Oleh:
NIM : 0802022063
Prodi : Magister Pasca Sarjana Pendidikan Agama Kristen
NIM : 0802022063
INDENTITAS BUKU
BAB I. PENDAHULUAN
A1. Kanon
Pengkanonian adalah suatu proses, yang permulaannya tidak dapat lagi ditentukan, tetapi yang
penutupannya terjadi di Sidang Raya (Synode) Jamnia (+ 100 sd.Kr) dimana rabbi Yahudi
memutuskan, bahwa juga Kidung Agung, Ester dan Pengkhotbah haruslah dimuat dalam kanon.
Terutama diangkutnya umat Yahudi ke dalam pembuangan dan dirusakkannya bait-suci Yerusalem
adalah sangat penting tadinya untuk kumpulan teks-teks kanonik. Karena Ezra datang dari Babylon
maka haruslah diterima, bahwa Thora/Taurat, bagian tertua dari Kanon, disusun oleh Agama Yahudi
dalam pembuangan. Juga kumpulan kedua dari tulisan-tulisan/kitab-kitab kanonik itu yakni kitab-kitab
para nabi tak dapat tidak dimulai dalam pembuangan.
B. Kitab-kitab Apokrif
Hanya terdapat dalam beberapa naskah PL, khususnya didalam PL bahasa Yunani, pada umum
nya gereja Katolik Roma mengikuti Kanon Yunani. Kitab Apokrif adalah kitab-kitab yang tidak diakui
oleh gereja-gereja protestan sebagai kanonik.
Misalnya III Ezra (dalam Vulgata letaknya di dalam perjanjian baru), Tobit (Tobias), Yudit,
Tambahan-tambahan pada kitab Ester, kebijaksanaan Salomo, Kebijaksanaan Yesus Bin Sirakh,
Barukh, Surat Nabi-nabi. Surat dari Nabi Yeremia. Tambahan-tambahan pada kitab Daniel, Nyanyian
dari tiga teman Daniel dalam perapian, Susanna, Doa Manase (dalam Vulgata letaknya dibelakang
perjanjian baru), I, II, III Makkabe.
C. Kitab-kitab Pseudoepigraf
Merupakan kitab yang ditulis oleh penulis-penulis yang memakai nama palsu, misalnya kitab Henokh-
penulisan kitab ini memakai nama seorang saleh yang hidup sebelum Nuh, sedangkan penulis sendiri
hidup pada abad ke II seb. Kr. Surat Aristeas (kitab tentang kenaikan Musa), Kitab Jobel-Jobel (IV
Ezra), Kenaikan Yesaya ke surga (Apokalibse Barukh/Yunani), Mazmur Salomo (Apokalipse
barukh/Syria), Mazmur salomo (Ode-ode Salomo), IV Makkabe (testamentum 12 Patriarkh/Bapa
Leluhur), Kitab-kitab Sebyllim/Sibil (Surat Damsyik/Damaskus), Buku Henokh (Riwayat Adam dan
Hawa).
Tanggapan
Pada bab I ini sangat membantu saya untuk mempelajari tentang Perjanjian Lama dan
perjalanannya di dalam bangsa Yahudi sendiri. Ada hal baru bagi saya yang bukan dari latar belakang
Teologi atau PAK mengenai kitab apokrit dan kitab pseudoepigraf, yang mana kitab apokrit diakui dan
dipakai oleh gereja Katolik karena dipandang sebagai kanonik sedangkan gereja Kristen tidak
mengakuinya. Sedangkan kitab pseudoepigraf tidak dianggap kanon oleh gereja Katolik namun
dipandang sebagai kitab apokrit.
BAB II. THORA (PENTATEUKH)
Tanggapan :
Membaca bab II semakin mengerti mengenai setiap cerita di dalam setiap Kitab yang ada
seperti kitab Kejadian lebih mengarah kepada cerita tentang Penciptaan dan Penghukuman Allah bagi
manusia, kitab Keluaran menceritakan perjalanan keluarnya bangsa Israel dari tanah Mesir, namun
belum didukung dengan bukti-bukti yang kuat termasuk dengan tokoh utamanya sendiri yaitu Musa.
Ada beberapa ahli yang meragukan tentang peristiwa di laut Teberau dan wahyu (penyataan) Allah
kepada Musa melalui semak yang terbakar. Belum ada dokumen atau bukti otentik mengenai peristiwa
tersebut. Kitab Imamat berisikan tentang hukum-hukum yang berlaku pada saat itu di tengah bangsa
Israel, sedangkan Kitab Bilangan berisikan berbagai-bagai cerita mengenai keimaman dan terakhir
Kitab Ulangan yang memberikan pengakuan bahwa Yahwe itu satu, karena ada kecenderungan bangsa
Israel mempunyai pengertian yang salah mengenai Yahwe.
