Anda di halaman 1dari 14

APLIKASI TEORI PSIKOLOGI DI PERPUSTAKAAN

MENGGUNAKAN TEORI MOTIVASI MASLOW


Makalah ini Diajukan Untuk Memenuhi Ujian Akhir Semester (UAS) Mata Kuliah Psikologi
untuk Perpustakaan dan Kearsipan

Dosen Pengampu: Dr. Ida Farida M.LIS.

Disusun Oleh:
Lita Dwi Wahyuni
NIM: 11220251000025

Kelas: 2-C

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN


FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Bissmillahirahmanirahim
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT tuhan semesta alam atas karunianya yang telah
memberikan nikmat sehat dan juga kepada junjungan-Nya Nabi Besar Muhammad SAW
beserta keluarga dan para sahabatnya. sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah untuk
syarat menyelesaikan Ujian Akhir Semester (UAS) ini tepat pada waktunya dengan judul
“Aplikasi Teori Psikologi di Perpustakaan Menggunakan Teori Motivasi Maslow”
Dalam proses penyusunan makalah ini, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Dr. Ida Farida M.LIS sebagai dosen pengampu mata kuliah Psikologi untuk
Perpustakaan dan Kearsipan yang telah memberikan tugas ini, arahan dan pembelajarannya
selama satu semester ini. Serta mungkin pihak-pihak lain yang turut membantu dalam proses
penyelesaian makalah ini hingga selesai.
Penulis menyadari betul bahwa masih banyak kekuragan di dalam penulisan makalah
ini sehingga berharap agar dapat dikritik dan dapat diperbaiki di lain waktu. Penulis juga
berharap semoga dari makalah ini dapat diambil banyak manfaat bagi para pembacanya dan
dapat memberikan informasi yang positif juga bermutu.

Wabillahit Taufiq Wal Hidayah


Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta, 26 Juni 2023

Lita Dwi Wahyuni

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i


DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii
BAB I ................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN................................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................... 2
BAB II.................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN .................................................................................................................. 3
2.1 Analisa Kebutuhan Pemustaka ................................................................................ 3
2.2 Teori Motivasi Maslow Pada Perpustakaan ............................................................. 4
2.2.1 Kebutuhan Fisiologis (Physiological) ............................................................... 4
2.2.2 Kebutuhan Keamanan/Keselamatan (Safety Needs) ......................................... 5
2.2.3 Kebutuhan Sosial (Social Needs) ..................................................................... 6
2.2.4 Kebutuhan Penghargaan (Esteem Needs) ......................................................... 7
2.2.5 Kebutuhan Aktualisasi Diri (Self Actualization Needs) .................................... 8
2.3 Hierarki Kebutuhan Teori Maslow .......................................................................... 9
2.4 Jenis-Jenis Motivasi (Motivasi Internal) .................................................................. 9
BAB III .............................................................................................................................. 10
PENUTUP ......................................................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 10
3.2 Saran..................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mengapa Ilmu Psikologi penting untuk dipelajari pada pustakawan? Karena kita
sebagai calon pustakawan yang setiap harinya nanti akan berhadapan atau bertemu dengan
banyak orang lain dan dengan kebutuhan yang berbeda maka kita dapat mengatasi dan
menjalaninya dengan tenang. Sehingga dapat mengetahui kebutuhan apa yang lagi
dibutuhkan para pemustaka, juga mengetahui bagaimana harus bersikap dengan orang lain.
Teori motivasi yang dibahas ini sendiri adalah teori yang membahas tentang motivasi
serta pengelompokkannya ke berbagai bentuk dari satu waktu ke waktu lain. Motivasi dapat
diartikan sebagai sebuah keinginan, acuan, ketertarikan atupun rasa seseorang yang begitu
besar. Datangnya bisa melalui diri sendiri atau dari faktor luar lainnya.
Motivasi diri muncul karena adanya proses psikologis pada diri kita yang bisa
mendorong kerajinan, tujuan dan makna pada setiap aktivitas, baik itu aktivitas sukarela
maupun aktivitas dengan arah tertentu. Dapat di simpulkan bahwa fungsi utama motivasi
diri tidak lain adalah untuk membuat kita semakin bersemangat dan termotivasi dalam
mencoba bertindak sesuatu untuk memperoleh keinginan yang kita mau.
Pada makalah kali ini, saya akan membahas bagaimana teori motivasi Maslow ini dapat
diterapkan pada perpustakaan. Dimana teori kebutuhan yang akan membuat kita menjadi
tergerak atau termotivasi karena kita membutuhkan hal tersebut. Saya juga mungkin akan
mengambil sedikit contohnya pada Perpustakaan SMAN 70 Jakarta, karena pada liburan
semester 1 (satu) lalu saya sempat mengikuti program magang” Jipers Mengabdi” yang
diadakan oleh HMPS Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan ditempatkan
di sana selama kurang lebih 2 (dua) minggu.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Analisa kebutuhan pemustaka yang sesuai dengan teori motivasi Maslow
2. Penerapan teori kebutuhan Maslow pada perpustakaan
3. Hierarki teori motivasi/kebutuhan Maslow
4. Jenis-jenis motivasi
5. Pengertian teori motivasi
6. Jenis-jenis teori kebutuhan Maslow

