Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

KEPRIBADIAN MENURUT ABRAHAM MASLOW


Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Psikologi Kepribadian
Dosen Pengampu :
Muthia Maharani, M.Psi., Psikolog

Oleh :
Kelompok 10

1. CINDY OKTAVIANI ( 1860308233225 )


2. FAAZA ROUDHOTUL JANNAH ( 1860308233238 )
3. M IHSAN FAQIH ( 1860308233204 )
4. NAVIDA NINDY KUSWOKO PUTRI ( 1860308233249 )

PRODI PSIKOLOGI ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH
TULUNGAGUNG
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu
tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Selanjutnya izinkan kami selaku Tim Penyusun mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Abd. Aziz M.Pd.I, selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.
2. Ibu Citra Ayu Kumalasai, S.Psi M.Psi. selaku Ketua Prodi Psikologi
Islam. Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.
3. Ibu Dosen Muthia Maharani, M.Psi., Psikolog. Selaku dosen pengampu
matakuliah Psikologi Kepribadian yang telah memberikan pengarahan
dalam penulisan makalah ini
4. Teman-teman anggota kelompok yang telah membantu terselesainya tugas
ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu kelompok kami sebagai
pengyusun sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan
makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan.

Tulungagung, 27 Februari 2024


Tim Penyusun

Kelompok 10

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
A. Latar Belakang...................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah................................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 6
BAB III PEMBAHASAN............................................................................... 8
1. Biografi dan Teori Aliran Psikologi Humanistik Menurut Abraham H.
Maslow.................................................................................................. 8
2. Ajaran-Ajaran Dasar Psikologi Humanistik......................................... 9
3. Teori Kebutuhan Menurut Maslow......................................................12
4. Kelebihan Dan Kelemahan Teori Maslow...........................................14
BAB IV KESIMPULAN.................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................20

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Teori humanistik Abraham Maslow merupakan teori psikologi yang
mempertimbangkan manusia dari segala aspek. Dalam teori
humanistiknya, Maslow menyatakan bahwa ketika manusia mencapai
potensi penuhnya, mereka mencapai meta-level, atau level aktualisasi diri.
Abraham Maslow mengembangkan teori motivasi humanistik yang disebut
"Hierarki Kebutuhan".
Dalam paradigma ini, Maslow meyakini bahwa orang yang sehat
mental adalah mereka yang berkembang dengan kekuatan batinnya.
Sebaliknya, orang yang cacat mental, antisosial, dan jahat adalah orang-
orang yang pertumbuhan pribadinya terhambat dan merasa frustrasi karena
campur tangan pihak luar. Menurut Maslow, psikoterapi dan konseling
bertujuan untuk mengembalikan orang pada jalur pertumbuhannya sendiri
melalui potensi yang ada dalam dirinya. Hierarki kebutuhan Maslow
menekankan pentingnya pertumbuhan pribadi dan aktualisasi diri,
sehingga memotivasi individu untuk mencapai potensi penuh mereka dan
mencari pemenuhan pada tingkat hierarki kebutuhan yang lebih tinggi.
Munculnya kebutuhan yang tanpa jelas ini biasanya berdasarkan suatu
pemenuhan kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan keselamatan, cinta dan
harga diri yang ada sebelumnya
Sehingga Hierarki kebutuhan Maslow menunjukkan bahwa tingkat
kepuasan apa pun dapat membantu menciptakan keseimbangan dan
kebahagiaan dalam hidup seseorang. Meskipun teori Maslow
merupakan landasan penting psikologi, terdapat bukti empiris terbatas
yang mendukung hierarki kebutuhan. Namun ada beberapa catatan penting
bagi peneliti terkait hirarki kebutuhan menurut maslow diantaranya
beberapa penelitian menunjukkan bahwa urutan kebutuhan tidak selalu
berlaku untuk semua orang atau budaya. Artinya setiap manusia juga

4
memiliki perbedaan baik secara wilayah gografis, suku dan juga budaya.
Sebab setiap individu

