1020230112
2023
I
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah yang Maha Kuasa
oleh karena berkat dan penyertaan-Nya oleh karena berkat dan penyertaan-Nya
sehingga penulis bisa menyelesaikan mini paper ini yang berjudul “Kitab
Keluaran”. Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada dosen
mata kuliah Pembimbing dan Pengantar Perjanjian Lama yang telah memberikan
UTS berupa mini paper. Di dalam penyusunan makalah singkat ini penulis
segi materi, dari segi penulisan atau tata bahasa yang masih perlu untuk
diperbaiki. Untuk itu penulis meminta saran dan kritik dari pembaca agar
kedepannya makalah singkat ini dapat lebih baik lagi. Dan penulis berharap
bahwa makalah singkat ini dapat berguna bagi kita yang ingin mempelajari
II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................II
DAFTAR ISI.....................................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................2
A. Kesimpulan...........................................................................................................17
B. Saran.......................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................18
III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semester mata kuliah Pembimbing dan Pengantar Perjanjian Lama berupa mini
paper dan saya menyadari bahwa kurangnya pengetahuan akan isi Kitab
Keluaran karena Kitab Keluaran hanya dicap sebagai keluaran bangsa Israel dari
Mesir tanpa meninjau makna teologis yang terdapat pada Kitab Keluaran
sehingga saya mengangkat mini paper ini dengan judul Kitab Keluaran.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Mesir.
1
BAB II PEMBAHASAN
Meskipun tidak seluruhnya mengambarkan isinya, namun nama ini tepat untuk
kitab itu, karena salah satu bagian terpenting adalah peristiwa “Keluaran dari
Mesir”. 1
Kitab keluaran dalam kanon Ibrani adalah taurat (torah) dan dalam
kanon Yunani pula kitab Keluaran tetap saja taurat. Dalam segi
sejarah permulaan Israel. Oleh karena itu taurat di kanon Ibrani tidak berpindah
pakai sekarang.2
Menurut tradisi Yahudi dan Kristen, Musa menulis Kitab Keluaran atas
dengan Kitab Keluaran semua buku itu setuju bila Musa yang menulis Kitab
Keluaran itu meskipun ada pandangan yang mengatakan bahwa Yosua ataupun
Eleazer sebagai pengganti Musa tetapi semua pandangan itu mengakui bahwa
Musa adalah sumber dari dokumen tertulis yang mencatat peristiwa Keluaran
dari Mesir. Penulis mengambil kesimpulan bahwa peranan penting Musa inilah
yang membawa bangsa Israel keluar dari Mesir, bisa dikaitkan memang benar
2
1. Tujuan historinya adalah pelestariaan kisah-kisah yang menjelaskan
akhirnya adalah bahwa Ia akan mengambil Israel sebagai umat-Nya dan Ia akan
Yakub di Mesir hidup makmur sedangkan pada pasal pertama Kitab Keluaran
orang Israel menjadi budak di Mesir oleh Firaun?. Perlu kita ketahui Firaun
peristiwa dalam Kitab Keluaran terjadi sesudah zaman para Bapa Leluhur dalam
Kitab Kejadian. Pada akhir Kitab Kejadian mereka tinggal di tanah Gosyen
mereka ditindas, kematian Yusuf serta orang-orang yang sezaman menjadi tanda
pertama bahwa hak khusus dan keamanan orang-orang Israel itu akan berakhir.
Firaun baru tidak mengingat bahwa Yusuf melayani Mesir secara baik. “ Orang-
orang Israel beranak cucu dan tak terbilang jumlahnya; mereka bertambah
3
banyak dan dengan dahsyat berlipat ganda, sehingga negeri itu dipenuhi
mereka (Kel.1:7). Ayat ini juga berkaitan dengan ayat yang disediakan dalam
Kitab Kejadian. Kita bisa melihatnya dalam Kejadian 1:28, pada hari keenam
menjadi semakin takut (1:6, 8-12), memaksa mereka untuk mendirikan kota kota
perbekalan yakni Pitom dan Raamses. Sebaliknya, dia menganggap umat Israel
bertambah banyak jumlah mereka. Dalam ayat 19-22, penindasan umat Israel
oleh Firaun menjadi lebih keras. Namun, usahanya tidak berhasil. Firaun
membayangkan bahwa dia kuat dan bijaksana, tetapi dia sesungguhnya lemah
dan bodoh. Dia tidak mampu mengalahkan rencana Allah atas umat-Nya.
