disebelah kanan Allah bapa.”.”duduk
disisi kanan bapa”mengandung makna bahwa Yesus Kristus sehakikat dengan Bapa dan kemuliaan
dan kehormatan. Duduk disebelah kanan Bapa berarti awal kekuasaan mesias. Penglihatan nabi
Daniel dipenuhi:”kepadanya diberikan kekuasaan, kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja. Segala
bangsa, suku bangsa,dan bahasa mengabdi kepada-Nya. Kekuasaan-Nya kekal dan tidak akan
lenyap. Kerajaan-Nya tidak akan musnah”(Dan 7:14). Sejak saat ini para rasul menjadi saksi-saksi
“kekuasaan-Nya”, yang “tidak akan berakhir”(Syahadat Konsili Nisea- Konstantinopel).
2.2. Makna Kenaikan Yesus Ke Surga
Dari segi teologi Kebangkitan Yesus dan Kenaikan Yesus ke surga mengungkapkan
kebenaran iman yang sama yaitu Yesus telah dipermuliakan oleh Bapa sesudah Ia melaksanakan
tugasnya di dunia ini.Demikian juga, dengan ungkapan”Duduk disebelah Kanan Bapa”.
Mengenai makna dari kenaikan Yesus ke surga itu sendiri dapat dikatakan sbb:
Kenaikan Kristus ke surga menggambarkan langkah masuk yang definitif dari kodrat manusiawi
Yesus ke dalam kemuliaan Allah di surga, dari mna Ia akan datang kembali tetapi sementara
tersembunyi bagi pandangan manusia (bdk .kol 3:3).
Yesus Kristus , kepala gereja , mendahului kita masuk ke dalam kerajaan kemuliaan Bapa,
supaya kita semua sebagai anggota-anggota tubuh-Nya,dapat hidup dalam harapan, sekaligus
akan hidup bersama Dia untuk selama-lamanya
Karena Yesus Kristus sudah masuk ke dalam tempat kudus di surga untuk selamanya, maka Ia
tanpa henti-hentinya bertindak sebagai pengantara yang senntiasa mencurahkan Roh Kudus ke
atas kita
PEL.17. YESUS ADALAH SAHABAT SEJATI DAN TOKOH IDOLA
1.1. Persahabatan antara dua atau lebih orang bisa terjadi oleh berbagai sebab:
- kesamaan hobi
- Kesamaan sifat atau karakter
- Adanya sikap saling membutuhkan
- Karena merasa cocok dalam pergaulan, dsb.
Persahabatan merupakan proses yang tidak dengan sendirinya dapat terjadi, dapat berlangsung
sebentar atau lama, tergantung kemampuan masing-masing membangun dan
mempertahankannya.
1.2. Syarat-syarat dan sikap yang dibutuhkan dalam persahabatan antara lain sebagai
berikut:
a. Sikap saling mencintai, misalnya:
Selalu mau membantu
Selalu rela berkorban tanpa perhitungan
Tahu bertenggang rasa
b. Sikap saling percaya, misalnya:
Berani membuka diri, menceritakan suka duka hidup
Selalu mau memberi pujian dan kritik secara jujur
c. Sikap saling menghormati, misalnya:
Menerima teman seadanya, dengan segala kelebihan dan kekurangannya
Suka mendengar, menerima segala tindakan dan ucapannya sebagai sesuatu yang penting.
Tidak memperalat teman.
1.3. Sikap-sikap yang perlu dihindari dalam persahabatan
a. Egoisme: mementingkan dan mencari keuntungan diri sendiri.
Dalam persahabatn orang perlu berpikir: apakah yang saya lakukan merugikan? Apakah
membuat sahabat merasa terpaksa atau diperdaya?
b. Kebohongan
Dalam persahabatan diperlukan kejujuran. Tetapi kejujuran perlu ditempatkan dan
disampaikan secara bijaksana agar sahabat dapat menerimanya tanpa marah atau sakit hati.
Setiap orang umumnya memiliki tokoh idola. Orang mencoba meniru kehidupan tokoh
idolanya. Bahkan pakaiannya, dandanannya, tingkah lakunya, dan sikapnya senantiasa ditiru. Orang
ingin menjadi sperti sang tokoh. Kita memangmembutuhkan tokoh idola untuk dapat kita jadikan
panutan dalam hidup kita.