5
6

dalam beberapa aspek tidaklah selalu memiliki kesamaan dalam istilah


hirarki kebutuhan. Teori Maslow cenderung menggeneralisasi motivasi
manusia dan mungkin tidak memperhitungkan perbedaan kebutuhan dan
motivasi individu.
Generalisasi individu ini tidak lepas dari pengaruh pandangan
Abraham maslow yang awalnya merupakan tokoh behaviorisme yang
cenderung mengedepankan bahwa psikologi haruslah bebas dari nilai nilai
pengaruh menjadi aliran psikologi humanistik dengan menggali potensi
diri yang ada pada manusia, ada beberapa peristiwa yang menjadikan
maslow untuk meneliti lebih lanjut terkait dengan aliran psikologi
humanistik. (Agus, 2019: 268)
Menurutnya manusia itu tidak terbatas oleh dimensi pengalaman masa
lalu dan manusia bisa memilih Tindakan baik dan buruk serta
mengembangkan potensi yang ada pada dirinya supaya menjadi manusia
yang mampu mengaktualisasikan diri dalam kehidupanya menjadi lebih
baik.
Oleh karena itu setidaknya bagi peneliti untuk merumuskan beberapa
rumusan masalah terkait dengan aliran psikologi humanistik dari tokoh
Abraham H. Maslow.

B. Rumusan Masalah
Dalam penyusunan penelitian ini, setidaknya kami merumuskan
beberapa rumusan masalah diantaranya :
1. Bagaimana Pengertian Psikologi Humanistik Menurut Abraham
H. Maslow ?
2. Apa Ajaran-Ajaran Dasar Psikologi Humanistic Abraham H.
Maslow ?
3. Bagaimana Teori Kebutuhan Menurut Maslow ?
4. Bagaimana Kelebihan Dan Kelemahan Teori Maslow ?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Dalam hierarki kebutuhan Maslow, pemenuhan kebutuhan diurutan


dari bawah ke atas, dengan kebutuhan mendasar yang paling rendah dan
kebutuhan puncak yang paling tinggi. Salah satu tujuan psikologi
humanistik adalah membantu manusia memutuskan apa yang mereka
inginkan dan memenuhi potensinya, sehingga mereka dapat bebas
menunjukkan eksistensinya tanpa dikekang atau menyembunyikan pikiran
dan tindakan mereka., setidaknya ada beberapa tinjauan Pustaka penelitian
kami diantaranya :

1. Farah Dina, dalam Jurnal As-Salam I Vol. VIII No.2. dengan judul
Teori Belajar Humanistik Abraham Maslow Dan Carl Rogers
Serta Implikasinya Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam memaparkan bahwasanya manusia dalam memenuhi
kebutuhan yang berhierarki adalah tujuan utama. Abraham
Maslow adalah salah satu tokoh utama dalam tradisi humanistik.
Maslow berpendapat bahwa tujuan utama setiap manusia adalah
untuk memahami dan menerima diri mereka semaksimal
mungkin. Yang paling rendah dari kebutuhan ini adalah
aktualisasi diri, dan yang tertinggi adalah bersifat dasar atau
fisiologi.

2. Adnan Achiruddin dalam bukunya yang berjudul Pengantar


Psikologi, buku terbitan pada tahun 2020 dari Penerbit Aksara
Timur memaparkan bahwa Menurut Maslow, orang yang tidak
sehat jiwanya, atau antisosial, atau jahat, adalah orang-orang yang
menghambat perkembangan dirinya sendiri dan frustasi oleh
gangguan dari luar. Sebaliknya, orang yang sehat jiwanya adalah
orang-orang yang mengembangkan dirinya sendiri melalui
kekuatan dari dalam.

7
8

3. Karena itu, Maslow berpendapat bahwa konseling atau


psikoterapi bertujuan untuk mengembalikan seseorang ke jalur
pengembangan dirinya sendiri dengan memanfaatkan potensi-
potensi yang ada dalam dirinya juga.

4. Syifa’a Ratna dalam Jurnal Pendidikan Islam El- Tarbawi terbitan


tahun 2018 dengan judul Psikologi Humanistik dan Aplikasinya
dalam Pendidikan ini memaparkan bahwasanya Untuk memenuhi
kebutuhan manusia seperti makan, minum, tidur, dan hubungan
seksual, seseorang harus dipuaskan. Kebutuhan keamanan seperti
kesehatan dan perlindungan dari bahaya muncul setelah
kebutuhan ini dipenuhi. Selanjutnya datang kebutuhan untuk
memiliki dan cinta kasih. Ini termasuk keinginan untuk memiliki
kawan dan keluarga, menjadi anggota kelompok, dan sebagainya.
Jika seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan ini, dia mungkin
beralih ke cara lain untuk mendapatkan perhatian dan pengakuan,
seperti melakukan hal-hal baik sebagai pengganti perasaan.
Selanjutnya adalah harga diri, yang berarti memiliki kebutuhan
untuk dihormati, dihargai, dan dipercaya oleh orang lain.
BAB III
PEMBAHASAN