1. Yahweh
Israel yang ditetapkan oleh Allah menandai satu tahap baru dalam penyataan
diri Allah pada umat Ibrani yang terjadi secara bertahap. Nama Allah biasanya
dan memadai dari hakikat dari karakter Allah” 4. Sifat-sifat Allah yang lain
4
Dennis Green, Pembimbing Pada Pengenalan Perjanjian Lama (Malang: Gandum Mas, 2012),
51.
4
Kelihatannya Allah mengungkapkan namaNya ini pada Musa.
Sebenarnya, nama ini kurang dari apa yang kita dengar semula kecuali sebagai
tanda hormat, orang-orang Yahudi tidak pernah mengucapkan nama Ilahi ini.
Mereka menulis keempat huruf mati itu: YHWH, tapi mereka membacanya
Adonay, karena nama itu sangat suci dan kudus. Kelompok Masorat
ucapan Yehovah yang sering kita jumpai dalam terjemahan lama, dalam
2. Pengutusan Musa
Dalam Keluaran 3 dan 4, Allah datang kepada Musa, sang gembala dan
buronan dari keadilan dan Dia memanggil Musa untuk berperan sebagai
pembebas suatu bangsa. Ketika berbicara dengan Musa dari semak yang
Allah menyala terhadapnya. Itu adalah kebenaran yang baik untuk diingat,
setiap kali Allah menantang kita untuk menunaikan suatu tugas di dalam nama-
Nya.6 Mungkin kita sering bertanya-tanya berapa kali Musa diutus Allah untuk
dengan 10 tulah tetapi Allah mengutus Firaun bukan hanya melalui sepuluh
tulah. Kita bisa melihatnya di Keluaran 3:10, 6:10, 7:14, 8:1, 8:20, 9:1, 9:8, 9:13,
10:1, 10:21.
3. Sepuluh Tulah
5
Gary Edward Schnittjer, The Torah Story (Malang: Gandum Mas, 2015), 222.
6
Ray Stedman, Petualangan Menjelajah Perjanjian Lama (Jakarta Barat: Duta Harapan Dunia,
2014), 90.
5
Ketika penulis membaca buku Pengantar Perjanjian Lama Taurat &
Sejarah Oleh W.S. Lasor dkk, tulah-tulah itu adalah rangkaian sebab akibat
kecuali hujan es. Tulah pertama yaitu air menjadi darah, darah yang berarti kotor
meninggalkan tepi sungai Nil sehingga bermunculan di tanah Mesir itulah tulah
kedua yaitu katak bisa dilihat di Keluaran 8:1-15. Tulah ketiga adalah nyamuk
dan tulah keempat adalah lalat pikat, mereka berkembang biak dengan pesat
dikarenakan genangan air yang tak mengalir akibat banjir sungai nil, bisa dilihat
di Keluaran 8:16-19 dan juga Keluaran 8:20-32. Tulah kelima adalah penyakit
sampar pada ternak dikarenakan katak-katak mati yang membusuk, bisa dilihat
di Keluaran 9:1-7. Tulah keenam adalah barah atau yang biasa kita sebut bisul,
barah ini disebabkan karena nyamuk yang berasalnya dari debu hinggap pada
manusia dan binatang sehingga menyebabkan gelembung atau bisul, bisa dilihat
dalam Keluaran 9:8-12. Tulah ketujuh ialah hujan es pada musim ketika
peristiwa itu terjadi akan menghancurkan tanaman rami dan jelai tetapi tidak
merusak gandum dan sekoi, bisa dilihat dalam Keluaran 9:13-35. Tanaman
gandum dan sekoi ini kemudian diserang oleh belalang yang sangat banyak
jumlahnya inilah tulah kedelapan, bisa dilihat dalam Keluaran 10:1-20. Karena
hujan yang yang luar biasa tersebut mengakibatkan gelap gulita yaitu tulah
kesembilan, bisa dilihat dalam Keluaran 10:21-29. Tulah kesepuluh ini tidak
dapat diterangkan menurut gejala alam tetapi tentang kehidupan atau nyawa.
