PENELITIAN
CAMPURAN
(KONSEP, PROSEDUR DAN CONTOH PENERAPAN)
METODE
PENELITIAN
CAMPURAN
(KONSEP, PROSEDUR DAN CONTOH PENERAPAN)
Pekalongan - Indonesia
METODE
PENELITIAN
CAMPURAN
(KONSEP, PROSEDUR DAN CONTOH PENERAPAN)
Copyright © 2021
Penulis:
Iskandar, S.Ag., M.Pd., M.S.I., Ph.D
Nehru, S.Si., M.T
Cicyn Riantoni, S.Pd., M.Pd
Editor:
Moh. Nasrudin
(SK BNSP: No. Reg. KOM.1446.01749 2019)
Diterbitkan oleh:
PT. Nasya Expanding Management
(Penerbit NEM - Anggota IKAPI)
Jl. Raya Wangandowo, Bojong
Pekalongan, Jawa Tengah 51156
Telp. (0285) 435833, Mobile: 0853-2521-7257
www.penerbitnem.online / nasyaexpanding@gmail.com
ISBN: 978-623-6906-50-7
Kata Pengantar
v
ilmiah dan tugas akhir menjadikan buku ini tidak hanya
sekedar teori. Terbitnya buku ini diharapkan memberikan
kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Penulis
vi
Daftar Isi
KATA PENGANTAR __ v
DAFTAR ISI __ vii
DAFTAR TABEL __ xi
DAFTAR GAMBAR __ xii
vii
1. Analisis Data Jika Pengumpulan Data Kuantitatif
dan Kualitatif Dilakukan dalam Waktu
Bersamaan (Konkuren) __ 14
2. Analisis Data Jika Pengumpulan Data Kuantitatif
dan Kualitatif Dilakukan dalam Waktu yang
Berbeda (Sekuensial) __ 15
E. Kelebihan dan Kelemahan Metode Penelitian
Campuran __ 15
F. Memilih Desain yang Tepat dalam Menggunakan
Metode Penelitian Campuran __ 16
Daftar Pustaka __ 19
viii
C. Desain Konkuren Triangulasi __ 37
1. Pengertian __ 37
2. Langkah-langkah Penelitian Metode Campuran
Desain Konkuren Triangulasi __ 38
D. Desain Konkuren Embedded __ 40
1. Pengertian __ 40
2. Langkah-langkah Penelitian Metode Campuran
Desain Konkuren Embedded __ 41
3. Contoh Hasil Penelitian yang Dipublikasikan
dalam Jurnal yang Menggunakan Desain
Konkuren Embeded __ 46
Daftar Pustaka __ 49
ix
4. Instrumen Penelitian __ 85
5. Pengumpulan Data Penelitian __ 88
6. Teknik Analisis Data __ 90
Daftar Pustaka __ 101
TENTANG PENULIS
x
Daftar Tabel
xi
Daftar Gambar
xii
Pembelajaran dan Instrumen
Penelitian
Gambar 3.5. Desain Triangulasi secara Umum 39
Gambar 3.6. Prosedur Desain Embedded secara 42
Umum
Gambar 3.7. Model Desain Embedded yang 43
Didasarkan pada Model Eksperimental
Pertama
Gambar 3.8. Model Desain Embedded yang 44
Didasarkan pada Model Eksperimental
Kedua
Gambar 4.1. Embedded Experimental Model 81
Gambar 4.2 Desain Penelitian 81
xiii
Bab 1
URGENSI PENELITIAN
MENGGUNAKAN METODE CAMPURAN
-1-
2| Metode Penelitian Campuran
Daftar Pustaka
Creswell, J & Clark, V.P. 2007. Designing and Conducting Mix
Methods Research. United State America: Sage
Publication.
↜oOo↝
Bab 2
KONSEP DASAR
METODE PENELITIAN CAMPURAN
-7-
8| Metode Penelitian Campuran
Daftar Pustaka
Aramo-immonen, H. (2013). Mixed Methods Research Design.
32–43.