A. Biografi dan Teori Aliran Psikologi Humanistik Menurut Abraham H.


Maslow
1. Biografi Abraham Maslow:
Abraham Maslow adalah seorang psikolog Amerika yang lahir
pada 1 April 1908 di Manhattan, New York.(zikrun,2018:11) dan
meninggal pada tahun tanggal 8 Juni 1970 di California Amerika
Serikat .Ia merupakan anak tertua dari tujuh bersaudara, ayahnya
adalah Samuel Maslow dan ibunya adalah Ross Siloski Maslow.
Maslow menghabiskan masa kecilnya di Brooklyn dan kehidupan
batinnya dipenuhi dengan rasa malu yang hebat, rasa rendah diri, dan
depresi. Maslow menikahi sepupunya sendiri yakni Bertha Goodman
dan kemudian menjadi professor di Universitas Brandeis pada tahun
1951-1969.
Maslow dikenal sebagai bapak psikologi humanistik dan terkenal
dengan teorinya tentang hierarki kebutuhan. Ia percaya bahwa teori
humanistik menekankan pada potensi individu untuk tumbuh dan
berkembang, dan kebebasan untuk menemukan arah dalam hidup.

2. Pengertian Aliran Psikologi Humanistik menurut Teori Abraham


H. Maslow
Psikologi humanistik Maslow merupakan kritik terhadap
psikologi psikologi yang terlalu fokus pada pasien yang mengalami
gangguan mental.Bagi Maslow psikologi harus lebih fokus pada
orang-orang yang sehat secara mental dan sudah sampai pada puncak
prestasi .teori humanistik sangat memperhatikan tentang dimensi
manusia dengan berhubungan dengan lingkungan secara manusiawi
dengan menitik beratkan pada kebebasan individu untuk
mengungkapkan pendapat dan menentukan pilihan nya,nilai
nilai,tanggung jawab, tujuan dan pemaknaaan.(zikrun, 2018: 3)

9
10

Setidaknya untuk menjelaskan Teori kebutuhan menurut


Maslow terdiri dari lima tingkatan, yaitu :
1. Kebutuhan fisiologis
2. kebutuhan keamanan,
3. kebutuhan sosial (dimiliki dan Cinta)
4. kebutuhan harga diri, dan
5. kebutuhan aktualisasi diri.
Maslow Menyebutkan bahwa untuk mencapai tingkatan
aktualisasi diri, manusia harus Memenuhi setiap jenjang dari tingkatan
paling dasar dari kebutuhan tersebut. Artinya terpenuhinya satu
jenjang merupakan prasyarat untuk lanjut ke tingkatan selanjutnya.
Maslow menganggap bahwa manusia akan mencapai
kebahagiaan apabila mencapai tingkatan aktualisasi diri. Maslow
melahirkan satu teori dalam humanistiknya yaitu teori motivasi yang
disebut hierarchy of need yaitu teori kebutuhan manusia yang disusun
secara bertingkat.
Tingkat paling dasar adalah kebutuhan fisiologis dan tingkat
teratas atau pucak adalah kebutuhan aktualisasi diri. Maslow
mengatakan bahwa untuk bisa melangkah ke tingkat kebutuhan
selanjutnya maka harus terpenuhi dahulu kebutuhan dasar atau yang
sedang dijalani.
Sehingga dapat disimpulkan bahwasanya Teori humanistik
Abraham Maslow adalah salah satu teori dalam aliran Psikologi yang
melihat manusia dari segala aspek. Dalam teori humanistiknya,
Maslow menyebutkan bahwa jika manusia bisa mewujudkan potensi
pada Dirinya secara maksimal, maka manusia itu akan mencapai suatu
tingkatan Meta yaitu tingkatan aktualisasi diri.