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui kebutuhan pemustaka yang sesuai dengan teori motivasi Maslow
2. Mengetahui bagaimana penerapan teori kebutuhan Maslow pada perpustakaan
3. Mengetahui apa itu teori motivasi
4. Mengetahui apa saja teori kebutuhan Maslow
5. Mengetahui tabel hierarki teori motivasi/kebutuhan Maslow
6. Mengetahui jenis-jenis motivasi

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Analisa Kebutuhan Pemustaka


Maslow berevolusi model hirarki kebutuhan (1950) masih berlaku sampai sekarang,
dan masih digunakan untuk memahami motivasi dan pendidikan manusia atau pengembangan
pribadi. Maslow menyadari bahwa teori itu perlu berurusan dengan semua keahlian makhluk
(manusia), bukan hanya untuk melihat dari satu perspektif yang hanya dimiliki oleh seseorang
saja. Tapi harus Perhatikan keahlian orang tersebut sebagai ciptaan Tuhan.
Maslow mengkonstruk teorinya yang saat ini dikenal dengan Maslow’s Needs
Hierarchy Theory. Menurutnya seorang yang melakukan suatu tindakan, karena terpacu oleh
beragam jenis kebutuhan. Jika kebutuhan pertamanya dan kedua sudah terpenuhi, maka
kebutuhan setrerusnya akan selalu terus dikejar. Menurut Maslow, seseorang membutuhkan
lima (5) kebutuhan hidup yang akan membuat seseorang termotivasi, lima (5) diantatranya
yaitu:
1. Kebutuhan Fisiologis (Physiological)
2. Kebutuhan Keamanan/Keselamatan (Safety Needs)
3. Kebutuhan Sosial (Social Needs)
4. Kebutuhan Penghargaan (Esteem Needs)
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri (Self Actualization Needs)
Lalu, mengapa teori motivasi Maslow dapat dikaitkan dengan perpustakaan? Karena teori
Maslow ini dapat juga diterapkan pada kehidupan sesorang pada pekerjaan atau tempat
instansinya bekerja. Termasuk kepada perpustakaan, karena perpustakaan merupakan tempat
sumber informasi, sumber kebutuhan pengetahuan, tempat belajar, tempat dimana kita bisa
mencari ketenangan, tempat wahana pendidikan dan sangat bermanfaat dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa negara agar dapat membantu memajukan peradaban manusia.
Kita sangat akan haus informasi, itu sebabnya kenapa perpustakaan mempunyai peran
penting dalam memajukan peradaban dunia. Ketika kita membutuhkan informasi, pasti kita
akan langsung mencari ke pusat utamanya yaitu perpustakaan. Saat perpustakaannya
memberikan kenyamayan dan memberikan kebutuhan informasi yang sesuai/cukup untuk kita,
pasti kita akan termotivasi untuk kembali datang lagi jika kita membutuhkannya. Karena
Sebuah bangsa dapat dikatakan maju apabila warga negaranya sudah dapat menguasai ilmu
dan pengetahuan.