↜oOo↝
Bab 3
JENIS-JENIS
DESAIN METODE PENELITIAN CAMPURAN
- 21 -
22| Metode Penelitian Campuran
Secara lebih detail desain Sekuensial Eksplanatori dapat dilihat pada Gambar 3.2.
Variabel
Pemahaman Konsep
Metode
Penelitian ini merupakan penelitian metode campuran
dengan desain model eksplanatori (Creswell & Clark,
2007).
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengembangkan alat survei yang mengukur
kesejahteraan pendidik perawat Filipina yang bekerja
di empat negara Gulf Cooperation Council (GCC).
Sampel Penelitian
Penyelidikan kualitatif terhadap 20 pendidik perawat
Filipina yang berbasis dari Arab Saudi, Uni Emirat
Arab, Oman, dan Bahrain. Alat survei didistribusikan
di antara 112 peserta di Arab Saudi.
Metode
Metode campuran dengan desain sekuensial
eksploratori
Konklusi
Mengetahui tingkat kesejahteraan pendidik perawat
akan menjadi cara yang efektif untuk memberikan
kompetensi yang dibutuhkan untuk mengatasi
kelelahan, kepuasan kerja yang rendah, dan kelelahan
karena rasa iba, sehingga meningkatkan kemungkinan
untuk menjaga kesejahteraan pendidik perawat.
Metode
Penelitian ini menggunakan pendekatan metode
campuran dengan model eksperimen tertanam
(Cresswell & Clark, 2007).
Instrumen
Data penelitian dikumpulkan dengan tes dan
wawancara. Instrumen tes yang digunakan adalah
multiple-choice questionnaire of DIRECT (determining and
interpreting resistive electric circuit concept) (Engelhardt
& Beichner, 2004). Wawancara dengan menggunakan
teknik tidak terstruktur dilakukan pada semua siswa
untuk memastikan jawaban mereka dan untuk
mengeksplorasi keterampilan pemecahan masalah
mereka pada masalah listrik arus searah. Untuk
menentukan validitas dan reliabilitas soal, butir soal
diperiksa secara empiris.
Konklusi
Terdapat lima jenis pendekatan dalam pemecahan
masalah, yaitu pendekatan saintifik, pendekatan plug
and chug, pendekatan berbasis memori dan pendekatan
tidak jelas, sebagai cara yang layak untuk mencari
solusi atas masalah kelistrikan langsung. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa beberapa siswa
menyelesaikan masalah dengan menggunakan
pendekatan saintifik dan terstruktur. Siswa cenderung
menggunakan pendekatan tidak terstruktur, berbasis
memori, dan tidak ada pendekatan yang jelas. Hasil
penelitian ini menyimpulkan bahwa siswa harus dilatih
untuk memecahkan masalah dengan menggunakan
berbagai jenis pendekatan dalam pembelajaran aktif,
Jenis-jenis Desain Metode Penelitian Campuran |49
Daftar Pustaka
Creswell, J & Clark, V.P. (2007). Designing and Conducting Mix
Methods Study. United States America: Sage Publication.
Riantoni, C., Yuliati, L., Mufti, N., & Nehru. (2017). Problem
Solving Approach in Electrical Energy and Power on
Students As Physics Teacher Candidates. Indonesian
Journal of Science Education, 6(1), 1-11.
↜oOo↝
Bab 4
CONTOH
SISTEMATIKA PROPOSAL PENELITIAN
DENGAN MENERAPKAN
METODE PENELITIAN CAMPURAN
- 51 -
52| Metode Penelitian Campuran
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Materi kelistrikan merupakan salah satu cabang
ilmu fisika yang dipelajari di tingkat universitas.
Pembelajaran kelistrikan di tingkat universitas lebih
menekankan pada pendekatan kualitatif dalam
pemahaman materi (Smith & Kampent, 2011; Zacharia &
Jong, 2014). Penekanan terhadap pendekatan kualitatif
dikarenakan kemampuan mahasiswa dalam membaca
dan menganalisis rangkaian merupakan bagian penting
dalam pembelajaran kelistrikan (Wahyudi, 2015).