B. Ajaran – Ajaran Dasar Psikologi Humanistik Abrahan H. Maslow


Abraham Maslow mengatakan bahwa tujuan utama dari perilaku
seseorang adalah untuk memenuhi kebutuhan yang berhierarki. Abraham
11

Maslow adalah salah satu pendiri aliran humanistik. Menurut Maslow,


tujuan manusia adalah untuk memahami dan menerima diri mereka
semaksimal mungkin. Teori hirarki kebutuhan Maslow adalah teori terkenal
yang menjelaskan mengapa manusia termotivasi untuk memenuhi semua
kebutuhan hidup mereka. Kebutuhan ini dimulai dengan yang paling rendah
(bersifat dasar/fisiologi) dan berakhir dengan yang tertinggi (aktualisasi
diri). (farah: 2019, 209)
Abraham Harold Maslow membuat teori motivasi manusia yang
bertujuan untuk menjelaskan semua kebutuhan manusia dan
mengurutkannya menurut tingkat prioritas yang diberikan manusia untuk
memenuhinya. Maslow membedakan kebutuhan, atau kebutuhan
kekurangan, yang terdiri dari kebutuhan seperti makanan, tidur, rasa aman,
dan lainnya, dan kebutuhan, atau kebutuhan menjadi, yang terdiri dari
keinginan untuk mencapai potensi diri sendiri.
Dalam hierarki kebutuhan Maslow, pemenuhan kebutuhan diurutan dari
bawah ke atas, dengan kebutuhan mendasar paling rendah dan kebutuhan
puncak paling tinggi. Yang pertama adalah kebutuhan fisiologis, kebutuhan
rasa aman, kebutuhan.
Salah satu tujuan psikologi humanistik adalah membantu manusia
memutuskan apa yang mereka inginkan dan memenuhi potensinya, sehingga
manusia dapat bebas menunjukkan eksistensinya tanpa dikekang atau
menyembunyikan pemikiran dan tindakan mereka. (Zainal: 2020, 197)
Menurut Maslow, manusia memiliki hierarki kebutuhan, dimulai
dengan kebutuhan paling asasi, yaitu kebutuhan jasmaniah, dan berakhir
pada kebutuhan tertinggi, yaitu kebutuhan estetis. Untuk memenuhi
kebutuhan manusia seperti makan, minum, tidur, dan hubungan seksual,
seseorang harus dipuaskan. Kebutuhan keamanan seperti kesehatan dan
perlindungan dari bahaya muncul setelah kebutuhan ini dipenuhi.
Selanjutnya datang kebutuhan untuk memiliki dan cinta kasih. Ini
termasuk keinginan untuk memiliki kawan dan keluarga, menjadi anggota
kelompok, dan sebagainya.
12

Jika seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan ini, dia mungkin


beralih ke cara lain untuk mendapatkan perhatian dan pengakuan, seperti
melakukan hal-hal baik sebagai pengganti perasaan. Selanjutnya adalah
harga diri, yang berarti memiliki kebutuhan untuk dihormati, dihargai, dan
dipercaya oleh orang lain. (Ratna : 2008,100)
Maslow, anak imigran Rusia kelahiran Brooklyn ini, pada awalnya
adalah seorang behavioris. Maslow menemukan banyak persamaan antara
kera dan manusia dalam pekerjaannya sebagai mahasiswa Ph.D. di
universitas Wisconsin. Meskipun demikian, ia meninggalkan behaviorisme
karena tiga peristiwa dalam hidupnya.
Pertama dan terpenting adalah kasih sayang yang dia terima dari
ayahnya ketika dia masih kecil, yang lebih besar daripada kasih sayang
ibunya.
Kedua, ia menyatakan, "Orang yang sudah pernah bayi, tidak akan
menjadi behavioris", ketika ia melihat bayinya yang kecil sebagai hasil
perkawinannya dengan Bertha.
Ketiga, ketika Jepang membom Pelabuhan Peral pada tahun 1941,
saya "muak" dengan pekerjaannya tentang kera. Dengan cara ini, kita tidak
akan pernah mengenal Hitler, Jerman, Stalin, dan Rusia. Dengan demikian
kita.
Oleh karena itu, Maslow kemudian beralih ke psikologi humanistik.
Maslow berpendapat bahwa mestilah ada pintu masuk dimana kita bisa
mempelajari semua manusiai dari sudut pandang yang sama. Tentu harus
ada ideologi yang tidak terkotak-kotak dalam bangsa-bangsa, kelompok-
kelompok, Aliran-aliran. Ideologi yang bisa diterima oleh semua orang.
Ideologi itu adalah apa yang dinamakannya “meta-motivasi” atau “meta-
kebutuhan” (kebutuhan yang tertinggi, yang melebihi kebutuhan-kebutuhan
lain pada umumnya).
Dalam paradigma seperti ini, Maslow berpendapat bahwa manusia
sehat jiwanya adalah manusia yang mengembangkan dirinya sendiri
berdasarkan kekuatan-kekuatan dari dalam. Sementara orang-orang yang
terganggu jiwanya, yang antisosial, yang jahat adalah orang-orang yang
13