BAB III. NABI-NABI TERDAHULU
Pembagian
Kitab Hakim-hakim terbagi atas tiga bagian :
1. Fasal 1 – 3:6 : Pendahuluan
2. Fasal 3:7 – 16 : Pokok Kitab Hakim
3. Fasal 17 – 21 : Tambahan
Pembagian
Kitab I Samuel dibagi atas tiga bagian besar :
1. Fasal 1 – 8 : Hakim Samuel
2. Fasal 9 – 15 : Saul menjadi Raja
3. Fasal 16 – 31 : Saul kontra Daud
Kitab II Samuel terdapat empat bagian besar yaitu :
1. Fasal 1:1 – 5:5: Daud menjadi raja di Hebron
2. Fasal 5:6 – 10 : Kemuliaan raja Daud
3. Fasal 11 – 20 : Dosa Daud dan akibat-akibatnya
4. Fasal 21 – 24 : Tambahan
Tanggapan :
Dalam bab III ini lebih dalam kita akan melihat bagaimana kisah cerita dari para Hakim-hakim
dan Raja-raja yang hidup di tengah-tengah bangsa Israel. Ternyata banyak kisah hidup dari setiap
Hakim-hakim dan Raja-raja yang dituliskan bab ini. Seperti Samuel, sebenarnya dia yang diharapkan
untuk menjadi raja menggantikan Saul, namun karena anak-anaknya korupsi sehingga menjadi
pertimbangan akan hal itu. Selain itu, diceritakan mengenai Saul menderita penyakit melankolin yang
membuat dia tidak stabil dalam perasaannya dan hanya bisa sembuh jika mendengarkan musik dari
petikan kecapi. Raja Salomo yang begitu terkenal karena kebijaksanaannya tapi ternyata ada beberapa
hal yang dia abaikan dalam wilayah teritorialnya, sehingga hal tersebut menjadi target untuk
menjatuhkannya. Selain itu, pajak yang tinggi saat dalam pemerintahnya membuat Salomo mempunyai
„musuh politik‟ di dalam pemerintahannya. Dan yang terakhir, kisah dimana bangsa Israel terpecah
menjadi dua wilayah,yaitu Utara dan Selatan setelah jaman pemerintahan Salomo. Semua hal tersebut
di atas menunjukkan kepada kita bahwa semua yang terjadi di dalam dunia Tuhan mempunyai
kedaulatan dan kendali atasnya. Pemimpin yang takut akan Tuhan, tetap bisa jatuh dan menjadi batu
sandungan bahkan akibat dari dosanya seluruh bangsa Israel terkena.
BAB IV. NABI-NABI YANG TERKEMUDIAN
Pada umumnya nabi-nabi mempunyai murid-murid yang biasanya disebut „bene nebi‟im‟. Kadang-
kadang murid-murid nabi itu merangkap menajdi penulis-penulis yang menulis apa yang dikatakan
oleh nabi-nabi itu, misalnya Barukh yang bertugas sebagai sekretaris untuk nabi Yeremia.
NABI-NABI BESAR
Fasal 12. Yesaya
Kitab ini terbagi atas tiga bagian yaitu :
1. Fasal 1 – 39 : Yesaya (pertama)
2. Fasal 40 – 55 : Deutero-Yesaya
3. Fasal 56 – 66 : Trito-Yesaya
NABI-NABI KECIL
Nabi-nabi kecil terdapat di dalam “Dodekapropheton” yang berarti kitab-kitab kedua belas nabi.
Disebut nabi-nabi kecil karena kitab mereka tidak begitu besar seperti kitab-kitab nabi-nabi besar.
Dalam hubungan dengan urutan ini orang memakai dua prinsip :
1. Kitab-kitab ini diatur secara kronologis, jadi mula-mula nabi-nabi pra-exilis, kemudian nabi-
nabi post-exilis.
2. Kitab-kitab ini diatur menurut besarnya/tebalnya (banyaknya fasal) karena itu Hosea
mendahului Amos, meskipun ia lebih muda daripada Amos.
Tanggapan :
Dari bab inilah saya mengetahui mengenai setiap karakteristik dari para nabi, walaupun ada
beberapa nabi tidak saja „mulus‟ dalam perjalanan spiritualnya namun tetap harus menjalankan tugas
utama sebagai seorang nabi. Adanya pembagian nabi besar dan nabi kecil karena banyak kitab yang
ada pada mereka membuat saya memahami mana yang disebut nabi kecil dan nabi besar. Bagi saya,
Tuhan bisa memakai siapa saja untuk dijadikan pelayan dalam kerajaan sorga. Ada beberapa nabi
memang saleh kehidupannya seperti nabi Yehezkiel yang dipanggil Allah dengan sebutan anak
manusia. Kerendahan hati yang sangat dikagumi Allah bagi Yehezkiel. Demikian juga dengan nabi
Hosea yang dengan ketaatannya dia menikah dengan orang atau pasangan yang tidak benar hidupnya,
namun karena perintah Tuhan dia tetap bertahan.
BAB V. KITAB-KITAB
Penulis/Pengarang
Daud disebut dalam kitab Mazmur ini sebanyak 73 kali sedangkan Salomo sebanyak dua kali,
dan Musa hanya disebut satu kali. Asaf disebut sebanyak 12 kali, bani Korah disebut 11 kali, Etan satu
kali dan Heman satu kali.
Jenis-jenis Mazmur
1. Mazmur Pujian
2. Mazmur Ucapan syukur
3. Mazmur yang memuji Yahwe sebagai Raja
4. Mazmur Raja Israel
5. Mazmur Ratapan
6. Mazmur ziarah
7. Mazmur mengenai sejarah Israel
8. Mazmur Taurat
9. Mazmur Kemenangan
10. Mazmur Berkat dan Kutuk
Tanggapan :
Kitab kitab yang dipelajari pada bab ini adalah kitab Perjanjian Lama yang berisikan nasehat,
mazmur atau pujian, kisah cinta dan kekuatan. Mazmur adalah kitab yang paling banyak dikenal orang
karena isinya juga sangat indah, dengan membaca secara lantunan lagu sangat tidak membosankan
untuk membacanya. Namun selain pujian, juga ada doa yang lahir dari hati sang Penulis di saat
mendambakan kehadiran Tuhan. Selain itu, ada juga kitab yang mengisahkan tentang asmara di mana
mempelai perempuan dan laki-laki saling merindukan dan saling memuji. Menjadi panutan yang baik
untuk setiap pasangan di dalam memadu kasih. Pengkhotbah memberikan nasehatnya bahwa apa yang
kita kerjakan baik yang dengan usaha keras jikalau tidak ada Tuhan pasti akan sia-sia.