Yang paling penting yang dapat kita pelajari dari tokoh panutan kita itu adalah ajarannya,
kepribadiannya dan perbuatan-perbuatannya yang kita anggap luhur.
1. Gelar-Gelar Yesus
Dalam Kitab Suci, khususnya KSPB, yesus memiliki banyak gelar. Dalam pelajaran ini kita hanya
akan membatasi gelar yesus sebagaiTuhan, Anak Allah, dan juru selamat.
Umat Kristiani mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan, Anak Allah, dan Juru selamat. Apa
makna gelar-gelar Yesus bagi kehidupan kita sebagai umat kristiani?
Manusia sering menggunakan tanda-tanda atau lambang untuk mengungkapkan hal-hal yang
abstrak dan adikodrati. Tuhan sering diperkenalkan lewat lambang-lambang. Tanda-tanda dan
lambang-lambang yang sering digunakan untuk Allah Roh Kudus antara lain sebagai berikut:
1.1. Air
Dalam upacara pembabtisan, Air adalah lambang tindakan Roh kudus. Sesudah menyerukan Roh
kudus, air menjadi tanda sakramental yang berdaya guna bagi kelahiran kembali dalam pembabtisan
itu.
1.2. Urapan
Urapan dengan minyak suci dalam inisiasi kristen melambangkan Roh kudus. Dalam inisiasi
kristen,khususnya dalam sakramen penguatan/krisma, dengan urapan minyak suci seseorang
dikuatkan oleh Roh Kudus.
1.3. Api
Api melambangkan daya transformasi Roh Kudus. Roh Kudus turun atas para rasul pada hari
pentakosta dan memenuhi mereka(Kis 2:3-4)dalam rupa lidah-lidah api. Roh Kudus dalam lambang
api itu mengubah para rasul dari penakut menjadi pemberani dan bersemangatuntuk mulai menjadi
saksi kristus sampai ke ujung bumi
1.4. Awan dan sinar
Kedua lambang ini selalu berkaitan satu sama lain. Awan dan sinar melambangkan kehadiran
penampakan roh kudus(Luk 9:34-35; Kis 1:9).
1.5. Meterai
Meterai adalah lambang yang erat kaitannya dengan pengurapan. Kristus telah disahkan
oleh”Bapa dengan meteraiNya”(Yoh 6:27) dan didalam Dia, Bapa juga memeteraikan tanda
milikNya atas kita. Gambaran meterai menandaskan akibat pengurapan Roh Kudus yang tidak
terhapuskan dalam penerimaan Sakramen Pembaptisan penguatan , dan Tahbisan. Meterai dipakai
dalam tradisi untuk mengungkapkan “karakter”yang tidak terhapuskan, tanda yang ditanamkan oleh
ketiga Sakramen yang tidak dapat diulangi.
1.6. Tangan
Yesus menyembuhkan orang sakit dan memberkati anak-anak kecil dengan meletakkan (atau
menumpangkan) tangan keatas mereka. Atas namaNya, para Rasul melakukan hal yang sama.
Melalui penumpangan tangan Roh Kudus di berikan.
1.7. Jari
“dengan jari Allah”, Yesus mengusir setan (Luk 11:20). Sementara perintah Allah ditulis
dengan “Jari Allah” atas LOH-loh Batu (kel 3:18). Dalam Madah “ Datanglah Roh Kudus”,
diserukan kepada Roh Kudus sebagai “jari tangan kanan Bapa”
1.8. Merpati
Pada akhir air Bah (lambang pembaptisan), merpati yang diterbangkan oleh Nuh dari dalam
bahtera kembali dengan sehelai daun zaitun diparuhnya sebagai tanda bahwa bumi sudah dapat
didiami lagi. Waktu Yesus naik dari air pemabaptisanNya disungai Yordan, Roh Kudus turun
atasNya dalam rupa burung merpati.
Roh Kudus sering disebut Roh Kristus(Rm 8:11), Roh Tuhan(2Kor 3:17), Roh Allah. Ia sering
disebut parakletos atau advocatus yang artinya penolong (Yoh 14:16-26). Apa yang menjadi karya
Roh kudus sebagai penolong itu?