Materi listrik dinamis di universitas merupakan
salah satu materi yang dipelajari dalam fisika dasar.
Materi ini menjadi dasar dalam mengikuti perkuliahan
elektronika dasar dan listrik magnet. Secara spesifik
pembelajaran materi listrik dinamis bertujuan untuk
mengembangkan sebuah pemahaman kepada
mahasiswa tentang rangkaian listrik yang terdiri dari
konsep tegangan, arus, hambatan, rangkaian seri dan
paralel, serta untuk mengembangkan kemampuan
mahasiswa dalam menghubungkan lampu, resistor,
kabel dalam bermacam-macam kombinasi sehingga
dapat mengumpulkan data serta membuat argumen
tentang sifat dari rangkaian (Finkeilstein, 2005; Kock, et
al., 2014).
Berdasarkan temuan dalam beberapa penelitian
menunjukkan beberapa kesulitan yang dialami
mahasiswa dalam memahami materi listrik dinamis.
Sebagian besar mahasiswa mengalami kesulitan dalam
menggambarkan dan menginterpretasikan diagram
rangkaian (Engelhardt & Beichner, 2004; Kock, et al.,
Contoh Sistematika Proposal Penelitian dengan Menerapkan ... |53
2. Rumusan Masalah
Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis
kemampuan pemecahan masalah mahasiswa dalam belajar
fisika dasar materi listrik dinamis dan menerapkan
pembelajaran Guided inquiry dengan PhET interactive
simulations dalam membantu memecahkan masalah
mahasiswa tersebut. Secara khusus penelitian ini dirancang
untuk pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
Bagaimana kemampuan pemecahan masalah
mahasiswa dalam menyelesaikan masalah materi listrik
dinamis berdasarkan pengalaman belajar Guided inquiry
dengan PhET interactive simulations?
a. Bagaimana pendekatan pemecahan masalah yang
digunakan mahasiswa dalam menyelesaikan
masalah materi listrik dinamis berdasarkan
pengalaman belajar Guided inquiry dengan PhET
interactive simulations?
b. Bagaimana perbedaan kemampuan pemecahan
masalah mahasiswa berdasarkan jenis pendekatan
yang digunakan mahasiswa dalam memecahkan
masalah materi listrik dinamis?
3. Kegunaan Penelitian
Kegunaan yang dapat diperoleh dari penelitian ini
antara lain:
a. Bagi dosen
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan
dosen dalam meningkatkan kemampuan pemecahan
Contoh Sistematika Proposal Penelitian dengan Menerapkan ... |61
4. Definisi Operasional
Untuk menghindari istilah-istilah yang digunakan,
maka perlu diberikan definisi istilah sebagai berikut:
a. Kemampuan pemecahan masalah adalah
kemampuan mahasiswa dalam mengambil informasi
dari representasi, menentukan konsep dan
menggunakan konsep untuk memecahkan masalah.
Kemampuan pemecahan masalah dibagi menjadi dua
kategori, yaitu expert dan novice. Selain itu juga,
Kemampuan pemecahan masalah mahasiswa juga
dilihat dari peningkatan skor pemecahan masalah
mahasiswa dengan menggunakan rubrik penilaian
pemecahan masalah yang terdiri dari useful
description, physics approach, specific application of
physics, mathematical procedures, dan logical progression.
b. Pendekatan pemecahan masalah merupakan cara atau
langkah-langkah yang digunakan mahasiswa dalam
memecahkan masalah. Pendekatan pemecahan
masalah dibagi menjadi 5 kategori, yaitu scientific
approach, structured munner plug-and-chug, unstructured
62| Metode Penelitian Campuran
B. Kajian Pustaka
1. Kemampuan Pemecahan Masalah
Fokus lain dari penelitian pendidikan fisika dalam
pembelajaran adalah pemecahan masalah. Pemecahan
masalah merupakan faktor kunci dalam pembelajaran
fisika (Docktor & Mestre, 2014; Caberiol, et al., 2016), di
mana ilmu kognitif modern mendefenisikan pemecahan
masalah sebagai proses untuk mencapai sebuah tujuan
ketika jalan untuk tujuan tersebut tidak jelas (Adams &
Wieman, 2015; Ryan, et al., 2016). Pemecahan masalah
merupakan proses kognitif komplek, area penelitian ini
juga saling berhubungan dengan psikologi kognitif
(Docktor & Mestre, 2014). Pemecahan masalah biasanya
digunakan oleh instruktur fisika sebagai mekanisme
untuk mengajarkan materi fisika dan untuk menilai jika
materi tersebut telah dipelajari (Docktor, et al., 2016;
Caberiol, et al., 2016).