Bencana dahsyat ini dilukiskan dalam bagian yang rumit dan juga mengisahkan
dan memberikan peraturan-peraturan untuk makan Paskah, hari raya Roti Tak
Beragi. Dan tulah kesepuluh ini adalah kematian anak sulung yang merenggut
nyawa anak sulung Firaun, tulah kesepuluh inilah yang melunakkan hati Firaun
sehingga memerintah Musa untuk pergi bersama bangsanya keluar dari Mesir
tempat perbudakan itu, bisa diihat di Keluaran 12:29-42. Tetapi ketika saya
membaca buku SURVEI PERJANJIAN LAMA oleh Andrew E.Hill dan John
6
H.Wilton, tulah-tulah ini diperuntukkan untuk meyerang dewa-dewa Mesir.
Penulis tidak mengatakan bahwa penulis tidak setuju dengan buku SURVEI
tangan Allah yang mencampuri sejarah Mesir (8:19). Menarik untuk dicatat
bahwa setiap tulah dari sembilan tulah yang pertama diarahkan kepada salah
satu dewa Mesir; target dari tulah kesepuluh adalah Firaun sendiri, menyerang
putra Firaun dan semua putra sulung di Mesir dalam usaha untuk meluluhkan
hati Firaun yang membatu. Dengan berbagai tulah ini, Allah menghakimi dewa-
dewa palsu di Mesir dan raja Mesir yang jahat dan keras hati. Akhirnya, dengan
pergi. Selama tulah kesepuluh ini baik kuasa maupun kasih Allah secara
dan keras kepala memilih untuk menentang Allah serta pemeliharaan dan
4. Paskah
tahun dari kawanan ternak (yaitu domba atau kambing) dikurbankan. Dalam
perayaan Paskah (12:1-14), seekor hewan jantan berumur satu tahun dari
kawanan ternak (yaitu domba atau kambing) dikurbankan. Demikian pula, hari
raya Roti Tak Beragi mungkin berasal dari pesta tani musim semi. Ada bukti
yang meyakinkan bahwa perayaan-perayaan ini ada sebelum zaman Musa dan
secara radikal sebagai akibat pembebasan yang dramatis dari Mesir. Apapun
artinya yang semula, sejak saat itu pesta-pesta itu telah mengingatkan orang
Israel tentang karya pembebasan Allah yang penuh kemurahan bagi umat-Nya.8
7
Ibid., 91.
8
W.S Lasor, D.A Hubbard, and F.W Bush, Pengantar Perjanjian Lama, 200–201.
7
Ketika penulis membaca buku dengan judul Petualangan Menjelajah
Perjanjian Lama oleh Ray Stedman saya setuju bahwa Paskah adalah gambaran
indah tentang salib Kristus. Malaikat maut melintasi negeri itu, mendatangkan
kegelapan ke atas Mesir dengan kematian semua anak sulung yang dibunuh.
Kristus kita dapat mengerti bahwa gambaran Paskah itu adalah salib Kristus.
5. Kesepuluh Hukum
oleh setiap manusia pada setiap zaman. Keempat Firman pertama menyinggung
Perjanjian itu menawarkan kepada orang Israel bukan saja berkat bila mereka
taat tetapi juga kutuk bila mereka tidak taat. Hukum ini bukanlah hukum dalam
pengertian modern, karena tidak didefinisikan dengan cermat dan tidak berisi
9
Dennis Green, Pembimbing Pada Pengenalan Perjanjian Lama, 55–56.
