Anda di halaman 1dari 6

TUGAS ARTIKEL

HUBUNGAN ISLAM DALAM ILMU PSIKOLOGI

NAMA : ANDI FITRIAH LHUSNUL KHOTIMAH

NIM : C011201240

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2021
- PSIKOLOGI DALAM KEILMUAN ISLAM

: Artikel ini mengkaji tentang memberikan penekanan bahwa manusia memiliki naluri
untuk bebas dengan pola pikir produktif, berbeda dengan hewan yang lebih banyak
dikuasai oleh insting. Hal ini perlu diungkapkan agar setiap manusia tidak terilusikan
oleh dinamika ilmu psikologi yang terlalu saintifik. Saat ini juga bermunculan jenis
gangguan jiwa yang kalau ditelusuri banyak keganjilan, tetapi seakan-akan objektif.
Padahal kalau dipahami lebih kritis tidak semuanya hasil dari eksperimen ilmu,
melainkan juga berkaitan dengan konstruksi sosial. Kajian psikologi, yang masuk dalam
wilayah keilmuan sosial, seharusnya bisa memberikan pandangan yang lebih arif
tentang persoalan yang dihadapi manusia modern, bukan semakin memperkeruh
gonjangan batin individu dengan teori teori yang sudah dinilai mapan dan empiris.
Gelombang pemikiran masa lalu yang menitikberatkan pada aspek lahiriah an sich,
sudah bukan saatnya lagi diprioritaskan. Sekarang saatnya melihat kenyataan
bahwakonflik dan kekerasan yang terjadi di muka bumi ini, banyak disebabkan oleh
kekeringan nilai-nilai spiritual dalam kehidupan umat manusia.

- PERAN PENTING PSIKOLOGI DALAM PENDIDIKAN ISLAM

; Artikel ini mengkaji tentang Pendidikan Islam dan psikologi tidak dapat di pisahkan,
istilah kepribadian (personality) dalam study keislaman lebih dikenal dengan term al-
Syakhsiyah. Syakhsiyah berasal dari kata Syakh yang berarti pribadi kata tersebut
diberi ya’ nisbath sehingga menjadi kata benda buatan (masdar Shina’y) Syakhsiyah
yang berarti kepribadian. Dalam literatur keislaman, terutama pada khazanah klasik
abad pertengahan, kata syakhsiyah (sebagai padanan dari kepribadian) kurang begitu
kenal. Terdapat beberapa alasan mengapa term itu tidak dikenal. Pertama, dalam al-
Qur’an dan as-Sunnah tidak ditemukan term syaksiyah, kecuali dalam beberapa hadits
disebutkan term syakhsy yang berarti pribadi (person), bukan kepribadian (personality).
Kedua, dalam khazanah Islam klasik, para filosuf atau sufi lebih akrab menggunakan
istilah akhlaq. Penggunaan istilah ini karena ditopang oleh ayat al-Qur’an dan Hadits
rasul. Ketiga, term syakhsiyah hakikatnya tidak dapat mewakili nilai-nilai fundamental
Islam untuk mengungkap suatu fenomena atau perilaku batiniyah manusia. Artinya term
syakhsiyah yang lazim dipakai dalam term psikologi kepribadian barat eksistensinya
lebih pada deskripsi karakter, sifat, atau perilaku unik individu, sementara term akhlaq
lebih menekankan pada aspek penilaiannya terhadap baik buruk suatu tingkah laku.
Syakhsiyah merupakan akhlaq yang didevaluasi (tidak dinilai baik buruknya),
sementara akhlaq merupakan syakhsiyah yang dievaluasi.

- ILMU PSIKOLOGI ISLAM

; Artikel ini mengkaji tentang Ditinjau dari ilmu bahasa, perkataan psikologi ini
berasal dari perkataan Psiche yang diartikan jiwa dan perkataan logos yang berarti ilmu
atau ilmu pengetahuan. Karena itu perkataan psikologi sering diartikan atau
diterkjemahkan dengan ilmu pengatahuan tentang jiwa atau disingkat dengan ilmu jiwa.
Namun demikian sementara ahli ada yang kurang berpendapat bahwa pengertian
psikologi itu benar-benar sama dengan ilmu jiwa, walaupun ditinjau dari arti kata kedua
istilah itu sama. Hal ini sesuai yang dikemukakan oleh Gerungan didalam buku yang
berjudul pengantar psikologi umum yang dikarang oleh Bimo Walgito. Menurut
Gerungan arti kata kedua istilah itu menurut isinya sebenarnya sama, sebab kata
psychology itu mengandung kata psyche, yang dalam bahasa Yunani berarti jiwa dan
kata logos dapat diterjemahkan dengan kata ilmu, sehingga istilah ilmu jiwa itu
merupakan terjemahan belaka dari pada istilah psychology. Walaupun demikian,
namun kami pergunakan kedua istilah berganti-ganti