3
2.2 Teori Motivasi Maslow Pada Perpustakaan
Maslow mengemukakan teorinya bahwa kebutuhan manusia terbagi menjadi lima macam.
Adapun penerapan teori ini pada perpustakaan, sebagai berikut:

2.2.1 Kebutuhan Fisiologis (Physiological)


Kebutuhan ini berhubungan dengan kebutuhan tubuh seperti sandang, pangan dan
papan (makan, minum,oksigen, tidur dll) yang bersifat memenuhi kebutuhan tubuh/fisik
sesorang. Kebutuhan ini hakikatnya harus terpenuhi demi kelangsungan hidup seseorang.
Karena jika kebutuhan ini sudah tercukupi lalu kita akan termotivasi untuk mencukupi
kebutuhan yang lain.
Penerapan teori ini pada perpustakaan adalah membangun potensi minat baca kepada
pemustaka agar senang berkunjung ke perpustakaan. Secara umum, kebutuhan ini bersifat
neostatik. Seperti membaca adalah suatu aktivitas yang memerlukan konsentrasi maksimal
sehingga bisa di dapatkan dengan mtermotivasi untuk memenuhi kebutuhan fisiologis
membaca untuk mendapatkan suatu informasi yang dibutuhkan. Contoh lainnya seperti pada
perpustakaan SMAN 70 Jakarta yang dimana perpustakaan dekat dengan kanting sehingga
pemustaka/siswa bisa memenuhi kebutuhan panganya juga. Ada juga zaman sekarang yang
sudah banyak tempat coffe shop yang menyediakan buku di rak-rak kecil yang tidak akan
membuatmu merasa jenuh atau boring dan banyak lagi perpustakaan yang kini sudah banyak
menyediakan Library in Cafe.
Lain halnya jika perpustakaan menyediakan tempat atau suasana yang membosankan
untuk memenuhi kebutuhan ini, maka pemustaka akan lebih memilih untuk membaca di tempat
lain seperti taman dll. Apalagi jika perpustakaan menyediakan tempat yang khusus untuk
penyandang disabilitas, dan untuk orang yang jika membaca harus ditempat yang tenang, dan
nantiya secara tidak langsung pemustaka akan tertarik/termotivasi untuk berkunjung lagi ke
perpustakaan tersebut karena membantu dalam memenuhi kebutuhan fisiologisnya.

4
2.2.2 Kebutuhan Keamanan/Keselamatan (Safety Needs)
Kebutuhan ini sebenarnya lebih bersifat individu. Semua orang tentunya membutuhkan
rasa aman, seperti: perlakuan yang adil, pengakuan kewajiban hak dan kewajiban, jaminan
keamanan (asuransi), jauh dari bahaya dll. Jika seseorang merasa dirinya tidak aman, makai
akan termotivasi untuk memenuhi kebutuhan ini.
Jika kebutuhan fisiologis sudah dapat terpenuhi, makan kita akan membutuhkan
keamanan atau keselamatan diri kita, kebutuhan ini termasuk kedalam kebutuhan jangka
panjang. Kita semua pasti memerlukan kebutuhan keamanan ini. Seperti halnya di
Perpustakaan SMAN 70 Jakarta yang menyediakan loker khusus barang/tas siswa sebagai
penyimpanan dan dapat dikunci dan disimpan oleh kita selama berkunjung ke perpustakaan.
Sama halnya dengan perpustakaan. Perpustakaan yang baik harus menyediakan tempat
untuk mengamankan koleksi-koleksi yang ada agar tidak cepat rusak atau musnah. Lalu untuk
pemustakanya pun demikian. Perlunya disediakan loker tempat penyimpanan tas atau barang
bawaan pemustaka, agar pemustaka merasa aman dan nyaman (tidak khawatir) selama di
perpustakaan tersebut jika barang berharganya diletakkan loker yang safety. Di perpustakaan
SMAN 70 Jakarta terdapat laci yang disediakan untuk mendisplay majalah-majalah lama,
karya terbaik siswa agar tidak rusak dan tetap terjaga nilai sejarahnya.
Kebutuhan kenyamanan di perpustakaan juga dapat terpenuhi dengan adanya poster/
peraturan “Dilarang Berisik” yang terpampang di ruang baca. Agar orang lainpun tetap merasa
nyaman jika sedang membaca. Dengan itu nantinya pemustaka akan selalu termotivasi ke
perpustakaan tersebut karena kenyamana dan keamanannya yang terpenuhi.