Pada peristiwa pentakosta, roh kudus juga mengaruniakan keutamaan kepada para rasul dan
umat yang hadir pada saat itu. Kepada petrus dan para rasul roh kudus mengaruniakan kepada mereka
untuk berkata-kata dengan hikmat, berkata-kata dengan pengetahuan, mengadakan mukjizat dan
sebagainya.
Umat yang hadir pada pentakosta juga diberi karunia iman menafsirkan bahasa roh dan
sebagainya.(1kor 12:1-11).
Dalam tradisi gereja, kita mengenal adanya tujuh karunia roh kudus.karunia-karunia roh kudus
itu biasanya dihubungkan dengan yesaya 11:2 :”Roh Tuhan akan ada padanya , roh hikmat dan
pengrtian,roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan Tuhan. “keenam karunia roh
yang disebut dalam yesaya 11:2 ini kemudian di lengkapi denga roh kesalehan,sehingga jumlahnya
lengkap menjadi tujuh. Ketujuh karunia roh kudus itu adalah sebagai berikut:
a. Roh kebijaksanaan
Roh kebijaksanaan membntu kita untuk mengenal perkara-perkara Allah dan menilai
segala sesuatu menurut “kaca mata Allah”. Karena itu, kita akan dapat lebih mementingkan
hal-hal surgawi daripada hal-hal duniawi.
b. Roh pengertian
Roh pengertian memampukan akal budi kita untuk mengenal keagungan Tuhan,
memahami kebenaran ilahi, dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari.kita dibantu
memahami kebenaran ilahi karena roh kudus menerangi segala sesuatu , bahkan hal-hal yang
tersembnyi dalam diri Allah(1 kor 2:10).
c. Roh Nasihat
Roh nasihat membantu kita untuk dapat menilai dan mengambil keputusan secara tepat
dan memilih jalan yang paling aman dan berkenan pada Allah. Keputusan yang kita ambil
tidak berdasarkan emosi, hawa nafsu,atau kesalah pahaman.
d. Roh keperkasaan
Roh keperkasaan menguatkan kehendak kita agar tekun tekun dalam iman, berani
menanggung resiko sebagai orang kristen, dan memikul salib kita. Bukankah kita
sering banyakniat baik, namun pelaksanaanya berbeda karena berbagai alasan?. Roh
keperkasaan akan membantu mewujudkan niat baik kita ini.
e. Roh pengenalan
Roh pengenalan membantu kita untuk mengenali Tuhan dan diri sendiri. Selain itu, roh
pengenalan membantu kita mengenal ciptaan sebagai hal yang sementara sehingga kita tidak
terbuai atau lekat padanya.
f. Roh takut akan Tuhan
Roh takut akan Tuhan mengajar kita untuk menghormati Allah dengan penuh cinta dan
membantu kita untuk menghindari perbuatan dosa. Dengan karunia roh takut akan Tuhan kita
makin percaya pada Allah dan makin rendah hati karena tidak terbuai karena menyadari
kedosaan kita.
g. Roh kesalehan
Roh kesalehan akan menyembuhkan hati kita yang keras agar semakin terbuka utuk
mencintai Allah dan sesama. Dengan roh kesalehan,kita selalu dibimbing untuk selalu
berterima kasih atas karunia-arunia Allah dan kita mudah bersyukur serta memuji Allah.
Dengan karunia roh kesalehan, kita juga dibantu lebih bersikap murah hati terhadap sesama.
2.1. Tanda Salib :”Demi Nama Bapa Putra dan Roh Kudus”
Apa Arti tanda salib?
Sebagai peringatan akan Yesus yang mati di salib sebagai juru selamat manusia.
Sebagai tanda karya penyelamatan dan penebusan yang mendamaikan alam semesta, memberi
hidup, dan mengalahkan yang jahat menururt keyakinan kristiani, karya keselamatan dan
penebusan berpangkal pada Allah dan dilaksanakan oleh Allah, yakni oleh Allah tritunggal, yaitu
Bapa, Putra, dan Roh Kudus.
Menandai Dirinya dengan salib sambil menyerukan nama Bapa, Putra, dan Roh kudus, kita
menempatkan diri kita seluruhnya di bawah naungan salib Yesus yang mendapat kekuatan untuk
mengalahkan dosa dan menghantarkan manusia kepada Allah Bapa, melalui Putra dalam Roh
Kudus.
THE END