8
hukuman. Dasa Titah adalah “Kebijaksanaan hukum”, pernyataan pokok
tentang perilaku yang hendak dipelihara oleh umat perjanjian itu dengan
segenap kekuatan. Ketika orang Israel menerima perjanjian itu dan ketetapan-
dan menetapkannya dalam bentuk yang lebih sesuai dengan hukum yang lazim.
lagi disini sebagai hukum yang khusus10 dan menurut saya hukum ini sama saja
6. Kehadiran Allah
Salah satu akibat penting dari persetujuan perjanjian antara Yahweh dan
Israel adalah kehadiran Allah yang menyertai orang Ibrani dalam perjalanan
kehadiran Allah yang misterius ini dimanifestasikan pada Israel dalam bentuk-
bentuk alternatif tiang awan di siang hari dan tiang api di malam hari. Struktur
Kemah Suci seperti yang digambarkan dalam Keluaran 25-40 dirancang untuk
melambangkan kehadiran aktif dari Tuhan di antara umat Ibrani. Kemah Suci itu
dengan Israel. Mengenai pendirian Kemah Suci yang sama dengan tempat kudus
dan mahakudus. Pusat perhatian di dalam Kemah Suci ialah tempat mahakudus
perjanjian sendiri disimpan loh-loh hukum, yang diterima oleh Musa di gunung
Di samping itu, Kemah Suci bukan hanya tanda bahwa Tuhan hadir di tengah-
tengah umat-Nya, tetapi juga bahwa Dia maju bersama-sama dengan mereka
dalam perjalanan (40:36-38). Tiang awan menutupi Kemah Suci itu dan
10
W.S Lasor, D.A Hubbard, and F.W Bush, Pengantar Perjanjian Lama, 208.
11
Dennis Green, Pembimbing Pada Pengenalan Perjanjian Lama, 53.
9
memimpin perjalanan mereka. Jika tiang itu naik dari atas Kemah Suci, maka
13:17 - 15:21),
12
ANDREW E.HILL & JOHN H.WALTON, SURVEI PERJANIAN LAMA, 120.
10
a. Persembahan sukarela (Kel 35:1-29),
Kitab Keluaran adalah kitab kedua dalam Perjanjian Lama. Lima buku
referensi yang saya baca penulis kitab Keluaran adalah Musa dan sesuai tradisi
Yahudi dan Kristen. Para pakar yang menerima Musa sebagai penulisnya
memperkirakan tahun penulisan Kitab Keluaran sekitar abad ke-15 atau ke-13
SM.
pertama Kitab Keluaran orang Isarel ditindas oleh raja Firaun yang tidak
Isarel karena mereka berpikir bahwasanya ketika mereka ditindas mereka akan
inilah yang memenuhi tanah Mesir, yang tadinya hanya orang Israel bisa
menjadi bangsa yang tak terbilang jumlahnya. Sehingga ketakutanlah raja Firaun
dibuang ke sungai Nil (1.22), Firaun hanya mengkhususkan bayi laki-laki yang
dibuang, karena Firaun takut mereka akan tumbuh dewasa menjadi orang yang
kuat melebihi kekuatan laki-laki orang Mesir. Namun, kedua bidan itu menipu
dia dan menggagalkan rencananya, nama kedua bidan itu Sifra dan Pua.
Firaunlah yang memerintah supaya semua anak dibunuh, termasuk Musa. Pada
masa kekuasaan inilah Musa lahir. Sang penyelamat ini diselamatkan oleh
13
W.S Lasor, D.A Hubbard, and F.W Bush, Pengantar Perjanjian Lama, 190–191.