5
2.2.3 Kebutuhan Sosial (Social Needs)
Manusia adalah makhluk sosial yaitu makhluk tidak dapat hidup sendiri dan selalu
membutuhkan bantuan dari orang lain. Kebutuhan ini muncul berkaitan dengan kebutuhan lain,
seperti: berkunjung ke rumah tetangga, merasa dicintai dan mencintai, diterima sahabat dll.
Kebutuhan ini bersifat psikologis.
Teori kebutuhan Maslow ini jika dikaitkan dengan perpustakaan maka akan lebih
mengarah kepada pemustakanya. Kebutuhan ini bersifat psikologis biasanya berkaitan dan
bersangkutpaut dengan kebutuhan lainnya. Contoh pada perpustakaan misalnya pemustaka
yang berkunjung ke Perpustakaan, pemustaka berhak mendapat/membuat kartu anggota
perpustakaan atau jika ingin membuatnya agar bisa mendapat fasilitas lain yang disediakan
oleh perpustakaan tersebut seperti peminjaman buku. Pustakawannyapun harus
mengajak/membantu pemustaka dalam pembuatan kartu keanggotaannya
Jika di perpustakaan tersebut terdapat kotak suara, pustakawan harus mendengarkan
kritik/saran dari pemustaka baik secara langsung/tidak langsung, dan pemustakapun harus ikut
andil dalam mematuhi peraturan perpustakaan yang ada, karena peraturan itu menandakan
bahwa perpustakaan tersebut memberikan kebutuhan sosial yang baik kepada pemustakanya.
Dan membuat pemustaka termotivasi datang ke perpustakaan tersebut karena merasa disegani,
dihargai, diperhatikan dan di apresiasi. Pada Perpustakaan SMAN 70 Jakarta ada satu siswa
laki-laki yang setiap harinya pasti selalu berkunjung ke perpustakaan, sehingga para
pustakawan disana pun sudah mengenalinya, setiap ia ingin rehat di perpustakaan karena
melepas penatnya pelajaran, pustakawan di sana selalu welcome dengannya, mengajaknya
ngobrol, bercanda bahkan bermain game. Kebutuhan sosialnyapun terpenuhi karena setiap kali
ia kesusahan dalam mencari buku yang ia mau, selalu dibantu oleh para pustakawan disana.