terhambat perkembangan dirinya, yang frustasi oleh gangguan-gangguan


dari luar.
Karena itu, menurut Maslow, psikoterapi atau konseling bertujuan
mengembalikan seseorang ke jalur pengembangan dirinya sendiri melalui
potensi-potensi yang ada dalam dirinya sendiri juga. (Adnan: 2018, 198)

C.. Teori Kebutuhan Menurut Abraham H. Maslow


Hierarki kebutuhan dari Maslow merupakan suatu pernyataan luas
tentang kebutuhan-kebutuhan manusia dan menyediakan sebuah kerangka
dasar konseptual sebagai landasan untuk memahami kekuatan-kekuatan
yang menyebabkan orang-orang berperilaku dengan cara tertentu dalam
situasi tertentu, (Winardi, 1992: 136). Teori Hierarki Kebutuhan sampai
saat ini tetap digunakan dalam memahami motivasi manusia, pelatihan
manajemen dan pengembangan pribadi.

Sebagai seorang humanis, Maslow menyadari bahwa sangat


diperlukan suatu teori yang memperhatikan tentang seluruh kemampuan
manusia, tidak hanya melihat dari satu aspek yang dimiliki manusia saja.
Namun harus memperhatikan aspek kemampuan yang dimiliki oleh
manusia sebagai ciptaan Allah yang paling mulia. Abraham Maslow
mengkonstruk teori motivasinya berdasarkan hierarki atau yang lebih
dikenal dengan Maslow's Needs Hierarchy Theory/ A Theory of Human
Motivation. Menurut Maslow seorang yang berperilaku atau bekerja
karena didorong oleh berbagai jenis kebutuhan, kebutuhan yang
diinginkan seseorang itu berjenjang. Jika kebutuhan pertama dan kedua
sudah terpenuhi. maka kebutuhan ketiga dan seterusnya sampai tingkat
kelima.
Teori ini menyatakan bahwa manusia harus memenuhi kebutuhan
mereka yang paling rendah terlebih dahulu sebelum naik ke tingkat yang
lebih tinggi. Terdapat lima tingkatan kebutuhan dalam teori ini, yaitu
kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan cinta dan
rasa memiliki, kebutuhan akan harga diri, dan kebutuhan untuk
14

mengaktualisasikan diri. Kebutuhan pada tingkat yang lebih tinggi hanya


dapat tercapai setelah kebutuhan pada tingkat yang lebih rendah terpenuhi.

1. Kebutuhan Fisiologis

Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan manusia yang paling


mendasar untuk mempertahankan hidupnya secara fisik, yaitu
kebutuhan akan makanan, minuman, tempat tinggal, seks, tidur,
istirahat dan udara. Ia akan mengabaikan atau menahan terlebih
dahulu semua kebutuhan lain sampai kebutuhan fisiologisnya
terpenuhi. Ketika kebutuhan dasar ini terpuaskan, dengan segera
kebutuhan lain (yang tingkatnya lebih tinggi) akan muncul dan
mendominasi perilaku manusia (Maslow, 1970: 35).

2. Kebutuhan Rasa Aman Atau Keselamatan

Maslow berpendapat bahwa apabila kebutuhan fisiologis


relative telah terpenuhi, maka akan muncul seperangkat kebutuhan
baru yang kurang-lebih dapat kita kategorikan dalam kebutuhan
akan keselamatan, yaitu keamanan, ketergantungan, perlindungan,
bebas dari rasa takut, cemas dan kekalutan; kebutuhan akan
struktur, batas-batas, kekuatan diri pelindung, dan sebagainya
(Maslow, 1970: 39).