Selama dua dekade ini, penelitian pendidikan fisika
telah menunjukkan kesulitan dasar mahasiswa karena
mereka kurang memiliki kemampuan untuk menunjukkan
operasi formal yang melekat pada pembelajaran fisika. Ini
disarankan perlu untuk lebih interaktif dan menerapkan
64| Metode Penelitian Campuran
Expert Novice
- Penguasaan konsep - Pemecahan masalah
mempengaruhi pemecahan sebagian besar bebas dari
masalah konsep
- Sering melakukan analisis - Biasanya memanipulasi
kualitatif, khususnya ketika persamaan
terjebak
- Menggunakan strategi - Menggunakan metode ke
konsep ke depan belakang
- Mempunyai banyak ide - Tidak bisa keluar dari
66| Metode Penelitian Campuran
a. Scientific approach
Mahasiswa yang menggunakan pendekatan
saintifik dalam memecahkan masalah kualitatif
mengevaluasi situasi fisik dengan mengacu pada
konsep fisika yang terlibat. Mereka mengidentifikasi
konsep-konsep yang akan terlibat dalam memecah-
kan masalah, menguraikan rencana untuk memecah-
kan masalah dan kemudian mengidentifikasi variabel
yang akan digunakan untuk menemukan jawaban.
Mahasiswa yang menerapkan scientific approach
menggunakan informasi yang mereka miliki untuk
memecahkan masalah, mereka tidak selalu
mendapatkan jawaban yang benar karena kesalahan
matematika atau masalah konseptual. Fokus dalam
pendekatan saintifik adalah bagaimana konsep-
konsep dikaitkan dan menggunakannya dalam
menemukan solusi.
b. Plug and chug
1) Structured manner
Mahasiswa yang menggunakan pendekatan
structured manner plug and chug dalam
memecahkan masalah mengevaluasi masalah
dengan menentukan jenis rumus yang akan
digunakan untuk memecahkan masalah.
Mahasiswa mengaitkan konsep untuk variabel-
variabel yang terlibat dan mengidentifikasi
variabel tujuan. Mahasiswa yang menggunakan
pendekatan ini biasanya mengalami hambatan
karena walaupun mereka menggunakan strategi
pemecahan masalah, tetapi itu didasarkan atas
Contoh Sistematika Proposal Penelitian dengan Menerapkan ... |69
Level
Aktivitas Pembelajaran
Inquiry
Confirmation Dosen memberikan mahasiswa pertanyaan
Inquiry dan prosedur percobaan untuk menjawab
pertanyaan yang diberikan. Mahasiswa
mengikuti prosedur dan membuktikan
jawaban yang mereka telah tahu
sebelumnya.
Structured Dosen memberikan mahasiswa pertanyaan
Inquiry dan prosedur percobaan untuk menjawab
pertanyaan yang diberikan. Akan tetapi
dalam pembelajaran ini mahasiswa tidak
tahu jawaban dari pertanyaan yang
diberikan oleh dosen.
Guided Dosen memberikan pertanyaan kepada
Inquiry mahasiswa untuk dipecahkan, akan tetapi
untuk menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh dosen, mahasiswa tidak
diberikan prosedur atau mahasiswa
mengembangkan prosedur percobaan
secara sendiri. Harapan dalam
pembelajaran ini adalah mahasiswa mampu
menemukan prosedur percobaan secara
sendiri untuk mendapatkan solusi.