6
2.2.4 Kebutuhan Penghargaan (Esteem Needs)
Kebutuhan ini hamper semua orang ini memenuhinya, seperti memiliki prestasi. Tetapi
dibalik itu semua, kebutuhan ini sangat menuntut sesorong mempunyai adanya rasa percaya
diri. Biasanya, setelah kebutuhan sosialnya sudah hampir terpenuhi maka motivasinya akan
melemah dan bisa di bantu dengan motivasi harga diri yang terdiri dari dua (2) macam, yaitu:
1. Penghargaan dari diri sendiri (Self Reward)
2. Penghargaan dari orang lain (Self Respect)
Mendapat suatu prestasi atau penghargaan adalah impian semua orang, semua orang tentu ingin
menjadi yang terbaik apalagi jika prestasi itu dilandasi oleh validasi dari orang lain atau hadiah.
Hampir semua orangpun menyukai hadiah atau penghargaan.
Di perpustakaan, pemustaka bisa mendapat suatu penghargaan tersebut, misalnya
dengan memberikan tunai atau non tunai kepada pemustaka yang sering mengunjungi
perpustakaan dengan melihat melalui data variabel. Dengan begitu, pemustaka akan merasa
sangat dihargai dan diperhatikan dan meotivasinya agar rajin ke perpustakaan. Bisa juga
mengadakan penghargaan tiap minggu/bulan/tahun lalu pemustaka akan diberikan sertifikat
dan bonus fotonya akan dipajang di madding perpustakaan menggunakan foto polaroid sebagai
penghargaan pemustaka yang rajin berkunjung. Secara tidak langsungpun kita sudah membuat
banyak orang termotivasi agar semakin banyak yang berkunjung ke perpustakaan dan
membantu berkontribusi dalam menambah minat baca bangsa.
Di SMAN 70 Jakarta semua siswa diberikan tugas Bahasa Indonesia yang menceritakan
biografi masing-masing siswa dari kecil hingga saat SMA lalu dicetak dan dijadikan buku, lalu
semua karya siswa dipajang di rak koleksi karya siswa.

7
2.2.5 Kebutuhan Aktualisasi Diri (Self Actualization Needs)
Kebutuhan ini adalah kebutuhan tertinggi dari individu pada hierarki Maslow. Menurut
Maslow, tidak banyak orang yang dapat mencapai aktualisasi diri pada hidupnya. Seperti:
mengakui pendapat orang lain, berani mengakui kesalahan diri sendiri dan orang lain. Karena
pada umumnya aktualiasasi diri merupakan keadaan dimana seseorang dapat menjadi diri yang
diinginkannya.
Ini adalah akhir dari jika semua kebutuhan telah terpenuhi maka akan muncul
kebutuhan ini yaitu kebutuhan aktualisasi diri (kemauan agar mendapat kepuasan dari dirinya
sendiri dan mencapai/melakukan apa yang ia mau).
Jika dikaitkan di perpustakaan sama seperti halnya seorang yang gemar membaca buku,
ia akan mengaktualisasikan dirinya menjadi pembaca dan pendengar yang baik bagi orang
sekitarnya. Ia juga tidak akan menjadi orang yang menerima informasi secara cuma-cuma.
Pembaca juga bisa disediakan seperti ruangan untuk berdiskusi dan melepaskan mendapat.
Perpustakaan juga bisa mengadakan lomba seperti seminar, lomba debat dll untuk menyalurkan
bacaan dan tulisannya ke dalam karya yang nantinya jika menang akan di display di rak
perpustakaan. Dengan begitu nantinya akan banyak orang-orang yang semakin termotivasi
berani menuangkan pikirannya ke dalam karya agar karyanyapun dapat bermanfaat tidak hanya
menjadi tumpukan arsip pribadi.
Di SMAN 70 Jakarta, pernah diadakan lomba duta baca dan lomba debat setiap
tahunnya, lalu nantinya yang menang foto gambar dirinya akan dibingkai dan dipajang di
Perpustakaan yang bertuliskan prestasinya.

8
2.3 Hierarki Kebutuhan Teori Maslow
Maslow mengembangkan lebih lanjut gagasan
tentang lima kebutuhan yang dijelaskan di atas
dan disebut dalam gambar di ssamping berikut
ini sebagai "Hierarki Kebutuhan". Kebutuhan
akan udara, air, makanan dan aktualisasi diri.
Maslow mendalilkan lima tingkat kebutuhan
yang luas, yaitu kebutuhan fisiologis,
kebutuhan keamanan, kebutuhan (sosial) cinta
dan kerinduan, kebutuhan harga diri, dan
kebutuhan aktualisasi diri.

2.4 Jenis-Jenis Motivasi (Motivasi Internal)


1. Motivasi Intrinsik
Yaitu motivasi yang kemunculannya berasal dari dalam diri sendiri (In/dalam) tanpa
adanya faktor dari luar atau campur tangan orang lain.
Contoh: Ketika seorang ingin mencari buku di perpustakaan untuk kebutuhan
informasinya. Kegiatan tersbut pure berasal dari keinginannya sendiri dan ia akan terus
mencari informasi yang ia butuhkan karena motivasi ingin mengetahui informasi
tersebut.