3. Kebutuhan Sosial

Jika kebutuhan fisiologis dan kebutuhan akan rasa aman telah


terpenuhi, maka munculah kebutuhan akan cinta, kasih sayang dan
rasa memiliki dan dimiliki. Orang akan mendambakan hubungan
penuh kasih sayang dengan orang lain pada umumnya, dan ia akan
berusaha keras mencapai tujuan yang satu ini (Supratinya, 1987:
74)

4. Kebutuhan akan harga diri


15

Maslow menemukan bahwa setiap orang memiliki dua kategori


kebutuhan akan harga diri yakni: harga diri dan penghargaan dari
orang lain. Harga diri meliputi kebutuhan akan kepercayaan diri,
kompetensi, penguasaan, kecukupan, prestasi, ketidaktergantungan
dan kebebasan. Penghargaan dari orang lain meliputi pengakuan,
penerimaan, perhatian, kedudukan, nama baik serta penghargaan.
Seseorang yang memiliki cukup harga diri akan lebih percaya diri
serta lebih mampu sehingga dirinya akan lebih produktif.
Sebaliknya jika harga dirinya kurang maka akan menyebabkan
rasa rendah diri tidak berdaya, bahkan rasa putus asa. Harga diri
yang paling stabil dan sehat, tumbuh dari penghargaan yang wajar
dari orang lain, bukan karena nama harum, serta sanjungan kosong
(Maslow, 1970: 39).

5. Kebutuhan Aktualisasi Diri

Kebutuhan ini adalah kebutuhan tertinggi dari hierarki


kebutuhan. Setiap orang harus berkembang sepenuh
kemampuannya. Kebutuhan manusia untuk bertumbuh,
berkembang, dan menggunakan kemampuannya, oleh Maslow
disebut aktualisasi diri. Maslow juga menyebut aktualisasi diri
sebagai hasrat untuk makin menjadi diri sendiri sepenuhnya,
menjadi apa saja menurut kemampuan yang dimiliki. Kebutuhan
akan aktualisasi diri ini biasanya muncul setelah kebutuhan akan
cinta dan akan penghargaan terpuaskan secara memadai.
Kebutuhan akan aktualisasi diri ini merupakan aspek terpenting
dalam teori motivasi Maslow.
Munculnya kebutuhan yang tanpa jelas ini biasanya berdasarkan
suatu pemenuhan kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan keselamatan, cinta
dan harga diri yang ada sebelumnya (Maslow, 1970: 46)
D. Kelebihan dan Kekurangan Teori Psikologi Humanistik Abraham H.
Maslow
Adapun Kelebihan Teori Abraham Maslow adalah sebagai berikut :
16

1. Fokus pada kebutuhan manusia


Teori Maslow memberikan landasan yang kuat untuk memahami
motivasi manusia dan alasan mereka bertindak sebagaimana adanya.
(Maslow:1954, 197)
2. Hierarki kebutuhan yang terstruktur
Konsep hierarki kebutuham Maslow menyusun kebutuhan manusia
menjadi struktur yang teratur dan berurutan. Hal ini memudahkan
pemahaman tentang motivasi apa yang mendorong individu dan
bagaimana kebutuhan ini berkaitan satu sama lain.
3. Menekankan pertumbuhan pribadi
Teori hierarki kebutuhan Maslow menekankan pentingnya
pertumbuhan pribadi dan akutualisasi diri, sehingga dapat memotivasi
orang individu untuk mencapai potensi penuh mereka dan mencari
pemenuhan pada tingkat yang lebih tinggi dalam hierarki.
4. Relevansi yang luas
Konsep hierarki kebutuhan Maslow telah diterapkan diberbagai
bidang dan konteks, seperti manajemen, pemasaran, pendidikan,
psikoterapi, dan kesehatan mental. Hal inilah yang membuat teori
Maslow menjadi alat yang berguna dalam memahami perilaku manusia
di berbagai bidang kehidupan. (Mavatih: 2022, 80)
5. Memberikan fokus pada keseimbangan dan kesejahteraan
Hierarki kebutuhan Maslow menunjukkan bahwa kepuasan pada
setiap tingkat dapat membantu menciptakan keseimbangan dan
kesejahteraan dalam kekhidupan individu.
Adapun Kekurangan Teori Abraham Maslow adalah sebagai berikut,
1. Keterbatasan bukti empiris
Meskipun teori Maslow telah menjadi landasan penting
dalam psikologi, bukti empiris yang mendukung hierarki
kebutuhan tersebut terbatas. Beberapa penelitian menunjukkan
bahwa urutan kebutuhan tidak selalu berlaku untuk semua
individu atau budaya.
2. Tidak memperhitungkan konflik kebutuhan
17