11
zaman itu, perempuan-perempuan dianggap sebagai yang tidak berkuasa sama
sekali. Ibu Musa, dari suku Lewi, menyembunyikannya selama dia bisa,
kemudian mengambil sebuah risiko besar. Dia membuat "bahtera" kecil, kata
yang sama yang digunakan untuk perahu besar yang menyelamatkan keluarga
Nuh dan hewan-hewan dari penghakiman dengan air, lalu sang ibu
mengapungkan putranya di air Sungai Nil. Ketika putri Firaun melihat peti
pandan itu lalu menyelamatkan sang bayi, dia memberi nama “ Musa”, karena
dia menariknya dari air. Riwayat berpindah cepat dari kelahiran Musa ke
pria Ibrani. Musa membunuh seorang Mesir itu. Ketika Firaun mendengarnya,
tinggal di rumah imam itu dan kawin dengan Zipora, salah seorang anaknya.
Bukan hanya ketidakadilan terhadap umat Israel saja yang menarik hatinya.
dirasa tidak adil juga. Lalu dia menolong mereka bahkan menyelamatkannya
dari dominasi para gembala yang lebih kuat itu. Dia percaya bahwa orang yang
semak duri yang menyala tetapi tidak dimakan api, dan Allah yang memilih
Musa yang akan menjadi alat-Nya untuk membebaskan bangsa Israel karena
perantaraan Musa lah bangsa Israel dapat dibebaskan dari perbudakan tetapi
Musa mengelak karena dia merasa tidak pantas untuk mendapat tugas dan
tanggung jawab yang besar itu karena katanya dia tidak pandai berkata-kata
tetapi Harun, kakaknya pandai berkata-kata. Kalau kita perhatikan semak duri
12
memperhatikannya. Dan api yang sering berhubungan dengan penderitaan
dalam Alkitab. Sehingga semak duri itu memperlihatkan secara simbolis, bahwa
Musa diutus oleh Allah dengan menyertakan mukjizat padanya ketika hendak
menghadap Firaun yaitu dengan tongkat yang menjadi ular dan tangan musa
tangannya dari dalam sakunya dan itulah yang akan membuat Firaun percaya
mengenal siapa itu Allah. Ketika Harun melemparkan tongkatnya dan seketika
menjadi ular, para penyihir bangsa Israel berbuat demikian tetapi tongkat Harun
yang menjadi ular itu menelan tongkat-tongkat mereka. Sehingga keraslah hati
kepada tanah yang ditempati umat pilihan-Nya, tetapi Firaun tetap mengeraskan
puncaknya. Semua anak sulung di Mesir mati begitu pun anak sulungnya Firaun
tetapi Allah membuat perbedaan kepada umat pilihan-Nya karena mereka telah
disapukan pada kedua ambang pintu rumah sehingga maut melewati rumah itu
bahwasanya orang yang berada di dalamnya adalah orang yang telah melakukan
Paskah bagi Allah dan umat pilihan Allah terhindar dari tulah terakhir. Paskah
ini adalah moment kunci dari peristiwa keluaran di Mesir bahwasanya Allah
Israel. Tetapi Firaun berubah pikiran sehingga ia dan pasukannya pergi mengejar
bangsa Israel ketika hendak menyebrangi Laut Teberau terjadi mukjizat ketika
Musa mengangkat tongkatnya dan terbelahlah laut itu sehingga bangsa Israel
melewatinya tetapi ketika pasukan Firaun melewatinya air laut itu berubah
13
haluan sehingga menenggelamkan pasukan Firaun itu. Dan setelah kejadian ini
kayu ke dalam air. Lalu, air itu menjadi manis (Kel. 15:25). Selanjutnya, bangsa
Israel menuju ke padang gurun. Di tempat ini, manna makanan dari surga, turun
untuk memberi makan dan memelihara umat itu dan juga burung puyuh yang
menjadi daging. Iman bangsa itu kembali dicobai ketika mereka tiba di padang
gurun yang tandus dan kering. Di tempat ini sekali lagi. Allah dengan sabar
Di Sinai hadirat Allah tepat di depan bangsa Israel dan itu menjadi
ketakutan bagi bangsa Isarel karena seluruh bangsa itu menyaksikan guruh
untuk masuk ke hubungan yang dekat dengan Allah hampir seperti sahabat.