Open or Full Mahasiswa ditantang untuk memikir secara
Inquiry sendiri pertanyaan percobaan yang akan
mereka lakukan, mengembangkan prosedur
secara sendiri untuk menentukan jawaban
yang mereka tidak ketahui sebelumnya
(Smithenry, 2010)
72| Metode Penelitian Campuran
5. Kerangka Berpikir
a. Kemampuan pemecahan masalah materi listrik
dinamis berdasarkan pembelajaran guided inquiry
dengan PhET interactive simulations
Satu dari komponen dasar pengetahuan
profesional adalah pengetahuan paedagogikal (Lee
& Luft, 2008). Ini terdiri dari skill seperti: (1)
kemampuan untuk mengantisipasi kesulitan yang
siswa miliki, (2) mengevaluasi jenis dari penghambat
yang biasanya tergambar, dan (3) merencanakan
strategi yang cocok untuk disampaikan (Criado &
Antonio, 2010).
Kegiatan pembelajaran pada Tabel 2.3 akan
menggunakan kombinasi eksperimen real dan PhET
interactive simulations dalam guided inquiry. Kombinasi
laboratorium real dan PhET dalam pembelajaran guided
inquiry diduga dapat meningkatkan penguasaan
konsep yang akan berdampak pada kemampuan
pemecahan masalah mahasiswa tentang materi listrik
dinamis, karena dalam pembelajaran guided inquiry
dan PhET interactive simulations mahasiswa diajarkan
memecahkan masalah berdasarkan konseptual.
Bantuan laboratorium virtual yaitu PhET interactive
simulations membuat mahasiswa menerima
pengulangan pembelajaran eksperimen yang berbeda.
Proses eksperimen yang dilakukan secara real dan
ditambah dengan PhET interactive simulation dalam
guided inquiry membuat mahasiswa mampu menguat-
kan konsep dasar yang telah dimiliki, memperbaiki
konsep yang salah yang dibawa mahasiswa dan
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
78| Metode Penelitian Campuran
C. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed
methods untuk menggali secara lengkap subjek penelitian.
Pengunaan mixed methods bertujuan untuk memberikan
pemahaman yang lebih baik terhadap masalah penelitian.
Desain penelitian yang digunakan adalah desain embedded
experimental model yang diadaptasi dari Cresswell & Clark
(2007) disajikan pada Gambar 4.1.
2. Subjek Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada mahasiswa S1
Pendidikan Fisika Universitas Negeri Jambi yang sedang
menempuh fisika dasar II yang terdiri dari satu kelas, di
mana kelas yang dipilih sesuai dengan jadwal dan
materi penelitian. Selain itu, terdapat sekelompok
mahasiswa yang dipilih untuk dilakukan wawancara.
Wawancara dilakukan pada seluruh mahasiswa
berdasarkan hasil diagnosa kuantitatif kemampuan
pemecahan masalah dalam listrik dinamis.
3. Prosedur Penelitian
Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu
dilakukan tahap pengkondisian, yaitu mahasiswa
diperkenalkan dengan pembelajaran kolaborasi Guided
Inquiry dan PhET interactive simulation. Tahap
pengkondisian ini sangat penting untuk membiasakan
Contoh Sistematika Proposal Penelitian dengan Menerapkan ... |83
4. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan
data dalam penelitian ini terdiri dari instrumen tes
kemampuan pemecahan masalah mahasiswa, pedoman
wawancara dan lembar pengamatan pembelajaran
kolaborasi guided inquiry dan PhET interactive simulations.
Instrumen ini digunakan sebagai alat yang akan
86| Metode Penelitian Campuran
b. Pedoman wawancara
Pedoman wawancara berisi pertanyaan yang
diajukan kepada sekelompok mahasiswa yang
didasarkan atas soal-soal pemecahan masalah yang
diberikan pada tes kemampuan pemecahan masalah.