Teori Maslow mengansumsikan bahwa kebutuhan dalam


setiap tingkat harus dipenuhi sepenuhnya sebelum individu
dapat maju ke tingkat berikutnya, namun dalam kenyataannya,
individu sering mengalami konflik antara kebutuhan yang
berbeda. (Supratinya: 1971, 35)
3. Kurangnya pengakuan terhadap variasi individu
Teori Maslow cenderung menggeneralisasi motivasi manusia dan
mungkin tidak memperhitungkan variasi individual dalam kebutuhan
dan motivasi
4. Kurangnya perhitungan terhadap perubahan konteks
Teori Maslow mungkin tidak selalu relevan dalam menghadapi
perubahan konteks dan situasi yang kompleks dalam kehidupan nyata.
Perubahan dalam situasi dan prioritas individu dapat mengubah
hierarki kebutuhan yang dianggap Maslow.
5. Kurangnya fokus pada aspek budaya
Teori Maslow dikembangakan terutama dengan memperhatikan
individu dari budaya Barat dan mungkin tidak sepenuhnya
memperhitungkan perbedaan budaya dalam hierarki kebutuhan.
Diantara kelebihan dan kekurangan teori hierarki kebutuhan yang
dicetuskan Abraham Maslow, terdapat beberapa kritikus dan teori
alternatif yang menentang dan memberikan sudut pandang yang
berbeda terhadap teori Maslow. Hal tersebut diantaranya:
1. Teori kebutuhan Alderfer
Clayton Alderfer mengembangkan Teori ERG
(Existence, Relatedness, Growth), yang menggabungkan
kebutuhan Maslow menjadi tiga kategori utama: kebutuhan
eksistensi kebutuhan keterkaitan, dan kebutuhan pertumbuhan.
Alderfer menyarankan bahwa kebutuhan-kebutuhan ini tidak
harus dipenuhi secara berurutan seperti yang disarankan oleh
Maslow.
2. Teori kebutuhan McClelland
18

David McClelland mengusulkan teori kebutuhan yang


mengidentifikasi tiga kebutuhan utama: kebutuhan prestasi,
kebutuhan kekuasaan, dan kebutuhan afiliasi. McClelland
menekankan bahwa kebutuhan-kebutuhan ini dapat berbeda-
beda dalam kepentingan relatif bagi individu, tidak selalu
mengikuti hierarki linier seperti yang diajukan oleh Maslow
3. Teori kebutuhan Self-Determination
Teori yang dikembangkan Edward Deci dan Richard Ryan
ini menyoroti pentingnya motivasi instrinsik dan ekstrinsik
dalam mengarahkan perilaku manusia. SDT menekankan bahwa
motivasi manusia berasal dari kebutuhan akan otonomi,
kompetensi, dan hubungan sosial yang tidak selalu sesuai
dengan hierarki kebutuhan Maslow. (Adam: 2015, 37)
BAB IV
KESIMPULAN