gunung Sinai Allah hendak meminta sesuatu karena selama ini Allah belum
pernah meminta sesuatu kepada bangsa Israel selain percaya kepada-Nya. Allah
Meskipun hukum ini menetapkan standar yang sangat tinggi dan sangat susah
Allah. Bangsa Israel setuju untuk mematuhinya tetapi mereka menolah masuk ke
hadirat Allah karena hadirat-Nya yang cukup menakutkan sehingga Musa lah
yang ke gunung itu. Karena bangsa Israel enggan untuk naik ke gunung maka
Allah lah yang turun agar dapat bersama-sama dengan mereka. Oleh karena
itulah Musa diperintahkan untuk membangun Kemah Suci yang sangat rumit
14
dan sangat berstruktur dan detail serta sangat bermakna simbolis. Sebelum
Kemah Suci selesai dibangun Musa turun dari gunung membawa dua loh batu
yang ditulis oleh jari Tuhan tetapi justru itu sangat menyakitkan hati Musa
bahkan Tuhan sendiri karena perbuatan dosa oleh orang Israel membuat anak
lembu emas yang dimana melanggar hukum pertama dan kedua dalam
dan tak mungkin mereka mempunyai emas. Kita mundur kembali ketika bangsa
Israel akan pergi Tuhan membuat orang Mesir bermurah hati kepada orang
Israel sehingga orang Mesir memberikan mereka apa yang diperintahkan Tuhan
kepada orang Mesir bisa dilihat dalam Kel.12:35-36. Allah sangat kecewa
sehingga Ia akan membinasakan bangsa Israel dan memulai yang baru dengan
Musa, tetapi Musa memohon kepada Allah untuk mengampuni bangsa Israel.
Ketika Kemah Suci selesai dibuat, hadirat Allah turun dari gunung dan
memenuhi Kemah Suci dan Musa berusaha masuk ke dalam Kemah Suci tetapi
adalah implikasi dalam interpretasi Allah. Inti pendidikan bangsa lsrael adalah
kepada seluruh anggota keluarga, termasuk istri, anak, cucu dan orang yang ada
dalam keluarga tersebut. Materi inti pengajaran bukan bersumber dari manusia,
melainkan dari Allah, yang memberikan 10 hukum Allah (Kel.20:1-17). Inti isi
hukum Tuhan mengatur kehidupan umat larael, baik tentang hubungan umat
15
nyatakan dalam kehidupan sehari - hari dalam hubungan antar sesama umat.
pribadi dalam arti berpikir, membuat keputusan dan membangun relasi dengan
pihak lain.
16
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
(Kel.19.1), Kitab keluaran dalam kanon Ibrani adalah taurat (torah) dan dalam
kanon Yunani pula kitab Keluaran tetap saja taurat. Penulis Kitab Keluaran ialah
Musa bahwa peranan penting Musa inilah yang membawa bangsa Israel keluar
dari Mesir, bisa dikaitkan memang benar bahwa Musa lah yang menulis Kitab
tujuan teologis, dan tujuan didaktik. Adapun tema utama dalam Kitab Keluaran
berpatokan pada Taurat yang dimana objek utama dalam pendidikan adalah
Nya.
B. Saran
dalam makalah ini terdapat pelabagi kata yang mungkin tidak baku dan sulit
untuk dipahami oleh pembaca dan jauh dari kesempurnaan dikarenakan buku
yang dijadikan sumber terbatas dan cakupannya kurang luas. Oleh sebab itu,
penulis megharapkan kritik dan sarannya mengenai makalah ini dan juga
kepada pembaca, diharapkan makalah ini dapat berguna bagi pengetahuan akan
Kitab Keluaran serta kepada peneliti selanjutnya yang akan mempelajari Kitab
Keluaran agar lebih mencari sumber referensi lebih daripada sumber yang
Mas, 2012.
Schnittjer, Gary Edward. The Torah Story. Malang: Gandum Mas, 2015.
W.S Lasor, D.A Hubbard, and F.W Bush. Pengantar Perjanjian Lama. Jakarta:
18