Dalam wawancara setiap mahasiswa diminta untuk
menjelaskan kembali bagaimana proses mereka
88| Metode Penelitian Campuran
c. Lembar observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengukur
kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan satuan
acara perkuliahan. Lembar keterlaksanaan
pembelajaran berisi poin-poin tentang kesesuian
pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan mahasiswa
dengan yang ada di satuan acara perkuliahan. Selain
itu, lembar pengamatan ini juga mencatat bagaimana
mahasiswa berdiskusi dalam memecahkan masalah
dengan pembelajaran kolaborasi Guided Inquiry dan
PhET interactive Simulations.
Instrumen Teknik
Data Jenis Data Sumber Data Pengumpulan Pengambilan
Data Data
Proses Kualitatif Interaksi Dokumentasi Observasi
pembelajaran dosen dan Lembar
mahasiswa Observasi
serta hasil
observasi
Kemampuan Kuantitatif Uraian Instrumen Pretest,
pemecahan Kualitatif jawaban tes posttest dan
masalah mahasiswa kemampuan wawancara
pada pemecahan
pretest dan masalah
posttest Pedoman
beserta wawancara
hasil
wawancara
Pendekatan Kuantitatif Uraian Instrumen Posttest dan
Pemecahan Kualitatif jawaban tes wawancara
90| Metode Penelitian Campuran
skorposttest skorpretest
N Gain
skormaksimum skorpretest
(Hake, 1998; Bao, 2006)
Gain
Kriteria Peningkatan
Ternormalisasi
G < 0,3 Rendah
0,3 ≤ G < 0,7 Sedang
G ≥ 0,7 Tinggi
(Hake, 1998)
MA MB
d
SD pooled
(Leech, et al., 2005; Morgan, et al., 2004)
Keterangan:
d = Effect size
MA = rata-rata variabel 1
Contoh Sistematika Proposal Penelitian dengan Menerapkan ... |93
MB = rata-rata variabel 2
SDpooled = Rata-rata standar deviasi kedua
kelompok
Kode Level
Karakteristik Kunci
Pendekatan
Scientific approach Menganalisis situasi fisik
secara kualitatif dan
mengacu pada konsep
fisika yang terlibat
Merencanakan dan mencari
solusi secara sistematis
berdasarkan analisis
Mengacu pada konsep
dalam proses menemukan
solusi
Mengevaluasi solusi
Contoh Sistematika Proposal Penelitian dengan Menerapkan ... |99
Daftar Pustaka
Adams, W.K. 2010. Student Engagement and Learning with Phet
Interactive Simulations. US: Department of Physics
University of Colorado.
Perkins, K,. Adam, W., Dubson, M., Finkeilstein, N., Reid, S.,
Wieman, C, & Lemaster, R. 2006. PhET: Interactive
Simulations for Teaching and Learning Physics. The
Physics Teacher, 44: 18-23.
Riantoni, C., Yuliati, L., Mufti, N., & Nehru. 2017. Problem
Solving Approach in Electrical Energy and Power on
Students as Physics Teacher Candidates. Indonesian
Journal of Science Education, 6 (1): 1-11.
Serway, R.A., & Jewett, J.W. (2004). Physics for Scientists and
Engineers. Singapura: Cangage Learning.
Serway, R.A., & Jewett, J.W. (2014). Physics for Scientists and
Engineers. Singapura: Brokks/Cool Cangage Learning.
110| Metode Penelitian Campuran
Urhahne, D., Schanze, S., Bell, T., Mansfield, A., & Holmes, J.
2010. Role of the Teacher in Computer-supported
Collaborative Inquiry Learning. International Journal of
Science Education, 32 (2): 221-243.
Zacharia, C.Z & Jong, D.T. 2014. One Specific Advantage For
Virtual Laboratories That May Support The Acquisition
of Conceptual Knowledge Is That Reality Can Be
Adapted to Serve The Learning Process. Reality Can Be
Simplified by Taking Out Details. Cognition and
Instruction, 32 (2): 101-158.
↜oOo↝
TENTANG PENULIS
###
METODE
PENELITIAN
CAMPURAN
(KONSEP, PROSEDUR DAN CONTOH PENERAPAN)