2. Motivasi Ekstrinsik (Motivasi Eksterna)


Motivasi ini kebalikan dari motivasi intrinsic sebelumnya. Motivasi ini bisa terjadi
karena adanya impact yang datang dari luar atau orang lain sekalipun. Motivasi
ekstrinsik ini biasanya muncuk ketika seseorang ingin menggapai/menginginkan
sesuatu dari yang orang lain punya.

Contoh: Ketika seseorang sedang mencari buku di perpustakaan, lalu ia melihat orang
lain mendapatkan judul buku yang menurut kita menarik, lalu kita termotivasi ingin
mendapatkan dan membacanya juga.
Ada juga misalnya ketika kita melihat teman kita mempunyai buku yang best
seller lalu kita termotivasi tidak mau kalah juga untuk memilikinya karena merasa
gengsi jika tidak memiliki buku seperti yang teman kita punya.

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menurut (Deci & Ryan, 2000a; Ryan, Huta, & Deci, 2008) “The basic psychological
needs mini-theory describes three innate psychological needs, the fulfillment of which, when
needed, leads to individual functioning. " These needs include the need for autonomy, the need
for competence, and the need for closeness. (Vansteenkiste, Ryan, & Soenens, 2020).
Semua teori motivasi (teori kebutuhan Maslow) dapat diaplikasikan pada perpustakaan
(instansinya) baik pemustakanya maupun pustakawannya. Karena saling keterkaitan dan
semua teori Maslow berpengaruh pada perpustakaan, karena pada perpustakaan sendiri
membutuhkan kebutuhan fisiologis, keamanan/keselamatan (kenyamanan), sosial, pujian dan
aktualisasi diri.
Teori Maslow juga dapat membantu dalam mendorong minat baca masyarakat luas, dan
menjadikan orang-orang gemar pergi perpustakaan agar bisa mendapatkan informasi yang
mereka butuhkan secara lengkap.

3.2 Saran
Saran saya tidak ada salahnya, jika setiap perpustakaan mencoba teori Maslow ini dan
menerapkannya pada perpustakaan-perpustakaan. Juga membuat perpustakaan senyaman,
semenarik, seaman mungkin agar para khalayak semakin suka untuk berkunjung ke
perpustakaan karena perpustakaannya yang mengikuti perkembangan dan sesuai kebutuhan di
zaman sekarang.

10
DAFTAR PUSTAKA

Aris. (2021, November 15). Teori Motivasi: Pegertian, Sejarah, dan Cara Membangun Motivasi
Diri. Gramedia Literasi. https://gramedia.com/literasi/teori-motivasi/

Suseno, A. (2016, Agustus 16). Pengertian dan Fungsi Perpustakaan Menurut Ahli. Dunia
Perpustakaan. https://duniaperpustakaan.com/2016/08/pengertian-dan-fungsi-
perpustakaan-menurut-ahli.html

Liza Murniviyanti, F. Z. F. W., & Dian Nuzulia Armariena. (2022). Kepribadian Dan
Aktualisasi Diri Tokoh Utama Dalam Novel the Midnight Library Karya Matt Haig:
Teori Psikologi Humanistik Abraham Maslow. Anthor, 1(Psikologi Humanistik,
Kepribadian, Aktualisasi Diri, Tokoh.). https://anthor.org/index.php/anthor

Suseno, A. (2016, Agustus 16). Pengertian dan Fungsi Perpustakaan Menurut Ahli. Dunia
Perpustakaan. https://duniaperpustakaan.com/2016/08/pengertian-dan-fungsi-
perpustakaan-menurut-ahli.html

Juan L. Núnez, E. S.-M. (2022). Predicting Students’ Basic Psychological Need Profiles
Through Motivational Appeals: Relations with Grit and Well-Being. Elsevier-Spain.

11

Anda mungkin juga menyukai