- PENDEKATAN PSIKOLOGI DALAM STUDI ISLAM

; Artikel ini mengkaji tentang Manusia hidup sangat dipengaruhi oleh perilaku, dan
psikologi mendapatkan porsi lebih banyak dan hampir semua aspek kehidupan
manusia. Psikologi memiliki kapasitas yang kompleks pada masyarakat dalam
memecahkan masalah umat manusia. Pengaruh psikologi dalam kehidupan, Sebagai
sebuah disiplin ilmu, psikologi banyak diharapkan dapat menjelaskan adanya
fenomena-fenomena atau problemproblem umat manusia, khususnya umat Islam.
Untuk itu, perlu ada integrasi antara Psikologi dan Islam.Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui bagaimana pengertian psikologi dan studi islam, dan bagaimana
pendekatan psikologi dalam studi islam. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif
yang datanya didapat dengan melakukan penelitian pustaka (library research) dengan
pendekatan psikologi islam. Temuan dalam penelitian ini pertama psikologi adalah ilmu
yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya
maupun latar belakangnya, dengan singkat disebut ilmu jiwa, sedangkan studi Islam
adalah suatu disiplin ilmu yang membahas Islam, baik sebagai ajaran, kelembagaan,
sejarah maupun kehidupan umatnya. Kedua, dengan psikologis humanistik, manusia
mempunyai potensi untuk berbuat baik dari aspek kemauan, kebebasan, perasaan, dan
pikiran untuk mengungkap makna hidup dengan berdasarkan nilai-nilai ketauhidan
sehingga manusia mampu mengembangkan potensi dan kualitas hidup yang Islami,
yaitu dengan mengintegrasikan hubungan piramida antara nafsu, akal, dan hati ke
dalam konteks psikologis manusia dengan berdasarkan pada ajaran-ajaran wahyu yang
akan melahirkan kreatifitas hidup sebagaimana yang telah dipesankan Tuhan dalam al-
Qur'an.

- PSIKOLOGI KELUARGA ISLAM SEBAGAI DISIPLIN ILMU

; Artikel ini mengkaji tentang Psikologi Keluarga Islam merupakan sebuah studi
yang mempelajari tentang perilaku, fungsi mental, dan proses kejiwaan manusia pada
kehidupan keluarga yang didasarkan kepada ajaran Islam. Psikologi keluarga Islam
sangat dibutuhkan sebagai acuan dalam penanganan terapi keluarga di lembaga-
lembaga klinik terapi seperti Kantor Urusan Agama (KUA), BKKBN, bahkan para hakim
di Pengadilan Agama. Tujuan yang dicapai dari psikologi keluarga Islam adalah sebagai
upaya untuk menciptakan kehidupan keluarga yang harmonis dan sejahtera. Psikologi
Keluarga Islam merupakan kajian baru dalam studi keislaman yang muncul di akhir
abad 20. Pengkajian terma ini dilator-belakangi oleh perkembangan studi psikologi
keluarga di Barat yang semakin meluas hingga mewarnai pemikiran akademisi muslim
di dunia Islam. Hal ini memicu sejumlah ulama dan sarjanawan muslim untuk
melakukan konseptualisasi kajian psikologi keluarga dalam perspektif Islam. Hanya saja
upaya konseptualisasi tersebut hingga kini belum melahirkan kata sepakat mengenai
perangkat metodologi yang dapat dianggap layak mewakili karakteristiknya sebagai
kajian keislaman.

Ada beberapa kecenderungan dalam pengembangan kajian psikologi keluarga Islam


yang dilakukan para ahli saat ini. Pertama, kecenderungan untuk menerima wacana
psikologi keluarga produk Barat sebagai wacana keislaman, sehingga berupaya untuk
mencari dalil-dalil dari Al-Quran dan Sunnah. Kedua, kecenderungan untuk
menerapkan teori-teori psikologi keluarga produk Barat sebagai pendekatan dalam
mengkaji perilaku keluarga dalam kehidupan masyarakat muslim. Ketiga,
kecenderungan untuk mengkaji konsep keluarga Islam dengan menjustifikasi adanya
sentuhan terhadap dimensi kejiwaan manusia.
REFERENSI

http://jurnal.instika.ac.id/index.php/AnilIslam

http://journal.walisongo.ac.id/index.php/nadwa

http://dx.doi.org/10.22373/jiif.v7i2.3068

https://core.ac.uk/download/pdf/285985581.pdf

https://e-journal.metrouniv.ac.id/index.php/nizham/article/download/2697/1803/

Anda mungkin juga menyukai