Hierarki kebutuhan Maslow menekankan pentingnya pertumbuhan


pribadi dan aktualisasi diri dalam meningkatkan motivasi individu. Teori
humanistik Abraham Maslow merupakan teori psikologi yang
mempertimbangkan manusia dari segala aspek. Dalam teori
humanistiknya, Maslow menyatakan bahwa ketika manusia mencapai
potensi maksimalnya, ia mencapai meta-level atau tingkat aktualisasi
diri. Abraham Maslow mengembangkan teori motivasi humanistik yang
disebut hierarki kebutuhan.
Dalam paradigma ini, Maslow berpendapat bahwa orang yang sehat
mental adalah orang yang mengembangkan kekuatan batin. Sebaliknya,
orang yang mengalami keterbelakangan mental, antisosial, dan jahat
adalah orang yang pertumbuhan pribadinya terhambat dan mudah
tersinggung oleh campur tangan pihak luar. Menurut Maslow,
psikoterapi dan konseling bertujuan untuk mengembalikan orang pada
lintasan pertumbuhannya masing-masing melalui potensi yang ada
dalam dirinya.
Hierarki kebutuhan Maslow menekankan pentingnya pertumbuhan
pribadi dan aktualisasi diri, sehingga memotivasi individu untuk
mencapai potensi penuh mereka dan mencari pemenuhan pada tingkat
hierarki kebutuhan yang lebih tinggi. Munculnya kebutuhan-kebutuhan
yang tidak jelas ini biasanya didasarkan pada pemuasan kebutuhan
fisiologis yang sudah ada sebelumnya: rasa aman, cinta, dan harga diri.
Oleh karena itu, hierarki kebutuhan Maslow mengemukakan bahwa
tingkat kepuasan apa pun dapat membantu menciptakan keseimbangan
dan kebahagiaan dalam hidup seseorang. Meskipun teori Maslow
merupakan landasan penting dalam psikologi, bukti empiris tentang
hierarki kebutuhan masih terbatas. Beberapa penelitian menunjukkan
bahwa urutan kebutuhan tidak selalu berlaku untuk semua orang atau
budaya.

19
20

Teori Maslow cenderung menggeneralisasi motivasi manusia dan


mungkin tidak memperhitungkan perbedaan kebutuhan dan motivasi
individu.
Meskipun teori Maslow merupakan landasan penting psikologi,
terdapat bukti empiris terbatas yang mendukung hierarki kebutuhan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa urutan kebutuhan tidak selalu
berlaku untuk semua orang atau budaya. Teori Maslow cenderung
menggeneralisasi motivasi manusia dan mungkin tidak
memperhitungkan perbedaan kebutuhan dan motivasi individu. Hierarki
kebutuhan dari Maslow merupakan suatu landasan untuk memahami
kekuatan-kekuatan yang menyebabkan orang-orang berperilaku tertentu
dalam situasi tertentu.
Teori ini menyatakan bahwa manusia harus memenuhi kebutuhan
mereka yang paling rendah terlebih dahulu sebelum naik ke tingkat yang
lebih tinggi. Terdapat lima tingkatan kebutuhan dalam teori ini, yaitu
kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan cinta
dan rasa memiliki, kebutuhan akan harga diri, dan kebutuhan untuk
mengaktualisasikan diri.
DAFTAR PUSTAKA

A.H. Maslow. 1954 Motivation And Personality, New York : Harper And
Brothers Publisers,

Achiruddin, Adnan. 2018. Buku Pengantar Psikologi: Penerbit Aksara Timur

Dina. Farah. 2019. Teori Belajar Humanistik Abraham Maslow Dan Carl
Rogers Serta Implikasinya Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam:
Jurnal As-Salam I Vol. VIII No.2. diakses pada 24 Februari 2024 12:51 WIB.

Fauzul, Mavatih. 2020. Psikologi Humanistik Abraham Maslow: Jurnal Tana


Mana. Diakses Pada 24 Februari 2024 12:59

Goble, Frank G. 1971. Terj. Drs. A. Supratinya, Madzhab Ketiga Psikologi


Humasnistik Abraham Maslow, Yogyakarta: PT Kanisius,

Maulana, Adam. 2015. Kritik Dan Kelemahan Teori Abraham Maslow: Jurnal
Motivasi I Vol. VI No.5. Diakses Pada 24 Februari 2024 13:29

Rahman,Agus Abdul. 2019. Sejarah Psikologi Klasik Hingga Modern. Raja


Grafindo Persada: Depok

Ratna, Syifa’a. 2018. Psikologi Humanistik dan Aplikasinya dalam Pendidikan:


Jurnal Pendidikan Islam El- Tarbawi. Diakses pada 24 Februari 2024 12:53
WIB

Zainal, Ahmad. 2020. Psikologi Humanistik Abraham Maslow Pada Tokoh


Utama Dalam Kisah Nabi Ibrahim A.S: Jurnal Alaudin Ridwan. diakses
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/diwan pada 24 Februari 2024
12:48 WIB

Zikrun. 2018. Teori Humanistik Abraham Maslow Dalam Perspektif Islam .UIN
Ar Raniry: Aceh

21

Anda mungkin juga menyukai